BANK SYARIAH
Bank berasal dari kata bange (bahasa Prancis ) dan dari kata Banco (bahasa
Italia) yang berarti peti/lemari/ bangku . Peti/lemari dan bangku menjelaskan
fungsi dasar dari bank komersial,yaitu : pertama ,menyediakan tempat untuk
menitipkan uang dengan aman (safe keeping function), kedua , menyediakan alat
pembayaran untuk membeli barang dan jasa (transaction function) (M.Syafi’i
Antonio,2006)
Menurut Undang-Undang No.21 tahun 2008 , bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah(M.Nur Rianto Al-Arif,2012)
Pengertian bank syariah atau Bank Islam menurut bukunya Edy Widodo (
Mengapa memilih Bank Syariah? : 2005, halm.33) adalah Bank yang beroperasi
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank ini tata cara beroperasinya
mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadist .
Sistem operasional bank syariah yang telah diterapkan secara luas dalam
penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi‟ah dan mudharabah.
a) Prinsip Wadi‟ah
Prinsip wadi‟ah yang diterapkan adalah wadi‟ah yad shamanah. Bank
dapat memanfaatkan dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin
bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh nasabah penyimpan dana.
Namun demikian, rekening ini tidak boleh mengalami saldo negative (overdraft).
Landasan hukum prinsip ini adalah :
b) Prinsip Mudharabah
a) Giro
Secara umum, yang dimaksud dengan giro adalah cek, bilyet giro,
sarana perintah bayar lainnya, atau dengan pemindah bukuan. Adapun
yang dimaksud dengan giro syariah adalah giro yang dijalankan
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah
Nasional telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa giro yang
benar secara syariah adalah giro yang dijalankan berdasarkan prinsip
wadiah dan mudharabah.
b) Tabungan
b. Tabungan Mudharabah
c) Deposito
Yang juga termasuk produk bank dalam bidang penghimpunan dana
(founding) adalah deposito. Berdasarkan undang-undang No. 10 Tahun
1998 tentang perubahan atas undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang
perbankan, yang dimaksud dengan deposito berjangka adalah simpanan
yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu
menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.
Secara garis besar, produk pembiayaan kepada nasabah yaitu sebagai berikut :
1) Musyarakah adalah kerja sama antara dua belah pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak
memberikan konstribusi dana dengan keuntungan dan risiko usaha
akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
Dalam sistem Profit loss sharing harga modal ditentukan secara bersama
dengan peran dari keiwrausahaan. Price of capital dan enterpreneurship
merupaka kesatuan integratif yang secara bersama-sama harys
diperhitungkan dalam menentukan harga faktor produksi. Dalam pandangan
syairah uang dapat dikembankan hanya dengan suatu produktivitas nyata.
Tidak ada tambahan atas pokok uang yang tidak menghasilkan produktivitas.
Dalam perjanjian bagi hasil yang diseakti adalah proporsi
pembagian hasil ( disebut nisbah bagi hasil) dalam ukuran presentase atas
kemugkinan hasil produktivitas nyata. Nilai nominal bagi hasil yang nyata-
nyata diterima, baru dapat diketahui setalah hasil pemanfataan dana tersebut
benar-benar telah ada. Nisbah bagi hasil ditentukan berdasarkan kesepakatan
pihak-pihak yang bekerjasama. Berdasarkan nisbah biasanya akan
dipengaruhi oleh pertimbangan konstribusi masing-masing pihak dalam
bekerjasama dan prosfek perolehan keuntungan serta tingkat resiko yang
mungkin terjadi (Hendri Anto,2003). Secara Sistematis dapat diformulasikan
menjadi :
BH=f (S,p,0)..........................(5)
Ketarangan :
BH = Bagi hasil
S = share of partnership
P = exspected return
0 = exspected risk
Pasive risk, yaitu sebuah resiko yang terjadi danbenar-benar tidak ada
perkiraan dan perhitungan yang dapat dipakai, dan tidak diketahui
jawabannya.Perkiraan atas resiko ini hanya mengandalkan keberuntungan
(game of chance), karena seseorang hanya dapat bersifat pasif.
Responsive risk, yaitu resiko yang kemunculannya memiliki penjelasan
kausalitas dan distribusiprobabilitas.
d. Acquiring cost
e. Overhead cost
Overhead cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang tidak
langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.
a. Perkiraan penjualan
b. Lama cash to cash cycle
c. Perkiraan biaya-biaya langsung
d. Perkiraan biaya-biaya tidak langsung
e. Delayed factor
Terdapat tiga metode dalam menentukan nisbah bagi hasil pembiayaan yakni:
1) Penentuan nisbah bagi hasil keuntungan
Ibid
https://saripedia.wordpress,com/tag/produk-penghimpun-dana-di-bank-
syariah.
http://titik-erlin.blogspot.com/2012/06/penetapam-margin-keuntungan-dan-
nisbha.html
https://duniakumu.com/akad-pelengkap-dan-produkjasa-service-bank-
syariahfungsi-bank-syariah-produkdanjasa-bank-syariah.