SMKN 12 Malang
PIUTANG
Piutang merupakan pos aktiva lancar yang sangat penting, terutama dalam perusahaan yang
sebagian besar dari transaksi penjualan dilakukan dengan pembayaran kredit. Dalam arti luas,
piutang adalah hak terhadap pihak lain atas uang, barang, atau jasa. Piutang perusahaan bisa
timbul karena berbagai macam transaksi, tetapi pada umumnya piutang timbul dari aktivitas
penjualan barang atau jasa kepada pelanggan dengan pembayaran kredit. Menurut sumber
terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain
(PSAK).
1.) Piutang Usaha. Yaitu piutang yang timbul karena penjualan produk atau jasa dalam rangka
kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang usaha dibedakan menjadi:
a.) Piutang dagang, yaitu piutang usaha yang tidak didukung dengan bukti formal dalam bentuk
perjanjian tertulis seperti faktur dan surat bukti penerimaan barang. Jatuh tempo pembayaran
piutang dagang biasanya antara 30 - 90 hari setelah tanggal faktur.
b.) Piutang wesel / wesel tagih (notes receivable), adalah piutang usaha yang didukung dengan
bukti formal dalam bentuk surat wesel atau promes.
2.) Piutang lain-lain. Adalah piutang yang timbul bukan karena transaksi usaha yang biasanya
didukung dengan perjanjian formal. Diantaranya piutang yang timbul karena transaksi
penjualan surat berharga secara lredit, pemberian pinjaman kepada karyawan / pejabat
perusahaan, pembayaran uang muka kontrak pembelian, piutang pada pemegang saham
(saham belum disetor), tuntutan atas kerugian / kerusakan, tuntutan atas retritusi pajak,
piutang deviden pada perusahaan lain, dan piutang bunga.
MUTASI PIUTANG
Transaksi yang mengakibatkan terjadinya mutasi atau perubahan piutang yaitu transaksi
penjualan dengan pembayaran kredit, retur penjualan, penerimaan piutang dari debitor, dan
penghapusan piutang.
Bukti-bukti yang menjadi dokumen transaksi tersebut dan menjadi sumber pencatatan yang
terkait dengan piutang terdiri atas :
- Memo kredit dari bank sebagai bukti penerimaan piutang melaliu bank.
- Nota debit / kredit sebagai bukti penjualan retur atau pengurangan harga faktur.
Berdasarkan data kartu piutang, secara periodik dapat dibuat antara lain :
a.) Surat konfirmasi piutang, untuk dikirimkan kepada setiap debitor yang bertujuan untuk
memperoleh penegasan dari debitor.
b.) Daftar saldo piutang. Memuat informasi mengenai posisi dan saldo piutang pada tiap
debitor pada tanggal tertentu. Bertujuan untuk mengetahui saldo piutang pada tiap debitor dan
untuk pengujian ketelitian pencatatan piutang.
c.) Daftar usia piutang, yang memuat informasi piutang pada tiap debitor yang dikelompokkan
berdasarkan usia piutang. Untuk menganalisis tingkat kelancaran pembayaran tiap debitor,
sehingga status kredit dapat diketahui.
d.) Laporan mutasi piutang. Memuat informasi mengenai saldo piutang pada awal dan akhir
periode serta mutasi piutang dalam periode laporan.
Juni 5, Penerimaan kas dengan bukti kas BKM-608 untuk Faktur tanggal 26 Mei Rp. 4.800.000.
Juni 12, Penerimaan kas dengan bukti kas BKM-622 untuk Faktur tanggal 2 Juni Rp. 5.000.000.
Juni 19, Penerimaan kas dengan bukti kas BKM-636 untuk Faktur tanggal 9 Juni Rp. 4.500.000.
Juni 28, Penerimaan kas dengan bukti kas BKM-652 untuk Faktur tanggal 18 Juni Rp. 5.200.000.
Data diatas dicatat dalam kartu piutang toko Arzte sebagai berikut :
Konfirmasi Saldo Piutang
Merupakan informasi yang disampaikan kepada tiap debitor mengenai besarnya piutang yang
bersangkutan. Bertujuan untuk menegaskan apakah besarnya piutang menurut catatan
perusahaan sama dengan menurut catatan debitor.
PENGHAPUSAN PIUTANG
Kerugian akibat piutang yang tidak dapat ditagih, dicatat sebagai beban pada periode terjadinya
penghapusan piutang tersebut.
a.) Pencatatan transaksi penghapusan piutang. Kerugian karena piutang yang tak tertagih
dicatat ke dalam akun beban piutang tak tertagih / doubtful account expense. Transaksi
penghapusan dicatat dengan jurnal debit akun Beban piutang tak tertagih dan kredit untuk
akun Piutang Dagang (account Receivable).
b.) Pencatatan penerimaan piutang yang telah dihapuskan. Adakalanya setelah piutang
dihapuskan, ternyata debitor yang bersangkutan datang dan menyatakan kesanggupan untuk
membayar. Hal demikian piutang yang telah dihapuskan harus dimunculkan kembali dalam
catatan dengan mendebit akun Piutang dagang dan kredit untuk akun Beban piutang tak
tertagih. Dan dalam kartu piutang, dicatat sebagai mutasi debit.
a.) Pencatatan beban piutang tak tertagih. Besarnya piutang yang ditaksir tidak dapat diterima
pembayarannya, dicatat dalam jurnal umum dengan mendebit akun Beban piutang tak tertagih
(doubtful account expense) dan kredit untuk akun Penyisihan piutang tak tertagih (allowance
for doubtful accounts).
b.) Pencatatn transaksi penghapusan piutang. Saldo akun Penyisihan piutang tak tertagih akan
berkurang setiap terjadi transaksi Penghapusan piutang, sehingga pada akhir periode akun
tersebut bisa bersaldo debit, bisa juga bersaldo kredit. Saldo debit menunjukkan piutang yang
dihapuskan lebih besar daripada penyisihan piutang tak tertagih yang disediakan. Saldo kredit
menunjukkan piutang yang dihapuskan lebih kecil daripada penyisihan piutang tak tertagih
yang disediakan.