Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS PENGARUH PREMI PESERTA TERHADAP

HASIL INVESTASI PADA ASURANSI JIWA MANULIFE


SYARIAH PT BANK BSI KOTA LHOKSEUMAWE
(ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI PERIODE 2014-2016)”.

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Oleh:

MARLINDA

201942098

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
LHOKSEUMAWE
2022/ 1443 H
22

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...i
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………….1


B. Rumusan Masalah..........................................................................6
C. Tujuan Penelitian………………………………………………...6
D. Manfaat Penelitian……………………………………………….6
E. Kajian Terdahulu………………………………………………...7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Asuransi..........................................................................7
1. Pengertian................................................................................8
2. Landasan Hukum Asuransi Jiwa Syariah...............................9
B. Konsep Investasi...........................................................................9
1. Pengertian................................................................................9
2. Investasi Dalam Perspektif Syariah......................................11
3. Prinsip Dasar Investasi Syariah.............................................14
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Investasi.............14

C. Kerangka Berfikir..........................................................................15
D. Hipotesis Penelitian........................................................................16

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian.........................................................................17
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian...................................................18
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel.................................18
D. Sumber Data................................................................................18
E. Teknik Analisis Data....................................................................18
1. Analisis Deskriptif..................................................................19
2. Uji Normalitas.......................................................................19
3. Uji Regresi..............................................................................19
4. Pengujian Hipotesis.................................................................20

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………iii
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
‫س ِم هللاِ ال َّر ْحم ِن ال َّر ِح ْي ِم‬
ْ ِ‫ب‬
Alhamdulillah, Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT

karena berkat limpahan rahmat, taufik serta hidayat-Nya, Kami dapat

menyelesaikan makalah tentang “Analisis Pengaruh Premi Peserta Terhadap hasil

Investasi Pada Asuransi Jiwa Manulife Syariah PT BANK BSI KOTA

LHOKSEUMAWE (Analisis Laporan Keuangan Publikasi Periode 2014-2016)”

ini. Semoga kita semua selalu berada dalam rida-Nya. Amin. Makalah ini

merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata

kuliah Ekonomi Moneter. Salam dan shalawat kami kirimkan kepada suritauladan

kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh

kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau.

Kami menyadari, bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan

oleh kedangkalan dalam memahami teori. Semoga segala bantuan, dorongan, dan

petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan kepada kami dapat bernilai ibadah

di sisi Allah SWT. Akhir kata,  semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, khususnya bagi Penulis sendiri.

Lhokseumawe, 3 Juni 2022

Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Awal berdirinya asuransi syariah di Indonesia di mulai pada tahun 1994 yang

ditandai dengan berdirinya salah satu perusahaan asuransi syariah, yaitu Asuransi

Syariah Takaful yang diprakarsai oleh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia

(ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia, PT Asuransi

Jiwa serta beberapa pengusaha Muslim Indonesia. Asuransi syariah mulai

beroperasi secara resmi izin operasional asuransi yang diperoleh dari Departemen

keuangan melalui surat keputusan Nomor : Kep385/KMK.017/1994. Pendirian

asuransi syariah merupakan implementasi dari nilai-nilai syariah yang termuat di

dalam Al-Qur‟an dan Hadits, serta pendapat ulama atau fuqaha. Segala musibah

dan bencana yang menimpa manusia adalah ketentuan dari yang kuasa, Allah

SWT.

Namun, manusia wajib berikhtiar untuk memperkecil 23 risiko dan juga

dampak keuangan yang mungkin timbul. Upaya tersebut seringkali tidak

memadai, sehingga tercipta kebutuhan akan mekanisme membagi risiko seperti

yang ditawarkan dalam konsep asuransi. Industri asuransi merupakan potensi

sumber dana yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini berbeda jika

dibandingkan manufaktur dan perkembangan industri perbankan yang berjalan

cukup pesat. Padahal industri asuransi dengan segala aspeknya sangat luas

pengaruhnya terhadap aktifitas perekonomian pada umumnya. Karna selain

sebagai penghimpun dan pengerah dana masyarakat melalui pembayaran

kontribusi peserta yang diinvestasikan pada berbagai aktivitas ekonomi guna

menunjang pembangunan dan merupakan lembaga yang memberikan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat juga merupakan suatu objek bagi pemasukan keuangan

negara.
3
Perusahaan asuransi syariah harus menjadi perencanaan keuangan bagi

masyarakat. Perusahaan harus meyakinkan bahwa mereka dapat merencanakan

masa depan yang lebih dengan mengikuti asuransi.1 Salah satu upaya tersebut

tercermin dalam bentuk informasi keuangan yang dibuat oleh perusahaan.

Keuangan yang sehat menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut baik dalam

segi aspek keuangannya. Kesehatan merupakan anugrah Allah Swt yang tidak

ternilai harganya. Oleh karena itu, sepatutnya nikmat tersebut disyukuri.

Kesehatan sudah merupakan kebutuhan pokok dalam hidup. Terwujudnya

keadaan sehat adalah kehendak semua orang. Meskipun sudah berhati-hati, orang

tidak bisa secara mutlak menghindari bahaya. Ancaman bahaya yang belum

terjadi biasa disebut dengan risiko. Risiko adalah suatu kondisi yang mengandung

kemungkinan terjadinya penyimpangan yang lebih buruk dari hasil yang

diharapkan.2

Pada dasarnya, risiko datangnya tidak pasti, tidak dapat diduga dan dapat

terjadi dengan tiba-tiba. Tidak seorang pun dapat memprediksi kapan risiko itu

akan terjadi dan bagaimana risiko itu akan terjadi. Risiko dapat berupa kerugian

besar yang dapat mengganggu stabilitas kehidupan manusia. Sakit misalnya bisa

memerlukan biaya sampai puluhan, ratusan juta rupiah hingga milyaran rupiah.

Kecelakaan bisa menyebabkan seseorang tidak bisa mencari nafkah untuk

beberapa saat bahkan seumur hidup. Oleh karena itu, risiko seperti tersebut dapat

diasuransikan yaitu melalui asuransi jiwa. Alasan paling utama dalam memiliki

asuransi jiwa adalah untuk memastikan bahwa keluarga yang ditinggalkan akan

aman secara finansial jika terjadi kematian mendadak terhadap pencari nafkah.

Pertumbuhan jumlah pemegang polis pada asuransi jiwa tidak terlepas

dari mulai membaiknya kesadaran masyarakat untuk memiliki polis asuransi

jiwa sebagai salah satu alat pemenuhan kebutuhan manusia akan jaminan

1
Agus Edi Sumanto, Dkk, Solusi Berasuransi “ Lebih Indah Dengan Syariah “ (Bandung : PT
Salamandani Pustaka Semesta, 2009), h. 184.
2
Junaedy Ganie, Hukum Asuransi Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011),hal.40
4
finansial. Asuransi jiwa dapat memenuhi banyak kebutuhan perorangan dan yang

paling dominan adalah kebutuhan akan jiwa masyarakat.

Di zaman yang serba maju ini, risiko dapat terjadi dalam segala kemungkinan,

maka masyarakat dituntut untuk memiliki suatu jaminan untuk menjamin

kehidupan, kesehatan, kebahagiaan di hari tua, sampai pendidikan bagi anak-anak

mereka. Asuransi menjawab perkembangan zaman itu dengan mulai menginovasi

produk-produk yang dimilikinya. Asuransi menyediakan produk dimana para

nasabahnya bisa berasuransi sekaligus berinvestasi. Jadi orientasi nasabah

asuransi sekarang ini tidak hanya sekedar melindungi dirinya dari risiko finansial

yang akan terjadi, namun juga bisa mempersiapkan masa depan nasabahnya.

Dalam mengelola dana dari para peserta asuransi dan tercapainya profit

perusahaan yang besar, perusahaan menginvestasikan dana yang dimiliknya.

Investasi menurut Iwan P. Pontjowinoto adalah menanamkan atau menempatkan

aset, baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan

memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya di masa

mendatang. Sedangkan investasi keuangan adalah menanamkan dana pada suatu

surat berharga yang diharapkan akan meningkatkan nilainya di masa mendatang.3

Dalam melakukan kegiatan investasi, perusahaan asuransi syariah wajib

mengikuti ketentuan-ketentuan yang dianjurkan oleh Kementrian Keuangan

maupun Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

3. Iwan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah Di Pasar Modal (Pandangan Praktis), (Jakarta: Modal
Publications, 2003), hal.45
5

Perusahaan asuransi syariah wajib menginvestasikan dana yang

dimilikinya ke dalam outlet-outlet investasi yang berbasis syariah.4 Kegiatan

investasi pada perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi syariah di atur

dalam peraturan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan,

yaitu melalui Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor Kep.

4499/LK/2000 Tentang Jenis, Penilaian, Pembatasan Investasi Perusahaan

Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan Sistem Syariah.

1. pembayaran ditangguhkan).

2. Pembiayaan modal kerja dengan skema mudharabah (bagi hasil).

3. Pinjaman polis.

Pemilihan outlet-outlet investasi sangat berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan dari sisi investasi. Jika perusahaan menginginkan return

yang besar, maka perusahaan harus menempatkan dana investasinya lebih besar

ke outlet yang memiliki return besar seperti saham, dengan pertimbangan

bahwa risiko yang akan diterimanya pun akan lebih besar. Berdasarkan uraian di

atas, maka penulis tertarik untuk menyusun laporan/skripsi ini dengan judul

“Analisis Pengaruh Premi Peserta Terhadap hasil Investasi Pada Asuransi

Jiwa Manulife Syariah PT BANK BSI KOTA LHOKSEUMAWE (Analisis

Laporan Keuangan Publikasi Periode 2014-2016)”.


4
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi
Syariah.
6

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini, berdasarkan latar belakang

masalah yang tersebut di atas, adalah ditentukan sebagai berikut :

1. Bagaimana Perkembangan Premi Peserta di Kantor Asuransi Jiwa Manulife

Syariah periode 2014-2016 di PT Bank BSI Kota Lhokseumawe?

2. Bagaimana Pengaruh Premi Peserta terhadap hasil investasi yang di peroleh

pada Kantor Asuransi Jiwa Manulife Syariah periode 2014-2016 PT Bank

BSI Kota Lhokseumawe?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui Perkembangan Premi Peserta di Kantor Asuransi Jiwa

Manulife Syariah periode 2014-2016 PT Bank BSI Kota Lhokseumawe.

2. Untuk Mengetahui Pengaruh Premi Peserta terhadap hasil investasi yang di

peroleh pada Kantor Asuransi Jiwa Manulife Syariah periode 2014-2016 PT

Bank BSI Kota Lhokseumawe.

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini memberikan wawasan mengenai

Perkembangan Premi Peserta di Kantor Asuransi Jiwa Manulife Syariah

periode 2014-2016 PT Bank BSI Kota Lhokseumawe dan menambah literature

mengenai hal tersebut bagi lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Lhokseumawe.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kampus, Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan referensi untuk menambah informasi dan bahan bacaan

serta untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa di lingkungan

IAIN Lhokseumawe.
7
b. Bagi Penulis,

Penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan ekonomi Islam

khususnya yang berkaitan dengan perbankan syariah dan

perkembangan Premi Peserta di Kantor Asuransi Jiwa Manulife

Syariah.

c. Bagi Perbankan Syariah

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk

mengevaluasi perkembangan Premi Peserta di Kantor Asuransi

Jiwa Manulife Syariah periode 2014-2016.

E. Kajian Terdahulu

1. Penelitian ini dilakukan oleh Auliya Larasati mahasiswi S1 Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Tahun 2018 Universitas Islam Negeri (UIN)

Raden Intan Lampung dengan Judul “ Pengaruh Kontribusi Peserta

(PREMI), Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting Terhadap Laba

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia Periode 2012-2016 ”.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif , pada skripsi ini membahas tentang pengaruh kontribusi,

klaim, hasil investasi dan underwriting terhadap laba perusahaan

asuransi jiwa syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

2. Penelitian ini dilakukan oleh Al Torik Supiyanto mahasiswa S1

Fakultas Ekonomi Tahun 2015 Universitas Negeri Yogyakarta dengan

Judul “ Pengaruh Pendapatan PREMI dan Hasil Investasi Terhadap

Cadangan Dana Tabarru’ Pada Perusahaan Asuransi Syari’ah di

Indonesia “. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, pada

skripsi ini membahas tentang pengaruh pendapatan premi cadangan

dana tabarru’ , pengaruh pendapatan premi dan hasil investasi secara

bersama-sama terhadap cadangan dana tabarru’.


8
9
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep Asuransi

1. Pengertian

a. Asuransi Syariah

Asuransi adalah serapan dari kata “assurantie” (Belanda), atau

assurance/insurance(Inggris). Paling tidak menurut sebagian ahli, kata istilah

assurantieitu sendiri sesungguhnya bukanlah istilah asli bahasa Belanda,

melainkan berasal dari bahasa latin yang kemudian diserap ke dalam bahasa

Belanda yaitu assecurareyang berarti “meyakinkan orang”. Kata ini kemudian

dikenal dalam bahasa Inggris sebagai assurance.5 Sementara menurut K.H Ali

Yafie, kata asuransi berasal dari bahasa Belanda “assurantie”yang dalam hukum

Belanda disebut “Verzekering”yan artinya petanggungan. Dari istilah

assurantieini maka timbullah istilah assuradeur bagi penanggung dan

geassureerdebagi tertanggung.6

Asuransi Syariah dalam pengertian muamalat mengandung arti yaitu saling

menanggung risiko diantara sesama manusia sehingga diantara satu dengan yang

lainnya menjadi penanggung atas risiko masing-masing. Dengan demikian,

asuransi syariah bersifat saling melindungi dan tolong-menolong yang di sebut

dengan “ta’awun”. Yaitu, prinsip hidup saling melindungi dan saling tolong

5
M. Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, (Jakarta: Kholam
Publishing, 2006), hal.39
Ali Yafie, Asuransi Dalam Pandangan Syariat Islam: Menggagas Fiqh Sosial,
6

(Bandung: Mizan, 1994), hal.7


7

menolong atas dasar ukhuwah islamiah antara sesama anggota peserta Asuransi

Syariah dalam menghadapi malapetaka (risiko).7

Asuransi Syariah merupakan salah satu jenis lembaga keuangan syariah non

bank. Asuransi syariah juga memiliki kesamaan fungsi dengan lembaga keuangan

syariah non bank lainnya, yakni untuk memperoleh keuntungan dari hasil

investasi dana yang dikumpulkan dari peserta asuransi. Cara pembagian

keuntungan pengelolaan dana peserta asuransi dilakukan dengan prinsip bagi

hasil. Dalam hal ini perusahaan asuransi bertindak sebagai pihak pengelola dana

yang menerima pembayaran dari peserta asuransi untuk dikelola dan

diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah (bagi hasil). Sedangkan peserta

asuransi bertindak sebagai pemilik dana yang akan memperoleh manfaat jasa

perlindungan, penjaminan dan bagi hasil dari perusahaan asuransi.7

2. Landasan Hukum Asuransi Jiwa Syariah

Landasan dasar asuransi jiwa syariah adalah sumber dari pengambilan

hukum praktik asuransi syariah. Sejak awal asuransi syariah dimaknai sebagai

wujud dari bisnis pertanggungan yang didasarkan pada nilai-nilai yang ada dalam

ajaran Islam, yaitu al-Quran dan Sunnah Rasul, maka landasan yang dipakai

dalam hal ini tidak jauh beda dengan metodelogi yang dipakai oleh sebagian ahli

hukum Islam. Pada kesempatan ini, landasan yang digunakan dalam memberi

nilai legalisasi dalam praktik bisnis asuransi jiwa syariah adalah:

6
M. Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life And General): Konsep dan Sistem Operasional,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hal.30
7
Hendi Suhendi, Deni K. Yusup, Asuransi Takaful dari Teoritis ke Praktis, (Bandung:
7
Mimbar Pustaka, 2005), hal 9

1. Al-Qur’an

Al-Qur’an tidak menyebutkan secara tegas ayat yang menjelaskan tentang

praktik asuransi seperti yang ada saat ini. Hal ini terindikasi dengan tidak

munculnya istilah asuransi atau at-ta’min secara nyata dalam al-Qur’an.Walaupun

al-Qur’an masih mengakomodir ayat-ayat yang mempunyai muatan nilai-nilai

dasar yang ada dalam praktik asuransi, seperti nilai dasar tolong-menolong,

kerjasama, atau semangat untuk melakukan proteksi terhadap peristiwa kerugian

di masa mendatang.8

Diantara ayat-ayat al-Qur’an yang mempunyai muatan nilai-nilai yang ada

dalam praktik asuransi adalah :

‫ي َو َل ْال َح َرا َم َو َل َواَل ال َّشه َْر َش َع ۤا ِٕى َر ال ٰلّ ِه ٰ ٓايا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا اَل ُت ِحلُّ ْو‬
َ ‫ْال َه ْد‬
ۤ
َ‫اِ َذا َحلَ ْلتُ ْم َو ِرضْ َوانًا َۗو فَضْ اًل ِّم ْن َّربِّ ِه ْم ْالبَيْتَ ْال َح َرا َم يَ ْبتَ ُغوْ نَ ْالقَاَل ۤ ِٕى َد َوٓاَل ٰا ِّم ْين‬

‫ص ُّدوْ ُك ْم اَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشن َٰا ُن فَاصْ طَا ُدوْ ا ۗ َو‬ ِ ‫ْال َح َر ِام اَ ْن ع َِن ْال َمس‬
َ ‫ْج ِد قَوْ ٍم اَ ْن‬

‫اونُوْ ا َعلَى َعلَى ْالبِرِّ َوالتَّ ْق ٰو ۖى تَ ْعتَ ُد ۘوْ ا َوتَ َعا َونُوْ ا‬ ِ ‫ااْل ِ ْث ِم َو ْال ُع ْد َو‬
َ ‫ان َواَل تَ َع‬

.‫ َۖواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن‬ ‫ب‬


ِ ‫َ َش ِد ْي ُد ْال ِعقَا‬
‫هّٰللا‬

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-

syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan

haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan

qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula)

mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam mereka

mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah

menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai

kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-

halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui


7
8
Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan Dan Perasuransian Di Indonesia
(Jakarta: Kencana, 2004), Ed.Rev, cet.3,hal.14

batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong

dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah,

sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.9

2. Hadis

Pengertian sunnah secara bahasa adalah jalan yang ditempuh, tradisi, dan

terpuji. Nabi Saw. bersabda: “Diriwayatkan oleh Abu Musa ra. Ia berkata bahwa

Rasulullah Saw bersabda: “seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah

seperti sebuah bangunan di mana sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.”

(HR Bukhari dan Muslim)

B. Konsep Investasi

1. Pengertian

a. Investasi
Investasi adalah penanaman modal yang biasanya dalam jangka panjang

untuk pengadaan harta (aktiva) tetap atau pembelian saham-saham, surat berharga

lainnya dengan maksud memperoleh keuntungan.10 Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan

9
QS. al-Maidah (5) : 2
10
B.N. Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), hal.107
1
3
atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut Kamus
11

Istilah Pasar Modal, Investasi adalah juga dapat di artikan sebagai komitmen dana

dengan tujuan dapat memperoleh pengembalian ekonomi selama suatu periode

tertentu, yang biasanya dalam bentuk arus kas periodik dan nilai akhir.12

Definisi investasi menurut Iwan P. Pontjowinoto adalah menanamkan atau

menempatkan aset, baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan

akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya dimasa

mendatang. Sedangkan investasi keuangan adalah menanamkan dana pada suatu

surat berharga yang diharapkan akan meningkatkan nilainya dimasa mendatang.13

Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mengembangkan harta. Selain daripada itu tujuan investasi

merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

dilakukan pada saat sekarang ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah

keuntungan dimasa yang akan datang.14

Dari beberapa pengertian diatas dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa

investasi sebuah kegiatan di mana seseorang mengorbankan sesuatu yang dia

punya baik berupa harta benda maupun uang demi mendapatkan keuntungan di

11
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.2
(Jakarta: Balai Pustaka, 1991), hal.368
12
Johar Arifin dan M. Fakhrudin, Kamus Istilah Pasar Modal, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 1999), hal. 195

Iwan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah Di Pasar Modal (Pandangan Praktis), (Jakarta:


13

Modal Publications, 2003), hal.45


14
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
hal.28
1
4
masa yang akan datang. Dalam berinvestasi terdapat dua macam aset yaitu aset

riil dan aset finansial. Aset riil adalah aste yang memiliki wujud, seperti rumah,

tanah, gedung, dan yang lainnya. Sedangkan aset finansial adalah aset yang

wujudnya tidak terlihat namun memiliki nilai yang tinggi seperti saham, obligasi,

reksadana, dan yang sejenisnya.

Tujuan utama dari kebijakan investasi dalam suatu perusahaan adalah untuk

implementasi rencana program yang dibuat agar dapat mencapai return positif,

dengan probabilitas yang tingga, dari aset yang tersedia untuk diinvestasikan.

Kebijakan investasi yag diambil, mempertimbangkan hubungan langsung antara

return dan risiko untuk setiap alternatif risiko. Review dan evaluasi bulanan

termasuk dalam kebijakan yang diambil. Juga mempertimbangkan nilai tambah

bagi setiap fund dalam setiap proses pengambilan keputusan investasi.15

b. Hasil Investasi

Hasil investasi adalah sejumlah dana yang terkumpul dari investasi syariah

dimana terdapat keuntungan, dan keuntungan tersebut di bagi pada pemilik dana

dan pengelola dana.

2. Investasi Dalam Perspektif Syariah

Investasi dalam perspektif syariah tidak jauh berbeda dengan investasi pada

konvensional. Karena pada dasarnya investasi adalah suatu kegiatan yang

bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan di masa yang akan

datang. Namun terdapat perbedaan yang sangat mendasar di antara keduanya.

15
Iggi H Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal, (Jakarta: Gramedia, 2000), hal.126
1
5
Ada dua hal yang menjadi landasan dalam ekonomi Islam, yaitu Al-Qur’an

dan Hadits. Hukum-hukum yang di ambil dari kedua sumber tersebut secara

konseptual dan prinsip adalah hukum yang tidak dapat diubah-ubah. Setidaknya

ada empat landasan normatif dalam etika Islami, yang dapat dipresentasikan

dalam aksioma etika yaitu:16

a. Landasan Tauhid

Landasan tauhid merupakan landasan filosofis yang dijadikan sebagai

fondasi bagi umat muslim dalam melangkah menjalankan fungsi

hidupnya, diantaranya adalah menjalankan fungsi aktivitas ekonomi.

Makna tauhid dalam konteks etika Islami adalah kepercayaan penuh

dan murni terhadap ke-Esaan Tuhan, yang secara khusus menunjukkan

dimensi vertikal Islam.

b. Landasan Keadilan

Adil merupakan salah satu nilai-nilai ekonomi yang ditetapkan dalam

Islam. Landasan keadilan dalam ekonomi berkaitan dengan pembagian

manfaat kepada semua komponen dan pihak yang terlibat dalam usaha

ekonomi.

c. Landasan Kehendak Bebas

Dalam pandangan Islam, manusia secara sunnatullah terlahir dengan

memiliki kehendak bebas, yakni potensi menentukan pilihan yang

beragam. Oleh karena kebebasan manusia tidak di batasi, maka manusia

16
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
hal.28-29
1
6
memiliki kebebasan pula untuk menentukan pilihan yang salah ataupun

yang benar.

d. Landasan Pertanggungjawaban

Aksioma tanggung jawab ini erat kaitannya dengan aksioma kebebasan,

karena kedua aksioma tersebut merupakan pasangan alamiah. Dalam

hal ini pemberian segala kebebasan usaha yang dilakukan manusia tidak

terlepas dari pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukan.

Keempat landasan etika Islam tersebut diatas dikaitkan dengan

permasalahan ekonomi, khususnya dalam bidang investasi, maka jelas ia memiliki

akar dari syariah yang menjadi panduan dalam bertindak. Suatu hal yang dapat

menimbulkan dampak serius pada kesejahteraan adalah pemahaman bahwa

memanfaatkan sumber daya ekonomi merupakan bentuk dari amanah Allah Swt.

Investasi dilihat dari sudut pandang non ekonomi dapat dinilai dari akad

amal saleh yang telah dilakukan manusia sebagai bekal simpanannya (investasi)

untuk perhitungan amal pada hari kiamat kelak. Karena tidak ada seorang pun di

alam semesta ini yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi pada esok hari,

sehingga Allah memerintahkan untuk melakukan investasi sebagai bekal dunia

akhirat.17

17
Ibid, hal.30
1
7
3. Prinsip-prinsip Dasar Investasi Syariah

Prinsip dasar investasi asuransi syariah adalah bahwa perusahaan selaku

pemegang amanah wajib melakukan investasi terhadap dana yang terkumpul dari

peserta, dan investasi yang di maksud harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Investasi bagi umat Islam berarti menanamkan sejumlah dana pada sektor tertentu

(sektor keuangan atau sektor riil) pada waktu periode tertentu untuk mendapatkan

keuntungan yang diharapkan.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Investasi

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil investasi pada

asuransi adalah sebagai berikut :

1. Premi

Premi yang masuk merupakan sumber dana dari waktu ke waktu bagi

perusahaan asuransi. Selanjutnya agar perusahaan dapat memenuhi

kewajiban pembayaran klaim dan biaya operasional, maka perusahaan

harus mengelola dana (premi) tersebut dengan melakukan investasi.

2. Instrumen Investasi yang Baik

Perusahaan asuransi dapat melakukan diversifikasi portofolio dengan

cara menempatkan dana investasi pada instrumen-instrumen investasi

yang memberikan hasil yang terbaik, hal ini dilakukan dengan

memperhatikan tingkat risiko pada setiap instrumen investasi yang

dipilih serta tetap memenuhi kaidah-kaidah syariah agar mendapat hasil

investasi yang optimal.

3. Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dalam melakukan operasi, hal

ini dapat dilakukan dengan cara memangkas beban atau biaya

operasional yang kurang memberikan kontribusi terhadap penjualan

produk asuransi dan berfokus pada kegiatan-kegiatan yang dapat benar-

benar meningkatkan produktivitas perusahaan.


1
4. Pengaruh Tingkat Inflasi 8

Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi dan hasil

investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan

meningkatkan resiko proyek-proyek investasi. Disamping itu, tingkat

inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda

ekonomi makro dan ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan

kebijakan ekonomi makro.

5. Tingkat Pendapatan Nasional


Dengan adanya tingkat pendapatan yang tinggi maka akan mendorong

permintaan terhadap barang dan jasa sehingga keuntungan perusahaan

akan bertambah dan akan mendorong kegiatan investasi yang lebih

banyak, jika pendapatan nasional bertambah maka nilai pasar investasi

akan bertambah pula dan hasil investasi yang di peroleh pun akan

meningkat.

6. Stabilitas Politik dan Keamanan suatu Perusahaan

Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan

menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang sehingga

mendapatkan keuntungan atau hasil investasi seperti yang diharapkan.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek

penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel

yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dari perumusan masalah yang

diidentifikasi melalui proses observasi, dan survei literatur.18


18
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Pertama, (Jakarta:
Erlangga, 2010), hal.44
1
Premi peserta merupakan unsur penting bagi kesinambungan perusahaan9

yang bermotivasi untuk mengharapkan laba dalam operasi kegiatan, karena besar

kecilnya premi peserta beban yang terjadi dalam perusahaan. Premi harus diakui

pada saat yang tepat agar posisi keuangan mencerminkan keadaan yang

sebenarnya.

Pada kerangka penelitian ini dikemukakan variabel Premi Peserta (X)

dan variabel Hasil Investasi (Y).

Kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti yang

digambarkan dalam skema berikut ini:

Premi Peserta Hasil Investasi


(X) (Y)

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

A. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara dari seorang penelitian dan

kebenaran dari hipotesis membutuhkan suatu pembuktian. Hal ini sesuai dengan

yang di kemukakan oleh Sukardi bahwa “Hipotesis secara definisi berarti jawaban

sementara yang kebenarannya masih diuji dengan data yang di peroleh dari

lapangan.19

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha : Premi Peserta berpengaruh Signifikan terhadap Hasil Investasi pada

Asuransi Jiwa.

18
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Pertama, (Jakarta:
Erlangga, 2010), hal.44.
19
Sukardi, Metodelogi Penelitian Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),
hal.49.
2
0
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau sarana untuk memperoleh data

penelitian yang beralokasi di Asuransi Jiwa Manulife Syariah.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, dalam penelitian ini penulis

menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan penelitian studi kasus yang

dipergunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan kemudian menyajikan data

observasi agar pihak lain dapat dengan mudah mendapat gambaran mengenai

objek dari penelitian tersebut.20

Analisis Kuantitatif dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu

menganalisis pengaruh antar variabel. Dalam penelitian ini penulis menganalisis

laporan keuangan dari Asuransi Jiwa Manulife Syariah pada periode tahun 2014-

2016. Data-data yang telah diperoleh akan diinterpretasikan dalam bentuk

pemaparan dan analisa sehingga dapat memberikan kesimpulan pada penelitian

ini.

C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi
Populasi merupakan objek atau suatu yang berada pada suatu wilayah dan

memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.21

20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Ed.Revisi ke 6,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal.120
21
Ridwan, Belajar Mudah Meneliti Untuk Guru,Karyawan Dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta,2007), hal.54
2
1
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh data laporan

keuangan pada Asuransi Jiwa Manulife Syariah.

2. Sampel

Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah data jumlah investasi

peserta, data hasil investasi pada tahun 2014-2016 yang berjumlah 36 data

bulanan.

D. Sumber Data

a. Data Sekunder

Yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data yang berfungsi sebagai data pendukung. Data sekunder didapat

dari web, buku-buku, koran, majalah, internet, penelitian terdahulu, dan sumber-

sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi yang berhubungan dengan

masalah yang dibahas.

E. Teknik Analisis Data


Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

peneliti akan melakukan serangkaian tahap untuk menghitung dan mengolah data-

data tersebut, agar dapat mendukung hipotesis yang telah diajukan. Metode

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam

bentuk tabulasi (ringkasan, pengaturan, atau penyusunan data dalam bentuk tabel

numerik dan grafik) sehingga mudah dipahami dan di interpresentasikan. Statistik

deskriptif umumnya digunakan dalam penelitian untuk memberikan informasi

mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama.

Analisis deskriptif ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh premi peserta

terhadap hasil investasi yang dikomparasikan secara eksternal, yaitu melibatkan

satu perusahaan yang dibandingkan dengan kondisi rata-rata dari seluruh objek
2
penelitian. 2

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Normalitas dapat di deteksi menggunakan uji statistik,

yaitu Kolmogorov-Smirnov Test. Adapun kriteria pengujian adalah data residual

tidak terdistribusi normal apabila nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov Test

adalah lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sehingga data residual tidak

terdistribusi normal, sebaliknya apabila nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov

Test adalah lebih besar dari 0,05 maka Ha di tolak, sehingga data residual

terdistribusi normal.22

3. Uji Regresi

Uji regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linear

sederhana, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan persamaan

umum Regresi Linear Sederhana sebagai berikut :

Y = a + b(X)

Dimana:

Y =Hasil Investasi (Variabel dependen)

X= Premi peserta (Variabel Independen)

a = Konstanta

b= Koefisien regresi

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik sebagai

berikut :

22
Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2005), hal.5
2
1. Uji signifikansi Parameter Individual (T test) 3

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas


mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Adapun bentuk
pengujiannya sebagai berikut:

H0 : artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan premi peserta terhadap


hasil investasi.

Ha : artinya terdapat pengaruh yang signifikan preemi peserta terhadap hasil


investasi.

Pada penelitian ini nilai Thitung akan di bandingkan dengan Ttabel pada tingkat

signifikan (α) = 5%.

Kriteria penilaian hipotesis pada uji T ini adalah: H0 diterima jika Thitung

<Ttabel dan nilai signifikansi thitung > tingkat kesalahan (α). Ha diterima jika thitung >

ttabel dan nilai signifikansi thitung < tingkat kesalahan (α)


2
4
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasan, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, edisi revisi cet ke 3, Jakarta:
Kencana, 2014.

Ali, Zainuddin, Hukum Asuransi syariah. Cet ke 4, Jakarta: Sinar Grafika. 2016.

Amirudin Dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarat: Raja Grafindo
Persada, 2013.

Anshori, Abdul Ghofur, Asuransi Syariah Di Indonesia, Yogyakarta: UII Press: 2007.

Arikunto, Suharsimi, Prosedure Penelitian: Suatu Pendekatan Produk, Jakarta: Rhineka Cipta,
2013.

Antonio, Muhammad Syafi‟i Bank Syariah, Dari Teori Ke Praktik , Jakarta: Gema Insani,
2001.

Bungin, M. Burhan, Penelitian Kualitatif, Ekonomi, Kebijakan Publik Dan Ilmu Sosial
Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2008.

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Dan Terjemahnya, Jakarta: Darus Sunnah, 2002

Dewi Gemala, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian, Jakarta:


Kencana Prenada Media Group, 2007.

Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan Dan Perasuransian Syariah Di Indonesia,


Jakarta: Kencana, 2006.

Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Fatwa DSN No. 53/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad
Tabarru‟ Pada Asuransi Syariah Dan Reasuransi Syariah.

Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 21/DSN-MUI/3/2012 tentang Asuransi


Syariah.

Huda, Nurul, Lembaga Keuangan Islam : Tinjauan Teoritis dan Praktik, Jakarta: Kencana
Perdana Media Grup,2014.

Herjanto, Handy, Selamatkan Perbankan Dan Perekonomian Indonesia (Jakarta: PT Mizan


Publika, 2013.

Ichsan, Nurul, Pengantar Asuransi Syariah, Jakarta: Gaung Persada, 2014.

Indriantoro Nur Dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPEF,
2014.

Irham Fahmi, Dan Yovi Lavianti Hadi, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Bandung:
2
5
Alfabeta, 2009.

Iskandar, Syamsu, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: In Media, 2013

Ismanto, Kuat, Asuransi Syariah ( Tinjauan Asas-Asas Hukum Islam), Yogyakartam :


Pustaka Pelajar, 2009

Anda mungkin juga menyukai