OLEH
NAMA : ELITA
NIM : J1A120144
KELAS : AKK A
Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “RISIKO UNDERWRITING ASURANSI KESEHATAN” dengan tepat
waktu.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran
positif dari pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam kehidupannya kemungkinan akan menghadapi suatu
kerugian atas suatu kehilangan baik materiil maupun immateriil sehingga
manusia akan berusaha menghindari segala kemungkinan yang timbul
karena adanya risiko. 1 Pihak yang memiliki kemampuan atas pengalihan
risiko ialah lembaga asuransi, yang dalam hal ini adalah perusahaan-
perusahaan asuransi. Risiko adalah sesuatu yang dapat mengancam aktifitas
perusahaan dan dapat menyebabkan gagalnya tujuan. Bagi perusahaan
asuransi, risiko adalah ketika terjadi klaim dari peserta. Dengan adanya
klaim maka perusahaan akan mengeluarkan sejumlah dana untuk
pembayaran klaim tersebut sesuai dengan manfaat yang dijanjikan. Untuk
itu, Proses underwriting harus dilakukan dengan cermat dan akurat agar
tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Dalam perjalanan hidupnya, manusia akan selalu dihadapkan pada
risiko kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa yang dapat
menyebabkan hilang atau berkurang nilai ekonominya, hal ini bisa terjadi
karena berbagai sebab, secara fisik penyebab tersebut bisa berupa
merosotnya kondisi kesehatan, usia lanjut, cacat badan bahkan kematian.
Hal ini akan berdampak pada beban hidup yang memberatkan pada diri
sendiri maupun keluarga. Risiko seseorang mengalami peristiwa-peristiwa
seperti di atas memang bisa terjadi kapan saja tanpa bisa diperhitungkan
secara pasti. Ini menjadi wajar, karena adanya dinamika dalam siklus
kehidupan yang berubah-ubah, Namun hal ini dapat disiasati dengan
mengalihkan atau membagi risiko tersebut pada pihak lain, dimana risiko
perorangan dibagi kepada banyak orang dalam suatu skema asuransi.
Tujuan dari perlindungan asuransi sendiri adalah untuk memulihkan
kondisi finansial pihak tertanggung (insured) setelah terjadi suatu kerugian
yang disebabkan suatu penyebab atau peril, sehingga tertanggung secara
finansial bisa pulih kembali seperti sedia kala. Bagi perusahaan agar tujuan
1
perlindungan asuransi tersebut bisa tercapai, maka Suatu program asuransi
harus dirancang sedemikian rupa agar tidak ada potensi peril yang tidak
dijamin. Bila peril yang dijamin program asuransi adalah yang tidak relevan
dengan yang dihadapi perusahaan, maka biaya yang dikeluarkan untuk
perusahaan asuransi tersebut akan sia-sia karena perlindungan asuransi
tersebut tidak akan ada manfaatnya dan kondisi ini dapat merugikan bagi
perusahaan. Hal utama yang harus diperhatikan dalam pengelolaan bisnis
asuransi adalah pengelolaan risiko yang baik dan prudent underwriting,
disamping aspek lain yang tak kalah penting seperti pemilihan portofolio
bisnis yang tepat, serta pelayanan terhadap pengajuan klaim yang responsif
dan profesional, dengan tidak henti-hentinya melakukan continuous
improvement untuk menyediakan produk dan service yang inovatif
sehingga bernilai tambah bagi tertanggung.
Risiko adalah sesuatu yang dapat mengancam aktifitas perusahaan
dan dapat menyebabkan gagalnya tujuan. Bagi perusahaan asuransi, risiko
adalah ketika terjadi klaim dari peserta. Dengan adanya klaim maka
perusahaan akan mengeluarkan sejumlah dana untuk pembayaran klaim
tersebut sesuai dengan manfaat yang dijanjikan. Untuk itu, Proses
underwriting harus dilakukan dengan cermat dan akurat agar tidak
menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Risiko merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan. Bahkan ada orang yang menyatakan bahwa tak
ada hidup tanpa risiko, baik sebagai perorangan maupun sebagai
perusahaan.
Sadarnya masyarakat terhadap manfaat dan keutamaan dari asuransi
maka akan semakin banyak permintaan asuransi yang diajukan. Dengan
banyaknya permintaan asuransi tersebut maka semakin banyaklah risiko
yang akan ditanggung oleh pihak asuransi. Bagian underwriting bertugas
dalam menyeleksi risiko yang dipertanggungkan dan tidak dapat
dipertanggungkan dalam asuransi.
Untuk menanggulangi kerugian atas risiko yang tidak pasti itu,
banyak orang terlebih kalangan bisnis berusaha untuk menanggulanginya,
2
artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang
ditimbulkan dapat dihilangkan atau paling tidak diminimumkan
Tidak semua perusahaan asuransi mampu menjamin semua risiko
yang ditanggung karena besarnya beban risiko yang ditanggung perusahaan.
Pada situasi seperti ini hal yang lazim dilakukan adalah dengan membagi
risiko pada pihak lain (reasuransi) untuk mengurangi atau memperkecil
beban yang ditanggung. Pada tahap ini operator akan menentukan sejauh
mana tingkat risiko yang akan ditahan di dalam skema (retensi) dan bagian
mana yang tidak mampu ditahan (dicover) sendiri akan menjadi bagian yang
akan direasuransikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari Underwriter?
2. Apa saja unsur-unsur dari Underwriter?
3. Bagaimana jenis Underwriting Asuransi Kesehatan?
4. Apa saja tugas dari Underwriter?
5. Apa saja faktor-faktor seleksi risiko?
6. Apa saja sumber informasi Underwriting?
7. Bagaimana Pelaksanaan Underwriting pada Praktek Penutupan Polis
Asuransi Jiwa?
8. Bagaimana underwriting asuransi kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Underwriter
2. Untuk mengetahui umsur-unsur dari Underwriter
3. Untuk mengetahui jenis underwriting asuransi kesehatan
4. Untuk mengetahui tugas dari Underwriter
5. Untuk mengetahui faktor-faktor seleksi risiko
6. Untuk mengetahui sumber informasi underwriting
7. Untuk mengetahui Pelaksanaan Underwriting pada Praktek Penutupan
Polis Asuransi Jiwa
8. Untuk mengetahui underwriting asuransi kesehatan?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Underwriter
4
mendapatkan manfaat asuransi. Seorang underwriter adalah agen atau
bagian-bagian internal dari suatu perusahaan asuransi. Pekerjaan yang
dilakukan oleh agen tersebut disebut sebagai underwriting dalam asuransi.
5
Underwriter memiliki peran penting pada perusahaan asuransi
karena underwriter yang menentukan apakah penutupan asuransi tersebut
dapat diakomodir oleh perusahaan atau tidak. Dan ketika seorang
underwriter memutuskan untuk mengakomodir, maka underwriter harus
dapat memprediksi bahwa penutupan tersebut akan menguntungkan bagi
perusahaan. Dan jika salah, sehingga terjadi kerugian, maka underwriter
sangat berkontribusi dalam kerugian tersebut.
B. Unsur Underwriter
6
8. Jaminan pelayanan ambulans
9. Jaminan pelayanan darurat medis
D. Tugas Underwriter
7
d. Faktor yang membuat risiko lebih besar tetapi dapat diaksep dengan
premi yang lebih tinggi.
3. Asuradur tidak perlu meminta informasi tambahan lebih jauh, apabila
sudah diketahui faktor yang tidak bisa dirubah dan faktor mana tidak
memungkinkan asuradur untuk melakukan akseptasi risiko tersebut.
4. Bila semua aspek telah dianalisa, asuradur dapat memutuskan akseptasi
dengan menetapkan kondisi-kondisi yang dikehendaki atau menolak risiko
yang ditawarkan. Fungsi-fungsi utama dari underwriter asuransi kesehatan
perorangan adalah :
a. Menilai dan memilih pendaftar asuransi kesehatan;
b. Menentukan apakah sebuah aplikasi harus disetujui dan, jika disetujui,
apa dasar persetujuan itu; serta
c. Memelihara komunikasi yang cukup antara tenaga lapangan
Secara garis besar, ada beberapa tugas utama dari seorang underwriter.
Tugas underwriter adalah sebagai berikut.
2. Verifikasi data
Tugas underwriter yang tak kalah penting adalah melakukan
verifikasi data. Hasil data yang sudah didapatkan sebelumnya akan
diverifikasi untuk memastikan data-data tersebut benar adanya. Proses
verifikasi data bisa dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa contohnya
dengan mengecek riwayat kredit nasabah di SLIK OJK, mengecek data
pembayaran pajak nasabah, dan sebagainya.
3. Melakukan appraisal
Appraisal adalah penentuan klaim yang sesuai bagi
nasabah. Underwriter akan memperkirakan berapa nominal klaim yang
pantas bagi nasabah berdasarkan penelitiannya. Nantinya,
estimasi appraisal akan dicantumkan pada polis asuransi.
8
E. Faktor-faktor seleksi resiko
Faktor-faktor seleksi resiko dalam melakukan underwriting usaha
yang baru sangat berbeda dengan asuransi kesehatan kelompok dan
individual. Ketika mengevaluasi kelompok yang baru (seringkali sebuah
kasus ditransfer dari perusahaan asuransi lain), underwriter mengasimilasi
dan mempertimbangkan semua informasi yang relevan. Faktor-faktor yang
paling penting adalah:
Ukuran kelompok
1. Industrinya
2. Komposisi kelompok
3. Lokasi kelompok
4. Paket asuransi
5. Pembagian biaya
6. Fasilitas administratif pemegang polis
7. Pengalaman dan cakupan sebelumnya, termasuk perubahan dalam
manfaat-manfaat atau tarif selama periode tertentu;
8. Perjanjian komisi
9. Persistensi yang diperkirakan
10. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial (terutama pada
rekening-rekening yang besar).
Kebanyakan perusahaan asuransi mencoba untuk mengontrol
bahaya-bahaya yang tampak dalam kelompok kecil dengan menggunakan
peraturan-peraturan underwriting khusus seperti :
1. Membatasi manfaat-manfaat yang dapat diperoleh untuk menstandarkan
paket; atau
2. Mengaplikasikan limitasi atau eksklusif kondisi yang telah ada
sebelumnya yang membatasi cakupan selama periode tertentu, biasanya
satu tahun, untuk kondisi yang langsung ditangani secepatnya sebelum
cakupan efektif.
9
Adapun faktor-faktor yang bisa ditinjau oleh underwriter dalam proses
identifikasi resiko adalah faktor kesehatan, pekerjaan, gaya hidup, hobi, dan
juga lokasi tempat tinggal.
a. Fungsi Underwriter
1. Fungsi-fungsi utama underwriter asuransi kesehatan perorangan yaitu:
a). Menilai dan memilih pemohon asuransi
b). Memutuskan apakah sebuah permohonan asuransi dapat disetujui dan
jika disetujui apa dasar persetujuan itu.
c). Memelihara dan menjaga komunikasi yang cukup baik dengan tenaga
lapangan (misal agen asuransii).
2. Fungsi utama underwriter asuransi kesehatan kelompok adalah:
a). Memeriksa karakteristik paket0-paket jaminan kesehatan yang
ditawarkan kepada suatu kelompok
b). Mempertimbangkan berbagai variabel yang berkaitan dengan ririko
yang akan muncul jika paket jaminan kesehatan tersebut dijual
c). Menentukan apakah suatu paket jaminan kesehatan dapat diterima
seperti apa adanya atau paket-paket tersebut perlu dimodifikasi menurut
aturan-aturan standar perusahaan asuransi.
3. Fungsi lain dari underwriter asuransi kesehatan kelompok diantaranya:
a). Memproyeksikan kemungkinan klaim-klaim
b). Menghitung cadangan klaim
c). Menentukan biaya administrasi
d). Menentukan underwriting pada kelompok baru dan yang telah ada
b. Tanggung Jawab Underwriter
Deparetemen underwriting bertanggung jawab menciptakan standar
seleksi dan memberikan keputusan atas para pevamar. Underwriting
(penanggung) tidak hanya meninjau bisnis baru tatapi juga bisnis yang telah
mantap. Underwriting mungkin akan membatalakan polis yang menurut
pengalaman sangat merugikan atau menunjukkan ciri-ciri yang tidak
menguntukan. Departemen underwriting tidak hanya memeriksa tarif dan
10
formulir-formulir yang diserahkan oleh agen tetaoi juga mengembangkan
formulir-formulir polis baru.
b). Konsultasi jumlah dan jenis efek yang akan diterbitkan bursa yang akan
dipilih untuk mencatatkan efeknya, jadwal emisi, metode pendistribusian
efek.
11
3. Laporan inspeksi;
4. Pernyataan finansial dan laporan kredit;
5. Informasi federal disclosure;
6. Informasi agen atau broker, dan
7. Representatif kelompok
a. Permintaan untuk Proposal
Permintaan untuk proposal dan formulir-formulir lainnya
memberikan informasi underwriting, termasuk data karyawan dan riwayat
klaim. Contohnya, mereka memberikan jumlah karyawan yang memenuhi
syarat, yang berguna untuk menentukan apakah ada jumlah partisipasi yang
cukup dalam paket. Mengidentifikasi kelas-kelas yang tidak termasuk juga
membantu menentukan apakah ada seleksi adverse terhadap paket.
Permintaan untuk proposal juga biasanya menyediakan riwayat
asuransi sebelumnya, yang membantu underwriter menentukan stabilitas
resiko. Karena biaya tahun pertama yang tinggi dalam penjualan dan
penerbitan kelompok, perusahaan asuransi mencari kelompok yang
diharapkan akan tetap terasuransi selama beberapa tahun. Permintaan untuk
proposal yang menunjukkan bahwa kelompok telah berganti asuransi
beberapa kali selama tahun-tahun terakhir.
b. Aplikasi
Bagian utama dari aplikasi asuransi individual adalah alat dasar yang
digunakan oleh underwriter, merupakan fondasi untuk keputusan
underwriter menyediakan cakupan yang diminta, untuk memodifikasinya,
atau untuk mencoba mendapatkan informasi lagi atau menolak aplikasi itu
seluruhnya. Walaupun agen biasanya yang bertanya dan mengisi jawaban
pada aplikasi, aplikator harus menandatanganinya. Aplikasi itu termasuk
sebuah pernyataan bahwa pendaftar telah menjawab pertanyaan-pertanyaan
itu dengan jujur dan secara lengkap menurut pengetahuan dan
kepercayaannya. Sebuah formulir aplikasi, ditandatangani oleh pendaftar,
juga disertakan pada aplikasi. Formulir ini mengizinkan underwriter untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari sumber luar. Format aplikasi
12
dan kedalaman serta arah pertanyaannya tergantung perusahaan asuransi
dan fungsinya. Jika digunakan hanya untuk satu jenis asuransi, maka
pertanyaan-pertanyaan pada aplikasi hanya akan mendapatkan informasi
yang dianggap relevan untuk underwriting asuransi itu.
Namun, jika aplikasi itu untuk beberapa tipe cakupan, maka
pertanyaan-pertanyaan itu akan dirancang untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan untuk underwriting berbagai cakupan itu. Perusahaan
asuransi disabilitas juga menyimpan kopi dari pengembalian pajak
pendaftar yang paling baru. Dengan informasi ini, perusahaan asuransi
dapat mengetahui secara pasti jumlah cakupan disabilitas yang diminta
pendaftar merupakan jumlah dimana ia terkualifikasi di bawah peraturan
partisipasi dan terbitan perusahaan asuransi.
c. Pertanyaan Agen
Sebagian besar perusahaan asuransi menyediakan kertas kosong
dibelakang aplikasi mereka untuk komentar agen, seperti berapa lama dan
berapa baik mereka telah mengenal pendaftar. Agen juga mungkin diminta
untuk mengindikasikan :
• Pengetahuan mengenai informasi apapun tentang pendaftar yang tidak
termasuk dalam aplikasi tetapi mungkin akan memiliki resiko seleksi; dan
• Nilai net pendaftar, pendapatan tahunan, dan pendapatan dari sumber
selain pekerjaan.
Agen yang memberitahu underwriter tentang kondisi khusus
penjualan atau masalah khusus yang tidak akan diidentifikasikan akan
mendapatkan kepercayaan underwriter. Sering komentar agen akan
menjelaskan situasi yang sering dipertanyakan atau tidak jelas berdasarkan
informasi dari sumber lain.
d. Pernyataan Dokter yang Bertugas
Jika dalam aplikasi atau laporan pemeriksa kesehatan tercatat
riwayat kesehatan yang serius atau dipertanyaan, underwriter akan meminta
laporan dari dokter yang bertugas atau rumah sakit. Ini disebut pernyataan
dokter yang bertugas (APS). Tipe laporan ini merupakan sumber informasi
13
yang paling baik untuk deskripsi riwayat kesehatan yang akurat.
Underwriter harus mengetahui untuk apa tepatnya pendaftar diobati, tanggal
pengobatan, lamanya pengobatan, dokter konsultan, jika akan dan apakah
telah sembuh total. Kebanyakan kondisi kesehatan dimana para pendaftar
dirawat tidak memberikan masalah. Namun, beberapa kondisi lebih
mungkin menyebabkan klaim tambahan karena kecelakaan atau sakit yang
tidak berhubungan. Epilepsy, contohnya, menaikkan kemungkinan sebuah
luka, dan hipertensi atau obesitas dapat menyebabkan atau memperlama
sebuah disabilitas.
e. Laporan Inspeksi
Sebuah laporan inspeksi adalah laporan sebuah investigasi seorang
pendaftar yang dilakukan oleh sebuah agensi tanggungan yang khusus
bertugas dalam investigasi asuransi. Laporannya, biasanya ditulis,
mencakupan faktor-faktor relevan seperti pekerjaan, status keuangan, dan
riwayat kesehatan.
Perusahaan inspeksi hampir setua industri asuransi itu sendiri, dan laporan
inspeksi merupakan alat-alat underwriting yang berharga. Baik perusahaan
inspeksi maupun perusahaan asuransi telah menyadari sifat rahasia
informasi yang didapat dan telah membuat prosedur-prosedur yang
melindungi individu yang terlibat.
f. MIB, Inc.
MIB, Inc, (sebelumnya Biro Informasi Kesehatan) adalah sistem
untuk tukar menukar informasi underwriting diantara perusahaan asuransi
yang underwriting asuransi jiwa dan kesehatan. Merupakan asosiasi dengan
lebih dari 700 anggota di Amerika dan Canada. Untuk mendapatkan
keanggotaan penuh dalam asosiasi, sebuah perusahaan asuransi harus
memiliki seorang direktur kesehatan dan menjual asuransi kesehatan.
Karena persyaratan keanggotaan ini, beberapa perusahaan asuransi yang
menspesifikasi pada asuransi kesehatan saja tidak dapat menjadi anggota.
Salah satu tujuan utama MIB adalah untuk mendeteksi atau
mengetahui penipuan dalam perolehan asuransi oleh mereka yang mungkin
14
tidak memasukkan atau mencoba untuk menutup fakta-fakta penting untuk
determinasi resiko asuransi yang akurat, baik, dan masuk akal. MIB
bertanggung jawab atas pemeliharaan daftar cacat kesehatan dan
nonmedikal yang penting bagi penerbitan. Daftar ini direview secara terus-
menerus untuk memastikan relevansinya pada proses penerbitan.
Informasi MIB tidak mengindikasikan tindakan apa yang mungkin
diambil oleh suatu perusahaan anggota yang melapor atau jumlah asuransi
yang diaplikasikan atau terbitkan. Hanya perusahaan anggotalah yang dapat
menyerahkan laporan kepada MIB, dan hanya dalam hubungan dengan
informasi yang ditemukan ketika melakukan underwriting.
b. Underwriting Finansial
15
a) Melihat kemampuan membayar premi lanjutan
16
langsung ke penyedia jasa layanan kesehatan (secara cashless) atau ke
pemegang polis (secara reimbursement).
1). Penilaian Terhadap Tertanggung Berbeda dengan asuransi jiwa,
asuransi kesehatan yang bersifat indemnity mengganti biaya perawatan
yang dikeluarkan oleh tertanggung baik rawat inap maupun rawat jalan.
Oleh karenanya risiko terjadinya over insured pada asuransi kesehatan yang
bersifat indemnity sangat kecil atau hampir bisa dikatakan tidak ada.
Jikalau tertanggung mempunyai lebih dari 1 polis asuransi kesehatan yang
sama maka maksimal pembayaran manfaat hanya sampai biaya perawatan
yang telah dikeluarkan.
2). Pada asuransi kesehatan yang bersifat indemnity anak dapat dijadikan
tertanggung mengingat anak-anak juga telah terekspos pada risiko
kesehatan semenjak usia dini. Namun demikian perlu diperhatikan
beberapa faktor dalam menentukan batas minimal usia masuk anak
utamanya risiko yang dapat terjadi pada bayi yang baru lahir, antara lain:
a. Gangguan kesehatan pada bayi sejak lahir mulai dari gangguan kesehatan
ringan sampai kompleks. Pada gangguan kesehatan ringan perawatan tidak
memerlukan perawatan intensif dan hanya beberapa hari saja. Namun pada
gangguan perawatan kompleks perawatan bisa memakan waktu lama dan
penanganan yang komprehensif.
b. Kemungkinan bayi lahir prematur yang membutuhkan perawatan khusus
dan waktu yang lama
c. Sistem imunitas bayi dan anak-anak belum terbangun dengan sempurna
yang meningkatkan risiko kesehatan yang membutuhkan perawatan
3). Suami/Istri sebagai Tertanggung Sebagaimana halnya pada asuransi
jiwa, pasangan yang bergantung secara ekonomi adalah orang yang tidak
aktif bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan di luar tempat mereka
tempat tinggal. Jika pasangan tanggungan mengajukan uang
pertanggungan, pasangan yang bekerja / produktif secara aktif harus
diasuransikan di bawah jenis pertanggungan individu untuk setidaknya
manfaat asuransi kesehatan yang sama kecuali jika dia tidak dapat
17
diasuransikan. Bukti asuransi dan salinan terakhir tanda terima pembayaran
premi harus diberikan jika yang terakhir diasuransikan di perusahaan
asuransi lain.
4). Orang Tua sebagai Tertanggung Pemohon (pemegang polis) dapat
mengajukan permohonan asuransi kesehatan atas nama orang tua
tertanggung, independen terhadap ada atau tidaknya polis asuransi
kesehatan atas nama pemohon. Di beberapa negara dimana kesadaran akan
pentingnya pemeliharaan kesehatan sejak dini masih sangat rendah,
underwriter dapat menerapkan kebijakan yang lebih konservatif pada
penentuan maksimum usia masuk ataupun usia maksimum pertanggungan.
5). Karyawan sebagai Tertanggung Pada umumnya perusahaan akan
mengikutsertakan karyawannya pada suatu skema asuransi kesehatan
kumpulan dari pada perorangan. Hal ini akan dibahas secara khusus pada
bab asuransi kesehatan kumpulan.
6). Masa Asuransi Walaupun asuransi kesehatan perorangan dapat
menjamin tertanggung dari bayi sampai usia tua, namun disarankan kontrak
asuransi hanya diberlakukan secara jangka pendek. Umumnya asuransi
kesehatan dijamin untuk maksimum 1 tahun mengingat risiko kesehatan
sangat mudah berubah (volatile) dalam jangka pendek yang dipengaruhi
beberapa faktor antara lain:
a. Inflasi pada beberapa komponen biaya kesehatan terkait dengan
ketersediaan bahan baku obat-obatan, pemutakhiran teknologi kedokteran
b. Angka kesakitan akibat endemi, pandemi, perubahan sosial ekonomi
c. Praktek kedokteran
d. Kebijakan kesehatan masyarakat
e. Lingkup kerja populasi yang ditanggung
f. Tidak tersedianya data resmi untuk kesehatan secara nasional ataupun
industri yang dapat dijadikan acuan
Penanggung dapat menerapkan kebijakan perpanjangan polis secara
otomatis atau perpanjangan polis secara manual bergantung pada jenis
kontrak asuransi. Pada perpanjangan polis secara manual penanggung
18
dapat melakukan penilaian kembali risiko tertanggung berdasarkan klaim
yang telah terjadi serta melakukan penyesuaian premi.
19
Tidak ada perbedaan penilaian risiko atas calon tertanggung pada
asuransi kesehatan perorangan yang bersifat santunan dengan penilaian
risiko pada asuransi kesehatan perorangan yang bersifat indemnity.
Karena fitur produk yang sederhana dan besaran manfaat yang tidak
terlalu signifikan underwriter dapat menerapkan guaranteed acceptance
pada calon tertanggung. Namun demikian metode guaranteed acceptance ini
tidak bisa mencegah terjadinya anti seleksi. Oleh karenanya masa tunggu
dapat diterapkan sebagai trade-off untuk mencegah terjadinya klaim di awal
pertanggungan maupun pengaturan jarak klaim sekarang dengan klaim
sebelumnya. Masa tunggu pada asuransi kesehatan perorangan yang bersifat
santunan biasanya berlaku untuk semua jenis penyakit akut dan kronis.
20
1). Manfaat Asuransi
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian underwriter adalah seseorang yang bertugas untuk
melakukan seleksi terhadap calon nasabah yang mengajukan diri untuk
mendapatkan manfaat asuransi. Seorang underwriter adalah agen atau
bagian-bagian internal dari suatu perusahaan asuransi. Pekerjaan yang
dilakukan oleh agen tersebut disebut sebagai underwriting dalam asuransi.
B. Saran
Underwriter agar lebih teliti dalam memperoleh informasi yang
didapat tentang data-data peserta, dikarenakan proses underwriting yang
diterapkan masih bersifat manual. Selain itu, untuk pengisian form medis
yang hanya diberlakukan pada calon peserta medical dengan usia tertentu
saja, kedepannya penulis juga berharap agar pengisian form medis berlaku
untuk semua calon peserta, hal ini dikarenakan gangguan kesehatan
(penyakit) tidak memandang usia.
22
DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. (2018). Panduan Undewriting Untuk Produk
Asuransi Jiwa
Achmad, B., & Hadi, K. (2015). Faktor-Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Pilihan
Kebijakan Underwriting Pada Asuransi Mikro. Jurnal Syarikah : Jurnal
Ekonomi Islam, 1(2), 71–82
23