Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTON 1

PENGANTAR AKUNTANSI

NAMA : KIKI A’MALIYATI

NIM : 048347541

KODE MATKUL : EKMA4115

KELAS TUTON : 24

Soal
1. Jelaskan mengenai konsep ekuitas (equity) dalam akuntansi?
2. Jelaskan mengenai pos dasar yang membutuhkan ayat jurnal penyesuaian beserta contohnya!
3. PT. Jaya melakukan beberapa transaksi yang terjadi di bulan Maret
1.Pada tanggal 5 Maret, membeli bahan habis pakai dagangan secara kredit dari PT. Baru
seharga Rp 25.000.000, 2/10, net/30.
2.Pada tanggal 6 Maret , membayar ongkos angkut sebesar Rp900.000 atas barang
daganan yang dibeli dari PT.Baru.
3.Pada tanggal 7 Maret, membeli perlengkapan secara kredit seharga Rp26.000.000.
4.Pada 8 Maret, barang dagangan yang rusak dikembalikan kepada PT.Baru dan
diberikan kredit sebesar Rp2.600.000 untuk barang dagangan yang dikembalikan.
5.Pada tanggal 15 Maret, membayar jumlah yang harus dibayar kepada PT.Baru secara
penuh dengan diskon 2%.
6.Pada tanggal 20 Maret, menjual barang dagangan Rp. 10.000.000 secara tunai.
Pertanyaan : Buatlah jurnal terkait transaksi tersebut dengan metode perpetual!
JAWABAN
1. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban. Komponen ekuitas per-usahaan berbeda-beda sesuai dengan bentuk
perusahaannya. Pada perusahaanperseorangan hanya terdapat satu komponen ekuitas
yaitu modal pemilik sedangkan pada bentuk perusahaan persekutuan, komponen
ekuitas terdiri dari modal masing-masing sekutu.
Ekuitas terdiri dari beberapa komponen
 Modal saham adalah jumlah yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan melalui
pembelian saham.
 Laba ditahan adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan dan tidak dibagikan
kepada pemilik sebagai dividen.
 Laba atau rugi tahun berjalan adalah laba atau rugi yang dihasilkan oleh
perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
Ekuitas juga dapat berubah karena faktor lain seperti dividen yang dibayarkan kepada
pemilik, pembelian kembali saham oleh perusahaan, atau penyesuaian laba atau rugi
tahun berjalan. Pemahaman yang baik tentang ekuitas penting dalam menganalisis
kesehatan keuangan perusahaan dan mengevaluasi kinerja perusahaan dari waktu ke
waktu.

2. Pos dasar adalah akun-akun dalam akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
bisnis. Beberapa pos dasar membutuhkan ayat jurnal penyesuaian untuk memperbarui
saldo mereka secara akurat.
Ayat jurnal penyesuaian adalah catatan yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
mengoreksi atau menyesuaikan saldo pos dasar.
Tujuannya adalah untuk memperbarui catatan keuangan supaya bisa mencerminkan
transaksi aktual yang terjadi selama periode tersebut.
Beberapa pos dasar yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian adalah
sebagai berikut:
 Penyusutan aset tetap (Depresiasi)Penyusutan aset dapat diartikan sebagai alokasi yang
sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat aset
yang bersangkutan. Beberapa contoh aset tetap yang nilainya menyusut adalah gedung,
mesin, dan peralatan kantor.
Pada akhir periode, ayat jurnal penyesuaian diperlukan untuk mencatatkan penurunan
nilai dalam catatan keuangan dengan akurat.
 Beban dibayar dimuka (Prepaid Expenses)
Beban Dibayar di Muka (prepaid expense) adalah sebagai beban yang dibayar secara
tunai dan dicatat sebagai aktiva sebelum digunakan atau dikonsumsi.
Contoh: perusahaan menyewa gedung perkantoran selama 4 tahun untuk kegiatan
operasionalnya yang akan dimulai tahun 2024. Perusahaan membayar semua biaya sewa
dan dibayarkan pada tahun tersebut, yaitu tahun 2024. Pada akhir periode, ayat jurnal
diperlukan untuk mencatat transaksi ini secara akurat terhadap laporan laba rugi.
 Pendapatan belum diterima (Accrued Revenue)
Artinya ada transaksi pendapatan yang telah dilakukan, tetapi uangnya belum didapat
pada periode yang telah dijanjikan.
Contoh: pengusaha kontruksi yang akan menerima pedapatannya di periode yang akan
datang.
 Beban terhutang (Accrued Expense)
Beban terhutang merupakan beban yang telah terjadi namun belum dibayar oleh
perusahaan, kejadian ini perlu dicatat perusahaan dengan benar pada catatan keuangan.
Contoh accrued expense pada umumnya adalah beban bunga, beban pajak, dan beban
gaji.
 Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue)
Dikenal juga sebagai pendapatan di muka, sistem transaksi berikut merupakan suatu
bentuk kepercayaan konsumen pada perusahaan. Jika perusahaan telah menerima
pembayaran tersebut, maka hal ini tidak dianggap sebagai pendapatan saat ini.
Contoh: BookLit Publishers adalah perusahaan yang mencetak dan menjual surat kabar
seharga $2. Ia menawarkan opsi untuk membeli edisi surat kabar senilai satu tahun
seharga $100. Karena penawaran ini hemat biaya, penawaran ini menarik bagi pembaca
dan peminat setia. Penerbit BookLit mencatat pembayaran pelanggan di muka sebagai
pendapatan diterima di muka. Perusahaan menggunakan jumlah ini untuk membayar gaji
karyawan dan menyeimbangkan rekeningnya setiap minggu dengan menyediakan surat
kabar untuk tahun tersebut.

3. Jurnal Transaksi dengan Metode Perpetual


Berikut adalah jurnal transaksi yang terkait dengan transaksi yang terjadi di bulan Maret
menggunakan metode perpetual:
 Tanggal 5 Maret
Debit: Bahan Habis Pakai Dagangan (Aktiva Lancar) - Rp 25.000.000
Kredit: Utang Dagang (Kewajiban Lancar) - Rp 25.000.000
 Tanggal 6 Maret:
Debit: Ongkos Angkut (Beban) - Rp 900.000
Kredit: Kas (Aktiva Lancar) - Rp 900.000
 Tanggal 7 Maret:
Debit: Perlengkapan (Aktiva Lancar) - Rp 26.000.000
Kredit: Utang Dagang (Kewajiban Lancar) - Rp 26.000.000
 Tanggal 8 Maret:
Debit: Utang Dagang (Kewajiban Lancar) - Rp 2.600.000
Kredit: Barang Dagangan (Aktiva Lancar) - Rp 2.600.000
 Tanggal 15 Maret:
Debit: Diskon Pembelian (Pendapatan) - Rp 500.000
Debit: Utang Dagang (Kewajiban Lancar) - Rp 24.500.000
Kredit: Kas (Aktiva Lancar) - Rp 24.000.000
 Tanggal 20 Maret:
Debit: Kas (Aktiva Lancar) - Rp 10.000.000
Kredit: Pendapatan Penjualan (Pendapatan) - Rp 10.000.000
Jurnal di atas mencatat setiap transaksi yang terjadi dengan metode perpetual. Transaksi
pembelian dicatat dengan mendebit akun bahan habis pakai dagangan, ongkos angkut,
dan perlengkapan, serta mengkredit akun utang dagang. Transaksi pengembalian barang
dagangan dicatat dengan mendebit akun utang dagang dan mengkredit akun barang
dagangan. Transaksi penjualan dicatat dengan mendebit akun kas dan mengkredit akun
pendapatan penjualan.

Refernsi:
BMP EKMA4115, Materi Inisiasi
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2009.Jakarta: Salemba
Empat https://ca.indeed.com/career-advice

Anda mungkin juga menyukai