Week 5/ Sesi 7
Sumber: Weygandt,Kimmel,Kieso, (2013), Financial Accounting IFRS Edition, 2nd edition, John
Wiley and Sons Inc., New Jersey, chapter 1-5
Essay:
1. Jelaskan perbedaan antara perpetual dan fisik dalam pencatatan persediaan? Metode yang
mana yang dipakai oleh Perusahaan pada umumnya?
2. Jelaskan perbedaan antara perhitungan FIFO dan Average? Menurut Anda, mengapa metode
LIFO sudah tidak bisa digunakan dalam laporan fiskal (perpajakan)?
3. Jelaskan perbedaan antara pencatatan persediaan pada perusahaan dagang dengan perusahaan
manufaktur?
4. Menurut Anda, beban angkut bahan baku yang dibayarkan oleh Perusahaan, masuk ke Beban
Pokok (COGS) atau ke Beban operasional?
Kasus:
1. Berikut ini adalah akun dan saldo yang terdapat pada PT ABC:
Hitunglah: Beban Pokok, Beban Pokok tersedia untuk dijual, Persediaan akhir
Feb 5 Membeli bahan baku sebanyak 40 unit dengan harga per unit $15, dengan
persyaratan 2/10, n/30.
Feb 10 Mencatatkan bahan baku rusak sebanyak 5 unit dengan harga total sebesar $75
atas pembelian tanggal 5 Feb.
Feb 15 Menjual barang jadi sebanyak 15 unit dengan harga $20, persyaratan 2/10,n/30
Feb 25 Membayar utang pada tanggal 5 Feb secara penuh.
Prive
Retained Earning 0
Revenue 70.450.000
Salaries Expense 24.500.000
Insurance Expense 0
Advertising Expense 0
Office Supplier Expense 0
Phone and Electrical Expenses 3.425.000
Maintenance Expense 6.250.000
Depreciation Expense-Vehicle 0
Depreciation Expense-Equipment 0
Interest Expense 1.080.000
Other Expenses 2.700.000
1 Des. Dibeli dari PT. ABC sebuah kendaraan dan peralatan kantor, masing-masing senilai
Rp.18.000.000,- dan Rp. 6.000.000,- Dibayar tunai Rp. 19.000.000, sedangkan sisanya
akan dilunasi nanti di kemudian hari
4 Des. Diterima tunai sebesar Rp. 8,750,000,- sebagai pembayaran untuk pekerjaan
merancang dan membangun taman
5 Des. Dibayar biaya iklan pada majalah untuk 6 kali pemasangan sebesar Rp.2,700,000.
Pemasangan iklan akan dilakukan pada setiap tanggal 5 yang terhitung hari ini
8 Des. Dibeli tunai perlengkapan kantor seharga Rp 1,925,000,-
10 Des Diterima pelunasan dari konsumen secara tunai sebesar Rp.12,500,000,-
1) nilai perlengkapan kantor yang sudah terpakai sampai dengan tanggal 31 Desember 2008
adalah sebesar Rp 3.000.000,-
2) asuransi dibayar di muka merupakan pembayaran premi asuransi untuk jangka waktu 6
bulan yang terhitung mulai tanggal 1 Oktober
3) pemasangan iklan sampai dengan tanggal 31 Desember baru dilakukan sebanyak satu
kali, yaitu tanggal 5 Desember.
4) penyusutan tahunan atas aktiva tetap ditentukan sebesar 20% dari harga perolehannya.
Atas peralatan kantor dan kendaraan yang dibeli pada tanggal 1 Desember juga belum
dilakukan penyusutan.
5) bunga atas pinjaman bank selama 30 hari belum dibayar. Tingkat bunga pinjaman adalah
sebesar 18% per tahun (1 tahun = 360 hari).
JAWAB
Perpetual System merupakan metode dimana pencatatan dilakukan setiap waktu secara
terus menerus berdasarkan transaksi pemasukan dan pengeluaran persediaan barang serta retur
atas pembelian barang yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Metode pencatatan perpetual
disebut juga sebagai metode buku yaitu dimana setiap persediaan barang masuk dan keluar
selalu dicatat dalam pembukuan.
Dengan menggunakan metode pencatatan persediaan perpetual maka suatu perusahaan
akan menjadi lebih mudah dalam menyusun laporan neraca dan laporan laba rugi karena
dengan dilakukannya pencatatan secara berkala dalam penjurnalan maka perusahaan dapat
➢ Bila dibandingkan dengan metode fisik, maka metode perpetual merupakan cara yang
lebih baik untuk mencatat persediaan. Karena dapat membantu memudahkan penyusunan
neraca dan laporan laba rugi, selain itu dapat digunakan untuk mengawasi barang-barang
dalam gudang.
Avarage
Metode average biasa disebut metode rata-rata tertimbang. Metode average membagi
antara biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit yang tersedia.
Sehingga persediaan akhir dan beban pokok penjualan dapat dihitung dengan harga rata-
rata. Metode average merupakan titik tengah atau perpaduan dari metode FIFO dan
LIFO. Dalam penerapan metode Average berarti perusahaan akan menggunakan
persediaan barang yang ada di gudang untuk dijual tanpa memperhatikan barang mana
yang masuk lebih awal atau akhir.
Perbedaanya: FIFO mengasumsikan bahwa barang yang dibeli pertama adalah barang yang
pertama kali dijual. Metode average membagi antara biaya barang yang tersedia untuk dijual
dengan jumlah unit yang tersedia.
a. Perbedaan Laba
Penggunaan metode LIFO juga tidak merepresentasikan recent cost level of inventory . Hal ini
membuat nilai persediaan tidak memiliki nilai yang relevan atau keadaan yang sebenarnya.
Pada akhirnya hal ini mengurangi kualitas dari laporan keuangan itu sendiri.
Kelemahan dari metode LIFO ialah mampu digunakan untuk memanipulasi laba perusahaan.
Penggunaan metode ini seperti dikatakan sebelumnya dapat memperkecil laba perusahaan.
Alhasil dengan kecilnya laba maka pajak yang ditanggung perusahaan juga akan jauh lebih
kecil. Tentunya hal ini dapat mengurangi pendapatan negara.
3. Perusahaan Dagang
Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang menjual produk/barang persediaan kepada
konsumen. Perusahaan Dagang tidak memproduksi sendiri barangnya melainkan mengambil
atau membeli produk/barang persediaan dari supplier dalam bentuk bahan yang sudah jadi.
Perusahaan Dagang bertujuan untuk menjual kembali produk/barang yang telah diambil
dari supplier tanpa mengubah bentuk asal dan mendapatkan keuntungan dari selisih penjualan
yang dilakukan.
Beberapa perbedaan pada perusahaan dagang dibanding jenis perusahaan lainnya dapat dilihat
sebagai berikut:
• Terdapat Harga Pokok Produksi (HPP) sehingga untuk menentukan harga pokok barang
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Manufaktur atau yang biasa disebut pabrik merupakan perusahaan yang
memproduksi bahan baku mentah menjadi barang/produk setengah jadi ataupun menjadi
barang/produk jadi untuk kemudian dijual kepada konsumen. Jadi, barang yang diproses dari
bahan baku mentah menjadi barang jadi dapat dikatakan sebagai barang/produk persediaan
pada perusahaan manufaktur tersebut.
Perusahaan manufaktur sendiri mengolah bahan mentah hingga menjadi produk jadi tidak
hanya untuk perusahaanmya sendiri karena terkadang perusahaan manufaktur mengolah bahan
baku untuk diberikan kepada perusahaan lain. Perusahaan manufaktur memiliki tujuan untuk
menghasilkan barang/produk jadi yang memiliki kualitas dan nilai jual yang tinggi sehingga
dapat diperoleh keuntungan berbisnis.
Beberapa perbedaan pada perusahaan manufaktur dibanding dengan jenis perusahaan lainnya
dapat dilihat sebagai berikut:
• Terdapat Harga Pokok Produksi (HPP) dan untuk menentukan harga pokok dilalui
dengan beberapa tahapan perhitungan
• Terdapat persediaan bahan baku/mentah dan persediaan bahan pembantu dalam proses
produksi
• Dalam perusahaan manufaktur harus membuat laporan harga pokok produksi dan
terdapat biaya akuntansi di dalamnya
4. Beban angkut bahan baku dimasukkan ke dalam COGS atau HPP. Karena Dalam
menghitung HPP, biaya yang diperhitungkan mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga
h5ps://ukirama.com/blogs/penger2an-dan-perbedaan-metode-pencatatan-akuntansi-persediaan-
perpetual-dan-periodik