Anda di halaman 1dari 9

Bank syariah dalam Aspek

Konvensional

Disusun oleh :
1. Agis Duwi Sofyana
2. Riski febriyanti

SMA NEGERI 01 TENGGARANG


Tahun Pelajaran 2018-2019
Daftar isi

kata pengantar...........................................................................................................................................i
Bab 1 pendahuluan.....................................................................................................................................
1,1 latar belakang.............................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................
Bab 2 pembahasan.....................................................................................................................................
2.1 Prinsip-prinsip bank syariah.....................................................................................................
2.2 Kekuatan dan kelemahan bank syariah......................................................................................
Bab 3 penutup..........................................................................................................................................
3.1 kesimpulan.................................................................................................................................
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan perlindungan, keselamatan, hidayah dan karunianya. Sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas makalah Sejarah Peradaban Islam mengenai perjalanan Nabi
Muhammad SAW hijrah ke madinah sampai wafat. Solawat serta salam semoga tetap
tercurahlimpahkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhamad SAW, yang mana telah
berjasa menyebarkan islam bagi kehidupan manusia di bumi ini, kepada para sahabata, para
pahlawan – pahlawan serta kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna , banyak hal yang
kurang memadai. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang positip dari
semua pihak yang membaca untuk perbaikan penyusun dimasa yang akan datang.
Bab 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bank Syariah merupakan lembaga keungan layaknya Bank Konvensional tetapi menggunakan
prinsip syariah yaitu keadilan, keseimbangan dan kemaslahatan. Kegiatan utama bank adalah
menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada
masyarakat umum dalam bentuk pinjaman atau kredit. Dalam dunia perbankan, selain bank umum
atau bank konvensional, terdapat juga bank syariah yang banyak berkembang di indonesia. Dalam
bank konvensional penentuan harga selalu didasarkan dengan bunga, sedangkan bank syariah
didasarkan pada konsep Islam yaitu kerja sama dalam skema bagi hasil baik untung maupun rugi.
Tujuan utama Bank Syariah adalah sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek
kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.Dasar pemikiran terbentuknya bank
syariah ini bersumber dari adanya riba yang secara jelas disebutkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Diantara ayat-ayat tentang dilarangnya riba, salah satunya terdapat pada surat AlBaqarah ayat 275
yang menjelaskan bahwa seseorang yang memakan riba diancam dengan neraka sebagai
hukumannyaPerbankan syariah sebagai bagian dari perbankan nasional telah menjadi motor
penggerak perekonomian nasional. Berkembanya bank syariah di indonesia dimulai pada tahun 1992
dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Indonesia (BMI) adalah bank syaiah
pertama yang berdiri pada tahun 1991 dan mulai beroperasi pada tahun 1992. Perbankan syariah
adalah salah satu bank yang mampu bertahan pada masa krisis moneter yang pernah di alami oleh
Indonesia pada tahun 1998 telah menginspirasi tumbuh pesatnya perbankan syariahPerbankan syariah
mengalami perkembangan yang pesat setelah lahirnya Undang-undang No. 10 tahun 1998, tentang
perubahan atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Dalam UU ini terdapat
perubahan yang memberikan peluang yang besar dan landasan hukum yang lebih kuat bagi
pengembangan perbankan syariah serta memberikan kesempatan yang luas untuk mengembangkan
jaringan perbankan syariah antara lain melalui izin pembukaan Kantor cabang Syariah (KCS) oleh
bank konvensional.2 Undang-undang No. 10 tahun 1998 disempurnakan kembali dengan
diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal
16 Juli 2008. Dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 maka pengembangan
industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan
mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi.Persaingan yang semakin ketat saat ini terjadi
seiring dengan pesatnya perkembangan bank syariah di Indonesia. Pada dasarnya persaingan utama
bank syariah khususnya BMI bukanlah dengan sesama perbankan syariah, akan tetapi persaingan
yang sebenarnya adalah dengan perbankan konvensional. Melalui pemberian pelayanan yang baik
saja tidak cukup dalam meningkatkan kepercayaan, dan penjualan, diperlukan adanya strategi
pemasaran dalam meningkatkan perkembangan bank syariah dan mencapai tujuan yang telah
direncanakan. Pemasaran merupakan perananpenting dalam dunia usaha. Kegiatan pemasaran
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan untuk mendapatkan
laba.Dalam rangka memasarkan sebuah produk, maka perusahaan harus menetapkan biaya dan
menjalankan strategi promosi yang tepat dan juga promosi harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga fleksibel, efisiensi, dan efektif dalam menacapai tujuan utama yaitu untuk memberitahukan
keberadaan produk atau perusahaan kepada konsumen atau menciptakan permintaan pasar yang akan
memperluas pasar. Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam memasarkan produk
ataupun jasa yang dimiliki oleh bank syariah baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa
adanya promosi para calon nasabah tidak akan mengenal ataupun mengetahui bank tersebut. Oleh
karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
nasabahnya.Promosi yang dilakukan bank harus memberikan informasi yang tepat, dimana
komunikasi berperan penting dalam hal ini, sehingga bisa dikatakan promosi merupakan sesuatu yang
berharga dalam memasarkan sebuah produk ataupun jasa yang ada di bank tersebut. Dengan diadakan
promosi maka masyarakat mengetahui apa saja keuntungan dan kemudahan yang diberikan oleh pihak
bank serta dapat menambah minat masyarakat untuk menabung. Namun, kegiatan promosi yang
dilakukan oleh bank juga dapat mengurangi minat atau keinginan masyarakat jika kegiatan promosi
tersebut diadakan dengan tujuan yang tidak tepat atau bisa dikatakan terlalu

1.2 rumusan masalah


 Apa Prinsip bank syariah ?
 Apa kekurangan dan kelebihan bank syariah dalam aspek konvensional?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui prinsip prinsip bank syariah
 Untuk mengetahui kekurangan bank syariah dalam aspek konvensional
 Untuk mengetahui kelebihan bank syariah dalam aspek konvensional
Bab 2
Pembahasan

2.1 Prinsip-prinsip Dasar Syariah


Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan Prinsip-Prinsip Syariah.
Implementasi prinsip syariah inilah yang menjadi pembeda utama dengan bank konvensional. Pada
intinya prinsip syariah tersebut mengacu kepada syariah Islam yang berpedoman utama kepada Al
Quran dan Hadist.Islam sebagai agama merupakan konsep yang mengatur kehidupan manusia secara
komprehensif dan universal baik dalam hubungan dengan Sang Pencipta (HabluminAllah) maupun
dalam hubungan sesama manusia (Hablumminannas).
Ada tiga pilar pokok dalam ajaran Islam yaitu :

 Aqidah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan atas


keberadaan dan kekuasaan Allah sehingga harus menjadi keimanan seorang
muslim manakala melakukan berbagai aktivitas dimuka bumi semata-mata untuk
mendapatkan keridlaan Allah sebagai khalifah yang mendapat amanah dari Allah.

 Syariah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan seorang


muslim baik dalam bidang ibadah (habluminAllah) maupun dalam bidang
muamalah (hablumminannas) yang merupakan aktualisasi dari akidah yang
menjadi keyakinannya.Sedangkan muamalah sendiri meliputi berbagai bidang
kehidupan antara lain yang menyangkut ekonomi atau harta dan perniagaan
disebut muamalah maliyah

 Akhlaq : landasan perilaku dan kepribadian yang akan mencirikan dirinya sebagai
seorang muslim yang taat berdasarkan syariah dan aqidah yang menjadi pedoman
hidupnya sehingga disebut memiliki akhlaqul karimah sebagaimana hadis nabi
yang menyatakan “Tidaklah sekiranya Aku diutus kecuali untuk menjadikan
akhlaqul karimah
2.2 kekuatan dan kelemahan bank syariah
Dalam perkembangannya, bank syariah memiliki kekuatan dan kelemahan. Dalam upaya
mengembangkannya, berbagai kekuatan yang ada perlu untuk terus diperkuat dan ditingkatkan
sehingga dapat mengatasi berbagai kelemahan yang ada. Dalam tataran operasional, berbagai
kekuatan yang dimiliki bank syariah dibandingkan dengan bank nonsyariah dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
1. Bank syariah memberikan penekanan pada usaha sektor riel. Hal ini sangat
mendukung bagi usaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan sektor riel yang
digerakkan, maka perbankan syariah memiliki andil besar dalam pengurangan
pengangguran dan pengentasan kemiskinan. Dunia usaha menjadi lebih banyak dan besar
sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang lebih besar. Dampak selanjutnya adalah
berkurangnya pengangguran dan naiknya pendapatan masyarakat sehingga kemiskinan
dapat berkurang.
2. Bank syariah lebih tahan menghadapi krisis ekonomi. Ketahanan bank syariah dalam
menghadapi krisis ekonomi/moneter ini merupakan dampak dari digunakannya sistem
loss and profit sharing dalam bank syariah. Dengan sistem ini maka risiko kerugian yang
mungkin terjadi akibat krisis ekonomi akan terdistribusi baik untuk bank syariah
bersangkutan maupun untuk nasabahnya. Dalam kondisi yang merugikan maka kerugian
tersebut akan ditanggung bersama oleh bank dan nasabah. Pihak bank tidak menanggung
risiko tersebut sendirian. Hal ini juga berlaku dalam kondisi menguntungkan, keuntungan
akan dinikmati bersama oleh pihak bank syariah dan nasabahnya.
3. Bank syariah lebih amanah dalam mengelola dana nasabah. Hal ini muncul karena
ditaatinya syariat Islam dalam pengelolaan dana nasabah. Perbuatan pengelola bank
nonsyariah yang membawa lari dana nasabah misalnya, akan sangat merugikan nasabah
dan dapat berakibat krisis moneter. Pengelola bank syariah bukannya tidak mungkin
melakukan perbuatan jahat tersebut. Namun, niat untuk menerapkan syariat dapat
mencegahperbuatan jahat tersebut. Di samping itu, bank syariah telah dilengkapi dengan
Dewan Pengawas Syariah yang selalu mengawasinya. Dengan demikian, sikap amanah
dan kejujuran dalam mengelola dana nasabah akan lebih terjaga. Dalam lingkup luas,
sikap jujur dan amanah ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam
memanfaatkan jasa bank syariah.
Di samping berbagai kekuatan yang dimiliki, harus diakui pula adanya berbagai kelemahan dalam
bank syariah dalam melaksanakan operasionalnya. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Nama bank syariah kadang-kadang belum dapat diterima oleh masyarakat
nonmuslim. Masyarakat nonmuslim kadang-kadang beranggapan bahwa bank syariah
hanya menguntungkan Islam dan masyarakatnya. Anggapan ini dapat berakibat
terbatasnya nasabah yang memanfaatkan jasa perbankan syariah. Bahkan kalangan umat
Islam ada juga yang memiliki anggapan bahwa bank syariah hanya memanfaatkan nama
“Islam/syariat” untuk menggeret umat Islam agar memanfaatkan jasa bank syariah
tersebut.
2. Terbatasnya bidang usaha yang dapat dibiayai oleh bank syariah. Bank syariah
membatasi bidang usaha hanya pada usaha yang halal. Hal ini berakibat terbatasnya
bidang usaha yang dapat dibiayainya. Hal ini dapat berakibat tidak dapat diperolehnya
potensi keuntungan karena terkendala oleh faktor kehalalannya. Bidang usaha haram dan
menguntungkan tersebut pada akhirnya ditangkap oleh bank nonsyariah karena bank ini
lebih leluasa dalam mengembangkan usahanya daripada bank syariah.
3. Bank syariah masih terbatas dalam penggunaan teknologi informasi (IT). Hal ini
berakibat bank syariah masih relatif kalah bersaing dalam merebut nasabah. Contoh dari
hal ini adalah terbatasnya layanan ATM yang dapat diberikan oleh bank-bank syariah.
Bagi nasabah yang memiliki mobilitas tinggi antar daerah, kemudahan menarik dana di
berbagai waktu dan tempat merupakan hal yang penting. Karena bank syariah kurang
mampu memberikan layanan ini, maka masyarakat pun belum menjadikan bank syariah
sebagai pilihan.
4. Bank syariah masih terbatas area layanannya. Yang dimaksudkan di sini adalah
terbatasnya kantor cabang yang dimiliki bank-bank I syariah. Bank nonsyariah lebih
banyak dan merata memiliki kantor cabang di berbagai daerah, sedangkan bank syariah
masih terbatas di beberapa kota. Akibatnya, masyarakat yang berada di daerah yang tidak
terdapat bank syariah belum dapat terlayani.
Apabila diperhatikan, berbagai kelemahan yang dimiliki bank Islam pada dasarnya adalah
akibat usianya yang relatif muda dibandingkan bank nonsyariah. Hal ini tentu dapat diperbaiki seiring
dengan berjalannya waktu. Penguasaan teknologi dan pembukaan kantor cabang di berbagai daerah
akan dapat diatasi seiring dengan perkembangan bank syariah bersangkutan. Sedangkan kelemahan
pandangan minor oleh kalangan nonmuslim telah dapat diatasi. Hal ini dibuktikan dengan munculnya
bank syariah di berbagai negara barat yang mayoritas penduduknya nonmuslim. Sementara itu,
kelemahan karena hanya bisa melayani bidang usaha yang halal, merupakan hal yang prinsip bagi
bank syariah. Hal ini justru merupakan kontribusi bank Islam dalam menjaga ketertiban dan akhlak
masyarakat sehingga tidak perlu dirisaukan.
Bab 3
Penutup

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah perbankan syariah diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwasanya
dengan melihat perkembangan bank syariah di atas, sangatlah cerah. Pada saat terjadinya krisis di
Negara kita ini, bank syariah mampu berdiri dengan gagahnya.
Dan disisi lain kita lihat bahwasanya bank syariah itu adalah bank yang berlandaskan alquran
dan hadist. Artinya bank syariah itu adalah bentuk layanan keuangan beretika dan bermoral yang
prinsip dasarnya bersumber dari Syariah (ajaran islam). Elemen penting dari Syariah adalah larangan
terhadap bunga (Riba), baik nominal, sederhana atau bunga berbunga, berbunga tetap maupun
berbunga mengambang. Elemen lainnya mencakup penekanan pada kontrak yang adil, keterkaitan
antara keuangan dengan produktivitas, keinginan untuk membagi keuntungan dan larangan terhadap
judi serta berbagai ketidakpastian lainnya.
Walaupun bank syariah memiliki keuntungan seperti yang disebutkan diatas, namun dalam
realitasnya bank syariah masih menghadapi beberapa kendala dan kelemahan yang memang harus
diakui perlu pembenahan dan peningkatan secara kualitas dan kuantitas antara lain: Masalah jaringan
kantor layanan, Masih terbatasnya pemahaman masyarakat mengenai kegiatan usaha jasa keuangan
syariah, dan lain-lain.
Oleh karena itu, dengan keunggulan dan kelemahan yang dimilikinya bank syariah mampu
sebagai solusi pengelolaan keuangan yang terjadi pada saat ini.

3.2 Saran
Bank syariah masih memiliki beberapa kekurangan yaitu seperti masih kurangnya
pemahaman masyarakat tentang bank syariah. Dan masih banyak lagi. Tapi jangan khawatir, karena
seiring dengan waktu semua kekurangan yang dimilikinya, bank syariah akan berusaha dan berupaya
akan menutupi dan bahkan menghilangkan semua kekurangan itu. Itu semua menjadi tugas kita
bersama-sama baik itu pemerintah maupun masyarakat luas. Walaupun Negara kita ini bukanlah
100% Islam, tapi jangan khawatir bagi umat nonmuslim untuk menggunakan layanan bank syariah
karena bank syariah (islam) membawa rahmat untuk semua orang tidak diperuntukkan bagi umat
Islam saja, dan karena itu ekonomi Islam bersifat inklusif.

Anda mungkin juga menyukai