Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

“PENGANTAR AKUNTANSI”

“Jawaban Tugas”

Disusun Oleh :
ANITA
NIM 049051286

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UPBBJ PALANGKARAYA
UNIVERSITAS TERBUKA
2023/2024
TUGAS 1

PENGANTAR AKUNTANSI

Tugas 1

Soal
1. Jelaskan mengenai konsep ekuitas (equity) dalam akuntansi?
2. Jelaskan mengenai pos dasar yang membutuhkan ayat jurnal penyesuaian beserta
contohnya!
3. PT. Jaya melakukan beberapa transaksi yang terjadi di bulan Maret
1. Pada tanggal 5 Maret, membeli bahan habis pakai dagangan secara kredit dari PT.
Baru seharga Rp 25.000.000, 2/10, net/30.
2. Pada tanggal 6 Maret , membayar ongkos angkut sebesar Rp900.000 atas barang
dagangan yang dibeli dari PT.Baru.
3. Pada tanggal 7 Maret, membeli perlengkapan secara kredit seharga Rp26.000.000.
4. Pada 8 Maret, barang dagangan yang rusak dikembalikan kepada PT.Baru dan
diberikan kredit sebesar Rp2.600.000 untuk barang dagangan yang dikembalikan.
5. Pada tanggal 15 Maret, membayar jumlah yang harus dibayar kepada PT.Baru
secara penuh dengan diskon 2%.
6. Pada tanggal 20 Maret, menjual barang dagangan Rp. 10.000.000 secara tunai.
Pertanyaan : Buatlah jurnal terkait transaksi tersebut dengan metode perpetual!
Jawab:

1. Ekuitas, dalam konteks akuntansi, adalah salah satu komponen utama dalam neraca
perusahaan. Ini mewakili klaim yang dimiliki oleh pemilik perusahaan terhadap aset
perusahaan setelah semua kewajiban perusahaan dipenuhi. Dengan kata lain, ekuitas
adalah nilai bersih dari perusahaan atau seberapa banyak aset yang tersisa setelah
semua hutang atau kewajiban dilunasi.
Ada beberapa elemen utama yang membentuk ekuitas dalam akuntansi:
1) Modal Saham (Share Capital): Ini adalah jumlah uang yang ditanamkan oleh
pemilik perusahaan (pemegang saham) dalam bentuk saham. Modal saham
mencerminkan nilai nominal atau harga pembelian saham oleh pemilik.
2) Selisih Positif (Surplus): Ini mencakup laba ditahan (retained earnings) dan
tambahan modal disetor (additional paid-in capital) atau selisih positif lainnya
yang mungkin timbul dari transaksi seperti penerbitan saham dengan harga di
atas nilai nominal.
3) Laba Ditahan (Retained Earnings): Ini adalah akumulasi laba bersih (atau
kerugian) yang dihasilkan oleh perusahaan sejak awal operasinya, dikurangi
dengan dividen yang telah dibayarkan kepada pemegang saham. Laba ditahan
berfungsi sebagai sumber pendanaan internal yang dapat digunakan untuk
investasi atau untuk membayar dividen di masa depan.
4) Dividen: Ini mencerminkan pembayaran kepada pemegang saham sebagai
hasil laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Dividen yang dibayarkan akan
mengurangi laba ditahan.
Konsep ekuitas adalah kunci dalam pemahaman neraca perusahaan. Neraca
menyajikan hubungan antara aset perusahaan, kewajiban perusahaan, dan ekuitas,
yang harus selalu seimbang. Ini tercermin dalam rumus neraca yang sederhana:
Aset = Kewajiban + Ekuitas

Ekuitas juga mencerminkan kepemilikan pemegang saham dalam perusahaan, dan


perubahan dalam ekuitas seiring waktu akan tercermin dalam laporan laba rugi dan
laporan perubahan ekuitas. Penting untuk memahami dan mengelola ekuitas dengan
baik, karena hal ini memengaruhi keputusan investasi, kebijakan dividen, serta
kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendanaan tambahan.

2. Pos dasar dalam akuntansi merujuk pada akun-akun yang diperlukan untuk mencatat
transaksi keuangan dalam suatu entitas usaha. Sebetulnya setiap akun mungkin saja
disesuaikan atau memerlukan penyesuaian, namun biasanya hanya ada beberapa akun
tertentu yang biasanya perlu disesuaikan. Untuk dapat mengetahui akun-akun apa saja
yang harus disesuaikan, Anda harus mengetahui sebab-sebab yang mengakibatkan
timbulnya penyesuaian. Beberapa bentuk transaksi rutin yang menimbulkan
penyesuaian adalah:
1) Pengalokasian harga perolehan aktiva jangka pendek: pencatatan harga
perolehan aktiva jangka pendek (persekot biaya) perlu dibedakan antara
periode akuntansi sekarang dengan periode sebelumnya. Sebagai contoh harga
perolehan terhadap aktiva bahan habis pakai, persekot asuransi dan persekot
sewa harus dipisahkan berapa yang telah digunakan dalam periode sekarang
dan berapa yang menjadi bagian periode sebelumnya.
2) Pengalokasian pendapatan yang diterima di muka: pendapatan yang telah
dicatat karena uangnya telah diterima terlebih dahulu, perlu antara periode
sekarang dan periode sebelumnya. Sebagai contoh uang muka dari pelanggan
surat kabar atau tabloid, perlu dipisahkan antara berapa yang masuk sebagai
pendapatan bulan ini (periode ini) dan berapa yang merupakan pendapatan
bulan depan (periode berikutnya).
3) Pengalokasian harga perolehan dari aktiva jangka panjang (aktiva tetap): bila
perusahaan membeli aktiva jangka panjang, misalnya perusahaan membeli
sebuah kendaraan, pada hakikatnya yang dibeli adalah manfaat dari kendaraan
tersebut, bukan fisiknya. Jadi dalam hal ini substansi manfaatnya lebih
diutamakan bukan substansi hukum atau kepemilikannya. Tentu saja makin
lama manfaat dari kendaraan tersebut akan berkurang. Oleh sebab itu harga
perolehan dari kendaraan tersebut harus dialokasikan ke periode-periode
akuntansi yang menikmati manfaat tersebut. Alokasi harga perolehan ini
dicatat dengan mendebet akun Depresiasi Kendaraan dan mengkredit akun
Akumulasi Depresiasi Kendaraan. Anda mungkin bertanya mengapa di kredit
pada akun akumulasi depresiasi kendaraan, tidak pada akun kendaraan.
Sebetulnya karena akun Akumulasi Depresiasi Kendaraan merupakan lawan
dari akun Kendaraan. Artinya akun Akumulasi Depresiasi dalam neraca harus
dikurangkan dari akun Kendaraan (akun lawannya). Cara ini lebih banyak
dipakai, karena neraca dapat menyajikan informasi yang jelas, yaitu pemakai
laporan keuangan (neraca) dapat mengetahui berapa lebih harga perolehan
suatu aktiva tetap dan berapa jumlah (nilai) yang telah di depresiasi.
4) Biaya yang terutang (bertambahnya biaya). Penyesuaian biaya terutang
merupakan jumlah yang telah terjadi, tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Sebagai contoh biaya gaji pegawai perusahaan sesudah hari pembayaran
terakhir dalam periode akuntansi. Biaya gaji untuk hari pembayaran (waktu
pembayaran) terakhir dalam suatu periode sampai dengan tanggal neraca
biasanya belum dicatat oleh perusahaan. Umumnya perusahaan mencatat
biaya gaji pada saat gaji tersebut dibayar. Sebagai akibat dari adanya biaya
gaji yang belum dicatat, maka perlu dilakukan penyesuaian pada tanggal
neraca.
5) Pendapatan yang tertagih (bertambahnya pendapatan): penyesuaian
pendapatan yang tertagih timbul karena adanya pendapatan yang telah menjadi
hak perusahaan tetapi belum dicatat. Sebagai contoh, perusahaan memiliki
ORI (Obligasi Pemerintah RI) nominal Rp100.000,00 bunga 12% dibayar
setiap tanggal 1 November. Transaksi tersebut menggambarkan bahwa setiap
tanggal 1 November perusahaan akan menerima bunga sejumlah 12% x
Rp100.000,00 = Rp12.000,00. Bila perusahaan akan menyusun laporan
keuangan per 31 Desember, maka pendapatan yang telah diperoleh (menjadi
haknya), tetapi belum dicatat yaitu pendapatan untuk 1 November sampai 1
Desember. Pendapatan bunga dan hak atas bunga tersebut harus dicatat
melalui jurnal penyesuaian.

3. Jurnal transaksi dengan metode perpetual

PT. JAYA
JURNAL UMUM
MARET

Tanggal Akun F Debit Kredit


02 05 Persediaan barang dagang 25.000.000
Utang Dagang 25.000.000
06 Persediaan barang dagang 900.000
Kas 900.000
07 Perlengkapan 26.000.000
Utang Dagang 26.000.000
08 Utang Dagang 2.600.000
Persediaan barang dagang 2.600.000
15 Utang Dagang 24.500.000
Persedian barang dagang 500.000
Kas 25.000.000
20 Kas 10.000.000
Penjualan 10.000.000
TOTAL 89.500.000 89.500.000

SUMBER REFERENSI :

Sugiarto. (2021). EKMA4115 - Pengantar Akuntansi. Edisi 2. Tanggerang Selatan:


Universitas Terbuka.
https://www.youtube.com/watch?v=0otd43zbRE8

Anda mungkin juga menyukai