Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK 1

AUDIT II

 LUCI YANUL IKHSAN (15230024)

 RANI NURPA (15230043)


 FEBRI NUGRAHA ARIFIN (18231011)

 ALEXANDER RIDWAN (14230086)


AUDIT SIKLUS PENDAPATAN

A. Pengertian Siklus Pendapatan
Siklus Pendapatan adalah suatu perusahaan terdiri atas kegiatan-
kegiatanyang berhubungan dengan barang atau jasa dengan pelanggan, dan
kegiatankegiatan yanng berkaitan dengan penerimaan pendapatan dalam bent
uk kas. 

B. Siklus Pendapatan
Kegiatan bisnis dalam siklus pendapatan meliputi menerima pesanan
pelanggan,mengirim pesanan, menerima uang tunai, menyimpan tanda terima
tunai,menyesuaikanakun pelanggan.Siklus pendapatanterdiri dari berbagai sis
tem akuntansi seperti sistem penjualan tunai, sistem penjualan kredit, sistem
retur penjualan dan sistem penghapusan piutang.
Tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pendapatan, antara lain (Romney dan
Steinbart, 2003:7)

1. Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis.

2. Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung


pengambilan keputusan.

3. Memberikan pengawasan untuk memastikan kehandalan data serta


menjaga sumberdaya organisasi.
C. Tujuan Audit Siklus Pendapatan

Tujuan audit atas siklus pendapatan adalah menyangkut usaha


untuk mendapatkan bukti kompeten yang cukup tentang aseri
asersi laporan keuangan yang signifikan yangberhubungan dengan 
transaksi-transaksi dan saldo- saldo yang dipengaruhi oleh
siklus pendapatan. 

Untuk mencapai setiap tujuan audit tersebut, auditor menerapkan b
erbagai sisi perencanaan audit dan metodologi pengujian audit,
antara lain :
 Pengujian sebelum tanggal neraca
 Sasaran Audit siklus pendapatan

 Materialitas
 Strategi audit mempertimbangkan
 Pertimbangan komponen komponen Pengendalian Internal

Fungsi siklus pendapatan , antara lain (Mulyadi, 2001:462):


Fungsi penjualan
Fungsi kredit
Fungsi gudang
Fungsi pengiriman

Fungsi penagihan
Fungsi akuntansi
 Dokumen yang digunakan dalam Siklus Pendapatan, antara lain:

a. Surat Order Pengiriman, dengan tembusan:


Surat Order Pengiriman
Tembusan Kredit (credit copy)
Surat Pengakuan (acknowledgementcopy)
Surat Muat (bill of lading)
Slip Pembungkusf
 Tembusan Gudang
Arsip Pengendalian Pengiriman (sales order follow-up copy)
Arsip Indeks Silang (cross-index file copy)
b. Faktur Penjualan, dengan tembusan:
Faktur Penjualan

Tembusan Piutang

Tembusan Jurnal Penjualan

Tembusan Analisis

Tembusan Wiraniaga

c. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

d. Buku Memorial
Aktivitas-aktivitas pengendalian dalam transaksi-transaksi

1. Aktivitas Pengendalian: Penjualan Kredit

2. Aktivitas Pengendalian: Penerimaan Kas

3. Aktivitas Pengendalian: Transaksi Penyesuaian Penjualan

4. Aktivitas Pengendalian: Transaksi Penyesuaian Penjualan


B. Mendapatkan pemahaman dan menetapkan risiko pengendalian

Auditor melakukan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti tentangefe
ktifitas rancangan dan pengoperasian sistem pengendalian intern perusahaan.
Risiko  bawaan yang melekat pada transaksi penerimaan kas cukup tingi karena
adanya kemungkinankaryawan melakukan kecurangan melalui penggelapan
penerimaan kas, apabila proseduranalitis menunujukkan kenaikan dalam jumlah
hari
piutang,salahsatukemungkinan penyebab sang bisa menjelaskan hal tersebut ad
alah penggelapan kas. Sehubungan denganrisiko bawaan berupa penggelapan
kas, dan dampak dari transaksi penerimaan kas terhadap piutang,
auditor seringkali melakukan pengujian pengendalian terhadap penerimaan kas.
 Pengujian substantif atas piutang usaha

Piutang mencakup semua tagihan kepada para pelanggan,


karyawan, dan perusahaanafiliasi yang timbul dari penjualan secara
kredit, transaksi wesel , pemberian pinjaman, dan bunga yang
masih akan diterima. Dalam bab ini pembahasan akan difokuskan pada p
iutang bruto kepada para pelanggan yang timbul dari transaksi penjualan
secara kredit dan rekenigkontra yang bersangkutan yaitu cadangan
kerugian piutang. Untuk merancang pengujiansusbstantif atas rekening-
rekening ini, auditor pertama-tama harus menetapkan tingkatrisiko
pengujian detil yang bisa diterima.
Penentuan Risiko deteksi untuk pengujian detil

Penetapan risiko pengendalian untuk asersiasersi piutang usaha tergantung pada peneta
pan risiko pengendalian untuk kelompok transaksi tersebut yang berkaitan dengan
siklus pendapatan seperti (penjualan kredit, penerimaan kas, dan penyesuaian
penjualan)yang berpengaruh pada transaksi piutang usaha. Penetapan-penetapan untuk
asersi kelompoktransaski berpengaruh terhadap asersi-asersi saldo rekening.
Yang sama untuk rekening yangsama untuk rekening yang dipengaruhi oleh transaksi
dengan satu perkecualian berikut: penetapan risiko pengendalian untuk asersi
keberadaan atau keterjadiaan dan asersikelengkapan untuk satu kelompok transaksi
yang menyebabkan berkurangnya saldorekening berpengaruh terhadap penetapan unt
uk asersi- asersi rekening lawannya.
Perancangann program audit, dalam siklus pendapatan

1. Prosedur–prosedur Awal

2. Prosedur Analitis

3. Pengujian detil transaksi


4. Pengujian detil saldo

 Konfirmasi piutang usaha

adalah komunikasi tertulis secara langsung antara masing- masing


debitur(pelanggan) dengan auditor. Konfirmasi piutang usaha di bagi
ataskonfirmasi positif dan konfirmasi negatif.
Prosedur audit berlaku umum

konfirmasi piutang usaha merupakan prosedur audityang berlaku


umum. SA 330.04 (PSA No. 07)menyatakan bahwa pada umumnya
dianggap bahwa bukti yang diperoleh dari pihak ketiga akan memberikan 
bukti yang bermutu lebihtinggi kepada auditor dibandingkan dengan bukti
yang diperoleh dari dalam satuan usahayang di audit. Oleh karean itu
terdapat anggpana bahwa auditor akan meminta konfirmasi piutang dalam
suatu audit.
Menilai atau mengevaluasi Kecukupan cadangan Kerugian Piutang

meliputi:
1. Penggunaan perangkat lunak audit digenralisasi untuk menjumlahkan vertikal danhorisontal
daftar umur piutang dan mencocokkan jumlah totalnya dengan saldo buku besar.
2. Pengujian umur atas jumlah jumlah yang tercantum pada kelompk umur dalam
daftar piutang
3. Pertimbangan bukti yang berkaitan dengan kolektibilitas untuk rekening rekeningyang telah
berlalu, misalnya dengan membaca korespondensi dengan pelanggan.
4. menetapkan kewajaran presnetase yang digunakan untuk menghitung komponen
cadanganyang diperlukan untuk setiap kelompok unur dan kecukupan cadangan sebagia
keseluruhan.
5. Penilaian atas estimasi kerugian piutang pada waktu lalu dengan pengalaman kemudiandan
manfaat dan pengalaman di masa lalu.
KASUS..
PT. Mustika Ratu merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam usaha
penjualan kosmetik dan jamu sebagai perusahaan yang pendapatannya bersumber dari
aktivitas penjualan, maka penanganan terhadap aktivitas penjualan harus dilaksanakan
berdasarkan suatu prosedur yang memadai, dimana dalam suatu prosedur melibatkan
beberapa fungsi dalam bagian – bagian terkait dengan penjualan.
Dalam siklus pendapatan PT. Mustika Ratu,Tbk melakukan prosedur penjualan kredit.
Dimana pendapatan yang diperoleh PT. Mustika Ratu sebagian besar berasal dari penjualan
kredit. Penjualan kredit pada PT. Mustika Ratu dilakukan oleh fungsi – fungsi terkait, yaitu
salesmen, fungsi kredit, fungsi penjualan, fungsi gudang, ungsi pengiriman, fungsi
penagihan, fungsi akuntansi dan keuangan. Masing – masing dari fungsi tersebut memiliki
tugas dan tanggungjawab yang berbeda seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 
TERIMAKASIH ...

Anda mungkin juga menyukai