SYARIAH
1. Memindahkan uang
6. Member jaminan bank Untuk menhindari pengoperasian bank dengan system bunga
Islam memperkenalkan prinsip mua’malah islam dengan kata lain, Bank syari’ah lahir
sebagai solusi altenatif tehadap persoalan pertentangan antara bunga bank dan riba.
Kerinduan uamat islam melepaskan diri dari riba telah mendapatkan jawaban dengan lahir
bank islam. Bank islam lahir di Indonesia, yang gencarnya, sekitar pada tahun 90-an atau
tepatnya setelah ada Undang-undang No. 7 tahun 1992, yang direfsikan dengan
Undangundang perbankan No. 10 tahun 1998, dalam bentuk sebuah bank yang beroperasinya
dengan system bagi hasil atau bank syari’ah. Kaitan antara bank dengan uang dalam suatu
unit bisnis adalah penting, namun didalam pelaksanaannya harus menghilangkan adanya
ketidak adilan, ketidakjujuran dan penghisapan. Dari suatu pihak kepihak lain (bank dengan
nasabahnya). Kedudukan bank islam dalam dalam hubungan dengan para kliennya adalah
sebagai mitra investor dan bedagang. Sedang dalam hal bank pada umumnya, hubungannya
adalah sebagai kreditur atau debitur. Sehubungan dengan jalinan investor dan pedagang
tersebut, maka dalam menjalankan pekerjaannya, bank islam menggunakan berbagai teknik
dan metode investasi seperti kontrak mudharabah. Di samping itu, bank islam juga terlibat
dalam kontrak murabahah. Mekanisme perbankan yang berdasarkan prinsip-prinsip mitra
usaha adalah bebas bunga. Oleh karena itu, soal membayarkan bunga kepada para depositor
atau pembebanan suatu bunga dari para klein tidak timbul.
Pengertian Syariah
Secara terminologis (istilah) syarî’ah diartikan sebagai tata aturan atau hukum-hukum yang
disyariatkan oleh Allah kepada hamba-Nya untuk diikuti. Diperjelas oleh pendapat Manna’
alQhaththan, bahwa syarî’at berarti “segala ketentuan Allah yang disyariatkan bagi
hambahamba-Nya, baik menyangkut akidah, ibadah, akhlak, maupun muamalah”
5.transaksi yang melibatkan kertas dagang wesel, dan cek yang menjamin rekening bank
Bank islam yang selanjutnya disinggung sebagai bank syariah adalah bank yang bekerja
tanpa bergantung pada pendapatan. Operasi dan produk bank syariah, juga dikenal sebagai
bank bebas bunga, dikembangkan sesuai dengan al-qur an dan hadist. Bank syariah adalah
lembaga keuangan yang bisnis utamanya memberikan dukungan dan administrasi yang
berbeda dalam lalu lintas angusran dan kursus kas yang tugasnya sesuai dengan standar
dengan syariah islam.
Bank syariah
Pengertian Bank Islam Bank islam atau selanjutnya disebut Bank syariah, adalah Bank
yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank islam atau disebut Bank tanpa
bunga, adalah lembaga keungan/ perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan
berlandaskan pada Al- Qur’an dan Hadist Nabi SAW atau dengan kata lain, Bank islam
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa
lainnya dalam lalulintas pembiayaan serta peredaran uang yang pengopersiannya disesuaikan
dengan prinsip syariat islam Antonio dan perwataatmadja membedakan menjadi dua bagian
pengertian, yaitu Bank islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah islam. Bank
islam adalah :
2. bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan
Hadist.
Sementara bank yang beroperasi sesuai prinsip syari’ah islam adalah bank yang dalam
beroperasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syari’ah islam. Dalam tata cara
bermuamalat itu dijahui praktek-praktek yank dikhawatirkan mengandung unsurunsur riba
untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan invetasi atas dasar bagi hasil dan pembiyaan
perdagangan
1. Bank syariah adalah bank yang sistem perbankannya menganut prinsip-prinsip dalam
islam. Bank syariah merupakan bank yang diimpikan oleh para umat islam
2. Pengertian Bank Syariah Menurut Sudarsono, Bank Syariah adalah lembaga keuangan
negara yang memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya di dalam lalu lintas pembayaran
dan juga peredaran uang yang beroperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah atau
islam.
4. Siamat Dahlam mengemukakan Pengertian Bank Syariah, Bank Syariah merupakan bank
yang menjalankan usahanya berdasar prinsip-prinsip syariah yang didasarkan pada alquran
dan hadits.
5. Pengerian Bank Syariah menurut Schaik, Bank Syariah adalah suatu bentuk dari bank
modren yang didasarkan pada hukum islam, yang dikembangkan pada abad pertenganhan
islam dengan menggunakan konsep bagi risiko sebagai sistem utama dan meniadakan sistem
keuangan yang didasarkan pada kepastian dan keuntungan yang telah ditentukan sebelumnya.
7. Bank Syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam dan dalam
kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah.
Imbalan bank syariah yang diterima maupun yang dibayarkan pada nasabah tergantung dari
akad dan perjanjian yang dilakukan oleh pihak nasabah dan pihak bank.
Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun
akad sebagaimana diatur dalam syariat islam. Bank Umum syariah yang berdiri sendiri sesuai
dengan akta pendiriannya, maka bukan merupakan bagian dari bank konvensional. Beberapa
contoh bank umum syariah yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Bukopin, Bank
Muamalat Indonesia dan lain sebagainya. Unit usaha syariah merupakan unit usaha yang
masih di bawah pengelolaan bank konvensional. Unit usaha syariah (UUS) adalah unit kerja
dari kantor pusat bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau
unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah (islam), atau unit kerja di
kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu
syariah atau unit syariah. Contoh Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu BNI Syariah, BII Syariah
dan lain sebagainya. Bank syariah memiliki sistem operasional yang berbeda dengan bank
konvensional. Dalam bank syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para
nasabahnya. Dalam sistem operasional bank syariah, penarikan bunga dilarang dalam semua
bentuk transaksi apapun. Bank syariah tidak mengenal yang namanya sistem bunga, baik itu
bunga yang diperoleh dari nasabah yang meminjam uang atau bunga yang dibayar kepada
penyimpan dana di bank syariah.Dalam bank syariah hanya mengenal riba atau bagi hasil
pada semua akad yang dipraktekkan dalam bank syariah.
adalah Bank yang dalam aktivitasnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip
syariah dan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Umum Syariah disebut
juga dengan full branch, karena tidak dibawah koordinasi bank konvensional, akan tetapi
aktivitas serta pelaporannya terpisah dengan induk banknya.48 48 Ismail, Perbankan
Syariah, (Jakarta : Kencana, 2016), hal 51 59 Bank umum syariah memiliki akta
pendirian yang terpisah dari induknya, Bank Konvensionaal, atau berdiri sendiri, bukan
anak perusahaan bank konvensional. Dengan demikian, dalam hal kewajiban memberikan
pelaporan kepada pihak lain seperti BI, Dirjen Pajak, dan Lembaga lain, dilakukan secara
terpisah. Contoh Bank Umum Syariah antara lain :
Unit usaha Syariah merupakan unit usaha yang dibentuk oleh bank konvensional,
akan tetapi dalam aktivitasnya menjalankan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip
syariah, serta melaksanakan kegiatan lalu lintas pembayaran.49 Aktivitas Unit Usaha
Syariah sama dengan aktivitas dalam menawarkan produk penghimpunan dana pihak
ketiga, penyaluran dana, kepada pihak yang membutuhkan, serta memberikan pelayanan
jasa perbankan lainnya. Unit Usaha Syariah ( UUS ) adalah unit kerja dari kantor pusat
bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor
cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konventional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang 49
Ibid, hal. 53 60 pembantu syariah dan atau unit Syariah. ( Undang-Undang Perbankan No.
21 tahun 2008 ) Namun demikian , transaksi Unit Usaha Syariah tetap dipisahkan dengan
transaksi yang terjadi di bank konvensional. Hal ini dilakukan dengan alas an bahwa
semua transaksi syariah tidak boleh dicampur dengan transaksi konvensional. Unit Usaha
Syariah memberikan laporan secara terpisah atas aktivitas operasionalnya, meskipun pada
akhirnya dilakukan konsolidasi oleh induknya. Unit Usaha Syariah tidak memiliki akta
pendirian secara terpisah dari induknya bank konvensional, akan tetapi merupakan divisi
tersendiri atau cabang tersendiri yang khusus melakukan transaksi perbankan sesuai
syariah islam. Contoh Unit Usaha Syariah, antara lain :
b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah
muntahiyah bittamlik.
e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa
1. Manajer investasi Salah satu fungsi bank syariah yang sangat penting adalah sebagai
manajer investasi, maksudnya adalah bahwa bank syariah tersebut merupakan manajer
investasi dari pemilik dana yang dihimpun sangat tergantung pada keahlian, kehati-
hatian, dan profesionalisme dari bank syariah. Fungsi ini tidak banyak diketahui,
dimengerti, dan dipahami oleh para bankir yang bekerja di bank syaria (bukan Bankir
syariah), yang kebanyakan masih mempergunakan paradigma pola kerja bank
konvensional. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah yang diharapkan
mendapatkan hasil, mempunyai implikasi langsung kepada pemilik dana. Jika investasi
yang dilakukan bank syariah mengalami pembayaran yang tidak lancar bahkan sampai
macet, dapat mengakibatkan pendapatan yang diperoleh kecil dan pendapatan yang
diterima oleh pemilik dana yang dihimpun menjadi kecil pula. Besarnya dana atau
investasi yang dilakukan oleh bank syariah bukanlah otomatis pendapatan bagi hasil
besar yang diterima oleh pemilik dana yang dihimpun.
2. Investor Bank-bank menginvestasikan dana yang disimpan pada bank tersebut (dana
pemilik bank maupun dana rekening investasi) dengan jenis dan pola investasi yang
sesuai dengan syariah. Investasi yang sesuai dengan syariah tersebut meliputi akad
Murabahah, sewa-menyewa, musyarakah, akad Mudharabah, akad salam atau istisna,
pembentukan perusahaan atau akuisisi pengendalian atau kepentingan lain dalam rangka
mendirikan perusahaan, memperdagangkan produk, dan investasi atau
memperdagangkan saham yang dapat diperjual belikan. Keuntungan dibagikan kepada
pihak yang memberikan dana, setelah bank menerima keuntungan Mudharibnya yang
sudah disepakati sebelum pelaksanaan akad.
3. Jasa Keuangan Dalam menjalankan fungsi ini, bank syariah tidak jauh berbeda dengan
bank non syariah, seperti misalnya memberikan pelayanan kliring, transfer, inkaso,
pembayaran gaji dan sebagainya hanya saja yang sangat diperhatikan adalah prinsip-
prinsip syariah yang tidak boleh dilanggar. Bank-bank islam juga menawarkan berbagai
jasa-jasa keuangan lainnya untuk memperoleh imbalan atas dasar agency contract atau
sewa. Contohnya meliputi Letter of guarantee, wire transfer, letter of credit,dll.
4. Fungsi sosial
Konsep perbankan islam mengharuskan bank-bank islam memberikan pelayanan sosial
apakah melalui dana Qard (pinjaman kebajikan) atau Zakat dan dana sumbangan sesuai
dengan prinsipprinsip islam. Disamping itu, konsep perbankan islam juga mengharuskan
bank-bank islam untuk memainkan peran penting di dalam pengembangan sumber daya
manusianya dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan sosial.
Referensi :
Warkum sumitro (Asas-asas perbankan islam dan lembaga lembaga terkait) 2004
Adrianto SE, MA.AK ,Dr. Anang firmansyah (Manajemen bank syariah: Implementasi teori dan
praktek) 2019