Audit Atas
Penjualan
07
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi MK0362000 Rini Susiani, S.E., M.Ak., Ak., CA
1
Radhi Abdul Halim, SE., M.M., Ak., CA
Finisha Adisty, S.E., Ak., M.Ak.
Abstract Kompetensi
Tujuan keseluruhan dari audit siklus Mahasiswa mampu Mempraktekkan
penjualan dan penagihan adalah Audit Atas Penjualan
mengevaluasi apakah saldo akun
yang dipengaruhi oleh siklus tersebut
telah disajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip – prinsip akuntansi
yang diterima umum.
AUDIT ATAS PENJUALAN
A. PENGERTIAN AUDITING
Pengertian auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis,
oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak
manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan
untuk dapat memberikan pedapat mengenai laporan kewajaran laporan keuangan tersebut
menurut Sukrisno Agoes (1996:1).
Fungsi penagihan harus memastikan seluruh penerimaan kas telah diidentifikasi dengan
pantas dan dengan segera disetor secara utuh ke bank. Banyak perusahaan menggunakan
system lockbox, dimana pembayaran dari pelanggan dikirim langsung ke bank entitas.
Berikut ini merupakan Perkiraan atau akun-akun utama yang terdapat pada siklus penjualan
dan penerimaan kas:
1. Penjualan
2. cadangan dan retur penjualan
3. beban piutang tak tertagih
4. potongan tunai yang diambil
5. piutang dagang
6. penyisihan piutang tak tertagih
7. kas di bank (debit dari penerimaan kas)
Pada tahap “pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi,”
untuk sistem informasi akuntansi penjualan kredit diuraikan, yaitu (1) fungsi terkait, (2)
dokumen, (3) catatan akuntansi, (4) bagan alir sistem informasi akuntansi.
Hasil pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan
kredit didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari pelaksanaan
standar pekerjaan lapangan kedua: “Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang
akan dilakukan”.
Pada tahap “pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi,”
untuk sistem informasi akuntansi penjualan tunai diuraikan, yaitu (1) fungsi terkait, (2)
dokumen, (3) catatan akuntansi, (4) bagan alir sistem informasi akuntansi.
Program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai disusun
berdasarkan sistem penjualan tunai .
Hasil pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai
didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari pelaksanaan standar
pekerjaan lapangan kedua: “Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan
dilakukan”.
Daftar Pustaka
Alvin A. Arens, James K Loebbecke. Auditing & Jasa Assurance: Erlangga
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), 2013, Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP), Jakarta, Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia IAI, 2013, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Jakarta,
Salemba Empat.
Randal J. Elder, Mark S. Beasley.,Arens Alvin.,2014. Auditing and Assurance
Service: An Integrated Approach. 15th. Edition.
Rick Hayers, Philip Wallage, Hans Gortemake 3rd Edition, 2014, Principles of
Auditing An Introduction to International of Auditing., Pearson, Ltd,