Anda di halaman 1dari 15

Otomatisasi Tata Kelola Keuangan

XI OTKP
SMKN 3 BONE

By
Harmaniar, S.Pd.
Mekanisme Pendebitan & Pengkreditan
Transaksi yang dilakukan oleh perusahaan hanya memiliki 2 pengaruh, yaitu menambah atau mengurangi.
A. .Akun/perkiraan yang bersaldo normal debit
1. Aktiva (harta/aset) berupa kas, piutang, sewa dibayar di muka, perlengkapan, peralatan, persediaan barang
dagangan, investasi dll. Jika aktiva bertambah maka nominal/nilainya dicatat di sebelah debit & jika
berkurang maka dicatat di sebelah kredit.
2. Beban (biaya) berupa by. listrik, air, asuransi, angkutan, dll. Jika beban bertambah maka nominal/nilainya
dicatat di sebelah debit & jika berkurang maka dicatat di sebelah kredit.
3. Prive (pribadi) berupa pengambilan pribadi oleh pemilik perusahaan. Jika prive bertambah maka
nominal/nilainya dicatat di sebelah debit & jika berkurang maka dicatat di sebelah kredit.
B. Akun/perkiraan yang bersaldo normal kredit
1. Kewajiban (utang), kewajiban akan menimbulkan pelunasan utang sehingga mengurangi kas perusahaan.
Jika utang/kewajiban bertambah maka nominalnya dicatat di sebelah kredit, jika utang berkurang
maka dicatat di sebelah debit.
2. Pendapatan, jika pendapatan bertambah maka pencatatannya dilakukan di sebelah kredit, jika berkurang maka
dicatat di sebelah debit.
3. Ekuitas/modal, jika modal bertambah maka penambahannya dicatat di sebelah kredit, jika modal berkurang maka
dicatat di sebelah debit.
Transaksi perusahaan yang pencatatannya sesuai kaidah pendebitan & pengkreditan
1.Penjualan tunai, transaksi yang dilakukan dengan pembayaran langsung saat penjualan terjadi. Pencatatannya
yaitu: kas (debit) & penjualan (kredit).
2.Penjualan kredit, penjualan yang dilakukan dengan syarat & disertai dengan bukti/faktur. Pencatatannya: piutang
(debit) & penjualan (kredit).
3.Pembelian peralatan tunai, pembelian yang mengakibatkan pengurangan kas. Pencatatannya: peralatan (debit) &
kas (kredit).
4.Pembelian peralatan kredit, pembelian yang dilakukan dengan syarat disertai bukti (faktur). Pencatatannya:
perlatan (debit) & utang (kredit).
5.Pembayaran gaji, apabila pembayaran gaji dilakukan dengantepat waktu, maka pencatatannya: beban gaji (debit)
& kas (kredit).
6.Prive, dilakukan oleh pemilik usaha untuk kepentingan pribadi sehingga kas perusahaan berkurang.
Pencatatannya: prive (debit) & kas (kredit).
7.Penerimaan pendapatan, perusahaan yang menyelesaikan pekerjaannya akan mendapatkan pendapatan. Jika
pendapatan diterima pada saat bersamaan dengan penyelesaian pekerjaan maka kas (debit) & pendapatan
(kredit). Sebaliknya, jika pembayaran pendapatan akan diterima dikemudian hari maka pencatatannya: piutang
(debit) & pendapatan (kredit).
Akun/perkiraan pada perusahaan/kantor yang dicatat dalam transaksi keuangan:
1. Kas : kekayaan yang tersedia dalam perusahaan.
2. Pembelian : terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali.
3. Penjualan : terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok bertujuan untuk
memperoleh laba.
4. Potongan Pembelian : terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi
utangnya sebelum jatuh tempo.
5. Potongan Penjualan : merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual berujuan agar tagihannya dapat
segera dilunasi.
6. Retur Pembelian : terjadi karena pembeli mengambalikan sebagian barang yang telah dibeli atau sebagian rusak dan
tidak sesuai pesanan.
7. Retur Penjualan : terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak
sesuai pesanan.
8. Beban/biaya : pengorbanan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperolaeh pendapatan yang berakibat berkurangnya harta.
9. Modal : hak kepemilikan atas harta perusahaan yang merupakan kekayaan bersih.
10. Persediaan : merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada akhir periode akuntansi.
11. Utang Dagang : terjadi karena terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu perusahaan dagang.
12. Piutang Usaha : digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua sisa
harga penjualan yang belum dibayarkan
13. Harga Pokok Penjualan (HPP) : untuk menampung harga pokok atau harga beli yang dijual dalam suatu periode
akuntansi.
14. Prive : akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang
sifatnya untuk keperluan pribadi.
15. Pendapatan Usaha : Digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun piutang.
16. Persediaan Barang Dagang : digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang awal an akhir periode.
17. Perlengkapan : seluruh perlengkapan yang dipakai perusahaan/kantor demi kelancaran usaha.
18. Peralatan : seluruh peralatan yag dipakaiperusahaan demi kelancaran usaha.
02
04
01 BUKU BESAR
mencatat perubahan
harta, utang, modal,
03 BUKU UTANG
pendapatan & beban mencatat utang-
JURNAL utang perusahaan
mencatat semua
transaksi berupa BUKU PIUTANG
pendebitan & mencatat piutang-
pengkreditan secara piutang perusahaan
kronologis
a. b. c.

JURNAL UMUM
Formulir untuk PEMBELIAN PENJUALAN
mencatat transaksi Mencatat pembelian mencatat penjualan
secara kronologis secara kredit secara kredit

d. e.

PENGELUARAN KAS PENERIMAAN KAS


mencatat transaksi yang
mencatat pengeluaran menimbulkan penerimaan uang
uang kas tunai atau pertambahan kas
Formulir untuk mencatat setiap bukti transaksi pendebitan dan pengkreditan secara kronologis beserta
penjelasan yang diperlukan dari transaksi tersebut.

Contoh

a. Kolom tanggal diisi dengan bulan, tahun, dan tanggal terjadinya transaksi yang diurut menurut
urutan waktu terjadinya transaksi.
b. Nomor bukti diisi dengan nomor bukti transaksi, mis.: nota, faktur, kwitansi, dll.
c. Dalam kolom akun, debit & kredit saling berkaitan:
- Nama akun yang didebit lebih dulu ditulis & jumlahnya dimasukkan ke kolom debit.
- nama akun yang dikreditditulis di bawah akun yang didebit, tetapi agak ke kanan dan jumlahnya
ditulis di kolom kredit.
d. Kolom ref diisi dengan nomor kode akun pada saat data pos jurnal yang bersangkutan dipindahbukukan ke
dalam buku besar.
Jurnal khusus yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat kelompok transaksi sejenis yang
sering terjadi. Jurnal khusus bertujuan untuk mengurangi pekerjaan dalam memposting ke
buku besar dan untuk menciptakan pengendalian intern perusahaan.

Manfaat:

1. Terdapat spesialisasi kerja (pembagian kerja) menurut jenis jurnal yang telah ditentukan.
2. Informasi keuangan yang disajikan lebih jelas karena ada pengelompokan data keuangan yang
sejenis.
3. Posting ke buku besar lebih mudah dilakukan karena dilakukan secara berkala dengan
pengelompokan transaksi yang sejenis.
4. Mudah diperiksa kembali secara berskala.
Mencatat semua jenis transaksi pembelian yang dilakukan secara kredit atau pembelian yang memiliki syarat pembayaran (termin).
Pencatatanya meliputi pembelian barang dagang, perlengkapan, peralatan serta aktiva lain secara kredit .
Syarat pembayaran:
1. n/30, : pembelian harus dilunasi paling lambat 30 hari setelah terjadinya penyerahan barang. Jumlah yang dibayar adalah jumlah
terakhir yang tertera dalam faktur.
2. 2/10, n/30: diberikan potongan sebesar 2% dari harga faktur jika pembayaran dilakukan dalam tempo 10 hari sejak tanggal faktur
& jika pembayaran dilakukann setelah periode tersebut maka pembayaran harus dilakukan secara penuh dengan batas waktu 30
hari.
3. EOM (End of Month), faktur tersebut harus dilunasi paling lambat pada akhir bulan pembelian.
4. n/15, EOM, jumlah rupiah dari harga faktur penjualan harus dibayar 15 hari setelah akhir bulan (End of Month) dibuatnya faktur.
5. C.O.D (Cash on Delivery), harga barang yang dibeli harus dibayar sebesar harga faktur pada saat barang dikirim dan diterima
pembeli. .

Contoh jurnal khusus pembelian


Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit atau
penjualan barang dagangan dengan syarat pembayaran atau termin. Transaksi ini akan
mengakibatkan bertambahnya saldo piutang dagang sekaligus saldo penjualan. Ciri-ciri
penjualan barang dagangan secara kredit yaitu memiliki syarat penjualan.

Keterangan:

•D = debit

•K = kredit

Contoh jurnal khusus penjualan


Mencatat seluruh transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang secara tunai maupun non
tunai. Penerimaan uang tunai berasal dari berbagai sumber.

Transaksi khusus, yaitu:


a. Penjualan tunai
b. Penerimaan pelunasan piutang (pembayaran utang pelanggan)
c. Pengembalian atau retur pembelian secara tunai
d. Penerimaan pendapatan.

Ketika ada transaksi penjualan barang dagangan secara tunai, maka kas dan saldo penjualan
bertambah. Adapun pencatatannya bahwa akun kas berada di posisi debit. Sebaliknya, akun penjualan
di posisi kredit.

Bila ada pelunasan piutang (pembayaran utang pelanggan), maka akun kas ada pada posisi debit.
Sebaliknya, akun piutang dagang dalam posisi kredit.
Contoh jurnal khusus penerimaan kas
Jurnal khusus yang digunkan untuk mencatat semua transaksi yang menyebabkab adanya pengeluaran
uang atau pembayaran uang tunai kepada suplayer.

Berikut ini beberapa transaksi yang tercatat pada jurnal khusus pengeluaran kas:
• Pembayaran atau pelunasan utang dagang
• Pembelian secara tunai
• Retur penjualan
• Pengambilan uang tunai untuk keperluan pribadi ( prive )
• Pembayaran beban/biaya

Contoh jurnal khusus pengeluaran kas

Anda mungkin juga menyukai