Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERAN LEMBAGA ASURANSI DALAM MANAJEMEN RISIKO

Oleh :

Rendi Darmizal Putra

Mata Kuliah : Asuransi dan Lembaga Keuangan bukan Bank Kelas B

Dosen Pengampu :

Rasyida Pertiwi, S.E, M.Si

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur tak hentinya kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Yang
mana melipakan rahmat-Nya, sehinga pada judul makalah “Peran Lembaga Asuransi
dalam Manajemen Risiko” dapat disusun samapai akhir. Selanjutnya penulis
berterimakasih juga kepada kepada pihak lain terkait referensi serta kontribusi secara
langsung.

Dalam hal ini, penyususan makalah berkaitan tentang kelengkapan memenuhi Ujian
Tengah Semester dalam Mata Kuliah Asuransi dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
Selanjutnya penulis menyadari kekurangan dalam pembuatan makalah ini yang mana
jauh dari kata kesempurnaan dan penulis berharap kritikan serta saran dalam
membangun makalah ini.

Indralaya, 23 Marer 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................3

2.1 Difinisi Asuransi dan Manajemen Risiko.......................................................3

2.2 Manfaat Asuransi dalam Manajemen Risiko................................................4

2.3 Peran Lembaga Asuransi dalam Perspektif Manajemen Risiko.................5

BAB III PENUTUP ........................................................................................................7

3.1 Kesimpulan........................................................................................................7

3.2 Saran..................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuransi serta risiko sering kita temui seperti kepingan mata uang logam yang
saling berkaitan. Yang mana keduanya tidak dapat dipisahkan. Walau saat
mengkajinya secara terpisah akan tetapi masih terlihat dalam suatu kesatuan. Maka
dalam keseharian sering ditemui risiko dalam mengajuakan perasuransian.
Alasan awalnya atau dasarnya berdiri lembaga asuransi yaitu memperkecil risiko
yang dialami oleh berbagai pihak baik peraturan serta keorganisasian maupun
individu.
Instrumen dalam bentuk kebaikan dalam asuransi di ambil dan dilaksanakan
merupakan salah satu factor yang dapat di artikan sebagai bentuk sebabya. Yang
mana dari sebabnya ini, bisa didapat pengelolaan terhadap risiko sehingga dalam
mengajukan asuransi orang-orang telah mengetahi secara umum tentang apa yang
mereka perlukan serta kegunaan, dampak dan manfaat yang mereka dapatakan.
Selanjutnya dalam hal asuransi ini mengenal kata yang namanya profit yang
mana kedua pihak sama sama bersimbiosis sehingga tidak ada salah satu mereka
dirugikan yang mana secara umum pihak asuransi memperoleh profit dan pada
pihak konsumen memperoleh keamanan dari produk yang mereka ajukan.
Seterusnya dengan adanya pembagian formula dan ukuran yang mana agar arah
profit yang didapatkan maksimal dan memiliki nilai loss yang sangat kecil.
Sehingga diperlukan manajemen risiko baik perusahaan asuransi maupun
konsumen yang mengajukan asuransi.
Sehingga pada makalah ini penulis ingin mengambil topik “Peran Lembaga
Asuransi dalam Manajemen Risiko”. Yang mana, pada dasarnya lembaga asuransi
didirikan yaitu untuk menampung, menerima, serta meberikan solusi bagi nasabah
dengan ketentuan dan prasyaratan yang mereka tawarkan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dari paparan latar belakang penulis mendapatkan rumusan masalah yaitu :


a. Apakah yang dimaksud dengan Asuransi?
b. Apa manfaat Asuransi dalam manajemen risiko?
c. Bagaimana peran lembaga Asuransi dalam perspektif manajemen risiko?

1.3 Tujuan Masalah

Dari paparan rumusan masalah diatas dapat diketahui bahwasanya tujuan masalah
adalah :
a. Untuk mengetahui maksud dengan Asuransi
b. Untuk mengetahui manfaat Asuransi dalam manjemen risiko
c. Untuk mengetahui peran lembaga Asuransi dalam perspektif manajemen risiko.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Difinisi Asuransi dan Manajemen Risiko


a. Arti Asuransi

Kata Asuransi berasal dari bahasa inggris yaitu insurance yang mana
kalua didefenisikan bahwasanya menjadi “pertanggungan”. Echols dan
Shadlilly memaknai kata insurance dengan maksud asuransi dan jaminan.
Sehingga dalam Bahasa belanda di sebutkan sengan istilah assurantie atau
verzekering.
Sedangkann defenisi asuransi menurut KUHD pasal 246 yaitu “Asuransi
atau pertanggungan adalah perjanjian. Yang mana seorang mengikat diri pada
tertanggung dengan menerima premi. Dan untuk memberi pengganti kepadanya
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang
mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tidak tertentu.
Dari arti diatas ada 4 unsur yang terkandung yaitu :
1. Pihak tertanggung yang berjanji untuk mebayarkan uang premi
kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsuran.
2. Pihang penanggung yang berjanji akan mebayarkan sejumlah uang
kepada pihak tertanggung. Sekaligus atau berangsuran apabila terjadi
sesuatu yang adaunsur tak tentunya.
3. Suatu peristiwa yang tak tertentu atau ttak diketahui sebelumnya.
4. Adanya kepentingan yang akan mengalami kerugian karena peristiwa
yang tak tentu.
Sehingga dari penjelasan diats dapat diketahui bahwasanya asuransi
meupakan sebuah lembaga yang didirikan untuk kepentingan social yang mana
adanya insurer yang bekerjasama dengan insured dengan menerima suatu premi
sebagai pergantian kepadanya karena suatu kerusakan , hilang, yang tanpa
diharapkan karena peristiwa yang tak menentu.

3
b. Manajemen Risiko

Dalam buku perasuransian 4 diketahui bahwasanya risiko oleh Vaughan


merupakan sebagai suatu keadaan yang mengandung peluang atau
kemungkinan adanya penyimpangan tujuan yang direncanakan atau sasaran
yang dharapkan, yang mengakibatkan ketidak nyaman.
Selanjutnya disebutkan juga bahwasanya risiko merupakan
ketidakpastian dan kerugian.
Manajemen risiko yaitu proses pengolahan risiko yang tersiri dari
identifikasi, eavluasi serta kendali terhadap permasalahan/risiko yang
mengancam keberlangsungan aktivitas.
Tahapan yang dilalui perusahaan dalam manajemen risiko adalah :
1. Identifikasi awal dari masalah yang akan muncul pada perusahaan.
2. Analisis pola risiko dari nilai risiko dan frekuensinya
3. Selanjutnya gulakan pengendalikan risiko yang terdiri dari
pengendalian fisik dan finansial.
Selanjutnya dalam manajemen risiko ini menggunakan teori pengendalian risiko
yang dituls oleh Mehr dan Cammack yang mana pada bukunya “Risiko
mempengaruhi asuransi, sehingga secara sederhana risiko dapat disebut sebagai
ketidakpastian mengenai kerugian”.

2.2 Manfaat Asuransi dalam Manajemen Risiko

Dalam asuransi memberikan manfaat yang luas pada Indivisu, masyarakat serta
dunia usaha dan negara.
1. Manfaat bagi individu
Yaitu pada individu memberikan manfaat berupa mendidik hidup hemat, dan
berpandangan jauh kehari kedepan dan berencana dan rasa pasti bagi masa
depannya.

2. Bagi Masyarakat

4
Pada masyarakat lembaga asuransi yaitu mendidik pola piker jangka panjang
seta peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mencegah terjadinya
keterbelakangan bagi generasi penerus.

3. Bagi Dunia Usaha


Yaitu menumbhukan kepercayaan kreditur dan merangsang produksitivas kerja
yang mana merupakan manfaat dari asuransi dalam manajemen risiko.

4. Bagi Negara
Yaitu manfaatnya berupa sumber mobilitas dana untuk keberlangsungan
pembangunan, selanjutnya kesempatan kerja dan pencegahan pengangguran
serta meningkatkan income perkapita dan menumbuhkan dunia industry.

Sehingga dari penjelasan diatas didapatkan bahwasanya asuransi dizaman


sekaang sngat dibutuhkan sehingga sudah menjadi kewajiban bagi konsumen
dikarenakan banyaknya manfaat yang telah diberikan dari Asuransi serta dalam
hal ini kita bisa belajar tentang manajemen risiko yang baik.

2.3 Peran Lembaga Asuransi dalam Perspektif Manajemen Risiko

Lembaga Asuransi yang dimaksud dari makalah ini yaitu berupa asuransi swasta
dan pemerintah. Berikut peranan lembaga asuransi dalam manajemen risiko dan
perbedaan lemabga swasta dan pemerintah.

Asuransi Swasta Asuransi Pemerintah


Dalam perusahaan asuransi swasta Perusahaan asurasi pemerintah secara
menghindari masu kerisiko murni yang khusus memiliki kewajiban membantu
mana dicontohkan pada saat bank yang dan menanggulangi setiap bencana
mengalami konsidi bangkrut, banjir yang mampu meresahkan dan diaggap
besar yang menhancurkan dan lainnya. mengganggu masyarakat.
Sehingga dihindari karena jumlah yang
lebih besar dan menguras dana yang
besar

5
Skala acuan dari swasta yaitu dari Skala acuan pada pemerintahan
kantor pudat untuk diaplikasikan oleh berdasarkan pada keampuan
berbagai kantor cabang dan perusahaan karna jika melebihi
pegawainya kemampuan maka akan membuat
perusahaan bermasalah.
Menghindari masuk dalam wilayah Sangat berhat hati untuk masuk dalam
risiko yang bersifat sistematis dan wilayah yang sistematis dan spekulatif
spekulatif

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asuransi berupa lembaga yang didirikan untuk kepeningan social yang mana
kerjasama antara isurer dengan insured dengan penerimaan suatu premi sebagai
pergatian dari suatu kerusakan atau kehilangan akibat kejadian tertentu.
Manfaat yang bisa diterima pada saat seseorang atau instuisi masuk asuransi yaitu :
1. Asuransi berfungsi sebagai pihak kerugian
2. Menghasilkan tingkat produksi, harga dan struktur harayang optimum.

Peran lembaga asuransi dalam manajemen risiko yaitu mealuali program LPS
dan BLBI sebagai bentuk pengamanan agar stabilitas ekonomi terjaga.

3.2 Saran

Saran dari saya berupa peningkatan minat konsumen terhadap produk asuransi yang
mana beberapa dari mereka masih meragukan kepercayaan terhadap asuransi sehingga
saran saya kepada pemerintahaan harus meningkatkan minat dari masyarakat. sehingga
lembaga asuransi bisa memaksimalkan keuntungan yang mana semuanya saling
bersimbiosis masyarakat merasa aman, produk arusansi diminati dan pada pemerinta
bisa memperlancar pembangunan dalam negeri.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 246.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 2016 Buku Perasuransian 4 seri Literasi Keuangan.

Ali, H. (2004). Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tujuan Analisis
Historis, Teoritis dan Praktiss. Jakarta: Kencana.

Anwar, K. (2007). Asuransi Syariah: Halal dan Mashlahat. Solo: Tiga Serangkai.

Fahmi, I. (2011). Manajemen Risiko Teoritis, Kasus, dan Solusi. Bandung: CV


Alfabeta.

Martono. (2002). Bank dan Kelembagaan Keuangan Lainnya.Yogyakarta: Ekosina.

Jurrnal “Peran Asuransi Terhadap Pelaksanaan Manajemen Risiko diPerbankan


Syariah” Oleh Astri Ayunda, Fakultas dan bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri
Batusangkar.

Anda mungkin juga menyukai