Anda di halaman 1dari 7

BAB 2 PERSAMAAN DASAR AKUTANSI

A.Unsur pencatatan akutansi


Aktiva/asset

dikuasai oleh suatu perusahaan akibat peristiwa transaksi di masa


lalu dan harapannya di masa depan perusahaan akan memperoleh
manfaat ekonomi dari sumber daya tersebut. Aktiva atau asset
yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan memiliki saldo normal
disisi debet, artinya saldo akun yang Aktiva atau asset atau harta
merupakan sumber daya yang dimiliki dan bertambah akan berada
di sisi debet, dan di sisi kredit ketika berkurang.

Kewajiban/Utang

. kewajiban atau utang merupakan tanggung jawab perusahaan


akibat transaksi di masa lalu yang harus diselesaikan dengan
pengorbanan sumber daya yang dimiliki perusahaan.kewajiban
sendiri merupakan bagian dari pasiva, dimana saldo normal berada
di sisi kredit. Hal ini dapat diartikan kewajiban akan berada di sisi
kredit ketika bertambah dan di sisi debet ketika berkurang

Modal/Ekuitas
Modal atau ekuitas merupakan sisa kepentingan dalam aktivitas
perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban. Modal sendiri
merupakan bagian dari sisi pasiva dengan saldo normal berada di sisi
kredit. Modal yang bertambah akan mengakibatkan saldo berada di
sisi kredit dan ketika berkurang akan berada di sisi debet.

Pendapatan/Revenue

Pendapatan merupakan peningkatan atas aktiva dan penurunan


kewajiban yang terjadi akibat aktivitas penyerahan jasa dan
penjualan. Saldo normal akun pendapatan berada di sisi kredit,
sehingga ketika bertambah di sisi kredit dan akan berada di sisi debet
ketika berkurang.

Beban/Expenses

Beban adalah arus keluar atau penggunaan aktiva, peningkatan


kewajiban atau aktiva lainnya yang menjadi kegiatan perusahaan.
Beban juga dapat diartikan sebagai segala bentuk pengorbanan yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam operasional usahanya sebagai
upaya untuk mendapatkan keuntungan. Beban memiliki saldo normal
di sisi debet.

Prive

Prive adalah pengambilan asset atau kas dari perusahaan oleh


pemilik perusahaan yang digunakan untuk pemenuhan
kepentingan pribadi dan bukan untuk keperluan perusahaan.
Misalnya, pengambilan kas oleh pemilik guna biaya sewa rumah
miliknya atau biaya sekolah putra putrinya. Prive sendiri memiliki
saldo normal di sisi debet karena mengakibatkan terjadinya
pengurangan modal.

Bentuk-Bentuk Transaksi
Untuk lebih memahaminya, berikut adalah contoh-contoh atau bentuk
transaksi yang dapat ditemukan pada bisnis atau perusahaan:

 Penjualan secara tunai maupun kredit kepada pelanggan.


 Menerima pembayaran tunai dari faktur (invoice) yang telah jatuh tempo
dari pelanggan.
 Membeli aset tetap dari supplier.
 Pencatatan penyusutan/depresiasi aset tetap dari waktu ke waktu.
 Membeli persediaan barang dari supplier.
 Melakukan investasi di bisnis lain.
 Meminjam uang dari kreditor.
 Membagikan dividen kepada para investor.
 Menjual aset ke pihak ketiga.

C.Jenis-Jenis Transaksi
Transaksi dalam laporan keuangan sederhana atau kompleks dibagi lagi
menjadi beberapa jenis yaitu adalah:

Berdasarkan Hubungan Institusional

Jenis pertama yang akan kita bahas adalah yang berdasarkan hubungan
institusional yang dibagi menjadi internal dan eksternal:

1. Transaksi Internal
Transaksi internal terjadi di mana tidak ada pihak eksternal yang terlibat.
Hal ini tidak melibatkan pertukaran antara dua pihak melainkan
peristiwa yang dapat diukur secara moneter.

Contoh: Pencatatan penyusutan aset tetap dan realisasi hilangnya aset


yang disebabkan oleh kebakaran dan ktivitas ekonomis yang terjadi
dalam perusahaan itu sendiri, seperti penggunaan perlengkapan, pemanfaatan
gedung beberapa waktu, penggunaan mesin, dan lain-lain.

2. Transaki Eksternal
Pengertian dari transaksi eksternal adalah jenis di mana bisnis bertukar nilai
dengan pihak eksternal. Sebagian besar hal ini dilakukan oleh bisnis apapun.

Contohnya  termasuk pembelian barang dari supplier, penjualan barang ke


pelanggan, pembelian aset tetap untuk keperluan bisnis, pembayaran sewa
kepada pemilik, pembayaran tagihan gas, listrik atau air, pembayaran gaji
kepada karyawan, dll.

Berdasarkan pertukaran uang, ada tiga jenis transaksi akuntansi, yaitu tunai,
non tunai, dan kredit.

1. Transaksi Tunai
Merupakan transaksi di mana uang tunai dibayarkan atau diterima langsung
pada saat transaksi terjadi.

Misalnya, Anda menjual beberapa produk kepada pelanggan seharga Rp


50ribu dan pelanggan tersebut langsung melakukan pembayaran di saat itu
juga

Disebut begitu Anda sudah langsung menerima uang tunai atas barang yang
dijual kepada pelanggan Anda.

Demikian pula, jika Anda membeli furnitur untuk bisnis Anda, dan Anda
langsung membayar sesuai harga dengan cara tunai kepada pemasok.
Dalam dunia modern seperti sekarang, transaksi tunai tidak terbatas pada
penggunaan uang kertas atau koin untuk melakukan atau menerima
pembayaran.

Semua kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan kartu debit atau kredit
yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan juga dikategorikan sebagai
transaksi tunai, begitu pula melalui pembayaran digital seperti melalui
Gopay, OVO, Dana, dan lainnya.

2. Transaksi non Tunai


Jenis transaksi ini tidak terkait dengan apakah uang tunai telah dibayarkan
atau akan dibayarkan di masa depan.

Misalnya, jika Perusahaan A membeli mesin dari Perusahaan B dan melihat


bahwa mesin itu rusak, pengembaliannya tidak akan memerlukan uang tunai
yang dikeluarkan, sehingga termasuk dalam transaksi non-tunai.

3. Transaksi Kredit
Dalam jenis kredit, uang tunai tidak langsung berpindah tangan pada saat
transaksi terjadi.

Dengan kata lain, uang tunai diterima atau dibayarkan di masa mendatang.

Misalnya, Anda membeli beberapa barang dagangan dari vendor Anda


seharga Rp 10juta.

Atas permintaan Anda, vendor Anda setuju untuk menerima pembayaran


sebesar Rp 10juta untuk barang yang dijual kepada Anda di bulan berikutnya.

Anda mengambil kepemilikan barang dan mengangkutnya ke toko Anda.

Hal ini merupakan jenis transaksi kredit karena Anda belum melakukan
pembayaran secara tunai langsung pada saat pembelian barang.
Demikian pula, Anda menjual beberapa barang kepada pelanggan Anda dan
kemudian menerima pembayaran di bulan depan.
Berdasarkan Tujuan

Ada tiga jenis transaksi akuntansi berdasarkan tujuannya yaitu bisnis, non-
bisnis, dan pribadi, berikut pengertian masing-masing :


1. Transaksi bisnis Segala bentuk kegiatan sehari-hari yang membuat bisnis
tetap berjalan, seperti penjualan dan pembelian, sewa bangunan, iklan, dan
pengeluaran lainnya.
2. Transaksi non-bisnis. Tidak melibatkan penjualan atau pembelian
contohnya seperti donasi dan tanggung jawab sosial.
3. Transaksi pribadi. Dilakukan untuk keperluan pribadi seperti perayaan
ulang tahun.

D.KONSEP PERSAMAAN DASAR


AKUTANSI
Persamaan dasar akuntansi adalah sebuah perhitungan yang
bertujuan untuk memproyeksikan hubungan antara
hutang, harta, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Adapun prinsip yang selalu dipegang dalam akuntansi adalah
adanya keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.

Rumus persamaan dasar akuntansi adalah sebagai


berikut:
Aset = Kewajiban + Ekuitas

atau bisa juga berupa:


Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)
Seperti yang Anda lihat, sisi aset setara dengan jumlah kewajiban dan
ekuitas pemilik.
Ini masuk akal jika kerangka berpikirnya adalah kewajiban dan ekuitas
pada dasarnya hanya sumber pendanaan bagi perusahaan untuk
membeli aset.
Persamaan ini umumnya ditulis dengan posisi kewajiban yang
ditempatkan lebih dahulu sebelum ekuitas pemilik.

Karena utang terhadap kreditur harus dilunasi terlebih dahulu sebelum


investor ketika perusahaan mengalami kebangkrutan.

Dengan kata lain, kewajiban dianggap lebih lancar atau likuid daripada
ekuitas.

Hal ini terbukti konsisten dengan contoh pelaporan keuangan di mana aset


lancar (Current Assets) dan kewajiban lancar (Current Liabilities) selalu
dilaporkan sebelum aset tetap (Fixed Assets/PPE) dan liabilitas jangka
panjang (Long-Term Debt).

Persamaan ini berlaku untuk semua aktivitas dan transaksi bisnis.

Aset akan selalu setara dengan kewajiban dan ekuitas pemilik.

Jika aset meningkat, baik kewajiban atau ekuitas pemilik harus meningkat
untuk menyeimbangkan persamaan.

Begitu pula sebaliknya, jika aset menurun maka kewajiban dan ekuitas
pemilik juga ikut menurun.

Anda mungkin juga menyukai