Anda di halaman 1dari 11

|| 28 Juli 2022

Awalnya aku bermimpi bermain-main didepan


rumahku, namun rumahku diwaktu ini masih
terdapat banyak pohon dan belum begitu bersih dari
semak seperti sekarang, keadaannya seperti waktu
dulu aku masih kecil.
Lalu aku juga merasakan kejadian ganjil di ruang
tengah, seperti ada air bermunculan tiba-tiba... Yah
namanya mimpi sih...
Dan didalam mimpi ini aku juga bermimpi (mimpi
didalam mimpi) yang sepertinya milik arwah-arwah
disekitarku waktu aku berada di ruang tengah.
Banyak mimpinya yang random kek masa lalunya,
atau bahkan yang benar-benar random kek disuatu
tempat ga ngapa-ngapain.

Singkatnya... saat aku terbangun dari mimpi-mimpi


itu, ada seorang wanita yang sepertinya sudah
berumur sekitar 30 an berbaju merah dan berumbai
hitam menghampiri rumah kami. Saat ini aku dititipi
banyak anak oleh keluargaku, aku disuruh untuk
menjaga mereka. Dan karena wanita itu bisa
melakukan "sulap", banyak anak-anak tertarik
dengannya. Disini awalnya aku merasa lega karena
anak-anak terhibur, namun anehnya lama-kelamaan
aku merasa seperti diabaikan.
Bahkan saat duduk-duduk di depan rumahku ada
Shoyo (lagi-lagi nih oren muncul didepan gw) berlari
didepanku sembari membawa tali bersinar. Dia
menunjukkannya kepada anak-anak. Aku mendekat
dan mendengarkan penjelasannya dibelakangnya,
namun aku seperti diabaikan.
Saat aku akan duduk kembali, ada seorang anak
bernama "Al" menghampiriku. Hanya dia yang
seperti "dapat melihatku". Aku pun duduk bersama
dengan menggendongnya tanpa sepatah kata apapun
sembari menikmati gambaran gunung didepan
rumahku disore hari itu. Aku juga dihampiri oleh
wanita berambut keriting itu dan dia mengatakan
beberapa patah kata kepadaku (aku sudah lupa) dan
dia membawa beberapa orang dewasa juga. 4 orang
berlari menghampiri Shoyo, dan satu orang lagi
berada di belakang wanita keriting itu. Orang
tersebut tak terlalu kelihatan wajahnya, dia seorang
gadis dengan tinggi nya yang lebih dikit dariku,
rambutnya dikuncir ponytail, dan bajunya terdapat
seperti aura gelap namun juga ada cahaya biru yang
kontras menyaingi aura gelap tersebut. Dia hanya
berdiam diri di belakang wanita keriting tersebut
sembari membawa sebuah dagger disampingnya (Di
titik ini aku jadi teringat dengan pisau yang kubawa
di mimpi "[Dreamee] Gore", pisau dan dagger
tersebut seolah sama persis dengan hanya berbeda
ukuran dan terdapat beberapa ornamen biru saja).

Tak kusangka aku berakhir tertidur. Aku terbangun


dengan menggendong Al, dia juga terbangun
setelahku.
Akhirnya dirumahku sepi, sepertinya anak-anak
sudah tertidur di dalam. Dan aku berniat berjalan-
jalan sebentar didepan rumah. Sayangnya tanpa
sadar aku tiba di sebuah bangunan, dan aku berada
didepan pintu belakang bangunan tersebut. Aku tahu
aku seharusnya kembali ke rumahku, lagian ada Al
yang masih kugendong. Namun samar-samar ada
beberapa suara anak kecil menangis dan berteriak
dari dalam gedung tersebut. Aku membuka pintu
tersebut dan menyusuri lorong miring karena gedung
ini sudah lama tak diringgali sehingga banyak
properti bangunan yang sudah lapuk. Disini aku agak
kesulitan melewatinya karena aku sembari
menggendong anak kecil. Yup aku membawa Al
karena jika kutinggalkan didepan, ntah apa yang
akan terjadi karena disekitar gedung ini hanya ada
kebun orang.
Untungnya dari luar ada panggilan wanita keriting
tersebut, dan Al berlari keluar. Aku juga menyuruh
beberapa orang untuk datang kemari karena aku
mendengar sesuatu yg janggal, dan aku dibalas dari
anggukan wanita itu.

Aku kembali menyusuri lorong-lorong dan memasuki


beberapa pintu sendirian. Aku berakhir di ruangan
buntu yang sepertinya bagian kamar mandi dengan
kaca besar di pojok gedung. Tak ada apa-apa disini,
hanya tembok dan pintu berwarna hijau dengan
lantai keramik putih yang melihatku mondar-mandir
dari tadi. Aku akhirnya bertanya pada kaca dan
melakukan kebiasaan ku jika bertemu kaca apalagi
kaca disini agak buram, yep wajah aneh
awokwowkwowwk.
Tapi ini berubah menjadi menyeramkan dikala
pantulan bayangan itu tidak menuruti gerakanku.
Wajah yang kubuat di pantulan cermin menjadi
benar-benar aneh. Mleyat-mleyot kesana kemari.
Aku mundur beberapa langkah untuk berjaga-jaga.
Terdapat gedoran dari dalam kaca. Skenario
terburuk terjadi, kaca tersebut pecah dan keluar
anak-anak aneh yang seperti didalam tubuhnya ada
parasit dan dapat meledak kapanpun. Ada seorang
anak yang menggapai kakiku, dan dia ingin
memakan kakiku. Di scene ini aku merasakan
bahaya, bahkan jantungku sempat berhenti sebentar
karenanya.

Aku berlari menyusuri ruangan-ruangan di gedung


itu. Mereka juga mengejarku dengan cepat karena
tubuh mereka masihlah anak kecil yang gesit. Aku
berlari tak kenal arah karena jalan yang kulewati
tadi sudah berubah. Seperti labirin yang dapat
berubah-ubah jalurnya, gedung ini pun sama. Aku
terkadang kaget dengan membuka pintu yang
mengarahkan kembali ke kamar mandi dan kembali
dikejar oleh beberapa lusin anak. Padahal aku sudah
mengupayakan arah agar tak kembali ke ruangan
itu.
Aku akhirnya menemukan pintu yang terkunci.
Dibelakang sudah terkejar oleh lautan parasit aneh
itu. Mau tak mau aku harus mendobraknya, lagian
dengan adanya pintu yang berbeda ini besar
kemungkinan aku akan diarahkan ke ruangan yang
berbeda.

Tibalah aku di lorong yang gelap dan kumuh. Tidak,


ini adalah lorong yang sama didepan pintu kamar
mandi itu. Kulihat diding ini juga sebelumnya
berwarna hijau, dan keramiknya juga putih. Hanya
saja seperti ada kabut dan lendir hitam yang
menutupinya.
Didepanku tampak ruangan dengan tulisan kamar
mandi persis seperti ruangan yang kumasuki terakhir
kalinya tadi. Mana mungkin aku kembali ke kamar
mandi itu, aku sudah tahu tujuanku yaitu
menemukan pintu yang terkunci. Walaupun tempat
ini berubah-ubah jalurnya sekalipun, aku tetap
tenang karena tidak ada yang mengejar di
belakangku.
Aku kembali membuka pintu yang kulewati tadi, dan
benar saja... Tempatnya sudah berbeda, sama seperti
tempat yang kutempati saat ini. Hitam dan suram
menjijikkan.
Tak lama kemudian aku menemukan ruangan luas
dengan satu makhluk yang besar, sekilas nampak
seperti werewolf tetapi dibanding ditutupi oleh bulu,
ia ditutupi oleh aura gelap dan lendir-lendir hitam
yang ada di dinding itu. Kulihat didepan pintu ada
beberapa anak yang meringkuk disana, aku tak tahu
itu apakah jebakan karena bisa saja itu adalah
parasit seperti tadi. Dan mereka berada
berseberangan denganku. Sialnya makhluk besar itu
mencium bauku. Dia menjumpscare ku yang sedang
bersembunyi dibalik dinding tepat di depanku.
Lagi-lagi terjadi kejar-kejaran. Namun kali ini aku
dikejar oleh seekor werewolf aneh, walaupun hanya
seekor tapi kecepatannya mayan banget cuy 💀.

Aku akhirnya menemukan pintu yang terkunci,


sayangnya pintu kali ini agak lumayan tebal. Pintu
yang sebelumnya bisa aku masuki dengan menjebol
tengahnya karena hanya terbuat dari triplek
berlapis-lapis. Kali ini memang benar-benar dari
kayu tebal.
Aku awalnya ingin memakai tubuh werewolf itu
dengan memancingnya, tapi kuurungkan karena aku
sedag berada di lorong sempit dimana nanti malah
jadi masalahku. Untungnya aku bisa membukanya
setelah beberapa kali dobrakan.
Kali ini banyak anak-anak tadi namun sudah remaja.
Disini lumayan hening karena banyak yang
sepertinya fokus mendengarkan musik. Ada beberapa
orang dewasa berdiri di luar jendela. Sepertinya
mereka memaksa anak-anak ini untuk melakukan
sesuatu. Aku juga sempat melewati seorang anak
dengan banyak kabel tertidur, sempat merasa
kasihan dengan mereka namun aku bisa apa? Salah-
salah nanti bisa terjadi konsleting listrik.

Singkat saja aku membuka pintu yang sulit dibuka


namun tidak terkunci. Pintu ini mengarahkan ku
keluar untuk bertemu dengan langit biru dan udara
segar dari ruangan penuh kabel itu.
Aku disambut oleh 4 anak yang seumuran denganku,
mereka sedang nongkrong disitu. Mereka seperti
keturunan Eropa. Aku awalnya dirasa mengganggu
oleh mereka. Namun lama kelamaan kita menjadi
dekat dan nongkrong bareng.
Tapi kutahu aku tak boleh berlama-lama disini. Kami
berpisah dan aku meloncat dinding disekitar situ.
Aku mengambil sebuah item yang sepertinya ini
adalah dagger yang dipegang wanita sebelumnya
(gadis dibelakang nyonya berambut keriting diawal
tadi). Aku merasa familiar dengan dagger tersebut
dan memang benda ini berkemungkinan besar
berhubungan dengan mimpiku yang "[Dreamee]
Gore".

Aku kembali menyusuri jalan yang telah kulalui tadi.


Singkatnya aku telah berada di ruangan tempat aku
dikejar-kejar werewolf tadi. Tetapi aku lewat dengan
pintu berbeda dan aku berada di mana tempat anak-
anak meringkuk tadi berada. Ternyata mereka
memang benar anak-anak yang tersesat. Aku seketika
merasa bersalah, dan aku memeluk mereka berempat
dengan erat.
Lalu aku mengajak mereka untuk pergi ke tempat
aman, aku kembali lagi ke tempat awal dengan lagi-
lagi banyak yang mengejarku. Namun kali ini aku
lebih berhati-hati karena membawa banyak anak-
anak. Namun mereka bukan anak-anak biasa,
mereka cukup berani memukul anak parasit yang
sempat mengikuti mereka. Lagian sekarang menjadi
lebih mudah karena aku sudah memegang dagger
yang kupegang. Aku bisa memakainya karena
pemakaiannya sama persis seperti pisau di mimpi
"[Dreamee] Gore".
Namun disaat aku telah berada di pintu awal alias
pintu keluarku, mereka tidak mau ikut denganku.
Aku ingin mengetahui alasan mereka, namun aku
ditarik kebelakang dan melihat senyuman terakhir
mereka yang mirip dengan seseorang.
Aku berada di depan rumah dengan dipeluk 4 orang
dewasa yang berkunjung dengan wanita berambut
keriting tersebut. Al juga mengikuti mereka untuk
memelukku.
.
.
Aku baru menyadarinya.
Mereka adalah anak-anak yang kubawa tadi, adak-
anak yang meringkuk di kegelapan itu. Wanita
berambut keriting itu menghilang, begitu juga wanita
dengan ponytail itu.

.
.
Aku melihat jendela rumahku, aku melihat
pantulanku sendiri yang dimana aku sekarang mirip
dengan wanita berambut ponytail tadi.

💀💀💀
😳😳😳

Anda mungkin juga menyukai