Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HUKUM BISNIS

ASURANSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Hukum Bisnis
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Muhammad Azis.,M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok I
Muhammad Asdian : 230901600002
Winda : 230901601005
Zarah Umairah : 230901601002
Indri Sapira Putri : 230901601007
Zidan Nuraedin : 230901601009
Siti Syahraeni : 230901601012

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI D 4
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Tahun 2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Deskripsi Singkat ....................................................................................... 1
B. Relevansi ................................................................................................... 1
C. Indikator ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
A. Pengertian Asuransi ................................................................................... 2
B. Fungsi dan Tujuan Asuransi ....................................................................... 3
C. Prinsip dalam Asuransi ............................................................................... 5
D. Polis dan Premi Asuransi ............................................................................ 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 8
A. Kesimpulan ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 9

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat
Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang mempunyai
peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa
yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi resiko yang akan terjadi di masa
yang akan datang. Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik
dengan perusahaan nonasuransi.
B. Relevansi
Pada bagian ini dibahas tentang Asuransi ,dengan dasar pemahaman ini akan
menjadi landasan bagi mahasiswa untuk memahami tentang asuransi.
C. Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan materi tentang
➢ Pengertian Asuransi
➢ Fungsi dan tujuan Asuransi
➢ Prinsip dalam Asuransi
➢ Polis dan premi Asuransi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa,
properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-
kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan,
kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam
jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Menurut Ketentuan Pasal 246 KUHD, Asuransi atau Pertanggungan adalah
Perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya
akibat dari suatu evenemen(peristiwa tidak pasti).
Menurut Ketentuan Undang–undang No.2 tahun 1992 tertanggal 11 Pebruari 1992
tentang Usaha Perasuransian (“UU Asuransi”), Asuransi atau pertanggungan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Berdasarkan definisi tersebut di atas maka asuransi merupakan suatu bentuk
perjanjian dimana harus dipenuhi syarat sebagaimana dalam Pasal 1320 KUH Perdata,
namun dengan karakteristik bahwa asuransi adalah persetujuan yang bersifat untung-
untungan sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1774 KUH Perdata.
Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik dengan perusahaan
nonasuransi seperti kegiatan Underwriting – akutaria, klaim, dan reasuransi –
retrosesi. Penjaminan (underwriting) adalah Proses penaksiran/penilaian dan
penggolongan derajad risiko yang terkait pada calon tertanggung, serta pembuatan
keputusan untuk menerima atau menolak risiko tersebut.
Aktuaria (actuarial) adalah Fungsi pada suatu perusahaan asuransi yang
menerapkan prinsip-prinsip matematika pada asuransi, termasuk mengkalkulasi/

2
memperhitungkan daftar harga premi serta memastikan kesehatan perusahaan dari segi
keuangan.
Klaim adalah beban yang menjadi kewajiban perusahaan asuransi terhadap
pemegang polis sehubungan dengan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi
dengan konsumen (pemegang polis) akibat terjadi peristiwa yang di asuransikan atau
yang jatuh tempo.
Reasuransi adalah pihak yang menerima pertanggungan ulang dari suatu penutupan
asuransi. Retrosesi adalah Pelimpahan risiko dari perusahaan reasuransi kepada
perusahaan reasuransi lain.

B. Fungsi dan Tujuan Asuransi


setelah mengetahui definisi dari asuransi, lantas apa tujuan dari asuransi?
Sebagaimana telah disebutkan bahwa asuransi memberikan proteksi kepada pemegang
polis atau nasabah dari risiko-risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari. Proteksi ini
berupa uang ganti rugi.
Patut diperhatikan bahwa asuransi bukan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan,
melainkan untuk mendapatkan ganti rugi. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah tujuan
asuransi yang wajib Anda ketahui.
1. Asuransi sebagai Pengalihan Risiko
Tujuan asuransi yang paling utama adalah pengalihan risiko. Pemegang polis
memiliki asuransi dengan tujuan mengalihkan risiko yang mengancam harta
kekayaan atau jiwanya.
Dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi (penanggung),
sejak itu pula risiko beralih kepada penanggung. Risiko tersebut bisa yang
berhubungan dengan jiwa dan keselamatan dirinya atau bisa juga risiko bahaya
terhadap kekayaan miliknya.
Apabila suatu hari bahaya tersebut benar terjadi hingga pemegang polis menderita
suatu kerugian seperti cacat, meninggal, atau kerusakan barang, tentu pemegang
polis akan merasa berat memikul beban risiko tersebut. Untuk itu dengan memiliki
asuransi, perusahaan asuransi akan mengurangi atau menghilangkan beban risiko
tersebut dengan membayarkan sejumlah uang sesuai dengan perjanjian yang tertera
dalam polis.
Dalam prosesnya, pertama-tama calon nasabah dan perusahaan asuransi sepakat
unntuk mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan risiko yang mengancam
harta atau jiwa calon nasabah.

3
Kemudian, nasabah akan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi.
Sejak saat ini risiko beralih atau dibagikan kepada si perusahaan asuransi.
2. Asuransi sebagai Pembayaran Ganti Rugi
Tujuan asuransi selanjutnya adalah asuransi sebagai bentuk pembayaran ganti rugi
kepada tertanggung, bukan mencari keuntungan.
Pembayaran ganti rugi ini berlaku untuk semua jenis asuransi termasuk asuransi
kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, asuransi motor, asuransi kebakaran,
asuransi properti, dan asuransi perjalanan.
Apabila di masa depan benar terjadi musibah yang menimbulkan kerugian, maka
perusahaan asuransi akan membayarkan uang ganti rugi yang besarnya seimbang
dengan jumlah asuransinya kepada pemegang polis. Dalam praktiknya kerugian yang
timbul dapat bersifat sebagian (partial loss), atau kerugian total (total loss).
Dengan demikian, pemegang polis memiliki asuransi untuk memperoleh pembayaran
ganti rugi yang sungguh–sungguh diderita.
Dalam pembayaran ganti rugi oleh perusahaan asuransi berlaku prinsip subrogasi
yaitu penggantian hak tertanggung oleh pihak asuransi yang membayar nilai klaim
asuransi.
3. Asuransi untuk Pembayaran Santunan
Melanjutkan poin kedua, tujuan Asuransi berikutnya adalahuntuk pembayaran
santunan. Baik itu asuransi umum ataupun asuransi jiwa diadakan berdasarkan
perjanjian sukarela antara penanggung dan tertanggung.
Meskipun perjanjian tersebut diadakan secara sukarela, ketika kedua pihak sudah
sepakat untuk mengadakan asuransi maka dasar hukum atau undang-undang
asuransi mulai diberlakukan. Dan, semua proses asuransi dijalankan sesuai dengan
hukum asuransi yang berlaku di Indonesia.
Asuransi untuk pembayaran santunan bertujuan untuk melindungi nasabah dari
bahaya yang dapat mengakibatkan kematian atau cacat. Dengan membayar
sejumlah premi, maka pemegang polis dan keluarganya akan memperoleh
perlindungan.
Ini umumnya terjadi pada pemilik asuransi jiwa di mana jika pemegang polis
meninggal dunia atau tiba-tiba tidak bisa mencari nafkah untuk keluarganya, maka
uang santunan akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan perjanjian
yang tertera dalam polis.
Uang santunan ini akan diterima oleh keluarga sebagai ahli waris yang sebelumnya
ditunjuk oleh pemegang polis. Besaran uang santunan ini tercantum dalam polis

4
asuransi. Untuk itu, sebelum menandatangani polis asuransi, dibaca secara detil, ya,
agar tidak merasa dirugikan.
4. Asuransi bertujuan untuk Kesejahteraan Anggota
Terakhir, asuransi memiliki tujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Umumnya
tujuan ini ada pada jenis asuransi yang digunakan dalam perkumpulan atau sering
ditemukan pada asuransi yang menggunakan prinsip syariah.
Dalam perkumpulan tersebut terdapat beberapa orang yang berfungsi sebagai
penanggung, sedangkan anggota perkumpulan lainnya berkedudukan sebagai
tertanggung.
Cara kerjanya asuransi yang seperti ini hampir sama dengan koperasi, di mana
apabila ada peristiwa yang merugikan atau menyebabkan kematian anggota
perkumpulan, maka penanggung di dalam perkumpulan tersebut akan membayar
sejumlah uang ganti rugi kepada anggota yang bersangkutan.
Asuransi yang menggunakan prinsip syariah tidak bertujuan untuk mendapatkan
laba, melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan, sesuai dengan visi dan misi yang
diembannya, yakni aqidah, ibadah, iqtishodi, dan keumatan.

C. Prinsip dalam Asuransi


1. Insurable Interest
Prinsip ini menjelaskan bahwa seseorang diberikan hak untuk mengasuransikan
sesuatu karena terdapat hubungan keluarga atau ekonomi yang mendasarinya. Hak
ini otomatis timbul setelah adanya perjanjian yang sering disebut Polis dan telah
memiliki dasar hukum. Sebagai contoh, untuk mengasuransikan seseorang, Anda
harus memiliki hubungan seperti ayah, ibu, suami, istri, dan anak. Tentu Anda bisa
mengasuransikan diri sendiri, kok!
Contoh lainnya adalah Anda bisa mengasuransikan bisnis Anda sendiri atau orang-
orang berhubungan dengan bisnis Anda seperti karyawan.
2. Utmost Good Faith
Sesuai dengan namanya, prinsip ini memiliki arti yaitu niat atau itikad baik.
Maksudnya adalah, dalam proses membeli produk asuransi, baik Tertanggung
(nasabah) maupun Penanggung (perusahaan asuransi) harus menyampaikan
informasi dengan terbuka, rinci, dan jujur.
Misalnya, Tertanggung harus menjawab dengan jujur beberapa pertanyaan pada
screening risiko sebelum membuat kesepakatan, seperti penyakit bawaan, aktivitas
merokok, pengalaman dirawat di rumah sakit, dan lain-lain.

5
Hal ini juga berlaku untuk Penanggung, di mana perusahaan asuransi harus
menyampaikan detail produk dan tidak menutup-nutupi informasi yang harus
diketahui Tertanggung.
3. Indemnity
Indemnity sering juga disebut sebagai prinsip ganti rugi. Perusahaan asuransi selaku
Penanggung harus memberikan ganti rugi kepada Tertanggung sesuai dengan
kesepakatan pada perjanjian atau polis. Kemudian, nilai tanggungan harus sesuai
dengan nilai klaim yang sudah diajukan tanpa pengurangan atau penambahan nilai.
4. Subrogation
Subrogasi berkaitan dengan kondisi di mana kerugian yang dialami Tertanggung
disebabkan oleh pihak ketiga (orang lain). Jika melihat pada pasal 1365 KUH Perdata,
pihak ketiga yang bersalah harus mengganti kerugian Tertanggung. Lantas,
bagaimana bila Tertanggung memiliki asuransi?
Dalam asuransi, subrogasi mengharuskan Tertanggung memilih salah satu dari
sumber pengganti kerugian, yaitu Penanggung atau pihak ketiga. Tertanggung tidak
boleh memilih dari keduanya, karena Tertanggung akan mendapat penggantian
melampaui yang semestinya.
Lain halnya jika Tertanggung tidak mendapat ganti rugi secara penuh dari pihak
ketiga, maka Tertanggung dapat meminta hak ganti rugi sesuai dengan selisih yang
ada kepada Penanggung.
Demikian pula apabila Tertanggung sudah mendapat penggantian dari Penanggung,
maka Tertanggung tidak boleh menuntut pihak ketiga.
5. Contribution
Pernah mendengar kerabat Anda dirawat di rumah sakit dan biayanya di-cover oleh
2 asuransi yang berbeda? Nah, kondisi tersebut adalah contoh dari prinsip
contribution. Dalam prinsip ini, pihak asuransi memiliki hak untuk mengajak
Penanggung lainnya untuk menanggung kerugian Tertanggung.
Misalnya, Pak Andi dirawat di ICU selama 7 hari dan memakan biaya hingga 200 juta
rupiah. Tagihan perawatan Pak Andi di-cover oleh asuransi BCD sebesar 90 juta. Jika
pak Andi memiliki Polis asuransi lain, yaitu asuransi EFG, maka asuransi EFG hanya
perlu membayar sisa tagihan yaitu sebesar 110 juta rupiah.
6. Proximate Cause
Prinsip asuransi yang terakhir adalah prinsip kausa proksimal, di mana setiap
kerugian yang terjadi pasti ada penyebabnya. Mengacu prinsip ini, Penanggung

6
hanya akan mengganti kerugian Tertanggung apabila suatu peristiwa diakibatkan
oleh penyebab yang diatur dalam polis.

D. Polis dan Premi Asuransi


Polis asuransi adalah sebuah bukti perjanjian tertulis yang dilakukan oleh pihak
perusahaan asuransi (penanggung) dengan nasabah pengguna layanan asuransi
(tertanggung), yang isinya menjelaskan segala hak dan kewajiban antara kedua belah
pihak tersebut. Polis asuransi akan menjadi bukti tertulis yang sah dalam perjanjian yang
dilakukan oleh pihak penanggung dan pihak tertanggung. Dengan adanya polis
asuransi, maka kedua belah pihak yang melakukan perjanjian asuransi tersebut akan
terikat dan memiliki masing-masing tanggung jawab sebagaimana yang telah disepakati
sejak awal. Polis asuransi adalah hal yang sangat penting di dalam layanan asuransi itu
sendiri, karena polis akan melindungi setiap hak dan kewajiban nasabah dan pihak
perusahaan asuransi.Sementara premi asuransi adalah sejumlah uang yang wajib
dibayarkan oleh setiap Nasabah yang terdaftar kepada perusahaan Asuransi sebagai
penanggung. Jumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulannya sudah ditentukan
oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan keadaan pihak Nasabah. Hal ini
menandakan premi antara satu nasabah dengan nasabah lainnya tidak sama.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut UU no.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkn diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik dengan perusahaan
nonasuransi seperti kegiatan Underwriting – akutaria, klaim, dan reasuransi – retrosesi.
Pada dasarnya, asuransi dapat memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain
dapat memberikan rasa aman dan perlindungan, sebagai pendistribusian biaya dan
manfaat yang lebih adil, polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit,
sebagai tabungan dan sumber pendapatan, sebagai alat penyebaran risiko, serta dapat
membantu meningkatkan kegiatan usaha.

8
DAFTAR PUSTAKA

Suhartowi Lauw, Agustus 2023, 4 Tujuan Asuransi, 4 Tujuan Asuransi – Pengertian,


Fungsi, dan Manfaat Asuransi | Blog Rey, Diakses Pada 26 Maret 2024 Pukul
10.45

Prudention, Januari 2021, Memahami Prinsip Asuransi, Memahami Prinsip-prinsip


Asuransi | Prudential Indonesia, Diakses Pada 26 Maret 2024 Pukul 10.55

Mutia Fauzia, Mei 2021, Pengertian istilah-istilah Asuransi, Pengertian Istilah-istilah


Asuransi: Premi, Polis, dan Klaim (kompas.com), Diakses Pada 26 Maret 2024
Pukul 11.05

Anda mungkin juga menyukai