Nim : 08010222009
Prodi : Akuntansi
Kelas : A
Tugas : Resume Materi 9
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang : Akun dan Tahap Pencatatan
A. Pengertian perusahaan dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam jual beli barang dagang
tanpa mengubah bentuk barang tersebut(Sujarweni, 2019).
1) Bukti Transaksi
Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus ada buktinya. Dalam melakukan
transaksi jual beli, sebuah perusahaan dagang akan membuat atau memperoleh bukti
transaksi. Berikut ini beberapa bentuk bukti-bukti transaksi pada perusahaan dagang.
Akun retur pembelian dibuat untuk mencatat pengembalian barang yang dibeli dari
pemasok atau suplier. Akun retur penjualan dibuat untuk mencatat pengembalian
barang yang dijual kepada langganan atau nilai barang yang dikembalikan oleh
langganan kepada perusahaan.
3) Jurnal Khusus
Setiap terjadi transaksi maka harus dicatat dalam jurnal umum dan diposting ke buku
besar. Hal tersebut akan mudah dilakukan bila transaksi yang terjadi jumlahnya
sedikit. Namun apabila jumlah transaksinya banyak, penggunaan jurnal umum
menjadi tidak efisien. Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan jurnal khusus
(buku harian khusus). Penggunaan jurnal khusus dapat menghemat waktu, tenaga, dan
biaya. Berikut ini beberapa manfaat jurnal khusus.
Jurnal Umum Jurnal Khusus
1. Bentuk jurnal umum terdiri atas 1. Bentuk jurnal khusus disesuaikan
tanggal, akun, keterangan, referensi dengan kolom-kolom yang diperlukan
(ref), dan jumlah yang terdiri atas debit dalam mencatat transaksi sejenis.
dan kredit. 2. Transaksi yang terjadi dicatat sesuai
2. Semua transaksi hanya dicatat pada dengan jenisnya dalam beberapa jurnal.
satu jurnal. 3. Posting dari jurnal ke akun buku
3. Posting atau pemindahbukuan dari besar dilakukan secara berkala.
jurnal ke akun buku besar dilakukan Misalnya setiap satu minggu, dua
setiap terjadi transaksi. minggu atau setiap akhir bulan.
4. Biasanya digunakan untuk perusahaan 4. Biasanya digunakan pada perusahaan
dagang yang masih berskala kecil. yang besar dimana transaksi sejenis
sering terjadi sehingga memerlukan
pencatatan khusus.
Macam-Macam Jurnal Khusus
a) Jurnal pembelian
Jurnal pembelian adalah jurnal untuk mencatat pembelian barang dagangan dan harta
lainnya secara kredit. Sedangkan pembelian barang dagangan dan harta lainnya secara
tunai dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
b) Jurnal pengeluaran kas
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat pengeluaran uang, termasuk
pembelian barang dagangan secara tunai dan pembayaran utang. Pada jurnal ini
kolom utang dagang dan pembelian dibuatkan kolom khusus. Sedangkan untuk
transaksi yang jarang terjadi dicatat pada kolom “Serba- Serbi”.
c) Jurnal penjualan
Penjualan barang dagangan oleh perusahaan dagang biasanya disebut penjualan.
Penjualan barang dagangan secara tunai dicatat sebagai debit pada akun Kas dan
kredit pada akun Penjualan.
d) Jurnal penerimaan kas
Semua transaksi yang menambah jumlah uang kas dicatat dalam buku penerimaan kas
(cash receipt journal). Uang kas dapat diterima dari berbagai sumber, misalnya
setoran modal dari pemilik, pencairan kredit bank, penjualan tunai, penagihan
piutang, dan penagihan wesel tagih serta bunganya.
e) Jurnal umum
Selain keempat jurnal khusus tersebut di atas, perusahaan harus tetap membuat jurnal
umum untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal
khusus yang tersedia, seperti retur pembelian dan retur penjualan.
Akun di buku besar yang mempunyai buku pembantu disebut akun induk atau akun
pengendali (controlling account). Buku pembantu dicatat setiap hari dari bukti
pembukuan dan dibuat secara individual. Pencatatan transaksi dalam buku pembantu
bersamaan waktunya dengan pencatatan pada jurnal. Dengan demikian pencatatan
pada buku pembantu bukan berdasarkan pada jurnal.
Referensi
Sujarweni, V. W. (2019). Pengantar Akuntansi 2. repo.unikadelasalle.ac.id.
http://repo.unikadelasalle.ac.id/index.php?p=show_detail&id=13137