5. Posting dari Jurnal Khusus ke Buku Besar Setelah transaksi dicatat dalam jurnal
khusus, maka langkah selanjutnya yaitu memindahbukukan ke buku besar di
Bukti transaksi adalah suatu bukti yang tertulis atau bukti-bukti atas
terjadinya setiap kegiatan transaksi dalam suatu perusahaan atau bisnis.
Manfaat utama dari bukti bukti transaksi yaitu menyediakan bukti tertulis atas
transaksi yang telah dilaksanakan, dan sekaligus untuk menghindari
kemungkinan terjadinya sengketa di masa yang akan datang. Bukti transaksi
jika dilihat dari asalnya dibedakan menjadi 2 (dua) diantaranya yaitu:
a. Bukti transaksi internal
Bukti transaksi internal ialah bukti pencatatan kejadian di dalam
perusahaan tersebut. Umumnya berupa memo dari pimpinan ataupun
orang yang ditunjuk.
b. Bukti transaksi eksternal
Bukti transaksi eksternal ialah bukti pencatatan transaksi yang terjadi
dengan pihak luar perusahaan. Bukti-bukti tersebut, yaitu:
1. Faktur adalah suatu perhitungan penjualan barang yang dilakukan
secara kredit, yang dibuat oleh pihak penjual lalu disampaikan kepada
pihak konsumen atau pembeli. Pada umumnya dibuat rangkap dua,
yang asli diberikan ke si konsumen/pembeli sebgai bukti pencatatan
6. Bilyet giro adalah suatu surat perintah dari nasabah suatu bank,
kepada bank yang berkaitan/bersangkutan untuk memindah bukukan
sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening si penerima yang
namanya telah disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama
ataupun pada bank yang lain. Penerima bilyet giro tak bisa
menukarkannya dengan uang tunai kepada bank yang bersangkutan,
Akan tetapi hanya saja dapat menyetorkan bilyet giro kepada bank
sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.
7. Rekening Koran adalah suatu bukti mutasi kas di bank yang disusun
oleh bank untuk para nasabahnya, dan juga digunakan sebagai dasar
penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan, dan
juga saldo kas menurut bank.
LATIHAN SOAL
Pada tanggal 01 Nopember 20xx, Andi mendirikan perusahaan yang
bergerak di bidang jasa servis computer yang diberi nama Andi Service
Computer, berikut ini transaksi selama bulan Nopember :
1. Andi menyetorkan uangnya sebagai setoran modal sebesar Rp 15.000.000
2. Dibeli sebidang tanah secara tunai seharga Rp 10.000.000
3. Dibeli perlengkapan secara kredit seharga Rp 1.350.000
4. Diperbaiki computer untuk seorang konsumen dan diterima secara tunai
pendapatan jasa perbaikan Rp 4.000.000
5. Dibayar biaya sebagai berikut : gaji Rp 2.125.000, Sewa Rp 800.000, Listrik Rp
450.000, Macam-macam Rp 275.000
6. Diselesaikan perbaian computer untuk serng konsumen yang
pembayarannya dilakukan secara kredit seharga Rp 3.500.000
7. Dibayar hutang sebesar Rp 950.000
8. Anda mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 2.000.000
Catatlah dalam jurnal umum lalu buatlah buku besar dan buatlah neraca
saldonya…..!!!
Jurnal Umum
Tgl Keterangan Ref Jumlah
Debet Kredit
1 Kas 15,000,000
Modal 15,000,000
2 Tanah 10,000,000
Kas 10,000,000
3 Perlengkapan 1,350,000
Hutang 1,350,000
4 Kas 4,000,000
Pendapatan 4,000,000
6 Piutang 3,500,000
Pendapatan 3,500,000
7 Hutang 950,000
Kas 950,000
8 Prive 2,000,000
Kas 2,000,000
Kas (Rp)
Debet Kredit
1.) 15,000,000 2.) 10,000,000
2.) 4,000,000 5.) 3,650,000
7.) 950,000
8.) 2,000,000
2,400,000
Modal
Debet Kredit
1.) 15,000,000
15,000,000
Tanah
Debet Kredit
2.) 10,000,000
10,000,000
Perlengkapan
Debet Kredit
3.) 1,350,000
1,350,000
Hutang
Debet Kredit
7.) 950,000
950,000
Pendapatan
7,500,000
Beban
Debet Kredit
5.) 3,650,000
3,650,000
Piutang
Debet Kredit
6.) 3,500,000
3,500,000
Prive
Debet Kredit
8.) 2,000,000
2,000,000
Tgl 1 Jul Tahun 2012, Leon Cruz mendirikan perusahaan yang bergerak dibidang
dekorasi interior, yakni Ingres Design. Selama sisa bulan tersebut, Leon Cruz melakukan
transaksi berikut untuk perusahaan :
Juli 1 Loen mentransfer kas dari akun bank pribadi ke akun yang akan
digunakan oleh perusahaan $18000
5 Membayar sewa untuk periode 5 juli hingga akhir bulan, $ 1500
10 Membeli truk seharga $15000, dibayar tunai $5000 dan sisanya dibayar
dengan wesel bayar
13 membeli peralatan secara kredit, $4500
14 Membeli perlengkapan secara tunai, $975
15 Membayar premi atas properti dan asuransi kecelakaan, $3000
21 Menerima kas untuk pekerjaan yang dilakukan, $4100
24 Mencatat pekerjaan yang telah selesai dan mengirimkan tagihan
kepada klien, $6100
26 Menerima faktur untuk beban truk yang akan dibayar bulan agustus,
$580
27 Membayar beban utilitas, $950
27 Membayar beban rupa-rupa, $315
29 Menerima kas dari pembayaran utang pelanggan, $3420
30 Membayar upah para karyawan, $2500
31 Menarik kas untuk keperluan pribadi, $2000
Diminta ??
Tugas
c. Syarat penjualan
Perusahaan ( penjual ) sering menerapkan istilah termin pembayaran.
Adapun syarat penjualan ( termin pembayaran ), antara lain :
1. 2/10, n/30 artinya diberikan potongan sebesar 2% dari harga
faktur jika pembayarandilakukan dalam tempo 10 hari sejak tanggal faktur
dan jika pembayaran dilakukan setelah periode tersebut (10 hari) maka
pembayaran harus dilakukan secara penuh (nominal faktur) dengan batas
waktu 30 hari sejak tanggal faktur.
2. n/15, EOM artinya jumlah rupiah dan harga faktur penjualan harus dibayar 15
hari sesudah akhir bulan ( End Of Month ) dibuatnya faktur.
3. EOM ( End Of Month ), artinya faktur tersebut harus dilunasi paling lambat pada
akhir bulan pembelian.
d. Jurnal khusus penjualan, jurnal khusus Penerimaan kas, jurnal khusus piutang
Jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat
transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang ulang, dengan tujuan
agar dapat bekerja secara efektif dan efisien, karena setiap hari terjadi transaksi
yang relatif banyak. Jurnal khusus yang biasa digunakan dalam akuntansi
perusahaan dagang terdiri atas 4 macam, yaitu :
JURNAL PENJUALAN
Apakah Anda ingin mengetahui bagaimana bentuk bagan jurnal penjualan?
Kali ini Anda akan dikenalkan dengan bentuk bagan itu. Akan tetapi perlu dijelaskan
bahwa jurnal penjualan hanya untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang
secara kredit sehingga kolom jumlahnya cukup dibuat menjadi satu saja. Dengan
menuliskan angka pada kolom itu berarti Anda telah menganalisis sebagai piutang
usaha di debet dan penjualan di kredit. Agar lebih mengenal lagi bagan jurnal
Oleh karena jumlah piutang usaha dan penjualan selalu diisi dengan jumlah yang
sama (harga jual barang dagang yang tercantum dalam faktur) maka kolom tersebut
dapat disajikan secara lebih ringkas lagi seperti berikut ini:
Perlu diingat bahwa setiap lembaran jurnal selalu diberi nomor halaman untuk
keperluan pengisian sumber posting ( referensi) pada perkiraan buku besar yang
berkaitan. Adapun pengisian kolom pokok dalam jurnal penjualan sebagai berikut :
3) Nama Debitur /keterangan : diisi dengan nama kepada siapa menjual barang
Dalam tabel 2.4, kolom jumlah kredit diletakkan di sebelah kiri dengan maksud
agar kolom serba-serbi dekat dengan kolom keterangan yang digunakan untuk
menuliskan perkiraan yang timbul. Meskipun demikian hal ini bukan suatu keharusan.
Perusahaan boleh saja meletakkan yang di debet terlebih dahulu kemudian yang di
kredit, demikian pula meletakkan urutan perkiraan setiap yang di debet atau di kredit
terserah pada perusahaan yang bersangkutan.
Adapun petunjuk pengisian kolom-kolom pada tabel 2.3 dan tabel 2.4 sebagai
berikut: Untuk melengkapi pemahaman Anda tentang pencatatan jurnal penerimaan
kas, berikut ini diberikan contoh sederhana yang selanjutnya digunakan sebagai
contoh proses akuntansi berikutnya. Dengan menggunakan tabel 2.3, berikut ini Anda
dihadapkan dengan lima transaksi penerimaan uang tunai dari Toko Resik, Jakarta
untuk bulan Januari 1998 sebagai berikut :
Januari 7 : Dijual dengan tunai barang dagang kepada Toko Rama, Jakarta sebesar
Rp. 800.000,-
Jelas bukan tentang uraian di atas? Jika belum, ayo ulangi lagi bagian yang
dianggap belum jelas, saya yakin Anda akan dapat memahaminya:
Tanggal 12 januari 2000 penerimaan uang tunai dari pendapatan bunga Bank BCA
sebesar Rp. 50.000,. Akibat transaksi ini adalah bertambahnya aktiva perusahaan (kas)
59 Pengantar Akuntansi II / Justita Dura, SE., M.Ak / 0703038701
sehingga akun kas (debet) Rp. 50.000,- dan kolom serba serbi pada pendapatan
bunga sehingga akun pendapatan bunga (kredit) dengan jumlah Rp. 50.000,-
Tanggal 20 januari 2000; penerimaan pelunasan piutang dari Toko Wijaya, Jakarta
seharga Rp. 600.000,- dengan potongan Rp. 20.000,-. Akibat transaksi ini adalah
bertambahnya aktiva perusahaan (Kas) sehingga akun Kas (debet) Rp. 580.000,- dan
akun potongan penjualan (debet) sebesar Rp. 20.000,- lalu akun piutang usaha (kredit)
dengan jumlah Rp. 600.000,-. Berarti pada transaksi ini ada 3 akun yang harus diisi
sehingga jumlah debet dan kreditnya akan disajikan sebagai berikut.
Tanggal 22 Januari : penerimaan uang tunai dari pelunasan piutang Toko Jaya,
Jakarta Rp. 900.000,- dan berkurangnya akunpiutang sehingga akun piutang usaha
(Kredit) sebesar Rp. 900.000,-.
Adapun penyajian dalam jurnal penerimaan kas akan tampak sebagai berikut :
Perlu diketahui bahwa dari kelima transaksi itu kalau dijadikan dalam satu format
jurnal penerimaan akan tampak seperti berikut ini :
Januari 6 : Dijual dengan tunai barang dagang kepada Toko Sari sebesar Rp.
300.000,- (BKM 01)
13 : Diterima pelunasan piutang dari Toko Jaya sebesar Rp. 600.000,- dengan
memberikan potongan sebesar Rp. 20.000,- (BKM 02).
25 : Diterima cek BBD No. 90470 dari Toko Melati sebagai pelunasan piutanga
barang dagang Rp. 800.000,-
Bagaimana? Apakah soalnya dapat dipahami? jika belum, coba Anda baca
uraian materi di atas kembali dengan perlahan-lahan sampai Anda mengerti. Jelas
bukan? Nah, jika sudah, silahkan Anda kerjakan transaksi-transaksi dari UD Sejahtera.
Jangan lupa buat dahulu bagan jurnal penerimaan kas, lalu analisislah transaksi-
transaksi satu demi satu dan catatlah ke dalam jurnal itu. Kemudian bandingkan
dengan kunci jawaban di bawah ini. Jika benar berarti Anda hebat, Anda sudah
berhasil menguasai jurnal penerimaan kas ini.
Jika masih ada yang salah, jangan khawatir, coba ulangi kembali bagian-bagian
yang menurut Anda sangat sulit dan belum jelas pasti Anda dapat memahaminya.
Baiklah, sekarang coba Anda cocokkan jawaban itu dengan kunci jawaban di bawah
ini. Dari keenam transaksi di atas dapat dianalisis sebagai berikut:
Pada buku besar, bentuk-bentuk akun yang biasa digunakan, yaitu akun bentuk
T, akun 2 kolom, akun 3 kolom, dan akun 4 kolom. Penyebutan istilah “dua kolom”
mengacu pada jumlah kolom yang digunakan untuk mencatat nilai uang. Berikut
disajikan bentuk-bentuk buku besar tersebut.
Transaksi yang terjadi pada PT Ageng Sejahtera selama bulan Juni 2006 sebagai
berikut.
Juni 2 Dijual barang dagang kepada UD Kita Makmur Rp2.750.000,00
dengan syarat 2/10, 1/15, n/30.
5 Diterima pelunasan piutang dagang dari Tuan Karto atas
penjualan tanggal 30 Mei 2006 sebesar Rp1.500.000,00 dikurangi
potongan penjualan Rp30.000,00
8 Dijual barang dagang kepada UD Mitra Anda sebesar
Rp1.600.500,00.
9 Diterima pelunasan piutang atas transaksi tanggal 2 Juni.
11 Dijual barang dagang kepada Toko Aseli sebesar
Rp4.000.000,00 dan diterima tunai Rp1.500.000,00 sisanya
dengan syarat 2/15, n/30
14 Diterima pendapatan bunga Rp200.000,00.
16 Dijual barang dagang kepada Nn. Dewi Rp2.500.000,00 dengan
syarat 2/10, n/30
23 Diterima pelunasan piutang dari Toko Aseli atas transaksi
tanggal 11 Juli
25 Diterima pelunasan piutang dagang dari Nn. Dewi atas
penjualan tanggal 16 Juni.
27 Dijual barang dagang kepada Toko Dana Rp1.300.000,00
Diminta: Catatlah transaksi di atas dalam jurnal penjualan dan penerimaan kas!
2. Jurnal Khusus Pembelian, Jurnal khusus pengeluaran kas, dan jurnal khusus
hutang
Dalam perusahaan kecil dimungkinkan dalam pencatatan transaksi-
transaksinya dengan menggunakan satu macam buku harian saja yang
dinamakan Jurnal Umum. Sebaliknya, dalam perusahaan besar dimungkinkan
untuk menggunakan jurnal tertentu yang disebut Jurnal Khusus. Penggunaan
jurnal ini dapat menghemat waktu, mempermudah pembagian pekerjaan,
memudahkan pemindahbukuan (posting), serta menghemat biaya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaan antara jurnal umum dan jurnal khusus:
JURNAL PEMBELIAN
Berikut ini akan diuraikan fungsi jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran
kas. Anda tentu tahu bahwa suatu perusahaan dagang pasti akan selalu
melakukan transaksi pembelian terhadap barang dagang atau barang lainnya,
baik secara tunai maupun secara kredit. Jika perusahaan dagang membeli
barang dagangan atau barang lain secara kredit maka Anda harus
mencatatnya ke dalam jurnal pembelian. Perlu diketahui, jurnal pembelian itu
hanya untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit maka analisis
transaksi tersebut adalah pembelian di sebelah debet, sedangkan utang usaha
Oleh karena, jumlah kolom pembelian dan kolom utang usaha selalau sama
diisi sesuai dengan harga beli secara kredit, maka kolom tersebut dapat
disajikan secara lebih ringkas lagi seperti berikut ini :
Pembelian 611
Tangggal Keterangan Ref Debit Kredit saldo
Debit Kredit
Jan PJI 9.800.000 9.800.000
2010 31
2. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang kepada fungsi
pengiriman seperti yang tercantum dalam tembusan memo debit yang diterima
dari fungsi pembelian.
Transaksi yang terjadi pada Perusahaan Jasa Dwikarya selama bulan Juli 2012
antara sebagai berikut:
1. Jurnal penyesuaian
Ayat Jurnal Penyesuaian atau yang biasa disingkat dengan AJP adalah
jurnal yang dibuat pada akhir periode yang mana bertujuan untuk
menyesuaikan saldo – saldo perkiraan/ akun – akun baik itu akun riil (harta,
kewajiban, modal) maupun akun nominal (pendapatan dan beban) agar
kiranya menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Ayat jurnal penyesuaian
dibuat sebelum membuat kertas kerja (worksheet) dan juga Laporan Keuangan.
Pencatatan jurnal penyesuaian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
Deferal : Penangguhan pengakuan pendapatan dan beban yang
dicatat dalam akun.
Akrual : Pengakuan atas pendapatan dan beban yang belum dicatat
dalam akun.
Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa dan perusahaan
dagang, pada dasarnya sama, tetapi pada perusahaan dagang, terdapat 8
akun lagi yang perlu disesuaikan dan kedelapan akun ini tidak ada pada
perusahaan jasa. Kedelapan akun tersebut adalah sebagai berikut.
Proses pencatatan jurnal penyesuaian pada akun PDB, menggunakan
dua metode, yaitu metode ikhtisar Laba/Rugi dan metode Harga Pokok
Penjualan (HPP).
Metode Ikhtisar L/R
Pencatatan penyesuaian persediaan barang dagang dengan metode
ikhtisar L/R, hanya menyesuaikan akun PDB. Pokoknya, kalau disuruh buat jurnal
penyesuaian untuk akun PDB dengan metode ikhtisar L/R, ingat aja deh yang
namanya “IPPI”. Nah, itu adalah singkatan dari awalan huruf pada nama
akunnya. Pada akhir periode, tercatat saldo persediaan barang dagang awal
sebesar Rp. 7.000.000,- dan persediaan barang dagang akhir sebesar Rp.
8.500.000,-.
Beban
Nah, kalau dicatat sebagai beban, berarti pada neraca saldo awal
perusahaan, akun beban dibayar dimuka ya dicatat sebagai beban. Namanya
aja juga udah beban, berarti ada kata – kata bebannya dong, so pastee.
Contohnya : Beban asuransi, beban iklan, beban gaji karyawan,…. beban hidup
#ehhh becanda.. :p. Nah, jika akun persekot beban dicatat sebagai sebagai
beban, maka nominal yang dicatat pada jurnal penyesuaiannya adalah
nominal harta. Okee, contoh : Pada tanggal 1 September 2012, dibayar sewa
gedung sebesar Rp. 3.000.000,- untuk masa satu tahun. Sewa yang telah
menjadi beban selama 2012 adalah selama empat bulan. (Nah, btw tau gak
dari mana asal empat bulan ini?, hehehe, caranya gini )
1 September – 30 September = 1 bulan.
1 Oktober – 31 Oktober = 1 bulan.
1 November – 30 November = 1 bulan.
1 Desember – 31 Desember = 1 bulan.
Penyelesaian :
Sewa yang telah menjadi beban, artinya sewa yang telah terpakai atau telah
diperguakan.
4 x (Rp. 3.000.000,- : 12 (jumlah bulan dalam setahun)) = Rp. 1.000.000,-
Sewa yang masih menjadi harta, artinya bahwa perusahaan masih memiliki
sewa yang belum terpakai.
Utang
Well, kalau akun persekot pendapatan ini dicatat sebagai utang, artinya gini
bro, perusahaan itu merasa bahwa persekot pendapatan ini merupakan utang
bagi perusahaan, bagaimana tidak? Secara, perusahaan sudah menerima
uang dari pelanggan, tapi perusahaan itu sendiri belum ngasih feedback sama
pelanggan itu, jadi udah pasti hal ini merupakan utang bagi perusahaan
tersebut. Contoh penulisan untuk akun persekot pendapatan yang dicatat
sebagai utang adalah : Sewa diterima dimuka, persekot pendapatan dan juga
premi pendapatan sewa.
Pendapatan
Nah, kalau akun persekot pendapatan dicatat sebagai pendapatan, artinya
begini, perusahaan itu menganggap bahwa persekot pendapatan yang
diberikan oleh peanggan itu adaah tetap pendapatan untuk perusahaan itu.
Nah, otomatis penulisan untuk akun persekot pendapatan ini berbau dengan
pendapatan. Contohnya : Pendapatan sewa.
Penyesuaian
Dicatat sebagai utang, maka yang dicatat adalah nominal utang.
Sewa diterima dimuka Rp. 1.500.000,-
Pendapatan sewa Rp. 1.500.000,-
Dicatat sebagai pendapatan, maka yang dicatat adalah nominal
pendapatan.
Pendapatan sewa Rp. 4.500.000,-
Sewa diterima dimuka Rp. 4.500.000,-
Penyelesaian :
Nah, pembayaran upah kan setiap hari Sabtu tuh untuk masa kerja enam
hari, dari hari Senin s.d Sabtu. Eehh, rupanya akhir tahun alias tanggal 31
Desember 2012 jatuh di hari Senin. Nah, otomatis yang satu hari ini, dibebankan
pada periode tahun 2013-nya. Loh, kenapa? Kan nanggung?. Memang sih,
bener nanggung, tapi untuk hari Senin itu tidak dapat dilakukan pembayaran
upah, karena, kan pebayaran upah sudah ditetapkan hari Sabtu. Jadii… ya
harus hari sabtu deh dibayarkan. Begitu….. J
Perhitungan
5 (pekerja) x 1 (hari) x Rp. 50.000,- = Rp. 250.000,-
Penyesuaiannya
Beban gaji Rp. 250.000,-
Utang gaji Rp. 250.000,-
PENYUSUTAN
Penyusutan adalah kerugian yang ditanggung oleh perusahaan atas penuruna
nilai aktiva tetap. Contohnya : kendaraan, gedung, peralatan, mesin, dll. Untuk
apa sih disusutkan? Nah, penyusutan itu berguna untuk mengetahui nilai
ekonomis dari aktiva tetap yang sebenarnya. Okee, contooh : Suatu
perusahaan menetapkan penyusutan 5 % per tahun atas kendaran yang
bernilai Rp. 100.000.000,-.
Penyelesaian :
Perhitungan
5 % x Rp. 100.000.000,- = Rp. 5.000.000,-
Penyesuaian
Beban penyusutan kendaraan Rp. 5.000.000,-
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 5.000.000,-
2. Jurnal Penutup
A. Pengertian Jurnal Penutup (Closing Entry)
Pada prinsipnya cara membuat jurnal penutup untuk perusahaan
dagang tidak berbeda dengan membuat jurnal penutup pada perusahaan
jasa. Pada akhir periode, saldo untuk perkiraan/akun sementara (perkiraan
pendapatan, beban, dan Prive) harus dipindahkan ke perkiraan tetap, atau
ditutup dengan penyusunan jurnal penutup.
Jadi, jurnal penutup adalah jurnal untuk memindahkan saldo perkiraan
sementara ke perkiraan tetap pada akhir periode akuntansi. Tujuannya
untuk mengenolkan semua saldo perkiraan sementara, selanjutnya
dipindahkan ke perkiraan modal (bagi perusahaan perseorangan atau
persekutuan) atau ke perkiraan laba yang ditahan (bagi perusahaan
perseroan/ PT). Sementara itu, sumber data untuk penyusunan jurnal
penutup berasal dari kertas kerja/neraca lajur pada kolom laba rugi dan
kolom neraca untuk akun prive atau dividen.
4. Menutup akun Prive, dengan cara mendebit akun modal pemilik dan
mengkredit akun prive pemilik. Jurnal penutupnya adalah:
5. Neraca Lajur
Setelah semua ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan sudah kamu
selesaikan dan dicatat, maka proses selanjutnya adalah menyusun kertas kerja.
Kertas kerja atau neraca lajur (work sheet) adalah suatu kertas berkolom-kolom
atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua
data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun
laporan keuangan.
Penyelesaian kertas kerja untuk akun persediaan barang dagangan
tergantung pada pendekatan atau metode yang digunakan pada penyusunan
jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dagangan.
Adapun pendekatan atau metode yang dimaksudkan adalah sebagai
berikut
Akun Ikhtisar Laba/Rugi
Jumlah akun ikhtisar laba/rugi pada kolom ayat penyesuaian harus
dipindahkan ke kolom neraca sisa disesuaikan, kolom laba/rugi sebelah
Jawab:
a. Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2005 Transaksi-transaksi di atas bila dibuat ke
dalam jurnal penyesuaian akan tampak seperti Tabel 2.3.
Kertas kerja per 31 Desember 2005 Kertas kerja dari PD Asih Jaya, Semarang per
31 Desember 2005 dapat kamu lihat pada Tabel 2.4.
Berdasarkan data tersebut, dibuat jurnal khusus dan buku besar seperti berikut.
Secara garis besar, siklus akuntansi, termasuk siklus akuntansi manufaktur, dimulai
dari proses pencatatan transaksi-transaksi ke dalam jurnal, pemindahan atau
posting menuju buku besar, kemudian melalui neraca lajur dibuatlah laporan
keuangan dan laporan lain yang dibutuhkan.
Dan masih banyak lagi transaksi yang dilakukan perusahaan dengan pihak-pihak
lain. Dan karena perusahaan manufaktur biasanya berhubungan dengan lebih
banyak pihak, maka hal ini juga yang dapat menjadikan transaksi dalam siklus
akuntansi manufatur terasa lebih rumit.
Dalam proses menjurnal, akuntan harus mengikuti aturan pencatatan dobel atau
rule of double entry. Aturan pencatatan dobel ini mengharuskan seorang akuntan
untuk mencatat setiap transaksi paling sedikit pada dua akun, yaitu di sisi debit dan
sisi kredit.
BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan kepada setiap
pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
Tarif BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan cara sbb:
Tarif BOP = Taksiran jumlah BOP selama 1 periode
Jumlah Dasar pembebanan*
Dasar Pembebanan BOP: Satuan produk, Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga
Kerja Langsung, Jam Tenaga Kerja Langsung, Jam Mesin
BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama,
kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada
produk atas dasar tarif
Harga Pokok Produk jadi dicatat dalam Kartu Persediaan (Finish Goods Ledger
Card) dan Kartu Harga Pokok Pesanan tersebut dipindahkan ke dalam arsip Kartu
Harga Pokok Pesanan yang telah selesai.
3. Produk Cacat
Produk yang dihasilkan dalam proses produksi dimana produk yang
dihasilkan tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan tetapi secara
ekonomis produk tersebut dapat diperbaiki dengan mengeluarkan biaya
tertentu dimana biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki lebih rendah dari
nilai jual setelah produk tersebut diperbaiki.