0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan11 halaman
Dalam mimpinya, pria itu bermimpi dia diserang dan dicekik berulang kali oleh seorang wanita. Dia kemudian tersesat dan terjebak dalam permainan survival melawan manusia buatan yang berusaha membunuhnya. Dia berhasil meloloskan diri bersama teman-temannya setelah membantai banyak manusia buatan di ruangan gelap.
Dalam mimpinya, pria itu bermimpi dia diserang dan dicekik berulang kali oleh seorang wanita. Dia kemudian tersesat dan terjebak dalam permainan survival melawan manusia buatan yang berusaha membunuhnya. Dia berhasil meloloskan diri bersama teman-temannya setelah membantai banyak manusia buatan di ruangan gelap.
Dalam mimpinya, pria itu bermimpi dia diserang dan dicekik berulang kali oleh seorang wanita. Dia kemudian tersesat dan terjebak dalam permainan survival melawan manusia buatan yang berusaha membunuhnya. Dia berhasil meloloskan diri bersama teman-temannya setelah membantai banyak manusia buatan di ruangan gelap.
parkour kecul-kecilan di sebuah rumah kecil yang topografinya seperti diatas bukit. Banyak juga rumah tetangga disamping rumah itu, namun rumah yang aku tempati adalah rumah yang teratas dari semua rumah yang ada. Aku bermain loncat sana-sini dan menikmati pemandangan.
Tiba-tiba saja mbak Fani bergabung denganku, lalu
beberapa kejadian sudah aku lupakan. 1. Singkat saja, aku dicekik di depan rumah. Butuh waktu agak lama karena badannya yang besar. Aku juga diseret-seret mengelilingi rumaah tetangga (singkatnya, klo w tulis detail bakal ke uru lupa lanjutannya). Aku hanya bertanya "mengapa kau lakukan itu?" Dan meninggalkannya menuju turun bukit setelah terlepas dari kedua tangannya itu. 2. Yang kedua kalinya, aku dicekik lagi menggunakan teknik kuncian. Kali ini aku berasa di sebuah bengkel luas, dan hanya ada satu mobil terparkir didalamnya. Namun bengkel ini tidak memiliki pintu, jalan masuk satu memiliki satu arah jalan yang langsung ke pintu keluar di dalam bengkel itu. Ini membutuhkan lebih lama ketimbang yang pertama tadi untuk melepaskan kunciannya. 3. Dan terakhir cekikan dia yang kuingat, aku mengadu pada bapak ibuku, namun sayang bapak ibuku hanya menganggap itu sebuah candaan anak kecil. Yah kami hanya bermain. Dan diapun mencekikku setelah keluar dari sebuah rumah berisikan bapak-ibuku. Tetap menggunakan teknik yang sama, yaitu sepanjang tangan yang melingkar di leherku, dan dia kali ini membawa pisau di tangan kirinya. Dijalan terasa begitu lama aku diseret, terkadang aku berhasil meloloskan diri namun bahu kananku menderita karena sering dibuat pijakan entah kaki atau tangan setelah aku meloloskan diri. (Sebenarnya aku telah mengalami banyak kejadian panjang disini, dan usaha kejar-kejaran serta sensasi cekikan itu. Namun aku telah melupakan sebagian besarnya)
_| Dan anehnya, rasa sakitnya kek nyata. Aku bagai
merasakan bahuku yang hampir patah karena diinjak-injak oleh badannya yang besar. Tentunya cekikannya juga benar adanya membuatku sulit bernapas |_
Setelah itu aku dilempar ke tengah jalan, kulihat
sekitar begitu ramai. Dan ternyata terdapat pawai tank di jalan itu. Aku gak mempedulikan lagi rasa sakit yang ada dan langsung berlari entah kemana. Dan aku berakhir tersesat, ditempat yang sama. Aku menyadarinya karena aku melihat sekerompolan tank itu lagi, namun ternyata itu bukan pawai. Terjadi adu tembak yang membuat seisi jalan berantakan. Aku bertemu mbak Fani lagi, namun dia kali ini tidak membawa pisau. Entah bagaimana aku bisa berakhir bersembunyi disamping tank. Disampingku tiba-tiba muncul seorang wanita (tidak diketahui wajahnya) berdiri diatas tank mengatakan sesuatu dengan keras, namun aku telah lupa dia mengatakan apa. Bola bersinar merah bagai matahari mini tiba-tiba keluar. Aku tak peduli karena tidak ada efek yang terjadi, kukira. Kulihat teman SMP ku, seperti @Yudhi, @surya, @ayi, @puspa, @ayik, @Fai, @haidar, @hisyam berlari dari jalan didepanku yang menanjak, menuju kearahku. Aku begitu senang tapi aku merasa "nggeliyeng" dan aneh, serta aku mendengar wanita tadi mengatakan "hahaha tubuh kalian aneh kan? Itu namanya overheat, karena benda ini membuat panas berlebih sehingga membuat tubuh kalian seperti itu". . . . Bagai pindah ke dimensi lain, aku tiba-tiba berasa di lorong yang cukup besar dan terbuka bersama teman SMP ku tadi. Didepanku ada belokan menuju ke sebuah bangunan yang aku tak tahu apa itu. Sayangnya jalan yang kutempati begitu terang yang bahkan bisa melihat langit diatas, membuat jalan didepanku begitu menyeramkan karena kurangnya cahaya matahari masuk yang tertutup oleh taman rimbun dipinggir, lorong yang terbuat oleh tanaman. Aku tidak begitu takut karena memang seperti itu sifatku, dan juga aku bertemu lagi dengan teman SMP ku, tentu mengobrol dengan seru.
Lalu aku mendengar tentang tutorial itu. Diceritakan
bahwa ada tutorial yang telah mereka lalui dengan bermain game sebelum ke desa tempatku spawn itu. Singkatnya itu seperti game survival. Mereka memberitahukan bocoran kepadaku bahwa: - Nanti kamu akan melawan manusia yang seperti orang terdekatmu, namun mereka itu sebenarnya hanyalah daging hidup. Mereka juga mempunyai akal untuk bicara, tapi iq mereka terlalu rendah sehingga seperti berbicara dengan NPC. - Kita akan spawn ditempat yang berbeda, jangan percaya orang lain. - Kamu akan diberikan senjata pisau random, klo beruntung lu dapat dagger. - Ini game kita gaboleh berhenti, selalu lari aja entah kemana itu. Karena lu busa terkepung dan mati dicekik mereka.
Cukup dengan kata "cekik-an". Terlalu banyak aku
mengalami itu tadi, namun aku hanya diam dan memproses informasi dari mereka. . . . Tak kusadari kami telah memasuki pintu utama, dan aku berpindah tempat. Aku diberi pisau yang tampak seperti pisau dapur (?). Begitu bulat namun tetap runcing di ujungnya. Aku ditempatkan di ruangan berlorong besar, terdapat banyak pintu, dengan penerangan lampu diatas kami, dan luas. Kukira itu kamar mandi, namun anehnya ini begitu luas sehingga seperti sekolah dengan banyak pintu disepanjang lorong dan sudutnya. Aku mendekati di salah satu pintu dan seseorang mendekatiku dari belakang. Belum aku berbalik, tiba-tiba telah terjadi mati lampu.
Kegelapan menelan kami,
disertai raihan tangan dari belakangku yang mencoba untuk menabgkapku. Untungnya aku reflek dan meloncat menjauhinya. Penglihatanku mulai membaik walau ditempat gelap karena sudah terbiasa. Tak kusadari aku hampir dikepung oleh 2 NPC yang kukira itu temanku. Aku langsung berlari menyusuri lorong karena tubuhku lumayan gesit dan saat itu belum terlalu banyak NPC. Aku juga menuruni tangga, dan meloncat untuk menghindari mereka, klo bisa menghindar ngapain diserang. Disaat aku sampai pada tempat yang luas seperti hall dan ada dua pintu kaca menuju luar ruangan, tak kusangka aku terkepung sendirian ditempat itu. Tak kusadari aku telah menumpuk mereka dibelakangku tehe~ . . . Aku mencoba membuka pintu utama, namaun terkunci. Tak berlama-lama, langsung saja aku membantai daging-daging NPC itu. Cukup sulit menembus lehernya karena bentuk pisauku yang cukup bundar, namun aku tertolong pada tubuhku yabg kecil dan gesit. Beberapa kali aku juga tertangkap, namun aku bisa meloloskan diri. Hingga teraysa 8+ NPC dan aku telah kelelahan untuk membantai bereka. Diwajtu-waktu ini rasanya seperti telah lama sekali waktu berjalan.
_| Beneran deh, pas aku ditangkap... Rasanya begitu
sesak karena kamu kek di grapling gitu. Terus rasa lelah karena lama bergerak juga kerasa beut eiy |_ _| Dan juga yang paling kusuka dari scene ini tuh potonganku kerasa detail, beberapa waktu aku cukup menikmati berkali-kali memotong leher NPC karena klo satu tebasan gak nembus, sayangnya rasa kelelahannya juga terasa |_
Tiba-tiba ada gedoran dari pintu utama, dan itu
temen SMP ku! Mereka membantuku untuk membunuh... Tapi ada yang aneh... Aku sempat berbicara dan mengobrol dengan @surya setelah kejadian itu, dan ternyata itu adalah NPC setelah aku menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya. Aku bahkan telah menggores leher @hisyam dan beruntung tak membunuhnya karena dia memang asli. Ternyata hanya ada @yudhi, @hisyam, @ayik disitu.
Singkatnya aku keluar ruangan dengan rasa lega
dengan cucuran tetesan darah dari banyak NPC yang telah kubunuh sebelumnya. Didalam terasa begitu sesak karena hawa pertempuran itu. . . . Sialnya aku baru menyadari tepat saat keluar dari ruangan, bahwa pisau yang kupakai ternyata sebenarnya adalah pisau yang dilipat sehingga berbentuk cukup bulat. Setelah ku regangkan pisau itu, ternyata itu seperti pedang yang penuh dengan rangkaian pisau ramping dan dapat ditekuk-tekuk karena ada banyak porosnya.
Lalu @yudhi mengatakan dengan ekspresi "baru
ingat". 😅 Dia mengatakan dengan serius bahwa "Ini belum berakhir" . . . *Akupun terbangun karena badanku terasa bergetar akan sesuatu... Ternyata aku mengigil hebat, namun aku tidak merasa kedinginan. Aneh kan?* *Lalu aku mengambil wudhu untuk sholat tahajud karena itu masih jam 02.15, yang kukira telah pagi jam 4 an* *AKU CUKUP MENYUKAI NIH MIMPI GEGARA SERU + MENGGUNCANG ADRENALIN WEEH* 😂☝🏻