Disusun oleh:
1
(13.0102.0079)
(13.0102.0089)
Melai Rahmawati
(13.0102.0090)
(13.0102.0094)
SIKLUS PENDAPATAN
TRANSAKSI PIUTANG USAHA
Dalam
transaksi penjualan kredit, jika order dari kostumer telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau
penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada kostumernya.
Pendapatan perusahaan dapat berkurang karena barang yang dijual dikembalikan oleh kostumer
ke penjual dan pencadangan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang yang dimiliki
oleh perusahaan dapat berkurang karena debitur tidak mampu melunasi utangnya .
Keleng
kapan
Hak
dan
kewajib
an
Tujuan audit
terhadap
Golongan
Transaksi
Transaksi penjualan kredit dan
tunai mencerminkan produk
yang
diserahkan
kepada
customer selama periode yang
diaudit.
Transaksi
adjustment
penjualan
mencerminkan
pengurangan penjualan karena
retur penjualan, pencadangan
kerugian
piutang,
dan
penghapusan piutang yang
diotorisasi selama periode
yang diaudit.
Semua transaksi penjualan dan
adjustment terhadap penjualan
yang terjadi selama periode
yang diaudit telah dicatat.
Entitas memiliki hak atas
piutang usaha dan kas sebagai
hasil dari transaksi dalam
siklus pendapatan.
Penilai
an atau
alokasi
Penyaji
an dan
pengun
kapane
Tujuan Audit
terhadap Saldo Akun
Piutang
usaha
mencerminkan
jumlah
yang
terutang
oleh
costumer yang ada pada
tanggal neraca.
pengungkapannya.
CATATAN AKUNTANSI
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah:jurnal penjualan,
jurnal umum, buku pembantu piutang, buku pembantu sediaan, dan buku besar.
Jurnal penjualan.
Dalam transaksi penjualan kredit, catatan ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan
kredit berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan. Jurnalnya yaitu:
Piutang Usaha
Pendapatan Penjualan
xx
xx
Jurnal umum.
Dalam transaksi penjualan kredit, catatan ini digunakan untuk mencatat kos produk yang
dijual berdsarkan dokumen bukti memorial. Jurnalnya yaitu:
Kos Produk yang Dijual
Sediaan Produk Jadi
xx
xx
Buku besar.
Akun buku besar yang terkait dalam siklus pendapatan adalah: piutang usaha, pendapatan
penjualan, kos produk yang dijual, dan sediaan produk jadi
Prosedur Penagihan.
Prosedur
pencatatan
piutang.
pendapatan
penjualan kredit.
yang dijual.
Prosedur
piutang.
pencatatan
penghapusan
Dikirim kepada wiraniaga untuk memberitahu bahwa order dari costumer yang lewat di tangannya
telah dipenuhi sehingga memungkinkannya menghitung komisi penjualan yang menjadi haknya.
Keterangan :
1.
2.
3.
Penentuan bahwa customer berada dalam daftar customer yang telah disetujui.
Penjualan kredit mengandung resiko tidak tertagihnya piutang. Untuk berada didalam daftar, customer harus
memenuhi kriteria tertentu misalnya kemampuan dan keandalan keuangan customer yang ditetapkan fungsi
pemberi otorisasi kredit.
4.
5.
Barang dikeluarkan dari gudang hanya atas dasar surat order pengiriman yang telah diotorisasi.
Fungsi ini hanya dapat melakukan pengeluaran barang jika mendapat perintah dari fungsi penjualan dalam
surat order pengiriman barang yang diotorisasi oleh fungsi penjualan tersebut.
6.
7.
8.
9.
Setiap faktur penjualan harus dilampiri dengan surat order pengiriman yang telah diotorisasi dan
dokumen pengiriman.
Agar menjadi dokumen sumber yang andal. Dokumen sumber ini harus dilampiri dengan dokumen
pendukung:
(1) surat order pengiriman yang telah diotorisasi oleh fungsi penjualan dan
(2) dokumen pengiriman (berupa copy surat order pengiriman yang telah dibubuhi cap sudah dikirim dan
tanda tangan fungsi pengiriman serta surat muat).
harus
didasarkan pada faktur penjualan yang telah diotorisasi oleh fungsi penagihan dan dilampiri dengan copy
surat order pengiriman yang telah diotorisasi oleh fungsi pengiriman dan surat muat (bill of lading) jiika
barang dikirimkan kepada customer dengan menggunakan jasa angkutan luar.
14. Pengecekan secara independen posting ke dalam buku pembantu piutang dengan akun kontrol
piutang dalam buku besar.
Dalam pencatatan piutang, dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan piutang adalah faktur
penjualan, bukti kas masuk, memo kredit, dan bukti memorial. Data dari dokumen sumber ini dicatat melalui
dua jalur :
(1) dicatat kedalam jurnal dan kemudian diringkas ke dalam akun control piutang dalam buku besar,
(2) dicatat dalam buku pembantu piutang sebagai rincian akun kontrol piutang yang tercantum dalam buku
besar.
Dengan demikian untuk mengecek ketelitian data akuntansi yang dicatat di akun kontrol piutang di dalam
buku besar, aktivitas pengendalian mengharuskan secara periodic diadakan rekonsiliasi antara buku
pembantu piutang dengan akun kontrol piutang dalam buku besar.
15. Pertanggungjawaban semua faktur penjualan secara periodik.
Untuk menjamin bahwa semua faktur penjualan yang dibuat selama periode akuntansi tertentu telah dicatat
ke dalam jurnal penjualan dan buku pembantu piutang, secara periodik fungsi penagihan harus
mempertanggungjawabkan semua faktur
memeriksa apakah semua faktur penjualan tersebut telah dicatat ke dalam catatan akuntansi semestinya.
16. Panduan akun dan review terhadap pemberian kode akun.
Ketersediaan buku panduan kode akun dan review terhadap pemberian kode akun pada saat pembuatan
dokumen sumber menjamin keakuratan posting sehingga asersi penyajian dan pengungkapan menjadi andal.
17. Pengiriman pernyataan piutang bulanan kepada debitur.
Aktivitas pengendalian ini diciptakan dengan cara pengecekan secara periodik ketelitian catatan akuntansi
yang diselenggarakan oleh perusahaan dengan catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh pihak luar yang
bebas. Untuk mengecek ketelitian catatan piutang entitas, secara periodik fungsi pencatatan piutang
diharuskan membuat pernyataan piutang dan mengirimkannya kepada debitur yang bersangkutan. Dengan
cara ini data yagn dicatat dalam buku pembantu piutang dicek ketelitiannya oleh debitur yang bersangkutan,
sehingga pengiriman secara periodik pernyataan putang ini akan menjamin ketelitian data akuntansi yang
dicatat oleh perusahaan.
fungsi operasi,
fungsi penyimpanan,
(2) setiap transaksi penjualan kredit dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi sehingga
tercipta adanya pengecekan intern dalam setiap pelaksanaan transaksi tersebut.
Dalam pengamatan terhadap pelaksanaan transaksi penjualan kredit ini auditor melakukan
pengamatan terhadap:
1
Pengiriman pernyataan piutang bulanan dan penindaklanjutan keluhan dari customer yang
dilaksanakan oleh fungsi pencatatan piutang.
Dalam memeriksa bukti dikirimkannya secara periodik surat pernyataan puitang kepada debitur
auditor dapat memperoleh informasi dengan cara:
1
Memeriksa arsip tembusan surat pernyataan piutang, jika arsip semacam ini diselenggarakan oleh
klien.
K
e
r
t
a
s
k
e
r
j
a
Tgl.
Pela
ksan
aan
Pela
ksan
a
c
6
Ambil sampel transaksi penjualan dari jurnal penjualan dan lakukan pemeriksaan terhadap
dokumen pendukung. Aktivitas pengendalian yang diperiksa oleh auditor dalam pemeriksaan
terhadap faktur penjualan tersebut adalah :
1
Kesesuaian informasi yang dicantumkan dalam faktur penjualan dengan informasi yang
tercantum dalam dokumen pendukungnya (misalnya informasi nama customer, nama dan
spesifikasi barang, kuantitas yang dikirmkan, dan susunan barang)
Kelengkapan dokumen pendukung faktur penjualan (surat order pengiriman dan surat
muat)
Kesesuaian harga jual, syarat penjualan, dan potongan yang tercantum dalam faktur
penjualan dengan peraturan yang berlaku mengenai hal tersebut.
Ketelitian pencatatan informasi yang tercantum dalam faktur ke dalam buku pembantu
piutang dan jurnal penjualan.
Piutang usaha harus disajikan di neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih
dari debitur pada tanggal neraca.
Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang usaha, harus dicantumkan
pengungkapannya di neraca bahwa saldo piutang usaha tersebut adalah jumlah berseih
(neto).
Jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal neraca, harus disajikan rinciannya di
neraca.
Piutang usaha yang bersaldo kredit (terdapat di dalam kartu piutang) pada tanggal neraca
harus disajikan dalam kelompok utang lancar.
Jika jumlahnya material, piutang nonusaha harus disajikan terpisah dari piutang usaha.
Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan
piutang usaha yang dicantumkan dineraca.
Membuktikan hak kepemilikan klien atas piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
a. Usut saldo piutang usaha yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun piutang
usaha yang bersangkutan di dalam buku besar.
Untuk itu kita perlu mengetahui perbedaan piutang usaha, piutang nonusaha, cadangan
kerugian piutang. Hal tersebut agar, tidak salah mengklasifikasikan transaksi ke akun yang
salah. Salah mengklasifikasikan dapat mempengaruhi besarnya saldo akun tsb.
Piutang Usaha:
yang merupakan akun yang digunakan untuk menampung transaksi timbulnya piutang usaha
dari transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari debitur, dan penghapusan piutang usaha.
Piutang Nonusaha:
yang terdiri dari akun-akunpiutang kepada karyawan, piutang penjualan saham,piutang klien
ansuransi, piutang pengambilan pajak, piutang deviden dan bungadan lain-lain akun piutang
yang timbul bukan dari transaksi penjualan barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Cadangan Kerugian Piutang Usaha:
yang merupakan akun penilai, untuk mengurangi saldo piutang usaha bruto menjadi saldo
piutang usaha bersih yang diperkirakan dapat ditagih dari debitur.
c. Lakukan Review terhadap mutasi Luar Biasa dalam Jumlah dan Sumber Posting
dalam Akun Piutang Usah dan Akun Cadangan Kerugian Piutang Usaha
Kecurangan dalam transaksi penjualan kredit dan transaksi yang mengurangi piutang usaha
(retur penjualan dan penghapusan piutang) dapat ditemukan melalui review atas mutasiluar
biasa, baik dalam jumlah maupun sumber posting dalam akun piutang usaha dan akun
Cadangan Kerugian Usaha
d. Usut Saldo Awal Akun Piutang Usaha dan Akun Cadangan Kerugian Piutang
Usaha Kertas Kerja Tahun yang Lalu
Sebelum auditormelakukan pengujian terhadap transaksi rinci yang menyangkut Akun Piutang
Usaha dan Cadangan Kerugian Piutang,ia perlu memperoleh keyakinan atas kebenaran saldo
awal kwdua akun tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, auditor melakukan pengusutan saldo
awal akun Piutang Usaha dan Akun Cadangan Kerugian Piutang Usaha kekertas kerja tahun
lalu. Kertas kerja tahun lalu dapat menyediakan informasi tentang berbagai koreksi yang
diajukan oleh auditor dalam audit tahun yang lalu, sehingga auditor dapat mengevaluasi tindak
lanjut yang telah ditempuh oleh klien dalam menanggapi koreksi yang diajukan oleh auditor
tersebut.
e. Usut Posting Pendebitan dan Pengkreditan Akun Piutang dalam Jurnal yang
Bersangkutan
Pendebitan didalam Akun Piutabg Usah diusut dalam jurnal penjuualan dan penghreditan ke
akun tersebut diusut kejurnal penerimaan kas dan jurnal umum.Pendebitan dalam akun Piutang
Nonusaha diusut kejurnal pengeluaran kas dan jrnal umum serta pengkreditan keakun tersebut
diusut kejurnal penerimaan kas dan jurnal umum. Pengusutan inidilakukan oleh auditor untuk
memperoleh keyakinan bahwa mutasi penambahan dan pengurangan piutang usaha berasaldari
jurnal-jurnal bersangkutan
2. Prosedur analitik
Hitung ratio berikut ini:
1) Tingkat perputaran piutang usaha
2) Ratio piutang usaha dengan aktiva lancar
3) Rate of return on sales
4) Ratio kerugian piutang usaha dengan penjualan kredit
5) Ratio kerugian piutang usaha dengan jumlah piutang usaha yang sesungguhnya
tidak tertagih.
a. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data
masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain.
a
Pengujian analitika dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan
dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intenbsif.
Untuk itu, auditor melakukan perhitungan berbagai ratio berikut ini
1
2
3
4
Ratio
formal
Tingkat
perputan
piutang usaha
Ratio piutang usaha
dengan aktif lancer
Rate of return on net
seles
Ratio kerugian piutang
usaha dengan pendaptan
penjualan Bersih
Ratio kerugian piutang
usaha dengan piutang
usaha
sesungguhnya
tidak tertagih
yang
usaha
Ratio yang telah terhitung tersebut kemudian dibandingan dengan harapan auditor ,
misalnya ratio tahun lalu ,rerata ratio industry,atau ratio yang dianggarkan.
Pembandingan membantu auditor untuk mengungkapkan
(1) peristiwa atau transaksi yang tidak biasa,
(2) perubahan akuntasi,
(3) perubahan usaha,
(4) fluktuasi acak atau,
(5) salah saji,
Memeriksa kelengkapan dokumen yang mendukung bukti kas masuk dan memo kredit
Memeriksa kesesuain data yang tercantum dalam bukti kas masuk dan memo kredit dan
dokumen pendukungnya
Memeriksa kebenaran data yang di posting kedalam akun debitur berdasarkan bukti kas
masuk dan memo kredit
Memastikan bahwa semua bukti kas masuk dan memo kredit yang disampel telah dicatat
sebelah kredit akun debitur
b Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penjualan dan retur penjualan
Vertifikasi pisah batas dimasukan untuk membuktikan untuk apakah klien
menggunakan pisah batas yang konsisten dalam memperhitungkan transaksi penjualan
yang termasuk dalam tahunyang diaudit dibandingkan dengan tahun yang
disebelumnya .Jika klien tidak menggunakan tanggalpisah batas yang konsisten ,akaibat
adalah transaksi penjualan yang seharusnya diakui sebagai pendapat transaksi penjualan
tahun yang diaudit dapat diakui oleh klien sebagai pendapatan klien berikutnya.
Dengan demikian klien tidak konsisten dalam mengguanakan tanggal pisah
batas,perhitungan rugi laba tahun yang audit akan terpengaruh langsung.Oleh karan itu
auditor melakuakan pemeriksaan terhadap transaski penjualan,returpenjualan,dan
penerimaan kas dari debitur yang terjadi didalam beberepa minggu dsebelumnya dan
sesudah tanggal neraca, untuk menentukan perlakuan yang tepat terhadap pengakuan
pendapatan dan pencatatan transaksi penguranag piutang usaha.
1) Priksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang usaha dalam minggu
terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca
Untuk membuktikan bahwa klien menggunakan pisah batas yang kosisten terhadap
transaksipenjualan,auditor memeriksa fakturpenjuala dan dokumen pendukung yang dibuat
dan dicatat oleh klien dalam periode sebelum dan sesudah tanggal neraca. Dengan
membanding tanggal faktur,tanggal laporan mengirim barang dan syarat penjualan yang
digunakan,auditor dapat membuktikan apakah transaksi penjualan dan pertambahan
piutang usah yang terjadi dalam periode sebelum dan sesudah tanggalneraca, telah dicata
dalam periode akuntansi seharusnya.
Pengujian terhadap saldo akun rinci dalam siklus pendapatan difokuskan ke saldo piutang
usaha dan akun penilainya (Cadangan Kerugian Piutang).
Tujuan pengujian saldo akun piutang usaha rinci adalah untuk memverifikasi :
Kelengkapan
Hak kepemilikan
Penilaian
Hitung kembali cadangan kerugian piutang usaha yang dibuat oleh klien
Auditor biasanya melakukan verifikasi penilaian piutang usaha dengan pertama kali melakukan
penghitungan kembali jumlah cadangan kerugian piutang usaha, dengan menggunakna
prosedur yang sama dengan yang digunakan oleh klien.
Selanjutnya auditor biasanya juga menghitung ratio berikut ini untuk beberapa tahun
sebelumnya guna menilai kewajaran jumlah cadangan kerugian piutang usaha:
a. Tingkat perputaran piutang usaha yang dihitung dengan rumus: pendapatan penjualan dibagi
rerata saldo piutang usaha,
b. Jumlah hari pengumpulan piutang usaha yang dihitung dengan rumus: 365 dibagi tingkat
perputaran piutang usaha.
debitur tersebut. Auditor juga mengajukan pertanyaan kepada klien mengenai kemungkinan
dapat ditagih atau tidaknya piutang yang telah lama kadaluwarsa.
kepada pihak luar, seperti misalnya piutang kepada karyawan, piutang penjualan
saham, piutang klaim asuransi, piutang pengembalian pajak, piutang dividen dan
bunga harus disajikan terpisah dari piutang usaha.
3) Tentukan kecukupan pengungkapan dan akuntansi untuk transaksi
antarpihak yang memiliki hubungan istimewa, piutang yang digadaikan,
piutang yang telah dianjakkan (factored account receivable) ke perusahaan
anjak piutang.
Menurut prinsip akuntansi berterima umum, transaksi antarpihak yang memiliki
hubungan istimewa harus diungkapkan memadai dalam neraca. Begitu pula,
piutang yang digadaikan dan yang dianjakkan harus diungkapkan memadai dalam
neraca.
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, WC. , Johnson, R N., and Kell W G. 2003.Modern Auditing (edisi 7). Jakarta:
Erlangga.