Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis yang dijalankan dengan baik adalah bisnis yang tidak bisa dilepaskan dari
akuntansi. Namun banyak pebisnis, terutama pelaku UKM yang tidak menerapkan sistem
akuntansi pada usaha mereka. Banyak yang menganggap bahwa akuntansi belum perlu
dilakukan jika bisnis masih kecil, padahal akuntansi memiliki tujuan tersendiri bagi UKM.
Ada banyak tujuan akuntansi untuk UKM, pastinya akan menguntungkan bagi pelaku UKM.
Sebelumnya kita sudah pernah membahas mengenai peran akuntansi bagi UKM.
Selain peran, akuntansi juga memiliki tujuan bagi UKM. Karena akuntansi bukan hanya
berperan untuk perusahaan besar saja, melainkan juga dapat digunakan untuk segala jenis
usaha skala besar maupun skala kecil.
Namun seringkali pebisnis UKM mengabaikan akuntansi, padahal akuntansi memiliki
fungsi yang cukup banyak dan akan sangat membantu berjalannya usaha Anda. Tanpa
menjalankan akuntansi, Anda akan sangat sulit melihat sudah sejauh mana usaha yang Anda
miliki sudah berkembang.
Jika Anda mengetahui secara pasti, bahwa akuntansi memiliki peran penting untuk
mengatasi masalah yang dialami oleh pelaku UKM secara umum, yakni sulitnya
mendapatkan akses modal dari pemerintah. Hal ini disebabkan oleh pelaku UKM yang masih
‘buta’ terhadap akuntansi. Sehingga mereka tidak memiliki kemampuan dalam membuat
laporan keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut adalah beberapa masalah yang aka dibahas di makalah ini:
1. Transaksi dan persamaan dasar akuntansi
2. Siklus akuntansi dan rekening
3. Pencatatan akuntansi
4. Laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP dan SAK EMKM

1.3 Tujuan Makalah


1
Berikut adalah tujuan dari pembahasan makalah ini:
1. Mengetahui dan memahami transaksi dan persamaan dasar akuntansi
2. Mengetahui dan memahami siklus akuntansi dan rekening
3. Mengetahui dan memahami pencatatan akuntansi
4. Mengetahui dan memahami laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP dan SAK EMKM

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Transaksi dan Persamaan Dasar Akuntansi

1) Transaksi usaha
Transaksi usaha adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan. Artinya, mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan
antara kekayaan dan sumber pembelanjaan. Pembayaran rekening telepon sebesar Rp
25, pembelian barang dagang secara kredit sebesar Rp100 serta pembelian tanah dan
bangunan toko sebesar Rp 50.000 merupakan contoh dari macam-macam transaksi
usaha. Dua transaksi yang pertama sangat sederhana, yaitu suatu pengeluaran uang
ditukar dengan jasa dan suatu janji untuk membayar dalam jangka waktu tertentu di
tukar dengan barang dagang. Pembelian gedung dan tanah biasanya merupakan
transaksi yang lebih kompleks. Harga yang telah disetujui harus dibagi untuk tanah
dan gedung tersebut. Suatu transaksi usaha dapat diikuti oleh transaksi lain. misalnya,
pembelian barang dagang secara kredit akan diikuti oleh transaksi lain berupa
pembayaran. Demikian juga setiap kali terjadi penjualan barang dagang. Transaksi-
transaksi ini harus dicatat.

Kenyataan bahwa umur gedungterbatasharus pula diperlihatkan dalam catatan.


Pemakaian gedung bukan merupakan pertukaran barang-barang dan jasa antara
perusahaan dengan pihak luar. Walaupun demikian, hal ini merupakan suatu kejadian
penting yang harus dicatat. Ia juga merupakan transaksi. Transaksi semacam ini, yang
tidak mempunyai hubungan langsung dengan pihak luar, disebut transaksi intern
(internal transaction). Sistem pencatatan dimulai dari pencatatan setiap transaksi. Ada
beberapa macam cara untuk mencatat transaksi tersebut. Misalnya, penjulan jasa-jasa
secara tunai mungkin dicatat dalam faktur penjualan yang ditulis dengan tangan atau
mungkin hanya dengan jalan menekan tombol dalam mesin pencatatkas (cash
register). Tanpa memandang pada sistem pencatatan yang digunakan, dapat dikatan
bahwa data yang dikumpulkan merupakan dasar untuk membuat bermacam-macam
laporan.

2) Nilai transaksi
Di atas disebutkan bahwa setelah diidentifikasi, suatu transaksi usaha harus diukur.
Alat pengukur transaksi yang digunakan dalam akuntansi adalah satuan uang. Oleh
sebab itu, hanya transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam
akuntansi.

Transaksi atau kejadian dalam perusahaan yang tidak dapat dinilai dengan uang tidak
dicatat. Pertanyaan yang timbul adalah dengan nilai mana suatu transaki. Pertanyaan ini

3
muncul karena mungkin ada beberapa nilai uang yang dapat dihubungkan dengan suatu
transaksi. Perhatikan contoh berikut anggaplah bahwa suatu perusahaan membeli gedung
dengan hargaRp 25.000. Harga yang disepakati dan terjadi sebesar Rp 25.000 ini disebut
harga pertukaran. Harga itu merupakan harga transaksi pembelian gedung. Jumlah ini dicatat
dalam akuntansi. Sebelumnya, penjual mungkin menawarkan gedung tersebut dengan harga
Rp 30.000 dan pembeli mungkin pertama-tama menawarkan dengan harga Rp 20.000.
Gedung ini sendiri mungkin dinilai sebesar Rp 35.000 untuk penetapan pajak bumi dan
bangunan dan diasuransikan dengan nilai Rp 24.000. Angka trakhir ini tidak
berpengaruh terhadap catatana kuntansi karna tidak berasal dari pertukaran. Harga
yang berasal dari transaksi atau harga pertukaran menentukan nilai transaksi dan
merupakan jumlah yang disajikan sebagai dasar pencatatan. Kadang harga ini disebut
harga perolehan atau menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keungan (PSAK)
disebut beban Historis.

Jika sehari setelah gedung dibeli ada orang lain yang menawar dengan harga
Rp40.000 penawaran ini merupakan petunjuk harga pasar Gedung tersebut. Akan
tetapi,prusahaan tidak boleh menambahi nilai gedungnya menjadi Rp40.000 .
Mencatat harga penawara sebesar Rp 40.000 bearti perusahaan telah mengakui laba
yang belum direalisasi. Apabila dari tawar-menawar kemudian di sepakati harga Rp
38.000 dan Gedung dijual dengan harga tersebut maka laba sebesarRp 13.000 telah
betul-betul direalisasi. Pemilik bangunan yang baru akan mencatat nilai Gedung
dengan harga pertukaran yang terjadi sebesar Rp 38.000. dalam suatu transaksi baik
pembeli maupun penjual, akan berusaha untuk mendapatkan harga yang paling
menguntungkan. Akan tetapi hanya harga yang telah di setujui Bersama merupakan
dasar objektip untuk tujuan akuntansi.

Hal ini sesuai dengan penjelasan tadi bahwa transaksi adalah sesuatu yang
telah di selesaikan. Apa bila nilai yang dicantumkan untuk suatu aktiva di ubah-ubah
hanya berdasarkan atas penawaran ,penilaian kembali atau oleh karena suatu
pendapat, laporan akuntansi akan menjadi berubah-ubah pula sehingga tidak dapat
dipercaya dan tidak berguna lagi.

3) Persamaan Akuntansi
Sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinamakan
aktiva/harta/kekayaan (assets). Aktivaini selanjutnya akan digunakan (di
mamfaatkanatau di komsumsi) olehperusahaan demi lancarnya kegiatan operasional
sehari-hari. Contoh dari aktiva meliputi: uang kas, piutang usaha, persediaan barang
dagang, perlengkapan took dan kantor, asuransi dan sewa dibayar dimuka, tanah,
bangunan, peralatan/ perabot took dan kantor, kendaraan operasional, dan
aktivalainnya.
Piutang usaha dikatakan aktiva karena piutang ini nantinya akan dapat
“dicairkan” (di convert) dari piutang menjadi uangkas, sebagai hasil dari penagihan
penjualan. Piutang usaha mencerminkan hak perusahaan untuk menagih kepada
customer/ pelanggan demi mendapatkan uang kas.

4
Persediaan barang dagangan merupakan aktiva karena nantinya akan di jual
oleh perusahaan kepada pelanggan untuk mendapatkan piutang (hak menagih)
maupun kas pada akhirnya. Sedangkan untuk perlengkapan took dan kantor, asuransi
dan sewa dibayar dimuka, tanah, bangunan, peralatan/ perabot took dan kantor, dan
kendaraan oprasional dikatakan aktiva karna mereka memiliki mamfaat ekonomi bagi
perusahaan untuk dapat diguakan/ dikomsumsi selama periode /akuntansi.
Utang (liabilities) merupakan kewajiban perusahaan kepada kreditur (supplier,
banker) dan pihak lainnya (karyawaan, pemerintah). Kreditur dan pihak lainnya disini
memiliki hak/ klaim atas asset perusahaan. Contohya adalah:

 Utang Usaha (Account Payable).


Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar atau melunasi utangnya
kepada supplier sebagai akibat dari pembelian barang dagang secara kredit.
Dalam hal ini perusahaan selaku pembeli barang dagang secara kredit harus
mentransfer uang kas kepada supplier (penjual), yang bearti supplier memiliki
hak/kliem atas asset sipembeli.
 Pinjaman Bank (Bank Loans).
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar atau melunasi utangnya
kepada pihak bank (bankir) sebagai akibat dari transaksi peminjaman utang
bank. Dalam hal ini perusahaan harus membayar jumlah pokok pinjaman
berikut bunga. Bunga bank yang masih terhutang (interest payable), yang
belum dibayarkan, juga merupakan kewajiban (liabilities) bagi debitur
(peminjam uang).
 Utang Gaji (Salaries Payable).
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar utangnya kepada karyawan
atas uang gaji karyawan yang belum dibayarkan, dimana karyawant elah
memberikan jasanya kepada perusahaan. Dalam hal ini, karyawaan memiliki
hak atas asset atau uang kas perusahaan.
 Utang Pajak Penghasilan (Income Taxes Payable)
Perusahaan memiliki kewajiban (berdasarkan undang-undang) untuk
membayar pajak yang terhutang kepada pemerintah atas penghasilan atau
keuntungan yang di peroleh perusahaan.

Ekuitas (equity) merupakan hak pemilik dana atau pemegang saham atas asset
perusahaan. Equitas untuk perusahaan perorangan dinamakan ekuitas pemilik
(owner’s equity), untuk firma (persekutuan) dinamakan partnership equity, sedangkan
untuk perseroan dinamakan ekuitas pemegang saham (stockholders’equity). Ekuitas
atau modal di sebut juga sebagai kekayaan bersih (net asset), yang artinya bahwaha
kepemilikan atau pemegang saham atas kekeyaan perusahaan di peroleh setelah
seluruh kekayaan yang ada dalam perusahaan dikurangi dengan seluruh kewajiban
perusahaan.

Hubungan antara kekayaan ,kewajiban dan ekuitas dapat dirumuskan kedalam sebuah
persamaan akuntansi (accounting equation) sebagai berikut:

Assets = Liabiities + Equitas


5
Rumusan persamaan akuntansi diatas sifatnya baku atau mutlak, dimana liabilities harus
ditempatkan terlebih dahulu sebelum equity, ini mengandung makna bahwa kreditur memiliki
hak yang pertama atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa assets yang masih ada barulah
merupakan hak pemilik dana atau pemegang saham.

2.2 Siklus Akuntansi dan Rekening

Berikut adalah siklus dalam akuntansi:

Transaksi

Jurnal pembalik Jurnal

Neraca saldo setelah


Buku besar
penutup

Jurnal penutup Neraca saldo

Laporan keuangan Jurnal penyesuaian

Neraca saldo Kertas kerja


penyesuaian

Secara lebih rinci, tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat diurutkan sebagai
berikut:1

1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang terkandung dalam
dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.

2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar .

1
Hery, Siklus Akuntansi Perusahaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hal. 85-86.
6
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun “didaftar”
(dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktkan kecocokan antara keseluruhan nilai akun
yang bersaldo normal debet dengan keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.

4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.

5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun yang terkait.

6. Dengan menggunakan pilihan bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja (worksheet), neraca
saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance) dan laporan keuangan disiapkan.

7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).

8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang terkait.

9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance).

10. Membuat jurnal pembalik.

Dalam proses pencatatan hingga penyusunan laporan keuangan, akuntansi didasarkan


pada bebrapa prinsip dasar akuntansi. Salah satunya adalah matching principle (prinsip
penandingan), yaitu menandingkan pendapatan dengan beban yang timbul untuk memperoleh
pendapatan. Dalam upay mempertemukan atau menandingkan antara pendapatan dan biaya,
akuntansi dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:

1. Cash Basis Accounting (akuntansi dasar kas) adalah metode menandingkan antara
pendapatan dan biaya, dimana pendapatan dilaporkan pada saat uang telah dibayarkan.
Sebagai contoh, pendapatan dari penjualan produk perusahaan baru dicatat setelah pelanggan
membayar uangnya kepada perusahaan. Sementara biaya gaji dicatat setelah uag dibayarkan
kepada pegawai perusahaan.

2. Accrual Basis Acounting (akuntansi dasar akrual) adalah metode menandingkan antara
pendapatan dan biaya, dimana pendapatan dilaporkan pada saat terjadinya transaksi dan biaya
dilaporkan pada saat biaya tersebut diperlukan untuk menghasilkan pendapatan usaha.
Sebagai contoh, pendapatan dari penjualan produk perusahaan dicatat pada saat terjadinya
kesepakatan (transaksi) dengan pelanggan, bukan pada saat pelanggan membayarnya.
Sedangkan beban pemakaian perlengkapan dicatat pada saat perlengkapan digunakan, bukan
pada saat beban perlengkapan tersebut dibayar kepada pemasok.

Segala transaksi yang terjadi selama dalam periode akuntansi perl.u dicatat dalam
suatu media agar transaksi tersebut dapat dilacak dan mudah untuk disusun menjadi suatu
laporan. Sedangkan laporan itu sendiri melingkupi aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan
beban. Untuk mudah mengelompokkan transaksi tersebut diperlukan media atau formulir.
Formulir atau media tersebut digunakan untuk mencatat dan menggolongkan transaksi sejenis
disebut perkiraan atau akun atau rekening.2
2
Nanuh Hasanuh, Akuntansi Dasar Teori dan Praktik (Jakarta: Mitra Wacana Media), hal. 21-23.
7
Bentuk rekening dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu:

1. Rekening bentuk T

Pada bentuk T ini, sisi sebelah kiri disebut sisi debit sedangkan sisi sebelah kanan
disebut sisi kredit.

Nama Perkiraan

Debit Kredit

2. Rekening dua kolom

Bentuk perkiraan dua kolom ini membagi dua kolom untuk jumlah nominal transaksi
menjadi dua bagian yaitu jumlah untuk kolom debit dan jumlah untuk kolom kredit.

Nama perkiraan: Nomor perkiraan:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

3. Rekening tiga kolom

Perkiraan tiga kolom ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bentuk perkiraan dua
kolom, hanya saja untuk kolom jumlah nominal transaksi terdapat debit kredit serta
kolom saldo.

8
Nama perkiraan: Nomor perkiraan:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

4. Rekening empat kolom

Dalam bentuk perkiraan empat kolom untuk kolom jumlah nominal transaksi saldo
dalam bentuk tiga kolom dibagi lagi menjadi dua kolom yaitu kolom debit dan kolom
kredit guna mengethui sewaktu-waktu jumlah nominal di debit atau di kredit.

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Dalam ilmu akuntansi, penggolongan akun dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yakni akun riil dan nominal.

1. Akun riil

Akun riil adalah kelompok akun yang dilaporkan di dalam neraca, yang
keberadaannya dapat mengubah saldo di dalam neraca. Akun riil terdiri dari tiga
kelompok, yakni asset, liabilitas, dan ekuitas.

a) Akun aset

Aset adalah sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan, yang ke depannya


diharapkan dapat memberikan keuntungan lebih pada perusahaan.

b) Akun liabilitas

Liabilitas adalah seluruh utang yang harus dilunasi perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu yang menyebabkan perusahaan bersangkutan harus mengambil
liabilitas tersebut.

c) Akun Ekuitas

Ekuitas adalah aset bersih yang diperlukan sebagai pokok untuk membangun
perusahaan beserta operasionalnya dengan dikurangi liabilitas. Ekuitas pada

9
perusahaan perorangan harus disertai dengan nama pemilik, sementara ekuitas pada
perusahaan persekutuan harus disertai dengan nama sekutu.

2. Akun nominal

Akun nominal adalah akun yang dilaporkan ke dalam laporan laba rugi. Akun
nominal terdiri dari dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban.

a) Akun pendapatan

Pendapatan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diperoleh dari


hasil usaha, baik melalui kegiatan usaha utama maupun selain kegiatan usaha utama,
yang dapat menambah angka kekayaan. Oleh karena itu, pendapatan dibagi menjadi
dua, yaitu pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha.

b) Akun beban

Beban adalah pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan


keuntungan di masa kini maupun akan dating. Beban dibagi menjadi dua, yaitu beban
usaha dan beban di luar usaha.

Kode akun adalah pemberian tanda pada akun-akun tertentu dengan memakai angka,
huruf, atau kombinasi antara keduanya. Maksud dari pemberian kode akun adalah untuk
memudahkan dalam proses pencatatan, pemindahbukuan, pelaporan, dan penyimpanan
terkait akun sejenis. Oleh karena itu, kode akun hendaknya memiliki sifat mudah diingat,
memahamkan (tidak berbelit-belit), sederhana, dan singkat. Dalam kaitannya dengan kode
akun ini, ada beberapa jenis kode akun yang dapat digunakan oleh UKM, di antaranya kode
numerial dan kode desimal.

2.3 Pencatatan Akuntansi

1. Jurnal umum
Jurnal umum adalah kegiatan mencatat semua transaksi keuangan perusahaan yang
disusun secara kronologis. Tidak hanya ada jurnal umum, ada juga jurnal khusus.
Jurnal khusus adalah jurnal yang berfungsi mencatat transaksi yang yang telah
dipisah- pisahkan menurut jenisnya. Bentuk paling umum dan sederhana adalah
jurnal umum.
Misalnya, Pada tanggal 2 November 200A Tuan Anton mendirikanbengkel yang di
berinama“ MAJU JAYA”. Untuk modal pertamadisetorsebesarRp. 30.000.000,-3

MAJU JAYA
JURNAL UMUM
PER 31 DESEMBER 200A

3
Dra. F. Winarni, M.Si dan Drs. G. sugiyarno, M.M ,Konsep Dasar dan SiklusAkuntansi,CAPS, Yogyakarta, 2011,
hal. 28.
10
Tanggal Akun ref debit kredit
02/11 Kas Rp. 30.000.000
Modal Rp. 30.000.000

2. Buku besar (Posting)


Buku besar adalah formulir khusus yang digunakan untuk mencatat dan
menggolongkan transaksi sejenis yang saling berhubungan dan merupakan satu
kesatuan . Bentuk akun buku besar yang umum digunakan ada dua jenis , yaitu bentuk
T dan buku besar 4 Kolom.4
Misalnya, dari contoh jurnal umum diminta untuk membuat buku besar.

BentukT :
Kas

2/11 30.000.000

Modal

2/11 30.000.000

Bentuk Empat Kolom :

Saldo
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2 Kas 30.000.000 30.000.000

Saldo
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2 Modal 30.000.000 30.000.000
4
Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar,Salemba Empat, hlm. 64
11
3. Neraca Saldo
Setelah transaksi dicatat didalam jurnal, kenudian dipindah bukukan ke akun- akun
buku besar, saldo setiap akun dapat dihitung. Jika jumlah jumlah debit lebih besar dari
jumlah kredit maka saldo akunnya saldo kredit, begitu juga sebaliknya. Neraca saldo
(Trial Balance) merupakan daftar saldo- saldo akun yang ada didalam buku besar
mulai dari asset, kewajiban, dan ekuitas.

PT. XYZ

Neracasaldo

Per 31 Desember 200A

4. Ayat Jurnal Penyesuaian


Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP ) adalah aktivitas untuk mrngoreksi akun/ perkiraan
sehingga laporan yang dibuat berdasarkan akun tersebut dapat menunjukan asset,
kewajiban, dan ekuitas yang lebih sesuai. Ada beberapa akun yang perlu penyesuaian,
yaitu, :
1) Aset
Saldo Tetap
kodeakun Akun
Debit Kredit

Asset tetap disesuaikan untuk mencatat manfaat yang diperoleh dari pemakaian
asset tetap selama satu periode tertentu. Penyesuaian ini disebut sebagai akibat
dari pengalokasian harga beli asset tetap tertentu selama periode – periode yang
menikmati manfaat dari asset tetap tersebut. Jurnal yang dibuat adalah sebagai
berikut :
Beban Penyusutan Aset Tetap xxxx
Akumulasi penyusutan aset tetap xxxx

2) Beban Pemakaian Perlengkapan


Beban Pemakaian Perlengkapan disesuaikan untuk mencatat jumlah perlengkapan
yang digunakan selama satu periode. Penyesuaian ini dibuat karena biasanya

12
perlengkapan usaha dibeli suatu saat dengan mendebet akun perlengkapan.
Pemakaian perlengkapan tersebut dilakukan secara bertahap ketika perusahaan
menjalankan aktivitas operasi sehari- hari. Jurnal yang dibuat adalah sebagai
berikut5 :
Beban Pemakaian Perlengkapan xxxx
Perlengkapan xxxx

3) Beban Dibayar Dimuka


Pencatatan beban dibayar dimuka dapat dilakukan dengan du acara, yaitu saat
pembayaran di akui sebagai aktiva dan saat pembayaran diakui sebagai beban.
Cara membuat jurnal penyesuaian untuk dua cara tersebut adalah sebagai berikut:
Misalnya, pada tanggal 1 Agustus 2010 dibayar sewa Gedung kantor untuk 1
tahun sebesar Rp. 35.000.000,-. Ayat jurnal yang dibuat ketika terjadi transaksi
adalah :
a. Saat pembayaran diakui sebagai aktiva
Beban sewa 35.000.000
Sewa dibayar dimuka 35.000.000
b. Saat pembayaran diakui sebagai beban :
Sewa dibayar dimuka 35.000.000
Beban sewa 35.000.000

4) Beban Yang Masih Harus Dibayar


Jika pada akhir periode diketahui ada bebay yang masih harus dibayar atau hutang
beban, perlu dibuat ayat jurnal penyesuaian untuk keadaan tersebut. Misalnya,
pada tanggal 28 desember 2010 belum dibayar gaji karyawan dikarenakan tanggal
merah sebesar Rp. 3.500.000. Jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah :
Beban gaji 3.500.000
Utang gaji 3.500.000

5) Pendapatan yang masih harus diterima


Pada akhir periode mungkin saja terdapat pendapatan yang masih harus diterima.
Misalnya, pada tanggal 27 November 2010 perusahaan telah menyelesaikan jasa
untuk pelanggan sebesar Rp. 2.000.000. pembayaran akan dilakukan pada tanggal
4 januari 2011. Jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah:
Piutang usaha 2.000.000
Pendapatan jasa 2.000.000

5. Neraca Lajur (Worksheet)


Neraca lajur adalah kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja palam
penyusunan laporan keuangan.
Bentuk neraca lajur yang sering digunakan adalah bentuk 10 dan 12 kolom. Bentuk
10 kolom terdiri atas kolom neraca saldo, jurnal penyesuaian, maraca saldo setelah
penyesuaian, laporan laba rugi, dan neraca. Adapun pada bentuk12 kolom lebih

5
Rudianto, Pengantar Akuntansi, Erlangga, 2012, hlm. 92
13
lengkap lagi, yaitu sebelum neraca ada kolom laporan perubahan ekuitas. Bentuk
neraca lajur 10 dan 12 kolom , tampak sebagai berikut :

Bentuk 12 Kolom :

Bentuk 10 kolom :

6. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan dasar untuk menentukan atau melihat posisi
keuangan perusahaan. Informasi mengenai posisi keuangan berguna bagi pihak-
pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.6

Jenis- jenis laporan keuangan :


a) Laporan Posisi Keuangan , adalah daftar yang menunjukan posisi sumber daya
yang dimiliki perusahaan serta informasi dari mana sumber daya itu di peroleh.
Lapora posisi keuangan ini dapat di susun dengan memasukan semua akun asset
dalam daftar saldo ke sisi debit dan masukan semua akun utang dan modal di
sisi kredit laporan keuangan.

6
Epi Indriani, Akuntansi Gampang, Dunia cerdas, Jakarta Timur, 2013, hlm. 78- 123
14
b) Laporan laba rugi , adalah laporan yang menunjukan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama satu periode akuntansi. Untuk
mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode, kita dapat
menghitungnya dengan cara mengurangkan baban yang dikeluarkan dari
pendapatan yang diperoleh perusaan dalam satu periode yang sama.

15
c) Perubahan Ekuitas, adalah laporan yang menunjukan perubahan ekuitas
selama satu periode akuntansi akibat transaksi usaha di periode tersebut.
Tujuan dari penyusunan laporan perubahan ekuitas ini adalah untuk
mengetahui ekuitas akhir pada periode akuntansi tertentu yang merupakan
klaim pemilik atas pernyataan modalnya dalam perusahaan. 7

d) Laporan Arus Kas


Laporan arus kas menyediakan informasi tentang perubahan atau alliran kas
selama satu periode akuntansi. Laporan arus kas berguna sebagai dasar
perencanaan dan peramalan kebutuhan kas pada masa yang akan datang.8
Laporan arus kas memiliki 3 bagian, yaitu;
1. Aktivitas operasi
2. Aktivitas investasi, dan
3. Aktivitas pendanaan

7
Rudianto, Pengantar Akuntansi, Erlangga, 2012, hlm. 99
8
Epi Indriani, Akuntansi Gampang, Dunia cerdas, Jakarta Timur, 2013, hlm. 134
16
e) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan posisi keuangan menyajikan informasi tentang
penjelasan pos- pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang
memadai, antara lain;
- Menyajikan informasi tentang kebijakan fiscal/ keuangan, ekonomi
makro, pencapaian target Undang- undang APBN/ Perda APBN,
berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.
- Menyjikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun laporan.
- Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan- kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas
transaksi- transaksi dan kejadian- kejadian penting lainnya.
- Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standart
Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka
laporan keuanagn.
- Mengungkapkan informasi pos- pos asset dan kewajiban yang timbul
sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja
dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.
- Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian
yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
.

7. Jurnal penutup
Jurnal penutup adalah pentutup atau me- nol- kan saldo akun- akun akun rill dari
satu periode ke periode beruikutnya. Da empat tahap yang diperlukan untuk
melakukan jurnal penutup, yaitu;
a. Penutupan akun pendapatan
17
b. Penutupan akun beban
c. Penutupan akun ikhtisar laba rugi
d. Penutupan akun prive

8. Neraca Saldo Setelah Penutup


Tujuan dari neraca saldo setelah penutup adalah memastikan bahwa buku besar
telah seimbang sebelum memulai pencatatan data akuntansi dari periode
selanjutnya. Neraca saldo penutup dapat dibuat dengan mengambil saldo-saldo dari
kolom neraca di neraca lajur.9

9
Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar,Salemba Empat, hlm. 134-140
18
9. Jurnal pembalik
Jurnal pembalik berguna untuk menyederhanakan transaksi pada periode berikutnya
serta akan sangat bermanfaat jika perusahaan memiliki ayat jurnal penyesuaian
yang banyak.10

2.4 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP dan SAK EMKM

10
Epi Indriani, Akuntansi Gampang, Dunia cerdas, Jakarta Timur, 2013, hlm. 150
19
Laporan keuangan merupakan catatan informasi suatu perusahaan pada periode
akuntansi yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.Laporan keuangan berguna bagi
banker, kreditur, pemilik, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam menganalisa serta
menginterpretasikan kinerja keuangan dan kondisi perusahaan (Ikatan Akuntansi Indonesia,
2009).

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang menyediakan informasi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Laporan Keuangan terdiri dari lima macam, yaitu Laporan
Laba/Rugi, Neraca, Perubahan Modal, Arus Kas, serta Catatan Atas Laporan Keuangan.
(Isnawan:2012:60).

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007:3) tujuan dari laporan keuangan
adalah :

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta


perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini adalah memenuhi kebutuhan
bersama dari sebagian besar pengguna. Namun demikian laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi, karena secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari berbagai kejadian dimasa yang lalu (historis), dan tidak diwajibkan
untuk menyediakan informasi non-keuangan.

3. Laporan keuangan juga telah menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh
manajemen atau merupakan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.

Tujuan laporan keuangan secara umum menurut Irham (2012:24) :


1) Untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi
suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter.
2) Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pembuat keputusan bisnis dan
ekonomis oleh investor yang ada dan yang profesional, kreditur, manajemen,
pemerintah, dan pengguna lainnya.
3) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalan pengambilan keputusan ekonomi.
4) Memberikan informasi tenteng posisi keuangan, kinerja perubahan ekuitas, arus
kas dan informasi lainnya.

a. Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM

20
a) Definisi

Donal E. Kieso, dkk (2007:2) laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian


informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan.Laporan ini menampilkan
sejarah perusahaan yang dikuantitatifikasikan dalam nilai moneter.

Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No.1 (2015:2) adalah sebagai berikut:

“ Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan


keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan,
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan
dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industry dan geografis serta
pengungkapan pengaruh tambahan harga”.

b) Karakteristik Laporan Keuangan

Karakteristik laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagi pengguna. Dalam SAK EMKM karakteristik laporan
keuangan adalah sebagai berikut:

1. Relevan
Informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk proses pengambilan keputusan.
Informasi dikatakan relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna
dengan cara membantunya mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa
depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasinya di masa lalu.

2. Representasi Tepat
Informasi disajikan secara tepat dan bebas dari kesalahan material dan bias.Informasi
dipandang bersifat material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang
diambil atas dasar laporan keuangan.

3. Keterbandingan
Informasi dalam laporan keuangan entitas dapat dibandingkan antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.Informasi juga dapat
dibandingkan anatr entitas untuk mengevaluasi posisi dan kinerja keuangan.

4. Keterpahaman
Informasi yang disajikan dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna.Pengguna
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan
bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan penuh
ketekunan.

c) Pelaporan Keuangan EMKM

21
SAK EMKM mulai efektif sejak tanggal 1 Januari 2018. SAK ini merupakan
penyederhanaan dari SAK ETAP. Dalam SAK EMKM laporan keuangan hanya terdiri dari
laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan.

 Laporan Posisi Keuangan EMKM

Informasi posisi keuangan entitas terdiri dari informasi mengenai asset, liabilitas,
dan ekuitas entitas pada tanggal tertentu, dan disajikan dalam laporan posisi
keuangan.Unsur-unsur tersebut didefinisikan sebagai berikut menurut (SAK EMKM,
2016).

1) Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai dasar akibat dari
peristiwa masa lalu dan yang dari manfaat ekonomik di masa depan diharapkan
akan diperoleh entitas.
2) Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan arus kas keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomik.
3) Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya.
Laporan posisi keuangan entitas mencakup pospos berikut :
a) Kas dan setara kas
b) Piutang
c) Persediaan
d) Asset tetap
e) Utang usaha
f) Utang bank
g) Ekuitas

 Laporan Laba Rugi

Informasi kinerja entitas terdiri dari informasi mengenai penghasilan dan beban
selama periode pelaporan, dan disajikan dalam laporan laba rugi.

1) Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomik selama periode pelaporan dalam


bentuk arus kas masuk atau kenaikan asset, atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal.
2) Beban adalah penurunan manfaat ekonomik selama periode pelaporan dalam
bentuk arus kas keluar atau penurunan asset, atau kenaikan liabilitas yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak disebabkan oleh distribusi kepada
penanaman modal.
Laporan laba rugi entitas mencakup pos-pos berikut :
a) Pendapatan
b) Beban keuangan
c) Beban pajak
22
 Catatan Atas Laporan Keuangan

Dalam catatan laporan keuangan menurut SAK EMKM terdiri dari ikhtisar
kebijakan akuntansi, pernyataan tentang penyusunan laporan keuangan yang telah sesuai
dengan SAK EMKM dan informasi tambahan tentang transaksi penting dan material.

Catatan atas laporan keuangan memuat :


a) Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai SAK EMKM
b) Ikhtisar kebijakan akuntansi
c) Informasi tambahan dan rincian pos tertentu yang menjelaskan transaksi
penting dan material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk memahami
laporan keuangan.

Dasar pengukuran unsur laporan keuangan dalam SAK EMKM adalah biaya
historis.Biaya historis suatu asset adalah sebesar jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
untuk memperoleh asset tersebut pada saat perolehan. Biaya historis suatu liabilitas adalah
sejumlah kas atau setara kas yang diterima atau jumlah kas yang diperkirakan akan
dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.

Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan suatu pos dalam
laporan keuangan atau laporan aba rugi yang memenuhi kriteria :
1) Manfaat ekonomik yang terkait dengan pos-pos asset, liabilitas, penghasilan dan
beban dapat dipastikan akan mengalir ke dalam atau keluar dari entitas
2) Pos-pos tersebut memiliki biaya yang dapat dikukur dan andal.

Meskipun laporan keuangan hanya perlu menyajikan ketiga hal di atas, UMKM
diperkenankan untuk menyajikan laporan keuangan lainnya jika diperlukan, misalnya laporan
arus kas dan laporan perubahan ekuitas.Laporan keuangan yang lengkap yang dimaksud pada
SAK EMKM berarti entitas menyajikan minimum dua periode untuk setiap laporan keuangan
yang disyaratkan dan catatan atas laporan keuangan yang terkait.

Entitas menyusun laporan keuangan dengan menggunakan dasar akrual, bukan atas
dasar kas seperti yang banyak diterapkan oleh pelaku UMKM.Asumsi dasar kas mencatat
transaksi pendapatan dan beban ketika penerimaan atau pembayaran kas telah
dilakukan.Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai asset, liabilitas, ekuitas, penghasilan,
dan beban ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk masing-masing pos
tersebut. Dasar akrual menghasilkan laporan keuangan yang mengaitkan pendapatan dengan
biaya yang terjadi dalam periode yang sama.

Pengungkapan diperlukan ketika kepatuhan atas persyaratan tertentu dalam SAK


EMKM tidak memadai bagi pemakai untuk memahami pengaruh dari transaksi, peristiwa dan
kondisi lain atas posisi dan kinerja keuangan entitas.
23
Laporan keuangan minimal terdiri dari :
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode
2. Laporan laba rugi selama periode
3. Catatan atas laporan keuangan yang berisi tambahan dan rincian pos-pos tertentu yang
relevan.

b. Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP

a) Definisi

SAK ETAP adalah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa


Akuntabilitas Publik, artinya SAK ETAP diperuntukkan bagi entitas yang laporan
keuangannya tidak akuntabel untuk publik secara luas.Biasanya SAK ETAP diterapkan oleh
usaha kecil dan menengah, karena tidak memperjualbelikan sahamnya di pasar modal. SAK
ETAP diterbitkan tahun 2009 berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan lebih awal
yaitu 1 Januari 2010. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun laporan
keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk
digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik.Entitas tanpa akuntabilitas publik yang
dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi
pengguna eksternal.Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung
dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Suatu entitas memiliki akuntabilitas publik yang signifikan, jika entitas tersebut telah
mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran
pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal atau
entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat,
seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan
bank investasi (Sumber : Standar Akuntansi Keuangan-Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik).

b) Karakteristik SAK ETAP

1. SAK ETAP : Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
2. ETAP adalah entitas yang:
a) Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
b) Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
3. Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
4. Lebih sederhana antara lain:
a) Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan.
b) Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
24
c) Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan

5. Kualitatif Informasi Dalam Laporan Keuangan :

a) Dapat dipahami
Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan
ketekunan yang wajar.
b) Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasikan peristiwa masa lalu,
masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka
di masa lalu.
c) Materialitas
Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan
dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.
d) Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias, dan
penyajian wajar diharapkan dapat disajikan.
e) Substansi yang mengungguli bentuk
Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.
f) Pertimbangan sehat
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan
pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga asset atau
penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan
lebih rendah.
g) Kelengkapan
Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi
tidak benar atau tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjdi tidak
benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang
mencukupi ditinjau dari segi relevansi.
h) Dapat dibandingkan
Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar entitas untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara
relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari
transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk
suatu entitas, antar periode untuk entitas tersebut dan untuk entitas yang berbeda.
i) Tepat waktu
Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka
waktu pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya
dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
j) Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Manfaat informasi seharusnya melebihi biaya penyediaannya. Namun demikian,
evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial.

25
Biaya tersebut juga tidak perlu ditanggung oleh pengguna yang menikmati
manfaat.Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa
manfaat informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna
eksternal.
6. SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan pos-pos dalam neraca yang tidak
memenuhi definisi aset atau kewajiban dengan mengabaikan apakah pos-pos tersebut
merupakan hasil dari penerapan “matching concept”.
7. Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dengan kewajiban, atau penghasilan
dengan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK ETAP.

c) Pelaporan Keuangan ETAP

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2009), laporan keuangan
adalah bagian dari proses pelaporan keuangan, dan laporan keuangan yang lengkap
meliputi :laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan.

1) Laporan Posisi Keuangan


Laporan posisi keuangan merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan
pada akhir periode tersebut. Laporan posisi keuangan minimal mencakup pos – pos berikut ;
b) kas dan setara kas,
c) piutang usaha dan piutang lainnya,
d) persediaan,
e) properti investasi,
f) aset tetap,
g) aset tidak berwujud,
h) utang usaha dan utang lainnya,
i) aset dan kewajiban pajak,
j) kewajiban diestimasi,
k) ekuitas.

2) Laporan laba rugi


Laporan laba rugi menyajikan hubungan antara penghasilan dan beban dari entitas.
Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar untuk pengukuran lain,
seperti tingkat pengembalian investasi atau laba per saham. Unsur – unsur laporan keuangan
yang secara langsung terkait dengan pengukuran laba adalah penghasilan dan beban. Laporan
laba rugi minimal mencakup pos – pos sebagai berikut : pendapatan, beban keuangan, bagian
laba rugi atau rugi dai investasi yang menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba atau
rugi neto.

3) Laporan perubahan ekuitas


Dalam laporan ini menunjukkan :
· Seluruh perubahan dalam ekuitas untuk suatu periode, termasuk di dalamnya pos
pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut,
26
pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode
tersebut.
· Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik termasuk jumlah investasi, penghitungan dividen dan distribusi
lain ke pemilik ekuitas selama suatu periode.

4) Laporan arus kas


Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas
entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dan
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

5) Catatan atas laporan keuangan


Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan
naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos
yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

Contoh pertanyaan:

1. Masih harus dibayar gaji pegawai untuk bulan desember seharga Rp.3.600.000. Jurnal
penyesuaiannya adalah ?

Jawab : Beban Gaji (D) Rp.3.600.000

Hutang Gaji (K) Rp.3.600.000

2. Pada tanggal 2 februari 2012 Dian menyetor uang sebesar Rp 4.000.000 ke


perusahaannya. Transaksi yang terjadi adalah ?

Jawab : Kas Bertambah (D) Rp 4000.000

Modal Bertambah (K) Rp 4000.000

3. Tanggal 3 februari Dian menarik pinjaman dari Bank sebesar Rp.5000.000. Transaksinya
adalah?

Jawab : Kas Bertambah (D) Rp.5000.000

Hutang Bank bertambah (K) Rp. 5000.000

27
4. 6 Februari 2012 PO Ucup membeli peralatan secara tunai dengan harga Rp 7.400.000.
Transaki yang terjadi adalah ?

Jawab : Peralatan bertambah (D) Rp.7.400.000

Kas berkurang (K) Rp. 7.400.000

5. Dibeli perlengkapan kantor secara kredit seharga Rp.2000.0000. Transaksinya adalah ?

Jawab : Perlengkapan Kantor bertambah (D) Rp.2000.000

Hutang Bertambah (K) Rp.2000.000

6. Pendapatan Jasa yang diterima atas jasa yang telah diselesaikan sebesar Rp.1.300.000
jurnalnya adalah ?

Jawab : Kas bertambah (D) Rp.1.300.000

Pendapatan Bertambah (K) Rp.1.300.000

7. Membayar sewa kantor sebesar Rp.4.500.000 jurnalnya adalah ?

Jawab : Beban Sewa (D) Rp.4.500.000

Kas (K) Rp. 4.500.000

8. Dibeli kendaraan dengan harga Rp. 25.000.000 dibayar secara tunai seharga Rp.5.000.000
sedangkan sisanya dibayar secara kredit, jurnalnya adalah ?

Jawab : Kendaraan (D) Rp.25.000.000

Kas (K) Rp. 5.000.000

Utang Usaha (K) Rp. 20.000.000

9. Dibayar Premi Asuransi selama 1tahun, sebesar Rp. 500.000 jurnalnya adalah ?

Jawab : Asuransi dibayar dimuka (D) Rp.500.000

Kas (K) Rp.500.000

28
10. Diana mengambil uang dari perusahaannya sebesar Rp.2000.000 untuk keperluan
pribadinya, jurnalnya adalah ?

Jawab : Prive (D) Rp.2000.000

Kas (K) Rp.2000.000

11. Untuk menjamin ketenangan dalam usahanya, Salon Indah membayar asuransi
Rp.1.000.000 untuk satu bulan ke depan,dan jurnalnya adalah ?

Jawab : Asuransi dibayar dimuka (D) Rp. 1.000.000

Kas (K) Rp. 1.000.000

12. Pengiriman faktur No. 016 kepada PT SELATAN untuk pembuatan taman yang telah
selesai dengan harga kontrak Rp.8.000.000 sebagai pembayaran, diterima tunai sebesar
Rp.5000.000 sisanya akan dibayar kemudian. Jurnalnya adalah?

Jawab : Kas (D) Rp. 5.000.000

Piutang usaha (D) Rp.3.000.000

Pendapatan Jasa (K) Rp. 8.000.000

13. Premi asuransi yang dibayar dimuka telah terpakai untuk tahun 2012 seharga
Rp.2.500.000 jurnal penyesuaiannya adalah ?

Jawab : Beban Asuransi (D) Rp.2.500.000

Asuransi dibayar di muka (K) Rp.2.500.000

14. Bunga Bank yang sudah jadi hak perusahaan namun belum diterima kasnya seharga
Rp.5000.000,00. Jurnal penyesuaiannya adalah ?

Jawab : Piutang Bunga (D) Rp. 5.000.000

Pendapatan Bunga (K) Rp.5.000.000

15. Akun – akun dalam buku besar yang perlu di tutup dalam jurnal penutupan adalah ?

Jawab : Akun nominal ( Rekening Pendapatan, Rekening Beban, Rekening Prive)

29
16. Di dalam jurnal peutup akan muncul satu rekening baru yaitu ?

Jawab : Ikhtisar laba/rugi (L/R)

17. Apa pengertian dari aktiva ?

Jawab : Aktiva adalah harta benda dan hak yang merupakan sumber daya yang dikuasai
perusahaan.

18. Sebutkan minimal tiga akun-akun aktiva ?

Jawab :

1) Kas

2) Piutang usaha

3) Perlengkapan

4) Peralatan

19. Jangka waktu pembayaran dan pembelian dalam penjualan kredit biasanya dinyatakan
dalam bentuk faktur. Syarat n/30 artinya ?

Jawab : pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur

20. Sebutkan minimal tiga bidang spesialis Akuntansi ?

Jawab : Akuntansi keuangan ( financial accounting)

Akuntansi biaya (cost accounting)

Akuntansi manajemen (management accounting)

Akuntansi pemeriksaan (auditing)

Akuntansi perpajakan (tax accounting)

Akuntansi anggaran

Akuntansi pemerintahan
30
21. Sebutkan minimal 3 Jenis bukti transaksi ?

Jawab : Kuitansi

Cek

Bilyet Giro

Faktur

Nota kontan

Nota kredit/ debet

Bukti memorial

22. Pemindah bukuan data jurnal kedalam buku besar disebut juga dengan istilah?

Jawab : Posting

23. Apa yang dimaksud dengan Faktur ?

Jawab : bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dengan pembayaran kredit

24. Secara umum buku besar khusus yang biasa digunakan dalam perusahaan terdiri atas
empat jenis buku besar, sebutkan ke-empat jurnal khusus tersebut ?

Jawab : Jurnal pembelian

Jurnal pengeluaran kas

Jurnal penjualan

Jurnal penerimaan kas

25. Apa yang dimaksud dengan posting ?

Jawab : pemindah bukuan dari jurnal ke buku besar

26. Sebutkan jenis-jenis laporan keuangan yang anda ketahui, minimal 3 !

31
Jawab : Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas, catatan
atas laporan keuangan.

27. Dalam siklus akuntansi, berdasarkan apakah proses pencatatan akuntansi dilakukan ?

Jawab : bukti transaksi

28. Berdasarkan sifatnya, biaya produksi dibedakan menjadi 2 macam. Biaya apa yang tidak
dipengaruhi oleh tinggi rendahnya jumlah produksi ?

Jawab : Biaya Tetap

29. Jurnal apa yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat kedalam
jurnal khusus ?

Jawab : jurnal umum

30. Account Receivable merupakan istilah lain dari?

Jawab : Piutang Dagang

31. Termasuk ke dalam kelompok akun apakah “beban yang di bayar terlebih dahulu” ?

Jawab : harta lancar

32. Sebuah salon selama 1 tahun memperoleh laba Rp 21.000.000 dan modal akhir tahun Rp
81.000.000. Berapa modal pada awal tahun yang bersangkutan ?

Jawab : Rp 60.000.000

33. Dibayar gaji 3 orang karyawan bengkel @ Rp 900.000. Hitung dan buatlah jurnal
transaksi tersebut!

Jawaban : Beban Gaji (D) Rp 2.700.000

Kas (K) Rp 2.700.000

32
34. Percetakan Pedo pada akhir periode memiliki data akuntansi sebagai berikut :

1. Modal Awal Rp 20.000.000

2. Laba Rp 12.500.000

3. Prive Rp 1.000.000

Berapa besarnya modal akhir ?

Jawab : Modal Akhir = Rp 31.500.000

35. Bengkel Anda menerima pelunasan faktur dari CV. Kita sebesar Rp 2.600.000. Buatlah
jurnal transaksi tersebut!

Jawab : Kas (D) Rp 2600.000

Piutang Dagangan (K) Rp 2600.000

36. Disebut apakah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan
penganalisaan data keuangan suatu organisasi ?

Jawaban : Akuntansi

37. Apabila suatu perusahaan melakukan pembayaran hutang kepada pihak kreditur sebesar
Rp 6.000.000. Bagaimanakah jurnal dari transaksi tersebut?

Jawaban : Utang Dagang (D) Rp. 6.000.000

Kas (K) Rp. 6.000.000

38. Dikirim kwitansi sebesar Rp. 10.000.000 atas pembelian kendaraan. Buatlah juranl
transaksi tersebut!

Jawaban : Kendaraan (D) Rp 10.000.000

Kas (K) Rp. 10.000

39. Sebutkan salah satu akun yang memerlukan jurnal penutup?

Jawaban : (Pendapatan, beban, prive, laba/rugi usaha)

33
40. Disebut apakah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi,
kemudian menjual hasil pengolahannya tersebut?

Jawaban : (perusahaan industri)

41. Unsur – unsur apa saja yang terdapat pada neraca ?

Jawaban : (harta, hutang, modal )

42. Jika akun peralatan memiliki saldo Rp 22.500, dan akun akumulasi penyusutan
mempunyai saldo Rp 14.000, berapakah nilai peralatan tersebut ?

Jawaban : (Rp 8.500)

43. Apabila suatu perusahaan melakukan pembayaran hutang kepada pihak kreditur sebesar
Rp 6.000.000. Bagaimanakah jurnal dari transaksi tersebut?

Jawaban: Utang Dagang (D) Rp. 6.000.000

Kas (K) Rp. 6.000.000

44. Dibuat berdasarkan apakah sumber data jurnal pembalik?

Jawaban : ( jurnal penyesuaian)

45. Disebut apakah simpanan kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan dalam jangka
waktu tertentu ?

Jawaban : ( deposito )

46. Account Receivable merupakan istilah lain dari?

Jawaban : Piutang Dagang

47. Jika modal awal Rp. 1.500.000, pendapatan Rp 800.000, beban Rp 300.000, dan Prive
Rp 75.000. Maka berapakah modal akhirnya ?
34
Jawaban : ( Rp 1.925.000 )

48. Tuan Fahri menerima jasa service tunai sebesar Rp. 600.000. Buatlah jurnalnya !

Jawaban: Kas (D) Rp. 600.000

Pendapatan Jasa (K) Rp. 600.000

49. PD AMANAH membayar gaji 3 0rang pegawai @ Rp.1000.0000, transaksi yang dicatat
adalah ?

Jawaban : Biaya Gaji (D Rp.3000.000

Kas (K) Rp.3000.000

50. Pada neraca saldo niali peralatan service sebesar Rp. 3000.000 disusutkan 10% jurnal
penyesuaiannya adalah ?

Jawaban : Beban penyusutan peralatan service (D) Rp. 300.000

Akm.penyusutan peralatan service (K) Rp.300.000

Contoh soal:

1. Ahmad mendirikan bengel yang diberi nama ‘’Sido Makmur’’ dengan menyetor uang
awal sebesar Rp. 800.000 . dan perlengkapan bengkel sebesar Rp. 200.000

a. Ahmad membeli perlengkapan bengkel secara tunai seharga Rp. 100.000.

b. Membeli peralatan bengkel secara kredit sebesar Rp. 200.000

c. Membeli perlengkapan bengkel sebesar Rp.300.000. baru dibayar Rp. 100.000. sisanya
dibayar seminggu lagi.

d. Mendapatkan pinjaman uang Rp. 500.000 dari bank Mandiri

e. Ahmad menerima pendapatan dari pelanggan atas jasa bengkel sebesar Rp. 200.000

35
f. Ahmad membayar sewa tempat sebesar Rp. 150.000

g. Membayar gaji karyawan bengkel sebesar Rp. 50.000

h. Diterima pendapatan atas jasa bengkel sebesar Rp. 100.000

i. Membayar utang pada transaksi c sebesar Rp 100.000

j. Membayar angsuran pinjaman bank sebesar Rp. 200.000

Diminta :

Buatlah jurnal umum dari transaksi- transaksi di atas.

Jawab :

SIDO MAKMUR
JURNAL UMUM
PER 31 DESEMBER 200A
tanggal akun debit kredit
a Perlengkapan 100.000
Kas 100.000
b Peralatan 200.000
Utang Usaha 200.000
c Perlengkapan Bengkel 300.000
Kas 100.000
Utang usaha 200.000
d Kas 500.000
Utang Bank 500.000
e Kas 200.000
Pendapatan Jasa 200.000
f Beban sewa 150.000
Kas 150.000
g Beban Gaji 50.000
Kas 50.000
h Kas 100.000
Pendapatan Jasa 100.000
i Utang usaha 100.000
Kas 100.000
j Utang Bank 200.000
Kas 200.000

36
2. Siti pada tanggal 1 agustus 2015 mendirikan salon yang diberi nama ‘’Siti cantik’’ dengan
menginvestasikan uangnya sebesar Rp. 500.000 . Selama bulan agustus terjadi transaksi-
transaksi sebagai berikut :

a. Siti membeli perlengkapan salon secara tunai dengan harga Rp. 400.000.

b. Mendapatkan pinjaman uang sebesar Rp. 800.000 dari bank BRI

c. Membeli peralatan salon secara kredit sebesar Rp. 300.000

d. Membeli perlengkapan salon sebesar Rp. 250.000. baru dibayar Rp. 100.000. sisanya
dibayar seminggu lagi.

e. Siti menerima pendapatan dari pelanggan atas jasa salonnya sebesar Rp. 250.000

f. Siti membayar sewa tempat sebesar Rp. 150.000

g. Membayar upah karyawan salon siti cantik sebesar Rp. 75.000

h. Diterima pendapatan atas jasa salon sebesar Rp. 150.000

i. Membayar utang pada transaksi d sebesar Rp 100.000

j. Membayar angsuran pinjaman bank sebesar Rp. 275.000

k. Siti mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000

Diminta

a. Buatlah persamaan dasar akuntansi dari transaksi- transaksi diatas.

Jawab :

37
3 . Ny. Eva mendirikan jasa jahit yang di berinama “ EVA TAYLOR”

Berikut teransaksi yang harus disesuaikan:

1. Perlengkaan jahit yang ada pada Eva Taylor adalah senilai Rp.850.000,-
2. Eva melakukan pembyaran sewa dibayar dimuka senilai Rp.1.200.000,- untuk jangka
waktu selama 3 bulan, terhitung mulai 2 Mei 2017.
3. Adanya penyusutan perlatan dengan nilai susut sebesar Rp.100.000,-
4. Terjadi kelalaian tagihan listrik pada bulan Mei 2017 sejumlah Rp.70.000 yang belum
dibyarkan.
5. Pembayaran gaji dilakukan setiap 2 minggu sekali, yakni setiap hari sabtu tanggal 31
Maret dan rabu tanggal 3 juni 2017. Seingga total gaji karyawan yang belum
dibayarkan adalah sebesar Rp.150.000,-.
Diminta : buat lah jurnal penyesuaian pada soal diatas.

Jawab :

EVA TAYLOR
JURNAL PENYESUAIAN
PER 31 DESEMBER 200A
tanggal akun debit kredit
38
31 Beban Perlengkapan 150.000

Perlengkapan 150.000

31 Beban Sewa 400.000

Sewa dibayar dimuka 400.000

31 Beban penyusutan peralatan 100.000

Akm. Penyusutan peralatan 100.000

31 Beban Listrik 70.000

Utang Listrik 70.000

31 Beban Gaji 150.000

Utang Gaji 150.000

4. Pak Candra adalah seorang pengacara yang membuka kantor pengacara.


Kemudian kita sebagai akuntan nya diminta untuk membuat laporan keuangan
sederhana dari semua transaksi dibulan pertama. Berikut ini transaksi yang
dilakukan Pak Candra.

Pada tanggal 1 Bulan Januari 2016 Pak Candra membuka Kantor Candra Advokat
dengan menyerahkan uang Kas ke kantor sebesar Rp5.000.000 dan peralatan
kantor sebesar Rp10.000.000. Ditanggal yang sama Pak Candra membayar sewa
gedung untuk 1,5 tahun sebesar Rp4.500.000

tanggal 3 Januari 2016 Pak Candra membantu kasus hukum PT. Karya Amanah
dan dibayar bulan depan sebesar Rp10.000.000. Ditanggal 7 Pak Candra
mendapatkan uang sebesar Rp5.000.000 dari klien atas bantuan hukum yang
diberikannya.

Pak Candra meminjam uang ke bank sebesar Rp50.000.000 pada tanggal 9 Januari
2016.

tanggal 14 Januari 2016 Pak candra membantu kasus hukum PT. Karya Sejati dan
dibayar sebesar Rp20.000.000, tapi 40% sisanya dibayar tanggal 20 Januari 2016.

Tanggal 18 Januari pak candra mambayar gaji karyawan sebesar Rp. 1.500.000.

Tanggal 20 Januari Pak Candra menerima uang dari utang klien saat tanggal 14
januari.

39
Pada tanggal 23 Januari pak Candra membayar utang ke bank sebesar Rp.
2.500.000

Tanggal 25 Januari Pak Candra menerima penghasilan atas kasus yang ditangani
nya secara tunai sebesar Rp. 5.000.000

Tanggal 30 Januiari Pak Candra membayar biaya telpon, air, dan listrik sebesar
Rp. 250.000

Ditanya: dari teransaksi diatas buatlah jurnal yang diperlukan.

Jawab :

Date
Akun Ref Debit Kredit

1/1/16 Kas Rp5.000.000

Peralatan Kantor Rp10.000.000

Ekuitas Tn. Candra Rp.15.000.000

Sewa dibayar dimuka Rp4.500.000

Kas Rp4.500.000

3/1/16 Piutang Usaha Rp10.000.000

Pendapatan Jasa Rp10.000.000

7/1/16 Kas Rp5.000.000

Pendapatan Jasa Rp5.000.000

9/1/16 Kas Rp50.000.000

Utang Bank Rp50.000.000

40
14/1/16 Kas Rp12.000.000

Piutang Usaha Rp8.000.000

Pendapatan Jasa Rp20.000.000

18/1/16 Beban Gaji Rp1.500.000

Kas Rp1.500.000

20/1/16 Kas Rp8.000.000

Piutang Usaha Rp8.000.000

23/1/16 Utang Bank Rp2.500.000

Kas Rp2.500.000

25/1/16 Kas Rp5.000.000

Pendapatan Jasa Rp5.000.000

30/1/16 Beban Telepon Rp100.000

Beban Air Rp100.000

Beban Listrik Rp150.000

Kas Rp350.000

31/1/16 Kas Rp5.000.000

Pendapatan Jasa Rp5.000.000

Total Rp126.850.000 Rp126.850.000

41
5. Berdasarkan transaksi pada PT. Karya perima, terdapat data penyesuaian dari hasil
pemeriksaan pada akhir bulan periode sebagai berikut.

1. Sewa Gedung selama 6 bulan dibayar 2 Desember 2010 sebesar Rp.


15.000.000

2. Ansuransi untuk 1 tahun dibayar 5 Desember 2010 sebesar Rp. 4.500.000

3. Peralatan kantor disusutkan sebesar Rp. 7.200.000 per tahun

4. Perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp. 3.200.000

5. Pendapatan jasa yang telah diselesaikan tetapi pembayaran akan dilakukan


pada tanggal 7 Januari 2011 sebesar Rp. 2.500.000

Diminta : buatlah jurnal penyesuaian untuk data tersebut.

Jawab :

PT. KARYA PRIMA


JURNAL PENYESUAIAN
PER 31 DESEMBER 2010
tanggal akun debit kredit

31 Beban Sewa 2.500.000

Sewa dibayar dimuka 2.500.000

31 Beban Ansuransi 350.000

Ansuransi dibayar dimuka 350.000

31 Beban penyusutan peralatan 600.000

Akm. Penyusutan peralatan 600.000

31 Beban perlengkapan kantor 1.000.000

Perlengkapan kantor 1.000.000

31 Piutang usaha 2.500.000

Pendapatan jasa 2.5000.000

42
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntansi untuk UKM adalah suatu sistem yang memberikan informasi mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi UKM kepada pemilik dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Pihak-pihak yang berkepentingan adalah investor yang ingin menanamkan modalnya di
dalam UKM yang bersangkutan dan kreditur yang ingin memberikan bantuan kredit atas
pengajuan kredit yang diajukan oleh UKM yang bersangkutan.

3.2 Saran

Dengan banyaknya entitas kecil dan menengah atau UKM seharusnya kemudahan
untuk mendapatkan informasi ataupun akuntabilitas usaha mudah didapatkan. Bahkan untuk
penyusunan laporan keuangannya seharusnya semakin mudah. Untuk itu diperlukan
teknologi dan pengetahuan yang mendukung terciptanya kemudahan yang tentu saja dapat
bermanfaat bagi banyak pihak.

43
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :
Dunia, Firdaus A. 2010. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Jakarta: Lembaga Penerbit
FE UI.

Epi Indriani. 2013. Akuntansi Gampang. Jakarta Timur: Dunia Cerdas

Hasanuh, Nanu. 2011. Akuntansi Dasar: Teori dan Praktik. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Hery. 2013. Akuntansi Jasa dan Dagang. Yogyakarta: Gava Media

Heru. 2007. Siklus Akuntansi Perusahaan. Yogyakarta: Geraha Ilmu

Nayla, Akifa P. 2014. Komplet Akuntansi untuk UKM dan Waralaba. Yogyakarta: Laksana.

Ningtyas, J.D. Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK-EMKM).

Nurlaila. 2018. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah
pada Sukma Cipta Ceramic Dinoyo-Malang.

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan.
Jakarta: Erlangga.

Soemarso. 2004. Pengantar Akuntansi. Penerbit Salemba Empat

44
Tatik. 2018. Implementasi SAK EMKM pada Laporan Keuangan UMKM.

Wanarni dan Sugiyarno. 2011. Konsep Dasar dan Siklus Akuntansi. Yogyakarta:CAPS.

Sumber Internet :
http://cahayaakuntansi.blogspot.com/2015/10/contoh-contoh-latihan-soal-persamaan.html

https://alexandria05.blogspot.com/2018/05/latihan-soal-dasar-akuntansi-dan.html

HYPERLINK "http://jurnal.untan.ac.id/index.php/ejafe/article/view/11530"

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/ejafe/article/view/11530

45

Anda mungkin juga menyukai