Anda di halaman 1dari 43

ANALISIS

AKTIVITAS
PENDANAAN
D I P R E S E N TA S I K A N O L E H :
KELOMPOK 3
PRESENTER
Kholifah Dwi Kuntami
S Widya Ayu Oktaviani

1212020007 1212020051
Mazaya Karamina
Kusumah

1212020049
01
PENDANAAN
UTANG
--> Cara mendapatkan uang atau modal dalam menjalankan atau
melakukan sesuatu dengan berutang.

Utang Publik Utang Swasta


Perusahaan meminjam secara Perusahaan meminjam dari lembaga
langsung dari para investor dengan keuangan seperti bank dalam bentuk
menerbitkan efek seperti obligasi. pinjaman.
UTANG JANGKA PANJANG
--> Definisi: Utang dengan jangka waktu melebihi satu tahun.
--> Contoh: Obligasi, Debenture, Wesel yang diterbitkan ke publik (utang publik),
Pinjaman Berjangka, dan Wesel Jangka Panjang (utang swasta).
--> Kegunaan: u/ mendanai proyek jangka panjang atau memenuhi kebutuhan
modal yang berkelanjutan.
--> Klasifikasi pada laporan posisi keuangan: Liabilitas jangka panjang
--> Namun, utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun dari tanggal
laporan posisi keuangan disebut bagian lancar dari utang jangka panjang dan
diklasisikasikan sebagai liabilitas jangka pendek.
UTANG JANGKA PENDEK
--> Definisi: Utang dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.
--> Contoh: Pinjaman berulang, Tagihan Diskonto, dan Surat Berharga Komersial.
--> Kegunaan: u/ mendanai modal kerja dan kebutuhan likuiditas lainnya.
--> Klasifikasi pada laporan posisi keuangan: Liabilitas jangka pendek
--> Pada laporan posisi keuangan disajikan sebagai pos baris (pinjaman bank/surat
berharga komersial/wesel jangka pendek).
--> Menawarkan fleksibilitas dan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan utang
jangka panjang. Namun, lebih berisiko karena kebutuhan untuk pembayaran kembali
dalam jangka waktu dekat.
Analisis Pendanaan Utang

• Utang umumnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi.
Ini bisa berbeda dengan jumlah pada saat jatuh tempo (nilai nominal).

• Nilai nominal tidak berbeda secara signifikan dari biaya perolehan yang diamortisasi selama tingkat
kupon bunga dan suku bunga efektif adalah sama. Pada masa suku bunga rendah, perusahaan
menerbitkan utang dengan tingkat kupon bunga mendekati suku bunga yang berlaku. Namun, selama
lingkungan suku bunga tinggi, perusahaan yang kekurangan uang dapat menerbitkan utang dengan
pembayaran kupon yang lebih rendah secara substansial (bahkan zero coupon) Dalam kasus seperti itu,
biaya perolehan yang diamortisasi dengan nilai nominal bisa berbeda secara signifikan.
Perlindungan

Para pemberi pinjaman sering memiliki kontrak eksplisit dengan perusahaan peminjam yang membantu para
pemberi pinjaman melindungi uang yang dipinjamkan.

Ada tiga cara yang biasanya pemberi pinjaman dapat melindungi dirinya
• Senioritas
• Jaminan
• Perjanjian

Informasi dalam catatan atas laporan keuangan dalam laporan tahunan memberikan perincian mengenai
proteksi/ perlindungan ini. Memahami sifat perlindungan ini dan implikasinya penting dalam analisis,
khususnya untuk perusahaan yang kurang baik keuangannya.
02
SEWA
Klasifikasi & Pelaporan Sewa
Klasifikasi Sewa
Lessee (pihak yang menyewa aset) mengklasifikasikan dan mencatat sewa sebagai sewa pembiayaan jika pada awal
sewa memenuhi salah satu dari empat kriteria:
• sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa;
• sewa berisi opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan cukup rendah;
• masa sewa adalah 75% atau lebih dari perkiraan umur ekonomik aset; atau
• nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum (MLP) pada awal masa sewa adalah 90% atau lebih dari nilai
wajar aset sewaan.

Pelaporan Sewa
Aturan akuntansi mensyaratkan agar semua lessee mengungkapkan, biasanya dalam catatan atas laporan keuangan:
(1) pembayaran sewa minimum masa depan secara terpisah untuk sewa pembiayaan dan sewa operasi untuk setiap
lima tahun berikutnya dan total jumlah setelah itu, dan (2) beban sewa setiap periode yang dilaporkan dalam laporan
laba rugi.
Analisis Sewa
--> Untuk melihat dampak sewa operasi dibandingkan dengan sewa pembiayaan untuk analisis laporan keuangan.
Perbandingan ini memberikan pedoman khusus mengenai cara menyesuaikan laporan keuangan untuk sewa operasi yang
harus dicatat sebagai sewa pembiayaan. Proporsi sewa pembiayaan terhadap sewa operasi yang beragam antarperusahaan
memengaruhi kemampuan untuk membandingkan laporan keuangan perusahaan yang berbeda.

Dampak terhadap laporan keuangan diringkas sebagai berikut.


• Sewa operasi melaporkan liabilitas menjadi lebih rendah dengan hanya melaporkan sewa dalam pembiayaan 0ff-
balance-sheet.
• Sewa operasi melaporkan aset menjadi lebih rendah.
• Sewa operasi menunda pengakuan beban dibandingkan dengan sewa pembiayaan.
• Sewa operasi melaporkan liabilitas jangka pendek menjadi lebih rendah dengan hanya melaporkan bagian lancar dari
pembayaran pokok pada laporan di luar laporan posisi keuangan
• Sewa operasi emasukkan bunga dengan beban sewaa (beban operasi)
03
KONTIJENSI &
KOMITMEN
Kontijensi

Kontijensi adalah tuntunan dan kerugian potensial yang penyelesaiannya


tergantung pada satu atau lebih peristiwa di masa depan.

• Kerugian kontijensi adalah klaim potensial atas sumber daya perusahaan.


• Liabilitas kontijensi dapat timbul dari proses hukum (litigasi), ancaman pengambilan,
penagihan piutang, klaim yang di timbulkan dari garansi dan cacat produk, jaminan kinerja,
ketetapan pajak, resiko diri tertanggung dan kerugian asset akibat bencana.
Analisis Liabilitas Kontijensi
Liabilitas kontijensi yang dilaporkan untuk pos-pos seperti jaminan dan garansi layanan merupakan estimasi. Analisis
mengenai liabilitas kontijensi hanya seakurat estimasi yang mendasarinya, yang seringkali ditentukan perusahaan
berdasarkan pengalaman sebelumnya maupun ekspektasi masa depan.

Pengungkapan catatan atas laporan keuangan untuk kontijensi umumnya mencakup:


• Deskripsi mengenailiabilitas kontijensi dan tingkat risiko
• Jumlah potensial kontijensi dan bagaiman partisipasi pihak lain diperlakukan dalam penentuan eksposur risiko
(risk exposure).
• Pembebanan estimasi kerugian kontijensi, jika ada.

Contoh lain:
Penerbangan gratis bagi penumpang setia yang mengumpulkan poin berdasarkan jarak tempuh (frequent flyer
mileage). Program frequent flyer mileage menjamin loyalitas pelanggan dan menawarkan manfaat pemasaran yang
tidak bebas biaya. Oleh karena realisasi liabilitas ini kemungkinan besar dapat di estimasi, maka harus diakui pada
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi.
Komitmen

• Komitmen (Commitents) merupakan klaim potensial atas sumber


daya perusahaan karena kinerja masa kontrak penandatanganan
atau penerbitan transaksi lengkap.
• Komitmen tidak diakui dalam laporan keuangan karena peristiwa
seperti penandatanganan kontrak eksekutori atau penerbitan
pesanan pembelian bukan merupakan transaksi penyelesaian.
04
PEMBIAYAAN
OFF-BALANCE
Contoh Off-Balance-Sheet

Pembiayaan di luar laporan posisi keuangan (off-balance-sheet financing) mengacu pada tidak tercatatnya kewajiban
pembiayaan tertentu. Selain sewa operasi ada pengaturan pembiayaan off-balance-sheet lainnya dari yang sederhana
hingga sangat kompleks. Pengaturan ini merupakan bagian lanskap dimana saat satu persyaratan akuntansi diterapkan
agar lebih dapat mencerminkan kewajiban dari transaksi pembiayaan off-balance-sheet yang spesifik dengan cara
yang innovativ.

Salah satu cara mendanai asset tetap adalah dengan meminta pihak luar untuk memperolehnya, lalu perusahaan
menyetujui untuk menggunakan aset itu dan memberikan dana yang cukup untuk membayar utang. Contoh dari
pengaturan ini adalah kontrak jual beli (purchase agreements) dan perjanjian material yang dipakai (through-put
agreements), di mana perusahaan sepakat untuk membeli keluaran (output) atau menjalankan sejumlah barang
tertentu melalui fasilitas pemrosesan, dan pengambilan ambil atau bayar (take or pay) dimana perusahaan menjamin
untuk membayar sejumlah barang tertentu apakah diperlukan atau tidak. perusahaan menjalankan aktivitas ini sebagai
suatu investasi dan tidak mengonsolidasikannya dengan laporan keuangan perusahaan.
05
EKUITAS
PEMEGANG SAHAM
Modal Saham

Pelaporan Modal Saham


Pelaporan modal saham mencakup penjelasan atas perubahan jumlah modal saham Informasi ini diungkapkan dalam
laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan yang terkait. Daftar sebagian berikut ini menunjukkan alasan
perubahan modal saham, yang dipisahkan menurut kenaikan atau penurunan.

Sumber Kenaikan Modal Saham Beredar


• Konversi debenture dan saham preferen.
• Penerbitan sesuai dengan dividen saham dan pemecahan nilai nominal saham (stock split)
• Penerbitan saham dalam akuisisi dan merger. Penerbitan sesuai dengan opsi saham dan waran yang dilaksanakan.
Sumber Penurunan Modal Saham Beredar
• Pembelian dan penghentian saham.
• Pembelian kembali saham (stock buybacks).
• Pemecahan saham terbalik (reverse stock).

Dua Jenis Dasar Modal Saham


• Saham Preferen. Saham preferen (preferred stock) adalah suatu kelas khusus saham yang memiliki preferensi
atau fitur yang tidak dinikmati oleh saham biasa.
• Saham Biasa. Saham biasa (common stock) adalah suatu kelas saham yang mewakili kepentingan kepemilikan
dan menanggung risiko dan hasil akhir dari kinerja perusahaan, Saham biasa mewakili kepentingan residual
(residual interests)-tidak memiliki preferensi, tetapi memperoleh laba neto residual dan menyerap rugi neto.
Saldo Laba

Saldo laba (retained earnings) merupakan modal yang diperoleh dari


perusahaan. Akun saldo laba mencerminkan akumulasi laba yang tidak
dibagikan (laba neto) dari perusahaan sejak berdirinya. Akun ini sangat
kontras dengan modal saham dan akun tambahan modal disetor yang
merupakan modal yang dikontribusikan oleh pemegang saham. Saldo laba
merupakan sumber utama distribusi dividen kepada pemegang saham.
Nilai Buku Per Saham

• Nilai buku per saham (book value per share) merupakan jumlah per lembar saham yang dihasilkan
dari likuidasi perusahaan pada jumlah yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan.
• Nilai buku saham biasa sama dengan aset total dikurangi liabilitas dan klaim dari efek senior untuk
saham biasa (seperti saham preferen) sebesar jumlah yang dilaporkan pada laporan posis keuangan
(tetapi bisa juga termasuk klaim yang belum dibukukan atas efek senior).
• Menghitung nilai buku adalah dengan menjumlahkan akun ekuitas saham biasa dan mengurangi
jumlah total ini dengan setiap klaim senior yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan
(termasuk tunggakan dividen saham preferen, premi likuidasi, atau preferensi aset lain yang berhak
menjadi saham preferen).
06
PELAPORAN EKUITAS
PEMEGANG SAHAM
MENURUT IFRS
IFRS mengidentifikasi tiga kategori ekuitas pemegang saham: modal yang diterbitkan, cadangan, dan akumulasi
keuntungan/kerugian (saldo laba). Namun, IFRS mengizinkan keleluasaan cukup besar bagaimana pos pos dalam
ekuitas pemegang saham tersebut dilaporkan, sehingga ada berbagai variasi dalam praktik.

Secara luas, pola umum yang dapat diamati adalah sebagai berikut.
• Modal saham dilaporkan sebagai pos terpisah.
• Sebagian besar perusahaan melaporkan saldo laba, tetapi sedikit yang memasukkan saldo laba dalam cadangan.
• Cadangan termasuk akumulasi penghasilan komprehensif lain, kompensasi opsi, premi saham, dan dalam
beberapa kasus bahkan saldo laba.
• Hak minoritas (kepentingan nonpengendali) disajikan terpisah dengan ekuitas pemegang saham entitas induk,
tetapi dimasukkan sebagai bagian total ekuitas.
• Beberapa perusahaan melaporkan komponen terperinci mengenai laporan posisi keuangan, sedangkan
perusahaan yang lainnya hanya melaporkan penggabungan untuk setiap kategori.
07
IMBALAN
PASCAKERJA
Ekonomi Akuntansi Dana Pensiun

• Imbalan pensiun terutang kepada pekerja dalam program imbalan pasti umumnya
proporsional dengan masa kerja vang pekerja berikan kepada pemberi kerja. Oleh karena hal
ini, kewajiban pemberi keria meningkat setiap tahun seiring dengan adanya tambahan masa
kerja (tidak bergantung pada dampak nilai sekarang yang ditunjukkan oleh biaya bunga),
sehingga menimbulkan komponen lain pada biaya pensiun yang disebut biaya jasa.
• Biaya jasa merupakan komponen paling penting dari biaya pensiun karena biaya pensiun
terjadi hanya melalui jasa pekerja, jika tidak ada jasa pekerja, tidak ada kewajiban
pembayaran pensiun.)
• Komponen tidak berulang dari biaya pensiun yang disebut keuntungan atau kerugian
aktuarial (actuarial gain or loss). Hal yang lebih memperumit, kontrak pensiun dinegosiasi
ulang dengan pekerja, mengakibatkan imbalan retroaktif, yang menimbulkan jenis beban
tidak berulang lainnya yang disebut biaya jasa lalu (prior service cost).
• Arus kas masuk utama ke program diperoleh dari iuran pemberi kerja (employer
contributions), yang dapat dipahami meningkatkan nilai aset program.
• Arus kas keluar utama dari program adalah pembayaran imbalan (benefit payments) kepada
pensiunan pekerja.
• Pembayaran imbalan mengurangi aset program (karena kas dibayarkan dari aset program)
dan kewajiban pensiun (karena bagian dari pembayaran yang dijanjikan kepada pekerja telah
dilaksanakan dengan jumlah yang persis sama. Oleh karena itu, pembayaran imbalan tidak
memengaruhi status pendanaan neto dari program tersebut.
Persyaratan Akuntansi Dana Pensiun

• Salah satu fokus utama dan akuntansi dana pensiun adalah mendapatkan ukuran tetap dari
beban pensiun.
• Beban pensiun yang termasuk dalam laba neto-disebut biaya pensiun periodik neto (net
periodic pension cost)-tidak memasukkan komponen volatilitas dari biaya pensiun (seperti
keuntungan/kerugian aktuarial, biaya jasa lalu atau imbal hasil aset program aktual) dari laba
neto, dengan cara menunda pengakuannya melalui proses penangguhan dan amortisasi)
• Untuk menyerasikan laporan posisi keuangan dengan laporan laba rugi, jumlah yang
ditangguhkan dimasukkan ke penghasilan komprehensif lain dalam periode yang
bersangkutan, dan terakumulasi sebagai akumulasi penghasilan komprehensif lain dalam
ekuitas pemegang saham,
08
PELAPORAN
IMBALAN
Persyaratan Akuntansi Dana Pensiun

• Informasi mengenai jumlah yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan terdiri dari dua
bagian:
(1) pergerakan dalam aset dan kewajiban program imbalan pascakerja serta penentuan status
pendanaan.
(2) bagaimana imbalan pascakerja dilaporkan dalam laporan posisi keuangan, termasuk yang
terkait dengan akumulast penghasilan komprehensif lain)

• Pada umumnya, semua angka dalam akumulasi penghasilan komprehensif dilaporkan atas
dasar setelah pajak.
09
KEWAJIBAN
PENSIUN
Kewajiban Imbalan yang Diakumulasikan

• Informasi mengenai jumlah yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan terdiri dari dua
bagian:
(1) pergerakan dalam aset dan kewajiban program imbalan pascakerja serta penentuan status
pendanaan.
(2) bagaimana imbalan pascakerja dilaporkan dalam laporan posisi keuangan, termasuk yang
terkait dengan akumulast penghasilan komprehensif lain)

• Pada umumnya, semua angka dalam akumulasi penghasilan komprehensif dilaporkan atas
dasar setelah pajak.
Kewajiban Imbalan yang Diproyeksikan

• Informasi mengenai jumlah yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan terdiri dari dua
bagian:
(1) pergerakan dalam aset dan kewajiban program imbalan pascakerja serta penentuan status
pendanaan.
(2) bagaimana imbalan pascakerja dilaporkan dalam laporan posisi keuangan, termasuk yang
terkait dengan akumulast penghasilan komprehensif lain)

• Pada umumnya, semua angka dalam akumulasi penghasilan komprehensif dilaporkan atas
dasar setelah pajak.
10
ASET PENSIUN &
STATUS PENDANAAN
• Selisih antara nilai aset program dan PBO disebut status pendanaan (funded status) program,
yang mencerminkan posisi ekonomi netonya.
• Suatu program dikatakan overfunded jika nilai aset pensiun melebihi PBO.
• Dikatakan underfunded jika nilai aset pensiun lebih kecil dari PBO

Implikasi program pensiun yang didanai lebih antara lain:


• Perusahaan dapat menghentikan atau mengurangi iuran pada dana pensiun sampai aset
pensum saman di bawah PBO.
• Perusahaan dapat menarik kelebihan aset Jumlah yang ditarik akan dikena pajak penghasilan.
Oleh karena perusahaan sering menggunakan pendanaan pensiun sebagai perlindungan pajak,
maka pengembalian cukai pajak sering diterapkan.
• Biaya (atau beban) pensiun ekonomi (economic pension cost) merupakan biaya neto yang
timbul dari perubahan posisi ekonomi neto (atau status pendanaan selama periode
bersangkutan.
11
BIAYA PENSIUN
Biaya (atau beban) pensiun ekonomi (economic pension cost) merupakan biaya neto yang timbul
dari perubahan posisi ekonomi neto (atau status pendanaan selama periode bersangkutan

Biaya pensiun berulang (recurring pension cost) terdiri dari dua komponen:
• Biaya jasa (service cost) merupakan nilai sekarang aktuarial imbalan pensiun yang diperoleh
pekerja berdasarkan formula imbalan pensiun. Biaya jasa timbul hanya dalam program di
mana jumlah pensiun didasarkan pada masa kerja.
• Biaya bunga (interest cost) merupakan kenaikan kewajiban imbalan terproyeksi yang timbul
pada saat pembayaran pensiun satu periode yang mendekati akan dibayar. Biaya ini timbul
karena PBO merupakan nilai sekarang imbalan pensiun masa depan, yang mengalami
kenaikan dari waktu ke waktu karena nilai waktu dari uang (time value of money).
Biaya pensiun tidak berulang (nonrecurring pension cost), yang timbul dari peristiwa seperti
perubahan asumsi aktuarial atau aturan program, terdiri dari dua komponen:
• Keuntungan atau kerugian aktuarial (actuarial gain or less) merupakan perubahan PBO yang
terjadi saat satu atau lebih asumsi aktuarial direvisi dalam mengestimasi PBO. Tingkat
diskonto yang direvisi merupakan sumber yang paling sering direvisi karena bergantung pada
suku bunga yang berlaku dalam ekonomi.
• Biaya jasa lalu (prior service cost) timbul dari perubahan aturan program pension terhadap
PBO Biaya jasa lalu meliputi imbalan pensiun retroaktif yang diberikan pada awal program
pensiun atau imbalan pensiun yang dibuat oleh amendemen program yang umumnya terjadi
selama perundingan bersama (collective bargaining) atau negosiasi tenaga kerja. Perubahan
ini biasanya bersifat retroaktif dan memberikan kredit untuk jasa pekerja di masa lalu.
12
BIAYA PENSIUN
YANG DIAKUI
Keuntungan atau kerugian aktuarial (yang timbul dari perubahan asumsi yang
digunakan untuk menghitung liabilitas pensiun) tidak diakui dalam laba kini.
Sebagai gantinya, keuntungan atau kerugian tersebut ditangguhkan, dan hanya
sebagian yang diakui (melalui amortisasi).

Pembahasan setiap penangguhan (dan amortisasi) mendetail sebagai berikut


• Imbal hasil aset program yang diharapkan.
• Penangguhan keuntungan dan kerugian aktuarial.
• Amortisasi keuntungan atau kerugian neto.
• Penangguhan dan amortisasi biaya jasa lalu.
13
STATUS YANG DIAKUI PADA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Dalam aturan akuntansi dana pensiun terbaru, status
pendanaan program pensiun diakui dalam laporan posisi
keuangan.

Penangguhan neto dibebankan kepada penghasilan


komprehensif lain dan akan dimasukkan dalam laporan posisi
keuangan sebagai bagian dari akumidasi penghasilan
komprehensif, yang merupakan bagian dari ekuitas pemegang
saham.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai