Anda di halaman 1dari 21

KLIPING FLORA DAN FAUNA

Nama : Roro Lintang Arum Prastiti

Kelas : V (Lima)
A. FAUNA

Harimau Jawa

Harimau Jawa adalah jenis harimau yang hidup di pulau Jawa. Harimau ini
dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan
lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Walaupun
begitu, ada juga kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an ketika
diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen
dari harimau jawa ialah di tahun 1972. Di tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal
3 ekor harimau hidup di pulau Jawa. Walaupun begitu, ada kemungkinan kecil
binatang ini belum punah. Di tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang
keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.
Pesut Bekantan

Pesut Mahakam Pesut Mahakam (Latin:Orcaella brevirostris) adalah sejenis


hewan mamalia yang sering disebut lumba-lumba air tawar yang hampir punah
karena berdasarkan data tahun 2007, Pesut Mahakam tinggal 50 ekor saja dan
menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Tidak seperti
mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut, Pesut
Mahakam hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang
dilindungi Undang-Undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni Sungai
Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irawady. Namun, diberitakan bahwa pesut di
Mekong dan Sungai Irrawaddy sudah punah.
Bekantan

Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda merupakan satwa endemik


Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis
kera 8yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut
berwarna coklat kemerahan. Dalam bahasa ilmiah, Bekantan disebut Nasalis larvatus.
Bekantan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Nasalis larvatus, sedang dalam bahasa
inggris disebut Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey. Di negara-negara lain
disebut dengan beberapa nama seperti Kera Bekantan (Malaysia), Bangkatan
(Brunei), Neusaap (Belanda). Masyarakat Kalimantan sendiri memberikan beberapa
nama pada spesies kera berhidung panjang ini seperti Kera Belanda, Pika, Bahara
Bentangan, Raseng dan Kahau. Bekantan yang merupakan satu dari dua spesies
anggota Genus Nasalis ini sebenarnya terdiri atas dua subspesies yaitu Nasalis
larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis. Nasalis larvatus larvatus terdapat
dihampir seluruh bagian pulau Kalimantan sedangkan Nasalis larvatus orientalis
terdapat di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan.
Mentok Rimba

Mentok Rimba atau dalam bahasa ilmiahnya Cairina scutulata bisa dikatakan
sebagai jenis bebek paling langka di dunia. Populasinya di seluruh dunia sangat
langka, diperkirakan hanya tersisa sekitar 1000 ekor. Sekitar 150 ekor terdapat di
Taman Nasional Way Kambas, salah satu habitat Mentok Hutan yang tersisa di
Indonesia. Mentok Rimba dikenal juga sebagai Mentok Hutan, Serati, Bebek Hutan
atau Angsa Hutan dan dalam bahasa inggris dikenal sebagai White-winged Wood
Duck. Spesies ini termasuk salah satu burung air dari suku Anatidae (bebek). Mentok
Rimba (Cairina scutulata) nyaris mirip dengan spesies Bebek Manila (Cairina
moschata) yang sering dipelihara. Mentok berukuran besar antara 66-75 cm.
Bentuknya hampir menyerupai bebek. Warna bulunya gelap dan kepala serta
lehernya keputih-putihan. Penutup sayap kecil putih, penutup sayap tengah dan
spekulum abu-abu biru.
Burung Maleo

Burung maleo yang dalam nama ilmiahnya macrocephalon maleo adalah


sejenis burung yang berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Burung maleo
adalah satwa endemik sulawesi, artinya hanya bisa ditemukan hidup dan berkembang
di pulau sulawesi, indonesia. Selain langka, burung ini ternyata unik karena anti
poligami. Selain sebagai satwa endemik burung maleo (macrocephalon maleo) ini
yang mulai langka dan dilindungi ini juga merupakan burung yang unik.
Keunikannya mulai dari struktur tubuh, habitat, hingga tingkah lakunya yang salah
satunya adalah anti poligami. Makanya tidak mengherankan jika sejak tahun 1990
berdasarkan sk. No. Kep. 188.44/1067/ro/bklh tanggal 24 pebruari 1990, burung
maleo ditetapkan sebagai ?satwa maskot? provinsi sulawesi tengah. Burung maleo
memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah
kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda
keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam.
Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih
kelam dibanding burung jantan.
Badak Jawa

(Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari


lima badak yang masih ada. Badak ini masih termasuk ke dalam genus yang sama
dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak
ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada
badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya
biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak
lainnya.

Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup
di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar.
Badak jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan
membesarkan anak, walaupun suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di
dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki
hewan pemangsa sebagai musuh. Badak jawa biasanya menghindari manusia, tetapi
akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang
meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya
mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel
kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa lebih
sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.
Unta

Unta adalah dua spesies hewan berkuku


genap dari genus Camelus (satu berpunuk tunggal - Camelus dromedarius, satu lagi
berpunuk ganda - Camelus bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering
dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara
30 sampai 50 tahun.

Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun
yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai
nutrisi lebih tinggi daripada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan
sebagai hewan pekerja.

Ada banyak hal yang membuat mereka mampu beradaptasi. Salah satunya
adalah punuknya. Banyak orang mengira punuknya menyimpan air, tetapi
sebenarnya tidak. Punuk unta menyimpan lemak khusus, yang pada suatu saat bisa
diubah menjadi air dengan bantuan oksigen hasil respirasi. Satu gram lemak yang ada
pada punuk unta bisa diubah menjadi satu gram air.

Kemampuan adaptasi lainnya yang luar biasa adalah, sistem respirasinya


meninggalkan sedikit sekali jejak uap air. Uap air yang keluar dari paru-paru diserap
kembali oleh tubuhnya melalui sel khusus yang terdapat di hidung bagian dalam,
membentuk kristal dan suatu saat dapat diambil.

Unta Arab (C. dromedarius) hidup di kawasan Afrika utara dan Timur


Tengah serta anak benua India. Jumlahnya saat ini sekitar 14 juta ekor. Di Afrika
utara, unta arab sangat berperan bagi sebagian negara, seperti Somalia dan Ethiopia.
Di sana unta dimanfaatkan susunya.
Kangguru

Kanguru (atau kangguru) adalah hewan mamalia yang memiliki kantung


(marsupialia). Hewan ini termasuk hewan khas Australia. Kata kanguru diambil
dari bahasa Aborigin gangguru.

Ada tiga spesies kanguru:

Kanguru Merah
Kanguru Merah adalah hewan marsupial terbesar yang masih hidup. Apabila
berdiri tingginya dapat mencapai lebih dari 2 meter dan bobotnya mencapai 90 kg.
Kanguru jenis ini biasanya bergerak dalam kelompok besar. Mereka tidur di kala
siang yang hawanya paling panas. Apabila tidak ada air, mereka akan mencari
kelembapan dari tumbuhan hijau. Mereka juga hanya akan berkembang biak
apabila ada hujan dan tumbuh tanaman baru.
Kanguru Abu-abu Timur
Kanguru Abu-abu Timur dapat ditemukan di daerah subur Australia bagian
timur.
Kanguru Abu-abu Barat
Kanguru Abu-abu Barat dapat ditemukan di Australia bagian barat,
Australia bagian selatan yang dekat dengan pantai dan basin Sungai Darling.
Kanguru Abu-abu sangat banyak jumlahnya. Mereka hidup di hutan-
hutan eukaliptus yang terbuka dan di daerah berumput. Mereka memakan rumput.
Gajah

Gajah adalah mamalia besar dari famili Elephantidae dan ordo Proboscidea.


Secara tradisional, terdapat dua spesies yang diakui, yaitu gajah afrika (Loxodonta
africana) dan gajah asia (Elephas maximus), walaupun beberapa bukti menunjukkan
bahwa gajah semak afrika dan gajah hutan afrika merupakan spesies yang berbeda
(L.  africana dan L. cyclotis). Gajah tersebar di seluruh Afrika sub-Sahara, Asia
Selatan, dan Asia Tenggara. Elephantidae adalah satu-satunya famili dari ordo
Proboscidea yang masih ada; famili lain yang kini sudah punah
termasuk mamut dan mastodon. Gajah afrika jantan merupakan hewan darat terbesar
dengan tinggi hingga 4 m dan massa yang juga dapat mencapai 7.000 kg.

Gajah merupakan hewan herbivora yang dapat ditemui di berbagai habitat,


seperti sabana, hutan, gurun, dan rawa-rawa. Mereka cenderung berada di dekat air.
Gajah dianggap sebagai spesies kunci karena dampaknya terhadap lingkungan.
Hewan-hewan lain cenderung menjaga jarak dari gajah, dan predator-predator
seperti singa, harimau. hyena, dan anjing liar biasanya hanya menyerang gajah muda.
Gajah betina cenderung hidup dalam kelompok keluarga, yang terdiri dari satu betina
dengan anak-anaknya atau beberapa betina yang berkerabat beserta anak-anak
mereka. Kelompok ini dipimpin oleh individu gajah yang disebut matriark, yang
biasanya merupakan betina tertua. Gajah memiliki struktur kelompok fisi-fusi, yaitu
ketika kelompok-kelompok keluarga bertemu untuk bersosialisasi. Gajah jantan
meninggalkan kelompok keluarganya ketika telah mencapai masa pubertas, dan akan
tinggal sendiri atau bersama jantan lainnya.
Binturung

Binturung (Arctictis binturong) adalah sejenis musang bertubuh besar,


anggota suku Viverridae. Beberapa
dialek Melayu menyebutnya binturong, menturung atau menturun. Dalam bahasa
Inggris, hewan ini disebut Binturong, Malay Civet Cat, Asian Bearcat, Palawan
Bearcat, atau secara ringkas Bearcat. Barangkali karena karnivora berbulu hitam
lebat ini bertampang mirip beruang yang berekor panjang, sementara juga berkumis
lebat dan panjang seperti kucing (bear: beruang; cat: kucing).

Musang yang berekor besar panjang dan bertubuh besar. Panjang kepala dan
tubuh antara 60 – 95 cm, ditambah ekornya antara 50 – 90 cm. Beratnya sekitar 6 –
14 kg, bahkan sampai 20 kg.

Ketika lahir, binturung memiliki berat rata-rata sekitar 142 gram dan
matanya masih tertutup.

Berambut panjang dan kasar, berwarna hitam seluruhnya atau kecokelatan,


dengan taburan uban keputih-putihan atau kemerahan. Pada masing-masing ujung
telinga terdapat seberkas rambut yang memanjang. Ekor berambut lebat dan panjang,
terutama di bagian mendekati pangkal, sehingga terkesan gemuk. Ekor ini dapat
digunakan untuk berpegangan pada dahan (prehensile tail), sebagai ‘kaki kelima’.
B. FLORA

Euphorbia Obesa: the Baseball Plant

Euphorbia Obesa, juga dikenal sebagai Tanaman Baseball, adalah endemikyang berasal
dari daerah Karoo Besar di Afrika Selatan. Tumbuhan ini sudah langka dan terancam
punah. Kebanyakan dari mereka sudah banyak dibudidayakan, harga tumbuhan ini
sangat mahal dan menjadi salah satu koleksi yang wajib dimiliki oleh para kolektor
tanaman si seluruh dunia.
Kecapi (Sandoricum koetjape)

Kecapi, sentul atau ketuat adalah nama sejenis buah dan juga pohon penghasilnya
Kecapi diperkirakan berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya.
Berabad-abad yang silam, tumbuhan ini dibawa dan dimasukkan ke India,
Indonesia (Borneo, Maluku), Mauritius, dan Filipina, di mana tanaman
buah ini kemudian menjadi populer, ditanam secara luas dan mengalami
naturalisasi.
Pohon ini ditanam terutama karena diharapkan buahnya, yang berasa manis
atau agak masam. Kulit buahnya yang berdaging tebal kerap dimakan dalam
keadaan segar atau dimasak lebih dulu, dijadikan manisan atau marmalade.
Kayu kecapi bermutu baik sebagai bahan konstruksi rumah, bahan perkakas atau kerajinan,
mudah dikerjakan dan mudah dipoles.
Berbagai bagian pohon kecapi memiliki khasiat obat. Rebusan daunnya
digunakan sebagai penurun demam. Serbuk kulit batangnya untuk
pengobatan cacing gelang. Akarnya untuk obat kembung, sakit perut dan
diare; serta untuk penguat tubuh wanita setelah melahirkan.
Kecapi ada dua macam, yakni dengan daun tua sebelum gugur berwarna
kuning dan yang berwarna merah. Dahulu, kedua varietas ini dianggap
sebagai spesies yang berbeda
Anggrek Bulan

Anggrek bulan Pelaihari, salah satu jenis anggrek terbaik di dunia asal Kalimantan
Selatan terancam hilang karena salah kelola.

Phalaenopsis amabilis atau anggrek bulan memang memiliki keindahan yang bisa
memikat siapa saja.Tidak hanya kalangan pecinta anggrek, masyarakat awam pun
dibuat kepincut olehnya. Anggrek Bulan banyak di jumpai di kepulauan Indonesia,
karena penyebaran yang hampir merata  ditambah keindahan bunganya. Karena ituah
anggrek Phalaenopsis amabilis di nobatkan sebagai Puspa Pesona.

Anggrek bulan endemik Pelaihari adalah anggrek phalaenopsis  indukan silangan yang
telah sering di gunakan di berbagai negara karena berbagai keunggulannya. Sayangnya
keberadaan Anggrek amabilis ini sudah mulai langka dan sulit di temui ditemui di
habitat aslinya, di kawasan Hutan Pegunungan Meratus Pelaihari Kabupaten Tanah
Laut maupun di kawasan hutan Kalimantan Selatan lainnya.
Bunga Bangkai

Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase
vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan
(Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan
bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A.
gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya
berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang
dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya.
Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan
Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar
dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara
bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang
semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif
ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan
lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan
kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol
atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya
berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya
bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Hingga tahun
2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang
menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada tanggal 20 Oktober 2005,
mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart,
juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa
bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11 Maret
2004 [2]. Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu,
Teratai

Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku
Nymphaeaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di
Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus).
Pada zaman dulu, orang memang sering mencampuradukkan antara tanaman genus
Nelumbo seperti seroja dengan genus Nymphaea (teratai). Pada Nelumbo, bunga terdapat di
atas permukaan air (tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih
hingga kuning), daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi.
Tanaman tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di
permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur
pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun
berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke
tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke
permukaan daun tidak membentuk butiran air.
Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter
bunga antara 5-10 cm.
Teratai terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah
subtropis seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir.
Kaktus

Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga


famili Cactaceae.

Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di
daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus
memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam
tanah.[1] Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga
memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat
mengurangi penguapan air lewat daun.{ Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada
waktu yang lama tanpa air.

Penemuan tentang kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum bangsa Eropa
menemukan Dunia Baru. Namun, berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut
hilang ketika terjadi penjajahan oleh Spanyol. Referensi pertama mengenai tanaman
kaktus ditemukan pada abad ke-16 di dalam bab 16 dari buku Historia general y
natural de las Indias (1535). Penulis buku tersebut, Hernandez de Oviedo y
Valdez mendeskripsikan kaktus sebagai tanaman yang memiliki duri yang khas dan
buah yang unik. Sebagian besar spesies kaktus berasal dari Amerika Utara, Selatan, dan
Tengah. Genus kaktus pertama yang diimpor
ke Eropa adalah Melocactus. Seorang botaniawan asal Swedia, Carl Linnaeus,
memberikan nama kaktus yang diambil dari bahasa Yunani Κακτος kaktos. Dalam
bahasa Yunani klasik, kata tersebut memiliki makna tanaman liar berduri. Hanya
seperempat dari keseluruhan spesies kaktus yang hidup di daerah gurun Sisanya hidup
pada daerah semi-gurun, padang rumput kering, hutan meranggas, atau padang
rumput. Umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis.
Kecubung

Kecubung (Datura metel) adalah tumbuhan berbunga anggota suku Solanaceae, tumbuhan


ini masih sekerabat dengan datura, tumbuhan hias dengan bunga berbentuk terompet yang
besar. Kecubung biasanya berbunga putih dan atau ungu, tetapi hibridanya berbunga aneka
warna. Diperkirakan tanaman ini pertama kali dipakai sebagai obat-obat pada abad
kesepuluh. Bahkan, Bangsa Mesir sudah menggunkan Bunga Kecubung untuk sejak zaman
0-1 sebelum Masehi sebagai makanan spiritual. Kecubung ada yang berasal dari Asia
Tenggara, tetapi ada juga yang berasal dari Benua Amerika.

Kecubung tumbuh di tempat yang beriklim panas dan dibudidayakan di seluruh belahan
dunia karena khasiat yang dikandungnya dan juga untuk tanaman hias. Pertama kali
diperkenalkan oleh Linnaeus pada tahun 1753, tetapi secara botani masih belum tepat
mengenai gambaran dan penjelasan tentang kecubung. Wilayah asal yang menjadi sumber
tanaman ini tidak dapat diketahui secara pasti. Bagian-bagian kecubung, tetapi terutama
bijinya, mengandung alkaloid yang berefek halusinogen dan menyebabkan kegilaan baik
sementara atau permaen. Selain itu juga, biji kecubung dapat memicu paralisis dan
kematian. Di dalam kecubung juga terkandung senyawa cathinone yang efeknya hampir
sama dengan amphetamina serta bersifat stimulan, mengurangi nafsu makan
dan euphoria (senang berlebih-lebihan) sehingga menyababkan kecanduan psikologis.
Terdapat juga senyawa scopolamine dan antropine yang menyebabkan delirium
halusinogen (halusinasi yang tidak bisa membedakan sama sekali nyata dan ilusi).
Kantong

Genus Nepenthes (Kantong semar, bahasa Inggris: Tropical pitcher plant), yang


termasuk dalam familia monotipik, terdiri dari 130 spesies dan belum termasuk hibrida
alami maupun buatan. Genus ini merupakan tumbuhan karnivora di
kawasan tropis Dunia Lama, kini meliputi negara Indonesia, Republik Rakyat
Tiongkok bagian selatan, Indochina, Malaysia, Filipina, Madagaskar bagian
barat, Seychelles, Kaledonia Baru, India, Sri Lanka, dan Australia. Habitat dengan
spesies terbanyak ialah di pulau Borneo dan Sumatra.

Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15–20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya,
walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada
ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu
alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet,
anak kodok) yang masuk ke dalam. Kantong ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi yang tidak tersedia pada habitat tumbuh.

Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang
biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu
bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur
dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama
seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset,
contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis.
Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti
campuran kantong bawah dan kantong atas.
Enceng Gondok

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung.


Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng
gondok mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama
Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama
Ilung-ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe. Eceng gondok pertama kali
ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Philipp
von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang
melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil. Eceng gondok memiliki kecepatan
tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak
lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke
badan air lainnya.

Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang
lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat beradaptasi
dengan perubahan yang ekstrem dari ketinggian air, arus air, dan perubahan
ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam air.Pertumbuhan eceng
gondok yang cepat terutama disebabkan oleh air yang mengandung nutrien yang tinggi,
terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat dan potasium (Laporan FAO). Kandungan
garam dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau-
danau di daerah pantai Afrika Barat, di mana eceng gondok akan bertambah
sepanjang musim hujan dan berkurang saat kandungan garam naik pada musim
kemarau.
Selada Liar

Dari cedera untuk penyakit, rasa sakit - gejala yang sangat umum yang dapat
menggulingkan bahkan dengan kaki terkuat. rasa sakit yang telah menyebabkan epidemi
ini ketergantungan opiat.

Sayangnya, sebagian besar penduduk lebih memilih untuk menutupi masalah dengan cara
kimia daripada memecahkannya. Akibatnya, dokter curiga siapa saja yang mencari obat
penghilang rasa sakit.

Namun, tidak ada kebutuhan untuk merujuk kimia sintetik! Rasa sakit akan tanaman yang
paling biasa!

nama ilmiahnya - Lactuca virosa (liar selada). Ini tanaman berdaun tinggi dengan bunga
kuning kecil yang dapat tumbuh di halaman belakang mereka.

Anda mungkin juga menyukai