Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH HUKUM BISNIS

“Asuransi”
Dosen Pengampu : Kurniawanti, M. Sc

Disusun Oleh :

1. Any Pujiastuti (17133100062)


2. Ria Setianingsih (17133100079)
3. Shafira Irodati Uchfani (17133100101)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dari mata kuliah Hukum Bisnis dengan judul “Asuransi”. Penulis
sampaikan terimakasih kepada Ibu Kurniawanti, M.Sc selaku dosen pengampu
mata kuliah Hukum Bisnis serta semua pihak yang turut membantu proses
penyusunan makalah ini

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.

Yogyakarta

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar ...........................................................................................................ii


Daftar isi .....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asuransi........................................................................................2
B. Dasar / Asas Asuransi ...................................................................................2
C. Sejarah Asuransi .............................................................................................3
D. Unsur-Unsur Asuransi ...................................................................................7
E. Jenis dan Penggolongan Asuransi ..................................................................8
F. Berakhirnya Asuransi ....................................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................13
STUDI KASUS ..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan Asuransi merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang
layanan jasa yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi resiko yang
akan terjadi dimasa mendatang. Dalam dunia bisnis, banyak sekali resiko yang
tidak dapat diperkirakan. Secara rasional, para pelaku bisnis akan
mempertimbangkan untuk mengurangi resiko yang dihadapi. Pada tingkat
kehidupan ataupun rumah tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi
permasalahan ekonomi yang akan dihadapi apabila salah satu anggota
keluarga menghadapi resiko cacat atau meninggal dunia.
Industri asuransi di Indonesia akhir-akhir ini mengalami perkembangan
yang cukup pesat setelah dipertegas oleh keluarnya Undang-Undang Republik
Indonesia No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. Diharapkan
dengan semakin berkembangnya asuransi di Indonesia, akan semakin
meningkat pula pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pada era globalisasi
seperti saat ini kebutuhan masyarakat akan asuransi semakin meningkat oleh
karena itu pertumbuhan industri asuransi di Indonesia semakin meningkat.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari asuransi?
b. Apa saja dasar/ asas asuransi?
c. Sejarah Asuransi?
d. Apa saja unsur-unsur asuransi?
e. Apa saja jenis dan penggolongan asuransi?
f. Bagaimana berakhirnya asuransi?
C. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu asuransi dan bagaimana sejarah
asuransi
b. Mahasiswa dapat memahami apa dasar/ asas asuransi
c. Mahasiswa dapat mengetahui unsur-unsur asuransi
d. Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan penggolongan asuransi
e. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana asuransi dapat berakhir.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asuransi
Definisi asuransi menurut Ketentuan Pasal 1 angka (1) Undang -
Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian yang dikutip oleh
Abdulkadir Muhammad (2011:11):
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.”
B. Dasar/ Asas Asuransi
1. Asas Indemnity
Asas ini mengajarkan bahwa tujuan utama dari kontrak asuransi adalah
untuk membayar ganti rugi manakala terjadi resiko atas objek yang
dijamin dari asuransi tersebut.
2. Asas Kepntingan yang dapat di asuransi
Asas ini mengajarkan bahwa agar suatu kontrak asuransi dapat
dilaksanakan maka objek yang diasurani tersebut haruslah merupakan
suatu kepentingan yang dapat di asuransikan yakni kepentingan yang
dapat dinilai dengan uang.
3. Asas keterbukaan
Asas itikad baik ini mengajarkan bahwa pihak tertanggung haruslah
terbuka penuh dalam artian dia harus membuka semua hal penting yang
berkenaan dengan objek yang di asuransikan tersebut.
4. Asas subrograsi untuk kepentingan penanggung
Asas ini mengajarkan bahwa apabila karena alasan apapun terhadap objek
yang sama pihak tertanggung memperoleh juga ganti rugi dari pihak ke
tiga maka pada prinsipnya tertanggung tidak boleh menanggung ganti rugi

2
dua kali, sehingga ganti rugi dari pihak ketiga tersebut akan menjadi
haknya pihak asuransi.
5. Asas kontrak bersyarat
Dalam hal ini kontrak asuransi tersebut ditentukan suatu syarat bahwa jika
nantinya terjadi sesuatu peristiwa tertentu maka jumlah uang ganti rugi
akan dibayar oleh penanggung. Akan tetapi, jika peristiwa tersbut tidak
terjadi maka uang ganti rugi tersebut tidak akan di berikan.
6. Asas kontrak untung-untungan
Kontrak asuransi merupakan kontrak untung-untungan karena menurut
KUH Perdata, maka suatu kontrak untung-untungan merupakan suatu
perbuatan yang hasilnya mengenai untung ruginya baik semua pihak atau
pihak tertentu. Dalam hal kontrak asuransi pihak penanggung akan
diuntungkan manakala tidak terjadi peristiwa yang dipertanggungkan itu.
C. Sejarah Asuransi
 Asuransi sejak Kerajaan Romawi
Semula asuransi masih sangat sederhana dan belum memiliki
mekanisme canggih seperti sekarang. Dahulu konsep asuransi lebih
mengarah pada aktivitas patungan yang dilakukan oleh sekelompok orang
untuk membantu anggotanya ketika ada yang sakit atau meninggal dunia.
Bantuan tersebut berbentuk uang yang diberikan secara langsung kepada
yang bersangkutan.
Di Indonesia asuransi bermula sejak kedatangan bangsa Belanda
ketika menjajah Indonesia. Asuransi pada era penjajahan lebih mengarah
pada suatu mekanisme untuk mengamankan aktivitas perdagangan
pemerintah kolonial pada sektor perkebunan dan perdagangan. Dalam
rangka mengeksploitir komoditas tersebut pemerintah kolonial Belanda
membuat sistem mekanisme jaminan agar bisnis mereka memiliki
perlindungan terhadap risiko panen hingga pengiriman hasil panen tersebut
ke negara Belanda.

3
 Asuransi Kerugian, Tujuan Awal untuk Proteksi Bisnis Pemerintah
Kolonial Belanda
Pertama kali pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan
asuransi kerugian di sektor perdagangan dan perkebunan yang bernama
Bataviasche Zee End Brand Asrantie Maatschappij pada tahun 1843.
Asuransi tersebut mengcover segala risiko yang diakibatkan oleh kebakaran
dan risiko pengangkutan komoditas. Kemudian pada tahun 1853 menyusul
berdirinya perusahaan asuransi kerugian yang bernama N.V. Assurantie
Mij Nederlansche Lloyd dan asuransi kerugian Assurantie Mij Langeyeld
Schroeder dan Assurantie Mij Blom van der Aa.
Ternyata tidak berhenti sampai disitu, N.V. Assurantie Mij
Nederlansche Llyod kemudian membuka anak cabang yang berfokus untuk
menanggung risiko akibat kebakaran pada tahun 1916 tepatnya pada
tanggal 1 September. Anak perusahaan asuransi tersebut bernama Indische
Lloyd yang sampai sekarang namanya masih bisa kita dengar yaitu PT.
Lloyd Indonesia. Itulah cikal bakal asuransi kebakaran pertama kali di
Indonesia. Berturut-turut setelah masa penjajahan Jepang, perekonomian di
Indonesia sangat kacau balau sehingga banyak perusahaan yang gulung
tikar.
Perusahaan-perusahaan asuransi juga banyak yang kolaps. Pada
akhirnya satu-satunya perusahaan asuransi yang selamat dari konidisi
ekonomi buruk tersebut adalah O.L Mij Boemi Poetera. Karena namanya
masih berbau Belanda, dan orang Jepang tidak menyukai hal itu maka
perusahaan tersebut pada masa penjajahan Jepang berganti nama menjadi
Perseroan Tanggoeng Djiwa Boemi Poetera (PTD Boemi Poetera).
Pada masa penjajahan asuransi dan ekonomi di Indonesia masih
dijalankan berdasarkan prinsip monopoli, oleh karena itu hanya orang-
orang Eropa saja yang bisa menikmati proteksi asuransi. Sementara
penduduk lokal Indonesia tidak bisa mendapatkan manfaatnya.

4
 Asuransi Jiwa, Cikal Bakal Perusahaan Asuransi di Indonesia
Selain asuransi kerugian (asuransi perdagangan dan kebarakan)
pada masa penjajah juga sudah didirikan asuransi jiwa. Yang pertama kali
yaitu Nederlansche Indische Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij
(NILMIJ) pada tahun 1859.
Selaras dengan semakin menguatnya kesadaran nasional bangsa
Indonesia yang ditandai dengan berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908,
maka di Indonesia bermunculan perusahaan-perusahaan asuransi karya
anak bangsa seperti:
 O.L Mij Boemi Poetra (1912) yang sekarang terkenal dengan nama
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera. O.L Mij Boemi Poetra diprakarsai
oleh R.W. Dwidjosewajo bersama kedua temannya M. Karto Hadi
Soebroto dan M. Adimidjojo.
 De Bataviasche Onderlinge Levensverzekerings Maatschappij
 V. Indonesia
 De Onderlinge Levensverzekerings Maatschappij Djawa
Perusahaan-perusahaan asuransi tersebut didirikan atas semangat
gotong-royong dan jiwa saling tolong-menolong antar anak bangsa. Oleh
karena itu perusahaan-perusahaan tersebut didirikan dalam bentuk
onderling atau perusahaan bersama.
 Asuransi Pasca Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka terdapat peristiwa-peristiwa penting
dalam dunia asuransi yang ditandai dengan banyaknya nasionalisasi
perusahaan asuransi asing serta pendirian dan penggabungan perusahaan
asuransi baru. Yang paling terkenal adalah peristiwa nasionalisasi
perusahaan asuransi belanda NV Assurantie Maatschappij de Nederlandern
dan Bloom Vander EE menjadi PT. Asuransi Bendasraya. Selain itu
perusahaan asuransi De Nederlanden Van (1845) juga dinasionalisasikan
menjadi PT. Asuransi Jiwasraya. Kemudian PT Asuransi Bendasraya dan
PT Umum Internasional Underwriters (PT UIU) digabungkan menjadi satu
dan berubah menjadi PT. Asuransi Jasa Indonesia yang familiar dengan
nama Asuransi Jasindo. Selain penggabungan tersebut, pemerintah era

5
kemerdekaan membentuk asuransi-asuransi baru lainnya guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Diantara asuransi produk era pasca
kemerdekaan adalah:
 Perum Asabri
 Jamsostek
 Perum Taspen
 Asuransi Jasa Raharja
 Asuransi Modern Indonesia
Di era 1980-an, adalah titik awal munculnya asuransi-asuransi
modern di Indonesia. Beberapa diantaranya yang masih eksis sampai
sekarang adalah AIA Financial, Allianz, CIGNA, Avrist AXA Mandiri,
Asuransi Sinar Mas, dan Prudential. Asuransi-asuransi tersebut sudah
tidak lagi berfokus pada satu perlindungan melainkan banyak sekali
produk asuransi yang ditawarkan. Bahkan tidak hanya asuransi beberapa
perusahaan tersebut juga menawarkan produk investasi.
Pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada
tahun 2014, pemerintah membuktikan kinerjanya dalam melayani
masyarakat khususnya di bidang proteksi jiwa dengan mendirikan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial yang produknya saat ini menjadi produk
asuransi unggulan di Indonesia yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan. BPJS saat ini menggantikan fungsi Askes dan Jamsostek
yang berlaku pada periode sebelumnya.
Sampai saat ini, asuransi terus berkembang mulai dari jenis
penggunaannya dan manfaatnya. Terutama di Indonesia, tidak hanya
masyarakat kelas menengah atas yang dapat menggunakan dan menikmati
manfaat asuransi tapi kalangan kelas bawah pun bisa dengan
menggunakan asuransi dari pemerintah (BPJS Kesehatan) yang hanya
dikenakan sedikit biaya, bisa merasakan manfaat yang sama dari asuransi
swasta biasa sesuai dengan golongan yang dipilih.

6
D. Unsur-unsur Asuransi
1. Insured (Pihak Tertanggung)
Seseorang atau badan atau organisasi yang berjanji untuk
membayar sejumlah uang (disebut premi) kepada pihak penanggung.
Pembayaran ini bisa dilakukan secara berturut-turut (diangsur) atau
sekaligus tunai. Yang selanjutnya dengan membayar premi ini maka
pihak insured akan mendapatkan hak mendapatkan klaim asuransi.
Bersama dengan hak tersebut melekat juga kewajiban untuk tetap
membayar premi sesuai dengan kesepakatan.
2. Insure (Pihak Penanggung)
Badan atau lembaga, atau organisasi tertentu yang dalam perjanjian
akan membayarkan sejumlah uang (bisa disebut sebagai uang santunan
atau penggantian) baik secara berangsur-angsur ataupun secara tunai
(sekaligus), kepada pihak pertama apabila terjadi sesuatu hal yang terjadi
sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Hak insure adalah mendapatkan
pembayaran premi. Sedangkan kewajibannya adalah membayar sejumlah
uang sesuai yang ada dalam perjanjian.
3. Objek Asuransi
Benda, beserta hak dan atau kepentingan yang melekat pada benda
tersebut, hal yang terkait dengan nyawa, bagian tubuh (termasuk
kesehatan) serta lainnya yang termasuk dalam objek asuransi sesuai
dengan yang dijanjikan pihak insure (uang pensiun, pendapatan bulanan
serta lainnya). Dimana pihak insured membayar uang premi dengan
tujuan bebas dari risiko kerusakan dan kehilangan, serta kerugian lainnya.
4. Peristiwa Asuransi
Asuransi sebagai satu peristiwa tidak pasti (evenement) yang
mengancam objek asuransi, dan didalamnya terjadi persetujuan antara
pihak insure dan insured sehingga menjadi satu perbuatan hukum berupa
kesepakatan antara kedua belah pihak.

7
E. Jenis dan Penggolongan Asuransi
 Jenis Asuransi
Berikut ini jenis-jenis asuransi yang ada di Indonesia.
1. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan merupakan produk asuransi yang menangani
masalah kesehatan pihak tertanggung meliputi biaya rawat inap, obat-
obatan dan seluruh proses tindakan kedokteran dalam rangka
memulihkan kesehatan pihak tertanggung.
2. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa ialah produk asuransi yang menjamin jika terjadi
kematian pihak tertanggung dengan memberikan jaminan finansial
kepada pihak tertanggung atas kematiannya.
3. Asuransi kendaraan
Asuransi kendaraan yaitu produk perlindungan pada kendaraan yang
dimiliki oleh pihak tertanggung. Apabila terjadi kerusakan pada
kendaraan maka pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi untuk
kerusakan tersebut. Seluruh biaya kerusakan akan ditanggung oleh
pihak asuransi.
4. Asuransi Rumah dan Properti
Asuransi rumah dan properti yaitu perlindungan terhadap rumah dan
properti yang pihak tertanggung miliki. Misalnya saja perlindungan
kebakaran, jika terjadi kebakaran di rumah tertanggung maka dia
berhak mendapatkan ganti rugi hingga keadaan rumah pulih seperti
sedia kala.
5. Asuransi bisnis
Yaitu asuransi bisnis pada perusahaan. Asuransi ini akan melindungi
perusahaan dari kerugian dan kerusakan pada jumlah besar.
6. Asuransi pendidikan
Asuransi pendidikan ialah jaminan terhadap pendidikan anak yang
telah didaftarkan oleh orang tua. Jadi pendidikan anak telah dijamin
oleh pihak perusahaan asuransi, seluruh biaya pendidikan anak dapat

8
di klaim sesuai perjanjian waktu klaim yang telah disepakati oleh
kedua pihak.
 Penggolongan Asuransi
Asuransi dapat digolongkan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai
berikut.
1. Menurut Sifat Pelaksanaannya
 Asuransi sukarela
Pada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela,
dan semata-mata dilakukan atas kesadaran seseorang akan
kemungkinan terjadinya resiko kerugian atas sesuatu yang
dipertanggungkan.
 Asuransi wajib
Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-
pihak terkait yang pelakasanaannya dilakukan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah.
2. Menurut Jenis Usaha Perasuransian
Menurut UU No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian jenis usaha
perasuransian dibagi menjadi beberapa jenis :
 Usaha Asuransi
a. Asuransi kerugian
b. Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup resiko
kebakaran.
c. Asuransi pengangkutan adalah asuransi pengangkutan
penanggung atau perusahaan asuransi akan menjamin kerugian
yang dialami tertanggung akibat terjadinya kehilangan atau
kerusakan saat pelayaran.
d. Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat
digolongkan kedala kedua asuransi diatas, missal : asuransi
kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, dan lain
sebagainya.

9
 Asuransi jiwa (life insurance)
Adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam
penanggulangan resiko yang dikaitkan dengan jiwa atau
meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi jiwa
memberikan:
a. Asuransi jiwa biasa (ordinary life insurance): Biasanya polis
asuransi jiwa ini diterbitkan dalam suatu nilai tertentu dengan
premi yang dibayar secara periodik (bulanan, triwulanan,
semesteran, dan tahunan).
b. Asuransi jiwa kelompok (group life insurance): Asuransi jiwa
ini biasanya dikeluarkan tanpa ada pemeriksaan medis atas
suatu kelompok orang di bawah satu polis induk di mana
masing-masing anggota kelompok menerima sertifikat
partisipasi.
c. Asuransi jiwa industrial (industrial life insurance): Dalam jenis
asuransi ini dibuat dengan jumlah nominal tertentu. Premi
umumnya dibayar mingguan yang dibayarkan di rumah pemilik
polis kepada agen yang disebut debit agent.
3. Reasuransi (reinsurance)
Adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang
dipertanggungkan atau asuransi dari asuransi. Reasuransi adalah suatu
system penyebaran resiko dimana penanggung menyebarkan seluruh
atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung
yang lain. Penyebaran resiko tersebut dapat dilakukan dengan dua
mekanisme, yaitu koasuransi dan reasuransi. Koasuransi adalah
pertanggungan yang dilakukan secara bersama atas suatu objek
asuransi. Sedangkan reasuransi adalah proses untuk untuk
mengasuransikan kembali pertanggung jawaban pada pihak
tertanggung.

10
F. Berakhirnya Asuransi
Dalam pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata , pengertian
asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima
suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang
mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tak tentu. Suatu perjanjian
asuransi yang kita ikuti dikatakan berakhir apabila terjadi beberapa hal
dibawah :
1. Jangka Waktu Berlaku Sudah Habis
Pertanggungan biasanya diadakan untuk jangka waktu tertentu yang
ditentukan dalam polis. Asuransi biasanya diadakan untuk jangka waktu
tertentu, misalnya 1 tahun dalam asuransi kebakaran dan asuransi
kendaraan bermotor. Ada juga asuransi yang diadakan untuk jangka waktu
10 tahun pada asuransi jiwa. Jangka waktu asuransi tersebut ditetapkan
dalam polis. Apabila jangka waktu yang ditetapkan itu habis maka
asuransi berakhir.
2. Perjalanan Berakhir
Selain dari jangka waktu tertentu, asuransi dapat diadakan berdasarkan
perjanlanan, misalnya asuransi diadakan untuk perjalanan kapal dari
pelabuhan panjang ke pelabuhan tanjung priok. Apabila kapal tiba di
pelabuhan maka asuransi berakhir. Asuransi berdasarkan perjalanan ini
umumnya diadakan untuk asuransi pengangkutan baik barang maupun
penumpang.
3. Terjadi Evenemen Diikuti Klaim
Dalam polis dinyatakan terhadap evenemen apa saja asuransi itu diadakan.
Apabila terjadi evenemen yang menimbulkan kerugian penanggung akan
menyelidiki apakah bukan karena kesalahan tertanggung dan sesuai
dengan evenemen yang telah ditetapkan dalam polis. Jika benar
pemberesan berdasarkan klaim tertanggung. Pembayaran ganti kerugian
dipenuhi oleh penanggung berdasarkan asas keseimbangan. Dengan

11
pemenuhan ganti kerugian berdasarkan klaim tertanggung, maka asuransi
berakhir.
4. Asuransi Berhenti atau Dibatalkan
Pertanggungan dapat berakhir apabila pertanggungan itu berhenti.
Berhentinya asuransi dapat terjadi karena kesepakatan antara tertanggung
dan penanggung, misalnya karena premi tidak dibayar ini biasanya
diperjanjiakan dalam polis. Pengertian berhenti dapat juga meliputi
pengertian dibatalkan.
5. Asuransi Gugur
Asuransi gugur biasanya terdapat dalam asuransi pengangkutan. Jika
barang yang akan diangkut diasuransikan kemudian tidak jadi diangkut,
maka asuransi gugur. Tidak jadi diangkut dapat terjadi karena kapal tidak
jadi berangkat atau baru akan melakukan perjalanan, tetapi dihentikan. Di
sini penanggung belum menjalani bahaya sama sekali. Perbedaan antara
asuransi dibatalkan atau batal dengan asuransi gugur adalah pada bahaya
evenemen. Pada asuransi dibatalkan atau batal, bahaya sedang atau sudah
dijalani, sedangkan pada asuransi gugur, bahaya belum dijalani sama
sekali.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Ketentuan Pasal 1 angka (1) Undang - Undang No. 2 Tahun 1992
tentang Usaha Perasuransian yang dikutip oleh Abdulkadir Muhammad
(2011:11):
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.”
Seiring berjalannya waktu jenis asuransi menjadi bermacam-macam
seperti asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, asuransi property, auransi
bisnis, asuransi kendaraan dan asuransi jiwa. Pada jaman sekarang ini banyak
kalangan yang sangat membutuhkan asuransi sehingga mempercepat
pertumbuhan industri asuransi di Indonesia.

13
STUDI KASUS
PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 terlambat membayar
klaim ke pemegang polis. Salah seorang pemegang polis asuransi tersebut
mengaku berkali-kali dijanjikan klaimnya segera cair tapi hingga kini belum ada
kejelasan. Putra, salah seorang pemegang polis mendatangi Kantor AJB
Bumiputera di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dia datang untuk meminta
kejelasan pencairan klaimnya. Dia mengatakan, harusnya April 2018, klaim
asuransinya cair. Nilai klaim asuransi yang dia miliki sekitar Rp 58 juta. "Saya
mau ngurus klaim saya, klaim penebusan. Saya punya klaim masih ketahan di sini
sekitar Rp 58 jutaan. Saya ada buktinya saya diminta tinggal tunggu pembayaran
dari departemen keuangan, itu April ini," katanya saat berbincang
dengan detikFinance, Selasa (23/10/2018).
Namun hingga April yang dijanjikan, klaim asuransi tidak juga cair. Kemudian
dia dihubungi oleh pihak AJB Bumiputera bahwa pencairan diundur menjadi Juli.
Tapi saat Juli dia datang ke kantor pusat kembali diundur menjadi Oktober.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fuady, Munir. Pengantar Hukum Bisnis Menata Bisnis Modern Di Era Global.
Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2012

https://www.cermati.com/artikel/mengenal-sejarah-dan-perkembangan-asuransi-
di-indonesia

http://panfic.com/id/insurance-knowledge/prinsip-dasar-asuransi/

https://finance.detik.com/moneter/d-4269305/dijanjikan-berkali-kali-klaim-
asuransi-bumiputera-tak-kunjung-cair

15

Anda mungkin juga menyukai