NIM : 042242723
Persamaan akuntansi memiliki beberapa fungsi yang bisa dikatakan penting untuk
pedoman transaksi perusahaan, di antaranya:
Selain itu, tabel dalam persamaan tersebut digunakan untuk mencatat semua
transaksi yang pernah dilakukan oleh perusahaan. Misalnya, pembelian atau
penjualan kepada pihak tertentu dengan nominal yang pasti. Berdasarkan data ini,
perusahaan akan lebih mudah mengetahui jika terjadi bentuk kecurangan keuangan.
Contoh Transaksi:
a. Pak Hudowo mengambil Tabungan pribadinya sebesar Rp8 juta guna dipakai untuk
menjalankan kegiatan usahanya. Akibat dari transaksi ini akan menambah aktiva
perusahaan berupa kas dan di lain pihak akan menambah modal dengan jumlah
yang sama. Sesudah transaksi tersebut terjadi persamaan akuntansi pada "UA
Hudowo" akan tampak sebagai berikut:
Aktiva = Ekuitas
Kas = Modal Hudowo
(a)Rp8.000.000,00 =Rp8.000.000,00
Perlu dicatat di sini bahwa persamaan tersebut adalah persamaan untuk usaha
Hudowo yaitu perusahaan angkutan "UA Hudowo". Dengan demikian harta rumah
tangga pribadi Hudowo tidak ikut dicantumkan dalam persamaan ini. Dalam hal ini
perusahaan diperlakukan sebagai entitas tersendiri, memiliki aktiva berupa kas 8
juta rupiah dan memiliki ekuitas berupa modal sebesar 8 juta rupiah pula.
b. Transaksi berikut adalah Pak Hudowo membeli sebuah kendaraan untuk digunakan
sebagai alat pengangkutan seharga Rp5.000.000,00 yang dibayar tunai. Transaksi
ini mengubah komposisi aktiva tetapi tidak mengubah jumlah totalnya. Elemen-
elemen persamaan sebelum dan sesudah transaksi ini tampak sebagai berikut:
Transaksi di atas juga tidak mengubah keseimbangan antara aktiva dan ekuitas. Komposisi
aktiva berubah, sekarang terdiri atas Kas Rp3.000.000,00 dan Alat Angkutan
Rp5.000.000,00.
c. Selama bulan tersebut Hudowo membeli bensin, oli dari berbagai pihak yang akan dibayar
kemudian, seluruhnya berjumlah Rp385.000,00. Jenis transaksi ini dikenal dengan nama
pembelian secara kredit dan utang yang timbul disebut utang dagang (utang usaha). Dalam
praktik setiap pembelian akan dicatat pada saat terjadinya dan untuk itu digunakan catatan
terpisah untuk setiap kreditur. Efek dari transaksi ini akan menambah aktiva dan
menambah utang dagang masing-masing sebesar Rp385.000,00.
2.
Dalam ilmu akuntansi, setiap akun mempunyai posisi “Saldo Normal” mutlak dan
tidak bisa diubah, sebagai dasar dalam prinsip pembukuan berpasangan. Suatu akun
dapat memiliki saldo normal di posisi Debit (Dr) maupun Kredit (Kr). Untuk
memahami konsep dengan lebih mudah, ada pengelompokan akun dalam penentuan
“Saldo Normal Akun”, seperti pada bagan di atas.
a. Saldo normal aset
Aset di sini menjelaskan posisi atau kelompok akun pada Laporan Neraca di sisi
Aset. Tentu saja bukan hanya sekedar Aset Tetap, tetapi juga keseluruhan akun
yang termasuk kelompok Aset Aset atau Aktiva atau juga biasa disebut dengan
Harta merupakan kekayaan (sumber daya) yang dimilki oleh perusahaan, dapat
digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan dapat diukur dengan satuan
moneter. Saldo Normal untuk Aset ini berada pada sisi Debit (Dr).
b. Saldo normal liabilitas
Liabilitas menjelaskan posisi atau kelompok akun pada Laporan Neraca di sisi Liabilitas
dan Modal . Liabilitas atau Pasiva atau juga biasa disebut dengan Hutang atau Utang
merupakan pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa
yang akan datang. Tentu saja bukan hanya sekedar Hutang , tetapi juga keseluruhan akun
yang termasuk kelompok Liabiltas. Saldo Normal” untuk Liabilitas ini berada pada sisi
Kredit (Cr).
c. Saldo normal ekuitas
Ekuitas menjelaskan posisi atau kelompok akun pada Laporan Neraca di sisi
Liabilitas dan Modal. Modal atau Ekuitas merupakan setoran kekayaan (sumber
ekonomi perusahaan) yang berasal dari pemilik kepada perusahaan dan dapat
dihitung dalam satuan moneter. Tentu saja bukan hanya sekedar Ekuitas, tetapi
juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok Ekuitas. Sama seperti Liabilitas,
Saldo Normal untuk Ekuitas ini berada pada sisi Kredit (Cr).
d. Saldo normal pendapatan
Untuk Pendapatan menjelaskan posisi atau kelompok akun pada laporan laba rugi
di sisi Pendapatan Perdagangan. Pendapatan atau Penjualan merupakan hasil
perolehan Aset atau sumber ekonomi yang berasal dari pihak lain (customer)
sebagai imbalan atas penjualan barang atau pemberian layanan jasa
perusahaan. Tentu saja bukan hanya sekedar Penjualan, tetapi juga keseluruhan
akun yang termasuk kelompok Pendapatan. Sama seperti Liabilitas dan Ekuitas
pada laporan neraca, Saldo Normal untuk Pendapatan ini berada pada sisi Kredit
(Cr).
e. Saldo normal beban
Untuk Beban menjelaskan posisi atau kelompok akunpada laporan laba rugi di sisi
Beban Pokok Penjualan dan Beban Operasional. Beban atau Biaya merupakan
segala pengorbanan yang dilakukan dan dikeluarkan oleh perusahaan, terutama
untuk kegiatan operasional, dalam rangka mendapatkan laba yang ditargetkan.
Sama seperti Aset pada laporan neraca pada, Saldo Normal untuk Beban ini berada
pada sisi Debit (Dr).
3. - TAHAP PENCATATAN.
Perbedaan flowchart untuk usaha dagang, manufaktur dan jasa pada umumnya
berada pada tahap ini, untuk tahap pencataan perusahaan dagang sedikit lebih rumit
dari perusahaan jasa, namun tidak serumit taham pencatatan pada usaha manufaktur.
- TAHAP PENGHIKTISARAN
Setelah melewati tahap pencatatan sampai dengan memposting jurnal ke dalam buku
besar, lakukan tahap penghikhtisaran. Tahap pengikhtisaran meliputi neraca saldo,
jurnal penyesuaian, kertas kerja
4. Dalam ilmu akuntansi kita pasti tahu dalam penyusunan laporan keuangan yang baik
dan benar. Suatu organisasi ataupun perusahaan pasti memiliki anggaran operasional
yang akan digunakan untuk kepentingan perusahaan tersebut. Dari anggaran yang
sudah digunakan, perusahaan wajib membuat laporan untuk mengetahui apa saja yang
sudah dipakai dalam waktu tertentu, laporan tersebut berupa laporan keuangan.
Penyusunan laporan keuangan juga dibedakan sesuai jenis laporan yang akan dibuat.
Terdapat 4 jenis laporan keuangan yang bisa digunakan dalam membuat laporan
keuangan suatu perusahaan, yaitu:
1. Laporan laba rugi, laporan ini akan menjabarkan unsur - unsur pendapatan dan
beban suatu perusahaan.
2. Laporan perubahan modal, laporan ini akan menunjukkan besarnya perubahan
modal yang telah terjadi dalam kurun waktu yang sudah disepakati oleh
perusahaan, laporan ini juga di jelaskan tentang penyebab terjadinya perubahan.
3. Laporan neraca, laporan ini akan menunjukkan kondisi, informasi, atau posisi
keuangan bisnis disuatu perusahaan pada waktu atau tanggal tertentu. Laporan ini
melampirkan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut selain aset perusahaan
juga melampirkan liabilitas dan ekuitas.
4. Laporan arus kas merupakan jenis laporan yang digunakan untuk menunjukkan
aliran dari masuknya kas dan keluarnya kas dalam perusahaan pada suatu periode
akuntansi.
Jadi, dari bagian laporan keuangan yang dalam penyusunannya melampirkan daftar
tanah dan bangunan yang dimiliki oleh perusahaannya adalah termasuk laporan
neraca, selain itu bisa juga termasuk sebagai laporan aset tetap.