Anda di halaman 1dari 7

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

MATA UJIAN : AKUNTASI PAJAK


ANGKATAN : REG AK 155
INSTRUKTUR : Hermanus
HARI/TANGGAL : 20 DESEMBER 2021
WAKTU :
SIFAT :

PETUNJUK UMUM
1. Dibuat dalam bentuk PDF
2. Jawaban dibuat urut sesuai soal

BAGIAN A : REKONSILIASI FISKAL

PT. Gileaja bergerak dalam bidang industri kabel/Mesin. Perusahaan berlokasi di Jl Raya
Sidoarjo -Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, dan terdaftar sebagai Wajib Pajak di KPP Pratama
Sidoarjo. Data Laporan Kinerja menurut pembukuan sebelum dilakukan jurnal penyesuaian
adalah sebagai berikut :

Penjualan
Penjualan Lokal 80,901,234,000
Penjualan ekspor 15,904,033,400
Retur Penjualan (45,678,900)
Penjualan Bersih 96,759,588,500
Harga Pokok Penjualan 72,370,256,500
Laba Bruto Usaha 24,389,332,000
Biaya Operasional
Biaya Penjualan 3,956,785,000
Biaya Administrasi dan umum 15,978,900,000
Jumlah 19,935,685,000
Laba Usaha 4,453,647,000
Penghasilan lain-lain 234,550,000
Biaya Lain-lain 2,645,000,000
(2,410,450,000)
Laba Bersih 2,043,197,000

Informasi yg berhubungan dgn tahun buku 2019 adalah sebagai berikut :


1. Dalam pencatatan harga pokok, perusahaan menggunakan metode perpetual
2. Pada tanggal 29 Desember 2019 telah dilakukan pencatatan penjualan barang ke
PT.Entah ada dengan nilai invoice Rp.125.000.000,- dimana syarat penjualan adalah
FOB destination (franko Gudang pembeli). Barang baru sampai ke pembeli tanggal 3

Oktober 2021
Januari 2020. Harga Pokok barang tersebut adalah sebesar Rp.100.000.000,- Barang
tsb tidak termasuk dalam stock opname per 31 Desember 2019
3. Pada tanggal 29 Desember 2019 telah diterima pembelian bahan baku dari PT
Kerenskali dengan nilai faktur Rp.125.000.000,- Sampai dengan akhir tanggal 31
Desember 2019 belum dilakukan pencatatan. Namun demikian, bahan baku tersebut
telah masuk dalam stock opname per 31 Desember 2019. Hal ini menyebabkan
perbedaan antara saldo fisik dgn catatan bahan baku.Atas selisih tersebut oleh
perusahaan dicatat mendebet “Bahan Baku” dan “mengkredit” Harga Pokok
Penjualan
4. Pada tanggal 11 Juli 2018, perusahaan membeli mesin seharga Rp.1.000.000.000, dgn
cara financial leasing dgn masa leasing 4 tahun diangsur setiap 6 bulan (Juni dan
Desember) sebesar Rp.125.000.000,- belum termasuk bunga. Tingkat sukubunga 12%
per tahun. Berdasarkan Peraturan Perpajakan mesin tersebut masuk dalam kelompok
III . Namun untuk kepentingan akuntansi mesin tsb disusutkan selama 8 tahun dengan
metode garis lurus.( untuk soal ini anuitas diabaikan)
5. Pada tahun 2019 perusahaan melakukan penghapusan piutang sebesar
Rp.23.000.000,-dengan mendebit akun “Cadangan Piutang Tak Tertagih” (syarat
fiscal terpenuhi). Untuk mengantisipasi tambahan piutang tak tertagih dari penjualan
tahun 2019, perusahaan menambah cadangan piutang tak tertagih sebesar
Rp.44.000.000,- keduanya tercatat pada biaya administrasi dan Umum
6. Pada tahun 2019, perusahaan juga melakukan penghapusan persediaan sebesar
Rp.12.500.000,- dengan mendebit akun “Cadangan Penurunan Nilai Persediaan”
(telah dibuat berita acara penghapusannya) Untuk mengantisipasi penurunan nilai
persediaan perusahaan juga menambah saldo cadangan dan membebankan pada akun
“Bahan Baku” digunakan sebesar Rp.9.500.000,-
7. Kepada Seluruh karyawan , perusahaan memberikan fasilitas sebagaiberikut :
a. Makan siang, dgn biaya selama tahun 2019 sebesar Rp.188.000.000,-
b. Pengobatan dgn biaya selama tahun 2019 sebesar Rp.112.000.000,-yg langsung
dibayar ke RS. Mitra Harapan.
8. Dalam Penghasilan lain-lain terdapat transaksi sbb:
a. Penghasilan bunga deposito dan jasa giro sebesar Rp.37.456.000,- Rata-rata
penempatan Deposito tahun 2019 adalah sebesar Rp.600.000.000,-
b. Imbalan bunga dari Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp.19.749.000,-

Oktober 2021
c. Penghasilan penjualan scrapt sebesar Rp. 177.345.000,-
9. Dalam Biaya Lain-lain terdapat transaksi sbb :
a. Bunga Pinjaman Bank BRI sebesar Rp.1.320.000.000, dr rata-rata pinjaman tahun
2019 sebesar Rp.15.000.000.000,-
b. Biaya bunga financial leasing selama tahun 2019 sebesar Rp.73.500.000,-
c. Biaya STP PPh Pasal 25 Masa Maret-April sebesar Rp.12.100.000,- terdiri atas
pokok pajak Rp.11.000.000,- dan sanksi administrasi sebesar Rp.1.100.000,-
d. Sumbangan bantuan korban longsor di Cianjur Jawa Barat sebesar
Rp.10.000.000,-
10. Atas Kerugian tahun 2016 (sudah ada surat ketetapan pajak) masih dapat
dikompensasikan pada laba fiscal tahun 2019 sebesar Rp.123.500.000. Pada tahun
2017 dan 2018 perusahaan memperoleh laba fiskal
11. Pajak yang telah dibayar atau dipotong oleh pihak ketiga selama tahun 2019 dicatat
sebagai “Pajak dibayar dimuka” adalah :
- PPhPsl 22 sebesar Rp.136.000.000,-
- PPhPsl 25 sebesar Rp.78.900.000,-

Pencatatan transaksi lainnya sudah sesuai dengan ketentuan pajak.


Hitunglah berapa Laba Fiskal tahun 2019 dan berapa besarnya PPh yang kurang atau lebih
dibayar !! (Buat Kertas Kerjanya)

BAGIAN B : ESSAY -

1. PT. Interocean Pacific membeli aktiva berupa tanah dan bangunan dengan Harga beli tanah
dan bangunan (termasuk biaya notaris, bea balik nama dan BPHTB) Rp4.800.000.000
Harga pasaran tanah = Rp2,500.000.000
Nilai wajar bangunan = Rp2 000.000.000
Nilai wajar = Rp4.500.000.000

Berdasarkan data transaksi tersebut, buatlah alokasi Harga Perolehan masing-masing aktiva
tersebut dan buat jurnalnya

2. Pada bulanJanuari 2020 PT Oke Jaya melakukan pembayaran gaji kepada seorang
Direkturnya (tuan Sumarso) yang mempunyai status PTKP : K/0 dengan data - data sbb :
GajiPokok = Rp 220.000.000
Tunjangan Transport = Rp 25.000.000
Tunjangan Makan = Rp 20.000.000
Jumlah = Rp 265.000.000
Premi asuransi Jamsostek yang dibayar PT Oke Jaya :

Oktober 2021
Premi Asuransi Kecelakaan Kerja = Rp 480.000
Premi Asuransi Kematian = Rp 600.000
Iuran Dana Pensiun (yg mendapat pengesahan Menkeu)
Iuran JHT = Rp4.000.000 ; dibayar pegawai Rp2.000.000
Iuran Pensiun = Rp3.000.000 ; dibayar pegawai Rp1.500.000

Buatlah Jurnal atas pembayaran gaji ke Tn Sumarso tersebut.

3. Pada tahun 2020 PT Sentosa Jaya memanfaatkan Jasa Survey Eksplorasi mutiara di
Kabupaten Raja Empat Propinsi Papua Barat yang dilakukan oleh White Pearl Inc. yang
berasal dari Inggris, Dalam perjanjian antara PT Sentosa Jaya dan White Pearl Inc.
dinyatakan bahwa White Pearl Inc akan menerima pembayaran bersih sebesar US$
80.000,- , hitunglah berapa pajak-pajak yang harus disetor oleh PT Sentosa Jaya atas
transaksi tersebut dan buatlah jurnalnya, apa bila diketahui bahwa Kurs Menteri Keuangan
per tanggal bayar adalah US$ 1 = Rp.9.000,- dan Kurs Tengah BI adalah US$ 1 = Rp.
9.200,- dan atas pembayaran pajak-pajak tersebut PT Sentosa Jaya mengambil kebijakan
untuk tidak menanggung biaya pajak tsb.

4. Kerjakan dengan menggunakan metode FIFO perpetual


Tanggal Transaksi Unit Harga Perunit (dalam Rp)
1 Jan Saldo awal persediaan 10 200.000,-
4 Jan Penjualan 7 250.000,-
10 Jan Pembelian 8 210.000,-
22 Jan Penjualan 4 260.000,-
28 Jan Penjualan 2 270.000,-
30 Jan Pembelian 10 220.000,-
Hitunglah :
a. COGS atau HPP-nya
b. Persediaan akhir bulan Januari

5. PT. Kingkong memiliki mobil boks yang dibeli pada tanggal 30 Maret 2019 seharga
Rp.60.000.000,-dengan masa manfaat 5 tahun. Pada tanggal 20 Maret 2020, dilakukan
reparasi besar-besaran sebesar Rp.20.000.000,-sehingga masa manfaat tersisa menjadi 5
tahun. Karena perusahaan membutuhkan danasegar, kendaraan tersebut dijual pada tanggal 3
Agustus 2020 dengan harga Rp.70.000.000,-. Metode penyusutan secara akuntansi dan fiscal
menggunakan metode garis lurus dan tidak ada nilai residu.Maka hitunglah besarnya
penyusutan menurut akuntansi Pajak pada tahun 2020 dan berapa laba penjualannya
menurut fiskal.

6. PT. PASTI MEWAH adalah pabrikan yang memproduksi BKP tergolong mewah. Untuk
memproduksi BKP tersebut, PT PASTI MEWAH memerlukan impor bahan baku yang
tergolong mewah. Pada tanggal 20 Agustus 2016 PT PASTI MEWAH mengimpor bahan
baku dengan data sebagai berikut:
Nilai Cost Insurance & Freight = US$ 45.000
Kurs tengah BI = Rp 9.500
Kurs Menteri Keuangan = Rp 9.550
Tarif Bea Masuk = 2,5%

Oktober 2021
PPnBM = 20%
WP mencatat pembukuan valas dengan kurs tengah BI dan WP tidak mempunyai
API (Angka Pengenal Impor)
Buatlah Jurnal atas transaksi dan kejadian tersebut.

7. PT. Super Konstruksi memenangkan tender yang dilakukan PT.Baja Krakatau. Nilai
Kontrak proyek pembangunan Bangunan kantor milik PT. Baja Krakatau yang akan
dibangun oleh PT. Super Konstruksi itu bernilai Rp.20.000.000.000 dgn jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan tahun 2011 sampai dengan 2015 ( lima tahun). Total perkiraan biaya
semula adalah Rp.14.000.000.000. PT Super Konstruksi menggunakan metode persentase
penyelesaiaan untuk menghitung laba/rugi bruto baik secara akuntansi maupun pajak.
Keterangan biaya yg terjadi pada tiap-tiap tahun adalah sebagai berikut
Tahun Keterangan Jumlah Rupiah
2011 Akumulasi biaya s.d 31 Desember 2011 3.500.000.000
Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 10.500.000.000

2012 Akumulasi biaya s.d 31 Desember 2012 6.000.000.000


Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 8.000.000.000

2013 Akumulasi biaya s.d 31 Desember 2013 9.000.000.000


Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 5.000.000.000

2014 Akumulasi biaya s.d 31 Desember 2014 12.000.000.000


Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 3.000.000.000
taksiran total biaya untuk menyelesaian pekerjaan
tersebut meningkat dari Rp14.000.000.000 menjadi
Rp.15.000.000.000,-

2015 Total Biaya Proyek 15.000.000.000


Berdasarkan data-data tersebut hitunglah berapakah laba/Rugi bruto yang harus diakui di
tahun 2014 ? ? (pilih salah satu jawaban dibawah ini)
A. Rp 341.424.143,-
B. Rp 424.143.857 ,-
C. Rp 142.857.143, -
D. Rp 857.143.424,-
E. Rp. 143.857.424,-

8. Sdr. Gatotkaca mempunyai 4 Gerai pakaian. Pada tahun 2019 jumlah peredaran bruto
seluruh gerai adalah Rp.5.000.000.000,- dan jumlah biaya komersial sebesar
Rp.4.200.000.000,- (termasuk biaya sumbangan sebesar Rp.100.000.000, dan pengambilan
uang untuk renovasi Rumah sebesar Rp.250.000.000,-) Selain itu pada tahun 2019
Sdr.Gatotkaca juga memiliki penghasilan dari penjualan saham di bursa dengan nilai
penjualan sebesar Rp.50 milyar dan keuntungan Rp.500 juta. PPh Pasal 25 yang telah disetor
Sdr. Gatotkaca adalah Rp.37.500.000,-. Berapakah Jumlah Penghasilan Kena Pajak dalam
perhitungan SPT Tahunan Sdr. Gatotkaca ?

Oktober 2021
9. Pada tahun 2020 Data-data Laporan keuangan PT Gerbang Naga Indonesia adalah sebagai
berikut : -

a. Data Hutang
1) Utang dagang tanpa bunga Rp.900.000.000,-

2) Utang tanpa bunga ke Dragongate Ltd yg punya hubungan istimewa


dengan perincian per bulan sebagai berikut :
a. Januari sd April Rp.50.000.000,-
b. Mei sd Juli Rp.70.000.000,-
c. Agustus sd Oktober Rp.30.000.000,-
d. Nopember Rp.50.000.000,-
e. Desember Rp. Nihil

3) Utang ke PT Rinjani Perkasa dengan perincian per bulan sebagai berikut :


a. Januari sd Agustus Rp.800.000.000,-
b. September sd Desember Rp.825.000.000,-

4) Utang ke PT Arjuna dengan perincian per bulan sebagai berikut :


a. Januari sd Maret Rp.900.000.000,-
b. April sd Juni Rp.500.000.000,-
c. Juli sd Nopember Rp.600.000.000,-
d. Desember Rp.500.000.000,-

5) Utang ke Horizon co,Ltd dengan perincian per bulan sebagai berikut :


a. Januari sd Februari Rp.2.500.000.000,-
b. Maret sd Agustus Rp.2.400.000.000,-
c. September sd Desember Rp.1.850.000.000,-
d.
6) Utang ke Dragongate Corp.yang punya hubungan istimewa dengan
perincian per bulan sebagai berikut:
a. Januari sd Juli Rp.1.984.000.000,-
b. Agustus sd Oktober Rp.1.900.000.000,-
c. Nopember sd Desember Rp.2.000.000.000,-

b. Data Modal
1) Modal saham Rp.200.000.000,-
2) Agio Saham Rp.110.000.000,-
3) Laba ditahan dengan perincian per bulan
a. Januari sd Februari Rp.425.000.000,-
b. Maret Rp.575.000.000,-
c. April sd Mei Rp.300.000.000,-
d. Juni Rp.600.000.000,-
e. Juli sd Agustus Rp.400.000.000,-
f. September Rp.700.000.000,-
g. Oktober sd Nopember Rp.400.000.000,-
h. Desember Rp.475.000.000,-

c. Omzet tahun 2020 Rp.50.000.000.000,-

Oktober 2021
d. Biaya Pinjaman
1) kepada PT Rinjani Perkasa sebesar Rp.118.040.000,-
2) kepada PT Arjuna Rp. 30.560.000,-
3) kepada Horizon Co,Ltd Rp.125.350.000,-
4) kepada Dragongate Corp. Rp.210.870.000,-

Berdasarkan data-data diatas berapakah beban biaya pinjaman yang dapat dikurangkan sebagai
biaya fiskal dan berapa koreksi fiskal atas biaya pinjaman komersial ? (Pilih salah satu jawaban
dibawah ini disertai perhitungannya)

A. Rp.484.820.000 dan Rp.277.040.000,-


B. Rp.277.040.000 dan Rp.484.820.000,-
C. Rp.277.040.000 dan Rp.120.497.000,-
D. Rp.277.040.000 dan Rp.207.780.000,-
E. Rp.207.780.000 dan Rp.277.040.000,-

Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai