Anda di halaman 1dari 14

Audit Pada Siklus Penjualan

dan Penagihan Piutang

Kelompok 5
1. Amanda Aica Dwi Lestari (21620005)
2. Julianto (21620023)
3. Nakisha Iqfah Alfada (21620032)
4. Putri Nidia Aulia (21620044)
5. Yohani Trilaras Nova Fransiska Sinaga (21620065)
M
SLIDESMANIA.

1
A. Cara Melakukan Audit atas Siklus Penjualan, Penagihan
Piutang dan Penerimaan Kas

Pada siklus penjualan ada beberapa kelas transaksi yang terkait, sehingga jika terjadi
kesalahan perhitungan, akan berakibat pada salah saji yang material. Beberapa kelas
transaksi yang terkait adalah :
• Penjualan (penjualan tunai dan kredit)
• Penerimaan kas
• Retur dan pengurangan penjualan.
M
SLIDESMANIA.

2
• Akun dan Kelas Transaksi dalam Siklus Penjualan dan
Penagihan

Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi apakah saldo
akun yang diperoleh dari siklus disajikan secara wajar sesuai dengan SAK. Sifat dari akun ini bisa
bervariasi tergantung dari industri dan kliennya.
M
SLIDESMANIA.

3
Dalam siklus penjualan dan penagihan terdapat 5 klasifikasi transaksi yaitu:
1. Penjualan (tunai dan kredit)
2. Penerimaan kas
3. Retur dan pengurangan penjualan
4. Penghapusan piutang tak tertagih
5. Beban piutang tak tertagih.

Kecuali penjualan tunai, setiap transaksi dan jumlah yang dihasilkan pada akhirnya akan
dimasukkan dalam salah satu dari dua akun neraca, yaitu akun piutang usaha atau penyisihan untuk
piutang tak tertagih. Untuk mudahnya, kita dapat mengasumsikan bahwa ada pengendalian internal
yang sama baik untuk penjualan tunai maupun penjualan kredit.
M
SLIDESMANIA.

4
8 Fungsi bisnis dalam siklus penjualan dan penagihan :

1. Memproses Pesanan Pelanggan


Dokumen dalam pemrosesan pesanan pelanggan yaitu permintaan pelanggan dan pesanan
penjualan.
2. Pemberian Kredit
Dokumen pengiriman dibuat untuk mengawali pengiriman barang, yang menunjukkan deskripsi
barang dagang, kuantitas yang dikirimkan, dan data yang relevan lainnya.
3. Pengiriman Barang
Sebuah dokumen pengiriman barang disiapkan pada saat pengirima yang dapat dilakukan secara
otomatis oleh computer berdasarkan pada informasi pesanan pesanan pelanggan.
4. Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan
Dokumen-dokumen dalam penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan: faktur penjualan, arsip
transaksi penjualan, jurnal atau daftar penjualan, arsip utama akun piutang dagang, neraca saldo
akun piutang, dan laporan penagihan bulanan.
M
SLIDESMANIA.

5
5. Memproses dan Mencatat Penerimaan Kas
Dokumen-dokumen pendukung dalam kegiatan ini antara lain slip pembayaran, daftar awal
penerimaan kas, arsip transaksi penerimaan kas, dan jurnal atau daftar penerimaan kas.
6. Pemrosesan Pencatatan Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Dokumen yang digunakan dalam proses ini adalah memo kredit serta jurnal retur penjualan dan
pengurangan harga.
7. Menghapus Piutang Tak Tertagih
Setelah menyimpulkan bahwa suatu jumlah tidak dapat ditagih maka perusahaan harus
menghapuskannya dan penghapusan itu dapat ditandai dalam formulir otorisasi piutang tak
tertagih.
8. Beban Piutang Tak Tertagih
Prinsip akuntansi mengharuskan perusahaan untuk mencatat beban piutang tak tertagih sejumlah
nilai tagihan yang diperkirakan tidak dapat ditagih.
M
SLIDESMANIA.

6
• Penerimaan Kas
Jenis-jenis akun kas antara lain kas umum, akun gaji, akun bank cabang, kas kecil (petty cash) dan
setara kas. Cara melakukan audit dalam siklus penerimaan kas adalah:
1. Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen
Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan
pembayaran.

2. Departemen Penerimaan Kas


Kasir memverifikasi dan kelengkapan antara cek dengan permintaan pembayaran.

3. Departemen Piutang Dagang


Staf departemen piutang dagang melakukan proses pembukuan permintaan pembayaran pada
akun pelanggan di buku besar pembantu piutang dagang.
M
SLIDESMANIA.

7
4. Departemen Buku Besar Secara berkala
Departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan rangkuman
akun dari departemen piutang dagang.

5. Departemen Kontroler Secara berkala (mingguan atau bulanan)


staf dari departemen kontroler atau karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas
mencocokkan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen seperti :
(1) salinan dari daftar permintaan pembayaran
(2) slip setoran bank yang diterima dari bank
(3) voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang.
M
SLIDESMANIA.

8
B. Pengujian Audit untuk Piutang Tak Tertagih

Kekhawatiran utama auditor dalam melakukan audit atas piutang usaha tak tertagih adalah
kemungkinan karyawan klien menutupi penggelapan dengan menghapus piutang usaha yang
sudah ditagih (tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi keterjadian).

Pengendalian yang penting untuk mencegah kecurangan ini adalah otorisasi yang tepat atas
penghapusan piutang tak tertagih harus diberikan oleh tingkat manajemen yang ditunjuk
hanya setelah melalui penyelidikan menyeluruh mengenai alasan pelanggan tidak mampu
membayar.
M
SLIDESMANIA.

9
• Pengendalian Internal Tambahan Atas Saldo Akun Dan Penyajian Serta Pengungkapan
Meskipun belum diidentifikasi atau diuji sebagai bagian dari pengujian pengendalian atau
pengujian substantive atas transaksi. Nilai yang dapat direalisasi adalah tujuan audit terkait
dengan saldo yang penting bagi piutang usaha karena kolektabilitas piutang sering kali
merupakan pos laporan keuangan yang penting.

• Pengaruh Hasil Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Atas Transaksi


Hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi memiliki
pengaruh. Pengaruh yang paling signifikan adalah terhadap konfirmasi piutang usaha. Jenis
konfirmasi, ukuran sampel, dan penetapan waktu pengujian semuanya juga terpengaruh
secara signifikan terhadap sisa audit, terutama terhadap pengujian substantif atas rincian
saldo.
M
SLIDESMANIA.

10
C. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan, Retur Penjualan
dan Pengurangan Harga
1. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
atas Transaksi Penjualan terdiri dari:

a) Memahami Pengendalian Internal - Penjualan


Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian internal
untuk menilai resiko pengendalian.

b) Mengukur Resiko Pengendalian yang Direncanakan - Penjualan


Meliputi pemisahan tugas yang tepat, otorisasi yang tepat, dokumen dancatatan yang
memadai, dokumen yang telah diberi nomor terlebih dahulu, laporan tagihan bulanan, dan
prosedur verifikasi internal.
M
SLIDESMANIA.

11
c) Menentukan keluasan pengujian pengendalian
Luas pengujian pengendlian pada perusahaan non public tergantung pada keefektifan
pengendalian dan sejauh mana auditor yakin bahwa pengujian itu dapat diandalkan untuk
mengurangi resiko pengendalian.

d) Merancang pengujian pengendalian untuk penjualan.

e) Merancang pengujian substantif pengendalian untuk penjualan


Penjualan Pengujian pengendalian yang sesuai untuk pemisahan tugas biasanya terbatas
pada pengamatan auditor atas aktivitas dan diskusi dengan personil.
M
SLIDESMANIA.

12
2. Retur dan Pengurangan Penjualan
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan metode yang digunakan klien
untuk mengendalikan salah saji pada intinya sama seperti untuk memproses memo kredit
yang telah digambarkan bagi penjualan, dengan dua perbedaan.

Perbedaan yang pertama adalah materialitas. Dalam banyak hal, retur dan pengurangan
penjualan sangat tidak material sehingga auditor dapat mengabaikannya.

Perbedaan yang kedua adalah penekanan pada tujuan keterjadian. Untuk retur
dan pengurangan penjualan, umumnya auditor menekankan pada pengujian transaksi
yang tercatat untuk mengungkapkan setiap pencurian kas dari penagihan piutang usaha
yang ditutupi oleh retur ataupengurangan penjualan fiktif.
M
SLIDESMANIA.

13
14
THANK YOU!
SLIDESMANIA.
M

Anda mungkin juga menyukai