Anda di halaman 1dari 8

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

A. Konsep Persamaan Dasar Akuntansi

1. Persamaan Dasar Akuntansi

Persamaan dasar akuntansi bukan merupakan siklus akuntansi, namun


perlu dipelajari karena memberikan gambaran bahwa setiap terjadi transaksi
akan memengaruhi keadaan aset, liabilitas dan ekuitas.
Persamaan dasar akuntansi adalah persamaan yang secara global dan
terpadu menggambarkan semua hubungan yang ada di perusahaan, yaitu
hubungan antara kekayaan (aset) dengan sumbernya yaitu liabilitas dan ekuitas.
Persamaan dasar akuntansi digunakan untuk menjelaskan secara logis bahwa
setiap terjadi transaksi akan selalu berpengaruh terhadap aset, liabilitas dan
ekuitas.
Konsep mendasar dari struktur dasar akuntansi adalah terjadinya hak
(kepemilikan) di satu pihak yang akan selalu disertai dengan kewajiban di pihak
lain. Hal ini terjadi dalam semua bentuk usaha, baik usaha perseorangan,
kongsi, maupun perseroan terbatas. Sebuah perusahaan memiliki sejumlah
sumber daya (aset) yang menjadi hak perusahaan, seperti uang kas, piutang,
perlengkapan, peralatan, dan mungkin juga harta abstrak lainnya, seperti hak
paten, goodwiil, dan hak-hak lainnya. Aset yang dimiliki oleh badan usaha
dalam rangka mendapatkan tujuan perusahaan berupa laba atau memberi
layanan kepada konsumen. Perusahaan harus mengembalikan sumber daya
tersebut pada pemberi aset jika diperlukan. Maka atas dasar pengertian itu,
dapat diformulasikan persamaan sebagai berikut.

Aset = Ekuitas

Nilai aset dengan ekuitas pemilik harus sama. Maksudnya adalah hak
atau aset yang dititipkan pemilik badan usaha harus sama nilainya dengan hak
klaim dari pemilik usaha. Pengertian ini mengindikasikan bahwa jika dihitung
hak dan kewajibannya, badan usaha tidak memiliki apa-apa. Sebab, badan
usaha hanyalah subjek hukum yang dititipkan sejumlah aset dan wajib
mengembalikannya jika diperlukan pemilik.
Andaikan badan usha yang kita bicarakan tersebut perlu mendapatkan
dana tambahan untuk memperkuat sumber daya yang ada dengan cara
meminjam, bertambahlah aset perusahaan. Di lain pihak, perusahaan ini
mempunyai kewajiban kepada pemberi dana pinjaman.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut. Wawan Wardana yang
sudah lama bekerja pada suatu perusahaan percetakan berhenti bekerja dan
ingin berwirausaha dengan membuka usaha percetakan Penting Jaya. Usaha
percetakan Penting Jaya milik Wawan hanya memberikan jasa cetak, sedangkan
kertas dan perlengkapan lainnya untuk mencetak disediakan oleh pemesan.
Berikut adalah transksi yang dilakukan oleh Wawan untuk perusahannya.

2 Desember 2017 Wawan menyetorkan uang pribadinya sejumlah Rp 500.000.000

ke dalam rekening perusahaan sebagai modal awal.


Transaksi ini mengakibatkan aset bertambah sebesar Rp 500.000.000 dan
modal Wawan juga bertambah dengan jumlah yang sama. Dengan kata lain,
perusahaan memiliki aset berupa uang tunai sebesar Rp 500.000.000 yang
merupakan modal Wawan. Hal ini berarti jika perusahaan dibubarkan, uang itu
kembali ke Wawan Wardana.
3 Desember 2017 Percetakan Penting Jaya mendapat pinjaman sejumlah Rp

300.000.000 dari Bank Mandiri


Transaksi ini mengakibatkan aset bertambah Rp 300.000.000 dan di lain
pihak kewajiban perusahaan aka bertambah Rp 300.000.000
Apabila transaksi tanggal 2 dan 3 digabung, diperoleh persamaan
akuntansi sebagai berikut.

Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik

Penulisan persamaan akuntansi sengaja mendahulukan kewajiban


daripada ekuitas pemilik. Sebab, jika di kemudian hari badan usaha dipailitkan,
badan usaha harus melunasi kewajibannya pada tempat berutang atau kreditor
terlebih dahlu, sisanya baru menjadi hak pemilik badan usaha.
2. Pengelompokan Akun

Pada tahap awal pencatatan akuntansi, hal pertama yang harus dipahami
adalah pengelompokkan akun. Akun adalah catatan transaksi tentang semua
perubahan yang telah terjadi dalam aset, liabilitas dan ekuitas pemilik suatu
usaha selama periode tertentu (Horngren, Harrison: 2007). Menurut Horngren,
akun dikelompokkan ke dalam tiga kategori yang luas sesuai dengan persamaan
dasar akuntansi.
a. Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang akan memberikan manfaat kepada
perusahaan di masa depan. Seluruh aset atau kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan mempunyai nilai uang. Akun aset yang digunakan oleh sebagian besar
perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Kas

Akun kas adalah catatan dari semua transaksi yang memengaruhi


kas, seperti uang logam, uang kertas, saldo bank, dan cek.
2) Piutang Usaha

Piutang usaha adalah akun yang mencatat jumlah tertentu akibat


penjualan barang dagang atau jasa yang belum di bayar oleh pembeli.
3) Tanah

Akun tanah menunjukkan biaya atau harga pokok tanah yang


dimiiki perusahaan dan dapat digunakan dalam operasi.
4) Bangunan

Biaya bangunan, yakni biaya pembangunan dan pemeliharaan


suatu kantor, gedung, dan gudang yang tercatat dalam akun bangunan.
5) Peralatan

Perusahaan memiliki akun aset atau aktiva yang terpisah untuk


setiap jenis peralatan.
6) dll

b. Liabilitas (kewajiban)
Kewajiban merupakan utang atau kewajiban perusahaan kepada pihak
lain akibat transaksi yang terjadi di masa lampau. Liabilitas adalah semua
kewajiban yang harus dibayar kepada pihak lain sehubungan dengan
prestasi dari pihak tersebut kepada perusahaan pada masa lalu. Akun-akun
yang termasuk dalam akun liabilitas adalah sebagai berikut:
1) Utang usaha

Utang usaha merupakan akun kebalikan dari piutang usaha. Akun


utang usaha termasuk dalam utang jangka pendek karena kurang dari
satu tahun.
2) Kewajiban akrual

Kewajiban akrual adalah kewajiban atas suatu beban yang belum dibayar.

Contohnya utang pajak, utang bunga, dan utang gaji.

3) Dll

c. Ekuitas Pemilik

Ekuitas merupakan hak milik bersih pemilik perusahaan atau


kekayaan perusahaan. Perusahaan perseorangan atau persekutuan memiliki
akun modal yang
terpisah dan akun penarikan yang terpisah bagi setiap pemilik. Keayaan atau
aset yang dikurangi dengan liabilitas adalah ekuitas pemilik. Ekuitas terdiri
dari beberapa akun, yakni sebagai berikut:
1) Modal

Akun modal merupakan klaim atau hak kepemilikan seseorang


terhadap aktiva perusahaan.
2) Prive

Prive atau penarikan adalah pengambilan ekuitas oleh pemilik


yang biasanya digunakan untuk keperluan pribadi. akun ini akan
memengaruhi ekuitas pemilik.
3) Pendapatan

Pendapatan merupakan kenaikan ekuitas pemilik perusahaan yang


terjadi akibat memberikan barang atau jasa kepada pelanggan. Ada dua
macam pendapatan, yaitu pendapatan usaha dan pendapatan di luar
usaha. Pendapatan usaha adalah pendapatan yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya
pendapatan jasa percetakan. Pendapatan di luar usaha adalah pendapatan
perusahaan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha,
misalnya pendapatan sewa.
4) Beban

Beban merupakan akun yang menciptakan kewajiban dengan


menggunakan aktiva perusahaan dalam kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Beban akan megurangi ekuitas pemilik. Contoh beban
adalah beban gaji, beban sewa, beban iklan, dan beban utilitas.

Perusahaan terus beroperasi untuk merealisasikan visi dan misi perusahaan.


Perusahaan mungkin akan melakukan pembelian aset dengan cara membayar tunai.
Akibat transaksi ini, aset akan bertambah di satu pihak dan mengurangi aset yang
lain. Namun, transaksi ini tidak memengaruhi persamaan akuntansi, yaitu aset di
satu pihak akan selalu sama dengan kewajiban dan ekuitas pemilik di pihak lain.
Misalnya, badan usaha membayar utang atau kewajiban, maka aset akan berkurang
dan di pihak lain kewajiban juga berkurang. Transaksi ini juga tidak akan mengubah
persamaan dasar akuntansi, yaitu aset di satu pihak akan selalu sama dengan
kewajiban dan ekuitas pemilik di pihak lain.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa berapapun
jumlah transaksi yang dilakukan, selalu terjadi persamaan akuntansi, yaitu aset
sama dengan kewajiban dan ekuitas.

B. Analisis Transaksi dan Pencatatan dalam Persamaan Dasar Akuntansi

Sebelum kita melangkah ke penyelesaian persamaan dasar akuntansi, harus


kita ketahu akibat transaksi-transaksi terhadap perkiraan tertentu dalam persamaan
dasar akuntansi seperti berikut ini:
Untuk lebih jelasnya, simaklah contoh analisis pengaruh transaksi keuangan terhadap
persamaan dasar akuntansi dibawah ini.

Contoh Transaksi
Berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada perusahaan ekspedisi Pak Yudha selama bulan April
2015.
2 April 2015 Pak Yudha akan mendirikan usaha ekspedisi khusus ke daerah Kalimantan.
Sebagai modal awal, ia menyetorkan uang sejumlah Rp 150.000.000,00 dan 3
unit mobil box seharga Rp 600.000.000,00.
3 April 2015 Membeli peralatan kantor berupa 4 unit komputer dan 4 unit printer seharga
Rp 18.000.000,00 secara tunai.
6 April 2015 Pak Yudha membli perlengkapan kantor senilai Rp.5.000.000,00 secara kredit
8 April 2015 Membeli perlengkapan kantor seperti kertas dan alat tulis sebesar Rp
5.000.000,00 secara tunai.
10 April 2015 Membayar utang tanggal 6 April 2015

Jawab
YUDHA EKSPEDISI

PERSAMAAN DASAR AKUNTASI


Periode April 2015
(dalam Rupiah)
Tanggal Harta Utang + Modal
Kas Perlengkapan Peralatan Kendaraan Utang Modal
April 2 150.000.000 - - 600.000.000 - 750.000.000
So 150.000.000 - - 600.000.000 - 750.00.000
2015
3 (18.000.000) - 18.000.000 - - -
So 132.000.000 - 18.000.000 600.000.000 - 750.000.000
6 - 5.000.000 - - 5.000.000 -
So 132.000.000 5.000.000 18.000.000 600.000.000 5.000.000 750.000.000
8 ( 5.000.000 ) 5.000.000 - - - -
So 127.000.000 10.000.000 18.000.000 600.000.000 5.000.000 750.000.000
10 ( 5.000.000 ) - - - (5.000.000)
So 122.000.000 10.000.000 18.000.000 600.000.000 - 750.000.000

JUMLAH 750.000.000 750.000.000

 
PERSAMAAN DASAR AKUNTASI
Tanggal Harta Utang + Modal
Kas Piutang Peralatan Utang Modal
Jan-21 1 5.000.000       5.000.000
So 5.000.000       5.000.000
3 -500.000   500.000    
So 4.500.000   500.000   5.000.000
6 100.000 -100.000      
So 4.600.000 -100.000 500.000   5.000.000
7 400.000       400.000
So 5.000.000 -100.000 500.000   5.400.000
10 -50.000       -50.000
So 4.950.000 -100.000 500.000   5.350.000
           
Jumlah 5.350.000 5.350.000

Anda mungkin juga menyukai