Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
akan membahas tentang PIUTANG. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang para pembaca
untuk memberikan saran atau kritik yang dapat membangun kami.
Akhir kata kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Makassar, 29 Juli 2019

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan.
Dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen,perusahaan dapat
melakukannya secara tunai atau secara kredit. Sudah barang tentu perusahaan akan
lebih menyukai jika transaksi penjualan dapat dilakukan secara tunai, karena
perusahaan akan segera menerima kas dan kas tersebut dapat segera digunakan
kembali untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Di pihak lain para konsumen
umumnya lebih menyukai bila perusahaan dapat melakukan penjualan secara
kredit, karena pembayaran dapat ditunda. Dalam kenyataannya, penjualan kredit
pada kebanyakan menimbulkan adanya piutang atau tagihan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan piutang dan jenisnya ?
2. Bagaimana pengendalian internal atas piutang ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian piutang dan jenisnya.
2. Untuk mengetahui pengendalian internal atas piutang.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Piutang
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca
perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa atau pemberian
kredit terhadap debitur yang pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30
hari (tiga puluh hari) sampai dengan 90 hari (sembilan puluh hari). Dalam arti luas,
piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang-barang
atau jasa-jasa yang dijual secara kredit. Piutang bagi kegunaan akuntansi lebih
sempit pengertiannya yaitu untuk menunjukkan tuntutan-tuntutan pada pihak luar
perusahaan yang diharapkan akan diselesaikan dengan penerimaan jumlah uang
tunai.
Pada umumnya piutang timbul akibat dari transaksi penjualan barang dan jasa
perusahaan, dimana pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan dilakukan
setelah tanggal transaksi jual beli. Mengingat piutang merupakan harta perusahaan
yang sangat likuid maka harus dilakukan prosedur yang wajar dan cara-cara yang
memuaskan dengan para debitur sehingga perlu disusun suatu prosedur yang baik
demi kemajuan perusahaan.
Piutang dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan
piutang lain-lain”. Menurut Soemarso piutang usaha adalah atau penyerahan aktiva
atau jasa lain kepada pihak dengan siapa ia berpiutang:“Perusahaan mempunyai
hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain dengan adanya hak klaim ini
perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam bentuk uang”.
Selain itu pengertian piutang yang pada umumnya digolongkan dalam aktiva
lancar yang berarti bahwa tagihan-tagihan pada pihak lain yang nantinya akan
diminta pembayarannya dalam jangka waktu yang tidak lama (kurang dari satu
tahun) yang biasanya digolongkan dalam piutang jangka pendek. Piutang usaha
jangka pendek dapat dibagi atas dua yaitu:
1. Piutang usaha/piutang terhadap langganan
Piutang usaha/piutang terhadap langganan dalam perkiraan piutang usaha dicatat
sebagai tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang merupakan
usaha perusahaan yang normal/kurang dari 1 tahun, disajikan dalam neraca
sebagai aktiva lancar, tetapi apabila telah lebih dari jangka waktu 1 tahun maka
akan dilaporkan sebagai aktiva tidak lancar. Jadi tagihan kepada langganan yang
biasanya disebut piutang dagang adalah tuntutan keuangan terhadap pihak lain
baik perorangan maupun organisasi-organisasi atau debitur-debitur lainnya.
2. Piutang yang akan diterima
Piutang yang akan diterima merupakan kontrak prestasi yang sebenarnya sudah
menjadi hak perusahaan, akan tetapi belum/tidak saatnya untuk diterima, piutang
ini timbul pada suatu akhir periode dimana sebenarnya tagihan tersebut akan
diterima pada periode yang akan datang.
Adapun hal-hal yang termasuk dalam piutang yang akan diterima adalah:
a. Bunga yang masih harus diterima yang timbul dari aktiva yang dimiliki
perusahaan, seperti wesel tagih dan bon.
b. Piutang sewa yang masih harus diterima yang timbul dari hasil penyewaan,
seperti gedung, mobil dan alat-alat besar lainnya.
c. Pendapatan piutang merupakan pendapatan yang akan diterima sebagai hasil
investasi dalam perusahaan.
Penggolongan piutang dan umur piutang dapat digolongkan ke dalam 4 jenis, yaitu:
a. Piutang lancar adalah piutang yang diharapkan tertagihnya dalam 1 tahun
atau siklus usaha normal.
b. Piutang tidak lancar adalah tagihan/piutang yang tidak dapat ditagih dalam
jangka waktu 1 tahun.
c. Piutang yang dihapuskan adalah suatu tagihan yang tidak dapat ditagih lagi
dikarenakan pelanggan mengalami kerugian/bangkrut (tidak tertagih).
d. Piutang dicadangkan adalah tagihan yang disisihkan sebelumnya untuk
menghindari piutang tidak tertagih
B. Jenis-jenis Piutang
Warren Reeve dan Fess mengklasifikasikan piutang kedalam tiga kategori
yaitu piutang usaha, wesel tagih, dan piutang lain-lain sebagai berikut :
1. Piutang Usaha
Piutang usaha timbul dari penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih
banyak produk atau jasa kepada pelanggan. Transaksi paling umum yang
menciptakan piutang usaha adalah penjualan barang dan jasa secara kredit.
Piutang tersebut dicatat dengan mendebit akun piutang usaha. Piutang usaha
semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang
relative pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang usaha diklasifikasikan di neraca
sebagai aktiva lancar.
2. Wesel Tagih
Wesel tagih adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan di saat perusahaan telah
menerbitkan surat utang formal. Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan
tertagih dalam setahun. Maka biasanya diklasifikasikan dalam neraca sebagai
aktiva lancar. Wesel biasanya digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari.
Wesel bisa digunakan untuk menyelesaikan piutang usaha pelanggan. Bila wesel
tagih dan piutang usaha berasal dari transaksi penjualan maka hal itu kadang-
kadang disebut piutang dagang
3. Piutang lain-lain
Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Jika piutang
ini diharapkan akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang tersebut
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika penagihannya lebih dari satu tahun
maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan
dibawah judul investasi. Piutang lain-lain meliputi piutang bunga, piutang pajak,
dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.
C. Pengertian wesel tagih
Wesel tagih yaitu janji tertulis yang tidak bersyarat dari suatu pihak ke pihak
lain untuk sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan dating.
Ada 2macam wesel tagih yaitu :
1. Wesel tagih tidak berbunga, yaitu wesel tagih yang tidak mencantumkan bunga,
dengan demikian nilai nominal = nilai nominal pada jatuh temponya.
2. Wesel tagih berbunga, yaitu yaitu wesel tagih yang mencantumkan bunga,
dengan demikian pada hari jatuh temo wesel = harga nominal wesel + bunga
mulai tangal penarikan s/d jatuh tempo.
Apabila sebelum jatuh tempo, perusahaan memerlukan uang, wesel yang
dipunyai dapat dijual kepada bank atau pihak pihak lain. Kadang-kadang penjualan
demikian ini disebut juga dengan pendiskontoan wesel. Dalam hal ini penerimaan
wesel melakukan endosemen terhadap weselnya. Bank akan mnerima imbalan yang
dsebut diskonto.Diskonto adalah bunga yan diperhitungkan di muka. Diskonto
dihitung berdasarkan nilai pada saat jatuh tempo dan janka waktunya adalah antara
saat wesel diserahkan sampai dengan tanggal jatuh tempo.

D. Pengendalian internal piutang


Piutang memerlukan pengendalian internal yang sama seperti aktiva
perusahaan lainnya. Seluruh fungsi akuntansi harus dibuat sehingga pekerjaan
salah seorang karyawan dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap pekerjaan
karyawan lainnya. Perusahaan yang memiliki suatu jumlah besar wesel mungkin
menemukan keguanaan dari suatu pendaftaran wesel tagih sangat membantu. Dia
menyediakan informasi rinci atas setiap wesel, dan membantu dalam menagih
wesel secara tepat waktu. Pengendalian piutang yang tepat juga termasuk
memperoleh persetujuan penjualan kredit, pengembalian penjualan dan penyisihan,
serta diskon penjualan. Pengendalian yang layak terhadap piutang dapat dilakukan
dengan cara.
a. Penyelenggaraan catatan piutang dalam kondisi yang memuaskan untuk
memenuhi kepedulian kepala bagian keuangan.
b. Penerapan dan penyelenggaraan pengaamanan pengendalian internal yang
diperlukan.
c. Penyiapan laporan yang diperlukan untuk pinpinan kredit mengenai kondisi
piutang dan hal-hal yang berhubungan.
d. Penilaian piutang secara wajar dalam neraca, termasuk pembentkan pengisihan
cadangan yang diperlukan
Sebelum pemberian piutang dilakukan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut
yaitu :
1. Kebijakan kredit, kebijakan ini meliputi penetapan batas kredit, jaminan yang
diperlukan, car pembayaran, penetapan diskon dan lain-lain.Penetapan kebijakan
ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan resiko yang terjadi atas kredit.
2. Penyelidikan kredit, sebelum kredit disetujui, penyelidikan kredit perlu
dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai debitur, formula yang biasa
dipakai maslah ini meliputi, informasi dari pihak lain, masal bank dan lembaga-
lembaga lainya yang merupakan relasi debitur. Dalam hal ini diperlukan
pengendalian internal karena piutang sebagai salah satu bentuk investasi,
haruslah control dengan baik. Pengendalian internal dimaksudkan untuk
meminimalkan adanya kecurangan yang terjadi, adapun kecurangan tersebut
adalah :
a. Lapping
Lapping adalah penggelapan oleh pemegang kas dengan melakukan pinjaman
tanpa persetujuan yang berwenag. Hal ini dilakukan dengan cara menunda
pencatatn penerimaan kas. Kegiatan ini biasanya terdapat 3 unsur yaitu :
1. Belum mencatat semua penerimaan kas.
2. Mengambil untuk kepentingan pribadi penerimaan yang belum di catat.
3. Gali lobang tutup lobang.
b. Window dressing
Window dressing adalah memberikan suatu gambaran neraca yang bagus
tetapi bukan yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena hasil kerja pejabat dalam
perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung dinilai berdasarkan
baik atu tidaknya mutu dari kredit itu sendiri.
c. Penggelapan piutang
Dengan jalan menghapus piutang dari pembayaran koperasi kemudian
menagih piutang-piutang tersebut untuk mencari keuntungan pribadi

Untuk dapat pengendalian internal yang baik atas piutang harus dapat
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Fungsi yang dilakukan oleh pegawai yang menangani transaksi penjualan harus
dipisahkan dari fungsi pembukuan.
2. Fungsi penerimaan hasil pengihan piutang harus dipisahkan dari fungsi
pembukuan piutang.
3. Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan dan penghapusan piutang,
harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
4. Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang (Accounts Receivable
Subsidiary Ledger).
5. Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umurnya (Aging
Schedule).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan
yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa atau pemberian kredit
terhadap debitur yang pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari
(tiga puluh hari) sampai dengan 90 hari (sembilan puluh hari).
Wesel tagih yaitu janji tertulis yang tidak bersyarat dari suatu pihak ke pihak
lain untuk sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.

B. Saran
Kami memahami bahwa setiap manusia mempunyai kekurangan dan
kelebihan, oleh karena nya tentu dalam pembuatan makalah ini kami masih bnyak
kesalahan, kritik dari pembaca sangat kami butuhkan guna penyempurnaan
makalah kami selanjutnya.
Sebaiknya kita tidak menganggap bahwa pencatatan dalam akuntansi itu rumit,
tetapi pelajari dulu, maka semua akan terasa terbiasa.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.peoi.org/Courses/Coursesba/ac/temp/ac9t3.html

https://www.google.com/url?sa

http://shintawatirannotikah.wordpress.com/2013/02/11/makalah-manajemen-piutang/

http://aktkeu.blogspot.com/2013/10/piutang-usaha-dan-piutang-wesel.html

Anda mungkin juga menyukai