Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEKILAS TENTANG PERBANKAN

SYARIAH

DISUSUSN OLEH:

1.HISYAM FITRI ASNYAH


2.KHOLIT MUHAMMMAD MUKHRON

DOSEN PENGAMPUH: NOFINAWATI M.A.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM SYEKH ALI HASAN


AHMAD ADDARY PADANG SIDIMPUAN
PENDAHULUAN

Munculnya sistem ekonomi syariah menjadi peluang besar, mengingat Indonesia memiliki
penduduk beragama Islam terbesar di Dunia. Sampai saat ini penduduk muslim di Indonesia
telah mencapai sekitar 200 juta jiwa. Sebuah pasar yang sangat besar bagi sebuah bisnis.
Indonesia merupakan negara yang memiliki perbankan syariah dengan kinerja keuangan
tertinggi di dunia. Tingkat profitabilitas bank syariah di Indonesia merupakan yang terbaik di
dunia diukur dari rasio laba terhadap aset. Indonesia juga merupakan negara yang perbankan
syariahnya memiliki pertumbuhan sangat pesat. Baik dilihat dari bertambahnya jumlah bank
maupun bertambahnya aset. Perbankan Syariah mulai muncul seiring dengan perkembangan
zaman manusia di bumi. Kebutuhan manusia tidak terbatas namun, keinginan manusia untuk
menabung yang tak terbatas. Pada dasarnya perbankan syariah Adalah suatu pengaplikasian
ilmu ekonomi yang lebih luas terlebih dalam urusan keuangan. Inti dari masalah perbankan
syariah ini adalah adanya ketidakseimbangan antara pengeluaran dan pendapatn yang masuk
untul disimpan,sedangakan biaya yang keluar jauh lebih besar daripada tabungan yang
masuk.Meningkatnya kebutuhan manusia sesuai peradaban masa kini mengakibatkan sumber
pemasukan menjadi tidak menentu. Kebutuhan manusia yg tak terbatas mengakibatkan
pengeluaran biaya juga tak terbatas pula. Karena itu untuk memberikan kemudahan dalam
mengelola keuangan maka suatu bank syariah memberikan beberapa fasiliatas yang akan
memberikan kemudahan dan kemudahan bagi para nasabah agar pembiayaan yang
dikeluarkan itu bisa teralokasikan dengan baik,dan bahkan menguntungkan kedua belah
pihak,sehingga kehidupan ekonomi akan berjalan sesuai porosnya tanpa adanya masalah
keuangan.Perbankan yang dikenal sebagai lembaga keuangan perantara antara pihak
kelebihan dana dengan pihak kekurangan dana. Oleh karena itu bank berkewajiban untuk
selalu menyalurkan dana yang dihimpun untuk diinvestasikandalam bentuk pembiayaan.
Pada bank sulselbar konter layanan Syariah cabang pinrang produk pembiayaan
menggunakan beberapa akad, namun penulis hanya berfokus pada produk pembiayaan yang
menggunakan akad murabahah. Murabahah adalah jual beli barang dengan harga asal
ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini penjual harus memberitahukan
hargapokok produk yang ia jual dan menentukan suatu tingkat sebagai tambahannya. Akad
murabahah adalah perjanjian juai-beli antara bank dengan nasabah. Bank syariah membeli
barang yang diperlukan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan
sebesar harga perolehan ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank
syariah dan nasabah.

RUMUSAN MASALAH:

1.Pengertian bank syariah

2.Jenis jenis bank syariah

3.fungsi bank syariah


A.Pengertian bank
Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam
melakukan transaksi keuangan, maupun transaksi lainnya. Bank yang ada diIndonesia
dikelompokkan kedalam berbagai beberapa jenis. Jenis bank ini diatur sebagai mana
pengelompokannya. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut fnancial
intermediary. Artinya, lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang.
Usaha bank akan selalu dikaitkan dengan masalah uang yang merupakan alat kelancaran
terjadinya perdagangan yang utama. Kegiatan dan usaha bank akan selalu tekait dengan
komoditas, antara lain:

1. Memindahkan uang

2. Menerima dan membayar kembali uang dalam rekening Koran

3. Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga lainnya

4. Membeli dan menjual surat-surat berharga 2 Manajemen Perbankan Syariah

5. Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas dagang

6. Member jaminan bank Untuk menhindari pengoperasian bank dengan system bunga

Islam memperkenalkan prinsip mua’malah islam dengan kata lain, Bank syari’ah lahir
sebagai solusi altenatif tehadap persoalan pertentangan antara bunga bank dan riba.
Kerinduan uamat islam melepaskan diri dari riba telah mendapatkan jawaban dengan lahir
bank islam. Bank islam lahir di Indonesia, yang gencarnya, sekitar pada tahun 90-an atau
tepatnya setelah ada Undang-undang No. 7 tahun 1992, yang direfsikan dengan
Undangundang perbankan No. 10 tahun 1998, dalam bentuk sebuah bank yang beroperasinya
dengan system bagi hasil atau bank syari’ah. Kaitan antara bank dengan uang dalam suatu
unit bisnis adalah penting, namun didalam pelaksanaannya harus menghilangkan adanya
ketidak adilan, ketidakjujuran dan penghisapan. Dari suatu pihak kepihak lain (bank dengan
nasabahnya). Kedudukan bank islam dalam dalam hubungan dengan para kliennya adalah
sebagai mitra investor dan bedagang. Sedang dalam hal bank pada umumnya, hubungannya
adalah sebagai kreditur atau debitur. Sehubungan dengan jalinan investor dan pedagang
tersebut, maka dalam menjalankan pekerjaannya, bank islam menggunakan berbagai teknik
dan metode investasi seperti kontrak mudharabah. Di samping itu, bank islam juga terlibat
dalam kontrak murabahah. Mekanisme perbankan yang berdasarkan prinsip-prinsip mitra
usaha adalah bebas bunga. Oleh karena itu, soal membayarkan bunga kepada para depositor
atau pembebanan suatu bunga dari para klein tidak timbul. 1

B.Pengertian Syariah
1
Drs.Ismail,Mab,AK,Perbankan syariah,(jakarta,2017)hal 29
Secara terminologis (istilah) syarî’ah diartikan sebagai tata aturan atau hukum-hukum yang
disyariatkan oleh Allah kepada hamba-Nya untuk diikuti. Diperjelas oleh pendapat Manna’
alQhaththan, bahwa syarî’at berarti “segala ketentuan Allah yang disyariatkan bagi
hambahamba-Nya, baik menyangkut akidah, ibadah, akhlak, maupun muamalah”2

C.Defenisi Bank Syariah

Lembaga yang bertindak sebagain financial immediately dikenal sebagai bank. Artinya,
pendirian bank adalah suatu organisasi yang pelaksanannya berhubungan dengan masalah
kas. Akibatnya, bisnis bank akan selalu terkait dengan masalah uang, yang merupakan sarana
utama untuk memungkinkan terjadinya perdagangan.bisnis dan aktivitas bank akan selalu
terkait dengan komoditas,termasuk:

1.mentransfer uang tunai

2.mengambil uang dari rekening giro dan membayarnya kembali

3.membatasi permintaan uang tunai,perintah dan berbagai perlindungan

4.menjual dan membeli sekuritas

5.transaksi yang melibatkan kertas dagang wesel, dan cek yang menjamin rekening bank

Bank islam yang selanjutnya disinggung sebagai bank syariah adalah bank yang bekerja
tanpa bergantung pada pendapatan. Operasi dan produk bank syariah, juga dikenal sebagai
bank bebas bunga, dikembangkan sesuai dengan al-qur an dan hadist. Bank syariah adalah
lembaga keuangan yang bisnis utamanya memberikan dukungan dan administrasi yang
berbeda dalam lalu lintas angusran dan kursus kas yang tugasnya sesuai dengan standar
dengan syariah islam.

D.Bank syariah

Pengertian Bank Islam Bank islam atau selanjutnya disebut Bank syariah, adalah Bank
yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank islam atau disebut Bank tanpa
bunga, adalah lembaga keungan/ perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan
berlandaskan pada Al- Qur’an dan Hadist Nabi SAW atau dengan kata lain, Bank islam
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa
lainnya dalam lalulintas pembiayaan serta peredaran uang yang pengopersiannya disesuaikan
dengan prinsip syariat islam Antonio dan perwataatmadja membedakan menjadi dua bagian
pengertian, yaitu Bank islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah islam. Bank
islam adalah :

1. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah islam.

2
Dr.RohidinSH,Mag,pengantar hukum islam yogyakarta(2018)hal 17
2. bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan
Hadist.

Sementara bank yang beroperasi sesuai prinsip syari’ah islam adalah bank yang dalam
beroperasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syari’ah islam. Dalam tata cara
bermuamalat itu dijahui praktek-praktek yank dikhawatirkan mengandung unsurunsur riba
untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan invetasi atas dasar bagi hasil dan pembiyaan
perdagangan3

E.Pengertian bank syariah Bank

pada dasarnya adalah entitas yang melakukan penghimpunan dana dari masyarakat
dalam bentuk pembiayaan atau dengan kata lain melaksanakan fungsi intermediasi keuangan.
Dalam sistem perbankan di Indonesia terdapat dua macam sistem operasional perbankan,
yaitu bank konvensional dan bank syariah. Sesuai UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau
prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip
keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme
(alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang haram. Selain
itu, UU Perbankan Syariah juga mengamanahkan bank syariah untuk menjalankan fungsi
sosial dengan menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang
berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya
kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf (wakif). Berbicara tentang
definisi bank syariah, ada beberapa pakar yang menjelaskan definisi dari bank syariah
sebagai berikut :

1. Bank syariah adalah bank yang sistem perbankannya menganut prinsip-prinsip dalam
islam. Bank syariah merupakan bank yang diimpikan oleh para umat islam

2. Pengertian Bank Syariah Menurut Sudarsono, Bank Syariah adalah lembaga keuangan
negara yang memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya di dalam lalu lintas pembayaran
dan juga peredaran uang yang beroperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah atau
islam.

3. Menurut Perwataatmadja, Pengertian Bank Syariah adalah bank yang beroperasi


berdasarkan prinsip-prinsip syariah (islam) dan tata caranya didasarkan pada ketentuan
Alquran dan Hadist.

4. Siamat Dahlam mengemukakan Pengertian Bank Syariah, Bank Syariah merupakan bank
yang menjalankan usahanya berdasar prinsip-prinsip syariah yang didasarkan pada alquran
dan hadits.

5. Pengerian Bank Syariah menurut Schaik, Bank Syariah adalah suatu bentuk dari bank
modren yang didasarkan pada hukum islam, yang dikembangkan pada abad pertenganhan

3
Drs.Ismail,Mab,AK Lock cit hal 31
islam dengan menggunakan konsep bagi risiko sebagai sistem utama dan meniadakan sistem
keuangan yang didasarkan pada kepastian dan keuntungan yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Dalam UU No.21 tahun 2008 mengenai Perbankan Syariah mengemukakan pengertian


perbankan syariah dan pengertian bank syariah. • Perbankan Syariah yaitu segala sesuatu
yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, mencakup
kegiatan usaha, serta tata cara dan proses di dalam melaksanakan kegiatan usahanya.• Bank
Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya dengan didasarkan pada prisnsip
syariah dan menurut jenisnya bank syariah terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah), UUS
(Unit Usaha Syariah) dan BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah),

7. Bank Syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam dan dalam
kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah.
Imbalan bank syariah yang diterima maupun yang dibayarkan pada nasabah tergantung dari
akad dan perjanjian yang dilakukan oleh pihak nasabah dan pihak bank.

Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun
akad sebagaimana diatur dalam syariat islam. Bank Umum syariah yang berdiri sendiri sesuai
dengan akta pendiriannya, maka bukan merupakan bagian dari bank konvensional. Beberapa
contoh bank umum syariah yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Bukopin, Bank
Muamalat Indonesia dan lain sebagainya. Unit usaha syariah merupakan unit usaha yang
masih di bawah pengelolaan bank konvensional. Unit usaha syariah (UUS) adalah unit kerja
dari kantor pusat bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau
unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah (islam), atau unit kerja di
kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu
syariah atau unit syariah. Contoh Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu BNI Syariah, BII Syariah
dan lain sebagainya. Bank syariah memiliki sistem operasional yang berbeda dengan bank
konvensional. Dalam bank syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para
nasabahnya. Dalam sistem operasional bank syariah, penarikan bunga dilarang dalam semua
bentuk transaksi apapun. Bank syariah tidak mengenal yang namanya sistem bunga, baik itu
bunga yang diperoleh dari nasabah yang meminjam uang atau bunga yang dibayar kepada
penyimpan dana di bank syariah.Dalam bank syariah hanya mengenal riba atau bagi hasil
pada semua akad yang dipraktekkan dalam bank syariah.4

F.Jenis jenis Bank syariah

4
Zulkifli rusby (Manajemen perbankan syariah pekanbaru,2017)hal 1
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
dalam melakukan transaksi keuangan maupun transaksi perbankan lainnya. Beberapa bank
syariah menawarkan semua produk perbankan, sebagian bank syariah hanya menawarkan
produk tertentu dan seterusnya. Produk dan jasa bank syariah yang dapat diberikan kepada
masyarakat tergantung jenis banknya.

1.Bank Umum Syariah Bank Umum Syariah ( BUS )

adalah Bank yang dalam aktivitasnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip
syariah dan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Umum Syariah disebut
juga dengan full branch, karena tidak dibawah koordinasi bank konvensional, akan tetapi
aktivitas serta pelaporannya terpisah dengan induk banknya.5 Bank syariah memiliki akta
pendirian yang terpisah dari induknya, Bank Konvensionaal, atau berdiri sendiri, bukan anak
perusahaan bank konvensional. Dengan demikian, dalam hal kewajiban memberikan
pelaporan kepada pihak lain seperti BI, Dirjen Pajak, dan Lembaga lain, dilakukan secara
terpisah.

Contoh Bank Umum Syariah antara lain :

1. PT. Bank Muamalat Indonesia :Devisa

2. PT. Bank Syariah Mandiri :Devisa

3. PT. Bank BRI Syariah :Devisa

4. PT. Bank BNI Syariah :Devisa

5. PT. Bank Mega Syariah :Devisa

6. PT. Bank Panin Syariah :Non Devisa

7. PT. BCA Syariah :Devisa

8. PT. Bank Victoria Syariah :Non Devisa

9. PT. Bank Syariah Bukopin :Devisa

10. PT. Bank Maybank Indonesia Syariah :Devisa

11. PT. Bank Jabar Banten Syariah :Devisa

2. Unit Usaha Syariah

5
Ismail Perbankan syariah (jakarta,kencana 2016) hal 51
Unit usaha Syariah merupakan unit usaha yang dibentuk oleh bank konvensional,
akan tetapi dalam aktivitasnya menjalankan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip
syariah, serta melaksanakan kegiatan lalu lintas pembayaran.49 Aktivitas Unit Usaha
Syariah sama dengan aktivitas dalam menawarkan produk penghimpunan dana pihak
ketiga, penyaluran dana, kepada pihak yang membutuhkan, serta memberikan pelayanan
jasa perbankan lainnya. Unit Usaha Syariah ( UUS ) adalah unit kerja dari kantor pusat
bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor
cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konventional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang 49
Ibid, hal. 53 60 pembantu syariah dan atau unit Syariah. ( Undang-Undang Perbankan No.
21 tahun 2008 ) Namun demikian , transaksi Unit Usaha Syariah tetap dipisahkan dengan
transaksi yang terjadi di bank konvensional. Hal ini dilakukan dengan alas an bahwa
semua transaksi syariah tidak boleh dicampur dengan transaksi konvensional. Unit Usaha
Syariah memberikan laporan secara terpisah atas aktivitas operasionalnya, meskipun pada
akhirnya dilakukan konsolidasi oleh induknya. Unit Usaha Syariah tidak memiliki akta
pendirian secara terpisah dari induknya bank konvensional, akan tetapi merupakan divisi
tersendiri atau cabang tersendiri yang khusus melakukan transaksi perbankan sesuai
syariah islam. Contoh Unit Usaha Syariah, antara lain :

a. PT. Bank Tabungan Negara (BTN) :Devisa

b. PT. Bank CIMB Niaga Syariah :Devisa

c. PT. Bank Danamon Indonesia syariah :Devisa

d. PT. Bank IFI :Devisa

e. PT. Bank Internasional Indonesia Syariah :Devisa

f. PT. Bank OCBC NISP :Devisa

g. PT. Bank Permata Syariah :Devisa

h. PT. Bank Sinarmas :Devisa

i. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) :Devisa

j. The Hongkong and Shanghai Banking Corp. (HSBC):Devisa

k. PT. BPD Jambi:Devisa

l. PT. BPD Riau Kepri :Devisa

m. PT. BPD Sumatera Barat :Devisa

n. PT. BPD Sumatera Utara :Devisa

o. PT. BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung:Devisa


p. PT. Bank DKI:Devisa

q. PT. BPD Jawa Tengah :Devisa

r. PT. BPD Jawa Timur :Devisa

s. PT. BPD Yogyakarta :Devisa

t. PT. BPD Kalimantan Timur :Devisa

u. PT. BPD Kalimantan Barat:Devisa6

G.Fungsi Perbankan Syariah


Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yang dalam aktivitasnya melaksanakan
kegiatan usaha sesuai dengan prinsip Syariah dan melaksanakan kegiatan lalu lintas
pembayaran. Bank umum Syariah dapat melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
yang dikeluarkan oeleh Lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di
bidang Syariah. Bank umum Syariah disebut juga dengan full branch, karena tidak di
bawah koordinasi bank konvensional, akan tetapi aktivitas serta pelaporannya terpisah
dengan induk banknya. Bank umum Syariah memiliki akta pendirian yang terpisah dari
induknya, bank konvensional, atau berdiri sendiri, bukan anak perusahaan bank
konvensional. Sehingga setiap laporan yang di terbitkan oleh bank Syariah akan terpisah
dengan induknya. Dengan demikian, dalam hal kewajiban memberikan pelaporan kepada
pihak lain seperti BI,Dirjen Pajak, dan Lembaga lain, dilakukan secara terpisah. Bank
Syariah memiliki tiga fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyrakat dalam bentuk
titipan dan investasi, menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dari
bank, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan Syariah.7

1.Penghimpun Dana Masyarakat


Fungsi bank Syariah yang pertama yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang
kelebihan dana. Bank Syariah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan
dengan menggunakan akad al-Wadiah dan dalam bentuk investasi dengan menggunakan
akad al-Mudharabah. Al-Wadiah adalah akad antara pihak pertama (masyarakat) dengan
pihak kedua (bank), dimana pihak pertama menitipkan dananya kepada bank, dan pihak
kedua, bank menerima titipan untuk dapat dimanfaatkan titipan pihak pertama dalam
transaksi yang diperbolehkan dalam islam. Almudharabah merupakan akad antara pihak
yang memiliki dana kemudian menginvestasikan dananya atau disebut juga dengan
shahibul maal dengan pihak kedua atau bank yang menerima dana yang disebut juga
dengan mudharib, yang mana pihak mudharib dapat memanfaatkan dana yang
diinvestasikan oleh shahibuk maal untuk tujuan tertentu yang diperbolehkan dalam
Syariah islam. Masyarakat mempercayai bank Syariah sebagai tempat yang aman untuk
6
Ibid hal 53
7
Muhammad,Manjamen dana Bank Syariah (Jakarta :PT.Raja Grafindo Parsada,2004)
melakukan investasi, dan menyimpan dana (uang). Masyarakat yang kelebihan dana
membutuhkan keberadaan bank Syariah untuk menitipkan dananya atau
menginvestasikan dananya dengan aman. Keamanan atas dana (uang) yang dititipkan
atau diinvestasikan dibank oleh masyarakat merupakan factor yang sangat penting yang
menjadi pertimbangan. Masyarakat akan merasa lebih aman apabila uangnya
diinvestasikan dibank Syariah. Dengan menyimpan unagnya di 22 bank, nasabah juga
akan mendapat keuntungan berupa/return atas uang yang diinvestasikan yang besarnya
tergantung kebijakan masing-masing bank Syariah serta tergantung pada hasil yang
diperoleh bank Syariah. Return merupakan imbalan yang diperoleh nasabah atas jumlah
dana yang diinvestasikan ke bank. Imabalan yang diberikan oleh bank bisa dalam bentuk
bonus dalam hal dananya dititipkan dengan menggunakan akad Al-Wadi`ah, dan bagi
hasil dalam hal dana yang diinvestasikan menggunakan akad Al-Mudharabah. Dalam
menghimpun dana pihak ketiga, bank menawarkan produk titipan dan investasi antara
lain; Giro Wadi`ah, tabungan Wadi`ah, tabungan Mudharabah,dan deposito Mudharabah,
serta investasi Syariah lainnya yang diperkenankan sesuai sistem operasional bank
Syariah.

2.Penyaluran Dana Kepada Masyarakat


Fungsi bank Syariah yang kedua yaitu menyalurkan dana kepada masyarakat yang
membutuhkan. Masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari bank Syariah asalkan
dapat memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Menyalurkan dana
merupakan aktifitas yang sangat penting bagi bang Syariah. Bank Syariah akan
memperoleh return atas dana yang di salurkan. Return atau pendapatan yang di peroleh
bank atas penyaluran dana ini tergantung pada akadnya. Bank menyalurkan dana kepada
masyarakat dengan menggunakan bermacam-macam akad, antara lain akad jula beli dan
akad kemitraan atau kerja sama usaha. Dalam akad jual beli, maka return yang diperoleh
bank atas penyaluran dananya adalah dalam bentuk margin keuntungan. Margin
keuntungan merupakan selisih anatara harga jual kepada nasabah dan harga beli bank.
Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas penyaluran dana kepada nasabah yang
merupakan akad kerja sama usaha adalah bagi hasil. Kegiatan penyaluran dana kepada
masyarakat, disamping merupakan aktivitas yang dapat menghsilkan keuntungan berupa
pendapatan margin keuntungan dan bagi hasil, juga untuk memanfaatkan dana yang idle
(idle fund). Bank telah membayar sejumlah tertentu atas dana yang telah dihimpunnya.
Pada akhir bulan atau pada saat tertentu bank akan mengeluarkan biaya atas dana yang
23 telah dihimpun dari masyarakat yang telah menginvestasikan dananya di bank. Bank
tidak boleh membiarkan dana masyrakat mengendap. Dana nasabah investor harus segera
disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan agar memperoleh pendapatan.
Pembiayaan bank Syariah dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.


b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah
muntahiyah bittamlik.

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,salam,istishna.

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.

e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa

3. Pelayanan Jasa Bank Bank Syariah


disamping menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyrakat, juga
memberikan pelayanan jasa perbankan. Pelayanan jasa bank Syariah ini diberikan dalam
rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Pelayanan
jasa kepada nasabah merupaka fungsi bank Syariah yang ketiga. Berbagai jenis produk
pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh bank Syariah antara lain jasa pengiriman uang
(transfer), pemindahbukuan, penagihan surat berharga, kliring, letter of credit, inkaso,
garansi bank, dan pelayanan jasa bank lainnya. Aktivitas pelayanan jasa, merupakan
aktivitas yang diharapkan oleh bank Syariah untuk dapat meningkatkan pendapatan bank
yang berasal dari fee atas pelayanan jasa bank. Beberapa bank berusaha untuk
meningkatkan teknologi informasi agar dapat memberikan pelayanan jasa yang
memuaskan nasabah. Pelayanan yang dapat memuaskan nasabah ialah pelayanan jasa
yang cepat dan akurat. Harapan nasabah dalam pelayanan jasa bank ialah kecepatan dan
keakuratannya. Bank Syariah berlomba-lomba untuk berinovasi dalam meningkatkan
kualitas produk layanan jasanya. Dengan pelayanan jasa, bank Syariah mendapat
imbalan berpa fee yang disebut fe based income. Apabila selama ini dikenal fungsi bank
konvensional adalah sebagai intermediary (penghubung) antara pihak yang kelebihan
dana dan yang membutuhkan dana selain menjalankan fungsi jasa keuangan, maka dalam
bank syariah mempunyai fungsi yang berbeda dengan bank konvensional. Fungsi bank
syariah yaitu manajer investasi, Investor, Jasa keuangan dan sosial. Fungsi-fungsi ini
dapat diuraikan menjadi berikut:8

1. Manajer investasi

Salah satu fungsi bank syariah yang sangat penting adalah sebagai manajer investasi,
maksudnya adalah bahwa bank syariah tersebut merupakan manajer investasi dari
pemilik dana yang dihimpun sangat tergantung pada keahlian, kehati-hatian, dan
profesionalisme dari bank syariah. Fungsi ini tidak banyak diketahui, dimengerti, dan
dipahami oleh para bankir yang bekerja di bank syaria (bukan Bankir syariah), yang
kebanyakan masih mempergunakan paradigma pola kerja bank konvensional.
Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah yang diharapkan mendapatkan hasil,
mempunyai implikasi langsung kepada pemilik dana. Jika investasi yang dilakukan bank
syariah mengalami pembayaran yang tidak lancar bahkan sampai macet, dapat
mengakibatkan pendapatan yang diperoleh kecil dan pendapatan yang diterima oleh
pemilik dana yang dihimpun menjadi kecil pula. Besarnya dana atau investasi yang
8
M.A EL-Gamal, Ismail finance Cambridge University Press,2006)hal 24
dilakukan oleh bank syariah bukanlah otomatis pendapatan bagi hasil besar yang
diterima oleh pemilik dana yang dihimpun.

2. Investor

Bank-bank menginvestasikan dana yang disimpan pada bank tersebut (dana pemilik
bank maupun dana rekening investasi) dengan jenis dan pola investasi yang sesuai
dengan syariah. Investasi yang sesuai dengan syariah tersebut meliputi akad Murabahah,
sewa-menyewa, musyarakah, akad Mudharabah, akad salam atau istisna, pembentukan
perusahaan atau akuisisi pengendalian atau kepentingan lain dalam rangka mendirikan
perusahaan, memperdagangkan produk, dan investasi atau memperdagangkan saham
yang dapat diperjual belikan. Keuntungan dibagikan kepada pihak yang memberikan
dana, setelah bank menerima keuntungan Mudharibnya yang sudah disepakati sebelum
pelaksanaan akad.

3. Jasa Keuangan Dalam menjalankan fungsi ini, bank syariah tidak jauh berbeda dengan
bank non syariah, seperti misalnya memberikan pelayanan kliring, transfer, inkaso,
pembayaran gaji dan sebagainya hanya saja yang sangat diperhatikan adalah prinsip-
prinsip syariah yang tidak boleh dilanggar. Bank-bank islam juga menawarkan berbagai
jasa-jasa keuangan lainnya untuk memperoleh imbalan atas dasar agency contract atau
sewa. Contohnya meliputi Letter of guarantee, wire transfer, letter of credit,dll.

4. Fungsi sosial
Konsep perbankan islam mengharuskan bank-bank islam memberikan pelayanan sosial
apakah melalui dana Qard (pinjaman kebajikan) atau Zakat dan dana sumbangan sesuai
dengan prinsipprinsip islam. Disamping itu, konsep perbankan islam juga mengharuskan
bank-bank islam untuk memainkan peran penting di dalam pengembangan sumber daya
manusianya dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan sosial.9

Daftar Pusaka:

9
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah,(jakarta:Sinar Grafika,2008),hal20
1.Drs. Ismail. MBAK.AK (Perbankan syariah) 2017

2.Zulkifli rusby (Manajemen perbankan syariah) 2017

3.Dr. Rohidin, SH, M.Ag (Pengantar hukum islam) 2016

4.Ascarya diaha yumanita (Bank syariah: Gambaran umum) 2005

5.Ismail (Perbankan syariah) 2016

6.Warkum sumitro (Asas-asas perbankan islam dan lembaga lembaga terkait) 2004

7.Muhammad (Manajemen dana bank syariah) 2004

8.Adrianto SE, MA.AK ,Dr. Anang firmansyah (Manajemen bank syariah: Implementasi teori dan
praktek) 2019

9.Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah (2008)

10.M.A EL-Gamal, Ismail finance (2006)

11.Muhammad,Manjamen dana Bank Syariah (,2004)

12.Perbankan syariah jakarta,kencana (2016)

Anda mungkin juga menyukai