Persamaan Dasar Akuntansi - Pemahaman mengenai prinsip pembukuan dan akuntansi bisa
jadi sangat penting bagi siapapun yang tertarik untuk berkecimpung atau berkarir dalam bidang
akuntansi dan keuangan, termasuk juga para pelaku bisnis. Pada dasarnya, dilihat dari pengertian
akuntansi, tujuan dari akuntansi tidak lain adalah untuk memberi informasi tentang posisi
keuangan suatu bisnis atau usaha. Informasi tentang posisi keuangan ini sangat diperlukan oleh
pemilik bisnis, manajer, kreditor, dan juga termasuk pemerintah melalui ditjen pajak, bea cukai
atau lembaga yang lain yang berkepentingan.
Seseorang yang melaksanakan kegiatan pencatatan transaksi yang terjadi didalam suatu usaha
disebut dengan Pegawai Akunting atau pegawai pembukuan, atau kadang bookeeper. Sedangkan
untuk proses meng-klasifikasi-kan, meringkas transaksi yang terjadi dan menafsirkan efek yang
ditimbulkan umumnya dilakukan oleh seorang Akuntan. Jadi dapat dikatakan, proses pencatatan
transaksi dijalankan oleh pegawai pembukuan, dan sedangkan pekerjaan interpretasinya
dilakukan oleh seorang Akuntan.
Posisi atau kondisi keuangan perusahaan - dalam Akuntansi umumnya disebut Neraca -
ditunjukan dengan sebuah formula atau rumus yang disebut dengan Persamaan Dasar
Akuntansi. Rumus dasar ini merupakan hubungan saling keterkaitan antara: Aktiva (Asset)
dengan Kewajiban/Hutang (Liability) dan Modal (Capital)
Aset (Asset)
Aset atau Aktiva merupakan Kekayaan yang dimilikii perusahaan yang ditunjukan dengan nilai
uang tertentu, contohnya: Cash (kas), Inventory (Persediaan), Building (Gedung), dan Equipment
(Peralatan)
Kewajiban (Liability)
Jumlah hutang kepada lihak luar, contohnya: surat utang, utang, utang obligasi.
Modal (Capital)
Kepentingan investor atau pemilik dalam suatu perusahaan yang ditunjukan dengan cara
memberikan/menyetor uang atau suatu bentuk kekayaan yang lain. Modal biasanya juga disebut
dengan Ekuitas Pemilik (Owner Equity).
Ke-3 elemen dasar diatas ini saling terkait satu dengan yang lainnya dalam sebuah hubungan
yang disebut dengan Persamaan Akuntansi. Persamaan akuntansi ini menyatakan kesamaan
asset di satu sisi dengan klaim para kreditor dan pemilik (owner) pada sisi lainnya. Dalam bentuk
rumus/formula menjadi:
Perlu diingat: Persamaan akuntansi, Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik harus seimbang
jumlahnya setelah setiap terjadi transaksi.
Misalnya:
2 Perlengkapan Utang
+ 500.000 = + 500.000
3 Kas Pendapatan
+2.000.000 = + 2.000.000
4 Kas Utang
- 100.000 = - 100.000
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/persamaan-dasar-akuntansi.html
Neraca merupakan suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), Utang dan Modal pemilik
pada saat tertentu. Dalam Neraca ini selalu menunjukkan adanya keseimbangan antara sisi Debit
dengan sisi Kredit. Keseimbangan ini selanjutnya disebut dengan persamaan dasar
akuntansi (accounting equation).
Rumus lain :
Harta (assets):
Merupakan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberikan nilai ekonomis pada masa
yang akan datang.
Contoh :
Harta (assets):
Kas (cash)
Piutang usaha (account receivable)
Piutang wesel (notes receivable)
Perlengkapan (supplies)
Beban beban dibayar dimuka (prepaid expenses)
Tanah (land)
Gedung (building)
Peralatan (equipment)
Mesin (machine)
Utang (liabilitiy)
Contoh :
Merupakan sisa hak terhadap harta (SD) suatu perusahaan setelah dikurangi dengan pihak ketiga
(liability). Dipengaruhi oleh:
Revenues
Expenses
Investment
Prive/ drawing/ withdrawal
Dokumen Sumber Pencatatan, Persamaan Dasar Akuntansi
Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan memerlukan pencatatan. Dalam proses pencatatan ini
memerlukan dokumen atau bukti terjadinya transaksi agar pencatatan mampu menunjukkan kejadian yang
sebenar-benarnya. Berdasarkan bukti transaksi tersebut harus dicermati agar tidak terjadi kesalahan atau
penyelewengan atas kekayaan perusahaan. Adapun fungsi dari bukti transaksi tersebut adalah sebagai
berikut.
2. Sebagai rujukan atau dokumen atas peninjauan kembali transaksi (bukti) jika terjadi permasalahan di
kemudian hari.
Beberapa bukti transaksi yang biasanya terjadi di suatu perusahaan yang digunakan sebagai dokumen
sumber pencatatan antara lain :
1. Kuitansi atau bukti penerimaan kas, merupakan dokumen surat tanda penerimaan uang yang
ditandatangani oleh penerimaan uang dan diberikan kepada yang membayar uang tersebut. Bagian kanan
dari lembar kuitansi diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri digunakan sebagai arsip bagi
penerima uang.
2. Faktur, adalah bukti pembelian atau penjualan yang dilakukan secara kredit. Bukti transaksi
pembelian biasanya disebut faktur pembelian demikian pula bukti transaksi penjualan dinamakan faktur
penjualan.
3. Cek, adalah surat perintah tertulis dari pemegang rekening kepada bank untuk membayar sejumlah
uang tertentu pada orang yang namanya tertulis pada surat cek tersebut. Cek diterbitkan oleh suatu bank,
dan diberikan kepada nasabahnya yang mempunyai simpanan dalam jumlah tertentu di bank tersebut. Jika
pengeluaran uang dilakukan dengan cek maka strook yang tertinggal dalam buku cek dapat digunakan
sebagai bukti transaksi.
4. Bilyet giro, pemilik rekening giro selain menggunakan cek dapat juga menggunakan bilyet giro
sebagai alat pembayaran. Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah suatu bank yang
bersangkutan untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya kedalam rekening pihak yang
namanya tertulis pada bilyet giro pada bank yang sama atau bank lain. Dengan demikian penerima bilyet
giro tidak dapat menerima dalam bentuk uang.
Setiap transaksi keuangan akan memengaruhi posisi keuangan perusahaan, dengan adanya transaksi
dapat memengaruhi pada kelompok aktiva saja atau bisa juga memengaruhi pasiva saja atau bahkan
memengaruhi aktiva dan pasiva secara bersamaan. Artinya setiap perubahan akan menunjukkan
perubahan secara berpasangan baik antara harta dengan harta, antara harta dengan utang atau antara
harta dengan modal, oleh karena itu pencatatannya dinamakan sistem akuntansi berpasangan (double
entry accounting system).
Berdasarkan pada bukti transaksi tersebut dicatat dalam persamaan dasar sebagaimana contoh berikut :
Tn. Wahyu bertempat tinggal di Yogyakarta, pada bulan September 2006 membuka usaha fotokopi yang
diberi nama Fotokopi “Cepat”. Pencatatan atas pendapatan jasa dilakukan seminggu sekali yaitu tanggal
9, 16, 23 dan 30 September 2006 (setiap akhir pekan). Adapun transaksi yang terjadi saat memulai
usaha adalah:
Tanggal 1 September 2006
Berdasarkan bukti transaksi, maka perusahaan akan mencatatnya dalam persamaan dasar berikut
ini:
Transaksi terus terjadi dan setiap hari dicatat dalam persamaan dasar, setiap terjadi transaksi harus
dihitung saldonya sehingga setiap saat dapat diketahui posisi keuangan perusahaan.
Mitra.
dikarenakan rusak.
sebanyak 50 lembar.
Mitra.
senilai Rp1.950.000,00.
Rp7.500.000,00.
Pada akhir bulan yang belum dibukukan (sebagai data penyesuaian) terdiri atas sebagai berikut :
a. Beban depresiasi mesin fotokopi diperhitungkan dengan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai
sisa untuk masa manfaat 10 tahun, depresiasi tiap bulan. Rp 75.000.000 / 10 x 12 bulan = Rp625.000,
oleh karena itu beban depresiasi untuk bulan September 2006 sebesar
Rp625.000.
c. Perlengkapan fotokopi (kertas, tinta dan lain-lain) yang masih ada di gudang Rp1.425.000,00
Berdasarkan transaksi tersebut, dapat dicatat dalam persamaan dasar akuntansi selama periode waktu
satu bulan sebagai berikut :
Untuk informasi yang lebih lengk
http://jurnal-akuntansi.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-persamaan-dasar-akuntansi.html