Anda di halaman 1dari 15

Disusun Oleh Kelompok 3

Gusti Ngurah Candra Artha Negara (14)


Muhammad Amin Hidayat (20)
Ristiandi Wijanarko (24)
Saifuddin (25)
Yeni Setiyowati (28)

7 C Akuntansi 2010
AKUN DAN KELAS TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENJUALAN SERTA PENAGIHAN

Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi
apakah saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Terdapat lima kelas transaksi dalam
siklus penjualan dan penagihan:
(1) Penjualan,
(2) Penerimaan Kas,
(3) Retur dan Pengurangan Penjualan,
(4) Penghapusan Piutang Tak Tertagih, dan
(5) Estimasi Beban Piutang Tak Tertagih.

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN TERKAIT

Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan serta proses yang diperlukan untuk
mengalihkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk
dijual. Berikut kelas transaksi, akun, fungsi bisnis,serta dokumen dan catatan terkait siklus
penjualan dan penagihan:

Kelas Transaksi Akun Fungsi Bisnis Dokumen dan Catatan


Penjualan 1. Penjualan 1. Pemrosesan 1. Pesanan Pelanggan
2. Piutang Pesanan 2. Pesanan Penjualan
Usaha Pelanggan 3. Pesanan Pelanggan atau
2. Pemberian Kredit Pesanan Penjualan
3. Pengiriman 4. Dokumen Pengiriman
Barang 5. Faktur Penjualan
4. Penagihan 6. File Transaksi Penjualan
Pelanggan dan 7. Jurnal Penjualan atau Listing
Pencatatan 8. File Induk Piutang Usaha
Penjualan 9. Neraca saldo piutang usaha
10. Laporan bulanan

Kelas Transaksi Akun Fungsi Bisnis Dokumen dan Catatan

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 1
Penerimaan Kas 1. Kas di Bank 1. Pemrosesan dan 1. Remittance advice
2. Piutang Pencatatan 2. Prelisting penerimaan kas
Usaha Penerimaan Kas 3. File transaksi penerimaan kas
4. Jurnal penerimaan kas atau
listing
Retur dan 1. Retur dan 1. Pemrosesan dan 1. Memo kredit
Pengurangan Pengurangan Pencatatan Retur 2. Jurnal Retur dan pengurangan
Penjualan Penjualan dan Pengurangan penjualan
Penjualan
Penghapusan 1. Piutang Usaha 1. Penghapusan 1. Formulir otorisasi piutang tak
Piutang Tak 2. Penyisihan Piutang Usaha tertagih
Tertagih untuk piutang Tak Tertagih 2. Jurnal umum
tak tertagih
Beban Piutang 1. Beban piutang 1. Penyediaan 1. Jurnal Umum
Tak Tertagih tak tertagih Piutang Tak
2. Penyisihan Tertagih
piutang tak
tertagih

Pemrosesan Pesanan Pelanggan


Penerimaan pesanan pelanggan seringkali diikuti dengan pembuatan pesanan penjualan.

Pemberian Kredit
Dalam beberapa perusahaan, komputer secara otomatis akan menyetujui penjualan kredit
berdasarkan batasan kredit yang telah disetujui sebelumnya yang terdapat pada file induk
pelanggan.

Pengiriman Barang
Fungsi ini merupakan titik awal siklus dimana perusahaan akan menyerahkan aktiva.
Sebagian perusahaan mengakui penjualan ketika barang telah dikirim.

Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan


Aspek paling penting dari penagihan yaitu:
 Semua pengiriman telah ditagih (kelengkapan = completeness)
Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 2
 Tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari satu kali (keterjadian = occurrence)
 Setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang tepat (keakuratan = accuracy)
Dalam sebagian besar sistem, penagihan pelanggan mencakup menyiapkan beberapa
salinan faktur penjualan dan memperbaharui secara simultan file transaksi penjualan, file
induk piutang usaha, dan file induk buku besar umum untuk penjualan serta piutang usaha.
Informasi ini akan digunakan untuk membuat jurnal penjualan dan bersama dengan
penerimaan kas serta kredit rupa-rupa, memungkinkan dibuatnya neraca saldo piutang
usaha.

Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas


Meliputi penerimaan, penyetoran, dan pencatatan kas, yang mencakup uang tunai, cek,
dan transfer dana elektronik.

Pemrosesan dan Pencatatan Retur dan Pengurangan Penjualan


Retur dan pengurangan penjualan dicatat dalam file transaksi retur penjualan dan
pengurangan, serta file induk piutang usaha.

Penghapusan Piutang Usaha Tak Tertagih


Setelah menyimpulkan bahwa suatu jumlah tertentu tidak dapat ditagih, perusahaan harus
menghapusnya.

Penyediaan Piutang Tak Tertagih


Prinsip akuntansi mengharuskan perusahaan mencatat beban piutang tak tertagih sebesar
jumlah yang diperkirakan tidak dapat ditagih.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN

Memahami Pengendalian Internal


Auditor mempelajari bagan arus klien, menciptakan kuesioner tentang pengendalian
internal, dan melaksanakan pengujian walkthrough penjualan.
Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan
Langkah penting dalam penilaian ini:
a. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai resiko pengendalian.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 3
b. Auditor mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahannya bagi
penjualan.
c. Auditor mengaitkannya dengan tujuan.
d. Auditor menilai resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi
pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menguji aktivitas pengendalian kunci untuk
penjualan:
a. Pemisahan tugas yang memadai.
b. Otorisasi yang tepat.
Auditor akan memeriksa otorisasi pada 3 titik kunci:
1) Kredit harus diotorisasi dengan tepat sebelum penjualan dilakukan.
2) Barang yang harus dikirim hanya setelah otorisasi yang tepat diberikan.
3) Harga, termasuk syarat dasar, ongkos angkut, dan diskon, harus diotorisasi.
c. Dokumen dan catatan yang memadai.
d. Dokumen yang telah dipranomori.
e. Laporan bulanan.
f. Prosedur verifikasi internal.

Menentukan Luas Pengujian Pengendalian


Untuk audit perusahaan publik, auditor harus melaksanakan pengujian yang ekstensif atas
pengendalian kunci dan mengevaluasi dampak kelemahannya terhadap laporan auditor
menganai pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

Merancang Pengujian Pengendalian Untuk Penjualan


Pengujian pengendalian harus dirancang untuk memverifikasi keefektifannya.

Merancang Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan


Prosedur audit pengujian substantif:
a. Mencatat penjualan yang terjadi.
Tiga jenis salah saji yang mungkin terjadi:
1) Penjualan dimasukkan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan.
Auditor harus memastikan bahwa suatu penjualan benar-benar ada. Jika menilai
ada kemungkinan penjualan fiktif, dapat ditelusuri dari catatan persediaan
perpetual apakah berkurang atau tidak.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 4
2) Penjualan dicatat lebih dari satu kali.
Dapat ditelusuri dengan meriview secara numeris daftar transaksi penjualan apakah
ada nomor yang sama, atau menguji pembatalan dokumen pengiriman yang tepat
yang bisa jadi digunakan untuk mencatat penjualan lainnya.
3) Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.
Biasanya terjadi jika petugas pencatat penjualan sekaligus sebagai pengotorisasi
pengiriman. Auditor dapat menelusuri informasi tentang pelanggan pada faktur
penjualan ke file induk pelanggan.
Pendekatan efektif lainnya untuk mendeteksi ketiga hal di atas adalah penelusuran
kredit pada piutang usaha ke sumber, apakah piutang benar-brnar telah ditagih atau
terjadi retur. Dokumen pengiriman dan pesanan pelanggan harus diperiksa untuk
memastikan keterjadian penjualan.

b. Transaksi Penjualan yang Ada Telah Dicatat


Fokus di sini adalah kemungkinan adanya kurang saji pada transaksi penjualan. Auditor
dapat menelusuri dokumen pengiriman tertentu dari file yang ada di departemen
pengiriman ke salinan faktur penjualan dan jurnal penjualan terkait, dengan memeriksa
urutan numeris dokumen untuk memastikan semua dokumen telah dicatat.
Arah Pengujian
Ada dua pengujian, yaitu pengujian atas kelengkapan transaksi dan pengujian atas
keterjadian transaksi. Pengujian atas keterjadian dapat dimulai dengan sampel nomor
faktur dari jurnal dan memvouchingnya ke salinan faktur penjualan, dokumen
pengiriman, dan pesanan pelanggan. Pengujian atas kelengkapan dimulai dengan
memilih sampel dokumen pengiriman dan menelusuri ke salinan faktur penjualan serta
jurnal penjualan.

c. Penjualan Dicatat Dengan Akurat


Pencatatan akurat atas transaksi memperhatikan hal-hal berikut:
 Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
 Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim
 Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagiih dalam catatan akuntansi
Auditor membandingkan harga pada salinan faktur penjualan dengan harga yang
disetuji, menghitung kembali (footing), dan membandingkan rincian pada faktur dengan
catatan pengiriman tentang deskripsi, kuantitas, serta identifikasi pelanggan.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 5
Perbandingan TOC dan STOT untuk tujuan keakuratan adalah contoh yang baik untuk
menghemat waktu audit, dengan catatan internal control efektif. Sehingga, ukuran
sampel untuk pengujian substantif atas transaksi dapat dikurangi, tentunya dalam
rangka penghematan proses audit. Hal yang sama juga berlaku bila pencatatan
diotomatisasi oleh komputer, dengan catatan pengendalian atas teknologi yang
digunakan telah efektif.

d. Transaksi Penjualan Dimasukkan dengan Benar dalam File Induk Diikhtisarkan


dengan Benar
Umumnya, auditor melakukan beberapa uji klerikal, seperti mem-footing jurnal dan
menelusuri total dan rinciannya ke buku besar dan file induk. Luasnya pengujian
dipengaruhi oleh internal control perusahaan.

e. Penjualan yang Dicatat Diklasifikasikan dengan Benar


Auditor memperhatikan apakah transaksi telah dibebankan ke buku besar umum yang
benar. Pengujian ini seringkali dikaitkan dengan keakuratan, dengan memeriksa
dokumen pendukung untuk menentukan klasifikasi yang tepat atas transaksi dan
membandingkannya dengan akun aktual dimana transaksi tersebut akan dibebankan.

f. Penjualan Dicatat Pada Tanggal yang Benar


Penjualan harus ditagih dan dicatat segera setelah pengiriman dilakukan untuk
mencegah penghilangan transaksi yang tidak disengaja dan untuk memastikan
penjualan telah dicatat pada periode yang tepat. Pengujian dilakukan dengan
membandingkan tanggal pada bill of lading atau dokumen pengiriman lain dengan
tanggal pada faktur penjualan, jurnal penjualan, dan file induk piutang usaha.

IKHTISAR METODOLOGI PENJUALAN


a. Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi
Berasal dari kerangka kerja audit. Auditor mempertimbangkan tiap tujuan secara
terpisah.

b. Pengendalian Kunci yang Ada


Pengendalian kunci telah diidentifikasi sebelumnya oleh auditor dan berasal dari
matriks risiko pengendalian auditor.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 6
c. Pengujian Pengendalian
Dilakukan untuk memverifikasi keefektifan tiap pengendalian kunci yang ada, yang
setidaknya ada satu pengujian untuk masing-masing pengendalian.
d. Defisiensi
Mengindikasikan tidak adanya pengendalian yang efektif, yang dievaluasi dengan
mempertimbangkan salah saji potensial yang mungkin terjadi, dan direspon dengan
memperluas pengujian substantif atas transaksi untuk menentukan signifikan tidaknya
salah saji yang membentuk defisiensi tersebut.
e. Pengujian substantif atas Transaksi
Membantu auditor menentukan apakah ada salah saji moneter dalam transaksi
penjualan.

MERANCANG DAN MEMBUAT FORMAT PROSEDUR AUDIT


Dalam mengkonversi design format audit program menjadi performance format audit
program dengan menggabungkan prosedur yang telah dirancang, sehingga mencapai hal-
hal berikut:
 Mengeleminasi duplikasi prosedur
 Memastikan saat suatu dokumen diperiksa telah melewati semua prosedur yang
ditentukan atas dokumen tersebut
 Memungkinkan auditor melakukan prosedur dengan cara yang paling efektif

RETUR DAN PENYISIHAN PENJUALAN

Metode yang digunakan sama seperti dalam memproses memo kredit penjualan, dengan dua
perbedaan, yaitu:
 Materialitas: retur relatif tidak material
 penekanan pada tujuan keterjadian: menekankan pada pengujian transaksi yang tercatat
untuk mengungkapkan setiap pencurian kas dari penagihan piutang usaha yang ditutupi
oleh retur atau pengurangan penjualan fiktif.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN


SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN KAS

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 7
Metodologinya sama seperti yang dipakai dalam penjualan. Proses yang dilakukan adalah:
 menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit.
 Merancang pengujian pengendalian atas tiap pengendalain yang digunakan tersebut.
 Merancang pengujian substantif atas transaksi untuk menguji salah saji moneter bagi setiap
tujuan.
Bagian ini lebih berfokus pada prosedur audit substantif yang paling mungkin disalahartikan.
Bagian terpenting adalah mengidentifikasi defisiensi pengendalian internal yang meningkatkan
kemungkinan terjadinya kecurangan.

MENENTUKAN APAKAH KAS YANG DITERIMA TELAH DICATAT


Jenis penggelapan kas yang paling sulit dideteksi adalah ketika hal tersebut terjadi
sebelum transaksi dicatat di jurnal penerimaan kas atau listing kas lainnya, biasanya jika
penjualan dan penerimaan kas dicatat secara serentak atau simultan. Hal ini dapat
ditelusuri dari remittance advice atau prelisting penerimaan kas yang diprenumber ke
jurnal penerimaan kas dan catatan pembantu piutang usaha sebagai pengujian substantif
atas pencatatan kas aktual yang diterima. Syaratnya, pita register kas atau beberapa
prelisting lainnya dipersiapkan saat kas diterima.

PENYIAPAN BUKTI PENERIMAAN KAS


Digunakan untuk menguji apakah semua penerimaan kas yang dicatat telah disetor dalam
akun atau rekening bank. Total penerimaan kas di jurnal penerimaan kas selama satu
periode direkonsiliasi dengan deposito atau setoran aktual ke bank dalam periode yang
sama.

PENGUJIAN UNTUK MENGUNGKAPKAN LAPPING PIUTANG USAHA


Lapping piutang usaha adalah penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk
menutupi kekurangan kas yang ada. Dapat dicegah melalui pemisahan tugas dan kebijakan
cuti wajib bagi pegawai terkait. Pendeteksian adalah dengan membandingkan nama,
jumlah, dan tanggal pada remittance advice dengan ayat jurnal penerimaan kas dan
salinan slip setoran terkait. Pengujian ini relatif lama, sehingga hanya dilakukan bila ada
dugaan penggelapan.

PENGUJIAN AUDIT UNTUK PENGHAPUSAN PIUTANG TAK TERTAGIH


Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 8
Kekhawatiran utama auditor dalam audit ini adalah kemungkinan karyawan klien menutupi
penggelapan dengan menghapus piutang usaha yang sudah ditagih. Pengendaliannya adalah
melalui otorisasi yang tepat oleh manajemen. Menyangkut sampel, auditor memeriksa
korespondensi dalam file klien yang menyatakan ketidaktertagihannya. Estimasi beban
piutang tak tertagih didasarkan pada saldo akhir piutang usaha, sehingga evaluasinya
merupakan bagian dari pengujian rincian saldo akhir piutang usaha.

PENGENDALIAN INTERNAL TAMBAHAN ATAS SALDO AKUN DAN PENYAJIAN SERTA


PENGUNGKAPAN

Net realizable value adalah tujuan audit terkait dengan saldo yang penting bagi piutang usaha
karena kolektibilitasnya seringkali merupakan pos keuangan yang penting. Karena itulah
memerlukan dua pengendalian tambahan, yaitu:
 Penyusunan neraca saldo umur piutang usaha periodik untuk review dan tindak lanjut.
 Kebijakan menghapus piutang tak tertagih bila sudah tak mungkin lagi ditagih.

PENGARUH HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS


TRANSAKSI

Pengaruh tersebut terutama adalah pada pengujian substantif atas rincian saldo, yakni saldo
piutang usaha, kas, beban piutang tak tertagih, dan penyisihan untuk piutang tak tertagih.
Jika hasil pengujian tidak memuaskan, auditor harus melakukan pengujian substantif
tambahan atas penjualan, retur dan pengurangan penjualan, penghapusan piutang tak
tertagih, dan pemrosesan penerimaan kas. Pengaruh signifikan dalam pengujian transaksi
penjualan dan penagihan adalah terhadap konfirmasi piutang usaha.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 9
Soal 14-26

Soal:

Berikut adalah tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan prosedur audit untuk
transaksi penjualan:

Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi

1. Penjualan yang dicatat ada.


2. Penjualan yang ada telah dicatat.
3. Transaksi penjualan telah dimasukkan dengan benar dalam file induk piutang usaha
dan diikhtisarkan dengan tepat.

Prosedur

1. Menelusuri sampel dokumen pengiriman ke salinan faktur penjualan dan jurnal


penjualan terkait untuk memastikan bahwa pengiriman telah ditagih.
2. Memeriksa sampel salinan faktur penjualan untuk menentukan apakah masing-masing
telah dilampirkan dengan dokumen pengiriman.
3. Memeriksa jurnal penjualan yang berisi sampel transaksi penjualan untuk menentukan
apakah masing-masing telah diberi tanda tick mark di marjin yang menunjukkan bahwa
jurnal itu telah dibandingkan dengan file induk piutang usaha menyangkut nama
pelanggan, tanggal, dan jumlah.
4. Memeriksa sampel dokumen pengiriman untuk menentukan apakah masing-masing
memiliki nomor salinan faktur penjualan yang tertulis di sudut kiri bawah.
5. Menelusuri sampel ayat jurnal debet di file induk piutang usaha ke jurnal penjualan
untuk menentukan apakah tanggal, nama pelanggan, dan jumlahnya sama.
6. Memvouching sampel salinan faktur penjualan ke dokumen pengiriman terkait yang
diarsip di departemen pengiriman untuk memastikan bahwa pengiriman telah
dilakukan.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 10
Diminta

a. Untuk setiap tujuan, identifikasilah setidaknya satu salah saji spesifik yang dapat
terjadi.
b. Gambarkan perbedaan antara tujuan pertama dan kedua.
c. Untuk setiap prosedur audit, identifikasilah apakah hal tersebut merupakan pengujian
pengendalian atau pengujian substantif atas transaksi (ada tiga untuk masing-masing).
d. Untuk setiap tujuan, identifikasilah satu pengujian pengendalian dan satu pengujian
substantif atas transaksi.
e. Untuk setiap pengujian pengendalian, sebutkan pengendalian internal yang diuji.
Selain itu, juga identifikasi atau gambarkan salah saji yang berusaha dicegah pleh
klien dengan menggunakan pengendalian tersebut.

Jawaban:

a.
No. Tujuan Salah Saji yang Mungkin Terjadi
1. Penjualan yang dicatat ada.  Suatu penjualan dicatat lebih dari satu
kali.
 Penjualan dicatat untuk pengiriman yang
tidak dilakukan.
2. Penjualan yang ada telah dicatat.  Pengiriman telah dilakukan namun
penjualan tidak dicatat.
3. Transaksi penjualan telah  Transaksi penjualan diposting ke akun
dimasukkan dengan benar dalam pelanggan yang salah.
file induk piutang usaha dan
diikhtisarkan dengan tepat.

b. Tujuan pertama berkaitan dengan overstatement penjualan yang dihasilkan dari catatan
penjualan atas pengiriman yang tidak dilakukan. Tujuan kedua menyangkut
understatement penjualan. Ini hasil dari sebuah kiriman yang belum tercatat.

c. Prosedur 2, 3 , dan 4 merupakan pengujian pengendalian (test of control)

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 11
Prosedur 1, 5 , dan 6 merupakan pengujian substantif atas transaksi (substabtive test of
transactions)

d.
Posting dan
Keterjadian Kelengkapan
pengikhtisaran
Pengujian
Pengendalian (test Prosedur 2 Prosedur 4 Prosedur 3
of control)
Pengujian Substantif
atas Transaksi
Prosedur 6 Prosedur 1 Prosedur 5
(substabtive test of
transactions)
e.
Prosedur Pengendalian Internal yang Diuji Salah Saji yang Diantisipasi
Dokumen pengiriman dilampirkan Untuk mengantisipasi penagihan
pada masing-masing salinan faktur kepada konsumen atau pencatatan
2
penjualan. penjualan yang pengirimannya tidak
pernah dilakukan.
Orang yang independen menelusuri Untuk mengantisipasi salah saji
dari jurnal penjualan sampai ke file dalam kesalahan posting ke file
3 induk piutang usaha. Setelah transaksi induk piutang usaha, posting ke
ditelusuri, dibubuhkan tanda centang konsumen yang salah, pada jumlah
pada marjin jurnal penjualan. atau tanggal yang salah.
Pada saat penagihan, salinan nomor Kegagalan untuk menagih pelanggan
faktur penjualan ditulis di bagian untuk pengiriman yang sebenarnya
bawah pojok kiri setiap dokumen telah dilakukan.
pengiriman. Secara berkala, seluruh
4 urutan dokumen pengiriman dihitung
dan masing-masing diperiksa untuk
memastikan ada nomor fakturnya,
yang menunjukkan bahwa pengiriman
tertentu telah ditagih.
Soal 14-29

Berikut adalah prosedur audit yang umum untuk pengujian penjualan dan penerimaan kas:

1. Membandingkan kuantitas dan deskripsi item-item pada salinan faktur penjualan dengan

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 12
dokumen pengiriman terkait
2. Menelusuri penerimaan kas yang dicatat dalam file induk piutang usaha ke jurnal
penerimaan kas dan membandingkan nama pelanggan, tanggal, serta jumlah masing-
masing
3. Memeriksa salinan faktur penjualan untuk menunjukkan bahwa harga jual per unit telah
dibandingkan dengan daftar harga yang disetujui
4. Memeriksa salinan faktur penjualan untuk menentukan apakah klasifikasi akun penjualan
telah dimasukkan dalam dokumen
5. Memeriksa jurnal penjualan menyangkut transaksi dengan pihak terkait, wesel tagih, dan
pos-pos tidak biasa lainnya
6. Memilih sampel pesanan pelanggan dan menelusuri dokumen ke dokumen pengiriman,
faktur penjualan, dan file induk piutang usaha yang terkait untuk membandingkan nama,
tanggal, serta jumlah
7. Memeriksa bukti penerimaan kas
8. Memeriksa sampel remittance advice untuk menyetujui diskon tunai
9. Memperhitungkan urutan numeris remittance advice dan menentukan apakah ada tanda
cross-reference untuk masing-masing, yang menunjukkan bahwa hal tersebut telah
dicatat dalam jurnal penerimaan kas

Diminta:

a. Identifikasilah apakah setiap prosedur audit merupakan pengujian pengendalian atau


pengujian substantif atas transaksi
b. Sebutkan nama dari setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi yang akan
dipenuhi oleh prosedur audit
c. Untuk setiap pengujian pengendalian dalam bagian a, sebutkan pengujian substantif yang
akan digunakan untuk menentukan apakah ada salah saji moneter.

Jawab:

a. Pengujian Pengendalian
(PP) atau Pengujian b. Tujuan Audit c. Pengujian Substantif
Substantif atas Transaksi
(PST)

1 PST Keakuratan -

2 PST Posting dan


-
Pengikhtisaran

Membandingkan harga jual per unit


3 PP Keakuratan yang tertera pada salinan faktur
penjualan dengan daftar harga yang

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 13
disetujui

Menguji sebuah sampel transaksi


4 PP Klasifikasi penjualan untuk menentukan apakah
masing-masing sudah diklasifikasikan
dengan benar pada jurnal penjualan

5 PST Klasifikasi -

6 PST Kelengkapan -

Keakuratan

Penetapan Waktu

Posting dan
Pengikhtisaran

7 PST Keterjadian -

Kelengkapan

Keakuratan

Penetapan Waktu

Menghitung kembali kas diskon sebuah


8 PP Keakuratan sampel remittance dan menentukan
apakah hal tersebut sudah konsisten
memenuhi kebijakan perusahaan

Melacak suatu sampel dari remittance


9 PP Kelengkapan advice pada jurnal penerimaan kas
untuk menentukan apakah kas tersebut
benar-benar sudah dicatat

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi - Kelompok 3 14

Anda mungkin juga menyukai