PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
1) Transaksi usaha
Transaksi usaha adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan. Artinya, mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan
antara kekayaan dan sumber pembelanjaan. Pembayaran rekening telepon sebesar Rp
25, pembelian barang dagang secara kredit sebesar Rp100 serta pembelian tanah dan
bangunan toko sebesar Rp 50.000 merupakan contoh dari macam-macam transaksi
usaha. Dua transaksi yang pertama sangat sederhana, yaitu suatu pengeluaran uang
ditukar dengan jasa dan suatu janji untuk membayar dalam jangka waktu tertentu di
tukar dengan barang dagang. Pembelian gedung dan tanah biasanya merupakan
transaksi yang lebih kompleks. Harga yang telah disetujui harus dibagi untuk tanah
dan gedung tersebut. Suatu transaksi usaha dapat diikuti oleh transaksi lain. misalnya,
pembelian barang dagang secara kredit akan diikuti oleh transaksi lain berupa
pembayaran. Demikian juga setiap kali terjadi penjualan barang dagang. Transaksi-
transaksi ini harus dicatat.
2) Nilai transaksi
Di atas disebutkan bahwa setelah diidentifikasi, suatu transaksi usaha harus diukur.
Alat pengukur transaksi yang digunakan dalam akuntansi adalah satuan uang. Oleh
sebab itu, hanya transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam
akuntansi.
Transaksi atau kejadian dalam perusahaan yang tidak dapat dinilai dengan uang tidak
dicatat. Pertanyaan yang timbul adalah dengan nilai mana suatu transaki. Pertanyaan ini
3
muncul karena mungkin ada beberapa nilai uang yang dapat dihubungkan dengan suatu
transaksi. Perhatikan contoh berikut anggaplah bahwa suatu perusahaan membeli gedung
dengan hargaRp 25.000. Harga yang disepakati dan terjadi sebesar Rp 25.000 ini disebut
harga pertukaran. Harga itu merupakan harga transaksi pembelian gedung. Jumlah ini dicatat
dalam akuntansi. Sebelumnya, penjual mungkin menawarkan gedung tersebut dengan harga
Rp 30.000 dan pembeli mungkin pertama-tama menawarkan dengan harga Rp 20.000.
Gedung ini sendiri mungkin dinilai sebesar Rp 35.000 untuk penetapan pajak bumi dan
bangunan dan diasuransikan dengan nilai Rp 24.000. Angka trakhir ini tidak
berpengaruh terhadap catatana kuntansi karna tidak berasal dari pertukaran. Harga
yang berasal dari transaksi atau harga pertukaran menentukan nilai transaksi dan
merupakan jumlah yang disajikan sebagai dasar pencatatan. Kadang harga ini disebut
harga perolehan atau menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keungan (PSAK)
disebut beban Historis.
Jika sehari setelah gedung dibeli ada orang lain yang menawar dengan harga
Rp40.000 penawaran ini merupakan petunjuk harga pasar Gedung tersebut. Akan
tetapi,prusahaan tidak boleh menambahi nilai gedungnya menjadi Rp40.000 .
Mencatat harga penawara sebesar Rp 40.000 bearti perusahaan telah mengakui laba
yang belum direalisasi. Apabila dari tawar-menawar kemudian di sepakati harga Rp
38.000 dan Gedung dijual dengan harga tersebut maka laba sebesarRp 13.000 telah
betul-betul direalisasi. Pemilik bangunan yang baru akan mencatat nilai Gedung
dengan harga pertukaran yang terjadi sebesar Rp 38.000. dalam suatu transaksi baik
pembeli maupun penjual, akan berusaha untuk mendapatkan harga yang paling
menguntungkan. Akan tetapi hanya harga yang telah di setujui Bersama merupakan
dasar objektip untuk tujuan akuntansi.
Hal ini sesuai dengan penjelasan tadi bahwa transaksi adalah sesuatu yang
telah di selesaikan. Apa bila nilai yang dicantumkan untuk suatu aktiva di ubah-ubah
hanya berdasarkan atas penawaran ,penilaian kembali atau oleh karena suatu
pendapat, laporan akuntansi akan menjadi berubah-ubah pula sehingga tidak dapat
dipercaya dan tidak berguna lagi.
3) Persamaan Akuntansi
Sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinamakan
aktiva/harta/kekayaan (assets). Aktivaini selanjutnya akan digunakan (di
mamfaatkanatau di komsumsi) olehperusahaan demi lancarnya kegiatan operasional
sehari-hari. Contoh dari aktiva meliputi: uang kas, piutang usaha, persediaan barang
dagang, perlengkapan took dan kantor, asuransi dan sewa dibayar dimuka, tanah,
bangunan, peralatan/ perabot took dan kantor, kendaraan operasional, dan
aktivalainnya.
Piutang usaha dikatakan aktiva karena piutang ini nantinya akan dapat
“dicairkan” (di convert) dari piutang menjadi uangkas, sebagai hasil dari penagihan
penjualan. Piutang usaha mencerminkan hak perusahaan untuk menagih kepada
customer/ pelanggan demi mendapatkan uang kas.
4
Persediaan barang dagangan merupakan aktiva karena nantinya akan di jual
oleh perusahaan kepada pelanggan untuk mendapatkan piutang (hak menagih)
maupun kas pada akhirnya. Sedangkan untuk perlengkapan took dan kantor, asuransi
dan sewa dibayar dimuka, tanah, bangunan, peralatan/ perabot took dan kantor, dan
kendaraan oprasional dikatakan aktiva karna mereka memiliki mamfaat ekonomi bagi
perusahaan untuk dapat diguakan/ dikomsumsi selama periode /akuntansi.
Utang (liabilities) merupakan kewajiban perusahaan kepada kreditur (supplier,
banker) dan pihak lainnya (karyawaan, pemerintah). Kreditur dan pihak lainnya disini
memiliki hak/ klaim atas asset perusahaan. Contohya adalah:
Ekuitas (equity) merupakan hak pemilik dana atau pemegang saham atas asset
perusahaan. Equitas untuk perusahaan perorangan dinamakan ekuitas pemilik
(owner’s equity), untuk firma (persekutuan) dinamakan partnership equity, sedangkan
untuk perseroan dinamakan ekuitas pemegang saham (stockholders’equity). Ekuitas
atau modal di sebut juga sebagai kekayaan bersih (net asset), yang artinya bahwaha
kepemilikan atau pemegang saham atas kekeyaan perusahaan di peroleh setelah
seluruh kekayaan yang ada dalam perusahaan dikurangi dengan seluruh kewajiban
perusahaan.
Hubungan antara kekayaan ,kewajiban dan ekuitas dapat dirumuskan kedalam sebuah
persamaan akuntansi (accounting equation) sebagai berikut:
Transaksi
Secara lebih rinci, tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat diurutkan sebagai
berikut:1
1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang terkandung dalam
dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar .
1
Hery, Siklus Akuntansi Perusahaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hal. 85-86.
6
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun “didaftar”
(dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktkan kecocokan antara keseluruhan nilai akun
yang bersaldo normal debet dengan keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun yang terkait.
6. Dengan menggunakan pilihan bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja (worksheet), neraca
saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance) dan laporan keuangan disiapkan.
8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang terkait.
1. Cash Basis Accounting (akuntansi dasar kas) adalah metode menandingkan antara
pendapatan dan biaya, dimana pendapatan dilaporkan pada saat uang telah dibayarkan.
Sebagai contoh, pendapatan dari penjualan produk perusahaan baru dicatat setelah pelanggan
membayar uangnya kepada perusahaan. Sementara biaya gaji dicatat setelah uag dibayarkan
kepada pegawai perusahaan.
2. Accrual Basis Acounting (akuntansi dasar akrual) adalah metode menandingkan antara
pendapatan dan biaya, dimana pendapatan dilaporkan pada saat terjadinya transaksi dan biaya
dilaporkan pada saat biaya tersebut diperlukan untuk menghasilkan pendapatan usaha.
Sebagai contoh, pendapatan dari penjualan produk perusahaan dicatat pada saat terjadinya
kesepakatan (transaksi) dengan pelanggan, bukan pada saat pelanggan membayarnya.
Sedangkan beban pemakaian perlengkapan dicatat pada saat perlengkapan digunakan, bukan
pada saat beban perlengkapan tersebut dibayar kepada pemasok.
Segala transaksi yang terjadi selama dalam periode akuntansi perl.u dicatat dalam
suatu media agar transaksi tersebut dapat dilacak dan mudah untuk disusun menjadi suatu
laporan. Sedangkan laporan itu sendiri melingkupi aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan
beban. Untuk mudah mengelompokkan transaksi tersebut diperlukan media atau formulir.
Formulir atau media tersebut digunakan untuk mencatat dan menggolongkan transaksi sejenis
disebut perkiraan atau akun atau rekening.2
2
Nanuh Hasanuh, Akuntansi Dasar Teori dan Praktik (Jakarta: Mitra Wacana Media), hal. 21-23.
7
Bentuk rekening dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu:
1. Rekening bentuk T
Pada bentuk T ini, sisi sebelah kiri disebut sisi debit sedangkan sisi sebelah kanan
disebut sisi kredit.
Nama Perkiraan
Debit Kredit
Bentuk perkiraan dua kolom ini membagi dua kolom untuk jumlah nominal transaksi
menjadi dua bagian yaitu jumlah untuk kolom debit dan jumlah untuk kolom kredit.
Perkiraan tiga kolom ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bentuk perkiraan dua
kolom, hanya saja untuk kolom jumlah nominal transaksi terdapat debit kredit serta
kolom saldo.
8
Nama perkiraan: Nomor perkiraan:
Dalam bentuk perkiraan empat kolom untuk kolom jumlah nominal transaksi saldo
dalam bentuk tiga kolom dibagi lagi menjadi dua kolom yaitu kolom debit dan kolom
kredit guna mengethui sewaktu-waktu jumlah nominal di debit atau di kredit.
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Dalam ilmu akuntansi, penggolongan akun dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yakni akun riil dan nominal.
1. Akun riil
Akun riil adalah kelompok akun yang dilaporkan di dalam neraca, yang
keberadaannya dapat mengubah saldo di dalam neraca. Akun riil terdiri dari tiga
kelompok, yakni asset, liabilitas, dan ekuitas.
a) Akun aset
b) Akun liabilitas
Liabilitas adalah seluruh utang yang harus dilunasi perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu yang menyebabkan perusahaan bersangkutan harus mengambil
liabilitas tersebut.
c) Akun Ekuitas
Ekuitas adalah aset bersih yang diperlukan sebagai pokok untuk membangun
perusahaan beserta operasionalnya dengan dikurangi liabilitas. Ekuitas pada
9
perusahaan perorangan harus disertai dengan nama pemilik, sementara ekuitas pada
perusahaan persekutuan harus disertai dengan nama sekutu.
2. Akun nominal
Akun nominal adalah akun yang dilaporkan ke dalam laporan laba rugi. Akun
nominal terdiri dari dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban.
a) Akun pendapatan
b) Akun beban
Kode akun adalah pemberian tanda pada akun-akun tertentu dengan memakai angka,
huruf, atau kombinasi antara keduanya. Maksud dari pemberian kode akun adalah untuk
memudahkan dalam proses pencatatan, pemindahbukuan, pelaporan, dan penyimpanan
terkait akun sejenis. Oleh karena itu, kode akun hendaknya memiliki sifat mudah diingat,
memahamkan (tidak berbelit-belit), sederhana, dan singkat. Dalam kaitannya dengan kode
akun ini, ada beberapa jenis kode akun yang dapat digunakan oleh UKM, di antaranya kode
numerial dan kode desimal.
1. Jurnal umum
Jurnal umum adalah kegiatan mencatat semua transaksi keuangan perusahaan yang
disusun secara kronologis. Tidak hanya ada jurnal umum, ada juga jurnal khusus.
Jurnal khusus adalah jurnal yang berfungsi mencatat transaksi yang yang telah
dipisah- pisahkan menurut jenisnya. Bentuk paling umum dan sederhana adalah
jurnal umum.
Misalnya, Pada tanggal 2 November 200A Tuan Anton mendirikanbengkel yang di
berinama“ MAJU JAYA”. Untuk modal pertamadisetorsebesarRp. 30.000.000,-3
MAJU JAYA
JURNAL UMUM
PER 31 DESEMBER 200A
3
Dra. F. Winarni, M.Si dan Drs. G. sugiyarno, M.M ,Konsep Dasar dan SiklusAkuntansi,CAPS, Yogyakarta, 2011,
hal. 28.
10
Tanggal Akun ref debit kredit
02/11 Kas Rp. 30.000.000
Modal Rp. 30.000.000
BentukT :
Kas
2/11 30.000.000
Modal
2/11 30.000.000
Saldo
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2 Kas 30.000.000 30.000.000
Saldo
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2 Modal 30.000.000 30.000.000
4
Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar,Salemba Empat, hlm. 64
11
3. Neraca Saldo
Setelah transaksi dicatat didalam jurnal, kenudian dipindah bukukan ke akun- akun
buku besar, saldo setiap akun dapat dihitung. Jika jumlah jumlah debit lebih besar dari
jumlah kredit maka saldo akunnya saldo kredit, begitu juga sebaliknya. Neraca saldo
(Trial Balance) merupakan daftar saldo- saldo akun yang ada didalam buku besar
mulai dari asset, kewajiban, dan ekuitas.
PT. XYZ
Neracasaldo
Asset tetap disesuaikan untuk mencatat manfaat yang diperoleh dari pemakaian
asset tetap selama satu periode tertentu. Penyesuaian ini disebut sebagai akibat
dari pengalokasian harga beli asset tetap tertentu selama periode – periode yang
menikmati manfaat dari asset tetap tersebut. Jurnal yang dibuat adalah sebagai
berikut :
Beban Penyusutan Aset Tetap xxxx
Akumulasi penyusutan aset tetap xxxx
12
perlengkapan usaha dibeli suatu saat dengan mendebet akun perlengkapan.
Pemakaian perlengkapan tersebut dilakukan secara bertahap ketika perusahaan
menjalankan aktivitas operasi sehari- hari. Jurnal yang dibuat adalah sebagai
berikut5 :
Beban Pemakaian Perlengkapan xxxx
Perlengkapan xxxx
5
Rudianto, Pengantar Akuntansi, Erlangga, 2012, hlm. 92
13
lengkap lagi, yaitu sebelum neraca ada kolom laporan perubahan ekuitas. Bentuk
neraca lajur 10 dan 12 kolom , tampak sebagai berikut :
Bentuk 12 Kolom :
Bentuk 10 kolom :
6. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan dasar untuk menentukan atau melihat posisi
keuangan perusahaan. Informasi mengenai posisi keuangan berguna bagi pihak-
pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.6
6
Epi Indriani, Akuntansi Gampang, Dunia cerdas, Jakarta Timur, 2013, hlm. 78- 123
14
b) Laporan laba rugi , adalah laporan yang menunjukan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama satu periode akuntansi. Untuk
mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode, kita dapat
menghitungnya dengan cara mengurangkan baban yang dikeluarkan dari
pendapatan yang diperoleh perusaan dalam satu periode yang sama.
15
c) Perubahan Ekuitas, adalah laporan yang menunjukan perubahan ekuitas
selama satu periode akuntansi akibat transaksi usaha di periode tersebut.
Tujuan dari penyusunan laporan perubahan ekuitas ini adalah untuk
mengetahui ekuitas akhir pada periode akuntansi tertentu yang merupakan
klaim pemilik atas pernyataan modalnya dalam perusahaan. 7
7
Rudianto, Pengantar Akuntansi, Erlangga, 2012, hlm. 99
8
Epi Indriani, Akuntansi Gampang, Dunia cerdas, Jakarta Timur, 2013, hlm. 134
16
e) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan posisi keuangan menyajikan informasi tentang
penjelasan pos- pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang
memadai, antara lain;
- Menyajikan informasi tentang kebijakan fiscal/ keuangan, ekonomi
makro, pencapaian target Undang- undang APBN/ Perda APBN,
berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.
- Menyjikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun laporan.
- Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan- kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas
transaksi- transaksi dan kejadian- kejadian penting lainnya.
- Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standart
Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka
laporan keuanagn.
- Mengungkapkan informasi pos- pos asset dan kewajiban yang timbul
sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja
dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.
- Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian
yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
.
7. Jurnal penutup
Jurnal penutup adalah pentutup atau me- nol- kan saldo akun- akun akun rill dari
satu periode ke periode beruikutnya. Da empat tahap yang diperlukan untuk
melakukan jurnal penutup, yaitu;
a. Penutupan akun pendapatan
17
b. Penutupan akun beban
c. Penutupan akun ikhtisar laba rugi
d. Penutupan akun prive
9
Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar,Salemba Empat, hlm. 134-140
18
9. Jurnal pembalik
Jurnal pembalik berguna untuk menyederhanakan transaksi pada periode berikutnya
serta akan sangat bermanfaat jika perusahaan memiliki ayat jurnal penyesuaian
yang banyak.10
10
Epi Indriani, Akuntansi Gampang, Dunia cerdas, Jakarta Timur, 2013, hlm. 150
19
Laporan keuangan merupakan catatan informasi suatu perusahaan pada periode
akuntansi yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.Laporan keuangan berguna bagi
banker, kreditur, pemilik, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam menganalisa serta
menginterpretasikan kinerja keuangan dan kondisi perusahaan (Ikatan Akuntansi Indonesia,
2009).
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang menyediakan informasi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Laporan Keuangan terdiri dari lima macam, yaitu Laporan
Laba/Rugi, Neraca, Perubahan Modal, Arus Kas, serta Catatan Atas Laporan Keuangan.
(Isnawan:2012:60).
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007:3) tujuan dari laporan keuangan
adalah :
3. Laporan keuangan juga telah menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh
manajemen atau merupakan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
20
a) Definisi
Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No.1 (2015:2) adalah sebagai berikut:
Karakteristik laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagi pengguna. Dalam SAK EMKM karakteristik laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
1. Relevan
Informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk proses pengambilan keputusan.
Informasi dikatakan relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna
dengan cara membantunya mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa
depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasinya di masa lalu.
2. Representasi Tepat
Informasi disajikan secara tepat dan bebas dari kesalahan material dan bias.Informasi
dipandang bersifat material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang
diambil atas dasar laporan keuangan.
3. Keterbandingan
Informasi dalam laporan keuangan entitas dapat dibandingkan antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.Informasi juga dapat
dibandingkan anatr entitas untuk mengevaluasi posisi dan kinerja keuangan.
4. Keterpahaman
Informasi yang disajikan dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna.Pengguna
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan
bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan penuh
ketekunan.
21
SAK EMKM mulai efektif sejak tanggal 1 Januari 2018. SAK ini merupakan
penyederhanaan dari SAK ETAP. Dalam SAK EMKM laporan keuangan hanya terdiri dari
laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan.
Informasi posisi keuangan entitas terdiri dari informasi mengenai asset, liabilitas,
dan ekuitas entitas pada tanggal tertentu, dan disajikan dalam laporan posisi
keuangan.Unsur-unsur tersebut didefinisikan sebagai berikut menurut (SAK EMKM,
2016).
1) Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai dasar akibat dari
peristiwa masa lalu dan yang dari manfaat ekonomik di masa depan diharapkan
akan diperoleh entitas.
2) Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan arus kas keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomik.
3) Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya.
Laporan posisi keuangan entitas mencakup pospos berikut :
a) Kas dan setara kas
b) Piutang
c) Persediaan
d) Asset tetap
e) Utang usaha
f) Utang bank
g) Ekuitas
Informasi kinerja entitas terdiri dari informasi mengenai penghasilan dan beban
selama periode pelaporan, dan disajikan dalam laporan laba rugi.
Dalam catatan laporan keuangan menurut SAK EMKM terdiri dari ikhtisar
kebijakan akuntansi, pernyataan tentang penyusunan laporan keuangan yang telah sesuai
dengan SAK EMKM dan informasi tambahan tentang transaksi penting dan material.
Dasar pengukuran unsur laporan keuangan dalam SAK EMKM adalah biaya
historis.Biaya historis suatu asset adalah sebesar jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
untuk memperoleh asset tersebut pada saat perolehan. Biaya historis suatu liabilitas adalah
sejumlah kas atau setara kas yang diterima atau jumlah kas yang diperkirakan akan
dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.
Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan suatu pos dalam
laporan keuangan atau laporan aba rugi yang memenuhi kriteria :
1) Manfaat ekonomik yang terkait dengan pos-pos asset, liabilitas, penghasilan dan
beban dapat dipastikan akan mengalir ke dalam atau keluar dari entitas
2) Pos-pos tersebut memiliki biaya yang dapat dikukur dan andal.
Meskipun laporan keuangan hanya perlu menyajikan ketiga hal di atas, UMKM
diperkenankan untuk menyajikan laporan keuangan lainnya jika diperlukan, misalnya laporan
arus kas dan laporan perubahan ekuitas.Laporan keuangan yang lengkap yang dimaksud pada
SAK EMKM berarti entitas menyajikan minimum dua periode untuk setiap laporan keuangan
yang disyaratkan dan catatan atas laporan keuangan yang terkait.
Entitas menyusun laporan keuangan dengan menggunakan dasar akrual, bukan atas
dasar kas seperti yang banyak diterapkan oleh pelaku UMKM.Asumsi dasar kas mencatat
transaksi pendapatan dan beban ketika penerimaan atau pembayaran kas telah
dilakukan.Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai asset, liabilitas, ekuitas, penghasilan,
dan beban ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk masing-masing pos
tersebut. Dasar akrual menghasilkan laporan keuangan yang mengaitkan pendapatan dengan
biaya yang terjadi dalam periode yang sama.
a) Definisi
1. SAK ETAP : Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
2. ETAP adalah entitas yang:
a) Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
b) Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
3. Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
4. Lebih sederhana antara lain:
a) Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan.
b) Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
24
c) Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan
a) Dapat dipahami
Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan
ketekunan yang wajar.
b) Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasikan peristiwa masa lalu,
masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka
di masa lalu.
c) Materialitas
Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan
dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.
d) Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias, dan
penyajian wajar diharapkan dapat disajikan.
e) Substansi yang mengungguli bentuk
Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.
f) Pertimbangan sehat
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan
pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga asset atau
penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan
lebih rendah.
g) Kelengkapan
Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi
tidak benar atau tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjdi tidak
benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang
mencukupi ditinjau dari segi relevansi.
h) Dapat dibandingkan
Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar entitas untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara
relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari
transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk
suatu entitas, antar periode untuk entitas tersebut dan untuk entitas yang berbeda.
i) Tepat waktu
Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka
waktu pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya
dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
j) Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Manfaat informasi seharusnya melebihi biaya penyediaannya. Namun demikian,
evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial.
25
Biaya tersebut juga tidak perlu ditanggung oleh pengguna yang menikmati
manfaat.Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa
manfaat informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna
eksternal.
6. SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan pos-pos dalam neraca yang tidak
memenuhi definisi aset atau kewajiban dengan mengabaikan apakah pos-pos tersebut
merupakan hasil dari penerapan “matching concept”.
7. Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dengan kewajiban, atau penghasilan
dengan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK ETAP.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2009), laporan keuangan
adalah bagian dari proses pelaporan keuangan, dan laporan keuangan yang lengkap
meliputi :laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Contoh pertanyaan:
1. Masih harus dibayar gaji pegawai untuk bulan desember seharga Rp.3.600.000. Jurnal
penyesuaiannya adalah ?
3. Tanggal 3 februari Dian menarik pinjaman dari Bank sebesar Rp.5000.000. Transaksinya
adalah?
27
4. 6 Februari 2012 PO Ucup membeli peralatan secara tunai dengan harga Rp 7.400.000.
Transaki yang terjadi adalah ?
6. Pendapatan Jasa yang diterima atas jasa yang telah diselesaikan sebesar Rp.1.300.000
jurnalnya adalah ?
8. Dibeli kendaraan dengan harga Rp. 25.000.000 dibayar secara tunai seharga Rp.5.000.000
sedangkan sisanya dibayar secara kredit, jurnalnya adalah ?
9. Dibayar Premi Asuransi selama 1tahun, sebesar Rp. 500.000 jurnalnya adalah ?
28
10. Diana mengambil uang dari perusahaannya sebesar Rp.2000.000 untuk keperluan
pribadinya, jurnalnya adalah ?
11. Untuk menjamin ketenangan dalam usahanya, Salon Indah membayar asuransi
Rp.1.000.000 untuk satu bulan ke depan,dan jurnalnya adalah ?
12. Pengiriman faktur No. 016 kepada PT SELATAN untuk pembuatan taman yang telah
selesai dengan harga kontrak Rp.8.000.000 sebagai pembayaran, diterima tunai sebesar
Rp.5000.000 sisanya akan dibayar kemudian. Jurnalnya adalah?
13. Premi asuransi yang dibayar dimuka telah terpakai untuk tahun 2012 seharga
Rp.2.500.000 jurnal penyesuaiannya adalah ?
14. Bunga Bank yang sudah jadi hak perusahaan namun belum diterima kasnya seharga
Rp.5000.000,00. Jurnal penyesuaiannya adalah ?
15. Akun – akun dalam buku besar yang perlu di tutup dalam jurnal penutupan adalah ?
29
16. Di dalam jurnal peutup akan muncul satu rekening baru yaitu ?
Jawab : Aktiva adalah harta benda dan hak yang merupakan sumber daya yang dikuasai
perusahaan.
Jawab :
1) Kas
2) Piutang usaha
3) Perlengkapan
4) Peralatan
19. Jangka waktu pembayaran dan pembelian dalam penjualan kredit biasanya dinyatakan
dalam bentuk faktur. Syarat n/30 artinya ?
Akuntansi anggaran
Akuntansi pemerintahan
30
21. Sebutkan minimal 3 Jenis bukti transaksi ?
Jawab : Kuitansi
Cek
Bilyet Giro
Faktur
Nota kontan
Bukti memorial
22. Pemindah bukuan data jurnal kedalam buku besar disebut juga dengan istilah?
Jawab : Posting
Jawab : bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dengan pembayaran kredit
24. Secara umum buku besar khusus yang biasa digunakan dalam perusahaan terdiri atas
empat jenis buku besar, sebutkan ke-empat jurnal khusus tersebut ?
Jurnal penjualan
31
Jawab : Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas, catatan
atas laporan keuangan.
27. Dalam siklus akuntansi, berdasarkan apakah proses pencatatan akuntansi dilakukan ?
28. Berdasarkan sifatnya, biaya produksi dibedakan menjadi 2 macam. Biaya apa yang tidak
dipengaruhi oleh tinggi rendahnya jumlah produksi ?
29. Jurnal apa yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat kedalam
jurnal khusus ?
31. Termasuk ke dalam kelompok akun apakah “beban yang di bayar terlebih dahulu” ?
32. Sebuah salon selama 1 tahun memperoleh laba Rp 21.000.000 dan modal akhir tahun Rp
81.000.000. Berapa modal pada awal tahun yang bersangkutan ?
Jawab : Rp 60.000.000
33. Dibayar gaji 3 orang karyawan bengkel @ Rp 900.000. Hitung dan buatlah jurnal
transaksi tersebut!
32
34. Percetakan Pedo pada akhir periode memiliki data akuntansi sebagai berikut :
2. Laba Rp 12.500.000
3. Prive Rp 1.000.000
35. Bengkel Anda menerima pelunasan faktur dari CV. Kita sebesar Rp 2.600.000. Buatlah
jurnal transaksi tersebut!
36. Disebut apakah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan
penganalisaan data keuangan suatu organisasi ?
Jawaban : Akuntansi
37. Apabila suatu perusahaan melakukan pembayaran hutang kepada pihak kreditur sebesar
Rp 6.000.000. Bagaimanakah jurnal dari transaksi tersebut?
38. Dikirim kwitansi sebesar Rp. 10.000.000 atas pembelian kendaraan. Buatlah juranl
transaksi tersebut!
33
40. Disebut apakah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi,
kemudian menjual hasil pengolahannya tersebut?
42. Jika akun peralatan memiliki saldo Rp 22.500, dan akun akumulasi penyusutan
mempunyai saldo Rp 14.000, berapakah nilai peralatan tersebut ?
43. Apabila suatu perusahaan melakukan pembayaran hutang kepada pihak kreditur sebesar
Rp 6.000.000. Bagaimanakah jurnal dari transaksi tersebut?
45. Disebut apakah simpanan kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan dalam jangka
waktu tertentu ?
Jawaban : ( deposito )
47. Jika modal awal Rp. 1.500.000, pendapatan Rp 800.000, beban Rp 300.000, dan Prive
Rp 75.000. Maka berapakah modal akhirnya ?
34
Jawaban : ( Rp 1.925.000 )
48. Tuan Fahri menerima jasa service tunai sebesar Rp. 600.000. Buatlah jurnalnya !
49. PD AMANAH membayar gaji 3 0rang pegawai @ Rp.1000.0000, transaksi yang dicatat
adalah ?
50. Pada neraca saldo niali peralatan service sebesar Rp. 3000.000 disusutkan 10% jurnal
penyesuaiannya adalah ?
Contoh soal:
1. Ahmad mendirikan bengel yang diberi nama ‘’Sido Makmur’’ dengan menyetor uang
awal sebesar Rp. 800.000 . dan perlengkapan bengkel sebesar Rp. 200.000
c. Membeli perlengkapan bengkel sebesar Rp.300.000. baru dibayar Rp. 100.000. sisanya
dibayar seminggu lagi.
e. Ahmad menerima pendapatan dari pelanggan atas jasa bengkel sebesar Rp. 200.000
35
f. Ahmad membayar sewa tempat sebesar Rp. 150.000
Diminta :
Jawab :
SIDO MAKMUR
JURNAL UMUM
PER 31 DESEMBER 200A
tanggal akun debit kredit
a Perlengkapan 100.000
Kas 100.000
b Peralatan 200.000
Utang Usaha 200.000
c Perlengkapan Bengkel 300.000
Kas 100.000
Utang usaha 200.000
d Kas 500.000
Utang Bank 500.000
e Kas 200.000
Pendapatan Jasa 200.000
f Beban sewa 150.000
Kas 150.000
g Beban Gaji 50.000
Kas 50.000
h Kas 100.000
Pendapatan Jasa 100.000
i Utang usaha 100.000
Kas 100.000
j Utang Bank 200.000
Kas 200.000
36
2. Siti pada tanggal 1 agustus 2015 mendirikan salon yang diberi nama ‘’Siti cantik’’ dengan
menginvestasikan uangnya sebesar Rp. 500.000 . Selama bulan agustus terjadi transaksi-
transaksi sebagai berikut :
a. Siti membeli perlengkapan salon secara tunai dengan harga Rp. 400.000.
d. Membeli perlengkapan salon sebesar Rp. 250.000. baru dibayar Rp. 100.000. sisanya
dibayar seminggu lagi.
e. Siti menerima pendapatan dari pelanggan atas jasa salonnya sebesar Rp. 250.000
Diminta
Jawab :
37
3 . Ny. Eva mendirikan jasa jahit yang di berinama “ EVA TAYLOR”
1. Perlengkaan jahit yang ada pada Eva Taylor adalah senilai Rp.850.000,-
2. Eva melakukan pembyaran sewa dibayar dimuka senilai Rp.1.200.000,- untuk jangka
waktu selama 3 bulan, terhitung mulai 2 Mei 2017.
3. Adanya penyusutan perlatan dengan nilai susut sebesar Rp.100.000,-
4. Terjadi kelalaian tagihan listrik pada bulan Mei 2017 sejumlah Rp.70.000 yang belum
dibyarkan.
5. Pembayaran gaji dilakukan setiap 2 minggu sekali, yakni setiap hari sabtu tanggal 31
Maret dan rabu tanggal 3 juni 2017. Seingga total gaji karyawan yang belum
dibayarkan adalah sebesar Rp.150.000,-.
Diminta : buat lah jurnal penyesuaian pada soal diatas.
Jawab :
EVA TAYLOR
JURNAL PENYESUAIAN
PER 31 DESEMBER 200A
tanggal akun debit kredit
38
31 Beban Perlengkapan 150.000
Perlengkapan 150.000
Pada tanggal 1 Bulan Januari 2016 Pak Candra membuka Kantor Candra Advokat
dengan menyerahkan uang Kas ke kantor sebesar Rp5.000.000 dan peralatan
kantor sebesar Rp10.000.000. Ditanggal yang sama Pak Candra membayar sewa
gedung untuk 1,5 tahun sebesar Rp4.500.000
tanggal 3 Januari 2016 Pak Candra membantu kasus hukum PT. Karya Amanah
dan dibayar bulan depan sebesar Rp10.000.000. Ditanggal 7 Pak Candra
mendapatkan uang sebesar Rp5.000.000 dari klien atas bantuan hukum yang
diberikannya.
Pak Candra meminjam uang ke bank sebesar Rp50.000.000 pada tanggal 9 Januari
2016.
tanggal 14 Januari 2016 Pak candra membantu kasus hukum PT. Karya Sejati dan
dibayar sebesar Rp20.000.000, tapi 40% sisanya dibayar tanggal 20 Januari 2016.
Tanggal 18 Januari pak candra mambayar gaji karyawan sebesar Rp. 1.500.000.
Tanggal 20 Januari Pak Candra menerima uang dari utang klien saat tanggal 14
januari.
39
Pada tanggal 23 Januari pak Candra membayar utang ke bank sebesar Rp.
2.500.000
Tanggal 25 Januari Pak Candra menerima penghasilan atas kasus yang ditangani
nya secara tunai sebesar Rp. 5.000.000
Tanggal 30 Januiari Pak Candra membayar biaya telpon, air, dan listrik sebesar
Rp. 250.000
Jawab :
Date
Akun Ref Debit Kredit
Kas Rp4.500.000
40
14/1/16 Kas Rp12.000.000
Kas Rp1.500.000
Kas Rp2.500.000
Kas Rp350.000
41
5. Berdasarkan transaksi pada PT. Karya perima, terdapat data penyesuaian dari hasil
pemeriksaan pada akhir bulan periode sebagai berikut.
Jawab :
42
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi untuk UKM adalah suatu sistem yang memberikan informasi mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi UKM kepada pemilik dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Pihak-pihak yang berkepentingan adalah investor yang ingin menanamkan modalnya di
dalam UKM yang bersangkutan dan kreditur yang ingin memberikan bantuan kredit atas
pengajuan kredit yang diajukan oleh UKM yang bersangkutan.
3.2 Saran
Dengan banyaknya entitas kecil dan menengah atau UKM seharusnya kemudahan
untuk mendapatkan informasi ataupun akuntabilitas usaha mudah didapatkan. Bahkan untuk
penyusunan laporan keuangannya seharusnya semakin mudah. Untuk itu diperlukan
teknologi dan pengetahuan yang mendukung terciptanya kemudahan yang tentu saja dapat
bermanfaat bagi banyak pihak.
43
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Dunia, Firdaus A. 2010. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Jakarta: Lembaga Penerbit
FE UI.
Hasanuh, Nanu. 2011. Akuntansi Dasar: Teori dan Praktik. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Nayla, Akifa P. 2014. Komplet Akuntansi untuk UKM dan Waralaba. Yogyakarta: Laksana.
Ningtyas, J.D. Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK-EMKM).
Nurlaila. 2018. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah
pada Sukma Cipta Ceramic Dinoyo-Malang.
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan.
Jakarta: Erlangga.
44
Tatik. 2018. Implementasi SAK EMKM pada Laporan Keuangan UMKM.
Wanarni dan Sugiyarno. 2011. Konsep Dasar dan Siklus Akuntansi. Yogyakarta:CAPS.
Sumber Internet :
http://cahayaakuntansi.blogspot.com/2015/10/contoh-contoh-latihan-soal-persamaan.html
https://alexandria05.blogspot.com/2018/05/latihan-soal-dasar-akuntansi-dan.html
HYPERLINK "http://jurnal.untan.ac.id/index.php/ejafe/article/view/11530"
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/ejafe/article/view/11530
45