DI SUSUN OLEH :
Arika Mufida (1801002030037)
Arifah Karina (1801002030016)
Febrian safrina (1801002030041)
Hildayani (1801002030042)
Akifah Yasmin Lubis (1801002030040)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga Kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah “Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya” dengan judul “Asuransi”
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, Kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada bapak
Zulkifli yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dasar dari asuransi
2. Mengetahui sejarah asuransi
3. Mengetahui macam-macam penggolongan asuransi
4. Mengetahui prinsip dari asuransi
5. Mengetahui manfaat serta tujuan asuransi
6. Mengetahui peran asuransi sebagai pengalih resiko
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asuransi
Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan
resiko(risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak
(tertanggung) kepada pihak lain (penanggung). Pengalihan resiko ini tidak berarti
menghilangkan kemungkinanmisfortune, melainkan pihak penaggung menyediakan
pengamanan financial (financial securitypeace of mind) bagi tertanggung. Sebagai
imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah yang sangat kecil bila
dibandingan dengan potensi kerugian yang dideritanya (Morton: 1999).
Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugan-kerugian kecilyang
sudah pasti penggantian kerugian-kerugian yang besar yang belum pasti( Abbas
Salim: Principle of Insurance). Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan mana
seorang penanggung meningkatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi untuk memberikan penggantian keadanya karena suatu
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapakan, yang mungkin
terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu(KUHD Pasal 1246). UU No. 2 Tahun 1992
tentang Perasuransian: perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak
penanggung meningkatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertenggung karena kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita oleh tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa
yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Kesimpulannya orang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa
sekarang agar bisa menghadapi kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu masa
mendatang.
2.2 Sejarah Asuransi
Asuransi berasal mula dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal
dengan perjanjian Hammurabi. Kemudian pada tahun 1668 M di Coffe House London
berdiriah Llyod of Londonsebagai cikal bakal asuransi konvensional. Sumber hokum
asuransi adalah hokum positif, hokum alami, dan contoh yang ada sebelumnya
sebaaimana kebudayaan.
Sejarah asuransi di Indonesia berwal pada masa penjajahan Belanada, terkait
dengan keberhasilan dari negeri tersebut disektor perkebunan dan perdagangan di
Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan jaminan terhadap keberlangsungan usahanya,
tentu diperlukan adanya asuransi. Perkembangan industry asuransi sempat terhenti
pada masa penjajahan Jepang.
2. Asuransi jiwa
Asuransi jiwa (life Insurance) adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan
terhadap kehilangan jiwa sseorang. Atau dengan kata lain suatu jasa yang diberikan
oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan resiko yang berkaitan dengan jiwa
atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan, meliputi asuransi kecelakaan
diri, asuransi jiwa seperti asuransi berjangka(term Insurance), asuransi seumur
hidup(whole Life Insurance), edowmwnt insurance, anuitas, dan asuransi
industry(industrial insurance) dimana fungsi asuransi jiwa secara umum dapat
dikelompokkan menjadi beberapa unsure antara lain:
a. Membantu pihak yang kecelakaan.
b. Membyar asuransi bagi tertanggung yang meninggal.
c. Membantu usaha dari kerugian yang disebabkan oleh meniggalnya pejabat kunci
perusahaan.
d. Menghimpun dana untuk persiapan pengsiun.
e. Menunda atau menghindari pajak pendapatan.
Dana yang dikumpulkan berupa premi asuransi dan kemudian diinvestasikan.
Untuk memberikan pelayanan yang maksimalmaka industry asuransi jiwa setiap tahun
harus meningkatkan kinerja usaha, sehingga dapat menimbulkan kepercayaan
masyarakat terhadap performa asuransi jiwa.
rata-rata suku bunga deposito satu tahun.
3. Asuransi social
Penyelenggaraan asuransi jiwa didasarkan pada peraturan perundangan tersendiri
yang berdifat wajib serta didalamya terkandung tujuan tertentu dari pemerintah untuk
memberikan perlindungan bagi masyarakat atau sebagian anggota masyarakat.
Karenaya system ini disebut asuransi sosial. Asuransi sosial harus meningkatkan
kinerja untuk tetap memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Bentuk-bentuk kegiatan asuransi yang umumnya sering ditemui dikalangan
masyarakat antara lain :
a. Asuransi harta
Asuransi harta (property insurance) merupakan pertanggungan untuk semua hak
milik berupa harta benda yang meiliki resiko atau bahay kebakaran, kecurian atau
tenggelam dilaut. Terdiri dari asuransi kebakaran(fire insurance),
pengangkutan(marine insurance), penerbangan, kecelakaan(accident insurance).
b. Asuransi tanggung gugat (liability insurance)
Asuransi tanggung gugat (liability insurance) dapat terjadi pada asuransi
pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, dan asuransi kebakaran.
c. Asuransi kerugian
Usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penaggungan resiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti.
d. Asuransi kebakaran
Sesuatu yan terbakar yang seharusnya tidak terbakar, yang kejadiannya
merupakan suatu kecelakaan bukan secara tiba-tiba, tidak ada unsur kesengajaan dan/
tidak dapat diperkirakaan.
e. Reasuransi
Pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungakan atau asuransi
asuransi. System penyebaran resiko di mana penanggung menyebarkan seluruh atau
sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada penaggung yang lain. Adapun
fungsi reasuransi yang dapat dinikmati masyarakat adalah
- Meningkatkan kapasitas akseptasi.
- Alat penyebaran resiko.
- Meningkatkan stabilitas usaha.
- Menigkatkan kepercayaan.
Prinsip dasar dari reasuransi adalah para penanggung melakukan pertanggungan
resiko yang telah ditanggungnya kepada penanggung yang lain.
f. Loss unexpected
Harus berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian (loss) dan tidak dapat
diperkirakan atau unexpected.
g. Reasonable
Merupakan benda yang memiliki nilai, baik dari pihak penanggung maupun dari
pihak tertanggung.
h. Catastrophic
Resiko tersenut haruslah tidak aan menimbulkan suatu kemungkinan rugi yang
sangat besar. Contohnya villa yang lokasinya dekat dengan lokasi yang mudah
longsor.
i. Homogeneous
Berarti sama atau serupa dalam bentuk atau sifat. Barang atau benda yang akan
dipertanggungkan haruslah homogen, yaitu banyak barang yang serupa atau sejenis,
baik bentuk maupun sifat.
j. Peril and Hazards
Peril diartikan sebagai penyebab yan mengakibatkan kerugian. Misal kebakaran,
kehilangan, kemalingan, dan ledakan. Hazardsadalah setiap keadaan yang dapat
menciptakan atau mendorong kesempatan timbulnya kerugian dari peril. Misalnya,
kebakaran merupakan peril dan bensin yang disimpan dekat kompor
merupakan hazard yang akan mempercepat proses jika terjadi kebakaran.
2.6 Prinsip Dasar Asuransi
Tujuan Asuransi
Adapun tujuan asuransi adalah sebagai berikut :
Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu
pihak.
Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan
pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan
banyak tenaga, waktu dan biaya.
Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang
jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti / membayar sendiri kerugian yang
timbul tertentu dan tidak perlu mengganti / membayar sendiri kerugian yang
timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.
Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan
jaminan perlindungan atas guna yang diberikan oleh peminjam uang.
Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikem
balikandalam jumlah yang lebih besar.Hal ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa.
Ada beberapa manfaat yang dapat diterima pada saat seseorang atau intuisi masuk ke
asuransi yaitu :
1. Asuransi mampu berperan sebagai penetralisir risiko
2. Sebagai pihak penganti kerugian
3. Mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung
4. Menghasilkan tingkat produksi
5. Memperbaiki posisi persaingan perusahaan kecil
Menurut Harman Darmawi ada enam Syarat – Syarat Suatu Risiko Dapat Di
Asuransikan, syarat yang harus di tempuh tersebut yaitu ;
1. Kerugian potensial cukup besar
2. Probabilitas potensial cukup besar
3. Keugian bersifat kebetulan
4. Kerugian tertentu
5. Terdapat sejumlah unit yang terbuka terhadap risiko yang sama
Peran asuransi swasta dan pemerintah dalam perspektif manajemen risiko
asuransi milik swasta memeliki tanggung jawab yang kecil, dan asuransi milik
pemerintah memeliki tanggung jawab yang lebih besar kondisi yang memungkinkan
berkembangnya usaha asuransi menurut Soeisno Djojosoedarso ada beberapa kondisi
yang memungkinkan berkembangnya usaha asuransi, kondisi tersebut antara lain :
1. Sistem ekonomi masyarakat terbentuk perekonomian bebas
2. Masyarakatnya sudah sangat maju dan merupakan masyarakat industry
3. Peraturan perundang – undangan sudah terorganisasi dengan baik.
Resiko Asuransi
Uncertainty (ketidakpastian) yang mungkin menyebabkan suatu kerugian
(lossbenefit). Adapun jenis ketidakpastian (uncertainity) sebagai berikut: Economic
uncertainity, kejadian akibat perubahan sikap konsumen, perubahan selera, harga,
teknologi, dan penemuan baru.
Doktrin Asuransi
1. Insurable interest: hak mempertangung jawabkan resiko yang terkait dengan
keuangan yang diakui secara sah oleh hukum antara tertanggung dan sesuatu
yang dipertanggungkan.
2. Utmost good faith: kontrak/perjanjian dilakukan dengan itikad baik, penanggung
dan tertanggung memberikan informasi dan fakta-fakta secara benar.
3. Identity: mengembalikan keuangan tertanggung setelah terjadi kerugian seperti
pada posisi sebelumnya terjadinya kerugian tersebut.
4. Proximate cause: suatu ebab aktif.
5. Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah
klaim dibayar.
6. Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-
sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung
untuk ikut memberikan indemnity
3.1 Kesimpulan
Orang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa sekarang agar bisa
menghadapi kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu masa mendatang itu
yang disebut asuransi. Asuransi terbagi menjadi asuransi kerugian, sosial, dan jiwa.
Kegiatan asuransi dapat berlangsung karena pembinaan dan pengawasan
perasuransian yang diakukan oleh pemerintah. Peran Asuransi Sebagai Pengalih
Risiko yaitu Asuransi merupakan sebuah lembaga yang didirikan atas dasar untuk
menstabilkan kondisi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi.
3.2 Saran
Asuransi sangat berguna bagi masyarakat karena dengan fungsi asuransi itu
sendiri yaitu sebagai lembaga pengelola resiko. Jadi bila seseorang ingin terhindar
dari resiko sebaiknya dapat ikut program asuransi.
DAFTAR PUSTAKA
http://tandio33.blogspot.com/2012/01/makalah-asuransi.html
http://gemblonknews.blogspot.com/2012/10/manajemen-resiko-asuransi.html
http://www.academia.edu/6572346/MAKALAH_ASURANSI
http://abhymujahidmuda.blogspot.com/2012/05/manajemen-risiko-peran-asuransi-sebagai.html?
m=1
http://ritnoeddi.blogspot.com/2011/12/rangkuman-manajemen-resiko.html