Anda di halaman 1dari 11

MODUL ASURANSI

DISUSUN OLEH :

1. Fitri Andani 201071002


2. Dhea Amalia 211071006
3. Anggoro Krishna Samudro 211071021

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA

Jl. Protokol Halim Perdanakusuma, Jakarta 13610, Indonesia

Telp. (021)8093475,80099249, Fax.8009246

1
DAFTAR ISI

Table of Contents
ASURANSI ...................................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Asuransi .......................................................................................................................... 3
B. Perkembangan Asuransi ................................................................................................................... 4
C. Jenis-jenis Asuransi ........................................................................................................................... 6
D. Keuntungan Asuransi ........................................................................................................................ 8
E. Prinsip-Prinsip Asuransi .................................................................................................................... 8
F. Jenis – Jenis Risiko ........................................................................................................................... 10

2
ASURANSI

A. Pengertian Asuransi

Siapa pun tidak akan dapat mengetahui apa yang akan terjadi pada masa yang akan
datang. Bahkan untuk hal-hal tertentu sama sekali tidak dapat di perhitungkan seperti maut
dan rezeki. Risiko di masa dating dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya
kematian, sakit atau risiko di pecat dari pekerjaannya. Oleh karena itu, setiap risiko yang
akan di hadapi harus di tanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar
lagi.
Untuk menngurangi risiko yang tidak kita inginkan di masa yang akan dating, seperti
risiko kehilangan, risiko kebakaran, risiko macetnya pinjaman kredit bank atau risiko
lainnya, maka di perlukan perusahaan yang mau menanggung risiko tersebut. Adalah
perusahaan asuransi yang mau dan sanggup menanggung setiap risiko yang bakal di hadapi
nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini di sebabkan perusahaan asuransi
merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggungan terhadap risiko yang akan di
hadapi oleh nasabahnnya.
Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata
“assuradeur” yang berarti penanggung dan “geassureerde” yang berarti tertanggung.
Kemudian dalam Bahasa Prancis di sebut “Assurance” yang berarti menanggung sesuatu
yang pasti terjadi. Sedangkan dalam Bahasa latin disebut “Assecurare” yang berarti
menyakinkan orang. Selanjutnya bahasa Inggris kata asuransi di sebut “Insurance” yang
berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi.
Di Indonesia pengertian Asuransi menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992
tentang Usaha Asuransi adalah sebagai berikut :
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, yang timbul dari
suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang di
dasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertanggungkan.

3
Pengertian asuransi yang lain adalah merupakan suatu pelimpahan risiko dari pihak
pertama kepada pihak lain. Dalam pelimpahan dikuasai oleh aturan-aturan hukum dan
berlakunya prinsip-prinsip serta ajaran yang secara universal yang dianut oleh pihak
pertama maupun pihak lain. Dari segi ekonomi, asuransi berarti suatu pengumpulan dana
yang dapat dipakai untuk menutup atau memberi ganti rugi kepada orang yang mengalami
kerugian.
Dalam perjanjian asuransi di mana tertanggung dan penanggung mengikat suatu
perjanjian tentang hak dan kewajiban masing-masing. Perusahaan asuransi membebankan
sejumblah premi yang harus di bayar sebelumnya sudah di taksirkan dullu atau di
perhitungkan dengan nilai risiko yang akan di hadapi. Semakin besar risiko, semakin besar
premi yang harus di bayar dan sebaliknya.
Perjanjian asuransi tertuang dalam polis asuransi, dimana di sebutkan syarat-syarat, hak-
hak, kewajiban masing-masing pihak, jumblah uang yang di pertanggungkan dan jangka
waktu asuransi. Jika dalam masa pertanggungan erjadi risiko, pihak asuransi akan
membayar sesuai dengan perjanjian yang telah di buat dan ditandatangani bersama
sebelumnya.

B. Perkembangan Asuransi

Perkembangan asuransi di Indonesia menunjukkan angka kemajuan yang cukup baik.


perusahaan asuransi menunjukkan geliat pertumbuhan di dalam usaha yang mereka
jalankan, yang mana semakin hari semakin banyak nasabah yang mengunakan layanan
asuransi di dalam kehidupan mereka.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah perlindungan atas berbagai macam risiko
yang bisa terjadi dan menimpa diri mereka sewaktu-waktu adalah salah satu penyebab
tingginya jumlah pengguna asuransi belakangan ini.
Hal ini tentu saja menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi perusahaan asuransi yang
menyediakan layanan asuransi, di mana akan semakin luas pasar yang bisa diolah dan
dijadikan sebagai sasaran penjualan produk yang mereka miliki.

Sesuai dengan perkembangan zaman, asuransi juga mengalami perkembangan yang cepat
dan semakin baik setiap harinya. Selain meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya,
perusahaan asuransi juga melakukan berbagai macam usaha untuk bisa tetap memperluas

4
dan memajukan bisnis yang mereka jalankan selama ini. Salah satu langkah yang dilakukan
adalah dengan cara mengeluarkan berbagai produk baru dan lebih inovatif bagi
nasabahnya. Saat ini, produk asuransi tidak hanya terbatas pada jenis asuransi jiwa dan
asuransi kesehatan saja, karena pada dasarnya kedua produk inilah yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat luas.

Dalam perkembangannya, perusahaan asuransi juga mengeluarkan berbagai macam


produk yang bisa dipilih dan digunakan sesuai dengan kebutuhan nasabah yang
bersangkutan. Hal ini dimaksudkan agar semakin banyak nasabah yang menggunakan
layanan asuransi dan semakin banyak penjualan yang bisa diciptakan. Ada banyak jenis
produk asuransi yang bisa dipilih oleh nasabah pengguna asuransi, antara lain: asuransi
kesehatan, asuransi dana pendidikan, asuransi dana pensiun, asuransi mobil, asuransi
properti, dan beragam jenis asuransi lainnya. Dengan banyaknya produk yang dikeluarkan
oleh perusahaan asuransi, maka akan ada banyak pilihan dan juga pertimbangan yang bisa
diambil oleh nasabah yang akan menggunakan asuransi tersebut. Hal ini juga menciptakan
aroma persaingan yang baik di antara perusahaan penyedia layanan asuransi, di mana
mereka tentu akan berlomba-lomba untuk memberikan layanan terbaik di dalam produk
yang mereka miliki.

Asal mula kegiatan asuransi yang dijalankan di Indonesia merupakan kelanjutan


asuransi yang ditinggalkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan Peraturan
Pemerintah Indonesia yang menngatur tentang asuransi baru di keluarkan pada tahun 1976
dengan keluarnya Surat Keputusan Mentri Keuangan pada waktu itu. Kemudian surat
Keputusan Mentri Keuangan Nomor 1136/KMK/IV1976 tentang Penerapan Besarnya
Cadangan Premi dan Biaya oleh Perusahaan Asuransi di Indonesia. Selanjutnya keluar
Keputusan Mentri Keuangan Nomor 1249/KMK.013/1988Tanggal 20 Desember 1988
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan di Bidang Asuransi Kerugian dan Nomor
1250/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desember 1988 tentang Asuransi Jiwa.

Peraturan Mentri Keuangan ini kemudian tidak berlaku lagi dengan keluarnya Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1922 tentang Usaha Perasuransian di Indonesia dan Peraturan
Pemerintah No 73 Tahun 1922 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. Disampinng
kedua perundang-undangan dan peraturan tersebut dasar acuan pembinaan dan
5
pengawasan usaha asuransi di Indonesia juga didasarkan kepada Keputusan Mentri
Keuangan Nomor :

 223/KMK.017/1993 Tanggal 26 Februari 1993 tentang izin Perusahaan Asuransi


dan Reasuransi.
 223/KMK.017/1993 Tanggal 26 Februari 1993 tentang kesehatan Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Reasuransi.
 225/KMK.017/1993 Tanggal 26 Februari 1993 tentang penyelenggaraan Usaha
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
 226/KMK.017/1993 Tanggal 26 Februari 1993 tentang Perizinan dan
Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Penunjang Usaha Asuransi.

C. Jenis-jenis Asuransi

Jenis-jenis asuransi yang berkembang di Indonesia dewasa ini jika dilihat dari berbagai
segi adalah sebagai berikut:
 Dilihat dari segi fungsinya
a) Asuransi kerugian (non live insurance)
Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam Undanng-Undang
Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi menjelaskan bahwa asuransi
kerugian menjalankan usaha memberikan jasa untuk menanggulangi suatu
risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hokum
kepada pihak ketiga dari suatu peritiwa yang tidak pasti. Jenis asuransi ini
tidak diperkenankan melakukan usaha di luar auransi kerugian dan
reasuransi. Kemudian yang termasuk dalam asuransi kerugian adalah
sebagai berikut :
1. Asuransi kebakaran yang meliputi kebakaran, peledakan, petir kecelakaan
kapal terbang dan lainya.
2. Asuransi pengangkutan meliputi :
3. Marine Hulk Policy
4. Marine Cargo Policy
5. Freight

6
6. Asuransi aneka, yaitu asuransi yang tidak termasuk dalam asuransi
kebakaran dan pengangkutan seperti asuransi k endaraan bermotor,
kecelakaan dari pencurian, dan lainnya.
b) Asuransi jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang di kaitkan dengan
penanggulangan jiwa atau meninggalnya seseorang yang di
pertanggungkan. Jenis – jenis asuransi jiwa adalah :
1. Asuransi berjangka (Team insurance)
2. Asuransi Tabungan (Endowment insurance)
3. Asuransi seumur hidup (Whole life insurance)
4. Anuity contrack insurance (Anuitas)
c) Reasuransi (reinsurance)
Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam
pertanggungan ulang terhadap risiko yang di hadapi oleh perusahaan
asuransi kerugian. Jenis asuransi ini disebut asuransi dan asuransi ini di
golongkan ke dalam :
1. Bentuk treaty
2. Bentuk facultative
3. Kombinasi dari keduanya
 Dilihat dari segi kepemilikannya.
Dalam hal ini yang di lihat adalah siapa pemilik dari perusahaan asuransi tersebut,
baik asuransi kerugian, asuransi jiwa, ataupun reasuransi.
a) Asuransi milik pemerintah
Yaitu asuransi yang sahamnya dimiliki sebagian besar atau bahkan
100% oleh pemerintah Indonesia.
b) Asuransi milik swasta nasional
Asuransi ini kepemilikan sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh swasta
nasional sehingga siapa yang paling banyak memiliki saham, maka
memiliki suara terbanyak dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
c) Asuransi millik perusahaan asing

7
Perusahaan asuransi jenis ini biasanya beroperasi di Indonesia hanyalah
merupakan cabang dari negara lain dan jelas kepemilikannya pun
dimiliki oleh 100% oleh pihak asing.
d) Asuransi millik campuran
Merupakan jenis asuransi yang sahamnya dimilliki campuran antara swasta
nasional dengan pihak asing.

D. Keuntungan Asuransi

Keuntungan asuransi sebagai lemmbaga keuangan atas usaha yang di


jalankannya. Keuntungan ini digunakan untuk membiayai seluruh aktivitasnya.
Demikian pula dengan nasabah yang mengharapkan polis asuransi akan menerima
manfaat dengan jasa asuransi yang di gunakannya.
Keuntungan dari usaha untuk masing – masing pihak adalah sebagai berikut.
1. Bagi Perusahaan Asuransi
a) Keuntungan dari premi yang di berikan ke nasabah.
b) Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain
c) Keuntungan dari hasil bunga dari investasi di surat-surat berharga
2. Bagi Nasabah
a) Memberikan rasa aman.
b) Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat di tarik kembali.
c) Terhindar dari risiko kerugian atau kehilangan.
d) Memperoleh penghasilan di masa yang akan dating.
e) Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan.

E. Prinsip-Prinsip Asuransi

Asuransi atau perlindungan dibutuhkan ketika seseorang menyadari adanya


risiko yang membayangi. Karena, pada hakikatnya risiko memang selalu hadir di
setiap kehidupan manusia. Namun yang perlu disadari juga, tingkat risiko yang
dihadapi oleh seseorang dengan yang lainnya berbeda-beda. Mereka yang harus
bekerja di tempat terbuka, berhubungan dengan banyak orang, atau bepergian dari

8
tempat yang satu ke tempat yang lain, akan memiliki risiko kecelakaan kerja lebih
tinggi dibandingkan dengan mereka yang bekerja di kantor sepanjang hari.

Dalam bahasa yang lebih ilmiah, semakin sering kita mengobservasi atau
melakukan suatu peristiwa, semakin tinggi pula risiko yang melekat pada peristiwa
itu. Para ahli aktuaria menyebut kecenderungan semacam ini dengan konsep the
law of large numbers. The law of large numbers ini dalam kejadian sehari-hari bisa
diibaratkan dengan melempar koin. Dalam sekali lemparan, maka kemungkinan
koin akan menghadap ke atas adalah 50%. Kemungkinan yang sama berlaku untuk
sebaliknya. Nah, semakin sering koin dilempar, maka hasil lemparan koin
menghadap ke atas atau ke bawah akan semakin mendekati angka persentase
kemungkinan tersebut. Di saat tingkat risiko yang dihadapi seseorang meningkat,
maka seseorang pun akan merasakan perlu mendapatkan proteksi. Inilah yang
menimbulkan permintaan terhadap produk proteksi pun muncul.

Pelaksanaan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi dengan pihak


nasabahnya tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Setiap perjanjian di lakukan
menngandung prinsip-prinsip asuransi. Tujuannya adalah untuk menghindari hal-
hal yang tidak di inginkan di kemudian hari antara pihak perusahaan asuransi dan
nasabahnya.

Prinsip-prinsip asuransi adalah :


1. Insurable Interest merupakan hal berdasarkan hokum untuk
mempertanggungkan suatu risiko berkaitan dengan keuangan, yang di akui sah
secara hokum antara tertanggung dan suatu yang di pertanggungkan dan dapat
menimbulkan hak dan kewajiban keuangan secara hokum.
2. Utmost Good Faith atau “ itikad baik” dalam penetapan suatu kontrak haruslah
di dasarkan kepada itikad baik antara tertanggung dan penanggung mengenai
seluruh informasi baik materiil maupun immaterial.
3. Idemnity atau ganti rugi artinya menngendallikan posisi keuangan tertanggung
setelah terjadi kerugian seperti pada posisi sebelum terjadinya kerugian
tersebut.

9
4. Priximate cause adalah suatu sebab aktif,efisien yang mengakibatkan terjadinya
suatu peristiwa secara berurutan dan intervensi kekuatan lain.
5. Subrogon merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi
kepada tertanggung untukmenuntut pihak lain yang mengakibatkan
kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian.
6. Contribution suatu prinsip dimana penanggung berhak mengajak penangung-
penangung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama
membayar ganti rugi kepada di penanggung.

F. Jenis – Jenis Risiko

Pengertian risiko dan hubungannya dengan asuransi Menurut Kamus Besar


Bahasa Indonesia (KBBI), risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan, seperti
merugikan dan membahayakan, dari suatu perbuatan atau tindakan. Nah risiko
secara umum dalam kehidupan sehari-hari tentu saja cukup banyak. Dalam
pengertiannya, risiko terbagi menjadi dua kategori:

 Aktivitas personal (personal activity): sakit, kecelakaan, dan risiko


finansial akibat meninggal dunia.
 Aktivitas bisnis atau usaha (business activity): bangkrut, kehilangan atau
kerusakan alat, kecelakaan karyawan.

Jenis – jenis risiko adalah :

1. Risiko murni, artinya bahwa adanya ketidakpastian terjadinya sesuatu


kerugian atau dengan kata lain hanya ada peluang merugi dan bukan suatu
peluang keuntungan, contoh rumah mungkin akan terbakar, atau mobil yang
dikendarai mungkin akan tertabrak atau kapal dan muatannya mungkin
akan tenggelam

2. Risiko spekulatif, artinya risiko dengan terjadinya dua kemungkinan,


yaitu peluang untuk mengalami kerugian keuanngan atau memperoleh
keuntungan.
3. Risiko individu

10
Risiko ini di bagi ke dalam beberapa macam yaitu :

a) Risiko pribadi, risiko kemampuan seseorang untuk memperoleh


keuntungan, akibat sesuatu hal sseperti sakit, kehilangan pekerjaan atau
mati.
b) Risiko harta, risiko kehilangan harta apakah di curi,hilang rusak yang
menyebabkan kerugiaan keuangan.
c) Risiko tanggung gugat,yaitu risiko yang disebabkan apabila kita
menangung kerugian seseorang dan kita harus membayarnya.

11

Anda mungkin juga menyukai