Pengertian Piutang
Bagi kebanyakan perusahaan, piutang merupakan pos yang penting karena merupakan
bagian aktiva lancar perusahaan yang besar. Di satu sisi piutang akan menjadi keuntungan
bagi perusahaan karena merupakan klaim perusahaan terhadap uang pelanggan, namun disisi
lain puitang bisa menjadi kerugian bagi perusahaan karena adanya resiko yang tidak tertagih.
Berikut ini akan dijelaskan pengertian piutang usaha menurut beberapa ahli.
Menurut Mulyadi (2002:87) Piutang usaha adalah “Piutang yang timbul dari transaksi
penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan”. Pendapat lain dikemukakan
oleh Simamora (2002:228) “ Piutang (receivable) merupakan klaim yang muncul dari
penjualan barang dagangan, penyerahan jasa, pemberian pinjaman dana, atau jenis transaksi
yang membentuk suatu hubungan di mana satu pihak berutang kepada lainnya”.
Menurut Kieso (2004) piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau
pihak-pihak lainnya.
Dari pengertian-pengertian yang telah dikemukan di atas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa piutang merupakan hak atau klaim yang dimiliki oleh perusahaan kepada
pihak yang dapat berupa entitas / perusahaan organisasi, instansi perusahaan maupun swasta
bahkan individu sekalipun. Hak atau klaim tersebut muncul dikarenakan oleh banyak faktur,
seperti : penjualan barang / jasa secara kredit, pemberian pinjaman, dan jasa yang timbul
karena keberadaan aktiva perusahaan kepada pihak lain yang dimaksud. Misalnya :
pendapatan bunga di bank, piutang deviden karena kepemilikan saham tertentu dan
sebagainya. Hal tersebut berkaitan dengan pengaruh piutang dengan ukuran tingkat likuiditas
perusahaan karena setelah kas dan surat berharga piutang juga memiliki tingkat likuiditas
yang tinggi.
JENIS PIUTANG :
1. Piutang wesel
Piutang berupa perjanjian tertulis dari debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah
uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan
datang.umumnya piutang wesel berjangka lebih dari 60 hari,apabila piutang wesel berjangka
waktu kurang dari satu tahun maka di laporkan dalam neraca sebagai aktiva lancer,sedangkan
untuk piutang wesel dari satu tahun di berlakukan sebagaipiutang jangka Panjang.
2. Piutang dagang
Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang dan jasa yang merupakan usaha pokok
suatu perusahaan.
3. Piutang lain-lain
Piutang lain-lain terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang
dagang maupun piutang wesel.Contoh :uang muka pembelian, piutang pegawai,piutang
deviden dll
Klasifikasi piutang
A. FOB shipping point(loko gudang penjual), yaitu hak milik atas barang yang
diperjualbelikan berpindah kepada pembeli sejak barang dikeluarkan dari gudang
penjual. Sehingga selama dalam perjalanan barang sudah menjadi haknya/milik pembeli
serta ongkos angkut menjadi tanggungan pembeli. Misalnya: barang dagang dikirim PT
Sentana tanggal 3 Maret 2015, dan diterima pelanggan (PT Jaya) tanggal 5 Maret 2015,
maka PT Sentana mencatat transaksi penjualan tanggal 3 Maret 2015 demikian juga PT
Jaya mencatat pembelian barang dagang juga pada tanggal tersebut.
B. FOB destination(loko gudang pembeli), yaitu hak milik atas barang yang diperjualbelikan
berpindah kepada pembeli pada saat barang tersebut diterima di gudang pembeli. Sehingga
selama dalam perjalanan barang masih menjadi haknya/milik penjual serta ongkos angkut
menjadi tanggungan penjual. Misalnya: barang dagang dikirim PT Sentana tanggal 3
Maret 2015, dan diterima pelanggan (PT Jaya) tanggal 5 Maret 2015, maka PT Sentana
mencatat transaksi penjualan tanggal 5 Maret 2015 demikian juga PT Jaya mencatat
pembelian barang dagang juga pada tanggal tersebut.
Pengukuran piutang dagang terkait penentuan kos yang harus dilekatkan pada piutang
pada saat piutang diakui. Piutang dagang terjadi akibat transaksi operasi
perusahaan/penjualan, dan terdapat pengurangan terkait potongan yang diberikan. Terdapat
dua jenis potongan:
B. Potongan tunai (cash discount), yaitu potongan atau diskon yang diberikan dari harga
faktur, untuk mendorong agar debitur lebih cepat membayar. Potongan tunai dinyatakan
dalam bentuk 2/10, n/30 (yang berarti: jangka waktu kredit 30 hari, namun jika dilunasi
dalam jangka waktu 10 hari maka akan mendapat potongan 2%), atau 1/10, n/45.
Potongan tunai ini diakui dalam laporan keuangan dengan nama akun: potongan penjualan
(jika dicatat oleh penjual), atau potongan pembelian/pengurang persediaan (jika dicatat
oleh pembeli).