Anda di halaman 1dari 15

1.

MENDESKRIPSIKAN PENGELOLAAN KARTU PIUTANG


MATERI PEMBELAJARAN:
1.1 Pengertian dan klasifikasi piutang
1.2 Peralatan dan perlengkapan dalam pengelolaan piutang
1.3 Unit organisasi yang terlibat dalam pengelolaan piutang
1.4 Persiapan penanganan piutang

2. MENGIDENTIFIKASI DATA PIUTANG


MATERI PEMBELAJARAN:
2.1 Pengelompokan jenis-jenis data pelanggan
2.2 Dokumen transaksi mutasi piutang
2.3 Prosedur pencatatan mutasi piutang

3. MEMBUKUKAN DATA MUTASI PIUTANG KE KARTU PIUTANG


MATERI PEMBELAJARAN:
3.1 Fungsi bagian piutang
3.2 Pencatatan mutasi piutang dalam kartu piutang
3.3 Pengecekan posting

4. MELAKUKAN KONFIRMASI SALDO PIUTANG


MATERI PEMBELAJARAN:
4.1 Proses konfirmasi saldo piutang
4.2 Membuat surat pernyataan piutang

5. MENYUSUN LAPORAN PIUTANG


MATERI PEMBELAJARAN:
5.1 Laporan rekapitulasi piutang
5.2 Pembuatan daftar saldo piutang
5.3 Pembuatan daftar analisis usia piutang

6. MELAKUKAN PENAGIHAN PIUTANG


MATERI PEMBELAJARAN:
6.1 Membuat surat penagihan piutang berdasarkan faktur penjualan
6.2 Mengirimkan surat penagihan dilampiri faktur penjualan

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


1
1. MENDESKRIPSIKAN PENGELOLAAN KARTU PIUTANG
1.1 Pengertian dan klasifikasi piutang
Piutang (receivable) dalam arti luas adalah tuntutan (klaim) atau hak atas uang,
barang atau jasa kepada pelanggan atau kepada pihak-pihak lainnya. Namun demikian
untuk kepentingan akuntansi, pada umumnya piutang diartikan sebagai tuntutan (klaim)
keuangan terhadap pihak lain, baik terhadap perseorangan maupun badan.

Piutang suatu perusahaan biasa terjadi karena berbagai macam transaksi, tetapi pada
umumnya piutang terjadi sebagai akibat transaksi penjualan barang atau jasa dengan
pembayaran kredit. Oleh karena itu dipandang dari sudut terjadinya, piutang perusahaan
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Piutang yang terjadi karena transaksi penjualan barang atau jasa dengan pembayaran
secara kredit, biasa disebut dengan piutang dagang. Piutang dagang dapat dibedakan
sebagai berikut:
1) Piutang dagang yang tidak didukung dengan bukti formal dalam bentuk perjanjian
tertulis, disebut dengan piutang usaha (Accounts Receivable). Piutang usaha biasa
disebut juga sebagai janji lisan dari pembeli untuk membayar barang atau jasa yang
dijual, dan biasanya dapat ditagih dalam waktu 30 sampai 60 hari.
2) Piutang dagang yang didukung dengan bukti formal dalam bentuk surat wesel atau
promes, disebut piutang wesel atau wesel tagih (Notes Receivable).
b. Piutang yang terjadi bukan karena trasaksi penjualan barang atau jasa (piutang non
dagang). Piutan ini terjadi antara lain karena penjualan surat berharga secara kredit,
pemberian pinjaman kepada karyawan atau pejabat-pejabat perusahaan dan uang muka
kontrak pembelian. Kelompok piutang tersebut dalam Neraca diinformasikan sebagai
Piutang Lain-lain. Contoh piutang non dagang adalah:
 Uang muka kepada karyawan dan staf
 Uang muka kepada anak perusahaan
 Deosito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan
 Deposito sebagai jaminan penyediaan jasa atau pembayaran
 Piutang deviden dan bunga
 Klaim terhadap perusahaan asuransi

Untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikan sebagai berikut:


a. Piutang jangka pendek atau piutang lancar, yaitu piutang yang diharapkan akan tertagih
dalam satu tahun atau selama dalam satu siklus kegiatan usaha berjalan, mana yang lebih
panjang.
b. Piutang jangka panjang, yaitu piutang yang diharapkan akan tertagih dalam waktu lebih
dari satu tahun atau lebih dari satu siklus kegiatan usaha berjalan

1.2 Peralatan dan perlengkapan dalam pengelolaan piutang


Dalam perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi manual, peralatan dan
perlengkapan yang diperlukan dalam pengelolaan piutang antara lain sebagai berikut:
a. Buku jurnal penjualan sebagai tempat mencatat terjadinya piutang
b. Buku jurnal penerimaan kas untuk mencatat transaksi penerimaan piutang
c. Buku jurnal umum untuk mencatat transaksi penghapusan piutang dan penjualan retur
d. Kartu piutang sebagai tempat mencatat mutasi piutang pada setiap debitor
e. Formulir daftar saldo piutang untuk pembuatan laporan saldo piutang
f. Formulir daftar usia piutang untuk pembuatan laporan mengenai status kedit setiap
debitor
g. Formulir surat penagihan untuk pembuatan surat penagihan piutang yang telah jatuh
tempo
h. Formulir surat pernyataan piutang untuk konfirmasi saldo piutang pada tiap debitor

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


2
i. Peralatan dan perlengkapan kantor yang digunakan untuk kegiatan menulis, menghitung,
mengarsipkan, dan kegiatan klerikal lainnya.

1.3 Unit organisasi yang terlibat dalam pengelolaan piutang


Unit organisasi atau bagian yang terlibat dalam aktvitas pengelolaan piutang pada
perusahaan yang telah memiliki standar prosedur operasional, terdiri atas:
a. Bagian Sekretariat
Berfungsi sebagai penerima cek dan surat pemebritahuan dari debitor apabila debitor
membayar melalui pengiriman cek. Menerima memo kredit dari bank dalam hal debitor
membayar melalui transfer dana ke rekening perusahaan di bank.

b. Bagian Kasa
Melaksanakan fungsi penerimaan cek atau uang tunai dari debitor sebagai penerimaan
piutang melalui Bagian Sekretariat, atau melalui Collector (di Bagian Penagihan) dalam
hal debitor membayar melalui collector.

c. Bagian Piutang (berada di bawah Departemen Akuntansi)


Berfungsi sebagai pencatat mutasi piutang dalam kartu piutang, pembuat surat
pernyataan piutang, dan laporan (daftar) posisi piutang pada tiap debitor.

d. Bagian Penagihan (berada di bawah Departemen Keuangan)


Melaksanakan fungsi pembuatan dan pendistribusian faktur penjualan kepada pihak-
pihak terkait serta penagihan piutang.

e. Bagian Jurnal dan Buku Besar


Berfungsi sebagai pencatat mutasi piutang secara kolektif dalam buku jurnal yang terkait
dan buku besar untuk kepentingan pembuatan laporan keuangan.

1.4 Persiapan penanganan piutang


Resiko terhadap piutang yang lewat jatuh temponya perlu penanganan yang
sungguh-sungguh dari pihak manajemen sehingga dapat mengurangi kerugian bagi
perusahaan, dimaksudkan bahwa diperlukan langkah-langkah yang tepat dalam
penanganannya. Adapun langkah-langkah tersebut adalah:
a. Diperlukan adanya daftar piutang yang mencantumkan: nama debitor, nilai piutang,
alamat debitor, dan tanggal jatuh tempo piutang
b. Dipersiapkan surat-surat tagihan yang akan dikirimkan kepada debitor atau pelanggan
c. Menyiapkan salinan atau copy faktur dari debitor yang sudah jatuh tempo dan akan
dilampirkan bersama-sama surat tagihan
d. Tersedianya personel yang akan mengirimkan surat tagihan kepada debitor yang sudah
jatuh tempo

☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻

1. Jelaskan yang dimaksud dengan piutang!


2. Sebutkan klasifikasi piutang menurut sudut pandang terjadinya dan menurut jangka waktu
pelunasannya!
3. Jelaskan hubungan antara buku jurnal penjualan, buku jurnal penerimaan kas, dan buku
jurnal umum dalam prosedur pengelolaan piutang.
4. Sebutkan bagian/unit organisasi yang terlibat dalam pengelolaan piutang!
Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang
3
5. Sebutkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan Bagian Piutang dalam pengelolaan
piutang!

1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………............................

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

5. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Nilai Paraf Orang Tua Paraf Guru

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


4
…………………… ……………………….. …………………..

2. MENGIDENTIFIKASI DATA PIUTANG


2.1 Mengelompokan jenis-jenis data pelanggan
Untuk memudahkan proses pengidentifikasian mutasi piutang, maka piutan
dikelompokkan berdasarkan data-data pelanggan, identitas, saldo dan status. Data pelanggan
atau debitor haruslah akurat dalam penanganannya, sehingga bagi manajemen akan mudah
untuk menganalisis dan mengambil keputusan tentang piutangnya.

Piutang dikelompokkan menjadi piutang belum jatuh tempo, piutang segera jatuh
tempo, dan piutang sudah lewat jatuh temponya, sehingga dapat teridentifikasi dengan baik.

Contoh Daftar Data Pelanggan:

Nama Tanggal/Waktu
No Alamat Saldo
Debitor Transaksi Termin Jth. Tempo
1 PT Bintara Jln. Nusa II No.117 02/06/2010 60 hari 02/08/2010 Rp. 20.000.000,00
2 PT Bima Jln. Arjuna No. 156 10/06/2010 60 hari 10/08/2010 Rp. 40.000.000,00
3 PT Hasan Jln. Hasanudin 20 15/07/2010 60 hari 15/09/2010 Rp. 25.000.000,00

Dari data pelanggan di atas, maka kita dapat menganalisis piutang berdasarkan status
piutannya, dan berapa jumlah debitor yang telah masuk sehingga dapat dibuatkan atau
dihitung mutasi pelanggannya.

Apabila diiliustrasikan bahwa daftar mutasi piutang sampai dengan tanggal 20


Agustus 2010 sebagai berikut:

Nama Mutasi
No Alamat Keterangan
Debitor Saldo Diterima Tagihan
1 PT Bintara Jln. Nusa II 117 Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 0 Lunas
2 PT Bima Jln. Arjuna 156 Rp. 40.000.000 Rp. 30.000.000 Rp. 10.000.000 Belum lunas
3 PT Hasan Jln. Hasanudin 20 Rp. 25.000.000 Rp. 0 Rp. 25.000.000 Belum jatuh tempo
JUMLAH TOTAL Rp. 85.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 35.000.000

Dari hasil analisi daftar mutasi tersebut maka sampai dengan tanggal 20 Agustus
2010 piutang yang diterima sebesar Rp. 50.000.000,00 yang dibukukan dengan jurnal sebaai
berikut:
Kas Rp. 50.000.000,00
Piutang Dagang Rp. 50.000.000,00

Sampai dengan tanggal 20 Agustus 2010, tagihan perusahaan adalah Rp.


35.000.000,00 yang ternyata belum jatuh tempo sebesar Rp. 25.000.000,00 dan yang Rp.
10.000.000,00 adalah piutang PT Bima yang telah lewat jatuh temponya selama 10 hari,
sehingga perl penanganan khusus dengan melakukan penagihan kepada debitor.

2.2 Dokumen transaksi mutasi piutang


Mutasi piutang terjadi karena adanya transaksi penjualan barang dengan pembayaran
kredit, penjualan retur, penerimaan pembayaran piutang dari debitor, dan penghapusan
piutang. Oleh karena itu, dokumen transaksi yang menjadi sumber pencatatan data mutasi
piutang, baik untuk pencatatan secara kolektif dalam buku jurnal dan buku besar maupun
untuk pencatatan mutasi piutang tiap debitor dalam buku pembantu (kartu piutang), terdiri
atas:

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


5
a. Faktur penjualan, sebagai bukti transaksi terjadinya piutang, dikeluarkan oleh Bagian
Penagihan
b. Bukti penerimaan kas sebagai bukti penerimaan piutang, dikeluarkan oleh Bagian
Piutang
c. Memo kredit sebagai bukti penjualan retur atau pengurangan harga faktur, dikeluarkan
oleh Bagian Order Penjualan
d. Bukti memorial sebagai bukti transaksi penghapusan piutang, dikeluarkan oleh Bagian
Kredit.
2.3 Prosedur pencatatan mutasi piutang
Prosedur piutang dimulai dengan diterimanya tembusan faktur penjualan dan diakhiri
dengan dibuatnya surat pernyataan piutang akuntansi untuk mencatat timbulnya piutang
sehingga hanya melibatkan bagian piutang (walaupun bagian buku besar dan jurnal selalu
terkait seperti dalam prosedur akuntansi lainnya)

Pencatatan piutang dilakukan di Departemen Akuntansi oleh petugas bagian kartu


piutang, dan petugas bagian jurnal, dan buku besar. Metode pencatatan piutang yang dapat
digunakan antara lain metode pencatatan konvensional, pencatatan dengan akun buku besar
piutang sebagai rekening control dan metode posting langsung dalam kartu/pernyataan
piutang.

a. Pencatatan piutang metode konvensional


Menurut metode konvensional, dalam buku besar disediakan satu akun piutang
untuk setiap debitor. Transaksi mutasi piutang dicatatat dalam buku jurnal yang terkait.
Data buku jurnal langsung dipindahbukukan (posting) ke dalam akun debitor yang
bersangkutan. Dengan demikian dalam penerapan metode konvensional tidak ada
rekening control untuk piutang, metode konvensional lebih cocok diterapkan dalam
perusahaan kecil yang jumlah debitornya tidak banyak.

Alir prosedur pencatatan piutang metode konvensional tampak pada gambar berikut:

Faktur
Penjualan

Bukti Kas
Masuk
Piutang diposting
ke Buku Besar
akun Piutang
Memo Debitor yang
Kredit bersangkutan

Bukti
Memorial

b. Pencatatan piutang dengan kun buku besar piutang sebagai rekening control
Dalam pencatatan metode ini, disamping kartu piutang sebagai buku pembantu,
dalam buku besar disediakan satu akun untuk mutasi piutang secara keseluruhan.
Transaksi-transaksi yang mengakibatkan terjadinya mutasi piutang dicatat sebagai
berikut:
1) Pencatatan transaksi penjualan kredit

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


6
Faktur penjualan lembar 3 yang diterima dari Bagian Penagihan di Bagian Jurnal
dicatat dalam buku jurnal penjualan dengan mendebet akun Piutang dagang dan
kredit akun Penjualan
Faktur penjualan lembar 2 dilampiri surat muat yang diterima dari Bagian
Penagihan, di Bagian Piutang dicatat dalam kartu piutang debitor yang bersangkutan
sebagai mutasi debet sebesar jumlah harga faktur

2) Pencatatan transaksi retur penjualan kredit


Memo kredit dilampiri bukti penerimaan barang yang diterima dari Bagian Order
Penjualan di Bagian Jurnal dicatat dalam buku jurnal umum atau buku jurnal
penjualan retur dengan mendebet akun Retur Penjualan dan kredit akun Piutang
Dagang.
Di Bagian Piutang dicatat dalam kartu piutang debitor yang bersangkutan sebagai
mutasi kredit sebesar jumlah yang tercantum dalam memo kredit.

3) Pencatatan transaksi penerimaan kas dari piutang


Bukti penerimaan kas dari piutang yang diterima dari Bagian Piutang, di bagian
Jurnal dicatat dalam buku jurnal penerimaan kas dengan mendebet akun Kas dan
kredit akun Piutang Dagang.
Di Bagian Piutang dicatat dalam kartu piutang debitor yang bersangkutan sebagai
mutasi kredit sebesar jumlah yang tercantum dalam bukti penerimaan kas.

4) Pencatatan transaksi penghapusan piutang


Bukti memorial yang diterima dari Bagian Kredit, di Bagian Jurnal dicatat dalam
buku jurnal umum dengan mendebet akun Penyisihan Kerugian Piutang dan kredit
akun Piutang dagang, atau dengan mendebet akun Beban Penghapusan Piutang dan
kredit akun Piutang Dagang, hal ini tergantung pada metode penghapusan piutang
yang digunakan.
Di Bagian Piutang dicatat dalam kartu piutang debitor yang bersangkutan sebagai
kredit sebesar jumlah yang tercantum dalam bukti memorial.

Alir prosedur pencatatan mutasi piutang dengan akun buku besar piutang sebagai
rekening control tampak pada gambar berikut:
Faktur
Penjualan

Bukti Kas
Masuk posting ke Akun
dalam akun Piutang
Memo piutang
Kredit

Bukti
Memorial

Faktur
Penjualan

Memo
Kredit Susun Saldo
Piutang Daftar saldo
piutang
Bukti Kas
Lembar
MasukKerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang
7

Bukti
Memorial
c. Pencatatan piutang dengan metode posting langsung dalam kartu piutang
Menurut metode ini, Bagian Penagihan tiap hari membuat rekapitulasi total harga
faktur untuk penjualan kredit yang terjadi pada hari yang bersangkutan. Faktur penjualan
untuk Bagian Piutang tiap hari diserahkan sekaligus (kolektif) beserta rekapitulasi total
harga faktur yang bersangkutan. Bagian Piutang tiap hari mencatat data setiap faktur
dalam kartu piutang. Sementara Bagian Jurnal hanya mencatat total harga faktur untuk
penjualan dalam satu hari sehingga dalam jurnal penjualan tidak tampak rincian data
untuk tiap faktur.

Pencatatan dokumen transaksi mutasi piutang lainnya tidak berbeda dengan


pencatatan pada penerapan metode konvensional. Seperti biasa secara periodik misalnya
tiap akhir bulan, data jurnal diposting ke dalam buku besar. Dari data kartu piutang
dibuat daftar saldo piutang, kemudian dilakukan pengecekan atas kesamaan besarnya
piutang menurut daftar saldo piutang dengan saldo piutang menurut rekening Piutang
(buku besar).

Prosedur pencatatan faktur penjualan menurut metode posting langsung ke dalam


kartu piutang tampak pada gambar berikut:

Faktur Akun Piutang


Penjualan

Faktur Akun Piutang


Penjualan

Faktur
Penjualan Akun Piutang

Faktur
Akun Piutang
Penjualan

Jurnal Buku Besar


Rekapitulasi total
penjualan Akun Piutang
harga faktur

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


8
Sebagai ilustrasi, misalkan data faktur penjualan kredit yang dilakukan suatu perusahaan
pada tanggal 05 Juli 2010 sebagai berikut:
Faktur No.041 Penjualan kepada PT SARINA Bandung, harga faktur Rp12.300.000,00
Faktur No.042 Penjualan kepada PD TUNGGAL Jakarta, harga faktur Rp 20.800.000,00
Faktur No.043 Penjualan kepada PT ANJANI Bogor, harga faktur Rp 8.700.000,00
Total harga faktur Rp 41.800.000,00

Dari data di atas, Faktur No. 041, 042 dan 043 dicatat dalam kartu piutang masing-masing
sebagai berikut:
Nama Debitor : PT SARINA
KARTU PIUTANG Alamat : Bandung
No. Rekening : D-52
Nomor MUTASI
Tanggal Keterangan SALDO
Bukti DEBET KREDIT
Juli 1 - Saldo - - -
Juli 5 041 Jatuh Tempo 5/8 12.300.000,00 - 12.300.000,00

Nama Debitor : PD TUNGGAL


KARTU PIUTANG Alamat : Jakarta
No. Rekening : D-33
Nomor MUTASI
Tanggal Keterangan SALDO
Bukti DEBET KREDIT
Juli 1 - Saldo - - -
Juli 5 042 Jatuh Tempo 5/8 20.800.000,00 - 20.800.000,00

Nama Debitor : PT ANJANI


KARTU PIUTANG Alamat : Bogor
No. Rekening : D-48
Nomor MUTASI
Tanggal Keterangan SALDO
Bukti DEBET KREDIT
Juli 1 - Saldo - - -
Juli 5 043 Jatuh Tempo 5/8 8.700.000,00 - 8.700.000,00

Semua transaksi penjualan kredit yang terjadi pada tanggal 05 Juli 2010 dicatat dalam buku jurnal;
penjualan sebagai berikut:
DEBET KREDIT
Nomor
Tanggal Keterangan Piutang Penjualan Hasil
Bukti
Dagang Tunai Penjualan
Juli 5 705 Penjualan tgl. 5 Juli 41.800.000,00 - 41.800.000,00

Keterangan: anggap rekapitulasi total harga faktur penjualan kredit tanggal 5 Juli 2004 nomor
705.

☺☻☺☻☺☻☺☻☺☻

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


9
1. Perhatikan daftar pelanggan berikut!
Nama Tanggal/Waktu
No Alamat Saldo
Debitor Transaksi Termin Jth. Tempo
1 PD Kiara Balikpapan 06/07/2010 60 hari 06/09/2010 Rp. 22.100.000,00
2 PD Ludina Samarinda 13/07/2010 60 hari 13/09/2010 Rp. 18.300.000,00
3 PD Putri Tarakan 20/07/2010 60 hari 20/09/2010 Rp. 26.200.000,00

Apabila sampai dengan tanggal 15 September terdapat penerimaan piutang sebesar Rp.
15.000.000,00 dari PD Kiara dan Rp. 10.000.000,00 dari PD Ludina, maka buatlah daftar
mutasi piutang berdasarkan informasi tersebut!
2. Sebutkan dokumen-dokumen transaksi mutasi piutang!
3. Jelaskan perbedaan pencatatan piutang metode konvensional dengan metode posting
langsung ke dalam kartu piutang!
4. Jelaskan secara singkat hubungan antara kartu piutang (buku pembantu) dengan akun
piutang dagang sebagai rekening kontrol.
5. Perhatikan data penjualan kredit berikut ini. Data faktur penjualan kredit yang dilakukan
suatu perusahaan pada tanggal 8 Juni 2011 sebagai berikut:
Faktur No.701 Penjualan kepada PD KIARA Balikpapan, Rp. 22.100.000,00
Faktur No.702 Penjualan kepada PD LUDINA Samarinda, Rp. 18.300.000,00
Faktur No.703 Penjualan kepada PD PUTRI Tarakan, Rp. 26.200.000,00
Total harga faktur Rp. 66.600.000,00

Catatlah data tersebut ke dalam kartu piutang dan buku jurnal penjualan dengan tepat!

1. Daftar mutasi piutang:


Nama Mutasi
No Alamat Keterangan
Debitor Saldo Diterima Tagihan
1
2
3
JUMLAH TOTAL

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


10
4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

5. Kartu piutang:
Nama Debitor :
KARTU PIUTANG Alamat :
No. Rekening :
Nomor MUTASI
Tanggal Keterangan SALDO
Bukti DEBET KREDIT

Nama Debitor :
KARTU PIUTANG Alamat :
No. Rekening :
Nomor MUTASI
Tanggal Keterangan SALDO
Bukti DEBET KREDIT

Nama Debitor :
KARTU PIUTANG Alamat :
No. Rekening :
Nomor MUTASI
Tanggal Keterangan SALDO
Bukti DEBET KREDIT

Buku Jurnal Penjualan:


DEBET KREDIT
Nomor
Tanggal Keterangan Piutang Penjualan Hasil
Bukti
Dagang Tunai Penjualan

Nilai Paraf Orang Tua Paraf Guru

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


11
…………………… ……………………….. …………………..

3. MEMBUKUKAN DATA MUTASI PIUTANG KE KARTU PIUTANG


MATERI PEMBELAJARAN:
3.1 Fungsi bagian piutang
Pada umumnya fungsi bagian piutang dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1) Membuat catatan piutang yang dapat menunjukkan jumlah-jumlah piutang kepada tiap-
tiap langganan. Catatan ini disusun sedemikian rupa sehingga dapat diketahui sejarah
kredit tiap-tiap langganan, jumlah maksimum kredit, dan keterangan-keterangan lain
yang diperlukan. Catatan yang dibuat oleh bagian Piutang ini akan menjadi dasar bagi
bagian Kredit untuk mengambil keputusan dalam member persetujuan untuk setiap
penjualan kredit. Oleh karena itu catatan piutang harus dapat menunjukkan informasi-
informasi yang diperlukan oleh bagian Kredit.
2) Menyiapkan dan mengirimkan surat pernyataan piutang. Surat pernyataan piutang dapat
dibuat dalam beberapa bentuk. Karena bentuknya bermacam-macam dan tiap-tiap
bentuk memiliki hubungan yang erat dengan prosedur penyusunannya, maka perlu
dipertimbangkan bentuk mana yang dipilih disesuaikan dengan metode jurnal dan
posting serta dengan kebutuhan informasinya.
3) Membuat daftar analisis usia piutang setiap periode. Daftar ini dapat digunakan untuk
menilai keberhasilan kebijaksanaan kredit yang dijalankan dan juga sebagai dasar untuk
membuat bukti memo untuk mencatat kerugian piutang.

Pengelolaan kartu piutang dilakukan oleh bagian Kartu Piutang di bawah departemen
Akuntansi. Tugas harian bagian ini adalah mencatat mutasi piutan untuk setiap debitor. Dari
kegiatan tersebut secara periodic harus dapat menghasilkan hal-hal berikut ini:
a. Surat Pernyataan Piutang
Dikirimkan kepada tiap debitor dengan tujuan untuk konfirmasi piutang kepada debitor,
dalam arti untuk penegasan apakah besarnya piutang menurut catatan perusahaan sama
dengan besarnya piutang menurut catatan debitor sehingga dapat berfungsi juga sebagai
alat pengawasan.

b. Daftar Saldo Piutang


Memuat informasi mengenai saldo piutang pada tiap debitor pada tanggal tertentu.
Penyusunan daftar saldo piutang disamping bertujuan untuk mengetahui saldo piutang
pada tiap debitor, juga diperlukan untuk verifikasi (pengujian) ketelitian pencatatan
piutang, yaitu dengan pengecekan atas kesamaan total saldo piutang menurut kartu
piutang dengan saldo akun piutang pada tanggal yang sama.

c. Daftar Usia Piutang


Memuat informasi mengenai piutang pada tiap debitor yang dikelompokkan berdasarkan
usia piutang. Daftar usia piutang sangat diperlukan untuk menganalisis bonafiditas tiap
debitor sehingga status kredit masing-masing dapat diketahui.

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


12
3.2 Pencatatan mutasi piutang dalam kartu piutang
Seperti telah diketahui bahwa mutasi piutang terjadi akibat adanya transaksi
penjualan kredit, retur penjualan kredit, penerimaan dari piutang dan penghapusan piutang.
Dengan demikian dokumen transaksi yang dicatat dalam kartu piutang terdiri atas faktur
penjualan, memo kredit, bukti penerimaan kas dan bukti memorial.

Transaksi yang mengakibatkan penambahan terhadap piutang pada seorang debitor


dicatat sebagai mutasi debet dalam rekening piutang debitor yang bersangkutan. Sebaliknya
transaksi yang mengakibatkan pengurangan terhadap piutang pada seorang debitor dicatat
sebagai mutasi kredit.

Transaksi Mutasi

Penambahan piutang Debet


Pengurangan piutang Kredit

Contoh:
Data transaksi mutasi piutang PT SINAR NUSA pada PD LIBRA No. Rekening 011 dalam
bulan Juni 2010, sebagai berikut:
a. Saldo piutang pada tanggal 1 Juni 2010 sebesar Rp. 4.800.000,00
b. Penjualan kredit pada PD LIBRA:
Juni 2, Faktur No. 020 seharga Rp. 5.400.000,00
Juni 9, Faktur No. 026 seharga Rp. 4.500.000,00
Juni 18, Faktur No. 033 seharga Rp. 5.200.000,00
Juni 26, Faktur No. 042 seharga Rp. 5.600.000,00

c. Retur penjualan kredit kepada PD LIBRA


Juni 4, memo kredit No. 008 sebesar Rp. 400.000,00
d. Penerimaan piutang dari PD LIBRA:
Juni 5, Bukti Penerimaan Kas No. 608 sebesar Rp. 4.800.000,00
Juni 12, Bukti Penerimaan Kas No. 622 sebesar Rp. 5.000.000,00
Juni 19, Bukti Penerimaan Kas No. 636 sebesar Rp. 4.500.000,00
Juni 28, Bukti Penerimaan Kas No. 652 sebesar Rp. 5.200.000,00

Data transaksi mutasi piutang di atas, dicatat dalam kartu piutang rekening PD LIBRA seperti
tampak di bawah ini:
Nama Debitor : PD LIBRA
KARTU PIUTANG Alamat : Bandung
No. Rekening : 011
Nomor MUTASI
Tanggal Keterangan SALDO
Bukti DEBET KREDIT
Juni 1 - Saldo awal - - 4.800.000
Juni 2 FJ.020 Jatuh tempo 12/6 5.400.000 - 10.200.000
Juni 4 MK 008 B. penerimaan brg - 400.000 9.800.000
Juni 5 BKM 608 Untuk Faktur tgl 26/5 - 4.800.000 5.000.000
Juni 9 Fj. 026 Jatuh tempo 19/6 4.500.000 - 9.500.000
Juni 12 BKM 622 Untuk Faktur tgl 2/6 - 5.000.000 4.500.000
Juni 18 Fj. 033 Jatuh tempo 28/6 5.200.000 - 9.700.000
Juni 19 BKM 636 Untuk Faktur tgl 9/6 - 4.500.000 5.200.000
Juji 26 Fj. 042 Jatuh tempo 3/7 5.600.000 - 10.800.000
Juni 28 BKM 652 Untuk Faktur tgl 18/6 - 5.200.000 5.600.000

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


13
Latihan:
Data transaksi mutasi piutang PT SINAR NUSA pada PD LIBRA No. Rekening 011 dalam
bulan Juli 2010, sebagai berikut:
a. Saldo piutang pada tanggal 1 Juli 2010 sebesar Rp. 5.600.000,00
b. Penjualan kredit pada PD LIBRA:
Juli 6, Faktur No. 058 seharga Rp. 4.250.000,00
Juli 13, Faktur No. 070 seharga Rp. 4.800.000,00
Juli 23, Faktur No. 082 seharga Rp. 5.250.000,00
Juli 27, Faktur No. 090 seharga Rp. 4.550.000,00
c. Retur penjualan kredit kepada PD LIBRA
Juli 14, memo kredit No. 010 sebesar Rp. 800.000,00
d. Penerimaan piutang dari PD LIBRA:
Juli 6, Bukti Penerimaan Kas No. 664 sebesar Rp. 5.600.000,00 (faktur tgl.26 Juni)
Juli 16, Bukti Penerimaan Kas No. 678 sebesar Rp. 4.250.000,00 (faktur tgl 6 Juli)
Juli 23, Bukti Penerimaan Kas No. 690 sebesar Rp. 4.800.000,00 (faktur tgl 13 Juli)
Catatlah transaksi mutasi piutang di atas ke dalam kartu piutang rekening PD LIBRA seperti tampak
di bawah ini:
Nama Debitor :
KARTU PIUTANG Alamat :
No. Rekening :
Nomor MUTASI
Tanggal Keterangan SALDO
Bukti DEBET KREDIT

3.3 Pengecekan posting


a. Metode Tangan
Dalam metode tangan terdapat beberapa variasi dalam pekerjaan posting ke buku
pembantu, dan kedalam rekening control dalam buku besar, digambarkan dalam peraga
dibawah ini. Alurnya adalah:
1. Posting ke buku pembantu dari jurnal.
Faktur Jurnal Buku
Penjualan Penjuala Besar
n

Buku
Pembantu

Faktur penjualan dicatat tiap hari dalam jurnal penjualan dan dari jurnal posting ke
buku pembantu piutang. Setiap periode tertentu buku jurnal penjualan dijumlahkan
dan diposting ke akun buku besar.
2. Posting ke buku bantu dari bukti transaksi

Faktur Jurnal Buku


Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang
Penjualan Penjuala Besar
14 n

Buku
Pembantu
b. Metode Tanpa Buku Pembantu (Ledgerless Bookeeping)
Metode ketiga ini merupakan metode pembukuan tanpa menggunakan buku pembantu
sehingga tidak ada pekerjaan memposting ke buku pembantu piutang. Sebagai ganti
buku pembantu dibuatkan map-map untuk menyimpan bukti-bukti transaksi.
Faktur Buku Buku
Penjualan Jurnal Pembant
u

Arsip A

4. MELAKUKAN KONFIRMASI SALDO PIUTANG


MATERI PEMBELAJARAN:
4.1 Proses konfirmasi saldo piutang
4.2 Membuat surat pernyataan piutang

5. MENYUSUN LAPORAN PIUTANG


MATERI PEMBELAJARAN:
5.1 Laporan rekapitulasi piutang
5.2 Pembuatan daftar saldo piutang
5.3 Pembuatan daftar analisis usia piutang

6. MELAKUKAN PENAGIHAN PIUTANG


MATERI PEMBELAJARAN:
6.1 Membuat surat penagihan piutang berdasarkan faktur penjualan
6.2 Mengirimkan surat penagihan dilampiri faktur penjualan

Lembar Kerja Siswa – Mengelola Kartu Piutang


15

Anda mungkin juga menyukai