Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HUKUM BISNIS
ASURANSI

Dosen Pengampu: Prabowo Yudho Jayanto, S.E,.M.SA

Disusun Oleh :
Yeny Rachma Wardani (7211419075)
Ega Setyani Mutia (7211419183)

Fakultas Ekonomi
Akuntansi
Universitas Negeri Semarang
Tahun 2019

1
Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha
Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan
sehingga makalah hokum bisnis tentang ‘asuransi’ ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan rekan-
rekan siswa pada khususnya dan para pembaca umumnya tentang asuransi yang merupakan salah
satu bagian dari mata kuliah hukum bisnis.

Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa dengan
mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami meminta maaf bilamana
terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap
adanya masukan serta kritikan yang membangun dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih
baik lagi.
Demikian Kami ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca makalah ini.
 

Semarang, 13 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover 1
Kata pengantar 2
Daftar isi…………………….……………………………………………………………………………………………………………………….3

BAB 1 : Pendahuluan

Latar belakang 4
Rumusan masalah 4
BAB 2 : Pembahasan

Sejarah akuntansi ……………………………………………………………………………………………………………………………….5

Pengertian asuransi………………………………………………………………………………………………………..……………………6

Fungsi dan tujuan asuransi ………………………………………………………………………………………………………………….7

Prinsip-prinsip pelaksanaan asuransi …………………………………………………………………………………………………..8

Jenis-jenis asuransi……………………………………………………………………………………………………………………………..10

Polis asuransi………………………………………………………………………………………………………………………………………12

Perusahaan asuransi yang ada di Indonesia………………………………………………………………………………………..13

Keuntungan asuransi………………………………………………………………………………………………………………………….14

BAB 3 : Penutup

Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………………………16

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………………………….17

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di zaman sekarang ini banyak resiko dimasa depan dapat terjadi kepada siapa saja dalam
kehidupan, misalnya yang terjadi dalam kecelakaan, kematian maupun sakit semua itu dapat
menimpa seseorang yang membuat kerugian besar bagi yang mengalaminya. Oleh karena itu
setiap resiko yang dihadapi oleh seseorang harus ditanggulangi sebelum mengalami kerugian
yang leih besar lagi. Salah satunya cara menanggulanginya adalah dengan menggunakan jasa
asuransi. Saat ini perusahaan asuransi sudah banyak di Indonesia hal-hal apa pun bisa
diasuransikan.
Di Indonesia sendiri sudah banyak perusahaan – perusahaan yang berjalan dibidang
asuransi ini, tinggal kita memilah dan memilih asuransi mana yang akan kita ambil sesuai
dengan kebutuhan dan keuangan kita. Untuk bisa memilih dan memilah asuransi tersebut,
maka diperlukan pengetahuan yang cukup tentang pengertian dasar – dasar asuransi. Maka
dari itu penulis bermaksud menuliskan pengetahuan tentang dasar – dasar pengetahuan
tentang asuransi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana awal mula adanya asuransi?
2. Apakah pengertian dari asuransi?
3. Apa fungsi dan tujuan dari asuransi?
4. Apakah prinsip-prinsip dalam pelaksanaan asuransi?
5. Apa saja jenis-jenis asuransi itu?
6. Apa yang dimaksud dengan polis asuransi?
7. Apa saja jenis-jenis asuransi yang ada di Indonesia?
8. Apa saja perusahaan asuransi yang ada di Indonesia?
9. Bagaimana perbedaan keuntungan asuransi bagi nasabah dan perusahaan?

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Asuransi
Asuransi telah dipakai oleh para saudagar dan pedagang Cina maupun Babylonia (Irak)
sejak tahun 4000-3000 sebelum masehi. Dahulu para pedagang  yang menghuni di sekitaran
lembah sungai Euphrat dan Tigris memanfaatkan kapal sebagai metode pengiriman barang.
Sejak saat itu para masyarakat Babylonia sudah canggih dalam menerapkan jaminan dalam
berdagang/usaha. Sehingga pada saat itu sudah menjadi hal umum untuk para saudagar atau
kreditur memberikan pinjaman sejumlah uang dengan jaminan kapal dan sejumlah uang.
Pemilik kapal (peminjam uang) akan dibebaskan dari utang ketika mengetahui bahwa
kapalnya tersebut selamat dalam melakukan ekspedisi. Dengan kata lain kapal yang
dijaminkan tersebut dibebaskan dapat dicabut statusnya sebagai jaminan. Selanjutnya,
sejumlah uang yang dibayarkan tersebut ternyata berfungsi sebagai premi yang wajib
dibayarkan atas sejumlah uang atau modal yang diterima. Diikuti tahun 1668 M, di Coffe
House London, berdirilah Lloyd of London sebagai cikal bakal asuransi konvensional.
Asuransi membawa misi ekonomi sekaligus social dengan adanya premi yang dibayarkan
kepada perusahaan asuransi dengan jaminan adanya transfer of risk yaitu penngalihan resiko
dari tertanggung kepada penanggung.

Asuransi yang ada di Indonesia dulunya juga dibawa oleh orang Belanda sekitar tahun
1800-an. Perusahaan asuransi yang didirikan oleh Belanda di Indonesia juga dikhususkan bagi
orang-orang tertentu terutama kaum elit dan orang Belanda sendiri. Karena asuransi tersebut
ditujukan untuk menunjang kepentingan perdagangan dan bisnis mereka. Pada tahun 1845
Belanda mendirikan perusahaan asuransi di tanah air dengan nama Nederlandsh Indisch
Leven Verzekering En Liefrente Maatschappij (NILMIY). Perusahaan tersebut secara
administrasi masih menggunakakan sistem indukannya yang ada di Belanda yaitu De
Nederlanden Van. Produk yang dihasilkan dari perusahaan asuransi tersebut juga masih
sangat terbatas, yaitu terhadap risiko kebakaran dan pengangkutan. Pada saat itu asuransi juga
belum diberlakukan terhadap pribumi karena adanya monopoli yang dijalankan oleh negara-
negara berkepentingan seperti Inggris dan Prancis. Setelah terjadinya PD II yang terkenal
dengan imbasnya yang dahsyat tersebut ternyata juga berimbas pada perusahaan asuransi
milik Belanda di Indonesia. Bahkan tidak sedikit perusahaan asuransi yang rugi dan bangkrut.

5
Setelah berakhirnya perang dunia ke dua, yang saat itu di Indonesia juga tengah
mempersiapkan diri untuk merdeka, disinilah baru dimulai babak baru sejarah asuransi di
Indonesia.

2.2 Pengertian Asuransi


Didalam pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) disebut bahwa,
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penangung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu Premi, untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapakan, yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tak
tertentu.”

Menurut Wirdjono Prodjodikoro dalam bukunya Hukum Asuransi di Indonesia, asuransi


adalah suatu persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin,
untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin akan
diderita oleh yang dijamin, karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas.

D.S. Hansell dalam bukunya Elements of Insurance menayatakan bahwa asuransi selalu


berkaitan dengan resiko (Insurance is to do with risk). Sedangkan menurut Robert I. Mehr dan
Emerson Cammack, dalam bukunya Principles of Insurance menyatakan bahwa suatu
pengalihan resiko (transfer of risk) disebut asuransi.

Berdasarkan pengertian pasal 246 KUHD dapat disimpulkan ada tiga unsur dalam
Asuransi, yaitu:

1. Pihak tertanggung, yakni yang mempunyai kewajiban membayar uang premi kepada
pihak penanggung baik sekaligus atau berangsur-angsur
2. Pihak penanggung, mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah uang kepada pihak
tertanggung, sekaligus atau berangsur-angsur apabila unsur ketiga berhasil
3. Suatu kejadian yang semula belum jelas akan terjadi

Sehingga dapat disimpulkan bahwa asuransi adalah  pertanggungan atau


perjanjian antara dua belah pihak, di mana pihak satu berkewajiban membayar
iuran/kontribusi/premi. Pihak yang lainnya memiliki kewajiban memberikan jaminan

6
sepenuhnya kepada pembayar iuran/kontribusi/premi apabila terjadi sesuatu yang
menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang sudah
dibuat.

2.3 Fungsi dan Tujuan Asuransi


 Fungsi Asuransi
1) Fungsi Primer
a. Pengalihan Resiko
Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan resiko / kerugian
(chance of loss) dari tertanggung sebagai ”Original Risk Bearer” kepada satu atau
beberapa penanggung (a risk transfer mechanism). Sehingga ketidakpastian
(uncertainty) yang berupa kemungkinan terjadinya kerugian sebagai akibat suatu
peristiwa tidak terduga, akan berubah menjadi proteksi asuransi yang pasti
(certainty) merubah kerugian menjadi ganti rugi atau santunan klaim dengan
syarat pembayaran premi.
b. Penghimpun Dana
Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan
dibayarkan kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun
tersebut berupa premi atau biaya ber- asuransi yang dibayar oleh tertanggung
kepada penanggung, dikelola sedemikian rupa sehingga dana tersebut berkemang,
yang kelak akan akan dipergunakan untuk membayar kerugian yang mungkin
akan diderita salah seorang tertanggung.
c. Premi Seimbang
Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang dilakukan
oleh masing – masing tertanggung adalah seimbang dan wajar dibandingkan
dengan resiko yang dialihkannya kepada penanggung (equitable premium). Dan
besar kecilnya premi yang harus dibayarkan tertanggung dihitung berdasarkan
suatu tarip premi (rate of premium) dikalikan dengan Nilai Pertanggungan.

2) Fungsi Tambahan (Sekunder)

7
a)   Perangsang pertumbuhan ekonomi (stimulus ekonomi) Adalah untuk merangsang
pertumbuhan usaha, mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki
manfaat sosial dan sebagai tabungan
b)   Sarana tabungan investasi dana dan invisible earnings
c)   Sarana pencegah & pengendalian kerugian

 Tujuan Asuransi
Adapun tujuan asuransi adalah sebagai berikut :
a. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu
pihak.
b. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan
dan  pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga,
waktu dan biaya
c. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya
tertentu  dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang
jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti
d. Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan
perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.
e. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan
dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk asuransi
jiwa.

2.4 Prinsip-prinsip Pelaksanaan Asuransi


1. Kepentingan yang dapat diasuransikan (Insurable Interest)
Artinya bahwa hak untuk mengasuransikan akan timbul apabila ada suatu hubungan
keuangan yang tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
2. Iktikad baik (Good Faith)
Iktikad baik adalah tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap
terhadap semua fakta material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan,
baik diminta maupun tidak.
3. Sebab Akibat (Proximate Cause)

8
Apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan maka
pertama-tama akan dicari sebab-sebab yang efektif dan efisien yang menggerakkan suatu
rangkaian peristiwa tanpa terputus hingga akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan
tersebut.
4. Ganti rugi (Indemnity)
Ganti rugi ialah suatu mekanisme saat penanggung menyediakan kompensasi
finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia
miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252,253, dan dipertegas dalam
278).
Beberapa cara pembayaran ganti rugi, antara lain:
a.) Pembayaran dengan uang tunai
b.) Perbaikan
c.) Penggantian
d.) Pemulihan kembali
5. Pengalihan (Subrogation)
Prinsip pengalihan diatur dalam pasal 284 kitab Undang-undang Hukum Dagang
yang berbunyi “Apabila seseorang penanggung telah membayar ganti rugi sepenuhnya
kepada tertanggung maka penanggung akan menggantikan kedudukan tertanggung dalam
segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian yang
tertanggung.”
6. Kontribusi (Contribution)
Prinsip kontribusi berarti bahwa apabila penanggung telah membayar penuh ganti
rugi yang menjadi hak tertanggung maka penanggung berhak menuntut perusahaan-
perusahaan lain yang terlibat dalam suatu pertanggungan (secara bersama-sama menutup
asuransi harta benda milik tertanggung) untuk membayar bagian kerugian masing-masing
yang besarnya sebanding dengan jumlah pertanggungan yang dimilikinya.

2.5 Jenis-Jenis Asuransi


Jenis-jenis asuransi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Berdasarkan Undang-Undang Perasuransian
Dapat dibedakan menjadi :

9
1) Usaha asuransi
 Usaha asuransi kerugian
Memberikan jasa dalam menanggulangi kerugian, kehilangan manfaat
dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti
 Usaha asuransi jiwa
Memberikan jasa dalam menanggulangi risiko cacat, kematian dan hal
lain yang dikaitkan dengan hidup seserang yang dipertanggungkan
 Usaha reasuransi
Usaha yang memberikan jasa dalam mempertanggungkan utang terhadap
risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian atau perusahaan
asuransi jiwa.
2) Usaha penujang asuransi
 Usaha pialang asuransi
Menurut pasal 1 angka 8 UU Perasuransian, perusahaan pialang asuransi
ialah perusahaan yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan
asuransi dan penanganan ganti rugi asuransi.
 Usaha pialang reasuransi
Perusahaan pialang reasuransi ialah perusahaan yang memberikan jasa
keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penutupan ganti rugi
reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan reasuransi
(ceding company).
3) Usaha agen asuransi
Agen asuransi ialah seseorang atau badan hokum yang kegiatannya
memberikan jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama
penanggung.
4) Usaha penilai kerugian asuransi
Perusahaan yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada
obyek asuransi yang dipertanggungkan.
5) Usaha konsultan aktuaria

10
Perusahaan yang memberikan jasa aktuaria kepada perusahaan asuransi
dan dana pension dalam rangka pembentukan dan pengelolaan suatu
program asuransi dan atau program pensiun.
b. Berdasarkan ilmu pengetahuan
1) Asuransi kerugian
Asuransi kerugian adalah asuransi yang bertujuan untuk mendapatkan
suatu penggantian kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh suatu
kejadian.
2) Asuransi sejumlah uang (sum insurance)
Asuransi sejumlah uang meliputi asuransi jiwa dan asuransi social.

2.6 Polis Asuransi


Polis dalam asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian, yakni tertanggung dan penanggung. Menurut ketentuan pasal 256
KUHD, setiap polis kecuali asuransi jiwa harus memuat syarat-syarat khusus sebagai
berikut :
 Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi
 Nama penanggung untuk diri sendiri atau pihak ketiga
 Uaraian yang jelas mengenai benda yang diasuransikan
 Jumlah yang diasuransikan (nilai pertanggungan)
 Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh penanggung
 Premi asuransi
 Umumnya semua keadaan yang perlu diketahui oleh penanggung dan segala janji-janji
khusus yang diadakan antara para pihak
Beberapa fungsi polis bagi penanggung dan tertanggung, antara lain :
1) Bagi Tertanggung
a. Bukti tertulis atas jaminan penanggungan untuk mengganti kerugian yang mungkin
diderita oleh penanggung
b. Bukti pembayaran premi kepada penanggung

11
c. Bukti autentik untuk menuntut penanggung apabila lalai atau tidak memenuhi
jaminannya
2) Bagi Penanggung
a. Bukti dan tanda terima premi asuransi dari tertanggung
b. Bukti tertulis atas jaminan yang diberikan kepada tertanggung untuk membayar ganti
rugi yang mungkin diderita oleh tertanggung
c. Bukti autentik untuk menolak tuntutan ganti rugi atau klaim apabila penyebab
kerugian tidak memenuhi syarat polis

2.7 Perusahaan Asuransi yang ada di Indonesia


Contoh Perusahaan Asuransi di Indonesia
1.      AIA Financial
Berdiri tahun 1983, Sempat berganti nama dari PT Asuransi Lippo Jiwa Sakti
menjadi Lippo Life,  kemudian AIG Lippo dan setelah 80% sahamnya dimiliki American
International Assurance, berubah nama menjadi AIA Financial.
2.      Allianz
Merupakan cabang dari Allianz SE Jerman, yang merupakan salah satu
perusahaan asuransi terbesar di dunia. Masuk di Indonesia sejak tahun 1981. Bergerak
pada bidang asuransi jiwa, kesehatan, employee benefit, serta dana pension dan saving.
3.      Avrist
Berdiri sejak 1975, PT Avrist Assurance (Avrist) adalah perusahaan asuransi jiwa
patungan multinasional pertama di Indonesia, yang menyediakan program asuransi jiwa,
asuransi kecelakaan dan kesehatan, asuransi jiwa kredit dan pension, baik untuk
perorangan maupun kelompok, termasuk produk-produk asuransi jiwa berbasis
syariah/tafakul, melalui beragam saluran distribusi.
4.      Axa Mandiri
Merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri dan AXA
Group. Jika anda nasabah Bank Mandiri mungkin sudah pernah ditawarkan asuransi ini.
5.      Bumiputera 1912
Merupakan salah satu perusahaan asuransi paling tua di Indonesia. Sesuai
namanya, didirikan pada tahun 1912. Yang menarik dari asuransi ini adalah prinsip

12
mutual share yang mereka pegang, dimana setiap pemegang polis adalah pemilik
perusahaan.
6.      CIGNA
Asuransi CIGNA berdiri di Indonesia sejak tahun 1990. Merupakan cabang dari
perusahaan asuransi CIGNA Group yang bermarkas di connectiout, Amerika Serikat
7.      Jiwasraya
PT Asuransi Jiwasraya adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang
bergerak di sector asuransi. Perusahaan ini didirikan pada 31 Desember 1859 dengan
nama Nederlandsche Indische Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij (NILLMIJ)
dan merupakan perusahaan asuransi jiwa pertama yang didirikan di Indonesia.
8.      Manulife
Perusahaan asuransi ini adalah cabang dari Manulife Financial yang merupakan
salah satu perusahaan asuransi jiwa terbesar di dunia yang diukur nerdasarkan kapitalisasi
pasar. Manulife saat ini memiliki sekitar 26.000 karyawan di seluruh dunia. Di Indonesia
perusahaan ini berdiri sejak tahun 1985.
9.      Prudential
Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
merupakan bagian dari prudential plc, group jasa keuangan ritel berbasis di London,
Inggris. Pada tahun 2011, unit asuransi jiwa dari Prudential dinobatkan sebagai
perusahaan asuransi terbaik oleh majalah investor untuk perusahaan dengan asset diatas
10 triliyun.
10.    Sinar Mas
Asuransi Sinar Mas (ASM) merupakan anak perusahaan dari perusahaan Sinar
Mas Group yang didirikan pada tanggal 27 Mei 1985. Pada pertama kali berdiri,
dinamakan PT. Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta. Kemudian pada tahun 1991 baru
berubah menjadi PT. Asuransi Sinar Mas.

2.8 Keuntungan Asuransi


1) Bagi Nasabah
Masyarakat yang menolak konsep asuransi, biasanya disebabkan karena
kurangnya pengetahuan mereka pada keuntungan asuransi. Selain itu, ada sebuah stigma

13
tradisional yang menyebabkan seseorang sudah merasa apriori pada kata asuransi.
Beberapa stigma negatif seperti telah disebutkan sebelumnya semakin diyakini sebagai
sebuah kebenaran ketika pihak perusahaan asuransi sendiri misalnya tidak memberikan
edukasi secara jelas dan tepat. Terlepas dari itu semua, beberapa keuntungan asuransi
yang bisa didapatkan seseorang ketika menjadi nasabah perusahaan asuransi antara lain:

a)         Memberikan rasa aman dan ketenangan hidup.


b)        Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali.
c)         Terhindar dari risiko kerugian atau kehilangan.
d)        Memperoleh penghasilan di masa yang akan datang.
e)         Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan.
f)         Menjadikan seseorang bisa lebih tertib dalam mengatur keuangan mereka.
g)        Memudahkan urusan.

2) Bagi perusahaan asuransi


a)      Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah.
b)      Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain.
c)      Keuntungan dari hasil bunga dari investasi di surat – surat berharga.

14
BAB III
KESIMPULAN

Di zaman dahulu banyak sekali masyarakat yang tidak paham tentang pengertian asuransi
dan tidak mengerti dampak positif dari asuransi, tetapi sekarang perusahaan asuransi sudah
banyak di Indonesia. Oleh karena itu masyarakat maka pengertian dan pentingnya semakin luas
dimasyarakat. Asuransi sendiri pada perkembangannya mengalami banyak perubahan dan
semakin banyak jenisnya dari mulai hal yang wajar sampai hal-hal yang tidak wajar pun bisa
diasuransikan. Banyak masyarakat yang menggunakan jasa asuransi didalam kehidupan sehari-
hari karena saat ini banyak sekali resiko yang akan terjadi dimasa yang akan datang sebelum
semua itu dihadapi terlebih dahulu kita menanggulanginya agar tidak terjadi kerugian besar.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha


Perasuransian, asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi
untuk memberi pergantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan. Atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti. Atau untuk
pemberian suatu pembayaran uang yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan.

Tujuan asuransi bagi nasabah itu sendiri adalah untuk mengurangi risiko yang pasti
misalnya kematian kecelakaan dll. Sedangkan manfaatnya adalah dapat memberikan rasa aman
dan perlindungan, pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil, polis asuransi dapat
dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit, berfungsi sebagai tabungan dan sumber
pendapatan, alat penyebaran risiko, dan membantu meningkatkan kegiatan usaha.

15
DAFTAR PUSTAKA

 http://mediaasuransi.blogspot.com/2008/03/pengertian-dan-sejarah-asuransi.html
 http://asuransiaja.blogspot.com/2012/08/pengertian-dan-sejarah-asuransi-di.html
 http://www.anneahira.com/makalah-asuransi.htm
 http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
 http://devitarestiana.blogspot.com/2016/11/makalah-tema-asuransi.html
 https://jhohandewangga.wordpress.com/2012/02/27/makalah-tentang-asuransi/
 https://www.academia.edu/5664871/Makalah-asuransi
 Jayanto,Prabowo Yudho.2015.Indonesia Business Law.Semarang:Cerdas bersama

16

Anda mungkin juga menyukai