Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HUKUM BISNIS

Asuransi dan Polis Asuransi

DOSEN PENGAMPU : Nita Farfahturahmah, SH., MH

Disusun Oleh :

Nama : Risa
NPM : 20010096

KELAS M2R4 A
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANTEN
2020-2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan
karunianya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar
Negara. Yang insya allah tepat pada waktunya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu dosen mata pelajaran kuliah Hukum Bisnis
yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau,
mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan sesuai dengan format yang telah ditentukan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran pembanca demi kesempurnaan makalah untuk
kedepannya. Mudah-mudahhan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembacanya.

Serang, 03 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asuransi ........................................................................................................................ 2
2.2 Jenis Asuransi ............................................................................................................... 2-4
2.3 Manfaat Asuransi ......................................................................................................... 4-5
2.4 Polis Asuransi ............................................................................................................... 5-6
2.5 Polis Asuransi Yang di Ambil dan Jumlah yang dibayarkan ....................................... 6
2.6 Pasal Dalam Polis Asuransi Yang di Ambil ........................................................................ 6-7

BAB III
PENUTUP
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 8-9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Asuransi atan pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia, dimana sebagian besar masyarakat Indonesia sudah melakukan
perjanjian asuransi dengaii perusahaan asuransi, baik perusahaan asuransi milik negara
maupun milik swasta nasional.

Menurut H.M.N Purwosutjipto: “Pertanggungan adalah perjanjian timbal balik


antara penanggung dengan penutup asuransi, dimana penanggung mengikatkan diri untuk
mengganti kerugian, dan atau membayar sejumlah uang (santunan) yang ditetapkan pada
waktu penutupan perjanjian, kepada penutup asuransi atau orang lain yang ditunjuk, pada
waktu terjadinya evenement, sedangkan penutup asuransi mengikatkan diri untuk
membayar uang premi”.

Polis merupakan bukti adanya perjanjian asuransi antara pihak penanggung dan
pihak tertanggung sebagai penutup asuransi. Karena polis adalah surat yang bernilai
uang, maka penggadaian sepucuk polis itu hanya bisa terjadi dalam hubungan hukum,
khususnya mengenai pinjaman uang, yang dilakukan oleh tertanggung/penutup asuransi
kepada penanggung. Polis yang akan digadaikan itu harus memenuhi syarat yang telah
ditentukan oleh pelaksanaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Polis ini harus polis
perorangan yang telah memiliki harga tunai dan tidak menunggak pembayaran preminya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Asuransi ?
2. Apa saja jenis-jenis Asuransi ?
3. Apa itu polis asuransi ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang asuransi.
2. Mengerti makna asuransi, jenis dan manfaat asuransi.
3. Mengetahui dan memahami polis asuransi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asuransi

Definisi Asuransi Menurut Dessy Danarti (2011: 6) Asuransi atau yang dalam
bahasa belanda “verzekering” berarti pertanggungan. Ada dua pihak yang terlibat
dalam asuransi yaitu pihak yang sanggup menanggung atau menjamin bahwa pihak
yang lainnya akan mendapat penggantian suatu kerugian, yang mungkin akan ia derita
sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau semula
belum dapat ditentukan saat akan terjadinya.

Sementara definisi otentik tentang asuransi yang saat ini berlaku adalah yang
tercantum dalam Undang – Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1992 tentang
Usaha Perasuransian Bab 1 Pasal 1, yang berbunyi sebagai berikut: “ Asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari dari suatu peristiwa
yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seorang yang tertanggung”.

2.2 Jenis Asuransi

Menurut Umi Karomah dalam Dessy Danarti (2011:42), usaha asuransi dapat
dibagi menjadi beberapa macam yaitu:

 Dari segi sifatnya:


1. Asuransi social atau asuransi wajib dimana keikutsertaannya adalah
paksaan bagi warga Negara. Asuransi social adalah program
asuransi wajib yang deselenggarakan pemerintah berdasarkan
undang – undang. Maksud dan tujuaa asuransi social adalah
menyediakan jaminan bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk
mendapat keuntungan komersil. Contoh : Askes, Taspen, Asbri dll.

2
2. Asuransi sukarela, dalam asuransi ini tidak ada paksaan bagi siapa
pun untuk menjadi anggota. Jadi setiap orang bebas memilih untuk
menjadi anggota atau tidak Contoh: PT Jasa INDONESIA, PT
Jiwasraya dll B.
 Dari segi objek dan bidang usahanya:
1. Asuransi Orang, Asuransi orang meliputi:
a. Asuransi Jiwa, Pada hekekatnya merupakan suatu bentuk kerja
sama antara orang – orang yang menghindarkan atau mengurangi
risiko yang diakibatkan oleh risiko kematian, risiko hari tua dan
risiko kecelakaan. Kerja sama dikoordinasi oleh perusahaan
asuransi , yang bekerja atas dasar hukum bilangan besar yang
menyebabkan risiko kepada orang yang mau bekerja sama.
b. Asuransi Kesehatan, Ini adalah sebuah jenis produk asuransi
yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para
anggota asuransi 14 tersebut jika mereka jatuh sakit atau
mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan
yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi yaitu rawat inap dan
rawat jalan.
c. Asuransi Dana Pensiun, Menjadi tua itu pasti, tetapi dalam
kondisi seperti apa masa tua nantinya, tentu masih menjadi
pertanyaan karena berada dalam ketidakpastian. Itulah mengapa
diperlukan perencanaan hidup salah satu perencanaan financial
untuk masa pensiun agar hidup tetap terjamin dan tidak membebani
orang lain. Merencanakan tabungan hari tua sebaiknya dilakukan
sebelum masa produktif berakhir. Sebab dimasa tua nanti kita
sudah tidak mampu bekerja lagi. Asuransi dan Dana Pensiun adalah
salah satu bentuk investasi untuk menjamin hari tua. Memiliki
asuransi sama halnya dengan mengalihkan biaya yang harus kita
keluarkan menjadi tanggungan pihak asuransi.
2. Asuransi Umum atau Kerugian Asuransi kerugian terdiri dari
berbagai jenis atau cabang pertanggungan yaitu:
a. Asuransi Kebakaran (Fire Insuranc ).
b. Asuransi Paket Rumah Tangga (Home Insurance).
c. Asuransi Paket Toko (Shophause Insurance).
3
d. Asuransi Prorerty All Risks.
e. Asuransi Gempa Bumi (Eartquake Insurance).
f. Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance).
g. Asuransi Aneka (Miscellaneous)
 Asuransi Pencurian (Burgery).
 Asuransi Uang (Money Insurance).
 Asuransi Kecelakaan (Personal Accident).
 Asuransi Keluarga (Family Personal Accident).
 Asuransi Kesehatan (Health Insurance).
 Asuransi Perjalanan (Travel Insurance).
h. Asuransi Jaminan (Bonding/ Guarante)
 Jaminan Tender (Bid Bond).
 Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond).
 Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond).
 Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
3. Perusahaan Reasuransi Umum Perusahaan reasuransi umum
merupakan perusahaan asuransi yang bidang usahanya
menanggung risiko yang benar – benar terjadi dari pertanggungan
yang telah ditutup oleh perusahaan asuransi jiwa atau asuransi
kerugian.
4. Perusahaan Asuransi Sosial Perusahaan asuransi social merupakan
perusahaan asuransi yang bidang usahanya menanggung risiko
financial masyarakat kecil yang kurang mampu perusahaan ini
diselenggarakan oleh pemerintah, contohnya: Perum Taspen, PT
Astek dan PT Jasa Raharja.

2.3 Manfaat Asuransi

Manfaat asuransi sangat penting dan besar artinya pada masa sekarang ini,
diantaranya:
 Asuransi dapat memberikan rasa terjamin atau rasa aman dalam
menjalankan usaha. Hal ini karena seseorang akan terlepas dari
kekhawatiran akan tertimpa kerugian akibat suatu peristiwa yang tidak

4
diharapkan, sebab walaupun tertimpa kerugian akan mendapat ganti rugi
dari perusahaan asuransi.
 Asuransi dapat menaikan efisiensi dan kegiatan perusahaan, sebab dengan
memperalihkan resiko yang lebih besar kepada perusahaan asuransi,
perusahaan itu akan mencurahkan perhatian dan pikirannya pada
peningkatan usahanya.
 Asuransi cenderung kearah perkiraan penilaian biaya yang layak. Dengan
adanya perkiraan akan suatu resiko yang jumlahnya dapat dikira-kira
sebelumnya, maka suatu perusahaan akan memperhitungkan adanya ganti
rugi dari asuransi didalam ia menilai biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan.
 Asuransi merupakan dasar pertimbangan pemberian suatu kredit. Apabila
seseorang meminjam kredit bank, maka biasanya meminta kepada debitur
untuk menutup asuransi benda jaminan.
 Asuransi dapat mengurangi timbulnya kerugian-kerugian. Dengan
ditutupnya perjanjian asuransi, maka resiko yang mungkin dialami
seseorang dapat ditutup oleh perusahaan asuransi.
 Asuransi merupakan alat untuk membentuk modal pendapatan atau untuk
harapan masa depan. Dalam hal ini fungsi menabung dari asuransi
terutama dalam asuransi jiwa.
 Asuransi merupakan alat pembangunan. Dalam hal ini premi yang
terkumpul dalam perusahaan asuransi dapat dipakai sebagai dana investasi
dalam pembangunan bantuan kredit jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang, bagi usaha-usaha pembangunan.
2.4 Polis Asuransi

Polis asuransi merupakan sebuah bukti perjanjian tertulis yang dilakukan oleh pihak
perusahaan asuransi (penanggung) dengan nasabah pengguna layanan asuransi
(tertanggung), yang isinya menjelaskan segala hak dan kewajiban antara kedua belah pihak
tersebut. Polis asuransi akan menjadi bukti tertulis yang sah dalam perjanjian yang dilakukan
oleh pihak penanggung dan pihak tertanggung.

Dengan adanya polis asuransi, maka kedua belah pihak yang melakukan perjanjian
asuransi tersebut akan terikat dan memiliki masing-masing tanggung jawab sebagaimana

5
yang telah disepakati sejak awal. Polis asuransi merupakan hal yang sangat penting di dalam
layanan asuransi itu sendiri, karena polis akan melindungi setiap hak dan kewajiban nasabah
dan pihak perusahaan asuransi.

Fungsi polis asuransi bagi nasabah:

 Alat bukti tertulis/jaminan penanggungan atas berbagai resiko dan


penggantian kerugian yang mungkin terjadi pada tertanggung, dimana
kerugian tersebut tertulis dalam polis.
 Menjadi bukti pembayaran premi yang diberikan kepada pihak-pihak
asuransi selaku penanggung.
 Bukti otentik untuk menuntut penanggung, jika sewaktu-waktu lalai atau
tidak memenuhi jaminan yang menjadi tanggungannya.

Fungsi polis asuransi bagi perusahaan asuransi:

 Menjadi alat bukti atau tanda terima premi asuransi yang dibayarkan
oleh pihak tertanggung.
 Menjadi bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada
tertanggung untuk membayar ganti rugi yang mungkin diderita.

2.5 Polis Yang Diambil Dan Jumlah Yang Dibayarkan

Polis yang di ambil adalah polis Asuransi jiwa. Asuransi jiwa merupakan asuransi yang
bertujuan menanggung orang terhadap kerugian fiannasial tak terduga yang disebabkan
karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. Disini terlukis bahwa dalam
asuransi jiwa, risiko yang dihadapi adalah risiko kematian hidup seseorang. Premi yang
dibayarkan untuk produk asuransi jiwa di perusahaan asuransi ini setiap bulannya adalah
kurang lebih 300 ribu rupiah.

2.6 Pasal-Pasal Dalam Polis Asuransi Yang Di Ambil

Didalam polis asuransi yang diambil pada perusahaan asuransi tersebut memuat
beberapa pasal yaitu:

 Pasal 1, berjudul “arti beberapa istilah” berisikian penjealsan mengenai


istilah-istilah yang ada pada asuransi. Agar kami sebagai nasabah lebih
paham mengenai istilah yang ada dalam asuransi yang diambil.

6
 Pasal 2, berjudul “dasar perjanjian asuransi” berisikan mengenai
penjelasan dasar-dasar dalam perjanjian asuransi yang di ambil.
 Pasal 3, berjudul “mulai berlaku dan berakhirnya asuransi” berisikan
penjelasan dan keterangan mengenai awal berlaku sampai berakhirnya
asuransi yang diambil.
 Pasal 4, berjudul “pembayaran premi” berisikan penjelasan mengenai
waktu pembayaran premi asuransi yang diambil.
 Pasal 5, berjudul “manfaat asuransi” berisikan penjelasan mengenai
manfaat-manfaat dari asuransi yang diambil berikut dengan asuransi yang
akan dibayarkan oleh perusahaan apabila asuransi di klaim oleh nasabah.
 Pasal 6, berjudul “pengecualian” berisikan hal-hal yang menyebabkan
perusahaan asuransi tidak dapat membayarkan asuransi pada nasabah atau
tidak bisa memberi manfaat/menolak asuransi yang di klaim nasabah.
 Pasal 7, berjudul “prosedur dan persyaratan untuk menerima manfaat
asuransi” berisikian penjelasan mengenai cara-cara dan syarat apabila
nasabah akan meng-klaim asuransi yang diambil.
 Pasal 8, berjudul “pembayaran manfaat asuransi” berisikan penjelasan
mengenai pembayaran manfaat asuransi oleh perusahaan yang berhak
diambil oleh ahli waris”.
 Pasal 9, berisikan penjelasan mengenai nasib asuransi ketika dalam
keadaan genting.
 Pasal 10, berisikan penegasan mengenai berlakunya syarat-syarat umum
polis asuransi jiwa.
 Pasal 11, berisikan ketentuan tambahan dan khusus dapat dikeluarkan
sewaktu-waktu oleh perusahaan asuransi.
 Pasal 12, berisikan penjelasan prosedur mengenai apabila terjadinya
perselisihan anatara nasabah dan juga perusahaan asuransi.

LAMPIRAN

 Lampiran polis asuransi yang diambil (agar lebih menegetahui lebih jelas isi polis
dan juga pasal-pasal yang ada didalamnya).

7
8
9
DAFTAR PUSTAKA

Hartono Hadisaputro. 1984, Pokok-Pokok Hukum Perikatan dan Jaminan, Yogyakarta: Liberty.

Hartono. Sri Redjeki, 2001, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Jakarta: Sinar Grafika.

H.M.N. Purwosuţjipto. 1983, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7 Hukum Surat
Berharga, Jakarta: Djambatan.

10

Anda mungkin juga menyukai