Anda di halaman 1dari 46

BAB 14

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN


PENAGIHAN : PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

 DEXTA TIARA SALSABILA


 DWI KASIH SHAUMI PUTRI
 RESSA LINI
 URSULA GUNASANTI
Akun dalam Siklus Penjualan
& Penagihan
Penjualan Kas di bank
Penj
tunai

Piutang usaha Diskon tunai


Penj Yg diambil
kredit Saldo Penerimaan kas
awal

Penjualan Retur & Retur &


kredit Pengurangan penj Pengurangan penj

Saldo Penghapusan
akhir Piutang tak tertagih
Akun dalam Siklus Penjualan
& Penagihan
Penyisihan piutang
Piutang usaha Tak tertagih
Saldo awal Penerimaan kas Penghapusan Saldo awal
Piutang tak
tertagih

Penjualan Retur dan Estimasi beban


kredit Potongan penjualan Piutang tak
tertagih

Saldo akhir Penghapusan


Piutang tak tertagih
Saldo akhir

Beban piutang
Tak tertagih
5 Kelas transaksi dalam siklus
penjualan dan penagihan

1. Penjualan (tunai dan kredit)


2. Penerimaan kas
3. Etur dan pengurangan penjualan
4. Penghapusan piutang tak tertagih
5. Estimasi beban piutang tak tertagih
Siklus Penjualan dan
Penagihan
Proses yang diperlukan untuk mengalihkan kepemilikan
Barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya
Tersedia untuk dijual.

Prosesnya diawali dengan permintaan oleh pelanggan,


Dan diakhiri dengan konversi bahan atau jasa menjadi
Piutang yang akhirnya menjadi kas.
Transaksi Penjualan
Akun Fungsi Bisnis Dokumen dan Catatan
Penjualan Pemrosesan pesanan Pesanan pelanggan
Piutang dagang pelanggan Pesanan penjualan
Pesanan pelanggan atau
Pesanan penjualan
Pemberian kredit Dokumen pengiriman
Pengiriman barang Faktur penjualan
Penagihan pelanggan File transaksi penjualan
Jurnal penjualan atau listing
& pencatatan penjualan File induk piutang usaha
Neraca saldo piutang usaha
Laporan bulanan
Penerimaan Kas
Akun Fungsi bisnis Dokumen & catatan
Kas di bank Pemrosesan dan Remittance advice
(debet dari Pencatatan penerimaan Prelisting penerimaan kas
Penerimaan kas) kas File transaksi penerimaan kas
Piutang usaha Jurnal penerimaan kas atau
listing
Retur & Pengurangan
Penjualan
Akun Fungsi Bisnis Dokumen & catatan
Retur & Pemrosesan dan Memo kredit
Pengurangan Pencatatan retur & Jurnal retur dan pengurangan
penjualan Pengurangan penjualan penjualan
Piutang usaha
Penghapusan piutang tak
tertagih
Akun Fungsi Bisnis Dokumen & catatan
Piutang usaha Penghapusan piutang Formulir otorisasi piutang tak
Penyisihan utk Usaha tak tertagih Tertagih
Piutang tak tertagih Jurnal umum
Beban piutang tak tertagih
Akun Fungsi bisnis Dokumen & catatan
Beban piutang Penyediaan piutang Jurnal umum
Tak tertagih Tak tertagih
Penyisihan utk
Piutang tak tertagih
Fungsi Bisnis Dalam Siklus
dan Hubungannya Dengan
Dokumen dan Catatan
Diawali dengan permintaan
diakhiri dengan konversi bahan atau jasa
menjadi piutang usaha yang akhirnya menjadi
kas.

Berikut 8 (delapan) fungsi bisnis tersebut terjadi


dalam setiap pencatatan lima kelompok transaksi
dalam siklus penjualan dan penagihan.
1. Pemrosesan Pesanan
Pelanggan
Pesanan Pelanggan (Customer Order):
 Permintaan barang yg diajukan oleh
pelanggan

Pesanan Penjualan (Sales Order):


 Dokumen untuk memberikan informasi terkait
mengenai barang yg dipesan oleh
pelanggan
2. Pemberian Kredit

 Sebelum barang dikirim, orang yg berwenang


harus menyetujui kredit bagi pelanggan yg akan
melakukan penjualan secara kredit

Praktik pemberian persetujuan kredit yang lemah


sering kali menghasilkan piutang ragu-ragu yang
dan piutang usaha yang mungkin saja
tidak dapat ditagih.
3. Pengiriman barang
 Fungsi yg penting ini merupakan titik awal siklus
dimana perusahaan akan menyerahkan aset (aktiva)

a. Dokumen Pengiriman
Dokumen pengiriman dibuat untuk mengawali
pengiriman barang, yang menunjukkan deskripsi barang
dagang, kuantitas yang dikirimkan, dan data yang
relevan lainnya. Dokumen pengiriman juga berfungsi
sebagai signal untuk menagih pelanggan. Salah satu
jenis dokumen pengiriman adalah bill of landing.
4. Penagihan pelanggan dan
pencatatan penjualan
Adalah dokumen yang menunjukkan
deskripsi dan kuantitas barang yang dijual
 faktur penjualan
Merupakan file yang dihasilkan komputer
 file transaksi penjualan yang mencantumkan semua transaksi
penjualan

 jurnal penjualan atau listing Laporan yang dibuat dari file transaksi
penjualan

 file induk piutang usaha File komputer yang digunakan untuk


mempertahankan saldo akun pelanggan
 neraca saldo piutang usaha
Laporan ini menunjukkan jumlah piutang
dari setiap pelanggan pada suatu titik
 laporan bulanan waktu

Dokumen yang dikirimkan melalui surat


atau secara elektronik kepada setiap
pelanggan
5. Pemrosesan dan Pencatatan
Penerimaan Kas
Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas meliputi
penerimaan, penyetoran, dan pencatatan kas yang
mencakup uang tunai, cek dan transfer data elektronik.

Dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan


a. Remittance Advice dan biasanya dikembalikan kepada penjual
(Surat Pengiriman) beserta pembayaran kas.

Daftar yang disusun ketika kas diterima oleh


b. Prelisting Penerimaan Kas seseorang yang tidak memiliki tanggung jawab untuk
mencatat penjualan, piutang usaha, atau kas, dan
(Rekap penerimaan kas) yang tidak memiliki akses ke catatan akuntansi.

File yang dihasilkan komputer yang


c. File Transaksi Penerimaan mencantumkan semua transaksi penerimaan
kas yang diproses oleh sistem akuntansi
Kas selama suatu periode.

d. Jurnal Penerimaan Kas Listing atau laporan Ini berasal dari file
atau Listing transaksi penerimaan kas dan mencantumkan
semua transaksi selama suatu periode waktu.
6. Pemrosesan & pencatatan retur
& pengurangan penjualan
 Memo kredit
Adalah dokumen yang mengindikasikan
pengurangan jumlah dari pelanggan akibat retur
barang atau pengurangan harga.

 Jurnal retur dan pengurangan penjualan


Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat retur
dan pengurangan penjualan.
7. Penghapusan piutang
usaha tak tertagih
 Formulir otorisasi piutang tak tertagih
Dokumen ini digunakan dalam lingkungan
internal untuk menunjukkan otoritas menghapus
suatu piutang usaha sebagai tak tertagih
8. Penyediaan piutang tak tertagih

 Prinsip akuntansi mengharuskan perusahaan


untuk mencatat beban piutang tak tertagih
sebesar jumlah yg diperkirakan tidak dapat ditagih.

Sebagian besar perusahaan mencatat transaksi ini


pada akhir setiap bulan atau setiap kuartal.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN
DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN

Memahami pengendalian
internal – penjualan

Menilai risiko pengendalian


yang direncanakan – penjualan

Menentukan luas pengujian


pengendalian

Merancang pengujian Prosedur audit


pengendalian dan pengujian
sunstantif atas transaksi Ukuran Sampel
penjualan agar memenuhi
Item-item yang dipilih
tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi Penetapan Waktu
Memahami Pengendalian Internal — Penjualan

Auditor memahami pengendalian internal dengan


menggunakan salah satu pendekatan umum untuk
penjualan, auditor mempelajari bagan arus klien,
menyiapkan kuesioner tentang pengendalian internal, dan
melaksanakan pengujian penjualan walkthrough.
Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan — Penjualan
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian
internal untuk menilai risiko pengendalian. Terdapat empat langkah yang penting
dalam penilaian ini.
Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian

Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahannya bagi


penjualan

Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahannya, auditor lalu


mengaitkannya dengan tujuan.

Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi


pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan
Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan — Penjualan

Terdapat enam aktivitas pengendalian kunci untuk penjualan:

1. Pemisahan tugas yang memadai — Pemisahan tugas yang


memadai dapat membantu mencegah berbagai jenis salah saji
(misstatement) baik akibat kesalahan maupun penipuan atau
kecurangan.
Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan — Penjualan

Terdapat enam aktivitas pengendalian kunci untuk penjualan:

2. Otorisasi yang tepat — Auditor akan memeriksa otorisasi pada


tiga titik kunci:
• Kredit harus diotorisasi dengan tepat sebelum penjualan
dilakukan.
• Barang harus dikirim hanya setelah otorisasi yang tepat
diberikan.
• Harga, termasuk syarat dasar, ongkos angkut, dan diskon, harus
diotorisasi.
Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan — Penjualan

Terdapat enam aktivitas pengendalian kunci untuk penjualan:

3. Dokumen dan Catatan yang Memadai — prosedur pencatatan


yang memadai harus sudah tersedia sebelum sebagian besar tujuan
audit yang berkaitan dengan transaksi dapat dipenuhi.
4. Dokumen yang Telah Dipranomori — Memberi nomor terlebih
dahulu dokumen ditujukan untuk mencegah baik kegagalan dalam
menagih atau mencatat penjualan.
Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan — Penjualan

Terdapat enam aktivitas pengendalian kunci untuk penjualan:

5. Laporan Bulanan — Pengiriman laporan bulanan merupakan


pengendalian yang bermanfaat karena mendorong para pelanggan
untuk segera merespons jika ada saldo yang dinyatakan dengan
tidak benar.
Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan — Penjualan

Terdapat enam aktivitas pengendalian kunci untuk penjualan:

6. Prosedur Verifikasi Internal — Program komputer atau


personil yang independen harus mengecek bahwa pemrosesan
dan pencatatan transaksi penjualan memenuhi setiap tujuan
audit yang berkaitan dengan transaksi.
Menentukan Luas Pengujian Pengendalian

Untuk audit perusahaan publik, auditor harus


melaksanakan pengujian yang ekstensif atas
pengendalian kunci dan mengevaluasi dampak
kelemahannya terhadap laporan auditor mengenai
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Luas
pengujian pengendalian dalam audit perusahaan non
publik tergantung pada keefektifan pengendalian dan
sejauh mana auditor yakin bahwa pengujian itu dapat
diandalkan untuk mengurangi risiko pengendalian.
Merancang Pengujian Pengendalian untuk
Penjualan

Untuk setiap pengendalian kunci, satu atau lebih pengujian


pengendalian harus dirancang untuk memverifikasi
keefektifannya. Dalam sebagian besar audit, relatif mudah
menentukan sifat pengujian pengendalian dari sifat pengendalian
tersebut.
Mencatat Penjualan Yang Terjadi
Penjualan dimasukkan
dalam jurnal sementara
pengiriman tidak
pernah dilakukan
Untuk tujuan ini auditor
memperlihatkan tiga salah
Penjualan dicatat
saji yang mungkin terjadi lebih dari satu kali

Pengiriman dilakukan
kepada pelanggan fiktif
dan dicatat sebagai
penjualan
Kesalahan/tidak
sengaja

Salah saji

kecurangan
Terdapat salah saji  Pengujian
substantif  Menguji kebenarannya

Sifat dari pengujian tergantung pada sifat salah saji yang potensial :

• Penjualan Dicatat
• Penjualan Dicatat Lebih • Pengiriman Dilakukan
Sementara Pengiriman
Dari Satu Kali Kepada Pelanggan Fiktif
Tidak Pernah Dilakukan

• Transaksi Penjualan • Penjualan Dicatat


• Arah Pengujian
Yang Ada Telah Dicatat Dengan Akurat
• Transaksi Penjualan
Dimasukkan Dengan
Benar Dalam File Induk
Dan Diikhtisarkan
Dengan Benar

• Penjualan Yang Dicatat


Diklasifikasikan Dengan
Benar

• Penjualan Dicatat Pada


Tanggal Yang Benar
RETUR DAN PENGURANGAN
PENJUALAN

Materialitas
Perbedaan
Antara mengendalikan
salah saji dengan proses
memo kredit
Penekanan
pada tujuan
keterjadian
METODOLOGI
UNTUK
MERANCANG Prosedur audit untuk
pengujian pengendalian ,
PENGUJIAN pengujian substansif atas
PENGENDALIAN transaksi penerimaan kas
dikembangkan dengan
DAN PENGUJIAN kerangka kerja yang sama
SUBSTANTIF seperti yang digunakan
ATAS untuk penjualan, tetapi
tujuan khususnya
TRANSAKSI diterapkan bagi penerimaan
PENERIMAAN kas.
KAS 35
Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi, auditor mengikuti proses berikut ini :
• Menentukan pengendalian internal kunci untuk
setiap tujuan audit.
• Merancang pengujian pengendalian bagi setiap
pengendalian yang digunakan untuk mendukung
pengurangan resiko pengendalian.
• Merancang pengujian substansif atas transaksi untuk
menguji salah moneter bagi setiap tujuan.
• Menentukan
Apakah Kas
yang
Diterima
Telah Untuk melihat apakah sudah
Dicatat dicatat atau belum kita bisa melihat
di jurnal penerimaan kas. Namun
terdapat kasus dimana seseorang
mengambil kas perusahaan namun
tidak mencatat penjualan dan
penerimaan kasnya sehingga sulit di
identifikasi kecurangan maka
dibutuhkanlah pengendalian.
Bentuk pengendaliannya bisa
berupa pemisahan tugas. 37
• Penyiapan
Bukti
Penerimaan
Dalam melaksanakan
Kas prosedur audit bukti penerimaan
kas digunakan untuk
melihat/menguji/menilai
penerimaan kas yang dicatat telah
disetorkan atau belum.
Penyiapannya dengan cara
mengumpulkan total penerimaan
kas untuk periode tertentu lalu
direkonsiliasi dengan setoran actual
yang ada di bank di periode yang
38
sama.
• Pengujian
untuk
Mengungkapkan
Lapping
Piutang Usaha
Lapping merupakan salah
satu bentuk penggelapan dimana
terjadi penundaaan pencatatan
penagihan piutang usaha dengan
maksud untuk menyembunyikan
kekurangan kas.

39
Bentuk pengendaliannya bisa berupa pemisahan
tugas maupun memberikan kebijakan wajib cuti
kepada karyawan yang menerima dan memasukan kas
ke system. Pendeteksiannya dapat dilihat dengan
membandingkan nama, jumlah dan tanggal pada bukti
penerimaan kas dengan jurnal penerimaan kas.
Pengujian Audit untuk
Menghapus Piutang Tertagih

Dalam melakukan audit atas


penghapusan piutang tak tertagih dapat
terjadi sesuatu yang tidak inginkan yaitu
adanya tindak kecurangan berupa
penggelapan dengan menghapus
piutang usaha yang sudah ditagih.
Bentuk pengendaliannya bisa berupa
pemberian otorisasi kepada manajemen
yang ditunjuk dari penyelidikan atas
penghapusan piutang tak tertagih.
Pengujian Audit untuk
Menghapus Piutang Tertagih

Yang dilakukan seorang auditor


untuk memverifikasi penghapusan
piutang dengan melihat file-file dari
klien yang berisikan pernyataan
ketidaktertagihan piutang, juga bisa dari
laporan kredit, lalu dibuat kesimpulan
atas piutang tersebut.
Pengendalian Internal Tambahan
atas Saldo Akun dan Penyajian
Serta Pengungkapan

Sesuai dengan tujuan audit untuk


melakukan audit atas kolektibilitas piutang
adalah untuk menemukan nilai yang dapat
direalisasi, namun dalam pelaksanaannya
sering terdapat isu-isu maka ini membuat
auditor menetapkan resiko tinggi dalam
pengungkapan nilai yang dapat direalisasi.
Bentuk pengendaliannya bisa
berupa penyusunan neraca saldo atas
akun umur piutang usaha secara
periodic dan kebijakan penghapusan
piutang tak tertagih yang sudah tidak
dimungkinkan untuk ditagih.
Pengaruh Hasil Pengujian
Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi

Bagian dari audit yang paling


dipengaruhi oleh pengujian pengendalian
dan pengujian substansif atas transaksi dalam
dalam siklus penjualan dan penagihan adalah
saldo piutang usaha, kas, beban piutang tak
tertagih, dan penyisihan untuk piutang tak
tertagih.
Pengaruh yang paling signifikan dari hasil
pengujian pengendalian dan pengujian
substansif atas transaksi dalam siklus
penjualan dan penagihan adalah terhadap
konfirmasi piutang usaha, dimana jenis
konfirmasi, ukuran sampel, dan penetapan
waktu pengujian semuanya juga
terpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai