Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENGANTAR AKUNTANSI

NAMA : SAHARAH
NIM : 047940341
JURUSAN : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS TERBUKA
1. KONSEP DASAR AKUNTANSI

Standar akuntansi keuangan disusun oleh organisasi profesi akuntansi yang ada di negara yang
bersangkutan. Di Indonesia organisasi profesi ini dikenal dengan nama IAI ikatan akuntansi
Indonesia yang setiap 4 tahun sekali menyelenggarakan Kongres untuk memilih Ketua dan
pengurus IAI standar akuntansi keuangan disusun berdasarkan anggapan dasar yang dikenal
dengan istilah konsep dasar berikut akan dibahas beberapa konsep dasar yang digunakan dalam
praktik akuntansi.

A. Konsep kesatuan usaha atau bussiness entity

Konsep kesatuan usaha didasarkan pada anggapan bahwa penerapan akuntansi dilakukan pada
unit individu ekonomi dalam masyarakat atau dikenal dengan istilah entitas. Entitas ini
mencakup seluruh bentuk organisasi badan usaha (seperti perusahaan perseorangan, Firma,
perseroan, koperasi perusahaan negara, dan sebagainya) unit pemerintahan (seperti pemerintah
daerah, Kecamatan, proyek, sekolah, universitas, rumah sakit, dan sebagainya), dan lembaga-
lembaga sosial yang lain (seperti masjid, gereja, klub sepak bola, organisasi politik, organisasi
social) dan sebagainya. Entitas dianggap berdiri sendiri terlepas dari pemiliknya atau siapapun
juga. Dengan demikian suatu entitas dianggap dapat melakukan transaksi, dapat memiliki harta
dan dapat melakukan tindakan hukum yang lain.Objek dari akuntansi keuangan (selanjutnya
disebut dengan akuntansi saja) adalah transaksi seluruh transaksi. Seluruh transaksi dari entitas
ini dicatat dianalisis dan diikhtisarkan untuk kemudian digunakan sebagai dasar penyusunan
laporan berkala.

Transaksi adalah Setiap kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan adanya perubahan terhadap
posisi keuangan dari suatu organisasi. Sebagai contoh pembayaran tagihan telepon, pembelian
barang dagangan, penjualan jasa adalah contoh dari transaksi antara perusahaan dengan pihak
luar (transaksi eksternal). Selain itu ada juga bentuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan
itu sendiri (transaksi internal). Contoh dari transaksi internal ini antara lain pengolahan bahan
baku menjadi produk jadi, depresiasi (penyusutan),pembentukan cadangan dan sebagainya.
B. Prinsip harga pokok ( Cost)

Barang dan jasa yang dibeli oleh suatu entitas dicatat pada harga saat transaksi tersebut terjadi.
Entitas atau badan usaha tidak akan mengubah catatan harga beli dari barang tersebut, biarpun
mungkin harga barang atau jasa di pasar berubah. Misalnya tanggal 1 Mei perusahaan Membeli
sebidang tanah dengan harga 50 juta Rupiah. Tanah tersebut akan dicatat dengan harga 50 juta
Rupiah, biarpun setelah transaksi pembelian harga tanah berubah menjadi 60 juta rupiah. Cara
pencatatan ini menggunakan prinsip historical cost (harga historis ).

Penentuan harga pokok yang terjadi dan penghasilan yang diperoleh merupakan hal yang
fundamental dalam akuntansi. Dalam transaksi antara pembeli dan penjual kedua belah pihak
selalu berusaha untuk menentukan harga yang paling menguntungkan dan hanya harga yang
telah disepakati merupakan harga yang cukup objektif untuk tujuan akuntansi. Jika harga dicatat
dengan harga yang selalu disesuaikan dengan harga penawaran, penilaian atau taksiran, maka
laporan akuntansi menjadi tidak stabil, kurang dapat dipercaya dan menjadi tidak berguna.

C. Dasar akrual

Dasar ini digunakan untuk menentukan kapan suatu transaksi harus dicatat (diakui). Misalnya
perusahaan anda membeli mobil, dalam hal ini anda akan dihadapkan pada permasalahan kapan
seharusnya transaksi pembelian mobil tersebut dicatat. Apakah pada saat inden?, uang muka
diserahkan?, barang diterima?, surat tanda kendaraan bermotor diserahkan?, bukti kepemilikan
kendaraan diserahkan?, atau saat pembayaran lunas?, seluruh kejadian tersebut seringkali
terjadinya tidak bersamaan malahan waktu jedanya sering lama.

Dalam akuntansi dikenal dua dasar pencatatan yaitu dasar tunai (cash basis) dan dasar akrual
(accrual basis). Dasar tunai menyatakan bahwa transaksi dicatat saat terjadi penerimaan atau
pengeluaran kas. Dengan demikian sebelum terjadi penerimaan atau pengeluaran kas. Dengan
demikian sebelum terjadi penerimaan atau pengeluaran kas transaksi tersebut belum dicatat.
Dasar ini banyak dipakai oleh perusahaan kecil atau oleh individu-individu yang melakukan
praktik profesional, misal dokter, bidan, pengacara dan sebagainya. Biarpun dasar ini banyak
dipakai namun PABU tidak memperbolehkan dasar tunai ini. Mengapa?

Dasar akrual mencatat transaksi pada saat terjadinya, tidak mengindahkan penerimaan atau
pengeluaran kasnya. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan aktual tidak hanya melaporkan
transaksi masa lalu, tetapi juga memberikan informasi tentang kewajiban pembayaran kas di
masa depan serta sumber daya yang menggambarkan potensi penerimaan kas di masa yang akan
datang. Oleh sebab itu pelaporan keuangan yang disusun berdasarkan asas akrual menyediakan
informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemangku
kepentingan dalam pengambilan keputusan.

D. Kelangsungan usaha

Kelangsungan usaha dari suatu entitas dijamin akan berlangsung terus, sehingga dapat
melakukan transaksi di masa yang akan datang. Namun bilamana ada maksud atau keinginan
perusahaan untuk membubarkan (melikuidasi) atau mengurangi secara material usahanya, maka
laporan keuangannya harus disusun dengan cara yang berbeda dan dasar yang digunakan harus
diungkapkan.

2. HAL HAL YANG MENYEBABKAN PERLUNYA PENYESUAIAN

Sebetulnya Setiap akun mungkin saja disesuaikan atau memerlukan penyesuaian, namun
biasanya hanya ada beberapa akun tertentu yang biasanya perlu disesuaikan. Untuk dapat
mengetahui akun-akun apa saja yang harus disesuaikan, Anda harus mengetahui sebab-sebab
yang mengakibatkan timbulnya penyesuaian. Beberapa bentuk transaksi rutin yang menimbulkan
penyesuaian adalah

A. pengalokasian harga perolehan aktiva yang jangka pendek: pencatatan harga perolehan aktiva
jangka pendek (persekot biaya) perlu dibedakan antara periode akuntansi sekarang dengan
periode sebelumnya. Sebagai contoh harga perolehan terhadap aktiva bahan habis pakai,
persekot asuransi dan persekot sewa harus dipisahkan beberapa yang telah digunakan dalam
periode sekarang dan berapa yang menjadi bagian periode sebelumnya .

B. Pengalokasian pendapatan yang diterima di muka: pendapatan yang telah dicatat karena
uangnya telah diterima terlebih dahulu, perlu antara periode sekarang dan periode sebelumnya
sebagai contoh: uang muka periode sekarang dari pelanggan surat kabar atau tabloid, perlu
dipisahkan antara berapa yang masuk sebagai pendapatan bulan ini atau (periode ini) dan berapa
yang merupakan pendapatan bulan depan (periode berikutnya).
C. Pengalokasian harga perolehan dari aktiva jangka panjang (aktiva tetap) bila perusahaan
membeli aktiva jangka Panjang, misalnya perusahaan membeli sebuah kendaraan, pada
hakekatnya yang dibeli adalah manfaat dari kendaraan tersebut, bukan fisiknya. Jadi dalam hal
ini substansi manfaatnya lebih diutamakan bukan substansi hukum atau kepemilikannya. Tentu
saja makin lama manfaat dari kendaraan tersebut akan berkurang. Oleh karena itu harga
perolehan dari kendaraan tersebut harus dialokasikan ke periode periode akuntansi yang
menikmati manfaat tersebut. Alokasi harga perolehan ini dicatat dengan mendebit akun
depresiasi kendaraan, dan mengkredit akun akumulasi depresiasi kendaraan. Anda mungkin
bertanya Mengapa di kredit pada akun akumulasi depresiasi kendaraan tidak pada akun
kendaraan sebetulnya karena akun akumulasi depresiasi kendaraan merupakan lawan dari akun
kendaraan. Artinya akun akumulasi depresiasi dalam neraca harus dikurangkan dari akun
kendaraan (akun lawannya). Cara ini lebih banyak dipakai, karena neraca dapat menyajikan
informasi yang lebih jelas,yaitu pemakai laporan keuangan atau (neraca) dapat mengetahui
Berapa harga perolehan suatu aktiva tetap dan berapa jumlah (nilai) yang telah didepresiasi

D. Biaya yang terutang (bertambahnya biaya) Penyesuaian biaya terutang merupakan jumlah
yang telah terjadi, tetapi belum dicatat oleh perusahaan. Sebagai contoh: biaya gaji kepegawai
perusahaan sesudah hari pembayaran terakhir dalam periode akuntansi. Biaya gaji untuk hari
pembayaran (waktu pembayaran) terakhir dalam suatu periode sampai dengan tanggal neraca
biasanya belum dicatat oleh perusahaan. Umumnya perusahaan mencatat biaya gaji pada saat
gaji tersebut dibayar. Sebagai akibat dari adanya biaya gaji yang belum dicatat, maka perlu
dilakukan penyesuaian pada tanggal neraca.

E. Pendapatan yang tertagih (bertambahnya pendapatan) penyesuaian pendapatan yang tertagih


timbul karena adanya pendapatan yang telah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat.
Sebagai contoh, perusahaan memiliki ORI (Obligasi Pemerintahan RI) nominal Rp 100.000,00
bunga 12% dibayar setiap tanggal 1 November. Transaksi tersebut menggambarkan bahwa setiap
tanggal 1 November perusahaan akan menerima bunga sejumlah 12% x Rp 100.000 = Rp 12.000
bila perusahaan akan menyusun laporan keuangan per 31 desember, maka pendapatan yang telah
diperoleh (menjadi haknya), tetapi belum dicatat yaitu pendapatan untuk 1 November sampai 1
Desember pendapatan bunga dan hak atas bunga tersebut harus dicatat melalui jurnal
penyesuaian.
PT JAYA
JURNAL UMUM (METODE PERPETUAL)
MARET 2021
TANGGAL NAMA AKUN REF DEBET KREDIT

2021 5 PERSEDIAAN BARANG Rp. 25.000.000


DAGANG Rp. 25.000.000
UTANG DAGANG

MARE 6 PERSEDIAAN BARANG Rp. 900.0000


T DAGANG Rp. 900.0000
KAS

7 PERSEDIAAN BARANG Rp 26.000.000


DAGANG Rp. 26.000.000
UTANG DAGANG

8 UTANG DAGANG Rp. 2.600.000


PERSEDIAAN BARANG Rp. 2.600.000
DAGANG

15 UTANG DAGANG Rp. 25.000.000


KAS Rp. 24.500.000
POTONGAN Rp. 500.000
PEMBELIAAN

20 KAS Rp. 10.000.000


PERSEDIAAN BARANG Rp. 10.000.000
DAGANG

TOTAL 89.500.000 89.000.000

Anda mungkin juga menyukai