Glosarium....................................................................................................................................15
Daftar Pustaka............................................................................................................................16
2
A. TUJUAN PENYUSUNAN HANDOUT
Setelah mempelajari bahan ajar ini, peserta didik diharapkan mampu
memahami tentang pencatatan penghapusan piutang menggunakan metode langsung
maupun metode penyisihan. Penguasaan materi ini diharapkan dapat memberi bekal
peserta didik untuk dapat mencatat segala bentuk transaksi piutang.
B. ELEMEN
Akuntansi Keuangan (Penghapusan Piutang Metode Langsung dan Metode
Penyisihan)
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir Fase F peserta didik mampu mengelola kartu piutang, kartu utang,
dan kartu persediaan, serta memproses dokumen dana kas kecil dan dokumen dana
kas di bank.
3
PIUTANG
2. Piutang Lain-Lain
Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul bukan karena transaksi usaha.
Biasanya didukung dengan perjanjian formal. Piutang lain-lain Terdiri atas
macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun
piutang wesel. Contoh piutang yang termasuk dalam piutang lain, di antaranya: a.
Uang muka pembelian, yaitu pembayaran atas pembelian barang dan barang
tersebut belum sampai kepada kita. b. Piutang kepada pegawai, biasanya ada
beberapa perusahaan yang membayar gaji karyawan di awal bulan, pembayaran
gaji di awal bulan sebelum karyawan bekerja dianggap sebagai piutang. c. Piutang
4
kepada anak perusahaan. d. Piutang dividen, kadang kala
perusahaanmenginvestasikan dananya di perusahaan lain dalam bentuk saham.
Keuntungan kepemilikan saham yang berupa dividen tidak serta-merta langsung
dibagikan setiap akhir tahun. Maka selama dividen itu belum dibagikan tetap
dianggap sebaga piutang. e. Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian
tempat barang.
B. Penghapusan Piutang
Piutang dihapuskan berdasarkan keputusan pejabat perusahaan yang
mempunyai kewenangan, setelah dinyatakan tidak mungkin dapat ditagih. Misalnya
debitor yang telah lama menunggak dan tidak diketahui lagi tempat tinggalnya atau
debitor yang dinyatakan tuh pailit (bangkrut) sehingga tidak dapat memenuhi
kewajibannya. Penghapusan piutang merupakan kerugian atau terjadinya beban.
Perlakuan terhadap kerugian karena piutang yang tidak dapat ditagih, bergantung
pada metode penghapusan piutang yang digunakan perusahaan. Ada dua metode
penghapusan piutang, yaitu metode penghapusan langsung dan metode penyisihan.
5
Pada akhir periode tahun 2014, saldo akun Beban piutang tak tertagih dipindahkan
ke dalam akun Ikhtisar laba rugi. Artinya diperlakukan sebagai kerugian periode
akuntansi tahun 2014, terlepas dari periode terjadinya piutang yang bersangkutan.
6
tersebut diakui sebagai kerugian (beban) piutang tak tertagih periode tahun 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014, dibuat jurnal (penyesuaian piutang), sebagai
berikut.
Saldo
Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo akun Penyisihan piutang tak tertagih di atas, berkurang sebesar piutang
yang dihapuskan. Saldo akun Penyisihan piutang tak tertagih akan berkurang
7
setiap terjadi transaksi penghapusan piutang, sehingga pada akhir periode akun
tersebut bisa bersaldo debit, bisa juga bersaldo kredit. Saldo debit menunjukkan
piutang yang dihapuskan lebih besar daripada penyisihan piutang tak tertagih yang
disediakan. Saldo kredit menunjukkan piutang yang dihapuskan lebih kecil
daripada penyisihan yang disediakan.
Setelah piutang pada toko BARU dihapuskan, kartu piutang toko BARU akan
tampak seperti di bawah ini.
No. Mutasi
Tgl Keterangan Saldo
Bukti Debit Kredit
8
pembayaran kredit, jumlah penjualan tunai dipandang tidak cukup berarti.
Adakalanya untuk memudahkan penghitungan jumlah penjualan, taksiran
besarnya kerugian piutang ditentukan berdasarkan total penjualan.
Taksiran besarnya kerugian piutang, dihitung dengan cara mengalikan
suatu persentase tertentu dengan total penjualan. Penetapan besarnya
persentase taksiran kerugian piutang, biasanya berdasarkan pengalaman pada
periode-periode yang lalu, yaitu dengan membandingkan antara kerugian
piutang yang sebenarnya terjadi dan total penjualan pada periode yang
bersangkutan. Sebagai ilustrasi, dalam buku besar PD TIARA pada tanggal 31
Desember 2014, antara lain terdapat akun dengan saldo sebagai berikut.
Piutang Dagang Rp. 175.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih, Saldo Kredit Rp. 1.200.000
Penjualan .Rp. 985.000.000
Setelah posting data jurnal di atas ke buku besar, akun Penyisihan piutang
tak tertagih pada tanggal 31 Desember 2014, tampak sepert, di bawah ini.
Akun: Peyisihan Piutang Tak Tertagih
Saldo
Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
9
piutang. Selanjutnya menjadi saldo akun Penyisihan kerugian piutang pada
tanggal 1 Januari 2015. Saldo akun tersebut, berkurang dengan jumlah piutang
yang dihapuskan dalam tahun 2015.
Taksiran kerugian piutang tak tertagih ditetapkan sebesar 3% dari piutang per
tanggal 31 Desember 2014.
Berdasarkan data di atas, taksiran beban piutang tak tertagih untuk periode
tahun 2014 dihitung sebagai berikut.
Taksiran kerugian piutang tak tertagih yang menjadi beban tahun 2014 = Rp.
4.500.000
Dalam Buku Besar setelah penyesuaian, akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih
akan tampak seperti dibawah ini.
Akun: Peyisihan Piutang Tak Tertagih
Saldo
Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
10
Des 31 Penyesuaian JU Rp. 4.500.000 Rp. 5.400.000
Taksiran kerugian piutang tak tertagih, ditetapkan 2% dari piutang per tanggal
31 Desember 2014. Berdasarkan data tersebut, beban piutang tak tertagih
tahun 2014 dihitung sebagai berikut.
Beban piutang tak tertagih tahun 2014.Rp. 4.700.000 Dari hasil perhitungan
diatas, jurnal penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Desember 2014 sebagai
berikut.
Saldo
Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
11
Des 31 Penyesuaian JU Rp. 4.700.000 Rp. 3.500.000
Dari analisis usia piutang pada tanggal 31 Desember 2014, diperoleh data
sebagai berikut.
12
PD CARISA
13
d. Berdasarkan data diatas, beban piutang tak tertagih tahun 2014 dihitung
sebagai berikut. Besarnya taksiran kerugian piutang:
Rp. 82.500.000 x 1% = Rp. 825.000
Rp. 48.500.000 x 4% = Rp. 1.940.000
Rp. 10.875.000 x 8% = Rp. 870.000
Rp. 6.250.000 x 15% = Rp. 937.500
Rp. 1.325.000 x 25% = Rp. 331.250
Rp. 3.250.000 x 50% = Rp. 1.625.000
Rp. 1.800.000 x 80% = Rp. 1.440.000
Jumlah Taksiran Kerugian Piutang = Rp. 7.968.750
Saldo kredit akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih 31 Desember 2014 = Rp.
1.100.000
Beban Piutang Tak Tertagih tahun 2014 = Rp. 6.868.750
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, jurnal penyesuaian yang harus
dibuat pada tanggal 31 Desember 2014, sebagai berikut.
14
RANGKUMAN
Piutang adalah semua hak terhadap pihak lain atas uang, barang, diharapkan dapat
terpenuhi dengan penerimaan kas. Piutang perusahaan bisa timbul karena berbagai macam
transaksi, tetapi umumnya timbul dari aktivitas penjualan barang atau jasa dengan
pembayaran kredit. Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua katagori
yaitu piutang usaha dan piutang lain- lain.
GLOSARIUM
Piutang: Hak perusahaan atau individu atas sejumlah uang dari transaksi penjualan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Chanifah, U. (2020). Akuntansi Keuangan Untuk SMK/MAK Kelas XII, Bidang Keahlian:
Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian: Akuntansi dan Keuangan, Kompetensi Keahlian
Akuntansi dan Keuangan Lembaga. CV Putra Nugraha.
16