Anda di halaman 1dari 3

Lelaki Tampan Misterius

Karya : Afifah Muthmainnah

Panasnya terik matahari tidak kuhiraukan siang ini, kini aku masih duduk termenung di
ayunan belakang rumahku. Pikiranku kosong. Bagaimana tidak? Sudah hampir seminggu setelah
kepergian kakekku,aku merasakan kesedihan yang mendalam.Kakekku yang amat aku sayangi,
yang selalu menghiburku dikala hati ini gundah, selalu mendengar curhatanku, dan bahkan selalu
memberiku semangat kapanpun dan dimanapun seakan – akan dia adalah sosok malaikat
bagiku.Lain halnya dengan nenekku yang super galak,selalu memarahiku, aku rasa nenekku
memang benci denganku.

“Delia!”tegur mamaku membuyarkan lamunanku.

“Ahh mama, bikin aku kaget saja” sahutku dengan kesal.

“cie lagi galau ya? Ayo masuk bantuin mamah prepare buat menginap di rumah nenek sekalian
buat menghabiskan waktu liburanmu.” Pinta mamaku.

“Lah ma?! Aku di rumah aja ma” jawabku menolak ajakan mama.

Walaupun nenek merasa kesepian di rumah, aku tidak mau ikut berlibur di rumah nenek
karena aku menduga jika aku menginap di rumah nenek malah yang ada liburanku terasa tidak
berwarna dan penuh dengan omelan nenek.Akhirnya aku memutuskan untuk tetap tinggal di
rumah sendirian.Setelah mama dan papa berangkat, kini rumahku menjadi sepi. Pada sore hari
aku memutuskan untuk menyapu di setiap sudut rumahku.Setelah itu aku melepas lelah dengan
merebahkan tubuhku di lantai, dan tak lama kemuadian aku pun tertidur.Beberapa saat kemudian
aku tersentak bangun dari tidur singkatku.Lalu aku memalingkan pandanganku ke ruang tamu.
Disana terlihat ada seorang lelaki asing yang sedang duduk di kursi sudut ruang tamuku.

“Mustahil.Darimana dia bisa masuk ? Siapakah dia? Mau apa dia datang kemari? Jangan –
jangan dia maling?!!”gumamku.

Lalu aku bergegas mengambil sapu dan memukulkan sapuku dari belakang tubuh lelaki
itu.Tetapi anehnya meskipun ia menerima pukulan keras dariku, ia tidak merasa
kesakitan.Setelah aku Tanya pun ia seperti tidak tau apa – apa. Tanpa berpikir panjang, aku usir
lelaki itu keluar rumah.Setelah dia berada di luar rumahku, dia semakin heran dengan keadaan di
sekitar rumahku,seakan akan baru melihat dunia.Lalu aku pun langsung menutup dan mengunci
pintu rumahku dan aku intip lelaki itu lewat jendela. Aku sangat penasaran siapa dia sebenarnya.
Dilihat dari penampilannya dia mengenakan pakaian serba putih dan bersih,wajahnya sangat
tampan dan bersinar, matanya seakan – akan berkata bahwa apa yang dikatakan adalah sebuah
kebenaran. Dia terlihat sangat polos seperti baru dilahirkan di dunia. Hari pun menjelang malam,
tetapi lelaki misterius itu hanya berdiri di depan rumahku dan sesekali dia duduk di kursi teras
rumahku dengan raut wajah yang masih kebingungan.Keesokan harinya, setelah bangun dari
tidur aku pun bergegas untuk mandi, sarapan, dan bersiap untuk jalan - jalan pagi. Saat itu aku
membuka pintu rumahku. Aku sangat terkejut ternyata lelaki misterius itu masih ada dengan
penampilan yang sama seperti kemarin.

“Siapa kau sebenarnya?”tanyaku.

“Ah iya aku ingat bahwa namaku adalah Jo, tapi hanya itu yang ku ingat.” Jawab Jo dengan
polosnya.

Kemudian Jo memintaku untuk ikut jalan – jalan pagi denganku. Dia pun mengikutiku
dari belakang dan hanya celingukan melihat keadaan sekitar. Sesekali kami menghirup udara
segar yang bebas dari polusi ini. Tiba – tiba seseorang datang mengejutkanku dari belakang.
Orang tersebut tak lain adalah Vino yaitu orang yang aku taksir sejak SMP.Aku juga sering
menceritakan Vino kepada kakekku kala kakekku masih hidup.

“Hai Delia, aku liatin dari tadi kenapa kamu bicara sendiri?”Tanya Vino heran.

Sontak aku langsung melihat Jo yang ada disebelah kananku. Baru kusadari, ternyata
hanya aku yang bisa melihat Jo.Sungguh misterius sosok Jo ini, apakah dia hantu atau makhluk
halus aku semakin penasaran siapakah sosok Jo sebenarnya.

“Ah kamu salah lihat kali, by the way kamu mau kemana Vino?” tanyaku mengalihkan
pembicaraan.

“Aku mau pergi ke toko buku” jawab Vino.

“Oh. Bolehkah aku ikut denganmu? Aku juga ingin membeli buku disana.”tanyaku.Aku pikir ini
adalah kesempatan untuk mendekati Vino.

“Baiklah.Ayo!” jawab Vino.

Setelah berada di toko buku, Vino pergi kesebelah kanan toko buku, sedangkan aku dan
Jo pergi ke sebelah kiri toko buku.Setelah itu datanglah Luna, teman sekelasku. Dia
menghampiri Vino dan berbincang – bincang dan mesra layaknya sepasang kekasih.Hatiku
hancur berkeping – keeping melihat tingkah mereka berdua. Akhirnya kuputuskan untuk pergi
meninggalkan tempat itu. Sepanjang perjalanan aku melampiaskan kecemburuanku. Sementara
itu Jo hanya memasang muka polos kala tingkahku.

“Wah ini adalah sungainya Surga.”kata Jo dengan ceria ketika hembusan angin datang dan
mengenai dirinya.

“Apa ? Sungainya Surga? “ tanyaku tak mengerti dengan ucapan Jo.


“Ya. Sungai inilah yang membawaku ke rumahmu.”jawab Jo yang makin tak masuk akal.

Jo pun berlari kearah angin tersebut berhembus dan aku mengikutinya dengan penuh
penasaran. Akhirnya kamu pun sampai di sebuah kebun buah-buahan . tapi tunggu.. kebun ini
sudah tidak asing lagi buatku . ya ! ini adalah kebun buah-buahan yang berada di belakang
rumah nenekku . dulu aku sering bermain kejar-kejaran disini bersama kakekku ketika aku masih
berumur 5 tahun . fiiuuhhhhh.. tak terasa kami sudah berjalan sampai sejauh ini.

“Delia,sekarang aku ingat tujuanku sebenarnya ada di rumah itu” kata Jo sambil menunjuk ke
arah rumah nenekku .

“Apa? Tujuanmu ada di rumah nenekku ? apa kau sedang bercanda?” tanyaku tak percaya.

Lalu, Jo meminta bantuanku untuk mengambilkan barang berharganya di laci lemari


ruang tv yang ada di rumah nenekku.

“Delia! mengapa kau berbicara sendiri di sana? Ayo masuk kedalam rumah nenek! Jangan bikin
malu nenek berbicara sendiri disana !” tegur nenek ku seraya memarahiku.sial ! baru bertemu
nenek saja aku sudah dimarahin sama nenekku . aku pun bergegas masuk ke dalam nenek karena
aku tidak mau membuat nenekku makin marah kepadaku . Setelah berada di dalam rumah
nenekku , aku pun langsung berjalan ke arah laci lemari di ruang tv untuk mengambil barang
berharga milik Jo.Barang tersebut tak lain adalah foto-fotoku bersama kakekku.Tanpa aku sadari
air mataku mengalir deras di pipiku .Aku jadi teringat dengan masa-masa kecil ku bersama
kakekku.Tak lama kemudian nenekku menghampiriku dan menjelaskan bahwa foto tersebut
adalah barang berharga milik kakek dan nenek.Sekarang aku sadar ternyata selama ini nenek
tidak membenciku.Nenek sering memarahiku karena ia sayang kepadaku.Lalu apa hubungan nya
foto – foto ini dengan Jo?.

Setelah aku bongkar foto itu satu persatu ada sebuah foto dua remaja laki-laki dan
perempuan . wajah laki-laki tersebut mirip sekali dengan Jo, lalu setelah kutanyakan ke nenekku
ternyata foto tersebut adalah foto kakek dan nenekku ketika masih muda. Terlihat di belakang
foto tersebut ada tulisan huruf sambung ‘ Joshua & Maria, 3 agustus 1948’.Ternyata Jo..adalah
Joshua, kakekku.Aku pun mencari Jo kesetiap sudut Kebun belakang rumah nenekku .“kakek...
tolong muncul lagi di hadapanku walaupun itu adalah yang terakhir buatku . aku mohon kek
hikss..” teriakku sambil mengeluarkan air mata . tapi semua kerja kerasku itu hanya sia-sia . Jo
benar-benar telah menghilang dari hadapanku . aku hanya termenung dan terduduk di sisi kebun
tersebut . akhirnya aku sadar bahwa tujuan Jo yang sebenarnya adalah menyatukan diriku dengan
nenekku . tapi apalah dayaku , sekarang aku harus menerima kenyataan bahwa kakekku benar-
benar pergi dari kehidupanku selama-lamanya . aku yakin Jo , Kakekku sekarang sudah berada di
tempat asalnya yaitu Surga . Selamat jalan kakekku tercinta... terimakasih atas semuanya , ini
adalah pengalaman yang sangat berharga dalam hidupku . aku harap kau bisa menunggu dengar
sabar sampai telah tiba saatnya nanti kita sekeluarga bisa bersatu kembali di Surga . TAMAT

Anda mungkin juga menyukai