Anda di halaman 1dari 11

RESUME

JURNAL KHUSUS PERUSAHAAN DAGANG


JURNAL PENJUALAN

A.pengertian jurnal penjualan


Jurnal penjualan adalah pencatatan atau pembukuan yang berisi seluruh kegiatan
transaksi penjualan baik yang dilakukan secara tunai maupun kredit.
Tujuan jurnal penjualan
Tujuan jurnal penjualan adalah untuk mengawasi seluruh kegiatan transaksi
penjualan yang terjadi dalam satu periode.
Hal-hal penting yang harus dicatat di jurnal penjualan
Beberapa hal penting yang harus dicatat di jurnal penjualan adalah tanggal
transaksi,nomor rekening,nama pelanggan,nomor faktur,jumlah penjualan(baik
secara tunai maupun kredit).
Jenis jurnal penjualan
1)Jurnal penjualan tunai
Jurnal penjualan tunai adalah jurnal yang akan mencatat semua penjualan yang di
bayar dengan tunai. umumnya transaksi tunai akan di masukkan di mesin kasir
dan nantinya dicatat di dalam akun tertentu.
Misalkan, Anda melakukan penjualan sebesar Rp3 juta. Maka penulisan dalam
jurnal penjualannya adalah sebagai berikut:
(Debet) Kas: Rp3.000.000,00
(Kredit) Penjualan: Rp3.000.000,00
Anda juga bisa menggunakan metode perpetual, dimana harga pokok penjualan
dan pengurangan jumlah persediaan juga harus dicatat. Sehingga nantinya akan
terlihat berapa jumlah persediaan yang masih ada dan belum terjual.
Misalkan, harga pokok penjualan per tanggal 1 Agustus 2022 adalah sebesar
Rp1.5 juta. Maka pencatatan di jurnal penjualannya adalah:
(Debit) Harga pokok penjualan: Rp1.500.000,00
(Kredit) Persediaan: Rp1.500.000,00
Jika ada transaksi yang menggunakan kartu kredit, maka transaksi tersebut akan
diproses oleh badan kliring yang menghubungkan penjual dengan lembaga
keuangan yang mengeluarkan kartu kredit tersebut.
Nantinya, pihak dari lembaga keuangan itulah yang akan mentransfer uang tunai
sejumlah transaksi yang dilakukan. Umumnya, Anda akan dikenakan charge untuk
proses transfer ini sebesar 2%-3% dari angka transaksi penjualan.
2) jurnal penjualan kredit
Jurnal penjualan kredit adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat penjualan
secara kredit akan dianggap sebagai utang dagang.Nantinya akan ada yang
namanya wesel tagih dan wesel bayar.
Misalkan, Anda melakukan penjualan secara kredit sebesar Rp500 ribu dengan
harga pokok penjualan Rp150 ribu. Maka pencatatannya adalah:
(Debet) Piutang dagang: Rp500.000,00
(Kredit) Penjualan: Rp150.000,00
(Debet) Harga pokok penjualan: Rp150.000,00
(Kredit) Persediaan: Rp150.000,00
3) jurnal diskon penjualan
Umumnya, pada faktur penjualan akan ada ketentuan dan kesepakatan antara
penjual dan pembeli yang disebut dengan syarat kredit. Isinya berupa tenggat
waktu pembayaran yang harus dipenuhi oleh pembeli.
Jika tenggat waktu yang diberikan adalah 30 hari, maka syaratnya adalah 30 hari
bersih akan dicatat dengan n/30. Lalu apabila tenggat waktunya sama dengan
bulan penjualan terjadi, maka akan dicatat dengan n/eom atau end of month.
Biasanya, agar pembeli mau membayar sebelum tenggat waktu yang diberikan,
penjual akan memberikan potongan harga. Besaran persentasenya bisa
disesuaikan.
Misalkan, Anda memberikan potongan harga bagi pembeli yang melunasi faktur
penjualan sebelum tenggat waktu atau 10 hari setelah transaksi penjualan terjadi
sebesar 5%. Maka penulisan dalam jurnal penjualan adalah:
Syarat transaksi: 5/10 n/30. Dibacanya sebagai potongan harga 5% jika dibayar
dalam waktu 10 hari atau sebelum tenggat waktu pelunasan dengan jumlah bersih
waktu jatuh tempo selama 30 hari
4) Jurnal Retur Penjualan dan Potongan Penjualan
Jenis terakhir adalah jurnal retur penjualan. Sesuai namanya, jurnal ini akan
mencatat pengembalian barang yang dilakukan oleh pembeli. Proses
pengembalian barang ini harus sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan yang
disetujui penjual.
Misalnya saja seperti barang mengalami kerusakan, kecacatan, atau alasan lainnya
yang masih masuk akal. Nantinya, penjual bisa memberikan potongan harga retur
barang ini.
Apabila transaksi penjualan terjadi secara kredit, maka penjual akan
mengeluarkan memo kredit. Isinya berupa jumlah dan alasan kredit penjual dalam
akun utang usaha berkurang jumlahnya.
Hal yang harus Anda perhatikan disini adalah adanya pemberian diskon, retur
barang, dan potongan harga bisa mengurangi pendapatan Anda. Bahkan bisa
menambah beban biaya lainnya.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membuat Jurnal Penjualan:
1. Transaksi yang dilakukan secara tunai, tidak dicatat dalam jurnal
penjualan. Jurnal ini hanya mencatat transaksi utang piutang.
2. Transaksi penjualan tunai akan dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
3. Jurnal penjualan mencakup seluruh transaksi penjualan yang terjadi.
Sehingga ketika Anda ingin melihat saldo yang tercatat, Anda bisa mencari
nomor faktur yang tercantum.
4. Perhatikan posisi debet dan kredit pada saat mencatat transaksi yang
terjadi. Pastikan keduanya sudah seimbang dan tepat.
5. Jika ada hutang yang sudah lunas, jangan lupa untuk menghapusnya dan
perhatikan detail pembayarannya.
6. Jika ada retur pembelian, maka Anda harus mencatat persediaan di posisi
kredit.
7. Ada dua cara menghitung jurnal penjualan. Yaitu dengan metode periodik
dan perpetual.

CONTOH JURNAL PENJUALAN I


JURNAL PENJUALAN II

CONTOH JURNAL PENJUALAN III


JURNAL PENERIMAAN KAS

A.Pengertian Jurnal Penerimaan Kas


Pengertian jurnal penerimaan kas ( cash receipt journal ) adalah salah satu jenis
jurnal yang memuat berbagai catatan terkait kas yang masuk.Dari mana pun
sumbernya, harus dicatat dengan jelas.Penerimaan umumnya berasal dari sumber
utama yang beragam.
jurnal penerimaan kas adalah catatan (jurnal) khusus sebagai tempat mencatat
transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas, atau yang menimbulkan
bertambahnya kas pada perusahaan.
Contoh dari penerimaan kas yang dimaksud adalah penerimaan uang tunai,
transfer dari perusahaan lain, cek atau bilyet giro, dan penyetoran langsung dari
debitur ke bank perusahaan.
Disaat melakukan transaksi apapun, tak terkecuali transaksi penerimaan kas,
biasanya perusahaan menyiapkan bukti khusus atau bukti kas masuk.

bukti kas masuk jurnal penerimaan kas


Nomer bukti kas masuk diisi secara urut sesuai dengan penggunaan saat transkasi
penerimaan kas.
Nama diisi dengan nama pembayar/pengirim cek.
Jumlah adalah jumlah uang atau nilai cek yang diterima perusahaan.
Tanggal cek adalah tanggal jatuh tempo cek yang diterima.
Keterangan diisi dengan keperluan atau tujuan sehubungan dengan penerimaan
kas. Contohnya untuk pelunasan hutang.
Adapun sumber penerimaan yang utama dalam sebuah usaha diantaranya seperti:
1. Penjualan produk secara tunai
2. Modal yang ditanamkan atau diinvestasikan oleh pemilik usaha
3. Piutang yang sudah dibayar tunai
4. Penjualan aset secara cash
5. Penerimaan sewa, dividen ataupun bunga
6. Pinjaman tunai dari Bank, perorangan ataupun lembaga keuangan lainnya

Manfaat Jurnal penerimaan kas yaitu sebagai berikut :


1. Memudahkan pengelolaan dan pengawasan arus atau aliran keuangan
perusahaan.
2. Pencatatan data jauh lebih mudah, detail dan rapi.
3. Memiliki informasi keuangan yang lengkap, sistematis dan akurat untuk
dijadikan laporan keuangan sebagai dasar dari setiap kebijakan.
4. Meminimalisir kesalahan pencatatan transaksi dan kecurangan, karena
setiap jenis transaksi disertai bukti yang dapat dipertanggung jawabkan.
5. Mencegah perubahan data.
6. Adanya pembagian kerja yang memberi efektifitas bagi setiap divisi atau
bagian.
7. Pembuatan laporan keuangan secara berkala jadi lebih mudah.
8. Mempermudah pengecekan kondisi keuangan.
9. Menjadi tolok ukur atau bahan pertimbangan dalam membuat rencana
bisnis ke depan.
Format Jurnal Penerimaan Kas
Pada jurnal penerimaan, bisa ditambahkan beberapa entri untuk menyesuaikan
frekuensi penerimaan dana atau uang tunai dari pelanggan.
Selanjutnya di bagian akhir, saldo dari jurnal ini akan diringkas secara berkala
untuk kemudian dipindahkan atau diposting ke dalam buku besar.
Format entri jurnal penerimaan kas ( cash receipt journal ) yang sederhana dan
paling sering digunakan dalam perusahaan dagang, diantaranya terdiri dari:
1. Kolom tanggal untuk mencatat kapan uang tunai tersebut masuk ke dalam
kas.
2. Kolom akun kredit, untuk mencatat nama akun sebagai tempat penerimaan
uang tunai.
3. Kolom posting reference atau referensi posting, yang isinya adalah jumlah
akun di buku besar pada saat diposting.
4. Kolom cash atau kas untuk mencatat jumlah uang tunai yang masuk atau
diterima..
5. Kolom discount untuk mencatat jumlah potongan yang sudah disetujui
ketika menerima uang tunai dari konsumen
6. Kolom sales untuk mencatat banyaknya penjualan secara tunai.
7. Kolom piutang, berfungsi untuk mencatat pembayaran tunai atas utang
yang dimiliki konsumen kepada Anda.
8. Kolom sundries atau macam-macam, yang isinya segala bentuk catatan
tambahan terkait akun yang tidak memiliki kolom khusus. Sebagai contoh,
misalnya penerimaan bunga dan lain sebagainya.

CONTOH JURNAL PENERIMAAN KAS

Tanggal Transaksi
4 juli Dijual barang dagangan secara tunai seharga Rp.2.300.000. Tidak
ada bukti kas masuk 031.
8 juli Transaksi No bukti 032, diterima penghasilan bunga sebesar Rp.
300.000.
11 juli No bukti 033. Penjualan tunai pada minggu ke dua, sebesar
Rp.3.700.000.
15 juli Nomor bukti 034. Diterima cek dari Toko Bersama untuk
pembayaran Faktur no 011 pada tanggal 6 Juli yang lalu sebesar
Rp. 3.200.000 dikurangi 4%.
18 juli Bukti no 035. Penjualan tunai selama minggu ke tiga, manurut
bukti perhitungan kas sebesar Rp.3.800.000.
20 juli Bukti no.036. Pemberian pinjaman aas permohonan Bank Buana
disetujui dan kontrak kredit ditandatangani sebesar ,
Rp.10.000.000.
25 juli Bukti no, 037. Selama minggu ke empat, penjualan tunai sebesar
Rp.3.200.000.
28 juli Bukti no. 038. Diterima cek sebesar Rp.1.344.000 dari Toko
Family untuk pelunasan faktur no. 013 seharga Rp. 1.400.000, dan
mendapat potongan 4%.
30 juli Bukti no. 039. Penjualan tunai minggu terakhir di bulan Juli
dihitung berjumlah Rp. 2.800.000.
Perhatikan tanggal 15,20 dan 28, jika perusahaan mencatat bukti kas masuk
sebagai penerimaan penerimaan, sebaiknya diteliti terlebih dahulu apakah saat
pelunasan masih terdapat potongan (n/30 dsb) atau tidak.
1. Transkasi tgl 15 menunjukkan potongan sebesar 4% dari Rp. 3.200.000
atau sejumlah Rp 128.000. Jadi cek yang diterima adalah sebesar
3.200.000 – Rp 128.000 = Rp 3.072.000. transkasi tgl 15 m3ngakibatkan
pengurangan tagihan perusahaan.
2. Tanggal 20 Juli, menunjukkan bahwa UD. Cahaya menerima pinjaman
uang dari bank sebesar Rp 10.000.000. Transaksi ini tentu menambah kas
diimbangi dengan utang bank.
3. Transkasi tgl 28 menunjukkan tagihan sebesar Rp. 1.400.000 dan
mendapat pot. Penjualan 4% atau Rp. 56.000. Sehingga kas yang diterima
adalah Rp. 1.400.000 – Rp. 56.000 = Rp. 1.344.000.

UD. CAHAYA
Jurnal Penerimaan Kas
Bulan Juli
2.

Penjelasan
Transaksi tanggal 5 April
Transaksi diterima pelunasan tagihan dari pelanggan yaitu toko ayu, sehingga
saldo kas bertambah dan saldo penagihan berkurang sejumlah angka yang sama
yaitu 2. 500.000.
Dicatat pada kas di posisi debit sebesar Rp 2. 500.000 dan pada kolom kredit
dagang pada posisi kredit sebesar Rp 2. 500.000.

Transaksi tanggal 10 April


Transaksi penjualan barang dagang secara tunai ke toko Dwi, maka saldo kas
bertambah dan saldo penjualan juga bertambah dengan angka yang sama yaitu 2.
300.000.
Sehingga dicatat dalam jurnal penerimaan kas yaitu kas pada posisi debit bernilai
Rp 2. 300.000 dan penjualan pada posisi kredit bernilai Rp 2. 300.000.
Transaksi tanggal 13 April
Transaksi pembelian barang dagang tunai dari Toko Puji sebesar Rp 7.500.000.
Transaksi ini tidak dicatat dalam jurnal penerimaan kas karena transaksi ini
menyebabkan saldo kas berkurang (untuk membeli barang dagangan) dan lebih
tepat dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
Transaksi tanggal 20 April
Transaksi pengembalian barang dagang yang telah dibeli secara tunai dari Toko
Puji, karena kondisi barang yang cacat.
Transaksi ini disebut sebagai retur pembelian, retur yang terjadi senilai Rp
2.400.000 dari total pembelian sebesar Rp 7.500.000.
Transaksi retur pembelian membuat UD Subur Jaya menerima uang kas dari Toko
Puji senilai Rp 2.400.000.
Sehingga dicatat dalam jurnal penerimaan kas pada posisi debet kas senilai
2.400.000 dan pada posisi kredit kolom serba-serbi dengan keterangan (nama
akun) retur pembelian senilai 2.400.000.

Posting Jurnal Penerimaan Kas ke Buku Besar


Fungsi pencatatan pada jurnal penerimaan kas adalah untuk memudahkan
pengelompokkan transaksi yang sejenis yang berkaitan dengan kas masuk ke
perusahaan.
Setelah pembuatan jurnal masuk, kita dapat dengan mudah membuat buku besar.
Pasalnya, cukup dengan menyimpan saldo yang sudah disimpan di jurnal kas
masuk.
Berikut cara posting dari jurnal penerimaan kas ke buku besar.
1. Total nominal di kolom kas posisi debet, dipindahkan ke rekening kas
debet di buku posisi besar
2. Total di kolom penjualan di kredit, dipindahkan ke rekening penjulan
(kredit) di buku besar
3. Jumlah total di kolom potongan penjualan, dipindahkan ke rekening
penjualan (debet)
4. Jumlah kolom kredit di debit, dipindahkan ke rekening kredit di buku
besar debit, juga dicatat dalam buku besar pembantu posisi
5. Total nominal serba serbi, ditransfer sesuai dengan nama masing-masing
akun di buku besar
6. Isi ref di rekening buku besar di jurnal penerimaan kas, setelah dicatat atau
dipindahkan

Anda mungkin juga menyukai