Anda di halaman 1dari 20

ASURANSI

DI SUSUN OLEH :
Arika Mufida (1801002030037)
Arifah Karina (1801002030016)
Febrian safrina (1801002030041)
Hildayani (1801002030042)
Akifah Yasmin Lubis (1801002030040)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga Kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah “Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya” dengan judul “Asuransi”

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, Kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada bapak
Zulkifli yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banda Aceh, 6 Mei 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................1
1.3 Tujuan .......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................2


2.1 Pengertian Asuransi ................................................................................2
2.2 Sejarah Asuransi .....................................................................................3
2.3 Penggolongan Asuransi ............................................................................3
2.4 Macam-macam Asuransi ........................................................................7
2.5 Usaha Perasuransian ..............................................................................8
2.6 Manajemen Resiko ..................................................................................10
2.7 Polis Auransi .............................................................................................12
2.8 Manfaat dan Tujuan Asuransi ...............................................................13
2.9 Peran Asuransi Sebagai Pengalih Risiko ...............................................13

BAB III PENUTUP........................................................................................18


3.1 Kesimpulan ...............................................................................................18
3.2 Saran ........................................................................................................18

Daftar Pustaka ...............................................................................................19


BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Pada saat ini bahaya, kerusakan, dan kerugian adalah kenyataan yang harus
dihadapi manusia di dunia. Sehingga kemungkinan terjadi resiko dalam kehidupan
khususnya kehidupan ekonomi. Tentu saja ini membutuhkan persiapan sejumlah dana
tertentu sejak dini.
Oleh karena itu, banyak orang yang mengambil cara sistem untuk dapat
menghindari resiko kerugian dan bahaya tersebut diantaranya adalah asuransi.
Asuransi merupakan sebuah sistem untuk mengurangi kehilangan finansial
dengan menyalurkan resiko kehilangan dari seorang atau perusahaan ke lainnya.
Apabila resiko yang tak terduga itu menimpa salah seorang dari mereka yang menjadi
anggota, maka kerugian akan ditangguung bersama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dasar asuransi ?
2. Bagaimana sejarah asuransi ?
3. Bagaimana cara penggolongan asuransi ?
4. Apa saja prinsip dari asuransi ?
5. Apa manfaat dan ujuan asuransi ?
6. Mengapa asuransi berperan sebagai pengalih resiko ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dasar dari asuransi
2. Mengetahui sejarah asuransi
3. Mengetahui macam-macam penggolongan asuransi
4. Mengetahui prinsip dari asuransi
5. Mengetahui manfaat serta tujuan asuransi
6. Mengetahui peran asuransi sebagai pengalih resiko
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asuransi
Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan
resiko(risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak
(tertanggung) kepada pihak lain (penanggung). Pengalihan resiko ini tidak berarti
menghilangkan kemungkinanmisfortune, melainkan pihak penaggung menyediakan
pengamanan financial (financial securitypeace of mind) bagi tertanggung. Sebagai
imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah yang sangat kecil bila
dibandingan dengan potensi kerugian yang dideritanya (Morton: 1999).
Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugan-kerugian kecilyang
sudah pasti penggantian kerugian-kerugian yang besar yang belum pasti( Abbas
Salim: Principle of Insurance). Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan mana
seorang penanggung meningkatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi untuk memberikan penggantian keadanya karena suatu
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapakan, yang mungkin
terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu(KUHD Pasal 1246). UU No. 2 Tahun 1992
tentang Perasuransian: perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak
penanggung meningkatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertenggung karena kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita oleh tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa
yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Kesimpulannya orang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa
sekarang agar bisa menghadapi kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu masa
mendatang.
2.2 Sejarah Asuransi
Asuransi berasal mula dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal
dengan perjanjian Hammurabi. Kemudian pada tahun 1668 M di Coffe House London
berdiriah Llyod of Londonsebagai cikal bakal asuransi konvensional. Sumber hokum
asuransi adalah hokum positif, hokum alami, dan contoh yang ada sebelumnya
sebaaimana kebudayaan.
Sejarah asuransi di Indonesia  berwal pada masa penjajahan Belanada, terkait
dengan keberhasilan dari negeri tersebut disektor perkebunan dan perdagangan di
Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan jaminan terhadap keberlangsungan usahanya,
tentu diperlukan adanya asuransi. Perkembangan industry asuransi sempat terhenti
pada masa penjajahan Jepang.

2.3 Penggolongan Asuransi


1. Asuransi Kerugian/ Umum
Asutansi keugian/umum(general Insurance) adalah jenis asuransi yang member
jaminan bagi berbagai resiko yang mengancam harta benda dan berbagai kepentingan.

2. Asuransi jiwa
Asuransi jiwa (life Insurance) adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan
terhadap kehilangan jiwa sseorang. Atau dengan kata lain suatu jasa yang diberikan
oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan resiko yang berkaitan dengan jiwa
atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan, meliputi asuransi kecelakaan
diri, asuransi jiwa seperti asuransi berjangka(term Insurance), asuransi seumur
hidup(whole Life Insurance), edowmwnt insurance, anuitas, dan asuransi
industry(industrial insurance) dimana fungsi asuransi jiwa secara umum dapat
dikelompokkan menjadi beberapa unsure antara lain:
a. Membantu pihak yang kecelakaan.
b. Membyar asuransi bagi tertanggung yang meninggal.
c. Membantu usaha dari kerugian yang disebabkan oleh meniggalnya pejabat kunci
perusahaan.
d. Menghimpun dana untuk persiapan pengsiun.
e. Menunda atau menghindari pajak pendapatan.
Dana yang dikumpulkan berupa premi asuransi dan kemudian diinvestasikan.
Untuk memberikan pelayanan yang maksimalmaka industry asuransi jiwa setiap tahun
harus meningkatkan kinerja usaha, sehingga dapat menimbulkan kepercayaan
masyarakat terhadap performa asuransi jiwa.
rata-rata suku bunga deposito satu tahun.

3. Asuransi social
Penyelenggaraan asuransi jiwa didasarkan pada peraturan perundangan tersendiri
yang berdifat wajib serta didalamya terkandung tujuan tertentu dari pemerintah untuk
memberikan perlindungan bagi masyarakat atau sebagian anggota masyarakat.
Karenaya system ini disebut asuransi sosial. Asuransi sosial harus meningkatkan
kinerja untuk tetap memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Bentuk-bentuk kegiatan asuransi yang umumnya sering ditemui dikalangan
masyarakat antara lain :
a. Asuransi harta
Asuransi harta (property insurance) merupakan pertanggungan untuk semua hak
milik berupa harta benda yang meiliki resiko atau bahay kebakaran, kecurian atau
tenggelam dilaut. Terdiri dari asuransi kebakaran(fire insurance),
pengangkutan(marine insurance), penerbangan, kecelakaan(accident insurance).
b. Asuransi tanggung gugat (liability insurance)
Asuransi tanggung gugat (liability insurance) dapat terjadi pada asuransi
pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, dan asuransi kebakaran.

c. Asuransi kerugian
Usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penaggungan resiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti.
d. Asuransi kebakaran
Sesuatu yan terbakar yang seharusnya tidak terbakar, yang kejadiannya
merupakan suatu kecelakaan bukan secara tiba-tiba, tidak ada unsur kesengajaan dan/
tidak dapat diperkirakaan.
e. Reasuransi
Pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungakan atau asuransi
asuransi. System penyebaran resiko di mana penanggung menyebarkan seluruh atau
sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada penaggung yang lain. Adapun
fungsi reasuransi yang dapat dinikmati masyarakat adalah
-          Meningkatkan kapasitas akseptasi.
-          Alat penyebaran resiko.
-          Meningkatkan stabilitas usaha.
-          Menigkatkan kepercayaan.
Prinsip dasar dari reasuransi adalah para penanggung melakukan pertanggungan
resiko yang telah ditanggungnya kepada penanggung yang lain.
f. Loss unexpected
Harus berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian (loss) dan tidak dapat
diperkirakan atau unexpected.
g. Reasonable
Merupakan benda yang memiliki nilai, baik dari pihak penanggung maupun dari
pihak tertanggung.
h. Catastrophic
Resiko tersenut haruslah tidak aan menimbulkan suatu kemungkinan rugi yang
sangat besar. Contohnya villa yang lokasinya dekat dengan lokasi yang mudah
longsor.

i. Homogeneous
Berarti sama atau serupa dalam bentuk atau sifat. Barang atau benda yang akan
dipertanggungkan haruslah homogen, yaitu banyak barang yang serupa atau sejenis,
baik bentuk maupun sifat.
j. Peril and Hazards
Peril diartikan sebagai penyebab yan mengakibatkan kerugian. Misal kebakaran,
kehilangan, kemalingan, dan ledakan. Hazardsadalah setiap keadaan yang dapat
menciptakan atau mendorong kesempatan timbulnya kerugian dari peril. Misalnya,
kebakaran merupakan peril dan bensin yang disimpan dekat kompor
merupakan hazard yang akan mempercepat proses jika terjadi kebakaran.

2.4 Macam-macam Asuransi


Asuransi yang terdapat pada negara-negara di dunia bermacam-macam pula suatu 
yang diasuransikan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini macam-macam asuransi yaitu :
1. Asuransi Timbal Balik
Maksud dengan asuransi timbal balik adalah beberapa orang memberikan
iuran tertentu yang dikumpulkan dengan maksud meringankan atau
melepaskan beban seseorang dari mereka saat mendapatkan kecelakaaan.
Jika uang yang dikumpulkan tersebut telah habis, dipungut lagi iuran yang baru untuk 
persiapan selanjutnya.
2. Asuransi Dagang
Asuransi Dagang yaitu beberapa manusia yang senasib bermupakat dalam
mengadkan pertanggungjawaban bersama untuk memikul kerugian yang
menimpa salah seorang anggota mereka. Apabila timbul kecelakaan yang
merugikan salah seorang anggota kelompoknya yang telah berjanji itu
seluruh orang yang bergabung dalam perjanjian tersebut memikul beban
kerugian itu dengan cara memungut derma (iuran) yang telah di tetapkan
atas dasar kerjasama untuk meringankan teman semasyarakat.
3. Asuransi Pemerintah
Asuransi Pemerintah adalah menjamin pembayaran harga kerugian kepada
siapa saja yang menderita di waktu terjadinya suatu kejadian yang
merugikan tanpa mempertimbangkan keuntungannya, bahkan pemerintah
menanggung kekurangan yang ada karena uang yang dipungut sebagai
iuran dan asuransi lebih kecil dari pada harga pembayaran kerugian yang harus
diberikan kepada penderita diwaktu kerugian itu terjadi. Asuransi pemerintah di
lakukan secara obligator atau paksaan dan dilakukan oleh badan-badan
yang telah ditentukan untuk masing-masing keperluan.
4. Asuransi Jiwa
Maksud Asuransi Jiwa adalah asuransi atas jiwa orang-orang yang
mempertanggungjawabkan atas jiwa orang lain, penanggung (surador) berjanji akan 
membayar sejumlah uang kepada orang yang disebut
namanya dalam polis apabila yang mempertanggujawabkan (yang
ditanggung) meninggal dunia atau sudah melewati masa-masa tertentu.
5. Asuransi atas Bahaya yang Menimpa 
Asuransi atas Bahaya yang Menimpa Badan adalah asuransi dengan keadaan -
keadaan tertentu pada asuransi jiwa atas kerusakan-kerusakan
diri seseorang, seperti asuransi mata, asuransi telinga, asuransi tangan, atau asuransi
atas penyakit-penyakit tertentu. Asuransi ini banyak dilakukan oleh buruh-
buruh industri yang menghadapi bermacam-macam
kecelakaan dalam menunaikan tugasnya.
6. Asuransi terhadap bahaya-bahaya Pertanggujawaban Sipil
Maksud asuransi terhadap bahaya-bahaya Pertanggungjawaban Sipil adalah
asuransi yang diadakan terhadap benda-benda, seperti asuransi rumah, perusahaan,
mobil, kapal udara, kapal laut motor, dan yang lainnya. Di RPA 
asuransi mengenai mobil dipaksakan.

2.5 Usaha Perasuransian 


Usaha asuransi merupakan jenis yang termasuk dalam kegiatan kategori usaha
yang sangat diatur oleh pemerintah. Hal ini dilakukan karena usaha asuransi sangat
berkaitan erat dengan pengumpulan dana masyrakat. Namun, meskipun kegiatan
usaha perasuransian telah berlangsung sejak lama, kita baru mempunyai UU yang
khusus untuk mengatur mengenai jenis kegiatan usaha ini sejak tanggal 11 Februari
1992, yaitu, UU No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian.
UU No.2 tersebut pada dasarnya merupakan hukuman public yang mengatur
kegiatan usaha perasuransian, sedangkan perjanjan yang timbul sehubungan dengan
kontrak asuransi tersendiri dalam Kitab Undang-undang Dagang(KUHD) yang
merupakan hukum privat. Hal-hal yang diatur dalam UU No. 2 tersebut meliputi:
1. Bidang usaha, jenis usaha, ruang lingkup usaha, serta bentuk hukum usaha
perasuransian.
2. Objek asuransi.
3. Kepemilikan dan  perizinan usaha perasuransian
4. Pembianaan dan pengawasan
5. Kepailitan dan likuidasi
6. Ketentuan pidana

UU No.2 tahun 1992 tersebut, kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam


beberapa peraturan pelaksanaannya. Dan selanjutnya usaha perasuransian tersebut
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok usaha besar yaitu:
1. Usaha asuransi
-  Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penagguangan resiko atas
kerugian, serta tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti.
-    Usaha asuransi jiwa, yaitu usaha yang  memberikan jasa dalam penanggungan
resiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seoang yang
dipertanggungkan.
-     Usaha reasuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang
terhadap resiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan/ atau peusahaan
asuransi jiwa.
2.  Usaha penunjang usaha asuransi
-     Usaha pialang asuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam
penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak
untuk kepentingantertanggung.
-     Usaha pialang reasuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam
penempatan reasuransi dan penengahan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan
bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.
-     Usaha Penilai Kerugian Asuransi, yaitu usaha memberikan jasa penilaian
terhadap kerugian objek asuransi yang dipertanggungkan.
-      Usaha konsultan aktuaria, yaitu usaha yang memberikan jasa kosultasi aktuaria.
-  Usaha agen asuransi, yaitu usaha yang membertikan jasa keperantaraan dalam
rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penunjang.

2.6 Prinsip Dasar Asuransi

2.7 Polis Asuransi


Menurut ketentuan pasal 225 KUHD perjanjian asuransi harus dibuat secara
tertulisdalam bentuk akta yang disebut polis yang memuat kesepakatan, syarat-syarat 
khusus dan janji-janji khusus yang menjadi dasar pemenuhan hak dan kewajiban para 
pihak (penanggung dan tertanggung) dalam mencapai tujuan asuransi. Dengan
demikian polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak
yang mengadakan perjanjian asuransi.Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara 
kedua belah pihak mendapatkan kekuatansecara hukum.
Menurut ketentuan pasal 256 KUHD, setiap polis kecuali mengenai asuransi jiwa
harus memuat syarat-syarat khusus berikut ini:
1. Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi.
2. Nama tertanggung, untuk diri sendiri atau pihak ketiga.
3. Uraian yang jelas mengenai benda yang diasuransikan.
4. Jumlah yang diasuransikan (nilai pertanggungan).
5. Bahaya-bahaya / evenemen yang ditanggung oleh penanggung.
6. Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir yang menjadi tanggungan penanggung.
7. Premi asuransi

2.8 Manfaat dan Tujuan Asuransi


Manfaat asuransi
Adapun manfaat asuransi sebagai berikut :
 Rasa aman dan perlindungan.
 Polis/jaminan memperoleh kredit.
 Tabungan dan sumber pendapatan.
 Alat penyebaran resiko.
 Meningkatkan kegiatan usaha.

Tujuan Asuransi
Adapun tujuan asuransi adalah sebagai berikut :
 Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu 
pihak.
 Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan
pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan
banyak tenaga, waktu dan biaya.
 Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang
jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti / membayar sendiri kerugian yang
timbul tertentu dan tidak perlu mengganti / membayar sendiri kerugian yang
timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.
 Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan
jaminan perlindungan atas guna yang diberikan oleh peminjam uang.
 Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikem
balikandalam jumlah yang lebih besar.Hal ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa.

2.9 Peran Asuransi Sebagai Pengalih Risiko


Asuransi merupakan sebuah lembaga yang didirikan atas dasar untuk
menstabilkan kondisi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Bedasarkan
pengertian tersebut asuransi mengandung empat unsur yaitu :
1. Pihak tertanggung
2. Pihak penangung
3. Sesuatu peristiwa yang tak tantu
4. Kepentingan yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak
tentu.

Ada beberapa manfaat yang dapat diterima pada saat seseorang atau intuisi masuk ke
asuransi yaitu :
1.      Asuransi mampu berperan sebagai penetralisir risiko
2.      Sebagai pihak penganti kerugian
3.      Mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung
4.      Menghasilkan tingkat produksi
5.      Memperbaiki posisi persaingan perusahaan kecil

Menurut Harman Darmawi ada enam Syarat – Syarat Suatu Risiko Dapat Di
Asuransikan, syarat yang harus di tempuh tersebut yaitu ;
1.    Kerugian potensial cukup besar
2.    Probabilitas potensial cukup besar
3.    Keugian bersifat kebetulan
4.    Kerugian tertentu
5.    Terdapat sejumlah unit yang terbuka terhadap risiko yang sama
Peran asuransi swasta dan pemerintah dalam perspektif manajemen risiko
asuransi milik swasta memeliki tanggung jawab yang kecil, dan asuransi milik
pemerintah memeliki tanggung jawab yang lebih besar kondisi yang memungkinkan
berkembangnya usaha asuransi menurut Soeisno Djojosoedarso ada beberapa kondisi
yang memungkinkan berkembangnya usaha asuransi, kondisi tersebut antara lain :
1.    Sistem ekonomi masyarakat terbentuk perekonomian bebas
2.    Masyarakatnya sudah sangat maju dan merupakan masyarakat industry
3.    Peraturan perundang – undangan sudah terorganisasi dengan baik.

Resiko Asuransi
Uncertainty (ketidakpastian) yang mungkin menyebabkan suatu kerugian
(lossbenefit). Adapun jenis ketidakpastian (uncertainity) sebagai berikut: Economic
uncertainity, kejadian akibat perubahan sikap konsumen, perubahan selera, harga,
teknologi, dan penemuan baru.

Uncertainity of nature: kebakaran, badai, topan, dan banjir.


Human Uncertainity: peperangan, pencurian, dan pembunuhan.
Yang dapat dipertanggung jawabkan adalah uncertainities alam dan manusia,
ketidakpastiaan ekonomis tidak bisa diasuransikan karena bersifat spekulatif dan sulit
diukur tingkat keparahannya(severity).

Karakteristik Resiko Yang Dapat Diasuansikan


 dapat dinilai dengan uang
 serupa dan dalam jumalah yang memadai.
 Harus bersufat murni.
 Kerugian terjadi secara kebetulan dan tidak direncanakan.
 Tidak bertentangan dengan kepentingan umum.
 Premi asuransi yang dikenakan cukup wajar.
 Pihak yang mengasuransikan harus memiliki insurable interest.

Doktrin Asuransi
1. Insurable interest: hak mempertangung jawabkan resiko yang terkait dengan
keuangan yang diakui secara sah oleh hukum antara tertanggung dan sesuatu
yang dipertanggungkan.
2. Utmost good faith: kontrak/perjanjian dilakukan dengan itikad baik, penanggung
dan tertanggung memberikan informasi dan fakta-fakta secara benar.
3. Identity: mengembalikan keuangan tertanggung setelah terjadi kerugian seperti
pada posisi sebelumnya terjadinya kerugian tersebut.
4. Proximate cause: suatu ebab aktif.
5. Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah
klaim dibayar.
6. Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-
sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung
untuk ikut memberikan indemnity

Pembinaan dan Pengawasan Industri Perasuransian


UU pasal 10 No. 2 Tahun 1992 menetukan bahwa pembianaan dan pengawasan
terhadap usaha perasuransian dilakukan oeh kemnterian keuangan. Selnjutnya, dalam
pasal 11 dinyatakan pula bahwa pembinaan dan pengwasan perusahaan perasuransian
tersebut meliputi hal sebagai berikut:
1. Kesehatan keuangan, bagi perusahaan asuransi jiwa, kerugian, dan reasuransi,
meliputi:
a. Batas tingkat solvabilitas.
b. Retensi sendiri.  
c. Reasuransi.
d. Investasi.
e. Cadanagan teknis.
f. Lain-lain yang berhubungan dengan kesehatan keuangan.

2.    Penyelenggaraan usaha, yan meliputi:


a. Syarat-syarat polis asuransi.
b. Tingkat premi.
c. Penyeesaian klaim.
d. Pernyataan keahlian dibidang peerasuaransian.
e. Hal-hal lain yang berhubungan dengan penyelengaraan usaha.
Dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan pengawasan, perusahaan
perasuransian, perusahaan diwajibkan untuk menyampaikan laporan secara periodik.
Laporan yang wajib disampaikan meliputi laporan keuangan dan laporan operasional.
Pelanggaran terhadap ketentuan mengenai pelaporan dikenakan sanksi baik berupa
sanksi administrasi maupun sanksi denda.
Untuk perusahaan asuransi dan reasuransi, penympaia kewajiban penyampaian
laporan tersebut terdiri dari laporan keuangan triwulan, laporan keuangan tahunan
yang telah diaudit., dan laporan penyelenggaraan usaha tahunan. Selain itu,
perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi diwajibkan untuk melaporkan laporan
keuangan pada surat kabar yang mempunyai peredaran luas di Indonesia.
Pialang asuransi dan perusahaan pialang reasuransi, laporan yang wajib
dilaporkan terdiri dari laporan keuangan semester, laporan keuangan tahunan yang
telah diaudit, dan laporan penyelenggaraan usaha tahunan.
Dalam rangka pelaksanaan, pengawasan, dan pembinaan tersebut, Menteri
keuangan dapat meakukan pemeriksaan secara langsung terhadap perusahaan
perasuransian. Jenis pemeriksaan pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu
pemeriksaan rutin yang dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam  3 tahun dan
pemeriksaan khusus.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Orang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa sekarang agar bisa
menghadapi kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu masa mendatang itu
yang disebut asuransi. Asuransi terbagi menjadi asuransi kerugian, sosial, dan jiwa.
Kegiatan asuransi dapat berlangsung karena pembinaan dan pengawasan
perasuransian yang diakukan oleh pemerintah. Peran Asuransi Sebagai Pengalih
Risiko yaitu Asuransi merupakan sebuah lembaga yang didirikan atas dasar untuk
menstabilkan kondisi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi.

3.2 Saran
Asuransi sangat berguna bagi masyarakat karena dengan fungsi asuransi itu
sendiri yaitu sebagai lembaga pengelola resiko. Jadi bila seseorang ingin terhindar
dari resiko sebaiknya dapat ikut program asuransi.
DAFTAR PUSTAKA

http://tandio33.blogspot.com/2012/01/makalah-asuransi.html

http://gemblonknews.blogspot.com/2012/10/manajemen-resiko-asuransi.html

http://www.academia.edu/6572346/MAKALAH_ASURANSI

http://abhymujahidmuda.blogspot.com/2012/05/manajemen-risiko-peran-asuransi-sebagai.html?
m=1

http://ritnoeddi.blogspot.com/2011/12/rangkuman-manajemen-resiko.html

Anda mungkin juga menyukai