Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1 Pengantar Akuntansi

1. PT Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak pada layanan jasa perbaikan


komputer berdiri pada 1 Januari 2022. Berikut ini transaksi-transaksi yang terjadi pada
Bulan Januari 2022:
Tanggal Transaksi
1 Januari 2022 Hartono menanamkan modal uang kas dalam PT Gemilang sebesar
Rp 200.000.000
1 Januari 2022 Dipinjam uang dari Bank Mandiri sebesar RP 50.000.000
1 Januari 2022 Dibeli 1 set komputer dan printer seharga Rp 6.000.000 secara tunai
1 Januari 2022 Dibayar biaya sewa bulan ini sebesar Rp 5.000.000 secara kas
1 Januari 2022 Dibeli bahan habis pakai secara kas sebesar Rp 1.250.000
8 Januari 2022 Menerima kas dari jasa layanan perbaikan komputer PT Sumber
Rejeki sebesar Rp 6.000.000
30 Januari 2022 Dibayar gaji pegawai sebesar Rp 6.000.000
30 Januari 2022 Menerima kas dari jasa perawatan komputer sebesar Rp 4.000.000
Diminta : Buatlah jurnal untuk Transaksi – transaksi di atas
Buku jurnal adalah catatan kejadian keuangan (transaksi) yang dilakukan secara urut waktu
(kronologis). Dalam buku jurnal, transaksi sudah dianalisis dengan menentukan pengaruhnya
(debet dan kredit) terhadap akun – akun yang terkait. Bentuk formal buku jurnal yang banyak
dikenal adalah jurnal umum dua kolom (general journal). Pada transaksi – transaksi diatas
akan masuk ke dalam jurnal umum seperti berikut.
Buku Jurnal Umum Hal.01
Tgl Akun F Debet Kredit
1 Kas 200.000.000
Modal, Hartono 200.000.000
(mencatat investasi pemilik)

1 Kas 50.000.000
Utang Bank 50.000.000
(mencatat penerimaan utang bank)

Tgl Akun F Debet Kredit


1 Dibeli 1 set komputer dan printer 6.000.000
Kas 6.000.000
(beli 1 set komputer dan printer secara
tunai)

1 Beban Sewa 5.000.000


Kas 5.000.000
(membayar sewa bulan ini)

1 Bahan Habis Pakai 1.250.000


Kas 1.250.000
(beli bahan habis pakai secara tunai)

8 Kas 6.000.000
Pendapatan Jasa Layanan 6.000.000
(menerima pendapatan)

30 Beban Gaji 6.000.000


Kas 6.000.000
(membayar beban gaji pegawai)

30 Kas 4.000.000
Pendapatan Jasa Perawatan 4.000.000
(menerima pendapatan)

2. a. Berdasarkan soal No.1, bahan habis pakai yang masih ada bulan Januari 2022 sebesar
Rp 6.00.000
b. Depresiasi/penyusutan 1 set komputer dan printer pada bulan Januari 2022 sebesar
Rp 250.000

Diminta : Lakukanlah analisis transaksi dan sebutkan ayat jurnal penyesuaian yang tepat
Jawaban:
a. Bahan habis pakai, akun bahan habis pakai pada bulan Januari 2022 yang terdapat
pada daftar saldo di sisi debet berjumlah Rp1.250.000 (belum disesuaikan) yang
berasal dari pembelian bahan habis pakai selama periode tertentu. Saldo ini
merupakan akumulasi pembelian Bahan Habis Pakai dan di kredit pada akun Kas
atau Utang Usaha. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan telah
menggunakan bahan habis pakai, tetapi tidak mencatatnya karena tidak praktis.
Namun pada akhir tahun ternyata bahan habis pakai pada bulan Januari 2022 ternyata
masih ada Rp600.000, berarti bahan habis pakai selama periode akuntansi adalah
sejumlah Rp650.000 (Rp1.250.000 dikurangi Rp600.000).
Dengan demikian penyesuaian yang dilakukan agar saldo Akun Bahan Habis Pakai
dalam neraca saldo sebesar Rp600.000 adalah.
1) Mendebet biaya Bahan Habis Pakai Rp650.000 dan
2) Mengkredit bahan habis pakai Rp650.000
Ayat jurnal Penyesuaian:
Biaya Habis Pakai Rp650.000
Bahan Habis Pakai Rp650.000

b. Depresiasi, jumlah depresiasi/penyusutan 1 set komputer dan printer pada bulan


Januari 2022 adalah sebesar Rp250.000. Jurnal penyesuaian yang dicatat adalah
dengan (1) mendebet akun biaya depresiasi Rp250.000 dan (2) mengkredit akun
akumulasi depresiasi sejumlah Rp250.000
Ayat Jurnal Penyesuaian:
Biaya Depresiasi Rp250.000
Akumulasi Depresiasi Rp250.000

3. Riyanto adalah akuntan dari PT Pemenang yang akan menyusun arus kas.
Berikut ini transaksi yang berkaitan dengan kas:
a. PT Pemenang menerima kas dari pelanggan sebesar Rp150.000.000
b. PT Pemenang membeli tanah secara kas sebesar Rp200.000.000

Diminta : Analisis transaksi tersebut dan sebutkan arus kas apa yang terpengaruh dari
transaksi tersebut, bertambah atau berkurang, dan berapa jumlahnya.

Jawaban:
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan tambahan tentang informasi keuangan
apabila perusahaan menggunakan sistem kas sebagai pelengkap dari laporan laba rugi dan
neraca yang menganut sistem akrual.

Dilihat dari taransaksi yang terjadi pada PT Pemenang, arus kas yang terpengaruh pada
transaksi (a) yaitu, PT Pemenang menerima kas dari pelanggan sebesar Rp150.000.000.
Arus kas yang akan terpengaruh pada transaksi ini adalah arus kas masuk dimana arus kas
masuk ini merupakan penerimaaan tunai dari penjualan atau pendapatan lainnya, yang
termasuk ke dalam arus kas masuk yaitu, pada Aktivitas Operasi, adalah penghasilan utama
pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakat aktivitas investasi dan
aktivitas pendapatan. Karena PT Pemenang menerima kas dari pelanggan ini akan masuk
ke dalam Aktivitas Operasi.

Dan jika dilihat dari transaksi (b) yaitu, PT Pemenang membeli tanah secara kas sebesar
Rp200.000.000. transaksi ini akan masuk ke dalam arus kas keluar, adalah arus kas yang
terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. yang termasuk
ke dalam arus kas keluar yaitu, Aktivitas Investasi, adalah perolehan dan pelepasan aktiva
jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk sebagai setara kas. Karena PT
Pemenang membeli tanah secara kas, ini akan masuk ke dalam Aktivitas Investasi

Setelah dilihat dari keseluruhan, yang akan terjadi pada arus kas dari PT Pemenang ini,
akan berpengaruh ke arus kas masuk pada Aktivitas Operasi pada arus kas ini akan
berkurang karena pada awalnya PT Pemenang menerima kas dari pelanggan sebesar
Rp150.000.000 lalu kemudia PT Pemenang membeli tanah secara kas seharga
Rp200.000.000, maka arus kas pada Aktivitas Operasi akan mengalami perubahan
sehingga hasil dari arus kas pengeluaran PT Pemenang sebesar Rp200.000.000 sedangkan
arus kas yang masuk dari hasil penjualan sebesar Rp150.000.000. Aktivitas Operasi akan
menuju arah negatif karena PT Pemenang akan memiliki utang sebesar Rp50.000 untuk
membayar sisa pembelian tanah yang dilakukan oleh PT Pemenang.
Namun walaupun arus kas operasionalnya negatif, kemungkinan perusahaan memperoleh
laba, mengapa? Karena dalam laporan laba rugi untuk pos pendapatan dan biaya tidak
sama dengan penerimaan kas dan pengeluaran kas.

4. a. Dalam perusahaan dagang dikenal metode pencatatan perodik dan perpektual. Berikan
penjelasan perbedaan kedua metode tersebut!

Dalam metode perpetual, setiap pembelian dan penjualan barang dagang dicatat setiap
terjadi transaksi sehingga akan langsung diketahui harga pokok penjualan (HPP) dan di
akhir periode tidak memerlukan jurnal penyesuaian untuk mencatat barang yang belum
terjual. Sedangkan dalam metode fisik/periodik, pecatatan transaksinya hanya melibatkan
akun penjualan dan piutang dagang atau kas dan diakhir periode diperjulan jurnal
penyesuaian untuk mengetahui HPP. Adapun perbedaan dua metode tersebut ditunjukkan
dalam tabel berikut:
Transaksi Metode Perpetual Metode Fisik/Periodik
Pembelian Persediaan Barang Dagang Pembelian
kredit Utang dagang Utang dangang
Pembelian Persediaan Barang Dagang Pembelian
tunai Kas Kas
Potongan Utang dagang Utang dagang
pembelian Kas Kas
Persediaan Barang Dagang Potongan Pembelian
Retur dan Utang dagang Utang dagang
Keringanan Persediaan Barang Dagang Retur dan Keringan Pembelian
pembelian
Penjualan Piutang dagang Piutang dagang
kredit Penjualan Penjualan
Harga Pokok Penjualan -
Persediaan Barang Dagang
Penjualan Kas Kas
tunai Persediaan Barang Dagang Penjualan
Potongan Kas Kas
penjualan Potongan penjualan Potongan Penjualan
Piutang Dagang Piutang Dagang
Retur dan Retur & Keringanan penjualan Retur & Keringanan
Keringanan Piutang Dagang Penjualan
penjualan Piutang Dagang
Persediaan Barang Dagang -
Harga Pokok Penjualan
Biaya Persediaan Barang Dagang Biaya Angkut Pembelian
Angkut Kas Kas
Pembelian
b. Apabila PT Rimbun mencatat persediaan awal sebesar Rp600.000, harga pembelian
barang dagangan Rp3.800.000 dan persediaan akhir Rp500.000. Hitunglah berapa harga
pokok penjualan!

Berikut hasil perhitungan dari HPP pada PT Rimbun.

Persediaan barang dagang awal................................................. Rp600.000

Pembelian (bersih)................................................................... Rp3.800.000

Rp4.400.000

Persediaan barang akhir............................................................ Rp500.000

Harga Pokok Penjualan........................................................... Rp3.900.000

Jadi untuk dapat menegtahui besarnya harga pokok penjualan maka jelas persediaan barang
akhir harus diketahui dan ini hanya dapat dilakukan kalau perusahaan mengadakan
perhitungan secara fisik atas barang – barang yang belum terjual, proses perhitungan ini
sering disebut dengan opname. Jika tidak ada barang dagangan yang tersisa, maka seluruh
persediaan barang yang dijual menjadi harga pokok penjualan.

Sumber Referensi : MODUL 2,3,4,5/EKMA4115

Anda mungkin juga menyukai