Anda di halaman 1dari 6

Disusun oleh Kelompok 12:

1. Savina Agatha (195030400111001)


2. Ariefina Zulfani (195030401111036)
3. Sindy Alfa Rahma (195030401111037)
RESUME MATERI TAHAP-TAHAP AUDIT (3): PELAKSANAAN PENGUJIAN AUDIT
Pengertian Audit Siklus Pendapatan
Pengertian dari siklus pendapatan dapat dilihat dari pendapat beberapa ahli berikut ini :
Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2005 : 5) adalah
rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang
dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai
pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.
Siklus pendapatan menurut Bodnar dan Hopwood (2003 : 9) adalah kejadian – kejadian
yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas – entitas lain dan
penagihan pembayaran yang berkaitan.
Siklus pendapatan menurut Widjajanto (2001 : 304) adalah daur yang meliputi
fungsi – fungsi yang diperlukan untuk menjual produk dan jasa yang dihasilkan
perusahaan kepada pelanggan. Daur pendapatan, dengan demikian, merupakan ujung
tombak aktivitas perusahaan yang akan menghasilkan nutrisi bagi perusahaan dalam bentuk
pendapatan hasil penjualan.
Siklus pendapatan menurut Winarno (1994 : 10) ialah yang berhubungan dengan
pendistribusian sumber – sumber ekonomi yang telah diubah bentuknya kepada pembeli
dan mendapatkan pembayarannya dari mereka.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siklus pendapatan adalah rangkaian
aktivitas bisnis perusahaan yang berkaitan dengan pendistribusian barang atau jasa kepada
pelanggan yang berlangsung secara terus – menerus dan penagihan pembayaran dari hasil
penjualan tersebut.

Tujuan audit siklus pendapatan

Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup
tentang tiap asersi manajemen yang signifikan dalam laporan keuangan. Pada siklus pendapatan
risiko pengendalian yang muncul umumnya karena tekanan pada manajemen untuk
menampilkan performa pendapatan yang lebih baik dari entitas lain, keinginan melebihsajikan
atau merendahsajikan kas, piutang, atau piutang tak tertagih untuk kepentingan likuiditas. Selain
itu kesalahan karena tingginya transaksi dalam siklus pendapatan, standar akuntansi dan
klasifikasi akun-akun dalam siklus pendapatan yang tidak tepat memungkinkan munculnya risiko
pengendalian.
Tabel 1.2 Tujuan Audit Spesifikasi Untuk Siklus Pendapatan
Tujuan Audit Siklus Pendapatan
Occurrence a. Memverifikasi bahwa saldo akun piutang usaha mewakili jumlah yang
(Keterjadian) benar-benar dipinjam perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan
terkait.
b. Memastikan bahwa pendapatan dari berbagai transaksi penjualan
mewakili barang yang dikirim dan jasa yang diberikan selama periode
yang termasuk dalam laporan keuangan.
a. Menentukan bahwa semua jumlah yang dipinjam perusahaan pada
tanggal laporan posisi keuangan telah tercermin dalam piutang usaha.
Completeness
b. Memverifikasi bahwa semua penjualan barang yang dikirim, semua jasa
(Kelengkapan)
yang diberikan, dan semua retur dan kompensasi untuk periode terkait,
telah tercermin dalam laporan keuangan.
a. Memverifikasi bahwa transaksi pendapatan dihitung secara akurat dan
didasarkan pada harga terkini dengan jumlah yang benar.
Accuracy
b. Memastikan bahwa buku pembantu piutang usaha, file Faktur Penjualan,
(Akurasi)
dan file Pemberitahuan Pengiriman Uang secara matematis benar dan
sesuai dengan akun terkait pada buku besar.
Rights and Menentukan bahwa perusahaan memiliki hak legal untuk mencatat
Obligations piutang usaha yang dicatatnya. Akun pelanggan yang telah dijual atau
(Hak dan telah dipindahtangankan memang telah dikeluarkan dari saldo piutang
Kewajiban) usaha.
Valuation and a. Menentukan bahwa saldo piutang usaha menyatakan nilai bersih yang
Allocation dapat direalisasikan.
(Penilaian dan
alokasi) b. Memastikan bahwa alokasi atas akun piutang tak tertagih telah tepat.
Presentation Memverifikasi piutang usaha dan pendapatan yang dilaporkan untuk
and Disclosure periode terkait, telah dijelaskan dengan benar dan dimasukkan dalam
(Penyajian dan laporan keuangan.
Pengungkapan
)

Perancangan program Audit

Sistem Informasi Akuntansi yang Membentuk Siklus Pendapatan


Siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi berikut ini:
1.Sistem penjualan kredit,yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini,
a. Prosedur order penjualan.
b. Prosedur persetujuan kredit.
c. Prosdur pengiriman barang.
d. Prosedur penagihan.
e. Prosedur pencatatan piutang.
f. Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit.
g. Presedur pencatatan kos produk jadi yang di jual.

2.sistem penjualan tunai,yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini.


a. Prosedur order penjualan.
b. Prosedur penerimaan kas.
c. Prosedur penyerahan barang.
d. Prosedur pencatatan penerimaan kas.
e. Prosedur pencatatan pendapatan penjualan tunai.
f. Prosedur pencatatan kos produk jadi yang di jual.

3.sistem retur penjualan,yang terdiri dari prosedur berikut ini,


a. Prosedur penerimaan barang.
b. Prosedur pencatatan piutang usaha.
c. Prosedur pencatatan retur penjualan.

4.sistem pencadangan kerugian piutang,yang terdiri dari prosedur berikut ini:


a. Prosedur pembuatan bukti moral.
b. Prosedur pencatatan cadangan kerugian piutang.

5.sistem penghapusan piutang,yang terdiri dari prosedur berikut ini:


a. Prosedur pembuatan bukti memorial.
b. Prosedur pencatatan penghapus piutang.

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN


PENGENDALIAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN
Rerangka Perancangan
Oleh karena siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem informasi akuntasi untuk
menyelenggarakan berbagai transaksi yang berkaitan dengan pendapatan entitas,pembahasan
perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus pendapatan ini di bagi
menjadi lima transaksi berikut ini:
1. Penjualan kredit.
2. Penjualan tunai.
3. Retur penjualan.
4. Pencadangan kerugian piutang
5. Penghapusan piutang.

Sistematika Uraian
Uraian tentang perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap
berbagai transaksi yang membentuk siklus pendapatan di bagi menjadi beberapa tahap berikut
ini:
1. Fungsi terkait
2. Dokumen .
3. Catatan akuntansi.
4. Bagan alir system informasi akuntansi.
5. Salah saji potensial,aktivitas,pengendalian yang di perlukan dan prosedur,dan prosedur
audit untuk pengujian pengendalian yang dapat di gunakan oleh auditor.
6. Penjelasan aktivitas pengendalaian yang di perlukan.
7. Penyuusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang
bersangkutan.
8. Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang
bersangkutan.

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN


PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT
Fungsi yang Terkait
Berbagai fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan berada di tangan unit organisasi berikut ini
;
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi penjualan. Bagian Order Penjualan
2. Fungsi pemberi otoritasi kredit. Bagian Kredit
3. Fungsi penyimpangan barang. Bagian Gudang
4. Fungsi pengiriman barang. Bagian Pengiriman
5. Fungsi penagihan. Bagian Penagihan
6. Fungsi pencatat piutang. Bagian Piutang
7. Fungsi akuntansi biaya. Bagian Akuntansi Biaya
8. Fungsi akuntansi umum. Bagian Akuntansi Umum
9. Fungsi penerimaan barang Bagian Penerimaan Barang

Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan kredit dibagi menjadi dua
golongan :dokumen sumber (source documents),yaitu dokumen yang dipakai sebagai dasar
pencatatan kedalam catatan akuntansi,dan dokumen pendukung atau dokumen penguat
yaitu,dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi.
Surat order pengiriman merupakan dokumen penting untuk memproses penjualan kredit kepada
customer.berbagai tebusan surat order pengiriman terdiri dari:
1. Surat order pengiririman
2. Tebusan kredit (credit copy)
3. Surat pengakuan (acknowledgment copy)
4. Surat muat (bill of lading)
5. Slip pembungkus (packing slip)
6. Tembusan gudang (warehouse copy)
7. Arsip pengawasan pengiriman (sales order follow-up copy)
8. Arsip indeks silang (cros-indeks file copy)

AKTIVITAS PENGENDALIAN DALAM SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT
1. Penggunaan surat order penjualan yang diotorisasi untuk setiap penjualan.
2. Fungsi pemberi otorisasi kredit mengecek semua customer baru.
3. Penentuan bahwa customer yang setelah disetujui.
4. Pengecekan batas kredit sebelum penjualan kredit dilaksanakan
5. Barang dikeluarkan dari gudang hanya atas dasar surat oeder, pengiriman yang telah
diotorisasi.
6. Pengecekan barang yang dikirimdengan suart order pengiriman.
7. Pemisahan fungsi pengiriman barang dari fungsi penjualan.
8. Pembuatan dokumen pengiriman untuk setiap pengiriman barang.
9. Setiap faktur penjualan harus dilampiri dengan suart order pengiriman yang telah
ditorisasi dan dokumen pengiriman.
10. Pencocokan faktur penjualandengan dokumen pengiriman.
11. Pertanggungjawaban secara periodik dokumen pengiriman.
12. Pengecekan independen terhadap pemberian harga dalam faktur penjualan.
13. Setiap pencetatan harus dilandasi dokumen sumber faktur penjualan dan dokumen
pendukung yang lengkap.
14. Pengecekan secara independen posting kedalam buku pembantu piutang dengan akun
control piutang dalam buku besar.
15. Pertanggungjawaban semua faktur penjualan secara periodic.
16. Panduan akun review terhadap pemberian kode akun.
17. Pengiriman pernyataan piutang bulanan kepada debitur.

PENJELASAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN


TERHADAP TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT
Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan penjualan.

1. pengiriman barang penagiahan, dan pengiriman pernyatan piutang.


2. Ambil sampel transaksi penjualan dari penjualan dan lakukan pemeriksaan terhadap
dokumen pendukung.
3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban
pemakaian formulir tersebut.
4. Ambil sampel surat oerder pengiriman yang disetujui dan lakukan pengusutan ke
dokumen pendukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
5. Periksaa adanya pengecekan independen terhadap posting kebuku pembantu dsan jurnal.

 Funngsi yang terkait


 Dokumen
1. Memo Kredit
2. Laporan penerimaan barang

AKTIVITAS PENGENDALIAN DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI RETUR


PENJUALAN

1. Penggunaan memo kerdit yang diotorisasi untuk setiap retur penjualan.


2. Barang diterima kembali hanaya atas otorisasi retur penjualan.
3. Pengecekan barang yang diterima dengan memo kredit.
4. Setiap pencatatan harus dilandasi dokumen pendukung yang lengkap.
5. Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi.
6. Pertanggungjawaban semua memo kredit secara periodik.
Panduan akun review pemberian kode.

Anda mungkin juga menyukai