Anda di halaman 1dari 22

HANDOUT

DASAR-DASAR KEJURUAN
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan
Manufaktur

Untuk SMK/MAK
KELAS X
Program Keahlian Akuntansi
Keuangan dan Lembaga
Penyusun:
SEMESTER GANJIL Karina Ayuningtyas
PPL UM 2021
A. Siklus perusahaan dagang
Siklus perusahaan dagang sama halnya dengan perusahaan jasa, yakni dimulai dari
tahap pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan. Akan tetapi, terdapat perbedan format
jurnal dan sistem pencatatan yang berbeda.
1. Jenis bukti transaksi
Setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan harus memiliki bukti yang nantinya
akan dicatat ke dalam jurnal. Bukti-bukti transaksi dalam perusahaan dagang
meliputi pengeluaran dan penerimaan kas, penjualan dan pembeliaran barang, dan
bukti lainnya.
a. Faktur, yaitu bukti transaksi penjualan atau pembelian barang dagangan secraa
kredit/utang. Faktur yang menjadi bukti penjualan disebut faktur penjualan dan
faktur yang menjadi bukti pembelian disebut faktur pembelian.
b. Nota kredit, yaitu bukti transaksi pengembalian barang yang catat atau tidak
sesuai yang dibuat oleh penjual untuk mengembalikan barang yang telah dijual.
c. Kuitansi, yaitu bukti transaksi pembayaran secara tunai bagi perusahaan dan
bukti penerimaan uang bagi penerima.
d. Nota debit, yaitu bukti transaksi pengembalian barang yang catat atau tidak
sesuai yang dibuat oleh pembeli untuk mengembalikan barang yang telah dibeli.
e. Nota kontan, yaitu bukti transaksi penjualan barang yang diberikan kepada
pembeli sebagai bukti transaksi secara tunai.
f. Bukti memorial, yaitu bukti transaksi perusahaan dagang yang berisi kejadian-
kejadian yang berlangsung dalam perusahaan yang dibuat oleh pimpinan atau
pejabat berwenang.
g. Bukti kas masuk, yaitu bukti atas penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan.
h. Bukti kas keluar, yaitu bukti atas pengeluaran kas yang dibuat oleh perusahaan
baik berhubungan dengan pembelian barang dagang ataupun lainnya.
i. Voucher, yaitu bukti atas pengeluaran kas yang dibuat oleh perusahaan tetapi
tidak berhubungan dengan pembelian.
j. Cek, yaitu alat pembayaran tunai atas transaksi yang terjadi.
k. Rekening koran, yaitu bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun oleh pihak
bank untuk para nasabahnya.
l. Bilyet giro, yakni alat pembayran yang sama halnya dengan cek sehingga dapat
dijadikan bukti transaksi perusahaan dagang.

2. Syarat penyerahan
FOB Shipping Point (Free on Board Shipping Point)
Semua beban dan risiko yang timbul dari gudang penjual sampai gudang pembeli
ditanggung oleh pembeli.
FOB Destination Point (Free on Board Destination Point)

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 2


Barang yang dijual oleh penjual diserahkan kepada pembeli di atas kendaraan di
gudang pembeli, sehingga semua beban dan risiko yang timbul dari gudang
penjual sampai gudang pembeli ditanggung oleh penjual.

3. Syarat pembayaran
Syarat pembayaran dalam perdagangan harus jelas menyebutkan kapan transaksi
harus dibayar, cara pembayaran (kredit, tunai, atau kredit dan tunai), dan potongan
yang diberikan kepada pembeli dengan batas waktu sampai berapa hari. Seorang
pedagang biasanya memberikan diskon kepada pembeli dengan tujuan:
Mengurangi risiko tidak terbayarnya tagihan
Meningkatkan jumlah uang yang diterima supaya dapat digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan
Meningkatkan omzet penjualan
Adapun berbagai syarat pembayaran dalam perusahaan dagang adalah sebagai
berikut:
Pembayaran dimuka, artinya pembeli membayar dahulu nominal pembayaran
sebelum barang diterima.
Cash on Delivery (COD), artinya pembeli membayar barang pada saat barang
tersebut dikirimkan ke tempat pembeli/diterima di tempat pembeli.
Pembelian kontan/tunai, artinya pembeli langsung membayar barang pada saat
barang diterima.
2/10, n/30, artinya pembeli akan memberikan potongan 2% jika dapat melunasi
dalam jangka waktu paling lama 10 hari setelah tanggal jual-beli dan
menetapkan batas akhir pembayaran 30 hari setelah tanggal faktur jual-beli.
End of Month (EOM), artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat akhir
bulan.
2/10, EOM, artinya pembayaran hari dilakukan paling lambat 10 hari setelah
akhir bulan dan tidak ada potongan.
Receive of Goods (ROG), artinya pembayaran dilakukan setelah barang diterima
atau pembayaran terhitung dari tanggal penerimaan barang.

4. Akun-Akun dalam Perusahaan Dagang


Pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap terjadi transaksi
pembelian barang dagangan, baik secara kredit maupun tunai. Akun pembelian
dicatat disisi debit sedangkan kasa atau utang di sisi kredit.
Potongan pembelian yaitu akun yang digunakan untuk mencatatan transaksi
potongan pembelian. Saldo normal dari akun ini adalah dicatat disebelah kredit.
Retur pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
pengembalian barang dagang yang telah dibeli. Akun ini dicatat disisi kredit.
Beban angkut pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat besarnya
beban angkut yang harus dibayar oleh pembeli. Akun ini dicatat disisi debit.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 3


Penjualan adalah akun yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
penjualan barang dagang baik secara kredit maupun tunai. Akun ini dicatat di sisi
kredit.
Potongan penjualan yaitu akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang
diberikan kepada pembeli. Saldo normal akun ini yakni disisi debit.
Retur penjualan yaitu akun yang digunakan untuk mencatat transaksi
pengembalian barang dagang yang dilakukan oleh pembeli. Saldo normal akun
ini yakni disisi debit.
Beban angkut penjualan adalah akun yang digunakan untuk mencatat besarnya
beban yang ditanggungoleh penjual.
Persediaan barang dagang adalah akun yang digunakan untuk mencatat jumlah
persediaan barang dagang.
Harga pokok penjualan (HPP) adalah akun yang digunakan untuk mencatat
semua biaya pembelian barang yang timbul akibat dari adanya penjualan barang
dagang.

5. Metode Pencatatan
Terdapat dua sistem pencatatan yang digunakan dalam perusahaan dagang, yaitu
sistem periodik (physical system) dan sistem permanen (perpetual system). Dalam
istem periodik, pencatatan persediaan barang dagangan hanya dilakukan akhir
periode, sedangkan sistem permanen dilakukan secara terus-menerus (setiap ada
transaksi yang mempengaruhi persediaan barang dagang).
Adapun perbedaan pencatatan ketika melakukan penjualan antara sistem periodik
dengan sistem permanen sebagai berikut:
Keterangan Sistem Periodik Sistem Permanen
Penjualan barang Penjualan xxx Piutang dagang (D) xxx
dagang Piutang dagang xxx Penjualan (K) xxx

Tidak dijurnal HPP (D) xxx


Persd. Barang dagang (K) xxx
Pengembalian Retur penjualan (D) xxx Retur penjualan (D) xxx
barang dagang Piutang dagang (K) xxx Piutang dagang (K) xxx

Tidak dijurnal Persd. Barang dagang (D) xxx


HPP (K) xxx
Penerimaan Kas (D) xxx Kas (D) xxx
pelunasan dengan Potongan penjualan (D) xxx Potongan penjualan (D) xxx
potongan penj. Piutang dagang (K) xxx Piutang dagang (K) xxx

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 4


Adapun perbedaan pencatatan ketika melakukan pembelian antara sistem periodik
dengan sistem permanen sebagai berikut:
Keterangan Sistem Periodik Sistem Permanen
Pembelian Pembelian xxx Persd. Barang dagang (D) xxx
secara kredit Utang dagang xxx Utang dagang (K) xxx
Membayar Beban angkut pemb. (D) xxx Persd. Barang dagang (D) xxx
beban angkut Kas (K) xxx Kas (K) xxx
Menerima Utang dagang (D) xxx Utang dagang (D) xxx
potongan Retur Pembelian (K) xxx Persd. Barang dagangan (K) xxx
pembelian
Pelunasan Utang dagang (D) xxx Utang dagang (D) xxx
pembelian Kas (K) xxx Kas (K) xxx
secara kredit Persd. Barang dagang (K) xxx Persd. Barang dagang (K) xxx

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 5


Transaksi/bukti transasksi

Buku besar pembantu


Jurnal Khusus  Piutang dagang
Tahap
 Jurnal penerimaan kas  Utang dagang
pencatatan
 Jurnal pengeluaran kas  Persediaan barang
dagangan
 Jurnal pembelian
 Jurnal penjualan
 Jurnal umum
Neraca saldo
 Piutang dagang
Buku besar  Utang dagang
 Persediaan barang
dagangan
Neraca saldo sebelum
penyesuaian
Kertas kerja

Jurnal penyesuaian
Tahap
pengikhtisaran Laporan keuangan
Jurnal Penutup  Laporan laba rugi
 Laporan perubahan
ekuitas
Menutup buku besar  Laporan posisi
keuangan
 Laporan arus kas
Neraca saldo setelah  CALK
penutupan

Tahap pelaporan

Gambar 3. Siklus akuntansi perusahaan dagang


1) Tahap pencatatan
Jurnal khusus
Jurnal khusus yaitu jurnal yang secara khusus digunakan untuk mencatat
transaksi sejenis yang terjadi secara berulang-ulang di perusahaan dagang. Pada
dasarnya prinsip pendebitan dan pengkreditan jurnal khusus sama dengan jurnal
umum, tetapi perbedaannya dalam jurnal ini akun-akun dibuat secara
berkelompok.
a) Jurnal penerimaan kas (cash receipt journal), yaitu jurnal yang digunakan
untuk mencatat setiap terjadi penerimaan uang tunai baik dari penjualan
ataupun kegiatan lainnya. Adapun format jurnal penerimaan kas yaitu:
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Reff Pot. Akun
Kas Piutang Penjualan
Penjualan lainnya

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 6


b) Jurnal pengeluaran kas (cash payment journal), yaitu jurnal yang digunakan
untuk mencatat setiap terjadi pengeluaran uang tunai. Format dari jurnal
pengeluaran kas adalah sebagai berikut:
Nama perusahaan
Jurnal Pengeluaran Kas
Periode
Debit Kredit
Tanggal Keterangan No. Bukti Akun Pot.
Utang Pembelian Kas
lainnya Pembelian

c) Jurnal pembelian (purchases journal), yaitu jurnal yang digunakan hanya


untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pembelian barang dan
aktiva lain secara kredit.
Nama perusahaan
Jurnal Pembelian
Periode
Debit Kredit
Serba-serbi
Tanggal Keterangan No. Bukti PPN Utang
Pembelian Nama
Masukan No. Akun Jumlah datang
Akun

d) Jurnal penjulan (sales journal), yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
setiap penjualan secara kredit.
Nama perusahaan
Jurnal Penjualan
Periode
Debit Kredit
No. Syarat Harga
Tanggal Keterangan Reff Piutang PPN
Faktur Pembayaran Pokok Penjualan Persediaan
dagang Keluaran
penjualan

e) Jurnal umum (general journal), yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
setiap transaksi yang tidak sesuai dimasukkan ke dalam empat jurnal tersebut (jurnal
penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, dan jurnal penjualan).
Nama perusahaan
Jurnal Umum
Periode
Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit

Buku besar
Pengertian buku besar
Buku besar merupakan kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas
transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga disebut sebuah buku
yang berisi kumpulan akun untuk mencatat secara terpisah asset, utang, dan

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 7


ekuitas. Setiap transaksi yang sudah dicatat pada jurnal maka akan
dipindahbukukan ke buku besar secara berkala. Adapun tujuan dari sitem buku
besar, yakni:
a. Mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar
b. Memposting transaksi-transaksi ke kun yang tepat
c. Menjaga keseimbangan debit dan kredit pada akun
d. Mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan
e. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu
untuk setiap periode
Jenis-jenis buku besar
a. Buku besar umum (general ledger)
Buku besar induk yang berisikan semua perkiraan/akun yang ada dalam suatu
periode tertentu, seperti kas, piutang usaha, persediaan, utang usaha, dan
modal. Buku besar umu (general ledger) memiliki empat bentuk, yaitu:
1) Bentuk T (T account)
Nama akun: No. Akun:

Diisi tanggal dan ringkasan Diisi tanggal dan ringkasan


transaksi beserta saldonya yang transaksi beserta saldonya yang
bersaldo debit bersaldo kredit

2) Bentuk skontro, merupakan bentuk buku besar yang terdiri atas dau
kolom. Skontro memiliki arti sebelah-menyebelah (dibagi dua) yaitu debit
dan kredit.

3) Bentuk stafel, merupakan bentuk berkolom saldo tungggal dan biasanya


digunakan jika diperlukan penjelasan dari tarnsaksi yang relatif banyak.
Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit D/K Saldo

4) Bentuk stafel berkolom saldo rangkap, yakni bentuk yang sama dengan
kolom saldo tunggal, tetapi saldo pada bentuk ini dibagi menjadi dua
kolom yaitu debit dan kredit
Saldo
Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit
Debit Kredit

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 8


b. Buku besar pembantu
1) Buku besar pembantu utang (account payable subsidiary ledger), yaitu
buku besar yang dibuat secara khusus untuk mencatat masing-masing
pemasok (supplier) dengan terperinci yang banyaknya ditentukan oleh
jumlah pemasok yang memberikan kredit. Adaun format dari buku besar
pembantu utang adalah sebagai berikut:
Nama supplier (pemasok) No. Kartu
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)

2) Buku besar pembantu piutang (account receivable subsidiary ledger),


yaitu buku yang disusun secara khusus untuk merinci langganan kredit,
yang terdiri atas siapa saja pelanggan, alamat, dan jumlah piutang
kepada masing-masing pelanggan.
Nama customer (pembeli) No. Kartu
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)

3) Buku besar pembantu persediaan barang dagang (inventory card), yaitu


daftar yang berisikan jumlah dan rincian dari masing-masing persediaan
barang dagang yang dimiliki. Kartu ini dibuat sebanyak jenis persediaan
barang dagang yang dimiliki perusahaan.
Nama barang Kode Barang
Tanggal Keterangan Barang Barang Saldo
Masuk Keluar

c. Daftar sisa
Daftar sisa berisikan informasi tentang saldo buku besar pembantu utang,
piutang, dan persediaan barang dagang.
Nama
No. Kartu Debit Kredit Saldo
Debitur/Kreditur/Barang

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 9


2) Tahap pengikhtisaran
Neraca saldo sebelum penyesuaian
Neraca saldo sebelum penyesuaian berisi informasi saldo debit dan kredit dari
masing-masing akun yang tertera di buku besar sebelum penyesuaian. Adanya
neraca ini bertujuan untun memastikan akun-akun tersebut, baik riil maupun
nominal dalam keadaan seimbang sebelum disesuaikan.
Jurnal penyesuaian
Dalam proses pembuatan jurnal penyesuaian, terdapat dua pendekatan yang
dapat dipilih sesuai dengan kebijakan perusahaan dagang. Dua pendekatan itu
yaitu:
a) Pendekatan laba rugi
Apabila perusahaan menggunakan pendekatan ini maka akun pembelian,
retur pembelian, potongan pembelian, beban angkut pembelian, penjualan,
retur penjualan, dan potongan penjualan dipindahkan ke kolom laba rugi.
Adapun jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dagang di akhir periode,
yaitu:
Menjurnal persediaan awal periode
Ikhtisar laba rugi (D) Rp xxx
Persediaan barang dagang (K) Rp xxx

Menjurnal persediaan awal periode


Persediaan barang dagang (D) Rp xxx
Ikhtisar laba rugi (K) Rp xxx

b) Pendekatan harga pokok penjualan


Apabila perusahaan menggunakan pendekatan ini maka akun penjualan,
retur penjualan, dan potongan penjualan dipindahkan ke kolom laba rugi.
Selanjutnya, akun-akun yang merupakan unsur harga pokok, yaitu
persediaan, pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, beban angkut
pembelian dipindahkan ke akun harga pokok penjualan melalui jurnal
penyesuaian. Adapun jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dagang di
akhir periode, yaitu:
Menjurnal persediaan awal periode
Harga Pokok Penjualan (D) Rp xxx
Persediaan barang dagang (K) Rp xxx
Pembelian (K) Rp xxx
Beban angkut pembelian (K) Rp xxx

Menjurnal persediaan awal periode


Persediaan barang dagang (D) Rp xxx
Retur pembelian (D) Rp xxx
Potongan pembelian (D) Rp xxx
Harga Pokok Penjualan (K) Rp xxx

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 10


Kertas kerja
Kertas kerja atau worksheet berisi semua data tentang akuntansi dan biasa
digunakan untuk memudahkan ketika hendak membuat laporan keuangan.
Kertas kerja ini berguna untuk membantu perusahaan khususnya akuntan dalam
menyusul laporan keuangan. Pembuatan kertas kerja ini opsional, boleh dibuat
boleh tidak. Namun, biasanya perusahaan akan menggunakan kertas kerja
dengan tujuan memudahkan melihat posisi akun-akun dari komponen laporan
keuangan.
Jurnal Penutup
Jurnal penutup merupakan format yang digunakan untuk menutup akun-akun
nominal dalam buku besar yang dilakukan di setiap akhir periode akuntansi
perusahaan. Adapun format jurnal penutup sama dengan jurnal umum atau
jurnal penyesuaian, seperti contoh di bawah ini.
Nama perusahaan
Jurnal penutup
Akhir periode akuntansi
Tanggal Akun/Keterangan Reff Debit Kredit
Des 31 Ikhtisar laba rugi
Retur penjualan
Potongan penjualan
Pembelian
Beban-beban
(menutup akun sisi debit ke ikhtisar
laba rugi)
31 Penjualan
Retur pembelian
Potongan pembelian
Ikhtisar laba rugi
(menutup akun sisi kredit ke ikhtisar
laba rugi)
31 Ikhtisar laba rugi
Modal perusahaan
(menutup modal periode
sebelumnya ke ikhtisar laba rugi)
31 Modal
Prive
(menutup akun prive ke modal
perusahaan)

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 11


Neraca saldo setelah penutupan
Neraca saldo setelah penutupan dibuat dengan tujuan untuk memastikan akun-
akun buku besar dalam keadaan seimbang (balance). Neraca saldo setelah
penutupan berisi akun riil (aktiva, kewajiban, ekuitas) yang jumlahnya diambil
dari saldo buku besar setelah ditutup atau dari kertas kerja kolom neraca. Pada
neraca ini, akun prive dihilangkan dan akun ekuitas harus sesuai dengan laporan
perubahan ekuitas.
3) Tahap pelaporan
Laporan laba rugi

Sumber: www.gramedia.com
Komponen dalam laporan laba rugi perusahaan dagang sebagai berikut:
a) Laba bersih operasi yaitu laba bruto dikurangi beban operasi perusahaan.
b) Laba bruto (kotor) atas penjualan yaitu selisih antara penjualan bersih
dengan harga pokok penjualan.
c) Penjualan bersih adalah seluruh penjualan dikurangi dengan retur penjualan
dan potongan penjualan.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 12


d) Harga pokok penjualan (cost of goods sold) merupakan harga perolehan atas
barang yang dijual.
Persediaan barang dagang awal Rp xxx
Pembelian bersih Rp xxx +
Barang tersedia untuk dijual Rp xxx
Persedian barang dagang akhir Rp xxx _
Harga Pokok Penjualan Rp xxx

e) Pembelian bersih meliputi semua pembelian ditambah beban angkut


pembelian dikurangi retur pembelian dan potongan pembelian.
f) Beban operasi dalam perusahaan terdiri atas semua beban yang dikeluarkan
berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Beban ini terbagi menjadi dua
yaitu, beban penjualan dan beban administrasi dan umum.
g) Pendapatan dan beban di luar operasi perusahaan adalah pendapatan yang
diperoleh dan beban yang dikeluarkan, akan tetapi tidak berhubungan secara
langsung dengan kegiatan pokok perusahaan.
h) Laba bersih sebelum pajak yaitu laba operasi ditambah/dikurangi dengan
pendapatan dan beban di luar operasi.
Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas dibuat oleh perusahaan yang tidak berbentuk
Perseroan Terbatas (PT), karena dalam PT modalnya tidak berubah. Pada PT
laporan yang digunakan yaitu laporan laba ditahan (retained earning statement),
dimana sumber datanya berasal dari laporan laba rugi dan kertas kerja. Adapun
komponen dari laporan perubahan ekuitas:
a) Laba ditahan awal adalah laba yang dimiliki perusahaan dari periode
sebelumnya. Saldo modal awal dapat dilihat dari neraca saldo.
b) Laba bersih yaitu keuntungan bersih yang diterima oleh perusahaan. Saldo
laba bersih dapat dilihat pada laporan laba rugi.
c) Dividend yaitu pembagian keuntungan atas hasil laba perusahaan. Saldo
dividend dapat dilihat pada neraca saldo.
d) Laba ditahan akhir adalah laba yang dimiliki perusahaan dari laba ditahan
awal ditambah dengan laba bersih dan dikurangi dividend.
Laba ditahan awal (Retained earning of beginning period Rp xxx
Ditambah: Laba/Rugi bersih (Net income) Rp xxx
Dikurangi: Dividen (Dividend) Rp xxx _
Laba ditahan akhir (Retained earning of ending period) Rp xxx

Laporan posisi keuangan


Laporan posisi keuangan atau neraca merupakan laporan keuangan yang
menunjukkan posisi asset, kewajiban, dan ekuitas pada saat tertentu. Adapun
bentuk dari neraca sebagai berikut:

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 13


Sumber: http://ditafalah.blogspot.com/2016/12/perbedaan-financial-
statement-dan.html
Laporan arus kas
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas
masuk dan keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Adapun isi
dari laporan arus kas, yaitu:
a) Aktivitas operasi (operating activities), meliputi pengaruh kas dari transaksi-
transaksi yang dugunakan untuk menentukan laba.
b) Aktivitas investasi (investing activities), meliputi pemberian dan penagihan
pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi baik utang maupun
ekuitas.
c) Aktivitas pembiayaan (funding activities), meliputi perolehan sumber daya
dari pemiliki dengan pengembalian atas investasinya, serta pinjaman dari
kreditur dan pelunasannya
Selanjutnya, langkah-langkah dala menyiapkan laporan arus kas yaitu:
1. Neraca komparatif yang menyajikan jummlah perubahan asset, kewajiban,
dan ekuitas dari awal hingga khir periode.
2. Menyiapkan laporan laba rugi yang telah disusun.
3. Mencari jumlah kas yang diterima dari/atau digunakan oleh operasi selama
periode berjalan.
4. Data transaksi tertentu dari buku besar umum memberikan informasi
tambahan terperinci yang dibutuhkan untuk menentukan car akas diterima
dan digunakan selama periode berjalan.
Catatan atas laporan keuangan
CALK merupakan laporan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan dan informasi penjelasan lain. Contoh CALK adalah sebagai berikut:

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 14


Gambar 4. CALK PT Ultrajaya Milk Industry

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 15


A. Siklus perusahaan manufaktur
Siklus perusahaan dagang sama halnya dengan perusahaan jasa, yakni dimulai dari
tahap pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan. Akan tetapi, terdapat perbedan
format jurnal dan sistem pencatatan yang berbeda.
1. Bukti transaksi
Faktur pembelian yakni sebagai bukti transaksi pembelian bahan baku atau
bahan pembantu.
Bukti penerimaan dan pengeluaran barang gudang sebagai bukti transaksi
pemakaian bahan baku atau bahan pembantu dalam proses produksi.
Daftar gaji dan upah yang disusun berdasarkan kartu jam kerja sebagai bukti
pemakan tenaga kerja dalam proses produksi.
Laporan produk selesai sebagai bukti pencatatan harga pokok produk jadi
untuk ditransfer ke gudang produk pada faktur penjualan sebagai bukti
transaksi penjualan produk yang dihasilkan.
Bukti pengeluaran kas sebagai bukti transaksi pembayaran ang gaji, dan
pembayaran lainnya.
Bukti penerimaan, kas sebagai bukti penerimaan kas dan pisang dan penjualan
tunai, dan penerimaan kas dari transaksi lainnya.
2. Buku yang digunakan dalam perusahaan manufaktur
Jurnal pembelian untuk mencatat transaksi pembelian bahan baku dan barang-
barang lainnya.
Jurnal pemakaian halun baku dan bahan pembantu untuk pencatatan
pemakaian bahan baku dan tahan pembantu dalam proses produksi.
Kartu hadir, kartu jam kerja, daftar gaji, dan upah.
Jurnal penjualan untuk mencatat transaksi penjualan produk yang dihasilkan.
Jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.
Buku besar sebagai tempat menggolongkan dan mengikhtisarkan transaksi,
baik transaksi yang menyangkut produksi maupun nonproduksi.
3. Akun-akun dalam perusahaan manufaktur
Akun Sediaan Bahan Baku, sebagai tempat mencatat pembelian bahan baku.
Akun Gaji dan Upah, sebagai tempat mencatat gaji dan upah yang terjadi dalam
suatu periode, baik gaji dan upah bagian produksi maupun bagian penjualan
dan administrasi umum.
Akun Biaya Overhead Pabrik (BOP), sebagai tempat menampung biaya-biaya
produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung (Biaya
produksi tidak langsung).
Akun Barang Dalam Proses (BDP), sebagai tempat menampung biaya produksi
yang terjadi dalam suatu periode, akun tersebut i dapat dirinci menjadi akun
BDP-Biaya Bahan Baku, BDP-Biaya Tenaga Kerja, BDP-Biaya Overhead Pabrik.
Akun Persediaan Produk Jadi, sebagai tempat mencatat harga pokok produk
selesai diproses.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 16


Akun Persediaan Barang Dalam Proses, sebagai tempat mencatat harga pokok
barang yang belum selesai diproses pada akhir periode.
Akun Harga Pokok Penjualan, sebagai tempat mencatat harga pokok produk
yang dijual.
4. Metode Pencatatan pada Perusahaan Manufaktur
Secara periodic (periodical system), yaitu pencatatan yang dilakukan secara
periodic (berkala).
Sistem perpetual (perpetual system), yaitu pencatatan yang dilakukan secara
rutin/terus-menerus.

Transaksi/bukti transasksi

Buku besar pembantu


Jurnal Khusus  Piutang dagang
Tahap
 Jurnal penerimaan kas  Utang dagang
pencatatan
 Jurnal pengeluaran kas  Persediaan barang
dagangan
 Jurnal pembelian
 Jurnal penjualan
 Jurnal umum
Neraca saldo
 Piutang dagang
Buku besar  Utang dagang
 Persediaan barang
dagangan
Neraca saldo sebelum
penyesuaian
Kertas kerja

Jurnal penyesuaian
Tahap
pengikhtisaran Laporan keuangan
Jurnal Penutup  Laporan laba rugi
 Laporan perubahan
ekuitas
Menutup buku besar  Laporan posisi
keuangan
 Laporan arus kas
Neraca saldo setelah  CALK
penutupan

Tahap pelaporan

Gambar 5. Siklus akuntansi perusahaan manufaktur

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 17


1) Tahap pencatatan
Jurnal
Pencatatan transaksi bahan baku langsung
Transaksi Periodik Periodik
Pembelian bahan baku (D) Pembelian bahan baku xxx (D) Persediaan bahan baku xxx
tunai/kredit (K) Kas/Hutang xxx (K) Kas/Hutang xxx
Retur pembelian bahan (D) Pembelian bahan baku xxx (D) Kas/Hutang xxx
baku tunai/kredit (K) Retur pembelian bahan baku xxx (K) Persediaan bahan baku xxx
(D) Barang dalam proses xxx
Pemakaian bahan baku tidak dijurnal
(K) Persediaan bahan baku xxx
Pengembalian bahan yang (D) Persediaan bahan baku xxx
tidak dijurnal
dikirim (K) Barang dalam proses xxx

Pencatatan transaksi bahan penolong


Transaksi Periodik Periodik
Pembelian bahan baku (D) Pembelian bahan penolong xxx (D) Pembelian bahan penolong xxx
penolong tunai/kredit (K) Kas/Hutang xxx (K) Kas/Hutang xxx
Retur pembelian bahan (D) Kas/Hutang xxx (D) Kas/Hutang xxx
penolong tunai/kredit (K) Pembelian bahan penolong xxx (K) Persediaan bahan penolong xxx
(D) Biaya overhead pabrik xxx
tidak dijurnal
Pemakaian bahan penolong (K) Persediaan bahan penolong xxx
Pengembalian bahan yang (D) Persediaan bahan penolong xxx
tidak dijurnal
dikirim (K) Biaya overhead pabrik xxx

Pencatatan transaksi barang dalam proses


Transaksi Periodik Periodik
Pencatatan persediaan (D) Persediaan barang dalam proses xxx
tidak dijurnal
barang dalam proses (K) Barang dalam proses xxx

Pencatatan transaksi barang jadi/produk jadi


Transaksi Periodik Periodik
Pencatatan barang jadi (D) Persediaan barang jadi xxx
tidak dijurnal
(K) Barang dalam proses xxx
Pencatatan penjualan (D) Kas/Piutang xxx (D) Kas/Piutang xxx
produk jadi (K) Penjualan xxx (K) Penjualan xxx

(D) Harga pokok penjualan xxx


(K) Persediaan barang dagang xxx

Pencatatan transaksi tenaga kerja langsung


Transaksi Periodik Periodik
Pencatatan gaji dan upah (D) Beban gaji dan upah xxx (D) Beban gaji dan upah xxx
yang akan dibayarkan (K) Kas/Hutang gaji dan upah xxx (K) Kas/Hutang gaji dan upah xxx
Pencatatan penjualan (D) Upah langsung xxx (D) Barang dalam proses xxx
produk jadi (D) Beban upah tak langsung xxx (D) Biaya overhead pabrik xxx
(D) Beban penjualan xxx (D) Beban penjualan xxx
(D) Beban administrasi & umum xxx (D) Beban administrasi & umum xxx
(K) Beban gaji dan upah xxx (K) Beban gaji dan upah xxx

Pencatatan transaksi biaya overhead pabrik


Transaksi Periodik Periodik
Pencatatan biaya overhead (D) Biaya overhead xxx (D) Biaya overhead xxx
(K) Bahan penolong xxx (K) Bahan penolong xxx
(K) Upah tak langsug xxx (K) Upah tak langsug xxx
(K) Akumulasi penyusutan xxx (K) Akumulasi penyusutan xxx
(K) Asuransi dibayar dimuka xxx (K) Asuransi dibayar dimuka xxx
(K) Biaya overhead lainnya xxx (K) Biaya overhead lainnya xxx
Pendistribusian biaya (D) Barang dalam proses xxx
overhead (K) Biaya overhead pabrik xxx

Buku besar
Sama halnya dengan di perusahaan jasa dan dagang, seluruh transaksi yang
sudah dicatat dalam jurnal wajib diposting ke buku besar supaya mudah untuk
mengetahui kondisi saldo terkini dari masing-masing akun.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 18


Neraca saldo sebelum penyesuaian
Neraca saldo sebelum penyesuaian berisi informasi saldo debit dan kredit dari
masing-masing akun yang tertera di buku besar sebelum penyesuaian. Adanya
neraca ini bertujuan untun memastikan akun-akun tersebut, baik riil maupun
nominal dalam keadaan seimbang sebelum disesuaikan.

2) Tahap pengikhtisaran
Jurnal penyesuaian
a) Penyusutan persediaan (inventory shrinkage) atau kekurangan persediaan
(inventory shortage)
Persediaan bahan baku (raw materials inventory)
31 Des Harga pokok penjualan Rp xxx
Bahan baku Rp xxxx
menyesuaikan bahan baku
Persediaan barang dalam proses (work in process)
31 Des Barang dalam proses Rp xxx
Harga pokok penjualan Rp xxxx
menyesuaikan akun barang dalam proses
Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
31 Des Harga pokok penjualan Rp xxx
Barang jadi Rp xxxx
menyesuaikan akun barang jadi
b) Beban akrual (accrued expense) dan kewajiban akrual (accrued liabilities)
Jumlah-jumlah akrual yang belum dibayar pada akhir periode akuntansi
adalah merupakan beban dan sekaligus kewajiban.
Beban Gaji
31 Des Beban gaji Rp xxx
Utang gaji Rp xxx
Beban gaji administrasi Rp xxx
Beban gaji penjualan Rp xxx
Barang dalam proses Rp xxx
Beban gaji Rp xxx
penyesuaian beban gaji
c) Pendapatan akrual (accrual revenues)
Pada akhir periode sering kali terdapat pendapatan baik dari penjualan yang
sebenarnya sudah terjadi tetapi belum diterima kasnya. Contoh dari
pendapatan ini misalnya pendapatan bunga.
31 Des Piutang bunga Rp xxx
Pendapatan bunga Rp xxxx
menyesuaikan pendapatan bunga
d) Beban ditangguhkan (deffered expenses) atau beban dibayar di muka
(prepaid expenses)
31 Des Beban perlengkapan Rp xxx

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 19


Perlengkapan kantor Rp xxxx
menyesuaikan perlengkapan kantor
31 Des Beban iklan dibayar dimuka Rp xxx
Iklan dibayar dimuka Rp xxxx
menyesuaikan akun iklan dibayar dimuka yang sudah menjadi beban
e) Pendapatan yang ditangguhkan (deffered revenues) atau pendapatan
diterima di muka (unearned revenues)
Ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan akun ini adalah sebagai berikut:
31 Des Sewa diterima dimuka Rp xxx
Pendapatan sewa Rp xxxx
sewa diterima di muka yang sudah menjadi pendapatan
f) Penyusutan aktiva tetap
Ayat jurnal penyeseuaian untuk aktiva tetap yang dicatat adalah untuk mencatat
penyusutan aktiva tetap selain yang terdapat di pabrik, karena penyusutan untuk
aktiva tetap di pabrik adalah bagian dari biaya overhead pabrik yang sudah dicatat
sebelumnya.
31 Des Beban penyusutan mesin Rp xxx
Akm. Penyusutan mesin Rp xxxx
menyesuaikan beban penyusutan
g) Penyisihan piutang tak tertagih
31 Des Beban piutang tak tertagih Rp xxx
Penyisihan piutang tak tertagih Rp xxxx
menyesuaikan beban piutang tak tertagih
Kertas kerja/neraca lajur (opsional)
Kertas kerja atau worksheet berguna untuk membantu perusahaan khususnya
akuntan dalam menyusul laporan keuangan. Pembuatan kertas kerja ini opsional,
boleh dibuat boleh tidak. Kolom kertas kerja pada perusahaan manufaktur sama
dengan perusahaan dagang.
Neraca saldo setelah disesuaikan
Neraca saldo sebelum penyesuaian berisi informasi saldo debit dan kredit dari
masing-masing akun yang tertera di buku besar sebelum penyesuaian. Adanya
neraca ini bertujuan untun memastikan akun-akun tersebut, baik riil maupun
nominal dalam keadaan seimbang sebelum disesuaikan.
Jurnal penutup (closing entries)
Jurnal ini dibuat bertujuan untuk menutup akun nominal ke ikhtisar laba rugi dan
laba ditahan atau modal. Pembuatan jurnal ini dilakukan pada akhir periode
akuntansi perusahaan.
Neraca saldo setelah penutupan
Neraca saldo setelah penutupan berisi informasi akun-akun riil perusahaan yang
berasal dari buku besar setelah posting jurnal penutup ke buku besar. Adapun
contoh dari neraca saldo setelah penutupan sebagai berikut:

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 20


Gambar 6. Neraca saldo setelah penutupan
Jurnal pembalik (reversing entries)
Jurnal pembalik ini bertujuan untuk membalik jurnal penyesuaian yang telah
dibuat pada periode sebelumnya dan menghindari kesalahan yang mungkin
terjadi dalam proses pencatatan. Pembuatan jurnal pembalik ini opsional sesuai
dengan ketentuan dari perusahaan.
3) Tahap pelaporan
Dalam tahap pelaporan perusahaan manufaktur akan membuat berbagai jenis
laporan keuangan. Pembuatan laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan
informasi terkait kondisi tertentu perusahaan kepada pihak-pihak yang memerlukan,
baik internal maupun eksternal. Adapun laporan keuangan yang dibuat oleh
perusahaan manufaktur, yaitu:
Laporan laba rugi, yaitu laporan yang berisikan informasi mengenai posisi
keuntungan atau kerugian sebuah perusahaan dari hasil kegiaatan
operasionalnya. Format laporan laba rugi terbagi menjadi dua, yaitu laporan laba
rugi bentuk tidak langsung (multiple-step income statement) dan laporan laba rugi
bentuk langsung (single-step income statement).

Gambar 7. Laporan laba rugi bentuk langsung


Laporan perubahan ekuitas/laba ditahan, berisikan informasi tentang perubahan
modal dan/atau laba ditahan milik perusahaan dalam periode tertentu.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 21


Laporan posisi keuangan, berisikan informasi mengenai posisi asset, kewajiban,
dan ekuitas pada periode tertentu.
Laporan arus kas, laporan yang berisi aliran masuk dan keluar kas untuk kegiatan
operasi, investasi, dan pendanaan dalam periode tertentu.
Catatan atas laporan keuangan (CALK), berisikan informasi pendukung dan
penjelas dari laporan keuangan lainnya, seperti informasi berdirinya perusahaan,
keterangan masing-masing akun di laporan keuangan, dan lain-lain.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur | 22

Anda mungkin juga menyukai