rumahku, namun rumahku diwaktu ini masih terdapat banyak pohon dan belum begitu bersih dari semak seperti sekarang, keadaannya seperti waktu dulu aku masih kecil. Lalu aku juga merasakan kejadian ganjil di ruang tengah, seperti ada air bermunculan tiba-tiba... Yah namanya mimpi sih... Dan didalam mimpi ini aku juga bermimpi (mimpi didalam mimpi) yang sepertinya milik arwah-arwah disekitarku waktu aku berada di ruang tengah. Banyak mimpinya yang random kek masa lalunya, atau bahkan yang benar-benar random kek disuatu tempat ga ngapa-ngapain.
Singkatnya... saat aku terbangun dari mimpi-mimpi
itu, ada seorang wanita yang sepertinya sudah berumur sekitar 30 an berbaju merah dan berumbai hitam menghampiri rumah kami. Saat ini aku dititipi banyak anak oleh keluargaku, aku disuruh untuk menjaga mereka. Dan karena wanita itu bisa melakukan "sulap", banyak anak-anak tertarik dengannya. Disini awalnya aku merasa lega karena anak-anak terhibur, namun anehnya lama-kelamaan aku merasa seperti diabaikan. Bahkan saat duduk-duduk di depan rumahku ada Shoyo (lagi-lagi nih oren muncul didepan gw) berlari didepanku sembari membawa tali bersinar. Dia menunjukkannya kepada anak-anak. Aku mendekat dan mendengarkan penjelasannya dibelakangnya, namun aku seperti diabaikan. Saat aku akan duduk kembali, ada seorang anak bernama "Al" menghampiriku. Hanya dia yang seperti "dapat melihatku". Aku pun duduk bersama dengan menggendongnya tanpa sepatah kata apapun sembari menikmati gambaran gunung didepan rumahku disore hari itu. Aku juga dihampiri oleh wanita berambut keriting itu dan dia mengatakan beberapa patah kata kepadaku (aku sudah lupa) dan dia membawa beberapa orang dewasa juga. 4 orang berlari menghampiri Shoyo, dan satu orang lagi berada di belakang wanita keriting itu. Orang tersebut tak terlalu kelihatan wajahnya, dia seorang gadis dengan tinggi nya yang lebih dikit dariku, rambutnya dikuncir ponytail, dan bajunya terdapat seperti aura gelap namun juga ada cahaya biru yang kontras menyaingi aura gelap tersebut. Dia hanya berdiam diri di belakang wanita keriting tersebut sembari membawa sebuah dagger disampingnya (Di titik ini aku jadi teringat dengan pisau yang kubawa di mimpi "[Dreamee] Gore", pisau dan dagger tersebut seolah sama persis dengan hanya berbeda ukuran dan terdapat beberapa ornamen biru saja).
Tak kusangka aku berakhir tertidur. Aku terbangun
dengan menggendong Al, dia juga terbangun setelahku. Akhirnya dirumahku sepi, sepertinya anak-anak sudah tertidur di dalam. Dan aku berniat berjalan- jalan sebentar didepan rumah. Sayangnya tanpa sadar aku tiba di sebuah bangunan, dan aku berada didepan pintu belakang bangunan tersebut. Aku tahu aku seharusnya kembali ke rumahku, lagian ada Al yang masih kugendong. Namun samar-samar ada beberapa suara anak kecil menangis dan berteriak dari dalam gedung tersebut. Aku membuka pintu tersebut dan menyusuri lorong miring karena gedung ini sudah lama tak diringgali sehingga banyak properti bangunan yang sudah lapuk. Disini aku agak kesulitan melewatinya karena aku sembari menggendong anak kecil. Yup aku membawa Al karena jika kutinggalkan didepan, ntah apa yang akan terjadi karena disekitar gedung ini hanya ada kebun orang. Untungnya dari luar ada panggilan wanita keriting tersebut, dan Al berlari keluar. Aku juga menyuruh beberapa orang untuk datang kemari karena aku mendengar sesuatu yg janggal, dan aku dibalas dari anggukan wanita itu.
Aku kembali menyusuri lorong-lorong dan memasuki
beberapa pintu sendirian. Aku berakhir di ruangan buntu yang sepertinya bagian kamar mandi dengan kaca besar di pojok gedung. Tak ada apa-apa disini, hanya tembok dan pintu berwarna hijau dengan lantai keramik putih yang melihatku mondar-mandir dari tadi. Aku akhirnya bertanya pada kaca dan melakukan kebiasaan ku jika bertemu kaca apalagi kaca disini agak buram, yep wajah aneh awokwowkwowwk. Tapi ini berubah menjadi menyeramkan dikala pantulan bayangan itu tidak menuruti gerakanku. Wajah yang kubuat di pantulan cermin menjadi benar-benar aneh. Mleyat-mleyot kesana kemari. Aku mundur beberapa langkah untuk berjaga-jaga. Terdapat gedoran dari dalam kaca. Skenario terburuk terjadi, kaca tersebut pecah dan keluar anak-anak aneh yang seperti didalam tubuhnya ada parasit dan dapat meledak kapanpun. Ada seorang anak yang menggapai kakiku, dan dia ingin memakan kakiku. Di scene ini aku merasakan bahaya, bahkan jantungku sempat berhenti sebentar karenanya.
Aku berlari menyusuri ruangan-ruangan di gedung
itu. Mereka juga mengejarku dengan cepat karena tubuh mereka masihlah anak kecil yang gesit. Aku berlari tak kenal arah karena jalan yang kulewati tadi sudah berubah. Seperti labirin yang dapat berubah-ubah jalurnya, gedung ini pun sama. Aku terkadang kaget dengan membuka pintu yang mengarahkan kembali ke kamar mandi dan kembali dikejar oleh beberapa lusin anak. Padahal aku sudah mengupayakan arah agar tak kembali ke ruangan itu. Aku akhirnya menemukan pintu yang terkunci. Dibelakang sudah terkejar oleh lautan parasit aneh itu. Mau tak mau aku harus mendobraknya, lagian dengan adanya pintu yang berbeda ini besar kemungkinan aku akan diarahkan ke ruangan yang berbeda.
Tibalah aku di lorong yang gelap dan kumuh. Tidak,
ini adalah lorong yang sama didepan pintu kamar mandi itu. Kulihat diding ini juga sebelumnya berwarna hijau, dan keramiknya juga putih. Hanya saja seperti ada kabut dan lendir hitam yang menutupinya. Didepanku tampak ruangan dengan tulisan kamar mandi persis seperti ruangan yang kumasuki terakhir kalinya tadi. Mana mungkin aku kembali ke kamar mandi itu, aku sudah tahu tujuanku yaitu menemukan pintu yang terkunci. Walaupun tempat ini berubah-ubah jalurnya sekalipun, aku tetap tenang karena tidak ada yang mengejar di belakangku. Aku kembali membuka pintu yang kulewati tadi, dan benar saja... Tempatnya sudah berbeda, sama seperti tempat yang kutempati saat ini. Hitam dan suram menjijikkan. Tak lama kemudian aku menemukan ruangan luas dengan satu makhluk yang besar, sekilas nampak seperti werewolf tetapi dibanding ditutupi oleh bulu, ia ditutupi oleh aura gelap dan lendir-lendir hitam yang ada di dinding itu. Kulihat didepan pintu ada beberapa anak yang meringkuk disana, aku tak tahu itu apakah jebakan karena bisa saja itu adalah parasit seperti tadi. Dan mereka berada berseberangan denganku. Sialnya makhluk besar itu mencium bauku. Dia menjumpscare ku yang sedang bersembunyi dibalik dinding tepat di depanku. Lagi-lagi terjadi kejar-kejaran. Namun kali ini aku dikejar oleh seekor werewolf aneh, walaupun hanya seekor tapi kecepatannya mayan banget cuy 💀.
Aku akhirnya menemukan pintu yang terkunci,
sayangnya pintu kali ini agak lumayan tebal. Pintu yang sebelumnya bisa aku masuki dengan menjebol tengahnya karena hanya terbuat dari triplek berlapis-lapis. Kali ini memang benar-benar dari kayu tebal. Aku awalnya ingin memakai tubuh werewolf itu dengan memancingnya, tapi kuurungkan karena aku sedag berada di lorong sempit dimana nanti malah jadi masalahku. Untungnya aku bisa membukanya setelah beberapa kali dobrakan. Kali ini banyak anak-anak tadi namun sudah remaja. Disini lumayan hening karena banyak yang sepertinya fokus mendengarkan musik. Ada beberapa orang dewasa berdiri di luar jendela. Sepertinya mereka memaksa anak-anak ini untuk melakukan sesuatu. Aku juga sempat melewati seorang anak dengan banyak kabel tertidur, sempat merasa kasihan dengan mereka namun aku bisa apa? Salah- salah nanti bisa terjadi konsleting listrik.
Singkat saja aku membuka pintu yang sulit dibuka
namun tidak terkunci. Pintu ini mengarahkan ku keluar untuk bertemu dengan langit biru dan udara segar dari ruangan penuh kabel itu. Aku disambut oleh 4 anak yang seumuran denganku, mereka sedang nongkrong disitu. Mereka seperti keturunan Eropa. Aku awalnya dirasa mengganggu oleh mereka. Namun lama kelamaan kita menjadi dekat dan nongkrong bareng. Tapi kutahu aku tak boleh berlama-lama disini. Kami berpisah dan aku meloncat dinding disekitar situ. Aku mengambil sebuah item yang sepertinya ini adalah dagger yang dipegang wanita sebelumnya (gadis dibelakang nyonya berambut keriting diawal tadi). Aku merasa familiar dengan dagger tersebut dan memang benda ini berkemungkinan besar berhubungan dengan mimpiku yang "[Dreamee] Gore".
Aku kembali menyusuri jalan yang telah kulalui tadi.
Singkatnya aku telah berada di ruangan tempat aku dikejar-kejar werewolf tadi. Tetapi aku lewat dengan pintu berbeda dan aku berada di mana tempat anak- anak meringkuk tadi berada. Ternyata mereka memang benar anak-anak yang tersesat. Aku seketika merasa bersalah, dan aku memeluk mereka berempat dengan erat. Lalu aku mengajak mereka untuk pergi ke tempat aman, aku kembali lagi ke tempat awal dengan lagi- lagi banyak yang mengejarku. Namun kali ini aku lebih berhati-hati karena membawa banyak anak- anak. Namun mereka bukan anak-anak biasa, mereka cukup berani memukul anak parasit yang sempat mengikuti mereka. Lagian sekarang menjadi lebih mudah karena aku sudah memegang dagger yang kupegang. Aku bisa memakainya karena pemakaiannya sama persis seperti pisau di mimpi "[Dreamee] Gore". Namun disaat aku telah berada di pintu awal alias pintu keluarku, mereka tidak mau ikut denganku. Aku ingin mengetahui alasan mereka, namun aku ditarik kebelakang dan melihat senyuman terakhir mereka yang mirip dengan seseorang. Aku berada di depan rumah dengan dipeluk 4 orang dewasa yang berkunjung dengan wanita berambut keriting tersebut. Al juga mengikuti mereka untuk memelukku. . . Aku baru menyadarinya. Mereka adalah anak-anak yang kubawa tadi, adak- anak yang meringkuk di kegelapan itu. Wanita berambut keriting itu menghilang, begitu juga wanita dengan ponytail itu.
. . Aku melihat jendela rumahku, aku melihat pantulanku sendiri yang dimana aku sekarang mirip dengan wanita berambut ponytail tadi.