Anda di halaman 1dari 2

Nama : RISA

NPM : 20010096

Kelas : M4R3A

1. Apa yang dimaksud dengan Activity Based Costing?

- Jawab : Activity based costing merupakan suatu sistem perhitungan akuntansi yang dapat
menetapkan dan mengidentifikasi biaya pada aktivitas overhead sehingga dapat menetapkan biaya
tersebut kepada produk. Pada sistem actvity based costing memiliki suatu hubungan diantaranya
aktvitas overhead, biaya dan produksi.

2. Apa perbedaan antara Biaya Penyerapan dan Biaya Variabel?

- Jawab :

• Biaya Penyerapan membebankan semua biaya produksi ke dalam biaya produk. Biaya penetapan
biaya variabel hanya biaya langsung (bahan, tenaga kerja dan biaya overhead variabel) ke dalam
biaya produk.

• Biaya produk dalam biaya penyerapan lebih tinggi daripada biaya yang dihitung berdasarkan biaya
variabel. Dalam biaya variabel, biaya produk lebih rendah dari biaya yang dihitung di bawah biaya
penyerapan.

3. Jika sebuah perusahaan memproduksi 10.000 unit dan menjual 8.000 unit selama satuperiode,
metode manakah (perhitungan biaya absorpsi atau perhitungan biaya variabel) yang mengasilkan
laba operasi yang lebih tinggi? Mengapa?

- Jawab: Biaya variable, dikarenakan apak kalkulasi biaya absorpsi mengabaikanperilaku biaya.

4. Budi membuka bisnis toko onderdil dengan nilai penjualan setiap bulannya mencapai Rp30 juta.
Namun karena ada beberapa onderdil yang rusak, dia harus menggantinya dengan total retur
mencapai Rp2 juta. Sementara, harga pokok penjualan dari barang-barang yang dibelinya mencapai
sekira Rp15 juta. Selain itu, Budi juga harus menanggung gaji 2 pegawainya sebanyak Rp4 juta, sewa
ruko sebesar Rp3 juta, serta biaya listrik dan air Rp500 ribu.

Lalu, berapakah laba bersih yang didapat Budi selama satu bulan?

Diketahui:

Penjualan = 30.000.00

Retur = 2.000.000

HPP = 15.000.000

Gaji pegawai = 4.000.000

Sewa ruko = 3.000.000

Biaya listrik dan air = 500.000


Jawab:

1. Penjualan bersih = 30.000.000 – 2.000.000

=Rp 28.000.000

2. Laba Kotor = 28.000.000 – 15.000.000

=Rp13.000.000

3. Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha

=13.000.000 – 4.000.000 – 3.000.000 – 500.000

=5.500.000

Jadi, berdasarkan perhitungan tersebut, total laba bersih yang didapat oleh Budi adalah Rp5,5 juta.

5. Suatu produksi memiliki rencana dengan jumlah 10.000 unit, dengan biaya variabel sebesar
Rp7.000,- dan biaya tetap sebesar Rp17.000.000,-. Maka perhitungan besaran anggaran fleksibelnya
adalah?

- Jawab = (Rp7.000 x 10.000) + Rp17.000.000. Sehingga hasilnya adalah Rp 87.000.000,-

6. Mengapa dibutuhkan keputusan yang taktis?

- Jawab : Tujuannya adalah untuk menekan biaya pembuatan produk utama dengan segera. Namun
keputusan taktis ini merupakan sebagian kecil dari keseluruhan strategi perusahaan dalam meraih
keunggunlan biaya. Jadi, keputusan taktis seringkali berupa tindakan berskala kecil yang bermanfaat
untuk tujuan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai