DISUSUN OLEH :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
1
DAFTAR ISI
Table of Contents
ASURANSI ...................................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Asuransi .......................................................................................................................... 3
B. Perkembangan Asuransi ................................................................................................................... 4
C. Jenis-jenis Asuransi ........................................................................................................................... 6
D. Keuntungan Asuransi ........................................................................................................................ 8
E. Prinsip-Prinsip Asuransi .................................................................................................................... 8
F. Jenis – Jenis Risiko ........................................................................................................................... 10
2
ASURANSI
A. Pengertian Asuransi
Siapa pun tidak akan dapat mengetahui apa yang akan terjadi pada masa yang akan
datang. Bahkan untuk hal-hal tertentu sama sekali tidak dapat di perhitungkan seperti maut
dan rezeki. Risiko di masa dating dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya
kematian, sakit atau risiko di pecat dari pekerjaannya. Oleh karena itu, setiap risiko yang
akan di hadapi harus di tanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar
lagi.
Untuk menngurangi risiko yang tidak kita inginkan di masa yang akan dating, seperti
risiko kehilangan, risiko kebakaran, risiko macetnya pinjaman kredit bank atau risiko
lainnya, maka di perlukan perusahaan yang mau menanggung risiko tersebut. Adalah
perusahaan asuransi yang mau dan sanggup menanggung setiap risiko yang bakal di hadapi
nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini di sebabkan perusahaan asuransi
merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggungan terhadap risiko yang akan di
hadapi oleh nasabahnnya.
Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata
“assuradeur” yang berarti penanggung dan “geassureerde” yang berarti tertanggung.
Kemudian dalam Bahasa Prancis di sebut “Assurance” yang berarti menanggung sesuatu
yang pasti terjadi. Sedangkan dalam Bahasa latin disebut “Assecurare” yang berarti
menyakinkan orang. Selanjutnya bahasa Inggris kata asuransi di sebut “Insurance” yang
berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi.
Di Indonesia pengertian Asuransi menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992
tentang Usaha Asuransi adalah sebagai berikut :
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, yang timbul dari
suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang di
dasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertanggungkan.
3
Pengertian asuransi yang lain adalah merupakan suatu pelimpahan risiko dari pihak
pertama kepada pihak lain. Dalam pelimpahan dikuasai oleh aturan-aturan hukum dan
berlakunya prinsip-prinsip serta ajaran yang secara universal yang dianut oleh pihak
pertama maupun pihak lain. Dari segi ekonomi, asuransi berarti suatu pengumpulan dana
yang dapat dipakai untuk menutup atau memberi ganti rugi kepada orang yang mengalami
kerugian.
Dalam perjanjian asuransi di mana tertanggung dan penanggung mengikat suatu
perjanjian tentang hak dan kewajiban masing-masing. Perusahaan asuransi membebankan
sejumblah premi yang harus di bayar sebelumnya sudah di taksirkan dullu atau di
perhitungkan dengan nilai risiko yang akan di hadapi. Semakin besar risiko, semakin besar
premi yang harus di bayar dan sebaliknya.
Perjanjian asuransi tertuang dalam polis asuransi, dimana di sebutkan syarat-syarat, hak-
hak, kewajiban masing-masing pihak, jumblah uang yang di pertanggungkan dan jangka
waktu asuransi. Jika dalam masa pertanggungan erjadi risiko, pihak asuransi akan
membayar sesuai dengan perjanjian yang telah di buat dan ditandatangani bersama
sebelumnya.
B. Perkembangan Asuransi
Sesuai dengan perkembangan zaman, asuransi juga mengalami perkembangan yang cepat
dan semakin baik setiap harinya. Selain meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya,
perusahaan asuransi juga melakukan berbagai macam usaha untuk bisa tetap memperluas
4
dan memajukan bisnis yang mereka jalankan selama ini. Salah satu langkah yang dilakukan
adalah dengan cara mengeluarkan berbagai produk baru dan lebih inovatif bagi
nasabahnya. Saat ini, produk asuransi tidak hanya terbatas pada jenis asuransi jiwa dan
asuransi kesehatan saja, karena pada dasarnya kedua produk inilah yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat luas.
Peraturan Mentri Keuangan ini kemudian tidak berlaku lagi dengan keluarnya Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1922 tentang Usaha Perasuransian di Indonesia dan Peraturan
Pemerintah No 73 Tahun 1922 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. Disampinng
kedua perundang-undangan dan peraturan tersebut dasar acuan pembinaan dan
5
pengawasan usaha asuransi di Indonesia juga didasarkan kepada Keputusan Mentri
Keuangan Nomor :
C. Jenis-jenis Asuransi
Jenis-jenis asuransi yang berkembang di Indonesia dewasa ini jika dilihat dari berbagai
segi adalah sebagai berikut:
Dilihat dari segi fungsinya
a) Asuransi kerugian (non live insurance)
Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam Undanng-Undang
Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi menjelaskan bahwa asuransi
kerugian menjalankan usaha memberikan jasa untuk menanggulangi suatu
risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hokum
kepada pihak ketiga dari suatu peritiwa yang tidak pasti. Jenis asuransi ini
tidak diperkenankan melakukan usaha di luar auransi kerugian dan
reasuransi. Kemudian yang termasuk dalam asuransi kerugian adalah
sebagai berikut :
1. Asuransi kebakaran yang meliputi kebakaran, peledakan, petir kecelakaan
kapal terbang dan lainya.
2. Asuransi pengangkutan meliputi :
3. Marine Hulk Policy
4. Marine Cargo Policy
5. Freight
6
6. Asuransi aneka, yaitu asuransi yang tidak termasuk dalam asuransi
kebakaran dan pengangkutan seperti asuransi k endaraan bermotor,
kecelakaan dari pencurian, dan lainnya.
b) Asuransi jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang di kaitkan dengan
penanggulangan jiwa atau meninggalnya seseorang yang di
pertanggungkan. Jenis – jenis asuransi jiwa adalah :
1. Asuransi berjangka (Team insurance)
2. Asuransi Tabungan (Endowment insurance)
3. Asuransi seumur hidup (Whole life insurance)
4. Anuity contrack insurance (Anuitas)
c) Reasuransi (reinsurance)
Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam
pertanggungan ulang terhadap risiko yang di hadapi oleh perusahaan
asuransi kerugian. Jenis asuransi ini disebut asuransi dan asuransi ini di
golongkan ke dalam :
1. Bentuk treaty
2. Bentuk facultative
3. Kombinasi dari keduanya
Dilihat dari segi kepemilikannya.
Dalam hal ini yang di lihat adalah siapa pemilik dari perusahaan asuransi tersebut,
baik asuransi kerugian, asuransi jiwa, ataupun reasuransi.
a) Asuransi milik pemerintah
Yaitu asuransi yang sahamnya dimiliki sebagian besar atau bahkan
100% oleh pemerintah Indonesia.
b) Asuransi milik swasta nasional
Asuransi ini kepemilikan sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh swasta
nasional sehingga siapa yang paling banyak memiliki saham, maka
memiliki suara terbanyak dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
c) Asuransi millik perusahaan asing
7
Perusahaan asuransi jenis ini biasanya beroperasi di Indonesia hanyalah
merupakan cabang dari negara lain dan jelas kepemilikannya pun
dimiliki oleh 100% oleh pihak asing.
d) Asuransi millik campuran
Merupakan jenis asuransi yang sahamnya dimilliki campuran antara swasta
nasional dengan pihak asing.
D. Keuntungan Asuransi
E. Prinsip-Prinsip Asuransi
8
tempat yang satu ke tempat yang lain, akan memiliki risiko kecelakaan kerja lebih
tinggi dibandingkan dengan mereka yang bekerja di kantor sepanjang hari.
Dalam bahasa yang lebih ilmiah, semakin sering kita mengobservasi atau
melakukan suatu peristiwa, semakin tinggi pula risiko yang melekat pada peristiwa
itu. Para ahli aktuaria menyebut kecenderungan semacam ini dengan konsep the
law of large numbers. The law of large numbers ini dalam kejadian sehari-hari bisa
diibaratkan dengan melempar koin. Dalam sekali lemparan, maka kemungkinan
koin akan menghadap ke atas adalah 50%. Kemungkinan yang sama berlaku untuk
sebaliknya. Nah, semakin sering koin dilempar, maka hasil lemparan koin
menghadap ke atas atau ke bawah akan semakin mendekati angka persentase
kemungkinan tersebut. Di saat tingkat risiko yang dihadapi seseorang meningkat,
maka seseorang pun akan merasakan perlu mendapatkan proteksi. Inilah yang
menimbulkan permintaan terhadap produk proteksi pun muncul.
9
4. Priximate cause adalah suatu sebab aktif,efisien yang mengakibatkan terjadinya
suatu peristiwa secara berurutan dan intervensi kekuatan lain.
5. Subrogon merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi
kepada tertanggung untukmenuntut pihak lain yang mengakibatkan
kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian.
6. Contribution suatu prinsip dimana penanggung berhak mengajak penangung-
penangung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama
membayar ganti rugi kepada di penanggung.
10
Risiko ini di bagi ke dalam beberapa macam yaitu :
11