Konvensional
Disusun oleh :
1. Agis Duwi Sofyana
2. Riski febriyanti
kata pengantar...........................................................................................................................................i
Bab 1 pendahuluan.....................................................................................................................................
1,1 latar belakang.............................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................
Bab 2 pembahasan.....................................................................................................................................
2.1 Prinsip-prinsip bank syariah.....................................................................................................
2.2 Kekuatan dan kelemahan bank syariah......................................................................................
Bab 3 penutup..........................................................................................................................................
3.1 kesimpulan.................................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan perlindungan, keselamatan, hidayah dan karunianya. Sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas makalah Sejarah Peradaban Islam mengenai perjalanan Nabi
Muhammad SAW hijrah ke madinah sampai wafat. Solawat serta salam semoga tetap
tercurahlimpahkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhamad SAW, yang mana telah
berjasa menyebarkan islam bagi kehidupan manusia di bumi ini, kepada para sahabata, para
pahlawan – pahlawan serta kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna , banyak hal yang
kurang memadai. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang positip dari
semua pihak yang membaca untuk perbaikan penyusun dimasa yang akan datang.
Bab 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui prinsip prinsip bank syariah
Untuk mengetahui kekurangan bank syariah dalam aspek konvensional
Untuk mengetahui kelebihan bank syariah dalam aspek konvensional
Bab 2
Pembahasan
Akhlaq : landasan perilaku dan kepribadian yang akan mencirikan dirinya sebagai
seorang muslim yang taat berdasarkan syariah dan aqidah yang menjadi pedoman
hidupnya sehingga disebut memiliki akhlaqul karimah sebagaimana hadis nabi
yang menyatakan “Tidaklah sekiranya Aku diutus kecuali untuk menjadikan
akhlaqul karimah
2.2 kekuatan dan kelemahan bank syariah
Dalam perkembangannya, bank syariah memiliki kekuatan dan kelemahan. Dalam upaya
mengembangkannya, berbagai kekuatan yang ada perlu untuk terus diperkuat dan ditingkatkan
sehingga dapat mengatasi berbagai kelemahan yang ada. Dalam tataran operasional, berbagai
kekuatan yang dimiliki bank syariah dibandingkan dengan bank nonsyariah dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
1. Bank syariah memberikan penekanan pada usaha sektor riel. Hal ini sangat
mendukung bagi usaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan sektor riel yang
digerakkan, maka perbankan syariah memiliki andil besar dalam pengurangan
pengangguran dan pengentasan kemiskinan. Dunia usaha menjadi lebih banyak dan besar
sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang lebih besar. Dampak selanjutnya adalah
berkurangnya pengangguran dan naiknya pendapatan masyarakat sehingga kemiskinan
dapat berkurang.
2. Bank syariah lebih tahan menghadapi krisis ekonomi. Ketahanan bank syariah dalam
menghadapi krisis ekonomi/moneter ini merupakan dampak dari digunakannya sistem
loss and profit sharing dalam bank syariah. Dengan sistem ini maka risiko kerugian yang
mungkin terjadi akibat krisis ekonomi akan terdistribusi baik untuk bank syariah
bersangkutan maupun untuk nasabahnya. Dalam kondisi yang merugikan maka kerugian
tersebut akan ditanggung bersama oleh bank dan nasabah. Pihak bank tidak menanggung
risiko tersebut sendirian. Hal ini juga berlaku dalam kondisi menguntungkan, keuntungan
akan dinikmati bersama oleh pihak bank syariah dan nasabahnya.
3. Bank syariah lebih amanah dalam mengelola dana nasabah. Hal ini muncul karena
ditaatinya syariat Islam dalam pengelolaan dana nasabah. Perbuatan pengelola bank
nonsyariah yang membawa lari dana nasabah misalnya, akan sangat merugikan nasabah
dan dapat berakibat krisis moneter. Pengelola bank syariah bukannya tidak mungkin
melakukan perbuatan jahat tersebut. Namun, niat untuk menerapkan syariat dapat
mencegahperbuatan jahat tersebut. Di samping itu, bank syariah telah dilengkapi dengan
Dewan Pengawas Syariah yang selalu mengawasinya. Dengan demikian, sikap amanah
dan kejujuran dalam mengelola dana nasabah akan lebih terjaga. Dalam lingkup luas,
sikap jujur dan amanah ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam
memanfaatkan jasa bank syariah.
Di samping berbagai kekuatan yang dimiliki, harus diakui pula adanya berbagai kelemahan dalam
bank syariah dalam melaksanakan operasionalnya. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Nama bank syariah kadang-kadang belum dapat diterima oleh masyarakat
nonmuslim. Masyarakat nonmuslim kadang-kadang beranggapan bahwa bank syariah
hanya menguntungkan Islam dan masyarakatnya. Anggapan ini dapat berakibat
terbatasnya nasabah yang memanfaatkan jasa perbankan syariah. Bahkan kalangan umat
Islam ada juga yang memiliki anggapan bahwa bank syariah hanya memanfaatkan nama
“Islam/syariat” untuk menggeret umat Islam agar memanfaatkan jasa bank syariah
tersebut.
2. Terbatasnya bidang usaha yang dapat dibiayai oleh bank syariah. Bank syariah
membatasi bidang usaha hanya pada usaha yang halal. Hal ini berakibat terbatasnya
bidang usaha yang dapat dibiayainya. Hal ini dapat berakibat tidak dapat diperolehnya
potensi keuntungan karena terkendala oleh faktor kehalalannya. Bidang usaha haram dan
menguntungkan tersebut pada akhirnya ditangkap oleh bank nonsyariah karena bank ini
lebih leluasa dalam mengembangkan usahanya daripada bank syariah.
3. Bank syariah masih terbatas dalam penggunaan teknologi informasi (IT). Hal ini
berakibat bank syariah masih relatif kalah bersaing dalam merebut nasabah. Contoh dari
hal ini adalah terbatasnya layanan ATM yang dapat diberikan oleh bank-bank syariah.
Bagi nasabah yang memiliki mobilitas tinggi antar daerah, kemudahan menarik dana di
berbagai waktu dan tempat merupakan hal yang penting. Karena bank syariah kurang
mampu memberikan layanan ini, maka masyarakat pun belum menjadikan bank syariah
sebagai pilihan.
4. Bank syariah masih terbatas area layanannya. Yang dimaksudkan di sini adalah
terbatasnya kantor cabang yang dimiliki bank-bank I syariah. Bank nonsyariah lebih
banyak dan merata memiliki kantor cabang di berbagai daerah, sedangkan bank syariah
masih terbatas di beberapa kota. Akibatnya, masyarakat yang berada di daerah yang tidak
terdapat bank syariah belum dapat terlayani.
Apabila diperhatikan, berbagai kelemahan yang dimiliki bank Islam pada dasarnya adalah
akibat usianya yang relatif muda dibandingkan bank nonsyariah. Hal ini tentu dapat diperbaiki seiring
dengan berjalannya waktu. Penguasaan teknologi dan pembukaan kantor cabang di berbagai daerah
akan dapat diatasi seiring dengan perkembangan bank syariah bersangkutan. Sedangkan kelemahan
pandangan minor oleh kalangan nonmuslim telah dapat diatasi. Hal ini dibuktikan dengan munculnya
bank syariah di berbagai negara barat yang mayoritas penduduknya nonmuslim. Sementara itu,
kelemahan karena hanya bisa melayani bidang usaha yang halal, merupakan hal yang prinsip bagi
bank syariah. Hal ini justru merupakan kontribusi bank Islam dalam menjaga ketertiban dan akhlak
masyarakat sehingga tidak perlu dirisaukan.
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah perbankan syariah diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwasanya
dengan melihat perkembangan bank syariah di atas, sangatlah cerah. Pada saat terjadinya krisis di
Negara kita ini, bank syariah mampu berdiri dengan gagahnya.
Dan disisi lain kita lihat bahwasanya bank syariah itu adalah bank yang berlandaskan alquran
dan hadist. Artinya bank syariah itu adalah bentuk layanan keuangan beretika dan bermoral yang
prinsip dasarnya bersumber dari Syariah (ajaran islam). Elemen penting dari Syariah adalah larangan
terhadap bunga (Riba), baik nominal, sederhana atau bunga berbunga, berbunga tetap maupun
berbunga mengambang. Elemen lainnya mencakup penekanan pada kontrak yang adil, keterkaitan
antara keuangan dengan produktivitas, keinginan untuk membagi keuntungan dan larangan terhadap
judi serta berbagai ketidakpastian lainnya.
Walaupun bank syariah memiliki keuntungan seperti yang disebutkan diatas, namun dalam
realitasnya bank syariah masih menghadapi beberapa kendala dan kelemahan yang memang harus
diakui perlu pembenahan dan peningkatan secara kualitas dan kuantitas antara lain: Masalah jaringan
kantor layanan, Masih terbatasnya pemahaman masyarakat mengenai kegiatan usaha jasa keuangan
syariah, dan lain-lain.
Oleh karena itu, dengan keunggulan dan kelemahan yang dimilikinya bank syariah mampu
sebagai solusi pengelolaan keuangan yang terjadi pada saat ini.
3.2 Saran
Bank syariah masih memiliki beberapa kekurangan yaitu seperti masih kurangnya
pemahaman masyarakat tentang bank syariah. Dan masih banyak lagi. Tapi jangan khawatir, karena
seiring dengan waktu semua kekurangan yang dimilikinya, bank syariah akan berusaha dan berupaya
akan menutupi dan bahkan menghilangkan semua kekurangan itu. Itu semua menjadi tugas kita
bersama-sama baik itu pemerintah maupun masyarakat luas. Walaupun Negara kita ini bukanlah
100% Islam, tapi jangan khawatir bagi umat nonmuslim untuk menggunakan layanan bank syariah
karena bank syariah (islam) membawa rahmat untuk semua orang tidak diperuntukkan bagi umat
Islam saja, dan karena itu ekonomi Islam bersifat inklusif.