Anda di halaman 1dari 30

AUDIT SIKLUS

PENJUALAN
DAN
PENAGIHAN

PERTEMUAN 2
AULIFFI ERMIAN CHALLEN
INDIKATOR
• Mahasiswa mampu mengidentifikasi akun serta kelas transaksi dalam siklus penjualan dan
penagihan
• Mahasiswa mampu menguraikan fungsi bisnis dan dokumen serta catatan terkait dalam
siklus penjualan dan penagihan
• Mahasiswa mampu memahami pengendalian internal dan merancang serta melaksanakan
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penjualan
• Mahasiswa mampu menerapkan metodologi pengendalian terhadap transaksi penjualan
untuk mengendalikan retur dan pengurangan penjualan
• Mahasiswa mampu memahami pengendalian internal dan merancang serta melaksanakan
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi pada penerimaan kas
• Mahasiswa mampu menerapkan metodologi pengendalian terhadap siklus penjualan dan
penagihan untuk menghapus piutang tak tertagih
J E N I S T R A N SA K S I
DA N A K U N
Ada lima jenis transaksi yakni:
1. Penjualan baik penjualan tunai maupun kredit
2. Penerimaan tunai
3. Retur Penjualan dan Potongan karena penjualan
“cacat”
4. Penghapusbukuan piutang yang tidak tertagih
(write-off of uncollectible accounts)
5. Taksiran beban piutang ragu-ragu (estimate of bad
debts expense)

Akun-akun dalam siklus ini:


1. Penjualan
2. Piutang Dagang/Usaha
3. Penyisihan piutang tak tertagih
4. Diskon/Potongan tunai (cash discount)
5. Retur Penjualan dan Potongan (sales returns and
allowances)
6. Beban piutang tidak tertagih (bad debt expense)
FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN
SERTA CATATAN TERKAIT
• Siklus penjualan dan penagihan (sales and collection cycle)
melibatkan keputusan serta proses yang diperlukan untuk
mengalihkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan
setelah keduanya tersedia untuk dijual.
• Hal ini diawali dengan permintaan oleh seorang pelanggan dan
diakhiri dengan konversi bahan atau jasa menjadi piutang usaha
yang akhirnya menjadi kas
• Terdapat 8 fungsi bisnis siklus penjualan dan penagihan
Tabel 14-1 Kelas Transaksi, Akun, Fungsi Bisnis dan Catatan
Serta Dokumen Yang Terkait untuk Siklus Penjualan dan Penagihan

Pengelompokkan Akun Fungsi Bisnis Catatan dan dokumen


Transaksi

Penjualan Penjualan 1.Memproses pesanan Pesanan pelanggan


Piutang Usaha pelanggan Pesanan penjualan
2.Pemberian Kredit
3.Pengiriman barang Dokumen pengiriman
4. Penagihan kepada pelanggan Faktur penjualan
dan membukukan penjualan File transaksi penjualan
Jurnal atau daftar penjualan
File induk piutang usaha
Neraca saldo piutang usaha
Laporan bulanan

Penerimaan Kas Kas di Bank Pemprosesan dan pencatatan Remittance advice


(debet dari penerimaan kas Prelisting penerimaan kas
penerimaan kas) File transaksi penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas
Tabel 14-1 ( sambungan )

Pengelompokan Rekening Fungsi Bisnis Catatan dan Dokumen


Transaksi

Retur penjualan dan Retur penjualan Pemprosesan dan pembukuan Memo kredit
Potongan dan potongan retur penjualan dan potongan Jurnal retur penjualan
Piutang usaha dan potongan

Penghapusan piutang Piutang Usaha Penghapusan piutang Formulir otorisasi


tak tertagih Penyisihan untuk tak tertagih piutang yang tak
piutang tak tertagih tertagih
Jurnal umum

Beban piutang tak Beban Piutang Penyediaan piutang Jurnal umum


Tertagih tak tertagih tak ditagih
Penyisihan piutang
yang tak tertagih
2. Pemberian Kredit
1. Pemrosesan Pesanan Pelanggan
✓ Sebelum barang dikirim, orang
yang berwenang harus menyetujui
→ Titikawal dari keseluruhan siklus kredit bagi pelanggan yang akan
→ Penawaran untuk membeli barang dengan
melakukan penjualan secara.
ketentuan tertentu. Adanya penerimaan ✓ Adanya persetujuan kredit pada
pesanan pelanggan sering mengakibatkan pesanan penjualan juga sebagai
terjadinya pesanan penjualan. persetujuan untuk pengiriman barang.
• Pesanan pelanggan
Permintaan barang dari pelanggan. 3. Pengiriman Barang
Pesanan yang diterima lewat telepon,
surat, formulir yang dikirim pelanggan atau
jaringan lainnya antara penyalur dan • Titik awal siklus dimana perusahaan akan
pelanggan. menyerahkan aset.
• Pengakuan penjualan ketika barang telah
• Pesanan penjualan
dikirim.
Sebuah dokumen yang berisi uraian Dokumen pengiriman : Berisi tentang deskripsi
tentang barang, kuantitas dan informasi barang yang dijual, kuantitas pengiriman, dan
yang berhubungan dengan barang yang data lain yang relevan (lembar asli dikirim
dipesan oleh pelanggan. kepada pelanggan, dan salinannya disimpan).
4. Tagihan kepada Pelanggan dan Pencatatan Penjualan

• Pelanggan diberitahukan tentang jumlah yang harus dibayar untuk barang yang dibelinya
• Dilakukan dengan benar dan atas dasar tepat waktu.

Faktur Penjualan : Menentukan jumlah barang yang dijual dan jatuh tempo pembayaran untuk
pelanggan (lembar asli dikirim kepada pelangggan, salinannya disimpan).
File Transaksi Penjualan : Berisi semua transaksi penjualan yang diproses melalui sistem
akuntansi untuk 1 periode. Informasi pada file transaksi penjualan digunakan untuk berbagai
catatan, daftar, atau laporan, tergantung perusahaan.
Jurnal Penjualan atau Daftarnya : Dibuat dalam berbagai periode, tetapi lebih sering untuk 1
bulan. Kecuali daftar/jurnal yang meliputi total masing-masing nomor rekening dibuat untuk
suatu periode waktu tertentu. Daftar/jurnal juga meliputi retur penjualan dan potongan, atau
daftar/jurnal yang terpisah dari transaksi tsb.
Neraca saldo piutang usaha: Daftar jumlah piutang masing-masing pelanggan dan waktunya.
Neraca saldo memperlihatkan umur piutang dan komponen saldo piutang dari setiap
pelanggan sampai pada tanggal laporannya.
Laporan Bulanan : Dokumen yang dikirim melalui pos/elektronik kepada pelanggan yang
menyatakan saldo awal piutang, jumlah dan tanggal setiap penjualan, pembayaran tunai yang
diterima, memo kredit yang dikeluarkan, dan saldo akhir.
5. Pemprosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas 6. Pemrosesan dan pencatatan Retur dan
Pengurangan Penjualan
Memo Kredit : Dokumen yang berisi pengurangan
• Memproses dan mencatat penerimaan (meliputi jumlah pembayaran dari pelanggan,karena
menerima, menyimpan, dan mencatat penerimaan tunai). barangnya dikembalikan atau ditukar.
Penerimaan tunai meliputi uang tunai dan cek.
Remittance advice: dokumen yang dikirimkan kepada Jurnal Retur Penjualan dan Potongan Jurnal yang
pelanggan dan biasanya dikembalikan kepada penjual digunakan untuk mencatat retur penjualan dan
beserta pembayaran kas. Digunakan untuk mengotorisasi potongan. Jurnal ini mempunyai fungsi yang
setoran tunai dan untuk meningkatkan pengawasan sama dengan jurnal penjualan.
terhadap penjagaan aset.
Prelisting penerimaan kas: Daftar yang dipersiapkan ketika 7. Penghapusan Piutang Tak Tertagih
uang tunai diterima oleh seseorang yang tidak memiliki
tanggung jawab untuk mencatat penjualan, rekening Formulir Otorisasi Rekening Yang Tak Tertagih
piutang atau uang tunai dan seseorang yang tidak Dokumen yang digunakan secara internal yang
mempunyai akses ke dalam catatan akuntansi. berisi kewenangan untuk menghapusbukukan
piutang yang tak tertagih.
File Transaksi Penerimaan Tunai : Berisi semua transaksi
penerimaan tunai yang diproses dengan sistem akuntansi
dalam 1 periode (hari, minggu, atau bulan. Dan berisi 8. Penetapan Piutang yang Tak Tertagih
informasi yang sama dengan yang ada pada data transaksi
• Adanya penyisihan untuk menentukan piutang
penjualan.
yang tak dapat ditagih untuk periode penjualan
Daftar atau Jurnal Penerimaan Tunai : Laporan yang dibuat yang sekarang merupakan upaya perusahaan jika
dari data transaksi penerimaan tunai yang berisi semua tidak dapat lagi menagihnya dimasa yang akan
transaksi dalam berbagai periode. datang.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS
TRANSAKSI PENJUALAN
Metodologi untuk memahami pengendalian internal dan merancang pengujian
pengendalian dan uji substantif transaksi penjualan diperlihatkan pada Gambar 14-2

GAMBAR 14-1 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengedalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi
Penjualan
Memahami Pengendalian
Internal- penjualan

Menilai risiko pengendalian


yang direncanakan- Penjualan

Menentukan luas
Pengujian pengendalian

Merancang pengujian pengendalian dan Prosedur Audit


Pengujian substantif atas transaksi Ukuran Sampel
Penjualan agar memenuhi tujuan
Audit yang berkaitan dengan Item-item yang dipilih
transaksi Penetapan Waktu
1.MEMAHAMI PENGENDALIAN INTERNAL -
PENJUALAN
Bagaimana auditor dapat memahami pengendalian internal?
Dengan menggunakan salah satu pendekatan umum untuk penjualan yakni:
• 1. Auditor mempelajari bagan arus klien
• 2. Menyiapkan kuesioner tentang pengendalian internal
• 3. Melaksanakan pengujian penjualan walkthrough

Dalam contoh berikut, akan digunakan, kita menguji bagan arus fungsi
penjualan dan penerimaan kas
GAMBAR 14-2 Bagan Arus Penjualan dan Penerimaan Kas PT ABC
BAGIAN PEMESANAN DEPARTEMEN PENGIRIMAN PEMROSESAN DATA RESEPSIONIS

1 2
Menerima Menerima
Pesanan Cek
File Memperbarui
pelanggan Pesanan harus Menyiapkan transaksi
transaksi File induk
disetujui oleh Bill of Lading Penjualan kunci
penjualan Piutang usaha Cek
presdir
Pesanan
Pelanggan Jurnal File induk
Print
Penjualan Piutang
SO 2 laporan Menyiapkan
usaha
prelisting
BL 4
Menyiapkan
Pesanan BL 3 Prelisting
SO 3
Penjualan BL 2
CO Cek
Bill of Lading 1 BL 3
CO File
Salinan untuk Inv 3 Transaksi
transaksi
SO 4 pembawa Penerimaan Slip deposit
Inv 2 penerimaan
3 Kas kunci disiapkan
SO 3 2 kas
Invoice 1
SO 2
Pesanan 1 Ke Jurnal
Penjualan Pelanggan DS 2
Penerimaan Prelisting
Ke Kas
Slip deposit 1
Pelanggan
1 1 2 Prelisting

Cek
KET 1
Ke Urutan berdasarkan alfabet
Pelanggan
2 Ke 3
Urutan berdasarkan angka
Bank
3
Urutan berdasarkan tanggal
2. MENILAI RISIKO PENGENDALIAN YANG
DIRENCANAKAN
Asersi Penjelasan
Auditor menggunakan informasi yang
1 Keterjadian Transaksi dan peristiwa yang telah dicatat
diperoleh dalam memahami (Occurrence) telah terjadi dan berkaitan dengan entitas.
pengendlaian internal untuk menilai 2 Kelengkapan Semua transaksi dan peristiwa yang
risiko pengendalian. Ada 4 Langkah (Completeness) seharusnya dicatat telah dicatat.
penting: 3 Ketelitian Jumlah dan data lain yang berkaitan dengan
• 1. Auditor memerlukan kerangka (Accuracy) transaksi dan peristiwa yang dicatat telah
dicatat dengan tepat.
kerja untuk menilai risiko
4 Posting dan Transaksi telah dimasukkan dengan benar
pengendalian. tujuan audit yang
Peringkasan ke dalam master file dan diringkas dengan
berkaitan dengan transaksi akan benar
menyediakan kerangka kerja ini 5 Pisah batas (cut- Transaksi dan peristiwa telah dicatat dalam
off) periode akuntansi yang benar.
6 Klasifikasi Transaksi dan peristiwa dicatat dalam akun
(Clasification) yang benar
MENILAI RISIKO PENGENDALIAN YANG
DIRENCANAKAN ..2

2.Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal dan kelemahan

3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahannya, auditor lalu


mengaitkan dengan tujuan

4. Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi


pengendalian dan kelemahan dari setiap tujuan. Langkah ini penting karena
mempengaruhi keputusan auditor tentang tes pengendalian dan tes substantif
HAL -HAL YANG PERLU DIKETAHUI MENGENAI
AK TIVITAS PENGENDALIAN :
1. Pemisahan tugas yg memadai 3. Dokumen dan catatan yg memadai

Untuk mencegah kecurangan, manajemenharus menolak akses ke Prosedur pencatatan yang memadai harus tersedia, contoh
kas bagi siapapun yang bertanggungjawab memasukkan informasi perusahaan membuat Salinan faktur penjualan yang
transaksi penjualan dan penerimaan kas ke dalam komputer dipranomori pada saat pesanan pelanggan diterima. Salinan
Fungsi pemberian kredit harus dipisahkan dari fungsi penjualan, dokumen ini digunakan untuk menyetujui kredit, otorisasi
krn pengecekan kredit ditujukan untuk mengatasi kecenderungan pengiriman, mencatat jumlah unit yg dikirim, dan menagih
alami dari personil penjualan untuk mengoptimalkan volume pelanggan. Hal ini dapat mengurangi kegagalan tagih
meskipun dengan beban penghapusan piutang tak tertagih tinggi 4. Dokumen yang telah dipranomori
Bertujuan untuk mencegah kegagalan dalam penagihan atau
2. Otorisasi yg tepat pencatatan penjualan dan pembuatan salinan penagihan serta
Auditor akan memeriksa otorisasi pada tiga titik penting: pencatatannya.
a. Kredit harus diotorisasi dengan tepat sebelum penjualan
dilakukan 5. Laporan Bulanan
b. Barang harus dikirim hanya setelah otorisasi diberikan Pengiriman laporan bulanan merupakan pengendalian yang
c. Harga termasuk syarat dasar, ongkos angkut, dan diskon harus bermanfaat untuk mendorong para pelanggan segera merspon jika
ada saldo yg dinyatakan tidak benar
diotorisasi
a,b -> untuk mencegah hilangnya asset akibat dikirim ke pelanggan 6. Prosedur verifikasi internal
fiktif atau pelanggan yg tdk bisa membayar barang yg dibelinya Program computer atau personil yang independent harus mengecek
c-> untuk memastikan bahwa penjualan ditaguh pd harga yang bahwa pemprosesan dan pencatatan transaksi penjualan memenuhi
ditetapkan oleh kebijakan perusahaan setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
3. MENENTUKAN LUAS 4. MERANCANG PENGUJIAN
PENGUJIAN PENGENDALIAN PENGENDALIAN
Untuk setiap pengendalian kunci, satu
Setelah identifikasi pengendalian atau lebih pengendalian harus dirancang
internal dan kelemahannya, auditor untuk memverifikasi keefektifannya.
mulai menilai risiko pengendalian, Contoh
biasanya menggunakan format Pengendalian internal : menandatangani
matriks. pesanan pelanggan setelah kredit disetujui
Luas pengujian pengendalian Pengujian pengendalian:
tergantung keefektifan pengendalian
dan sejauh mana auditor yakin Memeriksa apakah pesanan pelanggan
bahwa pengujian itu dapat telah ditandatangani dengan benar
diandalkan untuk mengurangi risiko
pengendalian
MERANCANG PENGUJIAN SUBS TANTIF
ATAS TRANSAKSI PENJUALAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan auditor jika ada 2. Transaksi penjualan yg ada telah dicatat (kelengkapan)
defisiensi atau kelemahan pengendalian internal
Dalam menguji tujuan kelengkapan, auditor memulai dari memilih
1. Mencatat penjualan yang terjadi sampel dokumen pengiriman dan menlusurinya ke Salinan faktur
Perhatikan 3 salah saji yang mungkin terjadi penjualan serta jurnal penjualan sebagai pengujian penghilangan.

a. penjualan dimasukkan ke jurnal sementara Ketika merancang prosedur audit untuk tujuan keterjadian dan
pengiriman tidka pernah dilakukan kelengkapan, titik awal pengujian (arah pengujian) merupakan hal
yg penting
b. Penjualan dicatat lebih dari satu kali
3. Penjualan dicatat dengan akurat
c. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif
dan dicatat sebagai penjualan Hal-hal yg diperhatikan :
a. Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
a dan b -> eror atau fraud
b. Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim
c -> fraud c. Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi
Dampaknya : overstatement/lebih saji untuk 4. Transaksi penjualan diklasifikasikan dengan benar
asset dan laba
Harus dibedakan antara pendapatan bisnis utama dengan
Salah saji yg tidak disengaja dapat diketahui pendapatan lain-lain (pendapatan/keuntungan atas penjualan asset)
dengan prosedur konfirmasi
5. Penjualan dicatat pada tanggal yang benar
Transaksi dicatat tepat waktu untuk mengurangi salah saji
Arah Tes Penting bagi auditor untuk memahami perbedaan antara menelusuri sumber dokumen
sampai ke jurnal dan menelusuri balik jurnal kembali ke dokumen sumber.

Gambar 14-3 Arah Pengujian untuk Penjualan

Salinan File
Pesanan Dokumen Faktur Jurnal Buku = Induk
Pelanggan Pengiriman Penjualan Penjualan Besar Rekening
Piutang

Dimulai Dimulai
dengan dengan
kelengkapan keberadaan

Ketika mendesain prosedur audit untuk kelengkapan dan keberadaan, diawali dengan menelusuri
dokumen sangatlah penting. Ini disebut arah tes. Sebagai contoh, jika auditor memperhatikan
keberadaan tetapi menelusuri dari arah yang salah (dari dokumen pengiriman ke jurnal), maka
harus dilakukan audit yang serius untuk kekurangan pada keberadaan.
T U J UA N AU D I T T R A N S A K S I , P E N G E N DA L I A N K U N C I , P E N G U J I A N P E N G E N DA L I A N ,
D E F I S I E N S I , DA N P E N G U J I A N S U B S TA N T I F T R A N S A K S I U N T U K P E N J UA L A N
T U J UA N AU D I T T R A N S A K S I , P E N G E N DA L I A N K U N C I , P E N G U J I A N P E N G E N DA L I A N ,
D E F I S I E N S I , DA N P E N G U J I A N S U B S TA N T I F T R A N S A K S I U N T U K P E N J UA L A N
T U J UA N AU D I T T R A N S A K S I , P E N G E N DA L I A N K U N C I , P E N G U J I A N P E N G E N DA L I A N ,
D E F I S I E N S I , DA N P E N G U J I A N S U B S TA N T I F T R A N S A K S I U N T U K P E N J UA L A N
RETUR PENJUALAN DAN PENUKARAN
BARANG
Tujuan audit hampir sama dengan transaksi 1. Memastikan bahwa sales adjustments yang
penjualan. ditekankan pada pengendalian atas dicatat benar-benar terjadi karena perbedaan
Keterjadian dan Kelengkapan. jumlah kas yang diterima dari penagihan piutang
dapat ditutupi dengan sales return atau allowance
Jenis utama dari Penyesuaian Transaksi yang fiktif.
Penjualan
1. Customers dapat memperoleh diskon 2. Pastikan kembali semua penjualan dan
apabila membayar utang dagang lebih awal allowance disetujui oleh personil yang tepat
dari waktu yang ditentukan. Sales returns and allowances yang tidak dicatat
2. Customers dapat mengembalikan barang dapat
atau meminta pengurangan harga dari price dimanfaatkan oleh manajemen untuk overstate
list. (menaikkan) net income.
3. Incorrect billing.
4. Bad debt write-offs (penghapusan piutang 3. Pastikan bahwa formulir penyesuaian penjualan
tidak tertagih). yang diberi nomor sebelumnya benar sudah
digunakan, dan bahwa semua formulir dicatat.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN KAS

• Auditor menggunakan metodologi • Bagian penting yang menjadi


yang sama untuk merancang tanggungjawab auditor dalam melakukan
pengujian pengendalian dan audit penerimaan kas adalah →
mengidentifikasi kelemahan
pengujian substantif atas transaski
pengendalian internal (penipuan).
penerimaan kas seperti yang
digunakan untuk penjualan • Jenis penyalahgunaan uang yang paling
sulit dideteksi adalah → terjadi sebelum
• Tes pengendalian tergantung uang dicatat dalam jurnal penerimaan
identifikasi auditor terhadap uang tunai atau dalam daftar lainnya,
pengendalian dan tingkat terutama jika tanda terima dan
pengurangan risiko pengendalian penerimaan uang tunai dicatat serempak.
yang mereka percayai.
MENENTUKAN APAKAH KAS YANG
DITERIMA TELAH DICATAT?
• Jenis penyalahgunaan uang yang • Pengujian untuk Mengungkapkan Lapping
paling sulit dideteksi adalah → Piutang Usaha
terjadi sebelum uang dicatat dalam
jurnal penerimaan uang tunai atau Lapping dilakukan untuk menutupi adanya
dalam daftar lainnya, terutama jika pencurian kas, dimana seorang pegawai menunda
tanda terima dan penerimaan uang pencatatan penerimaan kas dari satu customer
tunai dicatat serempak. dan menutupi kekurangan dengan penerimaan
dari customer lain.
• Yang dilakukan adalah → melacak Dapat dicegah melalui pemisahan tugas dan
berita pengiriman yang diberi kebijakan cuti wajib bagi karywan yang
nomor, daftar penerimaan tunai menangani kas sekaligus memasukkan
sementara, catatan jurnal penerimaan kas ke dalam system
penerimaan uang tunai dan ke
bagian catatan rekening piutang Dapat dideteksi dengan membandingkan nama,
sebagai tes substantif pencatatan jumlah, dan tanggal yang tercantum dalam
penerimaan kas. remittance advices dengan cash receipts journal
• Penyiapan Bukti Penerimaan Kas dan deposit slips
Matrik Risiko Pengujian Internal Penerimaan Kas pada Perusahaan PT ABC
TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Penerimaan kas Kas yang Penerimaan Transaksi Penerimaan tunai
yang dicatat adalah diterima kas penerimaan Penerimaan benar-benar masuk ke
dana yang benar- dicatat dijurnal disetorkan tunai dicatat dalam data rekening
tunai
dan dicatat sesuai dengan
benar diterima oleh penerimaan diklasifikasi piutang dan
pada jumlah
perusahaan kas secara tepat tanggalnya rekapitulasi dengan
yang diterima
(keterjadian) (kelengkapan) (klasifikasi) (waktu) tepat (posting dan
PENGENDALIAN INTERNAL (keakuratan)
peringkasan)
PENGENDALIAN Akuntan secara independen C C
merekonsiliasi akun kas di bank (C1)
Membuat daftar penerimaan kas yang
dilakukan per pos (C2) C

Cek segera diendorsemen(C3) C


Total penerimaan kas per batch dibandingkan
dengan laporan yang dihasilkan C C C
komputer(C4)
Laporan dikirim kepada pelanggan setiap
C C C
bulan (C5)
Transaksi penerimaan kas diverifikasi
C
secara internal (C6)
Prosedur mengharuskan pencatatan kas
C
setiap hari (C7)
Komputer secara otomatis
membukukan ke dalam master file
piutang usaha dan ke buku besar(C8) C

Master file piutang usaha direkonsiliasi


dengan buku besar setiap bulan(C9) C

DEFISIENSI Prelisting kas tidak digunakan untuk


memverifikasi penerimaan kas yang D
dicatat

Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah


Risiko pengendalian yang dinilai

C = Pengendalian ; D = Defisiensi yang signifikan atau kelemahan material


T U J UA N AU D I T T R A N S A K S I , P E N G E N DA L I A N K U N C I , P E N G U J I A N P E N G E N DA L I A N ,
D E F I S I E N S I , DA N P E N G U J I A N S U B S TA N T I F T R A N SA K S I U N T U K P E N E R I M A A N K A S
T U J UA N AU D I T T R A N S A K S I , P E N G E N DA L I A N K U N C I , P E N G U J I A N P E N G E N DA L I A N ,
D E F I S I E N S I , DA N P E N G U J I A N S U B S TA N T I F T R A N SA K S I U N T U K P E N E R I M A A N K A S
P R O G R A M AU D I T U N T U K P E N G U J I A N P E N G E N DA L I A N DA N P E N G U J I A N S U B S T A N T I F
T R A N S A K S I U N T U K P E N J UA L A N DA N P E N E R I M A A N K A S P T A B C
PENGUJIAN UNTUK
PIUTANG TIDAK TERTAGIH
Perhatian utama adalah kemungkinan pegawai perusahaan klien melakukan penggelapan kas
dengan cara menghapuskan (write-off) piutang yang telah diterima (tujuan audit transaksi –
keterjadian)

Pengendalian utama untuk pencegahan yakni menetapkan otorisasi yang tepat bagi setiap
penghapusan piutang dengan menunjuk pejabat tertentu, setelah sebelumnya melakukan
penyelidikan yang cermat tentang alasan mengapa debitur tidak membayar

Pengujian audit harus dilakukan untuk menilai keabsahan otorisasi pernghapusan piutang.
Setelah auditor berkesimpulan bahwa penghapusan telah dijurnal dengan benar selanjutnya
sejumlah sampel piutang yang dihapus ditelusur ke master file piutang usaha untuk menguji
apakah penghapusan telah dicatat dengan benar.
PENGARUH HASIL PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBS TANTIF TRANSAKSI

Hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi


mempunyai pengaruh signifikan terhadap tahapan audit terutama pengujian
rinci substantif atas saldo
Apabila hasil tidak memuaskan, diperlukan pengujian substantif tambahan
untuk penjualan, retur dan pengurangan harga penjualan, penghapusan
piutang tak tertagih, dan penerimaan kas

Anda mungkin juga menyukai