Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR AKUTANSI

OLEH :

KELOMPOK 8

WAODE PUTRI ASRIANTI

NUR FIKRANI SUBARDIN

YAMASNI

OCHA BINTANG PRATAMA

RISKY TRI SAPUTRA

SYAHRUL RAMADHAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS HALUOLEOLEO

KENDARI

2020
Pengertian persamaan dan definisi akuntansi

Pengertian persamaan dasar akuntansi adalah hubungan dari harta, hutang, dan modal yang
sudah di miliki oleh perusahaan. Persamaan dari dasar akuntansi akan di gunakan sebagai
dasar dari pencatatan sistem akuntansi, jadi setiap transaksi akuntansi yang terjadi pada
perusahaan harus di catat pada dua aspek. Transaksi yang akan merubah aktiva akan di
imbangi oleh perusahaan pada kewajibannya

A. Persamaan Akuntansi

Pengertian persamaan dasar akuntansi adalah keseimbangan dari dua sisi yaitu antara
sisi kiri (aktiva) dan sisi kanan (pasiva), sehingga perubahan yang timbul karena adanya
transaksi keuangan dan keseimbangannya akan selalu di pertahankan. (Baca juga : Pengertian
Kas Kecil)

Persamaan Akuntansi

Hutang + Modal = Aktiva

B. Persamaan Dasar Akuntansi dan Elemen Dasar Posisi Keuangan

Setiap perusahaan pasti memiliki posisi dan kondisi keuangan yang berbeda-beda, di
dalam akuntansi sudah sangat umum dengan sebutan “Neraca”, dalam neraca bisa sering di
tunjukkan dengan sebuah formula atau rumus yang sering di sebut dengan Persamaan Dasar
Akuntansi. Rumus dasar ini salah satu rumus yang memiliki hubungan yang saling berkaitan
antara : Aset (Aktiva) dengan Kewajiban atau Hutang (Liability) dan Modal (Capital).

1. Aset (Aktiva) : adalah kekayaan yang di miliki oleh perusahaan yang ditunjukan
dengan nilai uang tertentu. Contoh dari aset atau aktiva yaitu : Cash (Kas), Inventory
(Persediaan), Building (Gedung), dan Equipment (Peralatan).

2. Kewajiban (Liability) : adalah jumlah hutang yang di miliki oleh perusahaan kepada
pihak luar. Contoh nya : Surat hutang, hutang, hutang obligasi.

3. Modal : adalah kepentingan investor atau pemilik dalam sebuah perusahaan yang
memiliki tujuan dengan memberikan atau menyetorkan uang atau dari bentuk
kekayaan yang lainnya. Modal ini biasanya disebut dengan Ekuitas pemilik (Owner
Equity).

Dari ketiga elemen yang sudah di jelaskan diatas maka ada kaitannya satu dengan yang lain
di dalam sebuah hubungan akuntansi yang di sebut dengan Persamaan Akuntansi. Persamaan
akuntansi juga menyatakan bahwa kesamaan aset di satu sisi dengan klaim para kreditor dan
pemilik perusahaan (Owner) pada sisi yang lainnya. Sehingga bisa di rumus kan menjadi :
Liabilities + Owner Equity = Aktiva

atau

Kewajiban (Hutang) + Ekuitas Pemilik (Modal) = Aktiva

Point yang harus diketauhi dalam persamaan akuntansi : Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Pemilik harus seimbang dengan jumlahnya pada setiap transaksi yang terjadi.

C. Unsur – Unsur Persamaan Dasar Akuntansi

Dibawah ini akan dijelaskan unsur unsur persamaan dasar akuntansi yang perlu kita ketahui :

1. Aset (Aktiva) : adalah sumber daya yang sudah dikuasai oleh pihak perusahaan
sebagai akobat dari sebuah peristiwa yang terjadi di masalalu dan di masa depan akan
memanfaatkan ekonomi dari sumber haraoan yang akan di peroleh perusahaan.

2. Hutang (Kewajiban) : adalah tanggung jawab perusahaan yang akan terjadi pada saat
ini dan yang timbul dari sebuah peristiwa di masa lalu, dan proses penyelesaiannya
akan membutuhkan sumber daya perusahaan.

3. Ekuitas (Modal) : adalah sisa dari kepentingan yang ada di dalam aktiva yang sudah
sesuai dengan perusahaat setelah di kurangi dengan kewajiban).

4. Pendapatan (Revenue) : adalahaliran yang masuk atau peningkatan lain atas aktiva
atau penurunan dari kewajiban perusahaan sebagai akibat yang terjadi dari aktivitas
penyerahan, penjualan dan pembuatan barag, jasa atau aktivitas yang lainnya dan
yang juga merupakan kegiatan utama yang secara terus menerus di lakukan oleh
perusahaan.

5. Beban (Expenses) : adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau
penungkatan kewajiban karena ada penyerahan atau pembuatan barang, jasa atu juga
melakukan aktivitas lain yang juga merupakan kegiatan utama yang di lakukan secara
terus menerus oleh perusahaan.

6. Prive (Drawing) : adalah pengambilan aset dari perusahaan yang di lakukan oleh
pemilik nya yang akan di gunakan untuk kepentingan pribadinya.

D. Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

Keseimbangan Harta dan Modal

Harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh sebuah oerusahaan dan merupakan salah
satu sumber untuk pembelanjaan dan untuk melakukan kegiatan kelancaran usahanya. Oleh
sebab itu, harta juga harus seimbang sengan modal atau sumber pembelanjaan. Sumber
pembelanjaan yang didapatkan dari pemilik nya yang disebut dengan ekuitas atau modal
HARTA = MODAL

Harta yang di miliki oleh perusahaan adalah harta yang akan di gunakan sebagai sumber
pembelanjaan dalam kegiatan yang di peroleh dengan melalui dua sumber yaitu, Pemilik dan
Kreditur. Sumber yang di gunakan untuk pembelanjaan dari pemilik sering di sebut dengan
ekuitas. Dan sedangkkan sumber pembelanjaan yang sudah di peroleh dari pihak kreditur
kepada pemilk akan menjadi suatu kewajiban yang akan di kembalikan, hal ini sering di sebut
sebagai kewajiban atau hutang. Sehingga pada unsur ini didapat rumus atau persamaannya
yaitu :

HARTA = HUTANG + MODAL

Dalam operasi sebuah usaha sudah jelas ada kemungkinan pendapatan dan beban. Pendapat
adalah kenaikan harta yang akan di peroleh dari hasil penjualan sebuah barang atau jasa.
Sedangkan beban adalah penurunan harta, karena merupakan salah satu pengorbanan yang
akan memperoleh pendapatan. Pendapatan juga memiliki sifat untuk menambah modal,
sedangkan beban akan memiliki sifat mengurangi modal. Sehingga dengan demikian
pendapatan dan beban yang ada akan mempengaruhi keadaan modal dalam persamaan dasar
akuntansi, dicatat dalam komponen modal. Akan tetapi, untuk mengembangkan akuntansi
maka pencatatan pendapatan dan beban bisa di pisahkan dari midal. Sehingga bentuk
persamaannya bisa di rumuskan sebagai berikut :

HARTA = UTANG + MODAL + PENDAPATAN – BEBAN

Persamaan dasar akuntansi sangat berguna untuk mengetahui tentang perubahan dari
kekayaan dalam perusahaan di setiap transaksi yang terjadi. Selain itu fungsi dari persamaan
dasar akuntansi adalah untuk mengetahui beberapa aktiva yang sudah di gunakan dan di
belanjakan dalam satu periode akuntansi.

Analisis dari pengaruh transaksi ke persamaan dasar akuntansi di setiap transaksi yang terjadi
maka akan mempengaruhi posisi dari keuangan perusahaan. Pengaruh yang terjadi pada
transaksi tersebut dapat menambah dan juga dapat mengurangi komponen keuangan pada
perusahaan yaitu : Harta, hutang, dan modal.

Perubahan pada komponen posisi keuangan ini pada persamaan dasar akuntansi juga dapat di
kelompokkan sebagai berikut :
1. Pada setiap transaksi yang dapat mempengaruhi harta, yang terjadi akibat dari
perubahan harta yang sudah diikuti dengan suatu perubahan harta dari yang lain tetapi
dengan jumlah yang sama.

2. Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dan hutang dengan jumlah yang sama.

3. Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dan modal dengan jumlah yang sama.

4. Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dengan perubahan hutang dan modal
dengan jumlah yang sama.

E. Pencatatan Transaksi ke dalam Persamaan Dasar Akuntansi

Dari setiap transaksi keuangan yang terjadi maka pada dasarnya akibat dari perubahan
pada posisi keuangan perusahaan juga, akan tetapi tidak mempengaruhi keseimbangan
persamaan dari dasar akuntansi. Sudah di jelaskan juga bahwa di dalam akuntansi terjadi
suatu transaksi akan di catat dengan sistem pencatatan ganda yang bisa di artikan bahwa
transaksi yang di catat pada dua aspek akan mempengaruhinya. Catatan perubahan pada
aspek yang satu akan di imbangi dengan catatan perubahan pada aspek yang lain nya juga.
Oleh sebab itu catatan perubahan pada unsur aktiva, kewajiban dan ekuitas tidak akan
mempengaruhi keseimbangan dari persamaan dasar akuntansi.

Untuk lebih jelas nya maka perhatikan contoh dari transaksi – transaksi yang terjadi di
perusahaan bengkel Maju Makmur selama bulan januari 2017 sebagai berikut ini :

Transaksi 1 (T1)

Perusahaan bengkel Maju Makmur telah menerima uang tunai dari Putra (sebagai pemilik)
sebesar Rp. 100.000.000,00 untuk di gunakan sebagai modal.

Analisa Transaksi :

Bagi perusahaan bengkel Maju Makmur maka aktiva perusahaan akan bertambah sebesar Rp.
100.000.000,00 dan akan menimbulkan hak Putra (pemilik perusahaan) atas aktiva
perusahaan yang sudah berbentuk investasi sebesar Rp. 100.000.000,00. Perubahan ini akan
terlihat pada persamaan dasar akuntansi.

Transaksi 2 (T2)

Bengkel Maju Makmur membeli peralatan bengkel nya dengan cara kredit di bank dengan
jumlah Rp. 50.000.000,00.
Analisa Transaksi :

Di satu sisi bisa mengakibatkan penambahan pada aktiva dalam bentuk peralatan bengkel dan
di sisi lain bisa mengakibatkan terjadinya hutang dengan nominal Rp. 50.000.000,00.
Perubahan ini akan terlihat pada persamaan dasar akuntansi.

Transaksi 3 (T3)

Bengkel Maju Makmur membeli perlengkapan kecil untuk bengkel nya seperti mur, baut,
oli, dan lain sebagainya dengan nominal uang yang harus di bayar yaitu Rp. 5.000.000,00 dan
di bayar dengan tunai.

JURNAL UMUM

Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipergunakan untuk tempat melakukan
pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi keuangan yang muncul akibat terjadinya berbagai
transaksi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Pada umumnya, jurnal ini
dipergunakan dalam akuntansi perusahaan jasa karena pada prinsipnya segala transaksi dalam
perusahaan jasa dapat dicatat secara kronologis, sedangkan pada akuntansi perusahaan
dagang lebih efektif menggunakan jurnal khusus.

Pembuatan jurnal umum atau disebut juga penjurnalan mempunyai tujuan diantaranya
untuk melakukan identifikasi, melakukan penilaian, dan melakukan pencatatan dampak
ekonomi dari sebuah transaksi atau beberapa transaksi dalam perusahaan. Selain itu,
pencatatan ini juga bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang
terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi.

Tabel Saldo Normal Akun

Nama Akun Debit Kredit Saldo Normal

Aset (harta/aktiva) + – Debit

Utang (kewajiban) – + Kredit

Modal – + Kredit

Pendapatan – + Kredit

Beban + – Debit

Keterangan:
 Pada saat aset atau harta atau aktiva Anda bertambah maka catatlah pada posisi debit,
sementara jika aset berkurang maka catatlah pada posisi kredit. Adapun saldo normal
akun aset berada pada debit.
 Akun utang atau kewajiban berbanding terbalik dengan aset. Jika utang bertambah
maka dicatat pada posisi kredit, sementara jika utang Anda berkurang dicatat pada
posisi debit. Sehingga saldo normal akun utang atau kewajiban pada sisi kredit.
 Akun modal sama dengan akun utang, jadi jika modal bertambah dicatat pada posisi
kredit dan jika modal berkurang dicatat pada posisi debit. Saldo normal modal pada
sisi kredit.
 Akun pendapatan pun sama dengan akun utang dan modal. Jika pendapatan
bertambah maka dicatat pada posisi kredit dan jika pendapatan berkurang catat pada
posisi debit. Sehingga saldo normal pendapatan pun pada sisi kredit.
 Pada akun beban pencatatan sama dengan akun aset. Jika beban bertambah dicatat
pada posisi debit, sementara jika beban berkurang dicatat pada posisi kredit. Dan
saldo normal beban juga berada pada posisi debit.

Tahapan Membuat Jurnal Umum

1. Pahami Persamaan Akuntansi

Untuk membuat jurnal umum dengan benar, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan
adalah memahami persamaan dasar akuntansi.  Persamaan dasar akuntansi yakni

Aset = Utang + Modal yang kemudian diperluas menjadi

Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)

Pemahaman persamaan dasar akuntansi yang dimaksud juga berkaitan dengan kelompok-
kelompok akun yang masuk didalamnya. Misalnya piutang usaha masuknya kelompok aset,
persediaan juga masuk dalam aset dan lain sebagainya. Selain persamaan akuntansi dan
kelompok akun lainnya, Anda juga harus memahami saldo normal dari setiap akun. Dengan
begitu saat menemui sebuah transaksi, nantinya secara otomatis dapat langsung
mengelompokkan.

2. Kumpulkan Bukti Transaksi

Jika langkah pertama berupa pengetahuan, maka langkah kedua ini merupakan langkah
langsung dalam praktik. Untuk dapat menuliskan transaksi pada jurnal maka Anda harus
memiliki bukti transaksi. Bukti transaksi merupakan dasar yang sangat penting untuk
pencatatan sebuah transaksi pada sebuah jurnal, karena tanpa adanya bukti transaksi tidak
dapat dicatat pada jurnal. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki bukti transaksi yang akan
dicatat dalam jurnal umum. Adapun bukti transaksi dapat berupa nota, faktur, kuitansi,
invoice dan lain sebagainya.

3. Identifikasi Transaksi
Langkah selanjutnya mengidentifikasi transaksi. Tidak semua transaksi dapat dicatat,
transaksi yang boleh dicatat yakni transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan
dan dapat dinilai dengan satuan moneter. Oleh karena itu, Anda harus mengidentifikasi
transaksi sebelum melakukan pencatatan sehingga hasil pencatatan nantinya benar.

Setelah mengidentifikasi transaksi, tentukanlah pengaruh nya terhadap posisi keuangan.


Untuk mempermudah, gunakan lah persamaan dasar akuntansi berikut ini.

Aset = Utang + Modal

Ingat dalam satu transaksi, sekurang-kurangnya dia akan memengaruhi dua akun.

4. Pencatatan Jurnal Umum

Tibalah proses pencatatan dalam jurnal. Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal disebut
dengan penjurnalan. Sistem pencatatan yang dipakai yaitu double-entry system, maksudnya
setiap transaksi yang dicatat akan berdampak pada dua posisi keuangan debit dan kredit
dalam jumlah yang sama. Adapun bentuk atau format jurnal sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit

contoh jurnal umum.

1. Tanggal 5 Januari 2018, Pak Jaya menginvestasikan uangnya sebesar Rp500.000.000


pada perusahaannya PT Jaya Abadi.
2. Tanggal 11 Januari 2018, dibayar uang sejumlah Rp20.000.000 untuk sewa kantor
selama satu tahun.
3. Tanggal 15 Januari 2018 membeli peralatan dan perlangkapan kantor masing-masing
sebesar Rp10.000.000 dan Rp 5.000.000.
4. Tanggal 20 Januari 2018 menerima pendapatan dari penjualan tunai sebesar
Rp10.000.000.
5. Tanggal 25 Januari 2018 membayar gaji pegawai untuk bulan Januari sebesar
Rp20.000.000.

Analisis atau identifikasi transaksi

1. Setoran modal membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas


Rp500.000.000 (debit). Modal pak Jaya bertambah Rp500.000.000 pada sisi kredit.
2. Harta perusahaan berupa kas berkurang Rp20.000.000 (kredit) untuk membayar sewa.
Namun, perusahaan juga memiliki aset berupa sewa dibayar dimuka sebesar
Rp20.000.000 (debit).
3. Aset perusahaan berupa peralatan bertambah Rp10.000.000 dan berupa perlengkapan
sebesar Rp5.000.000. Tetapi aset berupa kas perusahaan berkurang sebesar
Rp15.000.000.
4. Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan bertambah pada sisi kredit sebesar
Rp10.000.000. Aset perusahaan berupa kas bertambah Rp10.000.000 (debit).
5. Beban gaji bertambah Rp25.000.000 (debit). Aset perusahaan berupa kas berkurang
sebesar Rp25.000.000 (kredit)

PT Jaya Abadi

Jurnal Umum

Per 31 Januari 2018

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit

Kas 500.000.000  
5 Jan 2018
Modal awal   500.000.000
Sewa dibayar dimuka  
11 Jan 2018 20.000.000
Kas 20.000.000
Peralatan  
10.000.000
15 Jan 2018 Perlengkapan  
5.000.000
Kas 15.000.000
Kas  
20 Jan 2018 10.000.000
Pendapatan 10.000.000
Beban gaji  
25 Jan 2018 25.000.000
Kas 25.000.000
TOTAL   570.000.000 570.000.000

JURNAL KAS KECIL


Buatlah jurnal untuk mencatat:

1. Pembentukan dana kas kecil


2. Mengisi kembali dana kas kecil yang sekaligus dinaikkan menjadi Rp 400.000,-

Pembahasan :

Soal 2

Pada tanggal 1 Juli 2017, CV SOPO memutuskan untuk membentuk dana kas kecil.
Transaksi yang terjadi di perusahaan selama bulan Juli 2017 adalah sebagai berikut:

 Juli 1 Ditarik cek nomor 102 sebesar Rp 200.000 untuk membentuk dana kas kecil.
 Juli 2 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK01 senilai Rp 30.600 untuk pembelian
perlengkapan kantor.
 Juli 5 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK02 senilai Rp 15.400 untuk pembayaran
beban reparasi mesin kantor.
 Juli 8 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK03 senilai Rp 20.400 untuk pembayaran
biaya pengangkutan pembelian.
 Juli 9 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK04 senilai Rp 15.000 untuk pembelian
perangko.
 Juli 13 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK05 senilai Rp 10.600 untuk mengganti
biaya transport seorang karyawan yang mengunjungi seorang pelanggan.
 Juli 16 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK06 senilai Rp 16.200 untuk pembayaran
biaya pengangkutan pembelian.
 Juli 18 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK07 senilai Rp 32.800 untuk pembelian
perlengkapan kantor.
 Juli 23 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK08 senilai Rp 19.800 untuk pembayaran
biaya pengankutan pembelian.
 Juli 26 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK09 senilai Rp 5.500 untuk pembayaran
biaya telegram.
 Juli 31 Ditarik cek nomor 153 untuk pengisian kembali dana kas kecil. Pada tanggal
tersebut, dana kas kecil menunjukkan jumlah uang tunai Rp 33.700.

Diminta:

1. Buatlah jurnal kas kecil untuk mencatat transaksi tersebut.


2. Buatlah buku kas kecil untuk mencatat mutasi kas kecil atas transaksi tersebut.

Pembahasan :

Jurnal Kas Kecil :

Anda mungkin juga menyukai