Anda di halaman 1dari 96

MENGELOLA KARTU UTANG

KODE: M.692000.010.02

Pembekalan Sertifikasi Profesi


Teknisi Akuntansi Muda
ELEMEN KOMPETENSI
Berikut ini elemen kompetensi KUK 10, yaitu:
1. Mempersiapkan pengelolaan kartu utang
2. Mengidentifikasi data utang
3. Membukukan mutasi utang ke kartu utang
4. Menyusun laporan utang
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1

MEMPERSIAPKAN PENGELOLAAN KARTU UTANG


Pengertian Utang
Secara umum, utang adalah kewajiban yang harus dibayarkan kembali
dari sesuatu yang diterima sebelumnya, baik barang, jasa atau uang

Menurut James M. Reeve:


Utang merupakan kewajiban untuk membayar yang dicatat sebagai
kewajiban atau liabilitas (liability).

Menurut Horngren:
Utang merupakan suatu kewajiban untuk memindahkan harta atau
memberikan jasa dimasa yang akan dating. Kewajiban tersebut muncul
karena transaksi yang dilakukan dengan pihak di luar perusahaan.
Menurut Jerry J. Weygandt:
Utang adalah tagihan kreditor atas asset total yang harus diselesaikn
atau dibayar pada waktu tertentu dimasa depan dengan perpindahan
atas asset atau jasa.

Menurut FASB (Financial Accounting Standarts Board):


Utang adalah pengorbanan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang
yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha masa kini
untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa pada badan usaha lain
di masa yang akan datang sebagai akibat transasksi dimasa lalu.
Klasifikasi Utang

Berdasarkan periode waktu pembayaran, utang dapat


diklasifikasikan sebagai :

1. Utang Lancar/Kewajiban Jangka Pendek (Current liability),


merupakan utang yang memiliki dua kriteria pokok, yaitu :

a) Diharapkan dapat dibayarkan dari asset lancar yang ada atau


dengan membuat kewajiban jangka pendek baru lainnya.

b) Diperkirakan akan dibayarkan dalam jangka waktu satu tahun


atau satu siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama.
Utang Lancar/Kewajiban Jangka Pendek (Current liability), meliputi:

a. Utang Usaha/Utang Dagang (Account Payable)

b. Utang Wesel/Wesel Bayar (Notes Payable)

c. Pendapatan Diterima di Muka

d. Utang Beban (Accrued Expenses)

e. Utang Pajak (Tax Payable)

f. Utang Uang Muka Pembelian (Down Payment)


2. Utang Tak Lancar/Utang Jangka Panjang (Long – Term Liabilities),
merupakan utang yang pelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih
dari satu tahun.

Utang Tak Lancar/Utang Jangka Panjang (Long – Term Liabilities),


meliputi :

a. Utang Obligasi

b. Utang Hipotek

c. Kredit Investasi
Pengertian Kartu Utang

Kartu utang merupakan media yang dipakai untuk mencatat mutasi utang
secara terperinci pada tiap-tiap kreditor. Dalam kartu utang terdapat
informasi nama kreditor, nomor rekening, syarat pembayaran utang dan
tabel untuk mencatat mutasi utang
Persiapan Sebelum Mengelola Kartu Utang

1. Bukti-bukti Transaksi
a) Faktur yang diterima dari kreditor
b) Bukti Pengeluaran Kas
c) Nota Kredit (Nota Retur) yang diterima dari kreditor
2. Buku-buku yang Digunakan untuk Mencatat Mutasi Utang

a) Buku Jurnal Pembelian


b) Buku Jurnal Pengeluaran Kas
c) Buku Jurnal Umum

Buku jurnal ini digunakan sebagai tempat mencatat retur


pembelian yang diterima dari kreditor. Pencatatan dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu sebagai berikut.

1) Pembelian (debitur) Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan


Penjual (kreditur) Pengusaha Kena Pajak (PKP)

 Debet utang dagang sebesar utang.


 Kredit retur pembelian sebesar harga barang.
 Kredit PPN masukan sebesar PPN.
2) Pembeli bukan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
 Debet utang dagang.
 Kredit retur pembelian.
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 2

MENGIDENTIFIKASI DATA UTANG


Data Utang

• Utang terjadi karena adanya pembelian secara kredit barang atau


jasa.
• Sewaktu terjadi pembelian secara kredit, hutang akan bertambah,
dan akan di catat pada kolom kredit, yang artinya menambah saldo
utang.
• Sewaktu terjadi retur pembelian (pengembalian barang) dan
pelunasan utang, utang akan berkurang dan akan dicatat pada kolom
debet, yang artinya mengurangi saldo utang.
Mekanisme Mutasi Utang dapat dilihat pada gambar berikut:

Keterangan :
1. Mencatat pembayaran kas/pelunasan utang dan retur pembelian (mengurangi
hutang).
2. Mencatat pembelian kredit (menambah utang).
3. Mencatat saldo awal dan saldo akhir, yang memiliki saldo normal di kredit.
Prosedur Pencatatan Utang

1. Utang dagang

Terdapat 2 prosedur mutasi utang yang dapat digunakan:


1) Prosedur satu akun utang untuk tiap kreditor (Account
payable procedure)
Jurnal yang diperlukan pada metode ini adalah: Jurnal Pembelian,
Pengeluaran Kas dan Jurnal Umum.

Dokumen/bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur ini adalah sebagai


berikut :
 Faktur pembelian dari kreditor
 Kuitansi yang merupakan dokumen pembayaran utang dari debitur.
 Nota kredit/nota debet sebagai bukti adanya pengembalian barang yang
dibeli (retur pembelian).
Pencatatan mutasi utang dengan prosedur tersebut dilakukan sebagai
berikut :

a. Faktur dari kreditor disetujui untuk dibayar.


Bagian utang akan mencatat faktur ke dalam jurnal pembelian dan
membukukan jurnal pembelian ke rekening buku besar utang dan
kartu utang masing-masing.

b. Faktur dibayar
Bagian akuntansi akan membukukan pembayaran ke Jurnal
Pengeluaran Kas. Dari jurnal pengeluaran kas diposting ke rekening
buku besar yang terkait dan ke kartu utang masing-masing kreditor.
2) Prosedur utang voucher (voucher payable procedure)

Prosedur ini, tidak menggunakan kartu utang, tetapi


menggunakan arsip voucher (bukti pengeluaran kas) yang
disimpan menurut abjad atau menurut tanggal jatuh tempo.

Bukti transaksi/dokumen yang diperlukan adalah sebagai berikut :

a. Voucher (Bukti Pengeluaran Kas)


Voucher adalah formulir yang digunakan sebagai bukti pengeluaran
kas yang akan dibayar.
Fungsi voucher adalah sbb:
• Perintah kepada bagian kasa untuk membayar utang kepada kreditor sesuai
yang tertera dalam voucher.
• Pemberitahuan adanya pembayaran utang.
• Dokumen dan catatan akuntansi mengenai utang yang telah dibayar.
Voucher berisikan informasi-informasi sebagai berikut :

• No. voucher (Bukti Kas Keluar/BKK), No. Cek, dan tanggal


pembayaran.
• Nama dan alamat kreditor.
• Keterangan (No, tanggal, jumlah yang harus dibayar, dan syarat
pembayaran).
• Akun-akun yang harus didebet.
• Nama-nama petugas yang terlibat dalam procedure voucher.
b. Voucher Register

Voucher Register adalah suatu buku jurnal yang mencatat semua


voucher yang dikeluarkan dan dicatat menurut aturan nomornya.

Fungsi voucher register adalah sebagai berikut.

• Tempat untuk mencatat voucher-voucher yang disiapkan untuk


dibayar.
• Sebagai Jurnal Pembelian.
• Sebagai penetapan skala prioritas dalam pembayaran dan
menjamin prosedur persetujuan yang benar bagi setiap
pengeluaran kas.
Bentuk Voucher Register
c. Cek Register
Cek register merupakan buku harian yang digunakan untuk mencatat
cek-cek yang dikeluarkan.
Register ini digunakan bersamaan dengan voucher register.
Fungsi cek register adalah sebagai berikut :
• Tempat mencatat cek yang dikeluarkan untuk utang voucher yang
telah dibayar.
• Sebagai Jurnal Pengeluran Kas
Metode pencatatan utang dengan voucher payable procedure
terdiri atas 2 cara, yaitu sebagai berikut :

1. One time voucher procedure


2. Built Up Procedure
1. One time voucher procedure

Dalam metode ini, setiap faktur dari pemasok dibuatkan satu set
voucher rangkap tiga lembar untuk bagian akuntansi,
keuangan/kasa, dan kreditur.

One time voucher procedure dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu
sebagai berikut:
• One time voucher procedure dengan dasar tunai.
• One time voucher procedure dengan dasar waktu.
a) One time voucher procedure dengan dasar tunai (Cash Basis).

Langkah-langkah dalam metode ini adalah sebagai berikut :

 Bagian akuntansi mengarsip faktur yang diterima dari pemasok


menurut tanggal jatuh tempo.
 Setelah tanggal jatuh tempo, bagian akuntansi membuat Bukti Kas
Keluar dan mencatat ke dalam Jurnal Kas Keluar.
Berikut adalah ilustrasi One time voucher procedur dengan dasar tunai
(Cash Basis)
b. One time voucher procedure dengan dasar waktu (Accrual
Basis/ful-fledget voucher system).

Langkah-langkah dalam metode ini adalah sebagai berikut :


• Bagian utang membuat bukti kas keluar pada saat faktur diterima.
• Atas dasar bukti kas keluar, dilakukan pencatatan transaksi
pembelian ke dalam register bukti kas keluar (voucher register).
• Setelah tanggal jatuh tempo, voucher register dikirim ke bagian
kasa.
• Atas dasar voucher register, bagian kasa membuat cek untuk
dibayarkan kepada pemasok.
• Cek yang dikeluarkan, dicatat ke dalam Jurnal Pengeluaran Kas.
Berikut adalah ilustrasi One time voucher procedure dengan menngunakan dasar
waktu
2) Built-up Procedure

Dalam metode ini, satu set voucher dapat dipakai untuk menampung
lebih dari satu faktur dari pemasok.
Langkah penggunaan metode ini adalah sebagai berikut:

1. Bagian akuntansi menerima faktur dari pemasok.


2. Faktur oleh bagian akuntansi dicatat ke dalam Jurnal Pengeluaran
Kas.
3. No. Voucher (Bukti Kas Keluar/BKK) dilampiri faktur untuk arsip.
4. Jika diterima faktur dari pemasok yang sama, BKK akan diambil dari
arsip oleh bagian akuntansi.
5. Bagian akuntansi mengisi BKK dengan informasi dari faktur yang
baru diterima.
6. BKK dikembalikan di arsip BKK yang belum dibayar (unpaid
voucher file).
7. Pada saat tanggal jatuh tempo, BKK diambil dari arsip dan dicatat
ke register bukti kas keluar.
8. Register bukti kas keluar diserahkan ke bagian keuangan untuk
dibuatkan cek.
9. Cek oleh bagian keuagan dicatat dalam register cek.
10. Cek BKK dan dokumen pendukung lainnya dikembalikan kembali
ke gabiah akuntansi dan diarsip dalam BKK yang telah dibayar
(paid voucher file).
Berikut adalah ilustrasi Built Up Procedure
2. Utang Wesel
Wesel bayar memberikan bukti resmi bagi pihak kreditor (yang
meminjamkan) atas kewajiban yang terjadi seandainya dibutuhkan
langkah-langkah hukum untuk menagih utang.
Contoh.
Pada tanggal 1 Maret 2017, Toko Mitra Bangunan setuju memberikan pinjaman
kepada PT. Indira Jaya sebesar Rp 100.000.000, atas pembelian kredit yang
dilakukan. PT. Indira Jaya setuju menandatangani wesel senilai Rp 100.000.000
dengan tingkat bunga 12% dan jangka waktu 4 bulan. Adapun Jurnal yang di
buat oleh PT. Indira Jaya adalah:
30 Juni 2017
Beban bunga akan disesuaikan sepanjang umur dari wesel tersebut dan
harus dicatat secara periodik. Jika PT. Indira menyusun laporan keuangan
setengah tahunan, jurnal yang penyesuaian harus di siapkan per tanggal
30 Juni 2017, untuk mengakui beban bunga dan utang bunga sebesar Rp
4.000.000 (Rp 100.000.000 x 12% x 4/12)
1 Juli 2017
Pada saat jatuh tempo (1 Juli 2017), PT. Indira harus membayar
wesel tersebut sebesar Rp 100.000.000 ditambah bunga Rp
4.000.000. Jurnal yang dibuat adalah :
3. Utang Pajak

a. Pajak Penjualan

Contoh : Pada tanggal 17 Mei, mesin kas PT.Indira Jaya menunjukan


penjualan sebesar $ 100.000.000 dan pajak penjualan sebesar Rp
100.000.000 (PPN 10%)
b. Pajak Penghasilan Karyawan

Data daftar gaji dan upah untuk bulan Desember 2017 pada PT. Indira Jaya
adalah sebagai berikut:

Dari daftar gaji dan upah tersebut, dibuat jurnal berikut :


c. Pajak Penghasilan Perusahaan
Contoh : PT. Indira Jaya membayar angsuran pajak penghasilan per
bulan untuk tahun 2017 sebesar 5.000.000. Pembayaran dilakukan
setiap tanggal 15 bulan berikutnya

Jurnal yang akan dibuat setiap akhir bulan adalah :

Jurnal setiap tanggal 15 (saat pembayaran pajak):


4. Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan Diterima Dimuka adalah pendapatan yang diterima


sebelum barang dikirimkan atau jasa diselesaikan. Contoh
pendapatan diterima di muka dapat dilihat pada tabel berikut:
Diasumsikan Ibu Dibyo Tiket, menjual 10.000 tiket konser musik untuk 5
jadwal konser dengan artis dan skedul yang berbeda, dengan harga Rp
500.000. Jurnal yang dibuat saat penjualan tiket :

Saat masing-masing dari konser telah selesai, maka seperlima dari


pendapatan ini telah dihasilkan. Jurnal yang perlu dibuat adalah :
5. Utang Biaya
a. Utang Gaji dan Upah (Expense Payable)
Pada Tanggal 31 Desember 2017, PT. Indira mendapati jumlah gaji
yang sudah menjadi beban, namun belum dibayar sebesar Rp
85.000.000 Jumlah tersebut akan di lunasi pada tanggal 20 Januari
2018.
Jurnal yang dibuat adalah :
b. Utang Bunga

Pada tanggal 1 November 2017 PT. Indira Jaya memiliki utang wesel,
jangka waktu 4 bulan sebebar Rp 20.000.0000 dengan bunga 12%.
Bunga = Rp 20.000.000 x 12% x 4/12 = Rp 800.000
c. Utang Listrik dan Telepon

Contoh : PT. Indira Jaya mendapatkan informasi, listrik dan telepon


yang sudah menjadi beban sebesar Rp 1.000.000, yang harus di
bayar tanggal 5 Januari 2018.

Jurnal yang akan dibuat :


6. Utang Hipotek
Utang Hipotek (mortage notes payable) adalah pinjaman jangka
panjang dengan jaminan benda tidak bergerak yang didukung dengan
surat perjanjian secara formal.
Contoh : PT. Indira Pada tanggal 1 Maret 2017, menutup pinjaman
hipotek sebesar Rp 200.000.000 dengan jaminan gedung. Lama
pinjaman 10 tahun dengan bunga 12% dibayar dibelakang setiap
tanggal 1 Maret dan 1 September. Biaya provisi dan lain-lain sebesar
Rp 1.500.000.
31 Desember 2017
Pada 31 Desember 2017, utang hipotek Rp 180.000.000. Dari
jumlah tersebut, sebesar Rp 20.000.000 (angsuran ke 2) harus
dibayar pada tanggal 1 Maret 2018 sehingga menjadi utang
jangka pendek. Jurnal penyesuaian untuk kasus tersebut adalah
sebagai berikut.
Pada tanggal 31 Desember 2017, utang hipotek sebesar Rp
180.000.000 disajikan dalam neraca dengan rincian sebagai
berikut.
• Rp 160.000.000 digolongkan sebagai utang jangka panjang
(Utang Hipotek)
• Rp 20.000.000 digolongkan sebagai utang jangka pendek
(Utang Angsuran Hipotek)

Utang hipotek yang sedang berjalan adalah 4 bulan (1 September


-31 Desember 2017). Bunga dihitung dari sisa pinjaman Rp
180.000.000 x 4/12 x 12% = 7.200.000. Dalam neraca disajikan
sebagai utang jangka panjang (utang bunga).
7. Utang Obligasi

Penerbitan Obligasi

Obligasi dapat di terbitkan pada nilai nominal, dibawah nilai nominal


(dengan disconto atau disagio) atau diatas nilai nominal (dengan
premi atau agio).
Penerbitan pada Nilai Nominal

1 Januari 2017, PT. Indira Jaya menerbitkan 1.000 lembar obligasi,


Suku bunga kontrak 10%, suku bunga efektif 10%, berjangka waktu 5
tahun, bernilai Rp 1.000.000 yang dinyatakan pada 100 (100% dari
nilai nominal). Bunga dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli.
Jurnal yang dibuat dari penjualan tersebut adalah :
Pembayaran Bunga
Bunga akan dibayarkan setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli sepanjang 10
tahun umur obligasi. Bunga yang dibayarkan sebesar :
Rp 1.000.000.000 x 10% x 6/12 = 50.000.000

Jurnal yang dibuat dengan asumsi, tidak ada akrual bunga sebelumnya :
31 Desember 2017
Saat akan di susun laporan keuangan, maka akan dibuat jurnal
penyesuaian untuk mengakui beban bunga sebesar Rp
50.000.000. Jurnal yang akan di buat adalah :
Penerbitan Obligasi dengan Diskonto
1 Januari 2017, PT. Indira Jaya menerbitkan 1.000 lembar
obligasi, suka bunga kontrak 10 %, suku bunga efektif 12%,
berjangka waktu 5 tahun, bernilai Rp 1.000.000 yang dinyatakan
pada Rp 926.390.000 (Kurs 92,693% dari nilai nominal). Bunga
dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli.

Jurnal yang dibuat dari penjualan tersebut adalah :


Penerbitan Obligasi dengan Premi
1 Januari 2017, PT. Indira Jaya menerbitkan 1.000 lembar
obligasi, suka bunga kontak 10%, suku bunga efektif 8%,
berjangka waktu 5 tahun, bernilai Rp 1.000.000 yang dinyatakan
pada 1.081.110.000 (Kurs 108,111% dari nilai nominal). Bunga
dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli.

Jurnal yang dibuat dari penjualan tersebut adalah :


MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3

MEMBUKUKAN MUTASI KE KARTU UTANG


A. Pencatatan Mutasi Utang Ke Kartu Utang Dagang
dengan Account Payable Procedure
Pencatatan mutasi kartu utang dapat dilakukan dengan menggunakan
metode satu akun utang untuk setiap kreditur (account payable).
Tahap pertama, lakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung
saldo utang, dengan cara mencocokkan mutasi utang dengan buktinya.
Berikut adalah catatan hutang pada PT. Wacana Sentosa
Saldo Utang Dagang per 1 Desember 2017
Bukti Transaksi 1
Bukti Transaksi 2
Bukti Transaksi 3
Bukti Transaksi 4
Bukti Transaksi 5
Berdasarkan bukti-bukti transaksi tersebut, pencatatan yang harus
dilakukan ke dalam jurnal adalah sebagai berikut :
Berdasarkan data-data bukti transaksi dan jurnal-jurnal yang telah dibuat,
langkah selanjutnya lakukan pembukuan mutasi utang ke dalam kartu
utang pada setiap kreditur (account payable procedure) adalah sebagai
berikut.
Berikut jika semua transaksi pada kreditur yang berbeda dijadikan dalam
satu kartu utang :
B. Mutasi Utang ke Kartu Utang Dagang dengan Voucher
Payable Procedure
Bukti-bukti transaksi PT. Wacana Sentosa
Sebelum melakukan mutasi utang, dokumen-dokumen yang dibutuhkan
dalam voucher payable harus disiapkan terlebih dahulu.
Berdasarkan bukti-bukti transaksi tersebut, dokumen yang dibutuhkan sebagai
berikut :
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 4

MENYUSUN LAPORAN UTANG


A. Pengertian dan Fungsi Laporan Utang

Laporan utang merupakan alat pengendali jumlah utang yang


menampilkan keterangan jatuh tempo, nilai utang, nilai pemasok
dan periode utang.

Fungsi dari laporan utang antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai alat analisis utang


2. Penentu prioritas penggunaan dana
3. Mengetahui posisi utang perusahaan
B. Laporan Utang Jatuh Tempo

Laporan utang jatuh tempo dibuat berdasarkan data kartu utang dan
syarat pembayaran yang ditetapkan setiap kreditor.

Laporan utang jatuh tempo untuk PT. Wacana adalah sebagai berikut :
Pembuatan laporan utang dari bukti-bukti transaksi PT. Murni Sejati
Bukti-bukti transaksi PT. Murni Sejati sebagai berikut :
Untuk Membuat laporan utang, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
mencatat bukti-bukti transaksi tersebut ke dalam jurnal-jurnal berikut :
Laporan utang jatuh tempo dari PT. Murni Sejati.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai